semprop mbul(4juni2010).ppt

27

Upload: lita-novia-anggraini

Post on 22-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

  • Data yang tercatat di bagian Rekam Medis RSUD A.W.Sjahranie Samarinda :

  • Diagnosis PJK dapat ditegakkan berdasarkan ketelitian dan kesesuaian dari:AnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang, seperti :- EKG- biomarker kerusakan jantung- cardiac imaging angiografi

  • Penelitian mengenai kegunaan EKG pada PJK :Sensitifitas 90%Spesifisitas 71%Nilai prediksi positif 94%Nilai prediksi negatif 70%

  • RUMUSAN MASALAHBagaimana gambaran kesesuaian hasil rekaman EKG dengan lokasi sumbatan arteri koroner pada pasien PJK yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010 ?

  • TUJUAN PENELITIANTujuan UmumUntuk mengetahui gambaran kesesuaian hasil rekaman EKG dengan lokasi sumbatan arteri koroner pada pasien PJK yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010

  • Tujuan Khusus :Untuk mengetahui gambaran hasil rekaman EKG pada pasien PJK yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010 Untuk mengetahui gambaran lokasi sumbatan arteri koroner pada pasien PJK yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010Untuk mengetahui kesesuaian hasil rekaman EKG dengan lokasi sumbatan arteri koroner pada pasien PJK yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010

  • MANFAAT PENELITIANMenjadi bahan wacana mengenai PJK dan peran penting EKG serta angiografi dalam menentukan letak sumbatan arteri koroner sehingga membantu dalam penegakan diagnosis, penatalaksanaan serta penentuan prognosis pasien PJKMenjadi proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam menginterpretasikan hasil rekaman EKG dan hasil angiografiMenjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.

  • III. KERANGKA KONSEP

  • IV. METODE PENELITIANDesain PenelitianCross sectional

    Tempat PenelitianRuang rekam medis dan Labotarium Kateterisasi RSUD A.W.Sjahranie Samarinda

    Waktu PenelitianJuni Agustus 2010

  • Populasipasien PJK yang dirawat di RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010

    SampelSemua pasien PJK yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W. Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010

    Cara Pengambilan SampelAccidental sampling

  • KRITERIA SAMPEL

  • VARIABEL PENELITIANHasil rekaman EKGLokasi sumbatan arteri koroner

  • DEFINISI OPERASIONALPenyakit dengan adanya kelainan miokardium akibat insufisiensi aliran darah koroner yang dipicu oleh adanya proses aterosklerosis pada pembuluh darah koroner (Price, 2006). Manifestasi klinis PJK, yaitu:a. Angina Pektoris Stabil :nyeri dada timbul saat melakukan aktivitasnyeri dada bersifat kronis (> 2 bulan)berlokasi di prekordial terutama di daerah retrosternal.nyeri terasa seperti tertekan benda berat atau terasa panas, seperti diremas, ataupun seperti tercekik. b. Angina Pektoris Tak Stabil :serangan angina terjadi untuk pertama kali, dan tetap ada dalam 60 hari atau lebih, meningkat dalam frekuensi dan durasi, terjadi saat istirahat, dan mudah tercetus. Pada EKG tampak depresi segmen ST dan inversi gelombang T, serta tidak terjadi peningkatan kadar enzim jantung.( Prabowo, dkk, 2003 ; Santoso, dkk, 2005 ; Hurst, 1982)

  • ( Price, 2006 ; Prabowo, dkk, 2003 ; Santoso, dkk, 2005 ; Hurst, 1982)c. Infark Miokard Akut tanpa elevasi ST (NSTEMI), jika serangan angina lebih berat dan lama (> 30 menit) dan tidak hilang dengan pemberian nitrat, adanya depresi segmen ST dan inversi gelombang T pada EKG, serta terjadi peningkatan kadar enzim jantungd. Infark Miokard Akut dengan elevasi ST (STEMI), jika serangan angina lebih berat dan lama (> 30 menit) dan tidak hilang dengan pemberian nitrat, pada EKG tampak gelombang T yang meninggi pada faase hiperakut, elevasi segmen ST, gelombang Q, dan inversi gelombang T, serta terjadi peningkatan kadar enzim jantung

    Diagnosis PJK ditegakkan oleh dokter spesialis jantung dan tertera dalam rekam medis spasien yang menjalani perawatan di RSUD A.W.Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010.

