semarang, 31 desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan nasional. dalam pelimpahan...

32
i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia Nya maka Laporan Kegiatan APBN Satker 04 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan Pelaksanaan Kagiatan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance),mendorong peningkatanpelayanan publik dan mencegah praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini sekaligus bentuk laporan akuntabilitas kepada masyarakat umumnya dan Pegawai Negeri Sipil pada khususnya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mempunyai komitmen dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil yang berupa output maupun outcomes Di sisi yang lain laporan ini juga disusun untuk memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan kinerja beserta permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja. Sebagai media akuntabilitas kinerja, melalui laporan ini dapat diketahui tingkat efektivitas dan efesiensi kinerja Satker 04 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 melalui pelaksanaan kegiatan dengan mendasarkan pada Rencana Kerja Tahunan 2019, Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dan Rencana Stratejik 2013-2019 serta Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2019 yang telah ditetapkan. Semoga Laporan Kegiatan Satker 04 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah ini selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta memberi umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. Semarang, 31 Desember 2019

Upload: others

Post on 21-Jul-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

dan karunia Nya maka Laporan Kegiatan APBN Satker 04 Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2019 dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Laporan Pelaksanaan Kagiatan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tata kepemerintahan

yang baik (good governance),mendorong peningkatanpelayanan publik dan mencegah

praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini sekaligus bentuk laporan

akuntabilitas kepada masyarakat umumnya dan Pegawai Negeri Sipil pada khususnya

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mempunyai komitmen dan tekad yang kuat

untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil yang berupa output

maupun outcomes

Di sisi yang lain laporan ini juga disusun untuk memberikan gambaran tentang

tingkat keberhasilan kinerja beserta permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas

dalam pengelolaan pelayanan kesehatan sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja.

Sebagai media akuntabilitas kinerja, melalui laporan ini dapat diketahui tingkat

efektivitas dan efesiensi kinerja Satker 04 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun

2019 melalui pelaksanaan kegiatan dengan mendasarkan pada Rencana Kerja Tahunan

2019, Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dan Rencana Stratejik 2013-2019 serta Rencana

Kerja (RENJA) Tahun 2019 yang telah ditetapkan.

Semoga Laporan Kegiatan Satker 04 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah ini

selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang

telah ditetapkan, dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta memberi

umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.

Semarang, 31 Desember 2019

Page 2: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHUALUAN

A. LATAR BELAKANG ……………………………………………….. 1

B. TUJUAN

A. UMUM ……………………………………………………………

B. KHUSUS …………………………………………………………

5

5

C. SASARAN PENILAIAN KINERJA TAHUN 2019 ………………… 7

BAB II HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI TAHUN 2019 8

B. PERMASALAHAN …………………………………………………. 12

C. REALISASI ANGGARAN …………………………………………. 13

D. CAPAIAN OUTPUT SESUAI DENGAN PERJANJIAN KINERJA

TAHUN 2019 ………………………………………………………..

14

BAB III PENUTUP 16

LAMPIRAN

Page 3: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

1

BAB I

PENDAHUALUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemerintah daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan di wilayahnya

termasuk bidang kesehatan dengan berbagai tantangan dan peluang yang ada.

Pembangunan kesehatan di Jawa Tengah harus selaras dengan pembangunan

kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada

Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan kesehatan sebagai upaya

mendukung pencapaian indikator pembangunan kesehatan nasional, Kementerian

Kesehatan melalui dana dekonsentrasi memberikan kewenangan kepada Gubernur

Jawa Tengah sebagai wakil Pemerintah Daerah melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang mendukung pembangunan kesehatan nasional.

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya

kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui

peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan

peningkatan pembiayaan kesehatan. Peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan

di fasilitas pelayanan kesehatan harus dibarengi dengan peningkatan mutu layanan

dengan penerapan standar penyeleggaraan pelayanan. Diharapkan melalui

standarisasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat terpenuhi upaya

peningkatan mutu pelayanan, pemenuhan fasilitas, prasarana dan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang secara keseluruhan akan mendukung terlaksananya patient

safety.

