sertifikat tanah yang rusak

Upload: rani-rahmawati-syafrin

Post on 14-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sertifikat

TRANSCRIPT

SERTIFIKAT TANAH YANG RUSAK/HILANG

Bagaimana prosedur yang harus dilakukan untuk mendapatkan sertifikat penggantinya? Dan bagaimana status sertifikat yang baru tersebut?BerdasarkanPasal 57 ayat (1) PP No. 24 Tahun 1997 Tntang Pendaftaran Tanah, pemegang hak atas tanah dapat mengajukan permohonan kepada Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar diterbitkan sertifikat pengganti atas sertifikat yang rusak atau hilang.Sertifikat asli tanah yang Anda miliki sebagai pemegang hak atas tanah sebenarnya hanyalah salinan dari buku tanah yang disimpan di Kantor BPN. Sehingga, permohonan sertifikat pengganti ini dapat diajukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam buku tanah yang ada di kantor BPN atau pihak lain yang merupakan penerima hak berdasarkan akta PPAT (Pejabat Pembuat Akata Tanah) atau kutipan risalah lelang.Menurut pendapat dari Irma Devita Purnamasari, SH, M.Kn. dalam buku Hukum Pertanahan, prosedur yang harus dilakukan untuk mendapatkan sertifikat pengganti adalah pemegang hak atas tanah harus mengajukan surat permohonan dengan melampirkan :1.Surat laporan kehilangan sertifikat tersebut dari kepolisian setempat. Untuk mengajukan laporan hilang pemohon harus membawa:Fotokopi sertifikat yang hilangSurat keterangan Lurah setempat yang menerangkan bahwa memang benar ada tanah yang tertera dalam fotokopi sertifikat tanah tersebut dan berlokasi di kelurahan itu.2.Bukti pengumuman sertifikat hilang dalam surat kabar sebanyak 2x2 bulan.3.Bukti pengumuman sertifikat hilang dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia sebanyak 2x2 bulan.4.Fotokopi KTP pemohon yang dilegalisasi.5.Bukti Kewarganegaraan RI yang dilegalisasi (WNRI).6.Bukti Pembayaran Lunas PBB tahun terakhir.7.Aspek penatagunaan tanah jika terjadi perubahan penggunaan tanah.Lebih lanjut Irma Devita menjelaskan, bahwa untuk menerbitkan sertifikat pengganti, biasanya Kantor Pertanahan akan melakukan peninjauan lokasi dan melakukan pengukuran ulang terlebih dahulu untuk memastikan bahwa keadaan tanah tersebut masih seperti yang tertera dalam Buku Tanah dan copy sertifikat dari pemohon. Setelah dilakukan pengukuran, proses penerbitan sertifikat akan dilanjutkan. Apabila semua proses berjalan dengan normal, dalam arti tidak ada pihak-pihak yang mengajukan keberatan atau gugatan, maka sertifikat pengganti akan terbit dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah permohonan.Status sertifikat tanah yang baru tersebut adalah sama sahnya dengan sertifikat aslinya karena dikeluarkan oleh BPN dan dicatatkan dalam buku tanah.Demikianartikel inisemoga bermanfaat.Jakarta-Sertifikat tanah ibarat jantungnya dari produk properti seperti tanah. Dokumen yang satu ini sebagai alat bukti bagi pemegang hak atas tanah. Lantas bagaimana jika 'jantungnya' itu entah karena sebab apa hilang atau rusak.

Apakah lantas hak Anda sebagai pemilik tanah akan ikut-ikutan hilang? Jawabannya tentu belum hilang sepenuhnya, pasalnya hak Anda sebagai pemilik tanah yang sah tidak akan hilang jika Anda buru-buru mengurusnya. Nah, terhadap sertifikat tanah yang hilang, berikut ini ada cara mengurus sertifikat tanah yang hilang:

Merujuklah ke kantor pertanahan setempat guna melakukan permohonan pergantian sertifikat yang hilang. Kantor pertanahan lantas akan membuatkan Anda sertifikat pengganti. Namun patut dicatat permohonan sertifikat pengganti hanya dapat dilakukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam dalam buku tanah yang ada di kantor pertanahan.

