seminar nasional universitas islam batik surakarta · kebijakan bi dan peran sistem pembayaran...
TRANSCRIPT
Seminar nasional
UNIVERSITAS islam batik surakarta
Solo, 29 Februari 2020
S a r w o t o , S . E . , M B ABank Indonesia Solo
INKLUSI KEUANGAN
3Dewan nasional keuangan inklusif
TIM PENGARAH
Ketua: Presiden
Wakil Ketua: Wakil PresidenKetua Harian: Menko Perekonomian
Wakil Ketua Harian : Gubernur BI Wakili Ketua Harian : Ketua DK OJK
TIM PELAKSANA
1. Sekretariat Kemenko Perekonomian
2. Pokja Edukasi Keuangan OJK, BI, Kominfo
3. Pokja Hak Properti Masyarakat Kementerian ATR, Kemenkumham
4. Pokja Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan BI, OJK,
5. Pokja Layanan Keuangan pada Sektor Pemerintah BI, Kementrian Koordinator Bidang PMK
6. Pojka Perlindungan Konsumen OJK, BI, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7. Pokja Kebijakan dan Regulasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,Kementerian Keuangan
8. Pokja Infrastruktur dan Teknologi Informasi Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika
Berdasarkan Perpres No. 82/ 2016, DNKI memiliki tugas untuk :
• Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan SNKI;
• Mengarahkan langkah-langkah dan kebijakan untuk penyelesaian permasalahan dan hambatan pelaksanaan
SNKI;
• Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan SNKI
4PENGERTIAN INKLUSI KEUANGAN
Kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan
keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya
terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Peraturan Presiden No. 82/2016 tetang SNKI :
Survei Nasional Literasi Keuangan
2019
Indeks
Inklusi
Keuangan
:
76,19%
Indeks
Literasi
Keuangan
:
38,03%
Sumber : OJK
5
1. Jumlah rekening tabungan di LK formal2. Jumlah rekening kredit di LK formal3. Jumlah rekening uang elektronik terdaftar4. Jumlah rekening kredit UMKM di LK formal5. Jumlah penerima Bansos nontunai
Adalah kemampuan untuk menggunakan layanan keuangan formal dalamhal keterjangkauan fisik dan biaya.
Adalah pemenuhan kebutuhan atas produk dan layanankeuangan
KEUANGAN
INKLUSIF
1. Jumlah kantor layanan keuangan formal.2. Jumlah mesin ATM/EDC/mobile POS lainnya3. Jumlah agen layanan keuangan
USAGE
QUALITY1. Indeks Literasi Keuangan2. Jumlah pengaduan layanan3. Prosentase penyelesaian layanan pengaduan
AKSES
Dimensi inklusi keuangan
6Pentingnya inklusi keuanganEkslusi merupakan proses di mana masyarakat kesulitan dalam mengakses atau menggunakan produk dan jasa keuangan
yang dibutuhkan untuk bias menjalankan kegiatan sehari-hari secara normal di dalam masyarakat (Laporan Reseau
Financement Alternatif kepada European Comission, 2008)
EKSKLUSI PADA DAMPAK
Sistem pembayaran Tingginya cash based ekonomi, mahal, membutuhkan waktu, dll
Tabungan Konsumtif, kurang aman, kurang mampu mengelola keuangan, kesulitan akses kredit, dll
Kredit Pembayaran lebih mahal, tinggi tingkat default
Asuransi Tidak ada back-up keuangan ketika terjadi shock
Ekonomi Terhambatnya pengembangan usaha mikro dan ekonomi domestik
Pemerataan (equity) Terhambatnya poverty reduction
Bank Tidak ada market baru (sumber dana, target alokasi kredit mikro)
Bank Indonesia
Aspek Moneter sensitivitas terhadap suku bunga mempengaruhi efektivitas kebijakasuku bungaAspek SP Efisiensi SP tidak berdampak pada unbankedAspek Makroprudensial diversifikasi risiko masih dapat ditingkatkan (intermediasi & dana ritel)
Pemerintah Semakin tinggi budget untuk bantuan sosial dan subsidi, kehilangan potensi income
THE RISE OF DIGITAL ECONOMY
Digitalisasi telah merevolusi banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari
TRANSFORMASI DIGITAL
9
• Masuknya generasi Y dan Z
(generasi milenial) ke dalam
angkatan kerja (labor force)
memperbesar laju penetrasi digital
di jasa keuangan
• Masih besarnya populasi unbanked
mencerminkan besarnya kebutuhan
akses keuangan yang memadai,
sekaligus memberikan room for
growth yang prospektif
DRIVING FORCE
10
Arus digitalisasi teknologi keuangan dan SP berjalan searah dengan penetrasi tekhnologi internet dan smartphone mengubah pola
interaksi masyarakat di berbagai bidang, serta menambah variasi model dan interaksi pembayaran yang mendorong lahirnya
pemain baru (new entrants) ...
