serdadu kompi a gempur golkar

8
SERDADU KOMPI A GEMPUR GOLKAR suharto analis politik dan dosen ilmu komunikasi IAIN Palu Partai Golkar baru dan paradigma baru tak lagi menjadi akar tunggang dari pohon beringin rindang. tetapi, partai penguasa orde baru itu telah melahirkan jargon sejarah baru dari dua lokasi wisata munas berbeda (bali dan ancol). dikatakan sejarah baru karena sepanjang sepakterjang partai besutan merger 3 ormas (mkgr, soksi dan kosgoro) atau tri karya di medan politik nasional, inilah kali pertama tercipta dualisme kepemimpinan. Sebelumnya, setinggi apapun dinamika, sedalam apapun perbedaan, seberat apapun pergolakan dan seberapa banyakpun faksi di dalamnya, politisi partai senior berpengalaman ini senantiasa mengedepankan soliditas organisasi, menjunjung tinggi kepentingan partai dan semua dinamika dapat terlewati dan tak memberikan ruang bagi kadernya untuk mendirikan rumah di dalam rumah (dualisme).

Upload: stain-datokarama-palu

Post on 12-Apr-2017

150 views

Category:

Government & Nonprofit


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Serdadu kompi a gempur golkar

SERDADU KOMPI A GEMPUR GOLKAR

suharto

analis politik dan dosen ilmu komunikasi IAIN Palu

Partai Golkar baru dan paradigma baru tak lagi menjadi akar tunggang dari pohon

beringin rindang. tetapi, partai penguasa orde baru itu telah melahirkan jargon sejarah baru dari

dua lokasi wisata munas berbeda (bali dan ancol). dikatakan sejarah baru karena sepanjang

sepakterjang partai besutan merger 3 ormas (mkgr, soksi dan kosgoro) atau tri karya di medan

politik nasional, inilah kali pertama tercipta dualisme kepemimpinan. Sebelumnya, setinggi

apapun dinamika, sedalam apapun perbedaan, seberat apapun pergolakan dan seberapa

banyakpun faksi di dalamnya, politisi partai senior berpengalaman ini senantiasa

mengedepankan soliditas organisasi, menjunjung tinggi kepentingan partai dan semua dinamika

dapat terlewati dan tak memberikan ruang bagi kadernya untuk mendirikan rumah di dalam

rumah (dualisme).

Kepemimpinan pun silih berganti, dari masa ke masa, tensi politik di partai pemenang

pemilu 2004 mulai tampak ke permukaan sejak reformasi 1998 silam. itulah yang

bermetamorfosis menjadi gelombang dinamika beresiko tinggi (hight risk), pasang surut itu lalu

mulai membuncah setelah munaslub 1998 akbar tanjung berhasil mempecundangi jenderal edi

sudrajat pada perebutan ketua umum menggantikan harmoko. lalu akbar tandjung ditantang

wapres jusuf kalla tahun 2009 dan jk akhirnya yang terpilih, terakhir tatkala duel akbar-kalla

kembali terjadi pada munas 2009 tapi bukan dalam kapasitas kandidat, tetapi akbar dukung

aburizal bakrie dan kalla dukung surya paloh. dan akbar sebagai pemenangnya. hanya saja

Page 2: Serdadu kompi a gempur golkar

rentetan gelombang ombak politik beberapa kali mengguncang rumah golkar, tetapi tidak

sedahsyat letusan gempa munas saat ini. lantaran selain partai beridentitas kuning ini dilanda

gempa dengan skala tinggi (akibat dari efek pemilu dan pilpres 2014), juga secara bersamaan

akar beringin pun menghadapi badai tsunami politik yang menukik langsung ke dalam akar

tunggangnya membuat aburizal cs tak kuasa membendung hempasan bencana tersebut, terlebih

lagi ichal tidak sekaya solusi dengan akbar dan tidak secerdas akbar dalam responsilitas dan

akurasi siasat-siasat untuk membuat skenario penanggulangan bencana politik. maka tak ayal di

masa akbar tidak pernah ada tenda pengunsi di dalam naungan tenda besar beringin. sang

