servis dan perawatan rutin baterai

8/12/2019 Servis Dan Perawatan Rutin Baterai

1/49

SERVIS DAN PERAWATAN RUTINBATERAI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI( PPPGT / VEDC )

MALANG 2005


2/49

SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIP

SERVIS DAN PERAWATAN RUTIN

BATERAI

Penyusun :

Drs. Sidik Argana

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI( PPPGT / VEDC )

MALANG 2005


3/49


SAMBUTAN KEPALA PPPG TEKNOLOGI MALANG

Salah satu kendala yang dihadapi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang

menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi adalah terbatasnya modul

pembelajaran. Apalagi modul pembelajaran untuk bidang teknik mekanik otomotif

masih sulit ditemui di masyarakat, sementara antusias masyarakat untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan teknik mekanik otomotif berkembang sangat pesat seiring

dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin banyak di masyarakat.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, Pusat Pengembangan Penataran

Guru Teknologi Malang telah memprogramkan dan mengembangkan modulmodul

dalam berbagai bidang keahlian teknik baik untuk keperluan pendidikan danpelatihan di intern PPPGT ! "#$% Malang maupun untuk keperluan sekolah dan

lembaga pendidikan dan pelatihan teknik yang ada di &ndonesia.

'ami mengu(apkan terima kasih kepada para )idyais*ara PPPGT ! "#$%

Malang yang telah dapat merealisasikan ter*ujudnya program pengembangan

modul pembelajaran dalam bidang teknik mekanik otomotif, seperti modul

pembelajaran ini. $an akhirnya kami berharap mudahmudahan modul ini banyak

manfaatnya.

Malang, +ebruari --,

'epala

PPPG Teknologi Malang,

Servis / Perwatan Rutin Baterai i


4/49


KATA PENGANTAR

Modul Servis / Perawatan Rutin Baterai ini merupakan salah satu modul yang

ada pada program paket kompetensi Teknik Mekanik /tomotif yang diselenggarakan

PPPG T#'0/L/G& MALA0G.

Modul ini disusun sedemikian rupa dengan harapan peserta didik dapat

mempelajari se(ara mandiri dengan baik. Penjelasannya disertai dengan gambar

gambar sehingga akan membantu mempermudah peserta didik dalam memahami

permasalahan dalam modul.

Peran )idyais*ara!&nstruktur tetap sangat penting dalam membimbing dan

menga*asi peserta didik dalam mempelajari modul. Apalagi untuk pembelajaran

praktik yang kompleks dan berisiko terjadi kesalahan bahkan mungkin ke(elakaan,

)idyais*ara!&nstruktur diharapkan benarbenar dapat membimbing dan menga*asi

kegiatan peserta didik.

Penyusun menyadari bah*a modul ini masih jauh dari sempurna. /leh karena

itu saransaran yang konstruktif untuk perbaikan modul ini sangat diharapkan.

Akhirnya penyusun mengharapkan agar modul ini bermanfaat banyak untukmendukung pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan kompetensi yangdiharapkan.

Malang, +ebruari --

Penyusun,

Servis / Perwatan Rutin Baterai ii


5/49


DAFTAR ISI

1alaman

Halama J!"!l

Sam#!$a K%&ala PPPG T%'l* Mala

Ka$a P%a$a+

Da,$a+ I-*

i

ii

iiiPENDAHULUAN

2. Prosedur keselamatan kerja dan lingkungan

. +ungsi dan kostruksi baterai

3. 'apasitas, Berat 4enis dan 'ondisi &sian Baterai

5. Pengisian dan Pengosongan Baterai dengan Sendirinya

PETUNJUK PRAKTIS SERVIS/PERA.ATAN BATERAI

2. Pendahuluan

. Ser6is ! Pera*atan 7utin

3. Pengukuran Berat 4enis

5. Pengisian Se(ara 0ormal

. Pengisian Se(ara %epat

8. Pengujian Baterai

2

2

2

25

29

2:

2

8

32

3

3:

DAFTAR PUSTAKA 55

Servis / Perwatan Rutin Baterai iii


6/49


PENDAHULUAN

P+-%"!+ K%-%lama$a K%+1a "a L*'!a

Baterai adalah penyimpan energi listrik. 1al itu dapat terjadi karena adanya proses

elektrokimia yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik saat terjadi

pembebanan!pemakaian demikian sebaliknya perubahan energi listrik menjadi

energi kimia saat pengisian baterai.

Baterai dibuat dalam berbagai 6ariasi bentuk, ukuran, tegangan, dan kapasitas

untuk keperluan berbedabeda.

