senyawa karbon

60
SENYAWA KARBON Indriana Lestari

Upload: pules

Post on 19-Jan-2016

152 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari. A. Keunikan Atom Karbon ( C ). Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: SENYAWA KARBON

SENYAWA KARBON

Indriana Lestari

Page 2: SENYAWA KARBON

A. Keunikan Atom Karbon ( C )

• Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi.Dengan nomor atom 6, atom C memiliki 4 elektron valensi, sehingga untuk mencapai kestabilan (mencapai konfigurasi oktet) maka atom C akan membentuk ikatan kovalen tanpa adanya PEB (Pasangan Elektron Bebas).

• Atom C membentuk ikatan kovalen dengan berbagai unsur nonlogam, terutama hidrogen (H), oksigen (O), dan golongan halogen (F, Cl, Br, I).

• Atom C relatif kecil.Sesuai dengan nomor pereriodenya yaitu 2, atom karbon hanya memiliki 2 kulit atom sehingga jari-jari atom C relatif kecil.

Page 3: SENYAWA KARBON

Keuntungan dengan jari-jari relatif kecil: Ikatan kovalen yang dibentuk karbon

relatif kuat. Karbon dapat membentuk ikatan

rangkap dan rangkap 3.

Page 4: SENYAWA KARBON

B. Rantai Karbon ( C )

Atom C dengan 4 elektron valensi dapa membentuk ikatan antar atom C berupa ikatan tunggal, rangkap dan rangkap 3, juga lingkar (siklik) jumlah senyawa C sangat banyak.

Berdasarkan jumlah atom C yang diikatnya, atom C dibagi:Atom C primer (1o) :atom C yang terikat langsung

pada 1 atom C lainnyaAtom C sekunder (2o) :atom C yang terikat pada 2

atom C lainnyaAtom C tersier (3o) : ........Atom C kuartener (4o) : .......

C. Atom C Primer, Sekunder, Tersier

Page 5: SENYAWA KARBON
Page 6: SENYAWA KARBON

D. HIDROKARBON (H-C)

• Hidrokarbon adalah senyawa karbon yang paling sederhana, terdiri atas unsur C dan H keberadaan jumlahnya paling banyak.

• Hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai C dan jenis ikatan rantai C nya

• Berdasarkan bentuk rantai C:alifatik : rantai terbukaalisiklik : rantai lingkararomatik : rantai cincin dan konjugat (berselang-seling tunggal-rangkap)

• Berdasarkan jenis ikatan C nya:Alkana, Alkena, Alkuna

Page 7: SENYAWA KARBON
Page 8: SENYAWA KARBON

ALKANA

• Hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal) dan alifatik (rantai terbuka), semua ikatan C – C nya tunggal.

• Rumus Umum: Cn H2n+2n : jumlah atom C

• Deret Homolog:

Page 9: SENYAWA KARBON

Tata Nama Alkana:

1. Pilih Rantai Induk: rantai yang terpanjang dalam molekul.

2. Beri nomor cabang, karenanya rantai induk diberi nomor urut, dengan sedemikian rupa rantai cabang mendapat nomor yang terkecil.

3. Beri nama cabang dengan nama “alkil – khiran il”, sama dengan nama alkana hanya “ana” diganti “il”, misal: metana metil, propana propil.

4. Jika terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja dengan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang. 2 : di, 3 :tri, 4 :tetra, 5:penta, dst...

Beberapa nama alkil:

Page 10: SENYAWA KARBON
Page 11: SENYAWA KARBON

Sifat-Sifat Alkana:1. Sukar larut dalam senyawa polar (air) tetapi

larut dalam pelarut non-polar.2. Pada T kamar C1 – C4 berwujud gas, suku-suku

berikutnya berwujud cair, suku tinggi berwujud > C18 berwujud gas.

