seminar nasional upgrade penanganan …
TRANSCRIPT
SEMINAR NASIONAL UPGRADE PENANGANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN
NEONATAL PADA KASUS PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA
Surabaya, 18 April 2017
PERAN BIDAN
DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN NEONATAL PADA IBU DENGAN PREEKLAMSIA DAN
EKLAMSIA
ASTA ADYANI PRODI KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SYRABAYA
TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
OUTLINE
KONDISI ANGKA KEMATIAN NEONATAL JAWA TIMUR DAN INDONESIA
KONDISI KEGAWATDARURATAN NEONATAL KARENA PE/EKLAMSIA
PERAN BIDAN DLM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN NEONATAL PD KASUS PE/EKLAMSIA
ESTIMASI ANGKA KEMATIAN NEONATAL INDONESIA
ESTIMASI ANGKA KEMATIAN NEONATAL JAWA TIMUR
FOCUS PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
USIA 0-6 HARI • GAWAT
PERNAPASAN (35,8%)
• PREMATURITAS (32,3%)
• SEPSIS (12%) • LAINNYA
(19%)
USIA 7-28 HARI
• SEPSIS (20,5%)
• Malformasi Kongenital (18,2%)
• SINDROM GAWAT NAPAS
• PREMATURITAS
KEMATIAN NEONATAL
KEGAWATDARURATAN NEONATAL IBU DG PE/EKLAMSIA
BBLR ASFIKSIA
PERAN BIDAN DALAM PENANGANAN PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA
(Asuhan Continum Of Care)
PERAN BIDAN DALAM MASA KEHAMILAN
PERAN BIDAN DALAM PERIODE PERSALINAN
PERAN BIDAN DALAM PERIODE BBL DAN NIFAS
KEHAMILAN (Skrining PE)
• Anamnesis, mengenali faktor resiko
PE • Pemeriksaan Fisik untuk prediksi
kemungkinan terjadinya preeklampsia
• Indeks massa tubuh: BB/TB2³ 30 (obesitas)
• Mean Arterial Pressure (MAP): (TD sistolik + 2x TD diastolik) > 90 mmHg
• Roll Over Test (Perbandingan diastolic antara posisi miring kiri, 15 menit kemudian telentang) >15 mmHg.
• Dapat dilanjutkan pemeriksaan lain yang mendukung, seperti USG Doppler untuk melihat resistensi dari arteri uterine Ibu
BILA PASIEN KEJANG
• Segera merujuk kerumah sakit yang memiliki kapasitas dalam penanganan preeklampsia
• Memposisikan pasien tirah baring miring kiri • Mengelola input output cairan dengan Stabilisasi dengan pemberian
cairan dan memantau ketat jumlah cairan yang dikeluarkan. • Jangan takut memberikan obat anti kejang (MgSO4 / Magnesium Sulfat).
Perhatikan penggunaan obat agar ia dalam dosis Serta perhatikan syarat-syarat yang harus dipenui sebelum pasien diberi MgSO4yaitu :
• Harus tersedia antidotum MgSO4, yaitu Calcium gluconas 10% = 1 gr. (10% dalam 10 cc) diberikan I,V, 3 menit.
• Refleks patella (+) kuat. • Frekuensi pernafasan> 16 + / menit, dan tidak ada tanda-tanda distress
nafas. • Produksi urine > 100 cc dalam 4 jam sebelumnya. (0,5 cc/kg.bb./jam)
PERSALINAN • Pantau Tekanan darah • Pantau Keseimbangan cairan • Profilaksis eklamsia : MgSO4 (Pencegahan Kejang) • Pengontrolan Kejang • Pemantauan Peripartum Intensif (kesejahteraan janin, kemajuan persalinan dg partograf) • Pemantauan respiratori : nadi, RR jika dpr Tx Mg SO4, • Uji Lab : Hematologi dan biokimia • Dukungan Psikologis dan Informasi ttg gangguan PE • Bila terjadi PE/Eklamsia Bidan HARUS merujuk ke Faskes yg
memadai (Pendekatan Tim/Kerja Tim) • Pada Pasien PE/E perhatikan Prinsip Dasar ABC (Airway, Breathing,
Circulation)
NIFAS
• Lanjutkan Obat TD s.d hipertensi teratasi
• Evaluasi postnatal s.d 10 hari dan tdk boleh mendelegasikan observasi dan asuhan pd org yg tdk memiliki kualifikasi yg tepat.
