sidang tahap-1a

29
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SANGGA BUANA (USB) - YPKP BANDUNG 2016 TOPIK KHUSUS ANALISIS KEHANDALAN STRUKTUR BANGUNAN AKIBAT DEGRADASI MUTU BETON PASCA KEBAKARAN DAN METODE PERKUATAN BERDASAKAN SNI GEMPA 1726:2012 Disusun oleh: MUTIARA ALFIANTI NPM. B1021471RT3006

Upload: satria-istana

Post on 08-Jul-2016

230 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Sidang Tahap-1a

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANGGA BUANA (USB) - YPKPBANDUNG

2016

TOPIK KHUSUS

ANALISIS KEHANDALAN STRUKTUR BANGUNAN AKIBAT DEGRADASI MUTU BETON PASCA KEBAKARAN DAN

METODE PERKUATAN BERDASAKAN SNI GEMPA 1726:2012

Disusun oleh:

MUTIARA ALFIANTINPM. B1021471RT3006

Page 2: Sidang Tahap-1a

IPENDAHULUAN

Page 3: Sidang Tahap-1a

TINJAUAN UMUM PROYEKLOKASI PROYEK

Lokasi pengamatan di proyek Pembangunan Gedung Gallery West yang bertempat di Jalan Panjang No.5, Kebon Jeruk, DKI Jakarta.

Lokasi Proyek Bangunan Gedung Gallery West

Page 4: Sidang Tahap-1a

TINJAUAN UMUM PROYEKLOKASI PROYEK

Rencana Bangunan Gedung Gallery West

Page 5: Sidang Tahap-1a

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Penanggulangan kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, tahun 2015 terdapat 1.473 kasus kebakaran di seluruh wilayah DKI Jakarta. Kasus kebakaran di Indonesia khususnya Jakarta masih sangat tinggi. Kebakaran bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya hubungan arus pendek listrik, kompor meledak, rokok, percikan api, dsb.

Bahaya kebakaran merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah konstruksi terutama bangunan gedung bertingkat tinggi, khususnya dari sudut pandang ketahanan struktur.

Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan pada konstruksi sebuah bangunan gedung, karena konstruksi beton mempunyai beberapa kelebihan diantaranya mudah diperoleh, tahan terhadap berbagai cuaca, lebih mudah dan murah dalam pelaksanaan, serta perawatannya cukup mudah.

Page 6: Sidang Tahap-1a

1.1 LATAR BELAKANG (lanjutan)

Kebakaran suatu bangunan gedung beton bertulang dapat menyebabkan kerusakan pada beton bagian luar. Selain itu, baja tulangan yang terdapat di struktur beton akan terpengaruh paparan panas yang terjadi. Salah satu kerusakan yang mungkin terjadi akibat paparan panas yaitu kegagalan lekatan.

Salah satu kasus kebakaran pada gedung bertingkat yang tersusun atas beton bertulang pada pertengahan tahun 2015 adalah kasus kebakaran basement lantai-1 pada proyek pembangunan Gedung Gallery West, Jakarta Barat.

Pada basement terdapat tangki minyak yang diduga sebagai penyebab terjadinya kebakaran selama lebih dari 3 jam yang menyebabkan kerusakan berat pada struktur terutama pada struktur balok dan pelat lantai. Kerusakan yang terjadi tersebut yakni terjadi retak dan spalling pada bagian bawahnya dapat dilihat pada Gambar berikut.

Page 7: Sidang Tahap-1a

Tingkat kerusakan pada struktur balok yang terjadi pada lokasi Basement Lantai-1 Bangunan Gedung Gallery West

(September 2015)

Page 8: Sidang Tahap-1a

Tingkat kerusakan pada struktur pelat lantai yang terjadi pada lokasi Basement Lantai-1 Bangunan Gedung Gallery West

(September 2015)

Page 9: Sidang Tahap-1a

Perkiraan tingkat kerusakan pada lokasi Basement Lantai-1 Bangunan Gedung Gallery

West

Page 10: Sidang Tahap-1a

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang ditinjau dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat kerusakan berupa retakan dan beton spalling pada struktur balok dan pelat lantai pada Basement Lantai-1 Bangunan Gedung Gallery West pasca kebakaran.

