senin, 4 oktober 2010 | media indonesia masinis argo … fileterasa limbung, terutama irma. calon...

1
GUBERNUR Kaltim Awang Faroek Ishak akhirnya berto- lak ke Shanghai China, Jumat (1/10) lalu. Awang menyusul sejumlah pejabat di Kaltim yang lebih dulu berangkat ke China. “Iya saya sudah di Chi- na karena sesuai jadwal saya berada di China selama tujuh hari atau 7 Oktober nanti kem- bali ke Kaltim,” kata Awang, kemarin. Rencana keberangkatan Awang ke luar negeri banyak mengundang tanda tanya, mengingat dirinya terkena cegah tangkal (cekal) ke luar negeri. Awang dicekal setelah Keja- gung menetapkannya sebagai tersangka kasus penjualan sa- ham perusahaan pertambang- an batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC). Saat menanggapi hal ini, Direktur Pokja 30 Kaltim, Caro- lus Tuah, menilai keberangkat- an Awang Faroek ke China ini dipandang sebagai inkonsis- tensi hukum. Pasalnya, status Awang Faroek sudah menjadi tersangka. “Ini bukti inkosistensi Kejak- saan Agung. Jelas-jelas dicekal, kenapa lagi diberi izin ke luar negeri. Rusak, sudah rusak hu- kum kita ini,” kata Carolus. Terkait dengan pencekalan, Direktorat Jenderal Imigrasi telah awal Agustus lalu me- merintah- kan ke se- tiap tempat pemberang- katan imi- grasi untuk mengawasi Gubernur Kaliman- tan Timur, Awang Faroek Ishak. “Ten- tunya kita sudah meng ins- truksikan ke semua tempat pemberangkatan imigrasi soal cekal Awang Faroek,” kata Direktur Penyidikan dan Pe- nindakan Keimigrasian Ke- menterian Hukum dan HAM, Husin Alaydrus. Kejagung sebelumnya juga sudah men- etapkan dua tersangka, yaitu, Anung Nugroho (Direktur Utama PT Kutai Timur Energy) dan Apidian Tri Wahyudi (Direktur PT Kutai Timur Energy). Kasus tersebut terkait dengan penjualan saham PT KPC milik Pemda Kutai Timur oleh PT Kutai Timur Energy. Awang Faroek dijerat Pasal 1 ayat (1), Pasal 3 ayat (5), Pasal 6 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Tindakan Awang Faroek itu bertentangan dengan UU ten- tang Keuangan Negara. Pada 14 Agustus 2006, Awang Faroek yang ketika itu menja- bat Bupati Kutai Timur men- gajukan permohonan kepada DPRD Kutai Timur menjual saham PT KPC 5%. Kemudian dengan dalih su- dah mendapatkan persetujuan dari Pemda Kutai Timur dan DPRD Kutai Timur, tersang- ka Anung Nugroho menjual saham 5% kepada PT Kutai Timur Sejahtera seharga Rp576 miliar. Namun, hasil penjualan sa- ham itu raib entah ke mana karena tidak dimasukkan ke kas Pemda Kutai Timur. (SY/Ant/N-2) S EDIANYA, Pratu Heri Pramono, 26, hendak melangsungkan acara seserahan, sebuah prosesi menjelang akad nikah, di rumah orang tua calon mempelai, di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (2/10) pukul 15.00 WIB. Tidak dinyana dalam perjalanan ke rumah orang tua calon istrinya itu, anggota TNI Yonif 320 Badak Putih di Pandeglang, Banten, tertimpa musibah. Prajurit ini menjadi salah satu dari 36 korban tewas kecelakaan maut KA Argo Bromo yang menabrak KA bisnis Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jateng. Kecelakaan terjadi Sabtu (2/10) dini hari pukul 03.00 WIB. Rencananya, korban yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sudiyono dan Pujiati itu akan melangsungkan pernikahan dengan Dwi Irma Indahwati, 20, atau yang biasa dipanggil Irma, November mendatang. Keluarga korban baru menerima kabar meninggalnya almarhum sekitar pukul 15.00 WIB, dari kesatuannya. Keluarga sempat shocked atas informasi tersebut, mengingat anggota keluarga sedang siap-siap mengantar korban melakukan seserahan di keluarga calon istrinya. Mendengar kabar itu, seluruh anggota keluarga terasa limbung, terutama Irma. Calon istrinya itu langsung shocked dan tak mampu berbicara. Dengan diantar orang tua langsung berangkat ke Pemalang untuk memastikan dan sekaligus membawa pulang jenazah untuk dimakamkan di tanah kelahiran, di Kaliwungu, Kudus. Paman almarhum, Slamet Riyanto, mengatakan jenazah Heri tiba di rumah duka di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Sabtu (2/10) malam sekitar pukul 23.40 WIB. Korban diangkut dengan mobil ambulans PMI Pemalang dengan pengawalan anggota TNI. Jenazah korban dimakamkan di Pemakaman Umum Sentul di Desa Dersalam, kemarin. Ditemui seusai pemakaman, calon istri almarhum, Irma, enggan diwawancarai karena masih berkabung. “Silakan wawancara dengan keluarga almarhum saja,” ujarnya singkat. Nasib tragis juga menimpa satu keluarga Bayu Sakti, 33. Kedatangan jenazah satu keluarga yang tewas dalam kecelakaan di Stasiun KA Petarukan disambut isak tangis oleh keluarga dan tetangga di rumah