Tingkat Adaptasi Teknologi Event Digital Setiap 60 Detik New Players (New Entrants)
Bergesernya pola transaksi yang mengarah pada transaksi online, melahirkan bentuk inovasibaru : Meningkatnya variasi model pembayaran (a.l e-wallet) Meningkatnya variasi interaksi pembayaran (a.l barcode, QR Code, RFID, NFC) Munculnya pemain baru non konvensional memfasilitasi transaksi keuangan &
pembayaran (a.l Fintech) Pergesaran ini mendorong tuntutan yang lebih besar dari masyarakat atas metode
pembayaran yangcepat, fleksibel, aman, dan murah
Pengguna Smartphone di
Indonesia
± 193,4 Juta
Sumber : Statista, 2019
DIGITALISASI TEKNOLOGI KEUANGAN
PERAN BANK INDONESIA DALAM
INKLUSI KEUANGAN
Transformasi Menuju Ekonomi Digital 12
13
a. Elektronifikasi seluruh bantuan sosial.
b. Integrasi bansos melalui instrument kartuCombo.
c. Implementasi sistem interoperability dan interkoneksi.
Elektronifikasi penyaluran
bantuan sosial
Pengembangan ekosistem GNNTmelalui LKD dan UE
Perluasan elektronifikasi transaksipenerimaan dan pembayaran
a. Harmonisasi ketentuan untuk sinergi agen bank (LKD dan Laku Pandai).
b. Perluasan penyelenggara agen bank;c. Peningkatan jumlah EDC, POS.
a. Pengembangan bisnis model transaksipenerimaan / pembayaran.
b. Fasilitasi dan koordinasi
Target KI:75% bank people
(2019)
Layanan keuangan formal yang
berkualitas secara tepat waktu,
lancar, dan aman dengan biaya
terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
a. Peningkatan jumlah penerima bansos non tunai terhadap target penyaluran.
b. Peningkatan nominal penyaluran bansos non tunai terhadap target penyaluran.
c. Peningkatan jumlah agen bank.
d. Peningkatan jumlah EDC, Mobile Point of Sales lainnya.