Baterai yang sesungguhnya adalah baterai yang telah diran(ang dengan

pera*atan yang rendah atau tanpa pera*atan yang telah diran(ang dan dibentuk

untuk mengurangi seke(il mungkin kehilangan air. Pengurangan seke(il mungkin

kekurangan air dapat di(apai dengan mempergunakan bahan seperti (al(ium,

(adnium dan antimon, sebagai bahan plat grid dalam baterai. Bahan ini mampu

menyediakan kekuatan se(ara mekanik yang dibutuhkan, selain kemampuannya

mereduksi!mengkondensasi gas hidrogen dan pengaliran arus.

Baterai mobil dibuat dalam berbagai ukuran yang besarnya tergantung besarnya

kapasitas baterai. Baterai mengandung larutan elektrolit asam sulfat. Pada saat

mengerjakan baterai harus diperhatikan benarbenar tindakantindakan

keselamatan kerja untuk men(egah (idera dan kerusakan pada peralatan elektrik.

Seluruh pakaian atau peralatan pelindung termasuk sepatu dan pelindung mata

harus digunakan pada saat bekerja dengan baterai dan larutan asam sulfat di

sekitar anda.

Servis / Perwatan Rutin Baterai 1


7/49


Baterai harus dilepaskan dari sistem kelistrikan pada saat dilakukan pekerjaan

pada baterai. Pertama lepaskan terminal negatif dulu untuk men(egah hubungan

pendek pada saat menggunakan peralatan bengkel.

Gambar 2. Pelepasan terminal negatif baterai

; 4angan memakai jam tangan logam perhiasan dan gelang se*aktu bekerja

pada baterai

; Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisian

bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat

lokasi pengisian baterai

; Sebelum menghubungkan alat pengisian baterai, kedua terminal posistif dan

negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.

; Pada saat melakukan pengisian baterai, dibutuhkan udara yang bersih dan

6entilasi yang (ukup serta bebas dari bunga api yang dapat menimbulkan

baterai meledak.



8/49


Gambar . Area kerja anda harus ber6entilasi baik; Semaktu melakukan pengisian baterai bukalah tutup lubang penambahan

air a((u agar gas hidrogen yang dihasilkan selama proses pengisian dapat

keluar.

; 4angan melepas atau menghubungkan terminal baterai saat alat pengisian

bekerja . ini akan menimbulkan bunga api yang dapat menyebabkan baterai

meledak.

; Asam sulfat merupakan bahan elektrolit aktif pada baterai, yang bersifatsangat korosif yang dapat menyebabkan kerusakan pada semua bahan

yang dikenainya, dapat menyebabkan kera(unan atau luka bakar yang

serius jika terkena pada kulit, dapat juga menyebabkan kebutaan jika

terkena mata.



9/49


Bila (airan asam baterai mengenai badan anda yang berada pada

pelat positif bereaksi dengan

hidrogen =1> dan membentuk air

=1/>. Pada *aktu yang

bersamaan, timbel Pb pada pelat

positif bereaksi dengan sisa asam

=S/5> menjadi timbel sulfat

=PbS/5> juga pelat negatif bereaksi

dengan sisa asam =S/5> menjadi

timbel sulfat =PbS/5>.

Bila reaksi berlangsung terus

menerus maka arus listrik akan

habis.

Asam sulfat terbagi menjadi dua

bagian, satu bagian membentuk air

=1/> dan bagian lain bereaksi

dengan bahan pelat dan membentuk

timbel sulfat =Pb/5>. Berat jenis

elektrolit menurun 2,-: kg!l

!


14/49


K"*-* #a$%+a* "alam '%a"aa "**-* a+!-

Gb. 2-. Proses elektro kimia saat pengisian arus

K%-*m&!la

'eadaan elektroda ? elektroda dan berat jenis elektrolit pada proses elektrokimia di

dalam baterai

$engan mengukur berat jenis baterai, kita dapat mengetahui keadaan pengisian

baterai tersebut. ntuk mengetes ini digunakan 1ydrometer

'eadaan #lektroda positif #lektroda negatif B4. #lektrolit

Penuh

=terisi>

'osong

=terpakai>

Pb/

=timbel dioksid>

PbS/5

=timbel sulfat>

Pb

=Timbel>

PbS/5

=Timbel sulfat>

1S/5

B4 asam sulfat

2,: kg!l

1-

B4, air

2,-: kg!l

Servis / Perwatan Rutin Baterai

Pada saat pengisian arus listrik,

keadaan terbalik ./ksigen dalam asam

baterai bereaksi dengan timbel pada

pelat positif. Sisa asam terurai dari pelat

? pelat dan bereaksi dengan hidrogen di

dalam asam baterai. 1al ini akan

menambah besarnya berat jenis air

baterai

Penambahan ini akan berlangsung

selama pengisian, sampai berat jenis

2,: kg!l. $an dalam keadaan ini

baterai telah terisi penuh

"


15/49


Gb. 22. 'onstruksi dan bagianbagian baterai

Servis / Perwatan Rutin Baterai 1#


16/49


4Ka&a-*$a- B%+a$ J%*- "a K"*-* I-*a Ba$%+a*

A. 'apasitas baterai

Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam

baterai disebut kapasitas. 1al ini juga menentukan besar ke(ilnya ukuran

suatu baterai.

