seminar pembelajaran bhs indonesia kelas i sd

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa Indonesia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sekolah Dasar (6 tahun), sebagai bagian dari Pendidikan Dasar (9 tahun), merupakan lembaga pendidikan pertama bagi peserta didik untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung. Kecakapan ini merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai siswa untuk menimba pengetahuan lebih lanjut. Oleh karena itu salah satu bidang garapan pengajaran bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran membaca dan menulis permulaan. Tanpa memiliki kemampuan yang memadai sejak dini, siswa akan mengalami kesulitan belajar dikemudikan hari. Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama tidak saja bagi siswa, tetapi juga guru pengajar mata pelajaran lain.

Upload: farida-nakamura

Post on 25-Jun-2015

562 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa Indonesia

dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling belajar dari yang lain, dan

meningkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa dan sastra

Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan

berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.

Sekolah Dasar (6 tahun), sebagai bagian dari Pendidikan Dasar (9

tahun), merupakan lembaga pendidikan pertama bagi peserta didik untuk

belajar membaca, menulis, dan berhitung. Kecakapan ini merupakan landasan

dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai siswa

untuk menimba pengetahuan lebih lanjut. Oleh karena itu salah satu bidang

garapan pengajaran bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting

ialah pengajaran membaca dan menulis permulaan. Tanpa memiliki

kemampuan yang memadai sejak dini, siswa akan mengalami kesulitan belajar

dikemudikan hari. Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama

tidak saja bagi siswa, tetapi juga guru pengajar mata pelajaran lain.

Dalam melaksanakan pengajaran membaca dan menulis permulaan

hendaknya guru memperhatikan perkembangan antara anak yang satu dengan

yang lain berbeda-beda, baik secara fisik maupun psikis. Ada yang

perkembangannya cepat, sedang dan ada yang lambat. Anak usia Sekolah

Dasar pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk meniru serta besar

sekali perasaan ingin tahu terhadap sesuatu. Tingkat kesiapan anak dalam

menerima pelajaran berbeda-beda. Anak kelas I yang berasal dari TK tentu

lebih siap menerima pelajaran daripada yang sama sekali belum bersekolah.

Untuk itulah guru hendaknya memberikan perhatian khusus kepada anak yang

belum siap agar segera dapat menyesuaikan diri. Sedangkan anak yang sudah

siap hendaknya diberi kegiatan tambahan.

Page 2: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Dalam pembelajaran membaca menulis permulaan kita mengenal

bermacam-macam metode, antara lain: metode abjad, metode bunyi, metode

suku kata, metode SAS, metode global, dsb.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam

makalah ini adalah:

1. Apa hakekat membaca dan menulis?

2. Apa tujuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan?

3. Bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan?

4. Bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran menulis permulaan?

5. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam pembelajaran

membaca dan menulis permulaan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui hakekat membaca dan menulis

2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran membaca dan menulis

permulaan

3. Untuk mengetahui cara pelaksanaan pembelajaran membaca

permulaan

4. Untuk mengetahui cara pelaksanaan pembelajaran menulis

permulaan

5. Untuk mengetahui metode yang dapat digunakan dalam

pembelajaran membaca dan menulis permulaan

Page 3: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Membaca dan Menulis Permulaan

Tarigan (1983:2) mengungkapkan: “membaca yaitu proses pemerolehan

pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan. Sedangkan AS

Broto mengatakan: “membaca yaitu mengucapkan lambang bunyi. Dari

pendapat ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa membaca yaitu proses

pengucapan tulisan untuk dapat mengetahui isi yang terkandung di dalamnya.

Hakekat menulis menurut para ahli diantaranya mengungkapkan:

“Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain

dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik tersebut”. (HG Tarigan: 1986:21).

Dalam kehidupan sehari-hari untuk menambah wawasan ilmu

pengetahuan, kemampuan membaca dan menulis merupakan syarat mutlak.

Demikian juga di Sekolah Dasar kemampuan membaca dan menulis

merupakan landasan utama untuk dapat menyerap mata pelajaran lain.