e. Peningkatan jumlah rekening UE registered
STRATEGI BANK INDONESIA MENINGKATKAN
INKLUSI KEUANGAN
Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025
SPI 2025 mendukung
integrasi ekonomi-
keuangan digital
nasional sehingga
menjamin fungsi
bank sentral dalam
proses peredaran
uang, kebijakan
moneter, dan
stabilitas sistem
keuangan, serta
mendukung inklusi
keuangan
Kebijakan SPI 2025 dibangun untuk merespon perkembangan digital ekonomi secara menyeluruh
SPI 2025 mendukung
digitalisasi perbankan
sebagai lembaga
utama dalam
ekonomi- keuangan
digital melalui open-
banking maupun
pemanfaatan
teknologi digital dan
data dalam bisnis
keuangan
SPI 2025 menjamin
interlink antara Fin-
tech dengan
perbankan untuk
menghindari risiko
shadow-banking
melalui pengaturan
teknologi digital (spt
API), kerjasama
bisinis, maupun
kepemilikan
perusahaan
SPI 2025 menjamin
keseimbangan antara
inovasi dengan
consumers protection,
integritas dan
stabilitas serta
persaingan usaha
yang sehat melalui
penerapan KYC &
AML- CFT, kewajiban
keterbukaan untuk
data/informasi/bisnis
publik, dan
penerapan reg-tech
& sup-tech dalam
kewajiban pelaporan,
regulasi dan
pengawasan
SPI 2025 menjamin
kepentingan nasional
dalam ekonomi-
keuangan digital
antar negara melalui
kewajiban
pemrosesan semua
transaksi domestik di
dalam negeri dan
kerjasama
penyelenggara asing
dengan domestik,
dengan
memperhatikan
prinsip resiprokalitas
01 02 03 04 05
14
15
Mengembangkan ekonomi dan keuangan digital melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran BI dan sinergi dengankebijakan pemerintah serta mitra strategis
Memperkuat
Landasan Hukum
Memperkuat Infrastruktur
SPElektronifikasi Kewajiban untuk
Menggunakan Rupiah
PBI PTP (2016)
PBI/SEBI TekFin (2016)
PBI/SEBI GPN (2017)
PBI APU/PPT (2017)
PBI Uang Elektronik (2018)
Gerbang
Pembayaran
Nasional– Standard
Institution, Switching,
Services
Memperluas Transaksi
Non-Tunai dan sinergi
strategis dengan
kementerian dan institusi
terkait
Komunikasi, Edukasi, dan Koordinasi (internal dan eksternal)
Implementasi,
kolaborasi, strategi,
dan implementasi
(termasuk stance
perihal virtual
currency)
16
PERAN SISTEM PEMBAYARAN DALAM KI
Sistem pembayaran merupakan infrastruktur bagi terlaksananya keuangan inklusif melalui penyediaan berbagai layanan pembayaran dan transaksi
DUAL KEBIJAKAN BI
KEUANGAN INKLUSIF ELEKTRONIFIKASI
Kebijakan sistempembayaran yangefektif
Penyediaan berbagai alternatif pembayaran dan transaksi yang handal dengan biaya terjangkau
Infrastruktur pembayaranyang handal
StabilitasSistem Pembayaran
Akses KepadaSektor Keuangan
Mendukung efektivitaskebijakan sistem pembayaran dengan meningkatnya jumlah individu yang mendapatkan layananSP
Mendukung kebijakan less cash society
High
Income
Upper Middle
Income
Lower Middle
Income
Lower Income
Financial
Inclusion
Gerakan
Nasional
Non
Tunai
(GNNT)
Pengenalan layanan keuangan kepada masyarakat unbanked melalui UE dengan karakteristik yang praktis dan menjadi jembatan bagi calon nasabah untuk
terhubung dengan bank
Target AFSBI: “Aktif mendorong & mewujudkan bank population dari 20% menjadi 30%” (2019)
Kebijakan BI dan Peran Sistem Pembayaran dalam Keuangan
Inklusif
17
BENEFITS
PRACTICAL
WIDER ACCESS
TRANSPARENCY
EFFICIENT
MORE ACCURATE ECONOMIC PLANNING
Tidak perlu
membawa banyak
uang tunai, lebih
higienis, menurunkan
risiko uang palsu
Meningkatkan akses
masyarakat terhadap
sistem pembayaran
Salah satu upaya dalam
mencegah kriminalitas
Mengurangi biaya handling
cash
Transaksi dicatat dengan lebih akurat untuk
mendukung perencanaan bisnis yang lebih
akurat
DEFINITIONElektronifikasi adalah upaya untuk mengkonversi pembayaran secara tunai ke non-tunai
AIMS
Mewujudkan less cash
society
Meningkatkan inklusi
keuangan
KENAPA MELAKUKAN ELEKTRONIFIKASI?
