seni khas garut

7
Definisi geogrfi Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gê ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan"). Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua). Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu. Sejarah Geografi Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi. Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman

Upload: -nduuh-newbie-

Post on 20-Jun-2015

678 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: seni khas garut

Definisi geogrfi

Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gê ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan").

Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).

Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.

Sejarah Geografi

Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus, Eratosthenes, Hipparchus, Aristotle, Dicaearchus dari Messana, Strabo, dan Ptolemy. Bangsa Romawi memberi sumbangan pada pemetaan karena mereka banyak menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.

Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi. Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.

Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin), tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu lain. Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam Semesta, oleh Alexander vom Humboldt.

Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak ditemukan. Terdapat hubungan yang kuat antara geografi dengan geologi dan botani, juga ekonomi, sosiologi dan demografi.

Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama: determinisme lingkungan, geografi regional, revolusi kuantitatif dan geografi kritis.

Page 2: seni khas garut

Determinisme lingkungan adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas". Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun 1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu mudahnya membuat generalisasi (bahkan lebih sering memaksa). Determinisme lingkungan banyak membuat malu geografer kontemporer, dan menyebabkan sikap skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya (seperti teori Jared Diamond).

Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.

Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik. Revolusioner kuantitatif, sering disebut "kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat. Pengaruh lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Mar

Page 3: seni khas garut

Surak Ibra

Dari Garutpedia

Seni tradisional Surak Ibra dikenal juga dengan nama lain Boboyongan Eson. yang berdiri Sejak Tahun 1910 di Kampung Sindang Sari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut. Kesenian Tersebut Hasil Ciptaan Raden Djajadiwangsa Putra Dari Raden Wangsa Muhammad (Dikenal Dengan Nama Lain Raden Papak).

Kesenian ini merupakan suatu sindiran (simbol ﴿ atau semboyan tidak setuju terhadap Pemerintahan Belanda pada waktu itu yang bertindak sewenang-wenang kepada masyarakat jajahan. Khususnya di daerah Desa Cinunuk Kec. Wanaraja dan umumnya daerah Kabupaten Garut.

Kesenian ini memiliki tujuan untuk memupuk motivasi masyarakat agar mempunyai pemerintahan sendiri hasil gotong royong bersama untuk mencapai tujuan cita-cita bangsa Indonesia. Selain itu juga untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antara pemerintah dan masyarakatnya, demi menunjang keadilan dan kebijaksanaan pemerintah secara mandiri dengan penuh semangat bersama.

ALAT-ALAT YANG DIPAKAI ADALAH : 1. 2 (dua ﴿ obor dari bambu. 2. Seperangkat gendang Pencak / lebih. 3. Seperangkat Dogdog / lebih. 4. Seperangkat Angklung / lebih. 5. Seperangkat Keprak / lebih. 6. Seperangkat Kentongan Bambu / lebih. 7. Hal-hal lain yang diperlukan waktunya.

BANYAK PEMAIN :

- Minimal= 40 orang - Sedang= 60 orang - 80 orang - Maksimal = 100 orang lebih Dari sejak berdiri tahun 1910 sampai sekarang sudah empat generasi, bahkan sekarang pun perlu diremajakan sebab sudah banyak pemain yang sudah tua.

Surak Ibra

Surak ibra adalah kesenian khan Garut yang cukup unik. Saat ini, ada dua versi kesenian Surak Ibra. Versi pertama adalah surak Ibra dari Cibatu dan versi kedua adalah Surak Ibra yang berasal dari Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Garut.

Menurut versi pertama, surak ibra diciptakan oleh Pak Ibra, penduduk Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Garut. Awalnya adalah gabungan kesenian badeng, ngadu lisung, dan seni tepuk tangan. Tapi kemudian hanya seni tepuk tangan saja yang dikembangkan, karena ngadu lisung dan badeng sudah tidak dianggap, aneh lagi.

