seminar anti korupsi studi lapangan paspor-edit hida-1772090846

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paspor adalah dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh pemerintah kepada warga negaranya, yang merupakan pemberian hak dari pemerintah kepada warga negara yang memiliki paspor untuk dapat melakukan perjalanan ke luar negeri. Paspor berisi identitas diri yang sah, kewarganegaraan, hak perlindungan selama berada di luar negeri, dan hal untuk kembali ke negara asal. Di Indonesia, paspor umum diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi di bawah naungan Kementerian Hukm dan Hak Asasi Manusia. Setiap warga negara Indonesia yang masuk dan keluar dari wilayah negara Indonesia, harus memiliki paspor resmi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Ini dikarenakan paspor merupakan bukti identitas diri yang sah selama berada di wilayah di luar negara Indonesia. Tanpa adanya paspor, warga negara Indonesia tidak dapat memasuki wilayah negara asing. Visa, yang merupakan dokumen bukti izin untuk masuk ke negara asing hanya diberikan kepada mereka yang memiliki paspor. Umumnya paspor dimiliki oleh mereka yang gemar atau sekedar ingin berwisata ke luar negeri, dan tidak sedikit warga Indonesia yang memiliki paspor dengan tujuan demikian. Bagi sebagian penduduk Indonesia, salah satu destinasi berwisata ke luar negeri yang menjadi favorit adalah negara 1

Upload: disfordian

Post on 15-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Paspor

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Paspor adalah dokumen perjalanan yang diterbitkan oleh pemerintah kepada warga negaranya, yang merupakan pemberian hak dari pemerintah kepada warga negara yang memiliki paspor untuk dapat melakukan perjalanan ke luar negeri. Paspor berisi identitas diri yang sah, kewarganegaraan, hak perlindungan selama berada di luar negeri, dan hal untuk kembali ke negara asal. Di Indonesia, paspor umum diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi di bawah naungan Kementerian Hukm dan Hak Asasi Manusia.Setiap warga negara Indonesia yang masuk dan keluar dari wilayah negara Indonesia, harus memiliki paspor resmi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Ini dikarenakan paspor merupakan bukti identitas diri yang sah selama berada di wilayah di luar negara Indonesia. Tanpa adanya paspor, warga negara Indonesia tidak dapat memasuki wilayah negara asing. Visa, yang merupakan dokumen bukti izin untuk masuk ke negara asing hanya diberikan kepada mereka yang memiliki paspor.Umumnya paspor dimiliki oleh mereka yang gemar atau sekedar ingin berwisata ke luar negeri, dan tidak sedikit warga Indonesia yang memiliki paspor dengan tujuan demikian. Bagi sebagian penduduk Indonesia, salah satu destinasi berwisata ke luar negeri yang menjadi favorit adalah negara Singapura. Menurut data statistik Singapore Tourism Board, turis dari Indonesia yang berkunjung ke Singapura adalah yang terbanyak se-Asia Tenggara.Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan letak geografis yang berdekatan dengan negara Singapura. Letaknya yang strategis berdekatan dengan Singapura, serta adanya rute transportasi yang langsung menuju Singapura menarik banyak minat masyarakat lokal untuk dapat berwisata ke Singapura. Dengan tingginya minat masyarakat khususnya yang berada di Provinsi Kepulauan Riau untuk berwisata ke luar negeri, dalam hal ini Singapura, maka permintaan pelayanan pembuatan paspor pasti turut meningkat.Salah satu Kantor Imigrasi Kelas I yang berada di Provinsi Kepulauan Riau berada di Kota Batam, yang turut melayani masyarakat dalam pembuatan paspor. Karya tulis ini akan menyajikan mengenai implementasi pelayanan pembuatan paspor yang terdapat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Kota Batam menurut tata cara peraturan pemerintah yang terkait dan mengidentifikasi adanya kelemahan prosedur yang memungkinkan munculnya praktik korupsi.B. Maksud dan Tujuan PenelitianMakalah ini dimaksudkan untuk mengkaji implementasi prosedur pelayanan pembuatan paspor yang disediakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Kota Batam tata cara dan peraturan pemerintah terkait pelayanan pembuatan paspor.C. Perumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi prosedur pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Kota Batam?2. Apakah masih terdapat kelemahan dalam prosedur pelayanan pembuatan paspor tersebut, yang dapat dieksploitasi dan memungkinkan terjadinya praktik korupsi?