3. Semakin banyak rantai C T didih semakin tinggi, untuk jumlah C yang sama semakin banyak cabang T didih semakin kecil.

4. Sukar bereaksi dengan senyawa lain, disebut parafin (afinitas kecil).

Page 12: SENYAWA KARBON

Reaksi –Reaksi Alkana: Rx. Pembakaran

menghasilkan CO2, CO, H2O dan Jelaga (partikel C)

Rx. Substitusi : penggantian atom H dari alkana dengan atom lain, khususnya Halogen Rx. Halogenasi

Rx. Perengkahan (Cracking)Alkana rantai panjang menjadi potongan-potongan C yang pendek. Terjadi pada P dan T tinggi tanpa O2

Page 13: SENYAWA KARBON

ALKENA

• Hidrokarbon alifatik (rantai terbuka), dan tidak jenuh dimana pada salah satu rantai C-C nya (ikatan rangkap 2) – C = C -

• Rumus Umum: Cn H2nn : jumlah atom C

• Tata nama sama seperti alkana, hanya saja akhiran “ana” diganti dengan “ena”, misal : etana etena

• Deret Homolog:

Page 14: SENYAWA KARBON

Tata Nama Alkena:

1. Tentukan rantai induk, rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

2. Beri nomor rantai induk, sedemikianrupa rantai ikatan rangkap memiliki nomor yang terkecil.

3. Jika ada cabang, nama cabang sesuai dengan jumlah atom C alkilnya, jika lebih dari satu, tata nama cabang sama aturannya dengan nama alkana

4. Urutan:nomor cabang-nama alkil-nomor rangkap-nama induk

Page 15: SENYAWA KARBON

Reaksi –Reaksi Alkena: Rx. Pembakaran

menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga (partikel C)

Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan)Dari ikatan rangkap Ikatan tunggal (jenuh) dengan caramenangkap 2 atom lain pada ikatan rangkap – C = C – untuk memperoleh ikatan tunggal.a. Reaksi Hidrogenasi: Alkena + H2b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkena + HX (Hidrogen Halida)c. Reaksi Halogen: Alkena + Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)

Rx. Polimerisasi: (molekul kecil molekul besar

Page 16: SENYAWA KARBON

Aturan Markonikov: Jika suatu HX bereaksi dengan iatan rangkap asimetris, maka produk utama pereaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H

Page 17: SENYAWA KARBON
Page 18: SENYAWA KARBON

ALKUNA

• Hidrokarbon alifatik (rantai terbuka), dan tidak jenuh dimana pada salah satu rantai C-C nya (ikatan rangkap 3)

• Rumus Umum: Cn H2n-2n : jumlah atom C

• Tata nama sama seperti alkana, hanya saja akhiran “ana” diganti dengan “una”, misal : etana etuna

• Deret Homolog:

Page 19: SENYAWA KARBON

Tata Nama Alkuna: Cara penamaan alkuna samadengan alkena

Page 20: SENYAWA KARBON
Page 21: SENYAWA KARBON

Reaksi –Reaksi Alkuna: Rx. Pembakaran

menghasilkan CO2, CO, H2O dan lebih banyak Jelaga (partikel C)

Rx. Adisi (Penambahan = Penjenuhan)Untuk penjenuhan alkuna dibutuhkan pereaksi 2x lipat dari alkena.a. Reaksi Hidrogenasi: Alkuna + 2H2b. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkuna + 2HX (Hidrogen Halida)c. Reaksi Halogen: Alkuna + 2Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)

Rx. Polimerisasi: (molekul kecil molekul besar

Page 22: SENYAWA KARBON
Page 23: SENYAWA KARBON

SENYAWA TURUNAN ALKANA

Alkohol - Eter, Aldehid - Keton, Asam Karboksilat - Ester

Page 24: SENYAWA KARBON
Page 25: SENYAWA KARBON

Tata Nama Senyawa Turunan Alkana

Nomor cabang-cabang-nama cabang urut abjad-nomor gugus fungsi-nama induk

1. Mengidentifikasi gugus fungsi.2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang

yang mengandung gugus fungsi.3. Menulis nomor, dimulai dari salah satu ujung

sedemikian sehingga posisi gugus mendapat nomor terkecil.

4. Menuliskan nama, dimulai dari nama cabang-cabang (nama alkil sesuai dengan jumlah atom C), kemudian nama rantai induk. Cabang-cabang sejenis digabung dan dinyatakan dengan awalan di-, tri-, tetra- dst. Penulisan cabang yang berbeda diurutkan sesuai dengan abjad.

Page 26: SENYAWA KARBON

A. ALKOHOL / ALKANOL (R – OH)

Alkohol adalah etana dengan satu atom H diganti oleh gugus fungsi – OH

Rumus Umum : CnH2n+2OIUPAC : Mengganti akhiran “a” menjadi “ol”Metana metanol, etana etanol, dst...