'apasitas baterai tergantung pada< 4umlah massa aktip dalam plat ? plat

baterai, jumlah elemen ? elemen , Luas penampang pelat baterai yang

terendam dalam elektrolit baterai

$isingkat 6 7 I 8 $

$imana , kapasitas spesifik ditentukan oleh

besarnya arus pemakai selama - jam =2- jam> sehingga tegangan sel turun

menjadi 2,9 6olt.


Ka&a-*$a- 7 Am&%+% 8 Jam ( AH )

11


17/49


B. Berat jenis elektrolit

Berat jenis elektrolit = > dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi

isian baterai. Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer.

Gb. 2 Pengukuran berat jenis dengan hidrometer

4ika dari hasil pengontrolan berat jenis antara sel yang satu dan yang lain

terdapat perbedaan lebih dari -,- 'g!&, maka hal itu disebabkan ketidak

samaan tinggi elektrolitnya lagi.

4ika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau

baterai sudah tua atau terlalu kehabisan arus.

Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam

elektrolitnya, akibatnya semakin ke(il ! rendah berat jenis elektrolit tersebut.

Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka baterai harus

ditambah dengan air suling.



18/49


Pengukuran dengan hydrometer

'ondisi isian baterai

Penuh

Sedang

'osong

B. 4. #lektrolit =


19/49


9P%*-*a "a P%-a Ba$%+a* "%a S%"*+*:a

P%*-*a Ba$%+a*

Baterai hanya bisa diisi dengan arus searah . Pengisian baterai dapat dibedakan

antara pengisian normal dan pengisian (epat.

P%*-*a +mal

Besar arus pengisian 2- @ dari angka kapasitasnya.

%ontoh


20/49


Ala$ &%*-* #a$%+a*

Gb. 25. Pengisi baterai sederhana

Pada alat ini, arus pengisian akan berkurang se(ara otomotis sejalan dengan

naiknya tegangan sel. &ni disebabkan perbedaan antara tegangan pengisian dan

tegangan baterai menjadi ke(il

Skema alat pengisi baterai sederhana


Trafo Stepdown

Sakelar Pemindah

Tegangan

Sekering termalAmpermeter

15


21/49


Ala$ &%*-* #a$%+a* #%+!la$+ (!$!' &%*-*a ;%&a$)

Baterai diisi dengan arus pengisian yang besar dan konstan sampai tegangan sel

baterai ,5 6olt tegangan pada saat mulai terjadi pembentukan titik ? titik uap. Pada

akhirnya, arus pengisian se(ara otomatis menge(il

Pengosongan baterai sendiri

Bila baterai dalam keadaan penuh tersimpan, maka akan terjadi proses kimia yang

menyebabkan baterai akhirnya kosong. Pengosongan baterai sendiri ini

menyebabkan kondisi isian berkurang antara -, @ 2 @ dari kapasitas spesifik tiap

hari. ntuk menghindari terjadinya pensulfatan, maka setiap dua ? bulan baterai

yang tidak dipakai harus diisi arus.



22/49


PETUNJUK PRAKTIS SERVIS / PERA.ATAN BATERAI

T!1!a Um!m

4ika anda selesai mempelajari petunjuk praktis ser6is!pera*atan baterai diharapkan

dapat . 1al tersebut

dapat terjadi karena kondisi baterai yang sudah tuaatau terjadi kerontokan bahan aktif pada platplat

baterai sehingga tidak mampu digunakan untuk

starter yang lama

3#


36/49


9 P%*-*a Ba$%+a* -%;a+a mal

'ontrol tinggi air baterai. Tambah air

suling kalau perlu

'ontrol berat jenis air baterai

1asil rata ? rata tidak boleh diisi (epat.

4ika arus pengisian pada amper meter tidak mau naik lagi, meskipun kita

tambah, maka jangan mengisi baterai itu se(ara (epat.

Tegangan menguap elektrolit adalah ,5 6olt tiap sel.

4angan stel sakelar *aktu ke arah yang lebih ke(il.

Gas elektrolit adalah oksigen dan hidrogen yang bersifat mudah meledak.



43/49


P%!1*a Ba$%+a*

P%!1*a #a$%+a* $%+&a-a &a"a m#*l

'#S#LAMATA0 '#74A

Pada *aktu menstarter mobil, pastikan posisi gigi porsneling dalam keadaan

netral dan rem tangan bekerja

Langkah kerja

servis dan perawatan rutin baterai

Documents