D. Ruang Lingkup

Dikarenakan keterbatasan informasi serta waktu, penulis hanya menetapkan ruang lingkup pembahasan Makalah pada prosedur pelayanan pembuatan paspor Biasa yang disediakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Kota Batam.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Teori Pendukung

I. Paspor Pasporadalahdokumenresmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatunegara memuatidentitaspemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara. Paspor berisibiodatapemegangnya,meliputifotopemegang,tanda tangan, tempat dan tanggal kelahiran, informasi kebangsaan dan informasi lain mengenai identifikasi individual. Beberapa negara telah mengeluarkan e-pasporatau elektronik paspor yang merupakan pengembangan dari paspor kovensional dimana telah ditanamkan sebuahchipyang berisikan biodata pemegangnya beserta databiometrik-nya. Data biometrik ini disimpan untuk lebih meyakinkan bahwa orang yang memegang paspor adalah benar orang yang memiliki dan berhak atas paspor tersebut.Paspor biasanya diperlukan untuk perjalanan internasional karena harus ditunjukkan ketika memasuki perbatasan suatu negara, walaupun di negara tertentu ada beberapa perjanjian dimana warga suatu negara tertentu dapat memasuki negara lain dengan dokumen selain paspor. Paspor akan diberi cap (stempel) atau disegel denganvisayang dilakukan oleh petugas negara tempat kedatangan.Jenis-Jenis Paspora) Paspor biasa Biasanya suatu negara menerbitkan untuk warga negaranya sebuah paspor biasa untuk perjalanan reguler.Di Indonesia paspor ini diberi sampul berwarna hijau dan dikeluarkan oleh Ditjen Keimigrasian, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.b) Paspor diplomatikUntuk sebagian orang diterbitkan paspor diplomatik guna mengidentifikasi mereka sebagai perwakilan diplomatik dari negara asalnya.Karena itu, pemegang paspor ini menikmati beberapa kemudahan perlakuan dan kekebalan di negara tempat mereka bertugas. Di Indonesia, paspor ini diberi sampul berwarna hitam dan dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri.c) Paspor dinas/resmiPaspor ini diterbitkan untuk kalangan teknisi dan petugas administrasi dari suatu misidiplomatiksepertikedutaandankonsulatataupun bagipegawai negeri/ pemerintah yang sedang melaksanakan tugas ke luar negeri. Pemegang paspor jenis ini mendapatkan beberapa kemudahan yang tidak dimiliki oleh pemegang paspor biasa.Di Indonesia, paspor ini diberi sampul berwarna biru dan dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri setelah mendapat izin dari Sekretariat Negara.d) Paspor orang asingPaspor orang asing adalah paspor yang diberikan kepada seseorang yang bukan warga negaranya.Syarat dan ketentuan untuk memiliki paspor jenis ini diatur oleh masing-masing negara.Contoh paspor ini adalah paspor yang dipakai untuk berhaji (paspor coklat), yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.e) Paspor kelompokPaspor kelompok akan diberikan untuk, misalnya, kelompok perjalanan anak liburan sekolah. Semua anak dalam perjalanan tersebut cukup memiliki sebuah paspor kelompok selama perjalanan liburan mereka berlangsung.f) Paspor haji dan umrahKhusus jamaah haji dan umrah, nama yang tertera dalam paspor harus menggunakan 3 kata misalnya "Agus Budi Hermawan".memiliki paspor.II. Persyaratan Pembuatan PasporPersyaratan dalam pembuatan paspor untuk WNI Berdomisili di Indonesia.Bagi warga negara Indonesia yang berdomisili atau berada di wilayah Indonesia,permohonan paspor biasa diajukan kepada Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk pada kantor Imigrasi setempat dengan mengisi aplikasi data dan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan yang terdiri atas :1) kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan pindah keluar negeri;2) kartu keluarga;3) akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan6) Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.III. Prosedur Pembuatan Paspor Biasa1. Manual/Walk-In atau Datang Langsunga. Bagi permohonan Paspor biasa yang diajukan secara manual , pemohon harus mengisi aplikasi data yang disediakan pada loket permohonan dan melampirkan dokumen kelengkapan persyaratan;b. Pejabat Imigrasi yang ditunjuk memeriksa dokumen kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada poin 1;c. Dokumen kelengkapan persyaratan yang telah dinyatakan lengkap, pejabat imigrasi yang ditunjuk memberikan tanda terima permohonan dan kode pembayaran;d. Dalam hal dokumen kelengkapan persyaratan dinyatakan belum lengkap, pejabat imigrasi yang ditunjuk mengembalikan dokumen permohonan dan permohonan dianggap ditarik kembali.2. Elektronika. Bagi permohonan paspor biasa yang diajukan secara elektronik, pemohon harus mengisi aplikasi data yang tersedia pada laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi;b. Dokumen kelengkapan persyaratan harus disertakan dengan cara memindai dokumen kelengkapan persyaratan dan dikirimkan melalui surat elektronik;c. Pemohon yang telah mengisi aplikasi data sebagaimana dimaksud pada poin 1 memperoleh tanda terima permohonan dan harus dicetak sebagai tanda bukti permohonan;d. Permohonan sebagaimana dimaksud pada poin 3 yang telah diperiksa dan memenuhi persyaratan