2. Bagaimana menginterpretasikan data hasil pengujian aktual di lapangan menjadi data yang dapat diolah untuk analisis kehandalan struktur.

3. Bagaimana tingkat karbonasi pada struktur khususnya balok dan pelat lantai.

4. Berapa kuat tekan sisa beton aktual akibat temperatur tinggi dan kuat tarik baja pasca kebakaran.

5. Bagaimana kemampuan/kekuatan elemen struktur kolom, balok, dan pelat lantai pada Bangunan.

6. Bagaimana metode perbaikan dan perkuatan struktur yang diperlukan pasca kebakaran setelah analisis ulang kehandalan strukur dilakukan.

Page 11: Sidang Tahap-1a

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi aktual dari Bangunan Gedung Gallery West baik akibat kebakaran, penurunan kualitas bangunan maupun dari beban yang bekerja.

MAKSUD

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap komponen struktur Bangunan Gedung Gallery West.

2. Menganalisis tingkat kerusakan dan kekuatan sisa struktur akibat kebakaran.

3. Mengetahui bagaimana perilaku beton bertulang sebagai bahan utama penyusun struktur terhadap suhu tinggi.

4. Menganalisis kelayakan struktur Bangunan Gedung Gallery West.5. Merekomendasikan alternatif perkuatan/perbaikan struktur pasca

kebakaran.

TUJUAN

Page 12: Sidang Tahap-1a

1.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

Ruang lingkup penelitian meliputi:1. Data yang digunakan untuk analisis merupakan hasil pengolahan

Destructive Test (DT) dan Non-Destructive Test (NDT) di lapangan.

2. Melakukan pemodelan dengan menggunakan software ETABS v.9.7.

3. Perhitungan gempa dalam pemodelan struktur berdasarkan SNI 1726:2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

4. Melakukan analisis kekuatan struktur atas dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) berdasarkan Kategori Desain Seismik dalam SNI 2847-2013.

5. Menganalisa kekuatan sisa struktur pasca kebakaran.6. Memberikan rekomendasi metode perbaikan dan perkuatan yang

akan diterapkan pada struktur.

Page 13: Sidang Tahap-1a

1.5 HIPOTESIS

Tingkat kerusakan pada komponen struktur Bangunan Gedung Gallery West pada lantai basement-1 yang mengalami kebakaran tergolong cukup parah. Maka hipotesa pada pengamatan ini adalah sebagai berikut:

1. Terjadi degradasi terhadap mutu beton terpasang.

2. Struktur pada lantai yang mengalami kebakaran akan memerlukan perkuatan karena diduga tidak akan mampu memikul beban yang bekerja dengan sisa kapasitas strutur pasca kebakaran.

Page 14: Sidang Tahap-1a

IISTUDI PUSTAKA

Page 15: Sidang Tahap-1a

2.1 PENGARUH KEBAKARAN PADA BETONA. PERUBAHAN WARNA AKIBAT SUHU

Ilustrasi Perubahan Warna Akibat SuhuSumber: Ahmad, 2009

No. Warna Permukaan Beton Perkiraan

Temperatur1 Abu-abu (normal) < 300˚C2 Pink (merah muda) 300˚C-600˚C3 White Grey (putih keabu-abuan) 600˚C-900˚C4 Buff (putih keriput) 900˚C-1000˚C

Sumber : Pusat Litbang Permukiman, Bandung yang ditulis dalam Suban (2012)

Tabel Kondisi Permukaan Beton dan Perkiraan Temperatur

Page 16: Sidang Tahap-1a

2.1 PENGARUH KEBAKARAN PADA BETON (lanjutan)

B. SPALLING DAN CRAZING PADA BETON

C. RETAK (CRACKING)

D. DEGRADASI KUAT TEKAN BETON

Degradasi Kuat Tekan Beton pada Berbagai TemperaturSumber: Suhendro dalam Tatong dan Sulendra, 2007