18
3
4
5
Mendukung Dana Desa
Integrasi pembayaran non tunai di
sektor transportasi
Bantuan Operasional Sekolah
Transportasi
DFS dan Remitensi TKI
Cash Management System
Transparansi dalam penggunaan dana desa
Transparansi dalam penggunaan Bantuan Operasional Sekolah
Business Model
Facilitation
Local Resource
Optimalization
Education &
Monitoring
Supporting
Regulation
Strategi
Elektronifikasi
Penyediaan layanan keuangan untuk pekerja migransebagai bagian dari program Desa Migran Produktif
Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan transaksi non tunai melalui 4 strategi
elektronifikasi dengan berkolaborasi dengan program-program Pemerintah
1 Interoperabilitas melalui implementasi kartu fungsi ganda (pembayaran
& data bantuan sosial)
Distribusi Program Bantuan Sosial
2Pembayaran Electronic TollIntegrasi pembayaran non tunai (e-
money) di jalan toll
Strategi ELEKTRONIFIKASI
19manfaat inklusi keuangan
Penyaluran Bantuan Pemerintah Secara Non Tunai merupakan upaya kolaboratif antara
program elektronifikasi dan keuangan inklusif
PEMERINTAH
• Transparansi meningkat
• Beban biaya lebih murah
• Efektif sesuai target
PENYELENGGARA
• Market baru
• Income tambahan
dari fee
• CSR link dengan usaha
PENERIMABANTUAN
• Biaya pengambilan dana lebih
murah
• Efisiensi waktu penarikan dana
• Terhubung dengan bank
• Mampu mengelola uang
• Pertumbuhan
ekonomi
• Peningkatan
keuangan inklusif
• Poverty reduction
• Peningkatan
kualitas hidup
• Penyediaan
sarana sistem
pembayaran ke
seluruh
masyarakat
PEREKONOMIAN
QUICK RESPONSE INDONESIA STANDARD
21Apa itu QRIS?
QRIS (QR Code Indonesia Standard) adalah standar nasional QR Code pembayaran yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran
di Indonesia
Inklusif, untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat
digunakan di domestik dan luar negeri
Transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam satu
genggaman
Efisien, satu kode QR untuk semua aplikasi
Transaksi cepat dan seketika, mendukung kelancaran
sistem pembayaran
AMPAN
IVERSAL
NTUNG
ANGSUNG
22Jenis Mekanisme QRIS
3. Membutuhkan investasi untuk scanner,aplikasi POS,dan edukasi yang
lebih komprehensif ke merchant.4. CPM sesuai untuk usaha menengah dan besar,komplemen model
pembayaran non tunai yg ada
1. Secara setelmen,transaksi dilakukan secara push payment,di mana
transaksi dipicu oleh transfer dari akun nasabah dipenerbit.
2. Membutuhkan standar untukQR.
3. MPM Static tidak memerlukan investasi besar karena hanya berupa
sticker,sementara untuk MPM Dynamic membutuhkan investasiEDC.
4. MPM Static sesuai untuk usaha kecil dan mikro (support financial
inclusion),sementara MPM Dynamic untuk usaha menengah dan
Merchant – Presented (push payment)
Berikut QR Code
Customer – Presented (pull payment)
Karakteristik
1. Transaksi dilakukan secara pull payment,di mana merchant melalui
acquirer menagihkan pembayaran ke akun nasabah.
2. Membutuhkan standar untuk QR,scanner,dan aplikasi POS.
kami ibu, silakan di-
scan
Baik bu, saya
scan ya
Merchant Nasabah
Saya bayar yambak.
Ini QR Code saya
Baik bu, saya
scan ya
Nasabah
Dinamis Statis
• QR Code ditampilkan melalui struk yang dicetak EDC/
ditampilkan pada layar monitor
• QR Code dicetak berbeda untuk setiaptransaksi
• QR Code telah mengandung nominal pembayaran
• QR ditampilkan melalui stiker atau hasil cetaklain.