duka. Jenazah satu keluarga yakni suami-istri Bayu Sakti, dan Marieta Catur Yenny Septanti, 29, serta putra mereka Sebastian Fidelio, 4, tiba di rumah duka di Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Mereka dibawa dengan tiga mobil ambulans hari itu juga sekitar pukul 08.30 WIB. Kedatangan jenazah diiringi dengan pengawalan aparat Kodam IV/Diponegoro, Semarang. Bayu Sakti merupakan staf kesehatan di Kodam IV/Diponegoro dengan pangkat terakhir serka. Seusai didoakan, ketiga jenazah satu keluarga itu selanjutnya dibawa ke Asrama Batalyon Bekang I Kostrad Cibinong, Bogor, Jawa Barat, untuk dikebumikan. (Akhmad Safuan/ Haryanto/N-2) 6 | Nusantara SENIN, 4 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Meski Dicekal Awang Faroek Lolos ke China Seserahan Prajurit itu Pupus di Rel Kereta K A Argo Bromo Ang- grek menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB. Tragedi itu menyebabkan 36 orang tewas dan 32 orang luka-luka. Mereka yang luka sebanyak 15 orang dirawat di dua rumah sakit di Pemalang, 11 orang di rumah sakit di Semarang, 4 orang di rumah sakit di Tegal, dan dua orang di rumah sakit di Peka- longan. Penetapan masinis Khalik resmi menjadi tersangka ini di- ungkapkan kuasa hukumnya, Tugiman, di Kantor Polres Pe- malang. Penetapan tersangka ini diikuti juga dengan surat perintah penahanan yang dike- luarkan Kepala Polres Pema- lang dengan Surat Perintah Nomor SP Han/202/X/2010/ Reskrim tertanggal 3 Oktober 2010. “Masinis Argo Bromo Ang- grek ditetapkan sebagai ter- sangka dan dikenai dua pasal KUHP dan juga melanggar UU Perkeretaapian,” kata Tugi- man. Tersangka dianggap lalai dan melanggar Pasal 206 (3) UU No 23/ 2007 tentang Perkeretaapi- an, Pasal 359 KUHP, dan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kematian atau Luka pada Orang Lain. Tugiman menjelaskan, saat diperiksa, kliennya mengaku lalai saat menjalankan kereta jurusan Jakarta-Surabaya terse- but. “Dia mengakui lalai, dia mengatakan saat itu ia mengan- tuk,” ujarnya. Dalam keadaan mengan- tuk, Rudianto kaget melihat sinyal merah pertanda kereta harus berhenti. Asisten masi- nis bernama Djoyono juga sempat memberi peringatan. “Tetapi keretanya sudah ter- lanjur masuk ke rel tiga, satu rel dengan KA Senja Utama.” Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang sebelumnya meng- ungkapkan bahwa kepolisian sudah mengantongi nama tersangka. Namun, sejauh ini belum ada keterangan resmi menyangkut penetapan Kha- lik, masinis KA Argo Bromo Anggrek, menjadi tersangka. Bahkan rencana jumpa pers yang akan digelar di Polres Pemalang untuk mengumum- kan nama tersangka dalam kecelakaan tersebut juga gagal dilakukan. Sementara itu, Kapolres Pe- malang AKB Sofyan Nugroho sendiri, ketika dimintai konr- masi mengenai penetapan ter- sangka tersebut, enggan berko- mentar. Alasannya, masalah tersebut masih dirapatkan dan menunggu instruksi kapolda. Di sisi lain, Humas PT KAI Daop IV Semarang Sapta ketika dimintai konrmasi mengaku belum mengetahui hal itu kare- na hingga sekarang belum ada surat resmi dari kepolisian dan selama ini Khalik masih sebagai terperiksa. “Di Daop IV Sema- rang sudah ada manajer hukum yang akan mendampingi, tapi belum ada laporan ke manaje- men menyangkut penetapan tersangka tersebut.” Adapun puing-puing bang- kai gerbong KA Senja Utama jurusan Senen-Tawang yang ditabrak sudah dibersihkan. Lalu lintas kereta api di pan- tura kembali normal setelah petugas dari PT KAI selesai memperbaiki rel yang rusak akibat tabrakan tersebut. Petu- gas mengganti bantalan rel, memasang baut-baut, dan me- nambah batu kerikil di sepan- jang jalur di stasiun Petarukan, Pemalang. Antusias menonton Sementara itu, ratusan warga masih tampak antusias menda- tangi lokasi kecelakaan maut tersebut untuk mengetahui lebih dekat kondisi di lapang- an. Petugas kepolisian ter- paksa melakukan penjagaan untuk menghindari kembali terjadinya musibah kecelakaan, mengingat jalur kereta api pan- tura padat. (N-2) achmad_sapuan @mediaindonesia.com Masinis Argo Bromo Ditahan Masinis Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek Khalik Rudianto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Akhmad Safuan Masinis Argo Bromo Anggrek dikenai dua pasal KUHP dan juga melanggar UU Perkeretaapian.” Tugiman Kuasa hukum Khalik Rudianto EVAKUASI KERETA: Sejumlah petugas mengevakuasi gerbong KA Senja Utama yang telah ringsek akibat tertabrak KA Argo Bromo Anggrek, di Petarukan, Pemalang, Jateng, Sabtu (2/10). ANTARA/OKY LUKMANSYAH/KOZ Awang Faroek Ishak Gubernur Kaltim ANTARA