diberikan kode pembayaran melalui pesan singkat dan surat elektronik.3. Penerbitan Paspora. Penerbitan paspor biasa dilakukan melalui mekanisme yang terdiri atas :1) Pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan persyaratan;2) Pengambilan foto dan sidik jari;3) Wawancara;4) Pembayaran biaya paspor;5) Verifikasi; dan6) Adjudikasi.b. Langkah-langkah penerbitan paspor biasa adalah:1) Pejabat imigrasi melakukan pemeriksaan permohonan dan dokumen kelengkapan persyaratan;2) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf a yang telah memenuhi persyaratan dimuat dalam sistem Informasi Manajemen Keimigrasian oleh pejabat imigrasi;3) Dalam hal terdapat kesamaan biodata permohonan dengan biodata daftar pencegaan yang termuat dalam Sistem Manajemen informasi Keimigrasian, pejabat imigrasi yang ditunjuk wajib menolak permohonan dan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;4) Penolakan permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf c disertai dengan surat penolakan dan rincian data pencegahan yang dicetak dari Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian;5) Dalam hal persyaratan belum lengkap, pejabat imigrasi yang ditunjuk mengembalikan dokumen persyaratan permohonan kepada pemohon dalam waktu paling lama 1 (satu) hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima;6) Pengembalian dokumen persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf e disertai dengan catatan atau penjelasan mengenai persyaratan yang belum dipenuhi;7) Dalam hal persyaratan telah lengkap dan nama permohonan tidak tercantum dalam daftar pencegahan, pejabat imigrasi yang ditunjuk melakukan pengambilan foto dan sidik jari;8) Pejabat imigrasi wajib melakukan wawancara dengan mencocokkan antara keterangan yang disampaikan oleh pemohon dan dokumen persyaratan asli pemohon;9) Pejabat imigrasi memberikan tanda bukti penerimaan permohonan kepada pemohon;10) Pemohon melakukan pembayaran biaya paspor biasa pada bank persepsi atau melalui fasilitas pembayaran perbankan;11) Dalam hal pejabat imigrasi yang ditunjuk menemukan kecurigaan terhadap persyaratan permohonan, keterangan pemohon, dan atau keabsahan dokumen asli persyaratan, permohonan dapat ditangguhkan untuk dilakukan penelitian atau pemeriksaan lebih lanjut;12) Hasil penelitian atau pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf l dimuat dalam berita acara pemeriksaan;13) Dalam hal pemohon terbukti memberikan keterangan tidak benar terhadap persyaratan pemohonan, keterangan pemohon dan/atau keabsahan dokumen asli persyaratan yang dimilikinya, permohonan dibatalkan;14) Dalam hal permohonan dibatalkan sebagaimana dimaksud pada huruf m telah dialokasikan blangko Paspor biasa, pejabat imigrasi yang ditunjuk waib membatalkan blangko paspor biasa tersebut dan dicatat dalam sistem informasi Manajemen keimigrasian;15) Dalam hal pemohon tidak melanjutkan mekanisme dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari, permohonan pengajuan paspor biasa dibatalkan;16) Dalam hal permohonan dibatalkan sebagaimana dimaksud huruf o telah dialokasikan blangko Paspor biasa, pejabat imigrasi yang ditunjuk wajib membatalkan blangko paspor biasa tersebut dan dicatat dalam sistem Informasi Manajemen Keimigrasian17) Pejabat imigrasi yang ditunjuk melakukan proses verifikasi dan adjudikasi terhadap penerbitan paspor biasa;18) Verifikasi dan adjudikasi sebagaimana dimaksud pada huruf q dilakukan dengan mencocokan data biometrik pemohon dan biasa data yang tersimpan dalam sistem Informasi manajemen Keimigrasian;19) Dalam hal pada tahapan verifikasi dan adjudikasi tidak ditemukan duplikasi data pemohon, proses penerbitan paspor biasa dilanjutkan pada tahapan pencetakan dan uji kualitas;20) Mekanisme pembayaran dan besarnya biaya penerbitan paspor biasa sebagaimana dimaksud dalam huruf j sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;21) Seluruh biaya yang berkaitan dengan permohonan paspor biasa yang telah disetorkan pada Kas Negara oleh pemohon tidak dapat ditarik kembali;22) Menteri atau pejabat imigrasi yang ditunjuk menerbitkan paspor biasa dalam waktu paling lama 4 (empat) hari kerja sejak dilakukan wawancara;23) Batas waktu penerbitan paspor biasa sebagaimana dimaksud pada huruf v berlaku juga terhadap paspor biasa yang diterbitkan oleh pejabat Dinas Luar Negeri;24) Waktu penyelesaian penerbitan paspor biasa sebagaimana disebutkan pada huruf w danvhuruf v dikecualikan, bagi penerbitan paspor biasa untuk alasan penggantian paspor rusak, penggantian paspor hilang, atau penggantian paspor duplikasi;25) Paspor biasa yang telah selesai dapat diambil oleh :a) Pemohon dengan menunjukkan tanda bukti pembayaran dan bukti identitas yang sah;b) Orang lain yang memiliki hubungan hukum kekeluargaan denga pemohon dengan menunjukkan tanda bukti pembayaran, fotokopi kartu keluarga, dan kartu identitas pengambil yang sah; atauc) Orang lain yang tidak memiliki hubungan hukum kekeluargaan dengan pemohon dengan menunjukkan tanda bukti pembayaran, surat kuasa, dan identitas pengambil yang sah;26) Penyerahan paspor biasa sebagaimana dimaksud pada huruf y wajib dicatat dalam buku penyerahan paspor biasa dan ditanda tangani oleh pengambil.