TRIVIAL : R – OH : alkil – alkoholMetil alkohol, etil alkohol, isopropil alkohol (IPA)

Page 27: SENYAWA KARBON

Klasifikasi Alkohol:Berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus –

OH :1. Alkohol Primer : R – CH2 – OH

misal: metanol, etanol, 1-propanol2. Alkohol Sekunder : R – CHR’ – OH , terikat

pada atom C sekundermisal: 2-propanol

3. Alkohol Tersier : R – R’CR” – OH, terikat pada atom tersiermisal: 2-metil-2-propanol

Page 28: SENYAWA KARBON

Beberapa Reaksi Alkohol:1. Dehidrasi Alkohol (Pelepasan H2O)

Alkohol jika dipanaskan bersama H2SO4 pekat akan mengalami dehigrasi membentuk eter atau alkena. Pemanasan pd T 130C menghasilkan eter, sedangkan pada T 180 C menghasilkan alkena

2. Oksidasi Alkoholalkohol sederhana mudah terbakar membentuk CO2 dan H2O. Namun dengan pengoksidasi sedang dan dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi :

Page 29: SENYAWA KARBON

Alkohol primer Aldehid Asam Karboksilat Alkohol sekunder Keton Alkohol tersier tdk teroksidasi

Krn yang diserang adalah atom H-karbinol (atom karbon yang mengikat gugus – OH)

Page 30: SENYAWA KARBON

Beberapa Reaksi Alkohol:3. Reaksi alkohol dengan Na atau K

terjadi pada alkohol kering (tdk mengandung air) shg dapat bereaksi dengan Na atau K, sehingga atom H dari gugus – OH diganti dengan Na dan K Na Alkoholat

Jika terdapat air, maka alkohol akan terurai mjd alkohol dan NaOHR-ONa + H2O R-OH + NaOH

Page 31: SENYAWA KARBON

Beberapa Reaksi Alkohol:4. Esterifikasi : Pembentukan ester

Alkohol + Asam alkanoat Ester + H2O

Ester tidak bereaksi dengan oksidator , reduktor maupun basa, sehingga umumnya digunakan sebagai pelarut.

Page 32: SENYAWA KARBON

Beberapa Reaksi Alkohol:4. Esterifikasi : Pembentukan ester

Alkohol + Asam alkanoat Ester + H2O

Eter tidak bereaksi dengan oksidator , reduktor maupun basa, sehingga umumnya digunakan sebagai pelarut.

Page 33: SENYAWA KARBON

B. ETER / ALKOKSI ALKANA (R – O – R)

IUPAC : Menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai alkana.

TRIVIAL : menyebutkan nama alkil-alkilnya urut abjad dan diakhiri dengan eter. Jika kedua alkil sama maka diawali dengan di-, tri-, dsb...

Page 34: SENYAWA KARBON
Page 35: SENYAWA KARBON

C. ALDEHID / ALKANAL dan KETON

Aldehid adalah gugus karbonil mengikat satu alkil dan satu atom H

Rumus Umum : CnH2nOIUPAC : nama alkana rantai induk “a” diganti “al”Misal: butanol butanalMenentukan rantai terpanjang yang mengandung

gugus fungsi, sehingga atom C pada gugua –CHO memiliki nomor 1.

TRIVIAL : mengambil nama asam karboksilat dengan mengubah asam-oat atau asam-at menjadi akhiran aldehid.

Misal: asam asetat asetaldehid (CH3-CHO)

TRIVIAL : R – OH : alkil – alkoholMetil alkohol, etil alkohol, isopropil alkohol (IPA)

Page 36: SENYAWA KARBON

• Contoh:

Page 37: SENYAWA KARBON

Keton adalah senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi –CO- yang terikat pada dua gugus alkyl R dan R’. keton yang dianggap berasal dari senyawa alkana disebut alkanon.

Rumus Umum: CnH2nO R – CO – R’IUPAC : sama dengan mengubah huruf terakhir “a”

pada alkana dengan huruf “on”. Menentukan rantai terpanjang yang melewati gugus fungsi –CO- . Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus fungsi.

Page 38: SENYAWA KARBON

TRIVIAL : diambil dari nama alkil yang terdekat gugus karbonil kemudian ditambahkan kata keton.

Reaksi :Aldehid + [O] asam karboksilatKeton tidak teroksidasi

Manfaat :Formaldehid untuk pengawetKeton untuk pelarut industri cat

Page 39: SENYAWA KARBON

D. ASAM KARBOKSILAT (R-COOH)

Asam karboksilat/ Asam Alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran “a” mjd “oat” dan memberi awalan asam.