Page 17: Sidang Tahap-1a

2.1 PENGARUH KEBAKARAN PADA BETON (lanjutan)

E. PENGARUH PERUBAHAN SUHU PADA KEKUATAN BAJA

Penurunan Kuat Baja Tulangan Akibat Naiknya Temperatur

F. KARBONASI PASCA BAKAR DENGAN PHENOLPHTHALEIN

Hubungan Antara Temperature dan Indikator Warna dengan Phenolphthalein

Page 18: Sidang Tahap-1a

2.2 PRINSIP DASAR PERBAIKAN STRUKTUR BETON

Page 19: Sidang Tahap-1a

Dalam perencanaan struktur Gedung Gallery West menggunakan software ETABS, pedoman yang digunakan sebagai acuan adalah :1. Pedoman Peraturan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung PPPURG

1987;2. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2847-2013;3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan

Gedung dan Non Gedung SNI 1726-2012.

Sumber: Tata cara Perencanaan Ketahnan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 1726-2012 hal.136,137)

2.3 PRINSIP PEMODELAN STRUKTUR

Page 20: Sidang Tahap-1a

IIIMETODOLOGI

Page 21: Sidang Tahap-1a

3.1 PRINSIP PEMODELAN STRUKTUR

Page 22: Sidang Tahap-1a

3.1 PRINSIP PEMODELAN STRUKTUR

Page 23: Sidang Tahap-1a

3.2 PEKERJAAN PENGUJIAN STRUKTUR

No Jenis Pengujian Jumlah Unit

1 Pemeriksaan Visual 1 Ls

2 Uji Kualitas Homogenitas Beton (UPV Test) 14 Ls

3 Uji Kedalaman Retakan Beton (UPV Test) 14 titik

4 Uji Kualitas Baja Tulangan (Brinell Test) 14 titik

5 Uji Kekerasan Permukaan Beton (Schmid's Hammer Test) 14 titik

6 Pengambilan Sample Beton dengan Core Drill dan Uji Tekan

Beton di Laboratorium 8 titik

7 Uji Laju Karbonasi Beton dengan Phenol Pthaleine 8 titik

8 Uji Laju Korosi Baja Profil (Canin Test) 8 titik

9 Uji Ukuran, Jml Tulangan, & Tebal Selimut Beton (R-Bar) 8 titik

Page 24: Sidang Tahap-1a

3.2 PEKERJAAN PENGUJIAN STRUKTUR (lanjutan)

No NamaAlat Fungsi

1 Utrasonic Testing Apparatus Mengukur keseragaman mutu beton, kepadatan

dan kedalaman retakan pada beton keras

2 Brinell Hardness Tester Mengukur kuat tarik baja tulangan

3 Schmid’s Hammer Mengukur kuat tekan permukaan beton

4 Core Drill Machine Mengambil sample inti beton keras yang

selanjutnya dilakukan uji tekan di laboratorium

5 Canin Meter Testing Apparatus Mengukur intensitas korosi pada baja tulangan

6 Profometer Testing Apparatus Mengukur dimensi, jarak dan jumlah baja

tulangan serta tebal selimut beton

Page 25: Sidang Tahap-1a

3.3 PEMERIKSAAN STRUKTUR DENGAN PENGUJIAN DI LAPANGAN

A. DESTRUCTIVE TEST (DT)

1. Core Drill Test

2. Uji Laju Karbonasi

Page 26: Sidang Tahap-1a

3.3 PEMERIKSAAN STRUKTUR DENGAN PENGUJIAN DI LAPANGAN (lanjutan)

A. DESTRUCTIVE TEST (DT)

3. Brinell Test

B. NON DESTRUCTIVE TEST (NDT)

1. Hammer Schmid’s Test

Page 27: Sidang Tahap-1a

3.3 PEMERIKSAAN STRUKTUR DENGAN PENGUJIAN DI LAPANGAN (lanjutan)

B. NON DESTRUCTIVE TEST (NDT)

2. Profometer Test

3. Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)

Page 28: Sidang Tahap-1a

3.4 PEMODELAN STRUKTUR Pemodelan struktur untuk Bangunan Gedung Gallery West ini menggunakan software ETABS. Struktur yang digunakan adalah beton bertulang, dimulai dari kolom, balok, dan pelat lantai menggunakan material beton.

Page 29: Sidang Tahap-1a

SEKIANDAN

TERIMAKASIH