IV. Masa Berlaku Dan Biaya

1. Masa Berlaku :a. Masa berlaku Paspor biasa paling lama5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan.2. Biaya :a. Paspor biasa 48 halaman Rp. 300.000,-b. Paspor biasa elektronis (e-passport) 48 halaman Rp. 600.000,-c. Paspor biasa 24 halaman Rp. 100.000,-d. Paspor biasa elektronis (e-passport) 24 halaman Rp. 350.000,- (*saat ini belum tersedia)V. Alur Proses Permohonan Paspor

VI. Arti KorupsiKorupsi dan koruptor berasal dari bahasa latincorruptus, yakni berubah dari kondisi yang adil, benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya (Azhar, 2003:28). Sedangkan kata corruptio berasal dari kata kerja corrumpere, yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok, orang yang dirusak, dipikat, atau disuap (Nasir, 2006:281-282).

B. Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan antara lain:a. ObservasiObservasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu onjek dalam periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal hal tertentu yang diamati.b. Metode WawancaraWawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.Wawancara dilakukan kepada subjek penelitian dengan pedoman yang telah dibuat dalam pedoman wawancara.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Prosedur Pembuatan Paspor pada Kantor Imigrasi Batam

Secara umum, Kantor imigrasi Batam telah menerapkan Prosedur Pembuatan Paspor sesuai dengan Prosedur yang ditetapkan oleh Peraturan Kementerian Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2014. Permohonan pembuatan paspor dapat diklasifikasikan dalam dua cara, yaitu Permohonan Paspor secara manual dan Permohonan Paspor secara elektronik. Adapun prosedur Permohonan Pembuatan Paspor secara manual dan elektronik di Kantor Imigrasi Batam adalah sebagai berikut:

1. Permohonan Pembuatan Paspor secara Manual

Pada pembuatan Paspor secara manual, pemohon mengambil formulir pendaftaran di loket penerimaan berkas permohonan. Pengambilan formulir ini tidak dipungut biaya sama sekali, hanya untuk mencatat nama dan nomor telepon untuk menetapkan tanggal pendaftaran. Namun, karena jumlah Pemohon Paspor di Kantor Imigrasi Batam telah melebihi kapasitas dan jadwal verifikasi dan wawancara sudah terlalu padat, Pemohon tidak dapat langsung mengisi dan melakukan pendaftaran dengan menyerahkan persyaratan yang diminta. Pemohon harus kembali lagi ke Kantor Imigrasi Batam untuk melakukan pendaftaran pada tanggal yang telah ditetapkan. Pada waktu yang telah ditetapkan tersebut, pemohon menyerahkan formulir pendaftaran dan persyaratan yang telah ditetapkan.Pada saat penyerahan formulir tersebut, pemohon memperoleh jadwal wawancara, biasanya sehari setelah menyerahkan formulir pendaftaran namun ada juga yang beberapa hari setelahnya yang disebabkan oleh padatnya jadwal wawancara yang sudah ada. Pada saat wawancara, pemohon diharuskan untuk membawa dokumen asli untuk diperlihatkan pada petugas. Setelah dilakukan verifikasi atas kelengkapan dan keaslian atas dokumen-dokumen yang dipersyaratkan, Petugas melakukan wawancara dengan pertanyaan standar. Pertanyaan yang umumnya diajukan salah satunya adalah alasan utama Pemohon membuat paspor. Kemudian, Petugas Imigrasi mengambil sidik jari dan foto Pemohon untuk dimasukkan ke dalam database Biometrik agar memenuhi standar International Civil Aviation Organization.Langkah selanjutnya adalah petugas memberi slip kepada Pemohon untuk melakukan pembayaran pada Bank yang telah ditunjuk. Paspor bisa diambil tiga hari setelah melakukan pembayaran sejumlah tarif baru yang telah ditetapkan dalam PP 45 Tahun 2014 yaitu Rp355.000,00.

2. Permohonan Pembuatan Paspor secara Elektronik

Pada Pembuatan Paspor secara elektronik, Pemohon mengisi formulir pendaftaran lewat website www.imigrasi.go.id dan memilih menu Layanan Publik dan Sub-Menu Layanan Paspor Online. Pemohon diharuskan mengisi biodata lengkap dan kemudian meng-upload dokumen-dokumen wajib yang dipersyaratkan, menentukan kapan dan dimana akan dilakukan wawancara dan pengambilan foto. Pemohon menunggu konfirmasi melalui e-mail Pemohon, lalu setelah diterima konfirmasi via e-mail. Pemohon mencetak bukti pendaftaran secara online untuk diserahkan pada saat verifikasi dan wawancara. Prosedur saat wawancara untuk Permohonan Paspor secara elektronik sama dengan prosedur Permohonan paspor secara manual.Setelah melihat pembahasan diatas, permohonan pembuatan paspor secara elektronik terlihat lebih cepat, dikarenakan Pemohon dapat menentukan sendiri waktu pelaksanaan wawancara dan tidak perlu menunggu jadwal kapan penyerahan formulir pendaftaran dan wawancara. Proses verifikasi juga lebih cepat karena data sudah dientry sendiri sehingga petugas tidak perlu mengentry data pemohon. Pemohon juga tidak perlu repot bolak-baik ke kantor imigrasi.Dari kedua prosedur, baik secara manual maupun elektronik, telah mencerminkan pengendalian yang baik dan penerapan tarif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 yaitu sebesar Rp355.000,-.