jenderal berbintang empat yang juga mantan pangab edi sudrajat pun tak mampu mendirikan

tenda di dalam kuasa akbar, edi pun akhirnya mencari tempat baru untuk mendirikan rumah baru

yang bernama partai keadilan dan persatuan indonesia (pkpi), hal serupa yang dialami kalla di

masa kepemimpinannya, meskipun calonnya kalah (paloh) dari kubu akbar (ichal) tetapi, kalla

dan paloh bersikap dewasa meskipun harus menelan pil pahit kekalahan (sebagai incumbent)

tetapi sikap politik kalla tetap di golkar dan paloh memilih mengikuti jejak edi sudrajat mencari

ranah baru dan mendirikan rumah baru pula yang bernama ormas nasdem yang kemudian

bermetamorfosis juga menjadi partai nasdem.

Riuh riak ombak politik di partai runner up pemilu 1999 ini tak cukup di seteru akbar-

kalla, ichal-paloh, tetapi di tengah jalan tatkala golkar sedang meluapkan kegembiraannya karena

berhasil lolos dari jurang reformasi yang membuat golkar antara hidup atau mati (la yamutu

fikha wala yahya) akibat dari tuntutan pro reformasi agar golkar bubar seiring dengan jatuhnya

suharto mampu mengelola political interest conflict sebagai bagian dari dinamika golkar yang

sedang merekonstruksi kelembagaannya dengan semangat paradigma barunya. kerangka

paradigma baru itulah yang menghasilkan sistem rekruitmen calon presiden tercipta harus

Page 3: Serdadu kompi a gempur golkar

melalui sistem konvensi. Awalnya banyak yang meragukan akbar mampu melakukan model

konvensi karena dianggap itu hanya akal-akalan akbar untuk memuluskan jalannya sebagai calon

presiden, apalagi akbar juga mendaftar sebagai kontestan. tetapi, bukan akbar kalo tidak mampu

meyakinkan orang. politisi ulung indonesia itu lalu menjalankan sistem barunya itu dan berhasil

merangsang senior-senior golkar untuk terlibat, berpartisipasi dan bahkan berkompetisi seperti

jenderal wiranto dan letnan jenderal prabowo subianto. di luar golkar, tokoh dan alumni hmi

yang juga senior akbar di pbhmi nur cholish madjid atau cak nur juga tergoda untuk mendekati

bahkan menceburkan dirinya di dalam arena politik golkar. Ketua pbhmi dua periode sebelum

akbar itu menuai kritikan karena dianggap terlalu nekad menodai "kesuciannya" sebagai figur

apolitis dan cendekiawan kondang masuk di kandang golkar yang nota bene partai "hitam" dan

musuh orang-orang reformis. Tapi, cak nur berpandangan lain, baginya model yang dipakai

golkar (konvensi) merupakan sistem baru dan sangat reformis, baginya di tangan akbar golkar

dulu beda dengan golkar sekarang sehingga ia tetap melanjutkan hajatannya untuk melakukan

sosialisasi ke seluruh indonesia dalam rangkai prosesi konvensi, meskipun tidak sampai ke

puncak perayaan konvensi akibat sakit yang dideritanya dan diharuskan dirawat di singapore

sampai akhirnya meninggal dunia.

Hasil konvensi akhirnya melahirkan realiatas politik yang kontraproduktif dengan orang-

orang yang pesimistis dengan akbar. yakni akbar tidak terpilih dan konvensi memutuskan bahwa

capres dari golkar adalah wiranto-solahuddin wahid. prabowo dan akbarpun tidak kecewa dan

menerima wiranto sebagai pemenang, sehingga tidak ada gerakan tambahan yang terjadi yang

dilakukan baik akbar maupun prabowo, semua menghormati keputusan partai. akbar tetap setia

memimpin golkar hingga selesai masa kepemimpinannya dan prabowo mencoba memulai hidup

baru berpolitik tanpa golkar dengan merambah jalan baru lalu menciptakan kendaraan baru yang

Page 4: Serdadu kompi a gempur golkar

bernama partai gerakan indonesia raya (gerindra). pilpres 2004 selesai, wiranto-gus solah hanya

bertengger di urutan ketiga setelah mega-muzadi dan sby-jk yang harus bertarung di putaran

kedua. wiranto kecewa? pasti. tapi apakah wiranto bersikap seperti agung laksono? no, no!,

wiranto ikut jejak juniornya di militer (prabowo), ia pun mencoba melampiaskan talenta

berpolitiknya tak lagi bersama korps golkar, tetapi ia mencari medan latih baru dan membangun

batalyon baru yang bernama partai hati nurani rakyat (hanura).