Seandainya dasar tersebut kurang kuat, maka pengaruhnya cukup besar dan

sangat terasa baik bagi siswa maupun bagi guru.oleh karena itu pembelajaran

membaca menulis permulaan di kelas rendah I-II) menenpati alokasi waktu

terbanyak dalam kurikulum dan intensitas KBM yang lebih tinggi dari mata

pelajaran lain.

Di Sekolah dasar pembelajaran membaca dan menulis permulaan

merupakan kegiatan utama dan sangat penting dalam kegiatan berbahasa.

Kegiatan berbahasa tercermin dalam empat aspek yaitu keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis (Kurikulum 1994: depdikbud).

Page 4: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Dua keterampilan yaitu keterampilan menyimak dan keterampilan

berbicara diperoleh siswa dalam lingkungan keluarga, sedangkan keterampilan

membaca dan menulis diperoleh siswa setelah menduduki bangku sekolah.

B. Tujuan Pembelajaran Membaca dan menulis

Tugas guru kelas I dalam pembelajaran membaca menulis permulaan

adalah memberi bekal kemampuan kepada siswa untuk menguasai teknik-

teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Menurut Departemen

Pendidikan Dasar dan kebudayaan, tujuan pembelajaran membaca menulis

permulaan dirumuskan sebagai berikut:

1. Memupuk dan mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami dan

melaksanakan cara membaca dan menulis dengan baik dan benar.

2. Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa untuk mengenal dan

menuliskan huruf-huruf (abjad).

3. Melatih dan mengembangkan kemampuan siswa agar terampil mengubah

tulisan menjadi suara dan terampil menuliskan bunyi/ suara yang

didengarnya.

4. Mengenalkan dan melatih siswa mampu membaca dan menulis sesuai

dengan teknik-teknik tertentu.

5. Melatih keterampilan siswa untuk memahami kata-kata yang dibaca atau

ditulis, mengingat artinya dengan baik.

6. Melatih keterampilan siswa untuk menetapkan arti tertentu dari sebuah

kata dalam konteks kalimat.

7. Memupuk dan mengembangkan kemampuan siswa untuk memahami,

menulis, menggunakan dan menikmati keindahan cerita bahasa Indonesia

yang sederhana.

8. Mengungkapkan ide/ pesan sederhana secara lisan atau tertulis.

C. Cara Melaksanakan Pengajaran membaca Permulaan

Dalam melaksanakan pengajaran membaca permulaan hendaknya guru

memperhatikan:

1. Tingkat perkembangan anak

Page 5: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Perkembangan antara anak yang satu dengan yang lain berbeda-beda, baik

secara fisik maupun psikis. Ada yang perkembangannya cepat, sedang dan

ada yang lambat. Selain itu pada anak tersebut terdapat potensi yang besar

untuk mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan. Oleh karena itu

guru hendaknya dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk

membangkitkan minat, bakat dan kemampuan anak dengan memberikan

dorongan serta bimbingan yang tepat sesuai dengan tingkat

perkembangan.

2. Tingkat kesiapan anak

Tingkat kesiapan anak kelas I Sekolah Dasar berbeda-beda. Anak kelas I

yang berasal dari TK tentu lebih siap menerima pelajaran daripada yang

sama sekali belum bersekolah. Untuk itulah guru hendaknya memberikan

perhatian khusus kepada anak yang belum siap agar segera dapat

menyesuaikan diri.

3. Sikap membaca dan menulis

Dalam membaca dan menulis perlu diperhatikan faktor kesehatan anak di

antaranya:

Sikap duduk

Sikap duduk yang baik dalam membaca dan menulis adalah dada tidak

menempel pada meja, badan tegak, jarak mata dengan buku 25-30 cm.

Penerangan

Penerangan/ cahaya cukup, tidak menyilaukan, simak lebih kuat dari

arah kiri.

Letak buku

Letak buku hendaknya sejajar dengan pinggir meja tulis.