Dari Pak Ibra, kesenian ini sudah diturunkan kepada tiga generasi. Pertama diturunkan pada Witarma, yang kemudian menurunkannya kembali pada Entas. Ketika dipimpin oleh Entas inilah, surak ibra yang awalnya hanya dikenal di perkampungan mulai dikenal secara luas .

Page 4: seni khas garut

Surak ibra versi Cibatu ini juga memiliki keunikan tersendiri. Dalam pementasannya mengandung unsur-unsur magic karena pemainnya mengalami trance, atau tidak sadarkan diri karena kerasukan. Pertun¬jukannya pun diawali dengan menyediakan sesaji yang harus disediakan sehari sebelumnya, dan alai-alas yang digunakannya harus diberi mantra terlebih dahulu.

Karena pada pementasannya banyak pemain yang trance, kesenian ini melibatkan banyak orang. Bahkan harus terdiri atas beberapa kelom¬pok tergantung dari banyaknya pemain yang mengalami trance. Setup pemain yang trance harus dijaga beberapa orang agar tidak melukai dirinya sendiri. Selama pertunjukkan, para pengiring terus-menerus menyahuti sambil tak henti-hentinya bertepuk tangan.

Sementara dalam surak ibra versi kedua, unsur-unsur magisnya tidak nampak. Menurut versi ini, kesenian surak ibra – atau disebut juga seni boboyongan – diciptakan pada tahun 1910 di Kampung Sindangsari, Desa Cinunuk, Wanaraja. Penciptanya adalah Raden Djajadiwangsa, putra Raden Wangsa Muhammad yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Papak.

Sampai sekarang, kesenian ini sudah diturunkan kepada empat generasi. Menurut sejarahnya, konon kesenian ini muncul sebagai sindiran terhadap penjajah Belanda yang sewenang-wenang. Surak ibra lahir karena ingin menunjukan sipat gotong royong dan mandiri. Dari pertujukannya, versi ini lebih menonjolkan unsur hiburan ketimbang unsur magis seperti yang diperlihatkan oleh surak ibra versi pertama.

Namun, kedua versi surak ibra sama-sama kolosal. Pementasannya melibatkan puluhan orang bahkan sampai mencapai 100 pemain. Alat musik yang digunakannya antara lain kendang penca, dogdog, angklung, keprak, kentongan bambu. Dalam versi kedua, pementasannya juga menggunakan dua buah obor.

“surak ibra”Boboyongan dengan nama lain surak ibra. Berdiri semenjak tahun 1910 di kampung Sindang Sari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja. Kesenian ini diciptakan oleh raden Djadjadiwangsa putra Raden Wangsa Muhammad atau Pangeran Papak dalam rangka perjuangan melawan penjajahan dalam bentuk pagelaran kesenian dengan maksud menyindir kesewenang-wenangan terhadap pribumi. Kesenian ini ditampilkan oleh puluhan orang yang terdiri dari pemain angklung, dog-dog dan instrmen lainya serta beberapa penari. Pada puncak tarian salah seorang diantara mereka akan dilempar-lempar ke atas oleh pemain lainya sambil dikelilingi oleh pembawa obor dan pemain musik yang menyertainya. Sangat menghibur dan atraktif.

Kesenian Lais Garut

Kesenian ini diambil dari nama seorang yang sangat terampil memanjat pohon kelapa bernama Laisan. Yang sehari-hari dipanggil Pak Lais. Lais ini sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda, tepatnya di kampung Nangka Pait, kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut. Lais adalah kesenian akrobatik tradisonal dimana pemain utama bergelantungan, menari berputar-putar tanpa pengaman pada seutas tambang yang diikatkan pada dua batang bambu di kiri kananya sambil diiringi oleh musik pencak silat tradisional sunda serta dibumbui dengan cerita jenaka yang dibawakan oleh pemain-pemain lain.

Page 5: seni khas garut