Rumus Umum : CnH2nO2IUPAC : nama alkana rantai induk “a” diganti “oat”Misal: Metana Asam metanoat

TRIVIAL : R – OH : alkil – alkoholMetil alkohol, etil alkohol, isopropil alkohol (IPA)

Page 40: SENYAWA KARBON

TRIVIAL : diambil dari sumber alami asam yang bersangkutan.

Misal : asam metanoat disebut asam formiat (formica=semut)

Page 41: SENYAWA KARBON

TRIVIAL : Jika ada cabang, maka cabang dinyatakan dengan

huruf latin. Dimulai dari atom C yang terikat langsung pada gugus –COOH, yaitu atom C no 2 (α)

IUPAC : asam 4-etil-2-metilheksanoatTRIVIAL : asam γ-etil-α-metilheksanoat

Page 42: SENYAWA KARBON

Sifat Fisika Asam Karboksilat Sembilan anggota pertama As. Karboksilat

merupakan cairan tdk berwarna, namun memilliki bau yang tidak enak.

Diatas 10 merupakan padatan seperti lilin dan memiliki tingkat penguapan yang rendah, sehingga tidak berbau.

Memiliki titik didih lebih tinggi daripada alkohol C1 – C4 larut dalam air, seiring peningkatan

jumlah atom C kelarutan dalam air berkurang.

Page 43: SENYAWA KARBON

Reaksi Asam Karboksilat• Rx. Netralisasi

Asam karboksilat bereaksi dengan NaOH, Na2CO3 dan NaHCO3

Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas (ALB) dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock) dengan tujuan memurnikan minyak.

Page 44: SENYAWA KARBON

• Rx. EsterifikasiAsam karboksilat bereaksi dengan Alkohol membentuk ester .

Page 45: SENYAWA KARBON

E. ESTER (ALKIL ALKANOAT)

Ester : alkil adalah gugus karbon ynga terikat pada atom C (gugus R’), sedangkan alkanoat adalah gugus R – COO-

Rumus Umum : CnH2nO2

Page 46: SENYAWA KARBON
Page 47: SENYAWA KARBON

Sifat Fisika Ester : Ester merupakan turunan As. Karboksilat dan

memiliki bau yang menyenangkan, aroma yang sedap.

Memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan asam karboksilat.

Reaksi Ester:Ester bersifat netral, biasanya mengalami reaksi

kimia dimanan gugus alkoksi –OR’ diganti dengan gugus lain

a. Rx Hidrolisis suasana Asammerupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi, dengan bantuan katalis asam, mrpk rx kesetimbangan.

Page 48: SENYAWA KARBON

a. Rx Hidrolisis suasana Basamerupakan reaksi sempurna, ester dilepaskan dari kesetimbangandiubah menjadi garam organik dan tidak bereaksi kemballi dengan alkohol irreversible

Page 49: SENYAWA KARBON

Manfaat As. Karboksilat:Asam format : insektisida, obat-obatan dan pewarnaAsam asetat : pewarna , insektisida, pengawet

makanan

Manfaat Ester:Aroma buah-buahan tiruan

Page 50: SENYAWA KARBON

ASAM LEMAK BEBAS

Asam lemak + gliserol penyusun utama minyak atau lemak

Page 51: SENYAWA KARBON

Trigliserida adalah asam lemak yang terdiri dari asam miristat (1-3%), asam palmitat (35-40%), asa oleat (38-40%), asam stearat (3-6%), dan asam linoleat (5-11%).

Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat/asam karboksilat berderajat tinggi, rantai C > 6 dan tidak bercabang.

Dengan mengetahui sifat fisika dan kimia jenis-jenis asam lemak pada minyak sawit, maka kita dapat memproses dan mengendalikan siaft-sifat minyak.

Page 52: SENYAWA KARBON

LAMPIRAN

Page 53: SENYAWA KARBON
Page 54: SENYAWA KARBON
Page 55: SENYAWA KARBON
Page 56: SENYAWA KARBON
Page 57: SENYAWA KARBON
Page 58: SENYAWA KARBON
Page 59: SENYAWA KARBON
Page 60: SENYAWA KARBON

Template Provided By

www.animationfactory.com

500,000 Downloadable PowerPoint Templates, Animated Clip Art, Backgrounds and Videos