Cara memegang pensil

Tangan kanan berfungsi untuk menulis (jika tidak kidal), tangan kiri

digunakan untuk menekan buku tulis agar tidak bergeser. Cara

memegang pensil yaitu pensil diletakkan di antara ibu jari dan

telunjuk. Ujung ibu jari dan telunjuk jari tengah menekan pensil

dengan luwes. (Depdikbud, 1992)

4. Pelaksanaan

Page 6: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Pelaksanaan proses belajar mengajar membaca permulaan tidak

terpancang pada satu metode. Guru diberi kebebasan memilih metode

yang paling dikuasai dan yang penting sesuai dengan situasi dan kondisi.

Dalam pelaksanaannya membaca permulaan ada dua tahap yaitu tahap

membaca tanpa buku dan membaca menggunakan buku.

Membaca tanpa buku

Langkah-langkah:

- Guru menunjukkan gambar keluarga yang terdiri seorang ibu,

seorang anak perempuan, dan anak laki-laki

- Setelah menceritakan gambar tersebut, siswa disuruh menceritakan

kembalai dengan bahasa sendiri

- Setelah siswa mengenal nama-nama pada gambar, maka kegiatan

berikutnya menampilkan gambar yang sudah dipisah-pisah yaitu

gambar ibu, gambar anak perempuan, dan gambar anal laki-laki. Di

bawah gambar-gambar itu ditempelkan kartu kalimat. Kemudian

siswa membaca kalimat dengan gambar

- Setelah siswa mampu membaca gambar dan hafal nama gambar,

maka gambar dilepas

- Siswa membaca kalimat tanpa gambar dengan susunan kalimat

- Siswa deberi satu set kartu kalimat

- Mengenalkan unsur kalimat (mengenalkan kata) dengan cara kartu

kalimat tersebut dipotong dan siswa membaca dan menghafal

potongan kartu kata

- Mengenalkan unsur kata (mengenal suku kata) dengan cara

memotong kartu kata atas suku kata

- Mengenalkan unsur kata (mengenal abjad), caranya memotong

suku kata sehiingga menjadi kartu huruf

Membaca dengan buku

Belajar membaca permulaan dengan buku hendaknya dapat

menimbulkan kegembiraan siswa untuk membaca. Membaca dengan

buku dapat dilakukan dengan cara membaca buku pelajaran sekolah,

membaca bacaan sederhana yang disusun guru dan siswa, membaca

Page 7: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

bacaan yang disusun siswa secara kelompok, membaca bacaan susunan

siswa secara individul, perbaikan (remedial).

D. Cara melaksanakan Pengajaran Menulis Permulaan

Agar pelaksanaan pengajaran menulis dapat berjalan dan mencapai

tujuan yang diharapkan maka diperlukan beberapa latihan. Menurut

Depdikbud latihan tersebut meliputi:

1. Latihan memegang pensil dan sikap duduk

Sebelum memasuki belajar menulis sebenarnya, siswa dibimbing dan

dilatih memegang pensil yang baik dan benar. Cara meletakkan buku dan

sikap duduk waktu menulis juga harus benar.

2. Latihan gerakan tangan

Sebagai persiapan dasar menulis siswa dilatih membuat garis lurus,

garis lengkung dan lingkaran

Guru memerintahkan siswa untuk mengikuti menggerakkan tangan

di udara atau di atas meja, kemudian siswa menyalin.

3. Mengeblat

Pembelajaran mengiblat adalah menirukan atau menebalkan tulisan

dengan menindas tulisan yang sudah ada. Pengiblatan tulisan dapat

dilakukan dengan karbon, kertas tipis, menebalkan tulisan dan

menghubungkan titik-titik.