• Beri Dukungan Psikologis dan dampingi ibu selama proses Laktasi.
• Dokumentasikan Kesehatan Ibu post PE (Utk menyingkirkan dugaan hipertensi kronik)
PERAN BIDAN DALAM ASUHAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
PERAN BIDAN DALAM ASUHAN BAYI BARU LAHIR
DENGAN MASALAH
ASFIKSIA
• Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal nafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir
Tanda dan Gejala
• Tidak ada pernapasan (apneu)
• Pernapasan tidak teratur, dengkuran
• Tangisan Lemah • Wrna Kulit pucat dan biru • Tonus otot lemas • Denyut jantung tidak ada
PRINSIP PENATALAKSANAAN
• PENGATURAN SUHU (SEGERA SETELAH LAHIR KERINGKAN BADAN BAYI) • TINDAKAN A-B-C-D (Airway/ membersihkan jalan napas,
Breathing/ mengusahakan timbulnya pernapasan/ ventilasi, Circulation/ memperbaiki sirkulasi tubuh, Drug/ Obat
• Memastikan saluran napas terbuka (Posisi kepala, mengisap mulut, hidung dan trakea)
• Memulai pernapasan (rangsang taktil dan VTP) • Mempertahankan sirkulasi darah (kompresi dada dan
pengobatan)
PRINSIP
TRANSPORT INTRA UTERIN
RUJUKAN
UNIT PERAWATAN NEONATUS
• PEMBAGIAN TINGKAT (LEVEL) PERAWATAN :
- Tingkat I : Asuhan neonatus dasar (normal)
- Tingkat II : Asuhan neonatus dengan ketergantungan tinggi (high-dependency care). Ruang rawat neonatus dengan asuhan khusus.
- Tingkat III : Perawatan neonatus intensif
• Semua tempat pelayanan persalinan & bayi level I & II sebaiknya mempunyai jejaring dengan PUSAT PELAYANAN PERINATAL :
- konsultasi
- merujuk
INDIKASI DI RUJUK
TANGGUNG JAWAB PENGIRIM
• Data lengkap pasien
• Persetujuan untuk dirujuk, tertulis dalam rekam medik
• Merujuk ke RS yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien
• Memastikan ada tempat tersedia untuk pasien
• Dianjurkan dokter tetap ada ditempat sampai pasien berangkat ke RS rujukan
TJ TIM TRANSPORTASI
• Pusat rujukan harus mempunyai SDM dan peralatan yang sesuai dgn kebutuhan pasien
• Tim berdiskusi dgn neonatologist sebelum menjemput pasien. Rekomendasi TERTULIS
• Cek surat persetujuan dirujuk
• Memperkenalkan diri ke petugas RS pengirim dan orang tua/keluarga pasien
• Cek data pasien
• Nama dokter pengirim harus jelas
• Orang tua sedapat mungkin melihat bayinya sebelum dirujuk. Bila perlu buat foto bayi
• Orang tua boleh ikut→ tidak boleh ikut campur dalam penanganan medik
• Memberi tahu RS pengirim bila sudah tiba di RS rujukan
• Pertemuan berkala dengan RS pengirim untuk membahas kasus
KEBERHASILAN RUJUKAN
• Komunikasi yang baik dengan pusat rujukan untuk memastikan tempat tersedia
• Stabilisai yang tepat sebelum merujuk
• Kendaraan yang dilengkapi peralatan yang lengkap dan berfungsi baik
• Perawat yang terlatih baik harus mendampingi neonatus.
TERIMA KASIH