seni kepemimpinan timur dan barat

Upload: florenta-giovenda-patty

Post on 08-Jul-2015

960 views

Category:

Documents


73 download

TRANSCRIPT

BAB 7

SUN TZU Sun Tzu menekankan seni dari; Menghemat kekuatan seseorang Menilai keadaan sekitarnya Menggunakan pasukan

SUN TZU Sun Tzu berkata :

Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah

Sun Tzu Kepemimpinan adalah kebijaksanaan, kelayakan

untuk dipercaya, kemanusiaan, keberanian dan ketegasan.

*seorang pemimpin haruslah bijaksana. Dengan itu ia tahu dan mampu untuk merencanakan suatu peperangan dalam suatu kondisi dan situasi yang berubah-ubah. Ia harus dinamis, tidak terikat pada rencana-rencana yang kaku. Kelayakan untuk dipercaya berarti membuat orang lain yakin terhadap hukuman atau penghargaan yang diberikan. Kemanusiaan berarti mencintai pasukannya seperti mencintai keluarganya sendiri, bersimpati terhadap keadaan pasukannya, peka terhadap apa yang diinginkan pasukannya. Keberanian adalah tanpa kebimbangan, ia mengarahkan pasukannya untuk meraih keuntungankeuntungan yang pasti agar memperoleh kemenangan yang gemilang. Ketegasan berarti mencakup penerapan disiplin yang ketat tanpa memandang pangkat, keluarga atau hak-hak istimewa lainnya.

Ciri Kepemimpinan Sun Tzu Bijaksana Kemanusiaan Kelayakan untuk dipercaya Keberanian Ketegasan

Kepemimpinan Sun Tzu Kepemimpinan berbasis kompetensi Kekuatan sebuah profesionalitas

DOKTRIN SUN TZU Penilaian terhadap perang

berdasarkan 5 (lima) faktor fundamental untuk membuat perbandingan, sehingga kita mampu memahami kondisi yang terjadi. 5 (lima) faktor itu adalah pengaruh moral, langit, bumi, kepemimpinan dan doktrin.

THE ART OF WAR VERSI SUN TZU

Kalkulasi Perencanaan Strategi Kekuatan Pertahanan Formasi Kekuatan dan Kelemahan

13 intisari seni berperang ala Sun Tzu

Manuver Sembilan variasi Mobilitas Tanah Lapang Sembilan Situasi Klasik Menyerang dengan Api Intelijen

TEORI MACHIAVELLI Tidak sistematis bila dibandingkan

Sun Tzu Lebih menekankan pada filosofi seni perang, yang dapat diimplementasikan pada perang sesungguhnya Banyak dipraktikan di berbagai negara, pada abad XX dalam praktik hubungan internasional Kepemimpinan Stalin, Hitler, dan

TEORI MACHIAVELLI Kebaikan moral terbesar adalah

sebuah negara, yang bijak dan stabil Landasan utama : Hukum yang baik dan persenjataan yang baik Seorang pemimpin harus mengetahui seni perang Penguasa patut dipuji jika memiliki kualitas yang baik, namun semua kualitas tidak bisa dijalankan karena keterbatasan manusia,

TEORI MACHIAVELLI Liberalitas akan membuat rakyat mulai

membenci dan kurang dihargai karena dianggap miskin. Sulit untuk dibenci dan dicintai sekaligus, lebih aman ditakuti daripada dicintai. Penguasa harus jadi rubah untuk mengenali perangkap dan jadi singa untuk menakuti serigala. Penguasa tidak perlu memiliki semua kualitas yang bagus, tapi perlu untuk dianggap berkualitas.

PERSAMAAN PRINSIP SUN TZU DAN MACHIAVELLI Perang adalah suatu hal yang perlu

dilakukan untuk mempertahankan suatu integritas. Di dalam suatu perang ada dua unsur kekuatan yaitu: diri sendiri dan lawan. Prinsip damai hanyalah sebuah jalan pintas untuk mengakhiri suatu konflik tanpa meniadakan perang itu sendiri. Adanya pengaruh kepemimpinan yang sangat kental di dalam sebuah

PERBEDAAN Adanya unsur psikologis yang dapat

diasumsikan sebagai tanda telah muncul persamaan hak diantara personil Dimata penguasa pada saat itu, Sun Tzu dianggap sebagai Intelectual Asset sementara Machiavelli adanya unsur Kecurigaan dari pihak penguasa. Pada era sun tzu, pemimpin dapat memperoleh pengikut dengan cara yang lebih sederhana. Pada masa Machiavelli pemimpin dianggap memerlukan Persuading, Empowering, dan Enabling.