Bagaimana dengan rentetan gempuran dari kelompok milisi bersenjata golkar di bawah

komando pemimpin oposisi mereka agung laksono dibantu oleh geng-geng militan anti ichal

seperti agun gunandjar sudarsa, agus gumiwang, yorrys raweyai dan para serdadunya yang terus

berupaya melakukan aksi-aksi pengambil-alihan markas utama golkar slipi?

Jika sejenak kita menoleh ke belakang, sekedar membuat perbandingan dalam melakukan

pemetaan asumsi-asumsi politik, maka mungkin jauh lebih berat beban akbar menghalau para

kelompok-kelompok yang tidak senang terhadapnya dan bahkan yang berposisi sebagai gengster

oposisi, atau tokoh sekaliber wiranto dan secerdik prabowo dan sejago edi sudrajad ketimbang

konflik bersaudara yang terjadi di masa ichal-marham kali ini. Milisi-milisi yang meronrong

kekuasaan ichal tidaklah sekuat dulu di era akbar. dengan kata lain bahwa para milisi itu

bukanlah lepasan taliban, jamaah islamiyah, bukan didikan abu sayap, bukan kader idiologis

osama bin laden ataupun bukan juga sekaliber fidel castro (kuba), aung san suu kyi di

myanmar.segerombolan pemberontak dari geng tripple "A" (agung, agun dan agus) bukan

setingkat batalyoan, tetapi masih setingkat kompi. makanya lebih cocok disebut pasukan kompi a

yang mencoba membuat perlawanan, seperti yang dilakukan sebagian kecil pasukan tentara

FEDERAL DEMOCRATIC TIMOR LESTE (FDTL) yang melakukan upaya pembunuhan

terhadap presiden ramos horta dan perdana menteri xanana gusmawo, yang pada akhirnya

Page 5: Serdadu kompi a gempur golkar

pemimpin dan beberapa pasukannya tak berhasil mewujudkan missinya, malah berbalik mereka

yang harus pergi menghadap tuhannya lebih cepat karena kenekatannya tersebut.

Kondisi politik di golkar secara up to date, memang secara kasat mata terjadi perang

darat, tetapi itu hanya dilakukan oleh salah satu kompi dari puluhan kompi yang mendiami

batalyon golkar. cepat atau lambat, gencatan senjata akan berakhir, dengan prediksi bahwa kubu

oposisi berbasis kompi A itu akan tersungkur dan tak kuasa menahan kuatnya defensiif

pemimpin status quo Aburizal Bakrie.

Dinamika di golkar memang selalu menjadi tontotan menarik dan sarat pembelajaran

politik, makanya pergolakan-pergolakan seperti ini jangan sampai terlewatkan agar kita dapat

pelajaran politik baru. Akankah, Ichal dan kroninya mampu pertahankan kekuasaannya? ataukah

mampukan kompi A membuat sejarah baru di golkar? kita lihat saja nanti, sesi dramaturgi politik

itu belum end, baru mulai. so pasti ada side B ataupun serial lanjutannya. kapan?, Biarlah waktu

yang akan menjawabnya.... tapi mungkin tidak lamalah. Butuh kesabaran dan ketekunan saja

untuk ikuti perkembangannya.[]wallahu a’lam bissawwab.

Palu, 08 desember 2014

Tentang Penulis

Dosen Tetap di IAIN Palu

Alamat Perdos Untad Blok C6/6 Palu, Sulawesi Tengah

Email. [email protected]

HP. 082188022011 - 081245273777

Norek BCA 7325258977 an. suharto