Di Jawa Tengah, fasilitas pelayanan kesehatan terdiri dari rumah sakit 288

RS, 878 puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lain (laboratorium, klinik) 786

fasyankes. Upaya peningkatan mutu bagi fasilitas pelayanan kesehatan melalui

akreditasi. Jumlah puskesmas yang sudah terakreditasi 874. Kategori kelulusan

akreditasi : Dasar 91 puskesmas, Madya: 474 puskesmas, Utama 270 puskesmas,

Paripurna 39 puskesmas. Rumah sakit yang sudah lulus akreditasi 275 RS. Ketegori

kelulusan : Paripurna 139 RS, Utama 44 RS, madya 28 RS, Dasar 10 RS, Perdana

54 RS. Jumlah laboratorium kesehatan daerah milik kab/kota 35, jumlah laboratorium

kesehatan milik provinsi 1, jumlah laboratorium klinik swasta 155, jumlah patologi

Page 4: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

2

anatomi swasta 6. Laboratorium kesehatan (pemerintah dan swasta yang sudah

akreditasi 31 labkes, dengan kategori kelulusan : Lulus penuh 30, Lulus bersyarat 1

Pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas penyedia pelayanan kesehatan

sangat penting. Pengelolaan fasilitas kesehatan di rumah sakit, puskesmas dan

fasilitas pelayanan lainnya mencakup aspek pengelolaan dan teknis. Aspek

pengelolaan meliputi perencanaan, pengadaan, instalasi, pengujian dan penerimaan.

Sedangkan aspek teknis merupakan kegiatan lanjutan dari aspek pengelolaan,

meliputi pengoperasian, pelatihan, pemeliharaan dan penghapusan. Keseluruhan

aspek pengelolaan sarana dan prasarana fasyankes ini bermanfaat untuk

keselamatan pasien, ketepatan dan efektivitas pembiayaan. Tetapi tidak semua

fasilitas pelayanan terutama pelayanan primer seperti puskesmas, klinik, dll memiliki

unit pengelola ataupun pemelihara. Untuk memenuhi kebutuhan akan pengelolaan

pemeliharaan bagi fasyankes yang belum mempunyai kemampuan dalam

pengelolaan SPA, perlu dibentuk Regional Maintenance Center (RMC). RMC

sebagai Sistem Rujukan SPA di Fasyankes diharapkan dapat meningkatkan

pelayanan pengelolaan pemeliharan alat , sehingga dapat menjangkau ke fasilitas

pelayanan kesehatan khususnya puskesmas dan RS Pratama, ataupun bergerak. Di

Jawa Tengah,belum ada unit RMC yang terbentuk di kabupaten/kota.

Peningkatan kebutuhan penyelenggara pelayanan kesehatan dalam hal ini

rumah sakit, akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan tenaga kesehatan,

khususnya dokter. Institusi pendidikan selaku produsen tenaga dokter dituntut untuk

ikut berperan dalam menyukseskan diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial

Nasional (SJSN). Pendidikan kedokteran diharapkan mampu menghasilkan tenaga

dokter yang cukup baik secara kuantitas dan kualitas. Kuantitas yang cukup dan

kualitas yang baik dari tenaga dokter dihasilkan dari sistem pendidikan yang baik.

Dalam sistem pendidikan kedokteran diperlukan rumah sakit sebagai tempat

pendidikan. Fungsi Rumah Sakit Pendidikan dalam proses pendidikan profesi

kedokteran merupakan jejaring institusi pendidikan kedokteran yang digunakan

sebagai wahana pembelajaran klinik guna mencapai kompetensi berdasarkan

Standar Pendidikan Profesi Kedokteran. Sejalan dengan diberlakukannya Undang-

Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, maka seluruh proses

pelayanan, pendidikan dan penelitian bidang kedokteran di rumah sakit pendidikan

perlu diatur dan ditata ulang agar pelaksanaannya sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku. Sebagai konsekuensi adanya ketentuan tersebut, maka

seluruh rumah sakit yang menjalankan fungsinya sebagai rumah sakit pendidikan

harus dibina dan didorong agar mampu memenuhi standar sebagai rumah sakit

pendidikan.

Page 5: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

3

Di Jawa Tengah sampai dengan akhir triwulan I terdapat 273 RS, dan yang

telah ditetapkan sebagai RS Pendidikan baru sebanyak 9 RS. Sementara untuk

institusi pendidikan kedokteran terdapat 7 FK dengan pengelolaan 4 dibawah

pengelolaan DIKTI/Pemerintah Pusat dan 4 Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Pendidikan kedokteran gigi terdapat 4 FKG yang terdiri dari 1 milik DIKTI/Pemerintah

Pusat dan 3 PTS.