  • (Goldberger, 2001)Perekaman grafis potensial listrik yang dibangkitkan oleh jantung. Sinyal listrik tersebut dideteksi oleh elektroda metal yang dilekatkan pada ekstremitas dan dinding dada, kemudian diamplifikasi dan direkam oleh mesin elektrokardiograf.

  • Gambaran sandapan EKG pada pasien PJK yang dapat menunjukkan lokasi infark miokardium dan memperkirakan letak sumbatan arteri koroner, yang merujuk pada pedoman American Heart Association (AHA).Hasil rekaman EKG tertera dalam rekam medis pasien yang menjalani perawatan sebelum dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W.Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010.

  • ( Morris & Brady, 2002 ; Thaler, 2000 ; Pratanu, dkk, 2006)Tabel hubungan antara lokasi infark, gambaran sandapan EKG dan arteri yang mengalami oklusi

    Lokasi InfarkSandapan yang menunjukkan ST elevasiSandapan yang menunjukkan depresi segmen ST resiprokalArteri yang mengalami oklusi (culprit)SeptalV1, V2-Arteri desendens anterior kiriAnterior terbatasV3, V5-Arteri desendens anterior kiriAnteroseptalV1 V4-Arteri desendens anterior kiriAnterolateralV4 V6, I, aVLII, III, aVFArteri desendens anterior kiri, Arteri sirkumfleksa, atau marginal arteryAnterior ekstensif V1 - V6, I, aVLII, III, aVFArteri koronaria sinistraInferiorII, III, aVFI, aVLArteri koronaria dekstra, atau arteri sirkumfleksaLateralI, aVL, V5, V6II, III, aVFarteri sirkumfleksa, atau marginal artery Posterior (biasanya berhubungan dengan infark inferior atau lateral)V7 V9V1 V4 (pencerminan pada daerah anteroseptal)Arteri desendens posterior (cabang dari arteri koronaria dekstra atau arteri sirkumfleksa)Ventrikel kanan (biasanya berhubungan dengan infark inferior)V1R V6R (sandapan kanan)I, aVLArteri koronaria dekstra

  • (Trisnohadi, 2006)Pemeriksaan gold standart untuk PJK yang dilakukan di laboratorium kateterisasi (Cath Lab), yang dapat menggambarkan anatomi pembuluh koroner, yang meliputi lokasi, luas, dan keparahan sumbatan dalam arteri koroner. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan kateter sampai di muara arteri koroner, dan secara selektif disuntikkan bahan kontras ke dalam pembuluh koroner dan dilakukan pemotretan sehingga pembuluh koroner dapat divisualisasi sampai ke cabang-cabangnya.

  • Lokasi sumbatan arteri koroner pada pasien PJK berdasarkan hasil angiografi yang dilakukan oleh dokter spesialis jantung. Lokasi sumbatan merujuk pada percabangan arteri koroner yaitu :- Arteri koroner dekstra (Right Coronary Artery, RCA)- Arteri koroner utama sinistra (Left Main Coronary Artery, LM/LCA) - Arteri koroner descendens anterior sinistra (Left Anterior Descendens Coronary Artery, LAD)Arteri koroner sirkumfleksa sinistra (Left Circumflex Coronary Artery, LCx)

    Hasil angiografi yang berupa lokasi sumbatan arteri koroner tertera dalam rekam medis pasien yang dilakukan angiografi di Laboratorium Kateterisasi RSUD A.W.Sjahranie Samarinda periode 1 Januari 30 Juni 2010.(Agur & Lee, 1999)

  • PROSEDUR PENELITIAN

  • Microsoft Office Excel 2007Statistical Product and Service Solution (SPSS)NarasiTabel dan/atau grafikData Sekunder : Rekam Medik

  • ANALISIS DATAAnalisis UnivariatDeskripsi setiap variabelGambaran distribusi frekuensi dalam bentuk narasi, tabel, atau grafik

  • TERIMA KASIH

  • *************************