4. Menatap

Menatap berarti mengadakan koordinasi antara mata, ingatan, dan ujung

jari (ketika menulis), sehingga ingatan akan bentuk kata, huruf

dipindahkan dari otak ke ujung jari. Langkah-langkah kegiatan:

Guru menerangkan siswa jangan sampai berisik

Guru menulis di papan tulis sambil dibacakan, siswa disuruh

memperhatikan

Siswa disuruh menutup mata dan membayangkan tulisan yang ada di

papan tulis

Guru menyuruh siswa menuliskan kata-kata tersebut dengan jari di

udara

Page 8: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Sementara siswa menutup mata dan menulis di udara, guru menghapus

tulisan di papan tulis atau menutupi dengan kertas

Siswa disuruh membuka mata kemudian disuruh menulis kata-kata tadi

Setelah siswa selesai menulis guru memperlihatkan tulisan, siswa

disuruh membandingkan tulisannya dengan tulisan yang ada di papan

tulis.

Apabila masih ada yang salah siswa disuruh memperbaiki kembali.

5. Menyalin

Tulisan yang dapat disalin oleh siswa kelas I berupa hasil tulisan yang

terdapat dalam buku pelajaran atau tulisan guru di papan tulis. Pelajaran

menulis permulaan di kelas I dititikberatkan pada menyalin apa adanya

atau menyalin sesuai yang ada.

6. Menulis halus/ indah

Menyalin suatu kalimat perlu memperhatikan bentuk, ukuran, dan tebal

tipisnya tulisan secara baik, benar dan rapi. Langkah-langkah menulis

halus:

Guru memberi contoh menulis di papan dengan menggunakan garis

pertolongan

Siswa disuruh menulis berdasarkan garis pertolongan (buku khusus)

Sementara siswa menulis, guru berkeliling sambil melihat cara kerja

siswa

Hasil tulisan siswa dikumpulkan dan diperiksa, bila masih ada tulisan

yang kurang betul guru memberi contoh siswa menulis kembali

sebagai PR

7. Dikte

Siswa kelas I perlu diberikan pelajaran dikte sebab dalam pengajaran dikte

siswa dilatih mengoordinasikan antara ucapan, pendengaran, ingatan, dan

ujung jari (ketika menulis), sehingga ucapan tersebut didengar, diingat,

dan dipindahkan dalam bentuk tulisan. Langkah-langkah kegiatan:

Siswa disuruh mengeluarkan buku

Siswa diberi tugas yang akan dikerjakan yaitu mendengarkan dan

menuliskan kalimat yang diucapkan guru

Page 9: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Setelah mengucapkan suatu kalimat. Guru mengetuk meja tanda siswa

boleh mengerjakan tugasnya

Setelah pelajaran dikte selesai siswa disuruh menukarkan pekerjaan

dengan teman untuk dicocokkan

8. Melengkapi

Pelajaran melengkapi bertujuan melatih siswa menuliskan huruf-huruf

yang baru dikenalkan dalam rangkaiannya dengan kata atau kalimat.

Kegiatan melengkapi dapat berupa:

Melengkapi dengan huruf

Melengkapi dengan suku kata

Melengkapi dengan suku kata

9. Menulis nama

Sebagai latihan siswa untuk melatih siswa menuliskan nama-nama benda,

hewan-hewan yang terdapat di lingkungan sekitar atau yang ada dalam

gambar.

10. Mengarang sederhana

Untuk melatih daya pikir dan daya nalar maka pelajaran mengarang perlu

diberikan secara sederhana dan cukup 3 sampai 5 baris saja. Yang

terpenting anak dapat menuliskan buah pikirannya, mampu

mengorganisasikan antar ingatan, pengalaman, dan tulisan. Langkah-

langkah kegiatan:

Guru menunjukkan gambar seri

Guru bercerita sambil bertanya tentang isi gambar seri

Siswa diberi tugas untuk menulis karangan sederhana sesuai gambar

seri

E. Metode Pengajaran membaca dan menulis Permulaan

Ada beberapa metode dalam pengajaran membaca dan menulis

permulaan. Berikut ini adalah metode membaca dan menulis permulaan dan

langkag pelaksanaannya.