• QR Code yang sama digunakan unt setiap transaksi.
• QR Code blm mengandung nominal pembayaran, user harus
input nominal di aplikasi
Model MPM
1 2Merchant
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN
GLOBAL, NASIONAL, DOMESTIK
24
AS2017: 2,22018: 2,9 2019: 2,3 (2,3)2020: 2,1 (2,0)2021: 2,0 (2,0)
Kawasan Eropa2017: 2,42018: 1,8 2019: 1,2 (1,0)2020: 1,1 (1,0)2021: 1,3 (1,1)
Jepang2017: 1,9 2018: 0,3 2019: 0,8 (0,6)2020: 0,4 (0,5)2021: 0,7 (0,6)
Tiongkok2017: 6,92018: 6,6 2019: 6,1 (6,2)2020: 5,6 (6,0)2021: 6,2 (6,0)
India2017: 6,72018: 7,1 2019: 5,1 (5,9)2020: 5,5 (6,6)2021: 6,2 (6,8)
PDB Dunia
2017: 3,8
2018: 3,6
2019: 2,9 (3,0)
2020: 3,0 (3,1)
2021: 3,4 (3,2)
Proyeksi Bank Indonesia
Angka dalam kurung merupakan proyeksi pada triwulan sebelumnyaSumber: IMF WEO Januari 2020
Corona virus disease 2019 (COVID-19) mulai merebak di Tiongkok akhir Januari 2020 dan meluas ke berbagai negara.
Dampak COVID-19 diprakirakan menekan perekonomian Tiongkok dan menghambat keberlanjutan pemulihan
ekonomi global, setidaknya pada triwulan I 2020.
Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 dari 3,1% menjadi 3,0%, dan kemudian
meningkat menjadi 3,4% dari prakiraan semula 3,2% pada tahun 2021. Revisi tersebut terutama dipengaruhi oleh
dampak jangka pendek COVID-19.
PERKEMBANGAN
PEREKONOMIAN GLOBAL
25Perkembangan perekonomian global
PERKEMBANGAN HARGA MINYAK
Sumber : IHS Markit, ISM (data AS PMI Manufacturing) Sumber: Bloomberg; Data s.d. 17 Februari 2020Sumber : Bloomberg; Data s.d. 18 Februari 2020
PMI MANUFAKTUR INDEKS HARGA KOMODITAS EKSPOR
INDONESIA
Sejumlah indikator dini ekonomi global, antara lain Purchasing Manager Index (PMI), menunjukan perbaikan pada
Desember 2019-Januari 2020.
Perkembangan positif tersebut mendorong produksi, volume perdagangan, dan perbaikan harga komoditas di awal
2020.
Harga minyak juga meningkat akibat kenaikan permintaan dan eskalasi risiko geopolitik.
26Perkembangan perekonomian global
MPC: Monetary Policy CommitteeeSumber: Bloomberg ECFC (economic forecast), Central bank news. FFR sesuai asumsiBI
Beberapa bank sentral di Asia Tenggara menurunkan suku bunga sebagai langkah antisipatif dampak COVID-19.
