ABUTMEN, PERLETAKAN & BLOK ANGKERABUTMEN, PERLETAKAN & BLOK ANGKERSEMINAR TUGAS AKHIR

ABUTMEN, PERLETAKAN & BLOK ANGKERABUTMEN, PERLETAKAN & BLOK ANGKER((LanjutanLanjutan))

SEMINAR TUGAS AKHIR

KESIMPULAN

SEMINAR TUGAS AKHIR

1. Gelagar memanjang box berukuran 1 m x 1.5 m dengan rasio kapasitas lenturdan aksial terbesar sebesar 0.988 (akibat staging analysis).

2. Kabel digunakan jenis paralel VSL 7-wire strand, yaitu untuk kabel paling tepiyang sebagai blok angker di abutmen (s4) sejumlah 7-37 strand-angker 37,untuk kabel s3 sampai m3 sejumlah 7-19 strand-angker 19 dan kabel tengah m4sejumlah 7-31 strand-angker 31.

3. Staging analysis dengan metode demolishing procedure melalui backwardsolution, yaitu dimulai dari keadaan final jembatan dilanjutkan dengan melepasbagian per-bagian hingga sampai pada kondisi awal pada proses pelaksanaankantilever bebas.

4. Hasil analisa stabilitas aerodinamis menunjukkan frekuensi alami (lentur (fB) =0.32 Hz dan torsi(fT) = 0.35 Hz), efek vortex-shedding masuk kategori daerah A(dapat diterima) Gambar 12.2 dan 12.3) dan Efek flutter menghasilkan Vcritical

actual = 110.6 km/jam ≥ Vangin renc = 30 m/s ≈ 108 km/jam (jauh dari pantai),artinya ayunan/flutter sudah aman .

1. Gelagar memanjang box berukuran 1 m x 1.5 m dengan rasio kapasitas lenturdan aksial terbesar sebesar 0.988 (akibat staging analysis).

2. Kabel digunakan jenis paralel VSL 7-wire strand, yaitu untuk kabel paling tepiyang sebagai blok angker di abutmen (s4) sejumlah 7-37 strand-angker 37,untuk kabel s3 sampai m3 sejumlah 7-19 strand-angker 19 dan kabel tengah m4sejumlah 7-31 strand-angker 31.

3. Staging analysis dengan metode demolishing procedure melalui backwardsolution, yaitu dimulai dari keadaan final jembatan dilanjutkan dengan melepasbagian per-bagian hingga sampai pada kondisi awal pada proses pelaksanaankantilever bebas.

4. Hasil analisa stabilitas aerodinamis menunjukkan frekuensi alami (lentur (fB) =0.32 Hz dan torsi(fT) = 0.35 Hz), efek vortex-shedding masuk kategori daerah A(dapat diterima) Gambar 12.2 dan 12.3) dan Efek flutter menghasilkan Vcritical

actual = 110.6 km/jam ≥ Vangin renc = 30 m/s ≈ 108 km/jam (jauh dari pantai),artinya ayunan/flutter sudah aman .

SARAN

SEMINAR TUGAS AKHIR

1. Banyaknya macam konfigurasi beban hidup kalau perlu ditambah untukantisipasi keadaan yang memungkinkan terjadi di masa depan.

2. Untuk proyek yang sebenarnya, analisa dinamis yang ditinjau tidak cukup hanyadengan perhitungan manual saja, tetapi harus menggunakan model penuhmenggunakan terowongan angin (wind tunnel test) agar diketahui lebih akuratmengenai perilaku aerodinamis struktur.