B. Kelemahan Prosedur yang Menimbulkan Peluang terjadinya KorupsiProsedur pembuatan paspor yang telah ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM telah memadai dikarenakan adanya sistem yang terkomputerisasi dengan baik. Sehingga tidak dimungkinkan lagi adanya pungutan harga diluar tarif yang telah diterapkan, dan tidak dimungkinkan lagi adanya pungutan yang tidak disetorkan ke kas negara dikarena pembayaran langsung kepada Bank yang telah ditunjuk dan terkomputerisasi dalam sistem.Akan tetapi, setiap prosedur pasti terdapat kelemahan. Salah satu kelemahannya yaitu tidak terdapat standar waktu pertahapan prosedur dan pengendalian internal yang kurang baik. Standar hanya ditetapkan pada maksimal berapa lama paspor diterbitkan setelah melakukan pembayaran/wawancara. Dengan tidak adanya standar ini, maka proses pendaftaran sampai dengan penerbitan paspor akan sangat lama, apalagi pada Kantor Imigrasi yang jumlah Pemohonnya melebihi kapasitas, salah satunya Kantor Imigrasi Batam. Bahkan saat antri untuk melakukan wawancara pun bisa berjam-jam karena banyaknya Pemohon.Karena lamanya proses ini, maka banyak Pemohon yang telah mengenal orang dalam (Pegawai Kantor Imigrasi) meminta tolong untuk melakukan bypass. Bypass disini dapat diartikan sebagai upaya untuk mempercepat pengurusan paspor dengan cara melewati antrian Pemohon yang sudah terlebih dahulu datang dengan bantuan orang dalam (Petugas Imigrasi). Selain itu, beberapa pemohon masih menggunakan jasa calo. Menurut mereka, tidak apa membayar lebih mahal namun proses pembuatan akan lebih cepat dan tidak perlu repot-repot mengikuti antrian yang panjang dan lama. Terdapat iming-iming dari calo yang dapat mempercepat proses pengurusan paspor dengan imbalan berupa sejumlah uang yang jumlahnya bervariasi. Para calo ini sendiri dapat bebas keluar masuk ruangan yang bertuliskan Selain Petugas Dilarang Masuk. Para calo ini juga dapat memasukkan berkas fotokopian tanpa memperlihatkan berkas asli milik Pemohon kepada Petugas Imigrasi dengan memasukkan uang sebesar Rp50.000,- untuk setiap Petugas (https://binpers.wordpress.com/2013/10/20/kantor-imigrasi-batam-tercoreng/).Pemohon tetap memberikan dokumen sesuai persyaratan dan datang saat wawancara dan pengambilan foto. Calo ini akan membantu pemohon melakukan pendaftaran dan mengambilkan nomor antrian saat dilakukan wawancara. Namun, pada dasarnya, orang yang menjadi calo juga harus memiliki koneksi dengan Petugas Imigrasi agar bisa melakukan bypass. Dengan sistem sekarang ini, tidak dimungkinkan lagi sembarang orang, kecuali mereka yang mempunyai koneksi dengan Petugas Imigrasi, dapat mengambil formulir pendaftaran dengan seenaknya serta harus memasukkan formulir pendaftaran sesuai jadwal. Dimungkinkan calo tersebut membantu pemohon dengan pendaftaran secara elektronik. Pembenahan perlu dilakukan pada standar pelayanan dan pengendalian internal atas ketaatan petugas dalam menerapkan prosedur baku dilapangan. Hal ini wajib dilakukan oleh Kantor Imigrasi Batam dikarenakan terdapat kelemahan dalam penerapan sisdur yang sudah ada, ditambah dengan aksi calo yang dapat melompati antrian Pemohon dan dapat mengintervensi Petugas dengan memberikan suap, keluhan masyarakat atas lamanya waktu yang diperlukan untuk membuat paspor, kesulitan karena diharuskan bolak-balik ke kantor imigrasi, serta pelayanan dari petugas imigrasi yang kurang ramah.Penerapan sistem CCTV juga dianjurkan dalam rangka pengendalian internal yang lebih baik agar terdapat rasa segan dalam diri Petugas karena merasa diperhatikan. Pemberian sanksi yang tegas terhadap praktik percaloan juga harus dilakukan karena dinilai merugikan masyarakat yang taat peraturan. Ketika pengendalian internal dan standar pelayanan telah baik, cepat dan memuaskan masyarakat, maka masyarakat dengan senang hati akan mengikuti prosedur yang seharusnya tanpa harus dibantu dengan calo sekalipun.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1) Kantor imigrasi Batam telah menerapkan Prosedur Pembuatan Paspor sesuai dengan Prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM;2) Permohonan pembuatan paspor secara elektronik terlihat lebih cepat dibandingkan secara manual, karena dapat menentukan sendiri jadwal wawancara dan tidak perlu menunggu waktu penyerahan formulir pendaftaran dan wawancara;3) Beberapa pemohon paspor masih menggunakan jasa calo dalam proses pembuatan paspor;

B. Saran

1) Reformasi birokrasi, remunerasi, dan pembenahan di Kementerian Hukum dan HAM yang bertujuan agar sistem dan pengendaliannyamenjadi bagussehingga tidak dimungkinkan lagi terdapat pungutan liar.2) Pembenahan pada standar pelayanan agar meningkatkan kepuasan masyarakat atas pelayanan public pembuatan paspor.

DAFTAR PUSTAKAKantor Imigrasi Kelas I, Provinsi Kepulauan Riau, Kota Batam.Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 21 Tahun 2001.Direktorat Jenderal Imigrasi : Prosedur Pembuatan Paspor.Prosedur Pembuatan Paspor sesuai dengan Prosedur yang ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.Wikipedia: Paspor.

3