27Perkembangan perekonomian NASIONAL
Sumber: BPS
PERTUMBUHAN EKONOMI SISI PENGELUARAN (%, YOY)
I II III IV I II III IV
Konsumsi Rumah Tangga 4,94 4,96 5,17 5,00 5,08 5,05 5,02 5,18 5,01 4,97 5,04
Konsumsi Lembaga Nonprofit
Melayani Rumah Tangga6,93 8,12 8,77 8,61 10,82 9,10 16,96 15,29 7,41 3,53 10,62
Konsumsi Pemerintah 2,13 2,71 5,21 6,26 4,56 4,80 5,22 8,23 0,98 0,48 3,25
Investasi (PMTDB) 6,15 7,92 5,81 6,92 6,01 6,64 5,03 4,55 4,21 4,06 4,45
Investasi Bangunan 6,24 6,12 4,96 5,60 5,02 5,41 5,48 5,46 5,03 5,53 5,37
Investasi Nonbangunan 5,90 13,56 8,33 10,73 8,96 10,31 3,69 3,70 1,95 -0,13 1,80
Ekspor 8,91 5,84 7,48 8,34 4,59 6,55 -1,58 -1,73 0,10 -0,39 -0,87
Impor 8,06 12,46 14,94 13,77 7,11 11,88 -7,47 -6,84 -8,30 -8,05 -7,69
PDB 5,07 5,06 5,27 5,17 5,18 5,17 5,07 5,05 5,02 4,97 5,02
20172018
2018Komponen2019
2019
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 (5,02%, yoy) tetap terjaga di tengah pertumbuhan ekonomi dunia
yang melambat. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 diprakirakan tetap terjaga ditopang konsumsi domestik
yang masih terjaga.
28Perkembangan perekonomian NASIONAL
NTP DAN UPAH BURUH TANI RIIL INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN
Sumber: BPS, diolah Sumber: Bank Indonesia
Op
tim
is
Pe
sim
i
s
Sumber: BPS, diolah
KONSUMSI RT MAKANAN DAN
NONMAKANAN
Konsumsi rumah tangga yang stabil didorong oleh inflasi yang terkendali dan tingkat keyakinan konsumen yang
tetap baik.
29Perkembangan perekonomian DOMESTIK
5.9%
5.4%
5.5%
5.43%
5.67%5.72%2013
2017
2016
2015
2014
2018
5,74%
Pertumbuhan ekonomi di Wilayah Soloraya pada tahun 2019 tercatat sebesar 5,74% (yoy). Dari sisi Lapangan Usaha
(LU), peningkatan pertumbuhan ekonomi didorong oleh LU Industri Pengolahan dan Perdagangan. Sementara itu,
kinerja sector pertanian dan konstruksi cenderung melambat. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi di Wilayah
Soloraya pada tahun 2020 diperkirakan masih cukup solid ditopang oleh keempat sektor utamanya.
5,5%-
5,9%
20192020*
29
Pertumbuhan Spasial 2018-2019
Surakarta
5,75%
5,78%
2018
2019 Sukoharjo
5,82%
5,92%
2018
2019 Klaten
5,57%
5,49%
2018
2019Boyolali
5,72%
5,96%
2018
2019 Karanganyar
5,98%
5,93%
2018
2019 Wonogiri
5,41%
5,14%
2018
2019 Sragen
5,75%
5,90%
2018
2019
INDUSTRI PENGOLAHAN
6,24% 6,46%
PERDAGANGAN
5,11% 4,65%
PERTANIAN
2,34% 1.72%
KONSTRUKSI
5,99% 5,46%
12,07%
29,04%
17,95%
10,27%
30
Inflasi Surakarta Januari 2020
0,14% (mtm)
2,00% (yoy)
0,14% (ytd)
inflasi bulanan januari 2020
Tekanan inflasi Kota Surakarta mengalami penurunan pada bulan Januari 2020. Inflasi tercatat sebesar 0,14% (mtm),
lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,38% (mtm).
31
Sumber: BPS
IHK BM MJMRT PALGBB Sandang Kesehatan PRO TKJ
Rata-Rata Desember 3 thnDesember 2019
2,572,94
0,33
1,02
0,55
0,81
0,54
0,35
0,13
0,19
0,28
0,10
0,17
0,25 0,45
0,22
Inflasi BM, MJMRT, & PALGBB mempunyai andil inflasi yang besar
terhadap inflasi 2019
Inflasi dan Andil Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok Inflasi Tahun 2019
Infla
si
Andil
Inflasi
Bila dilihat berdasarkan kelompok inflasinya, inflasi kelompok Bahan Makanan, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, &
Tembakau, serta Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar menyumbang andil inflasi yang tinggi terhadap inflasitahunan Kota Surakarta 2019. Baik Kelompok Bahan Makanan maupun Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakaumempunyai andil inflasi yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata Desember 3 tahun sebelumnya.