Upload: vucong

Post on 29-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SENIN, 4 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Masinis Argo … fileterasa limbung, terutama Irma. Calon istrinya itu langsung shocked dan tak mampu berbicara. Dengan diantar orang tua langsung

GUBERNUR Kaltim Awang Faroek Ishak akhirnya berto-lak ke Shanghai China, Jumat (1/10) lalu. Awang menyusul sejumlah pejabat di Kaltim yang lebih dulu berangkat ke China. “Iya saya sudah di Chi-na karena sesuai jadwal saya berada di China selama tujuh hari atau 7 Oktober nanti kem-bali ke Kaltim,” kata Awang, kemarin.

Rencana keberangkatan Awang ke luar negeri banyak mengundang tanda tanya, mengingat dirinya terkena cegah tangkal (cekal) ke luar negeri.

Awang dicekal se telah Keja-gung menetapkannya sebagai tersangka kasus penjualan sa-ham perusahaan pertambang-an batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Saat menanggapi hal ini, Direktur Pokja 30 Kaltim, Caro-lus Tuah, menilai keberangkat-an Awang Faroek ke China ini dipandang sebagai inkonsis-

tensi hukum. Pasalnya, status Awang Faroek sudah menjadi tersangka.

“Ini bukti inkosistensi Kejak-saan Agung. Jelas-jelas dicekal, kenapa lagi diberi izin ke luar negeri. Rusak, sudah rusak hu-kum kita ini,” kata Carolus.

Terkait dengan pencekalan, Direktorat J e n d e r a l I m i g r a s i telah awal A g u s t u s l a l u m e -merintah-kan ke se-tiap tempat pemberang-katan imi-grasi untuk mengawasi G u b e r n u r K a l i m a n -tan Timur, A w a n g F a r o e k Ishak.

“ T e n -

tunya kita sudah meng ins-truksikan ke semua tempat pemberangkatan imigrasi soal cekal Awang Faroek,” kata Direktur Penyidikan dan Pe-nindakan Keimigrasian Ke-menterian Hukum dan HAM, Husin Alaydrus.

Kejagung sebelumnya juga sudah men-etapkan dua tersangka, y a i t u , A n u n g N u g r o h o ( D i re k t u r Utama PT Kutai Timur Energy) dan Apidian Tri Wa h y u d i (Direktur PT Kutai Timur Energy).