Jangan lupa sewaktu mengajukan permohonan sertifikat pengganti, Anda perlu melampirkan surat pernyataan dari pihak yang mengajukan, bahwa sertifikat atas tanah tersebut benar hilang.Jangan lupa, selain pernyataan dari pihak yang mengajukan, diperlukan juga surat laporan kehilangan dari kepolisian.

Jika pemegang hak tercantum di buku tanah sudah meninggal dunia, maka pengajuan permohonan itu dapat dilakukan oleh ahli warisnya. Pengajuan tersebut harus dilengkapi dokumen-dokumen pendukung sah, misalnya Surat Keterangan Kematian dari pemegang hak dan Surat Keterangan Ahli Waris dari para ahli waris.

Kantor Pertanahan terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan dan pengumuman sebelum menerbitkannya sertifikat pengganti. Pemeriksaan meliputi keabsahan dari pihak yang mengajukan permohonan dengan cara meneliti dokumen-dokumen pendukung yang dilampirkan. Penerbitan sertifikat pengganti baru dapat dilakukan setelah kantor pertanahan melakukan pengumuman.

Namun, apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak pengumuman tidak ada pihak yang mengajukan keberatan atau ada pihak mengajukan keberatan namun keberatannya tidak beralasan, maka kantor pertanahan akan menerbitkan sertifikat pengganti.

Apa yang harus dilakukan jika kita kehilangan sertipkat?Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melaporkan perihal kehilangan sertipikat tersebut kepada pihak berwenang yaitu kepolisian. Untuk DKI Jakarta laporan kehilangan ditujukan ke Polres masing-masing wilayah. Tidak tertutup kemungkinan pelaporan kehilangan di Polsek setempat untuk di daerah lain.

Kepolisian melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas laporan, biasanya petugas meminta pengantar dari kelurahan setempat berupa pm1 sebagai dasar laporan.

Kepolisian juga mensyaratkan laporan kehilangan sertipikat supaya diumumkan di koran nasional.

Setelah keluar surat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) bisa dilakukan pemblokiransertifikatdi Kantor Pertanahan.

Bila melihat alurnya terdapat jeda waktu antara kejadian hilangnya sertipikat dengan keluarnya BAP sebagai dasar pemblokiran sertipikat yang lebih kurang 1 bulan. Hal ini bisa diatasi dengan langsung mengirimkan surat blokir ke BPN pada saat sertipikat hilang dengan menceritakan kronologi kejadiannya.

Untuk memblokir sertipikat juga diperlukan data-data seperti foto kopi sertipikat dan identitas pemilik sertipikat melengkapi surat blokir yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan.

Ketika surat blokir sudah diterima BPN dan sudah dicatatkan di buku tanahnya, saat itu pula sertipikat kita sudah aman, tidak bisa dilakukan proses apapun sampai ada permohonan sertipikat pengganti.

Bagaimana mengurus sertipikat hilang di BPN?Langkah yang harus dilakukan untuk mengurus kehilangan sertipikat dan memohonkan sertipikat pengganti adalah sebagai berikut:

1. Pemohon melengkapi berkas permohonan penggantian sertipikat, diantaranya, identitas berupa KTP dan KK, foto kopi sertpikat, foto kopi PBB tahun berjalan, BAP kehilangan sertipikat dari kepolisian, dansurat kuasajika dikuasakan kepada pihak lain.

2. BPN mengambil sumpah pemilik sertipikat, untuk kemudian dibuat berita acara sumpahnya.

3. BPN melakukan pengukuran ulang ke lokasi

4. BPN mengumumkan perihal kehilangan sertipikat tersebut di koran, sambil menunggu kalau ada pihak-pihak yang merasa keberatan dengan proses penggantian sertipikat tersebut.