Evaluasi inflasi tahun 2019
32STABILITAS SISTEM KEUANGAN
SOLORAYA Pada bulan Januari 2020, penyaluran kredit di Wilayah Soloraya tumbuh sebesar 9,83% (yoy). Pertumbuhan tersebut
melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelummya (11,84%, yoy), dipicu oleh perlambatan pada kredit
Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi. Berdasarkan LU-nya, perlambatan utamanya terjadi pada Industri Pengolahan. Di
tengah kondisi tersebut, pertumbuhan pada DPK tercatat lebih lambat sehingga mendorong terjadinya peningkatan
LDR. Lebih lanjut, pertumbuhan kredit masih dalam tren yang melambat dengan NPL yang juga cenderung meningkat.
32
DPK
KREDIT
LDR
NPLASET
Rp72,0 T 128,65%
Rp94,7 TRp92,5 T 3,97%8.19 8.31
3.23 0.59
Des '18 Jan '19 Des'19 Jan '20
2019
7.74
6.49 6.65 7.09
Des '18 Jan '19 Des'19 Jan '20
11.84 14.13 9.83
8.13
Des '18 Jan '19 Des'19 Jan '20
13…
134.43 136.12
13…
Des '18 Jan '19 Des'19 Jan '20
2.71 2.80
8.63 9.68
Des '18 Jan '19 Des'19 Jan '20
33
Sebagaimana karakteristik perekonomiannya, aliran uang Soloraya menunjukkan net inflow. Net inflow 2019 tercatat sebesar Rp10,01triliun, turun sebesar -0,4% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya dan diikuti dengan penurunan pemusnahan uang. Kualitas uang diSoloraya juga dinilai relatif baik, sebagaimana ditunjukkan dari hasil survei soil level pada semester II-2019 (UPB 10 dan UPK 11) sejalandengan gencarnya upaya KPwBI Solo mengedukasi berbagai lapisan masyarakat dan penerapan strategi pemenuhan kebutuhan uang.
INFLOW – OUTFLOW UANG
19,8 T2016
21,1 T2017
23,9 T2018
10,8 T2016
13,0 T2017
13,9 T2018
INFLOW
OUTFLOW
NET INFLOW
(RP T)
6,3%
24,9%-9,3%
SOIL LEVEL13,5% 0,37%
23,0 T2019
14,0 T201920,6% 6,5% 0.94%
-0,4%
UPB
10
UPK
11
8.87 8.05 10.05 10.01
2016 2017 2018 2019
Pengelolaan uang rupiah soloraya
34
Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran
sasaran, stabilitas eksternal yang aman, serta sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum
pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan
terjadinya COVID-19.
Strategi operasi moneter terus ditujukan untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran
kebijakan yang akomodatif.
Kebijakan makroprudensial yang akomodatif ditempuh untuk mendorong pembiayaan ekonomi sejalan dengan
siklus finansial yang di bawah optimal dengan tetap memerhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam konteks ini,
Bank Indonesia akan menyesuaikan ketentuan terkait perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)
dengan memperluas cakupan pendanaan dan pembiayaan pada kantor cabang bank di luar negeri yang
diperuntukkan bagi ekonomi Indonesia.
Kebijakan sistem pembayaran terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi antara lain melalui
perluasan akseptasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) serta elektronifikasi bansos dan
transaksi keuangan Pemda.
Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang
bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta
memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.
Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan
stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta mempercepat reformasi struktural, termasuk dalam
memitigasi dampak COVID-19.
BI 7-Day Reverse Repo Rate
TURUN
4,75%
Suku Bunga Deposit Facility (DF)
TURUN
4,00%
Suku Bunga Lending Facility
(LF)
TURUN5,50%
FOKUS KEBIJAKAN :
KEPUTUSAN RAPAT DEWAN GUBERNUR BANK
INDONESIA
terimakasih