K a s u s t e r s e b u t t e r k a i t d e n g a n penjualan

saham PT KPC milik Pemda Kutai Timur oleh PT Kutai Timur Energy. Awang Faroek dijerat Pasal 1 ayat (1), Pasal 3 ayat (5), Pasal 6 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Tindakan Awang Faroek itu bertentangan de ngan UU ten-tang Keuangan Negara.

Pada 14 Agustus 2006, Awang Faroek yang ketika itu menja-bat Bupati Kutai Timur men-gajukan permohonan kepada DPRD Kutai Timur menjual saham PT KPC 5%.

Kemudian dengan dalih su-dah mendapatkan persetujuan dari Pemda Kutai Timur dan DPRD Kutai Timur, tersang-ka Anung Nugroho menjual saham 5% kepada PT Kutai Timur Sejahtera seharga Rp576 miliar.

Namun, hasil penjualan sa-ham itu raib entah ke mana karena tidak dimasukkan ke kas Pemda Kutai Timur. (SY/Ant/N-2)

SEDIANYA, Pratu Heri Pramono, 26, hendak melangsungkan acara

seserahan, sebuah prosesi menjelang akad nikah, di rumah orang tua calon mempelai, di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (2/10) pukul 15.00 WIB.

Tidak dinyana dalam perjalanan ke rumah orang tua calon istrinya itu, anggota TNI Yonif 320 Badak Putih di Pandeglang, Banten, tertimpa musibah. Prajurit ini menjadi salah satu dari 36 korban tewas kecelakaan maut KA Argo Bromo yang menabrak KA bisnis Senja Utama di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jateng. Kecelakaan terjadi Sabtu (2/10) dini hari pukul 03.00 WIB.

Rencananya, korban yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sudiyono dan Pujiati itu akan melangsungkan

pernikahan dengan Dwi Irma Indahwati, 20, atau yang biasa dipanggil Irma, November mendatang. Keluarga korban baru menerima kabar meninggalnya almarhum sekitar pukul 15.00 WIB, dari kesatuannya.

Keluarga sempat shocked atas informasi tersebut, mengingat anggota keluarga sedang siap-siap mengantar korban melakukan seserahan di keluarga calon istrinya.

Mendengar kabar itu, seluruh anggota keluarga terasa limbung, terutama Irma. Calon istrinya itu langsung shocked dan tak mampu berbicara.

Dengan diantar orang tua langsung berangkat ke Pemalang untuk memastikan dan sekaligus membawa pulang jenazah untuk dimakamkan di tanah kelahiran, di Kaliwungu, Kudus.

Paman almarhum, Slamet

Riyanto, mengatakan jenazah Heri tiba di rumah duka di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Sabtu (2/10) malam sekitar pukul 23.40 WIB.

Korban diangkut dengan mobil ambulans PMI Pemalang dengan pengawalan anggota TNI.

Jenazah korban dimakamkan di Pemakaman Umum Sentul di Desa Dersalam, kemarin.

Ditemui seusai pemakaman, calon istri almarhum, Irma, enggan diwawancarai karena masih berkabung. “Silakan wawancara dengan keluarga almarhum saja,” ujarnya singkat.

Nasib tragis juga menimpa satu keluarga Bayu Sakti, 33. Kedatangan jenazah satu keluarga yang tewas dalam kecelakaan di Stasiun KA Petarukan disambut isak tangis oleh keluarga dan

tetangga di rumah duka.Jenazah satu keluarga yakni

suami-istri Bayu Sakti, dan Marieta Catur Yenny Septanti, 29, serta putra mereka Sebastian Fidelio, 4, tiba di rumah duka di Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Mereka dibawa dengan tiga mobil ambulans hari itu juga sekitar pukul 08.30 WIB.

Kedatangan jenazah diiringi dengan pengawalan aparat Kodam IV/Diponegoro, Semarang. Bayu Sakti merupakan staf kesehatan di Kodam IV/Diponegoro dengan pangkat terakhir serka.

Seusai didoakan, ketiga jenazah satu keluarga itu selanjutnya dibawa ke Asrama Batalyon Bekang I Kostrad Cibinong, Bogor, Jawa Barat, untuk dikebumikan. (Akhmad Safuan/Haryanto/N-2)

6 | Nusantara SENIN, 4 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Meski Dicekal Awang Faroek Lolos ke China

Seserahan Prajurit itu Pupus di Rel Kereta

KA Argo Bromo Ang-grek menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang

keluar jalur Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB. Tragedi itu menyebabkan 36 orang tewas dan 32 orang luka-luka. Mereka yang luka sebanyak 15 orang dirawat di dua rumah sakit di Pemalang, 11 orang di rumah sakit di Semarang, 4 orang di rumah sakit di Tegal, dan dua orang di rumah sakit di Peka-longan.