5. Setelah lewat 1 bulan dan tidak ada keberatan dari pihak lain, maka BPN menerbitkan sertipkat penggantinya.

Demikian proses yang harus dilakukan jika kita kehilangan sertipikat. Jadi sertipikat yang hilang bisa diajukan penggantiannya ke BPN setempat. Sebenarnya prosesnya cukup simpel untuk pemohon karena yang dibutuhkan kehadirannya hanya pada saat sumpah, selain itu seluruh proses bisa dikuasakan kepada pihak lain, biasanya notaris/PPAT bersedia untuk mengurus penggantian sertipikat tersebut.

Yang ingin saya garis bawahi adalah, bahwa seseorang yang kehilangan sertipikat tidak perlu panik, karena sertipikat itu tidak bisa dimanfaatkan oleh orang lain.

Proses apapun yang dilakukan terhadap sertipikat, baik itu menjaminkan, menjual ataupun proses lainnya tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang yang namanya tercantum di sertipikat.

Penggantian Sertifikat Tanah Yang HilangMenurut Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997, sertifikat tanah merupakanalat pembuktian yang kuatmengenai data fisik dan data yuridis atas tanah, sepanjang data fisik dan yuridis tersebut sesuai dengan data dalam surat ukur danbuku tanahnya. Namun, jikasertifikat tanahitu hilang, apakah pemegang haknya juga kehilanganhak atas tanahnya?

Meskipunsertifikat tanahmerupakan alat bukti yang kuat bagi pemegang hak atas tanah, namun tidak berarti hilangnya sertifikat tersebut membuat pemegang hak kehilangan haknya. Terhadap sertifikat tanah yang hilang, pemegang hak atas tanah dapat mengajukan permohonan penggantian sertifikat yang hilang itu ke kantor pertanahan setempat. Atas permohonan itu pemegang hak atas tanah dapat menerimasertifikat pengganti.

Permohonan sertifikat penggantihanya dapat dilakukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam dalam buku tanah yang ada di kantor pertanahan. Permohonan sertifikat pengganti tidak dapat diajukan jika misalnya nama pihak yang mengajukan berbeda dengan nama pemegang hak di dalam buku tanah. Apabila pemegang hak yang tercantum di buku tanah sudah meninggal dunia, maka pengajuan permohonan itu dapat dilakukan oleh ahli warisnya. Pengajuan tersebut harus dilengkapi dokumen-dokumen pendukung yang sah, misalnya Surat Keterangan Kematian dari pemegang hak dan Surat Keterangan Ahli Waris dari para ahli waris.

Selain dokumen pendukung yang berkaitan dengan keabsahan pihak yang mengajukan, diperlukan juga dokumen-dokumen pendukung lainnya perihal hilangnya sertifikat tanah. Permohonan sertifikat pengganti perlu melampirkan surat pernyataan dari pihak yang mengajukan bahwa sertifikat atas tanah tersebut benar hilang. Selain pernyataan dari pihak yang mengajukan, diperlukan juga surat laporan kehilangan dari kepolisian.

Sebelum diterbitkannya sertifikat pengganti, Kantor Pertanahan terlebih dahulu akan melakukan pemeriksaan dan pengumuman. Pemeriksaan meliputi keabsahan dari pihak yang mengajukan permohonan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara meneliti dokumen-dokumen pendukung yang dilampirkan.

Penerbitan sertifikat pengganti baru dapat dilakukan setelah kantor pertanahan melakukan pengumuman pada surat kabar harian setempat. Apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak pengumuman tidak ada pihak yang mengajukan keberatan, atau ada pihak yang mengajukan keberatan namun keberatannya tidak beralasan, maka kantor pertanahan akan menerbitkan sertifikat pengganti. Jika ternyata keberatan yang diajukan cukup beralasan, maka kantor pertanahan akan menolak menerbitkan sertifikat pengganti tersebut. (legalakses.com).