KEPEMIMPINAN INDONESIA ALA GAJAH MADA Wijnya; penuh hikmat kebijaksanaan

dan penuh ketenangan di dalam mengambil tindakan Mantriwira; berani tanpa ragu untuk membela nusa, bangsa, dan negara Wicaksaneng Nala; Sifat teliti dan hatihati, cermat tanpa keburu nafsu di dalam mengambil keputusan Matanggawan; Dapat dipercaya dan tidak mau menyeleweng serta memiliki tanggung jawab besar

KEPEMIMPINAN INDONESIA ALA GAJAH MADA Satya Bhakti Aprabhu; sifat setia

dengan penuh iklas kepada negara dan kepala negara Wagmi Wak; sifat jujur dalam mengemukakan pendapat dan gagasan serta kemampuan mempertahankan kebenaran. Sarjjawapasama; sifat menonjolkan kerendahan hati, manis bahasa, dan air muka, keiklasan dan ketulusan

KEPEMIMPINAN INDONESIA ALA GAJAH MADA Dhirotsaha; teguh hati, rajin, dan

sungguh-sungguh di dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Tan Lalana; Cepat mengambil keputusan dalam keadaan terjepit atau bangun kembali. Diwyatitta; Sabar dalam mengadakan hubungan dengan pihak-pihak lain, suka mendengarkan buah pikiran ataupun saran-saran orang lain.

KEPEMIMPINAN INDONESIA ALA GAJAH MADA Tan satrisna; Menolak terhadap

kebiasaan suka memikirikan kesenagan pribadi, ingin disanjung. Sih Samastha Bhuwana; Sifat universal dan menilai segala sesuatu harta dunia bahkan kehidupan ini hanya sementara. Ginong Pratidina; menghindari perbuatan batil dan selalu mengerjakan yang benar, hak, dan

KEPEMIMPINAN INDONESIA ALA GAJAH MADA Sumatri; jujur dan pantas di dalam

melakukan tugas sebagai aparat negara demi kepentingan masyarakat. Anayaken musuh; cepat dan tegas menindak dan memusnakan semua musuh-musuh negara.

KEPEMIMPINAN ALA KI HAJAR DEWANTARA ING NGARSO SUNG TULODO

Di depan Menjadi Teladan ING MADYA MANGUN KARSO Di tengah-tengah faktor penggerak yang dinamis TUT WURI HANDAYANI menjadi faktor pendorong, perangsang, api semangat bagi para pengikutnya.

KEPRIBADIAN SEORANG PEMIMPIN (JAWA) Sifat Ratu (Kebijaksanaan) Sifat Pandito (Dapat memandang

jauh ke depan atau masa depan) Sifat Petani (jujur dan sederhana) Sifat guru (memberi teladan yang baik)

Manajemen Kepemimpinan ala Sultan Iskandar Muda (Aceh) Peusiap;

melakukan persiapan yang cermat mantap sebelum memulai pelaksanaan Peubanding Mengadakan perbandingan kekuatan kemudian memilihyang terbaik Peunilai Mengadakan penilaian yang objektif dan cermat pada persiapan yang sudah diadakan serta pada pilihan-pilihan yang diambil melalui perbandingan

Manajemen Kepemimpinan ala Sultan Iskandar Muda (Aceh) Peutunyok

Memberi pedoman atau petunjuk pelaksanaan yang tepat dan benar sesuai dengan persiapan, kesimpulan perbandingan dan penilaian yang telah ditiadakan. Peuputoh Memberi keputusan yakni kata akhir atau komando untuk melaksanakan gagasan atau rencana.

KESIMPULAN DALAM KONSEP KEPEMIMPINAN

MODERN, PARA FILSUF LEBIH GAMBLANG MENYATAKAN BAHWA KEPEMIMPINAN SUDAH BUKAN MERUPAKAN TONGKAT ESTAFET YANG DIPINDAHKAN DARI GENERASI KE GENERASI CARA MEWARISKAN KEPEMIMPINAN PALING IDEAL ADALAH MELALUI MENGALIRNYA KONSEP, PENGARUH, DAN IDE.