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi besar dan

supermarketnya bencana di Indonesia. Dalam PP No 2 tahun 2018 tentang standar

pelayanan minimal (SPM), bahwa SPM Provinsi adalah pelayanan kesehatan bagi

penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi bencana

dan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi KLB.. Dalam pencapaian

SPM dan pelayanan emergensi sehari-hari, diperlukan suatu sistem

penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT). SPGDT/PSC 119 sebagai respon

cepat terhadap kasus – kasus emergensi merupakan koordinasi berbagai unit kerja

(multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi (multi disiplin dan multi profesi)

untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gawat darurat dalam

keadaan sehari- hari/bencana. Di Jawa Tengah yang terdiri dari 35 kabuapten/kota,

telah terbentuk SPGDT/PSC 119 di 34 kabupaten/kota.

Ambulans merupakan unsur penting dalam pelayanan kepada pasien atau

korban. Sehingga bisa dikatakan pelayanan kesehatan / medis tidak bisa berjalan

dengan baik, ketika tidak ada ambulans yang memberi support dalam pelayanan

tersebut. Bahkan keberadaan ambulans bisa mempengaruhi respon time

penanganan GADAR di faskes. Ambulans yang sering dikenal adalah ambulans

transport dan ambulans GADAR. Pada kondisi tertentu, terdapat kerancuan antara

fungsi diantara kondisi tersebut, yaitu ambulans transport, GADAR dan juga kereta /

mobil jenazah. Kerancuan tersebut bisa terajdi karena keterbatasan fasilitas yang

ada, serta belum adanya registrasi ambulans di Kabupaten / Kota. Keberadaan

system register ambulans sangat membantu pemerintah dan masyarakat untuk

mengakses kebutuhan ambulans sesuai kondisi / kebutuhan. Di Jawa Tengah

system register ambulans belum ada.

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat telah

berkiprah sejak tahun 1970, dan telah memberi kontribusi yang besar pada

pembangunan kesehatan di Indonesia. Puskesmas dalam menjalankan tugas

fungsinya tidak terlepas dari peran aktif keluarga dalam mendukung pembangunan

kesehatan. Dalam rangka meningkatkan fungsi Puskesmas dalam pembangunan

kesehatan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program

Page 6: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

4

Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada dasarnya

merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik Upaya

Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara

berkesinambungan, dengan target fokus kepada keluarga berdasarkan data dan

informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. Pendekatan pelayanan yang

mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target

keluarga, didasari data dan informasi dari profil kesehatan keluarga dan

memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap 12 indikator

seperti yang terdapat pada Paket Informasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga).

Saat ini di Jawa Tengah sebanyak 878 Puskesmas telah melaksanakan

program ini dengan jumlah keluarga yang telah dikunjungi sebanyak 7.181.208

kepala keluarga, dengan indeks keluarga sehat tingkat Provinsi 0.20 yang berarti

baru 20% keluarga yang terkunjungi masuk dalam kategori keluarga sehat.

Capaian 12 Indikator keluarga sehatan tingkat Provinsi yaitu Keluarga

mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 44.71 %, Ibu melakukan persalinan di

fasilitas kesehatan 92.82 %, Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 96.33%, Bayi

mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 83.31%, Balita mendapatkan pematauan

pertumbuhan 93.52 %, Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai

standar 39.40 %, Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 21.04

%, Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 37.38

%, Anggota keluarga tidak ada yang merokok 43.26%, Keluarga sudah menjadi

anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 50.54 %, Keluarga mempunyai akses

sarana air bersih 96.07 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban

sehat 87.98%.

Setelah keluarga terkunjungi dan IKS serta cakupan 12 inkator diketahui maka

puskesmas harus melakukan intervensi lanjut agar permasalahan kesehatan yang

dialami individu, keluarga dan masyarakat dapat teratasi. Intervensi lanjut

dilaksanakan dengan pendekatan wilayah dan pendekatan program. Pendekatan

wilayah dengan memfokuskan upaya pada desa yang memiliki IKS paling rendah,

dan pendekatan program melalui kegiatan yang ada di Program sesuai dengan

masalah kesehatan yang dialami masyarakat.

Salah satu pendekatan program yang dapat dilakukan adalah dengan

pengembangan pelayanan kesehatan tradisional. Dari 878 Puskesmas yang ada di

Jawa Tengah sebanyak 452 Puskesmas yang telah melaksanakan Pelayanan

Kesehatan Tradisional. Puskesmas yang telak melaksanakan pelayanan kesehatan

tradisional di wilayah kerjanya berarti puskesmas tersebut telah memenuhi salah satu

Page 7: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

5

kriteria di bawah ini: melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan

(pemanfaatan taman obat keluarga) dan keterampilan (akupresur untuk keluhan

ringan melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan data kesehatan

tradisional, fasilitasi registrasi/perizinan dan bimbingan teknis serta pemantauan

pelayanan kesehatan tradisional, memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih pelayanan

kesehatan tradisional (akupresur untuk perawat, bidan dan fisioterapi; akupunktur

untuk dokter).