Penetapan masinis Khalik resmi menjadi tersangka ini di-ungkapkan kuasa hukumnya, Tugiman, di Kantor Polres Pe-malang. Penetapan tersangka ini diikuti juga dengan surat perintah penahanan yang dike-luarkan Kepala Polres Pema-lang dengan Surat Perintah Nomor SP Han/202/X/2010/Reskrim tertanggal 3 Oktober 2010.

“Masinis Argo Bromo Ang-grek ditetapkan sebagai ter-sangka dan dikenai dua pasal KUHP dan juga melanggar UU Perkeretaapian,” kata Tugi-man.

Tersangka dianggap lalai dan melanggar Pasal 206 (3) UU No 23/ 2007 tentang Perkeretaapi-an, Pasal 359 KUHP, dan Pasal 360 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kematian atau Luka pada Orang Lain.

Tugiman menjelaskan, saat diperiksa, kliennya mengaku lalai saat menjalankan kereta jurusan Jakarta-Surabaya terse-

but. “Dia mengakui lalai, dia mengatakan saat itu ia mengan-tuk,” ujarnya.

Dalam keadaan mengan-tuk, Rudianto kaget melihat sinyal merah pertanda kereta harus berhenti. Asisten masi-nis bernama Djoyono juga sempat memberi peringatan. “Tetapi keretanya sudah ter-lanjur masuk ke rel tiga, satu rel dengan KA Senja Utama.”

Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang sebelumnya meng-ungkapkan bahwa kepolisian sudah mengantongi nama tersangka. Namun, sejauh ini

belum ada keterangan resmi menyangkut penetapan Kha-lik, masinis KA Argo Bromo Anggrek, menjadi tersangka. Bahkan rencana jumpa pers yang akan digelar di Polres Pemalang untuk mengumum-kan nama tersangka dalam kecelakaan tersebut juga gagal dilakukan.

Sementara itu, Kapolres Pe-malang AKB Sofyan Nugroho sendiri, ketika dimintai konfi r-masi mengenai penetapan ter-

sangka tersebut, enggan berko-mentar. Alasannya, masalah tersebut masih dirapatkan dan menunggu instruksi kapolda.

Di sisi lain, Humas PT KAI Daop IV Semarang Sapta ketika dimintai konfi rmasi mengaku belum mengetahui hal itu kare-na hingga sekarang belum ada surat resmi dari kepolisian dan selama ini Khalik masih sebagai terperiksa. “Di Daop IV Sema-rang sudah ada manajer hukum yang akan mendampingi, tapi belum ada laporan ke manaje-men menyangkut penetapan tersangka tersebut.”

Adapun puing-puing bang-kai gerbong KA Senja Utama jurusan Senen-Tawang yang ditabrak sudah dibersihkan. Lalu lintas kereta api di pan-tura kembali normal setelah petugas dari PT KAI selesai memperbaiki rel yang rusak akibat tabrakan tersebut. Petu-gas mengganti bantalan rel, memasang baut-baut, dan me-nambah batu kerikil di sepan-jang jalur di stasiun Petarukan, Pemalang.

Antusias menontonSementara itu, ratusan warga

masih tampak antusias menda-tangi lokasi kecelakaan maut tersebut untuk mengetahui lebih dekat kondisi di lapang-an. Petugas kepolisian ter-paksa melakukan penjagaan untuk menghindari kembali terjadinya musibah kecelakaan, mengingat jalur kereta api pan-tura padat. (N-2)

[email protected]

Masinis Argo Bromo DitahanMasinis Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek Khalik Rudianto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut

di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.

Akhmad Safuan

Masinis Argo Bromo Anggrek dikenai dua pasal KUHP dan juga melanggar UU Perkeretaapian.”TugimanKuasa hukum Khalik Rudianto

EVAKUASI KERETA: Sejumlah petugas mengevakuasi gerbong KA Senja Utama yang telah ringsek akibat tertabrak KA Argo Bromo Anggrek, di Petarukan, Pemalang, Jateng, Sabtu (2/10).

ANTARA/OKY LUKMANSYAH/KOZ

Awang Faroek IshakGubernur Kaltim

ANTARA