1. Metode abjad

Langkah-langkah membaca:

Page 10: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Mengenalkan/ membaca beberapa huruf

Merangkai huruf menjadi suku kata

Menggabungkan huruf menjadi suku kata yang sudah dihafal

Merangkaikan kata menjadi kalimat

Langkah-langkah menulis:

Menulis huruf lepas

Merangkai huruf lepas menjadi suku kata

Merangkai suku kata menjadi kata

Menyusun kata menjadi kalimat

2. Metode bunyi

Metode bunyi sebenarnya sama dengan metode abjad. Bedanya terletak

pada cara pelafalan atau mengeja huruf. Metode abjad melafalkan huruf

sebagaimana kita menyebut abjad. Misalnya:

b dilafalkan dengan be

d dilafalkan dengan de

Metode bunyi melafalkan huruf sebagaimana bunyinya, misalnya:

b dilafalkan eb atau beh

d dilafalkan ed atau deh

3. Metode suku kata

Metode suku kata memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan

dengan menyajikan kata-kata yang suku kata itu dirangkaikan menjadi

kata. Kemudian suku-suku kata itu dirangkaikan menjadi kata, dan

langkah terakhir merangkai kata menjadi kalimat.

4. Metode kata lembaga

Metode kata lembaga mulai mengajar membaca dan menulis permulaan

dengan langkah-langkah:

Mengenal kata

Menguraikan kata menjadi suku kata

Menguraikan suku kata atas huruf-huruf

Menggabungkan huruf menjadi suku kata

Menggabungkan suku kata menjadi kata

5. Metode global

Page 11: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

Metode global memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan

dengan:

Membaca kalimat secara utuh yang ada di bawah gambar

Kalau anak sudah hafal dilanjutkan dengan membaca kalimat tanpa

bantuan gambar

Menguraikan kalimat menjadi kata-kata

Menguraikan kata-kata menjadi suku kata

Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf

6. Metode Struktural Analitik dan Sintetik (SAS)

Metode SAS memulai pengajaran membaca dan menulis permulaan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Guru bercerita atau bertanya jawab dengan murid disertai dengan

gambar

Membaca beberapa gambar

Membaca beberapa kalimat dengan gambar

Setelah anak hafal membaca kalimat dengan bantuan gambar,

dilanjutkan membaca tanpa bantuan gambar

Menganalisis sebuah kalimat menjadi kata, suku kata, dan huruf serta

mengintesiskan kembali menjadi kalimat

Page 12: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membaca yaitu proses pengucapan tulisan untuk dapat mengetahui isi

yang terkandung di dalamnya.

“Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut”. (HG Tarigan: 1986:21).

Dalam melaksanakan pengajaran membaca permulaan hendaknya guru

memperhatikan tingkat perkembangan anak, tingkat kesiapan anak, sikap

membaca dan menulis. Membaca permulaan ada dua tahap, yaitu

membaca tanpa buku dan membaca menggunakan buku.

Latihan dalam pelaksanaan pengajaran menulis permulaan yaitu latihan

memegang pensil dan sikap duduk, latihan gerakan tangan, mengeblat,

menatap, menyalin, menulis halus/ indah, dikte, melengkapi, menulis

nama, mengarang sederhana.

Beberapa metode dalam pegajaran membaca dan menulis sederhana yaitu

metode abjad, metode bunyi, metode suku kata, metode kata lembaga,

metode global, dan metode struktural analitik dan sintetik (SAS).

B. Saran

Pelaksanaan proses belajar mengejar membaca menulis permulaan tidak

terpancang pada satu metode. Guru diberi kebebasan memilih metode yang

paling dikuasai dan yang penting sesuai dengan situasi dan kondisi. Oleh

karena itu guru harus menguasai metode-metode pambelajaran membaca dan

menulis permulaan agar siswa mudah memahami apa yang disampaikan oleh

guru.

Page 13: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 1992. Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas I, II di

Sekolah Dasar. Jakarta: P2MSDK.

Tarigan, dkk, 1997. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra di Kelas Rendah.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 14: Seminar Pembelajaran Bhs Indonesia Kelas I Sd

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS I

Untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Bahasa Indonesia SD

Disusun oleh:

Mertha Tyananda P. 207151453628Dedi Wahyu I. 207151453684Dian Meirafita 207151453720Eva Agustine Y.S 207151453757

KELAS L

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Maret 2010