Peraturan Pemerintah No 7 tahun 2008, telah mengatur penggunaan dana

dekonsentrasi. Mendasarkan hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

dengan Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan (satker 04) tahun 2019, kegiatan

yang dilaksanakan :

1. Kegiatan Dukungan Manajemen

2. Kegiatan Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan

3. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer

4. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Primer

5. Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Rujukan

6. Kegiatan Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

B. TUJUAN

1. UMUM

Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas

bagi masyarakat

2. KHUSUS

a. Terselenggaranya mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas

melalui monitoring, pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan Puskesmas

b. Terkelola ataupun terpeliharanya sarana prasarana dan alat (SPA) di

Fasyankes khususnya Fasyankes yang belum memiliki penanggung jawab

yang bertugas untuk mengelola ataupun memelihara sarana prasarana dan

alat (SPA) seperti Puskesmas, RS Pratama ataupun bergerak, dll.

c. Meningkatkan kemampuan teknis tenaga kesehatan di Puskesmas yang

bekerja sama dengan UTD dan RS terkait Program Kerja Sama.

d. Diperolehnya dukungan dan komitmen pelaksanaan PIS-PK dari Pemerintah

Daerah, Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Puskesmas tahun 2020

e. Prosentase monitoring dan evaluasi yang terintegrasi kegiatan dalam

program pembinaan pelayanan kesehatan berjalan efektif

f. Terselenggaranya Rumah sakit rujukan yang memiiki pelayanan sesuai

standar

g. Diperolehnya Kabupaten/Kota dengan kesiapan akses layanan rujukan

Page 8: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

6

h. Diperolehnya jumlah Kabupaten/kota memiliki minimal 1 puskesmas

menyelenggarakan kesehatan tradisional

i. Diperolehnya jumlah Kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas

tersertifikasi akreditasi

j. Diperolehnya jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang

tersertifikasi akreditasi nasional

k. Diperolehnya jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 labkes yang

memenuhi syarat untuk dilakukan akreditasi

Page 9: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

7

C. SASARAN PENILAIAN KINERJA TAHUN 2019

Perjanjian Kinerja Tahun 2019

NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Anggaran

1 Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah pembinaan puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

70 Pusk

60.000.000

Jumlah Dinas Kesehatan Propinsi yang Mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

7 RMC

94.615.000

3 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Primer

Jumlah puskesmas yang telah bekerjasama melalui dinas kesehatan dengan UTD dan RS

99 Pusk 325.768.000

Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)

194 Pusk 158.307.000

4 Pembinaan pelayanan Kesehatan Rujukan

Jumlah Kabupaten/Kota dengan kesiapan akses layanan rujukan

1 kab/kota 150.000.000

Jumlah rumah sakit rujukan yang memiliki pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar

1 RS 345.327.000

5 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya pada Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

Jumlah layanan pembinaan program dan rencana kerja teknis lainnya

1 Layanan 250.881.000

6 Pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisional

Jumlah penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas

1 Pusk 84.282.000

7 Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan

Jumlah Kecamatan dengan Puskesmas yang siap diakreditasi

1 Kecamatan

227.700.000

Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional

1 Kab/kota 383.127.000

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan lain yang siap diakreditasi

1 Fasyankes

166.334.000

Page 10: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

8

BAB II

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI TAHUN 2019

1. Kegiatan Pembinaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. Pembinaan Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA)

sesuai standar

- Kegiatan berupa pertemuan yang bertujuan agar terselenggaranya mutu

pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas melalui monitoring,

pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan Puskesmas dan terbentuknya

jejaring atau unit kerja khusus dalam pengelolaan peralatan/perbekalan

kesehatan di Kab/Kota

- Peserta pertemuan sejumlah 80 orang yang terdiri dari pengelola

perbekalan / sarana alat kesehatan Kab/Kota, 1 petugas puskesmas

yang mengelola sarana prasarana alat kesehatan ditunjuk oleh Dinas

Kesehatan Kab/Kota, peserta provinsi (Lintas Program) = 10 orang

- Narasumber berasal dari Kementerian Kesehatan RI, Lintas Program

Dinas Kesehatan Provinsi, Organisasi Profesi dan Instansi Swasta yang

bergerak dalam pengadaan/pemeliharaan peralatan kesehatan.

b. Dinas Kesehatan Provinsi yang mengembangkan Unit Pemeliharaan

Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

- Kegiatan berupa pertemuan yang bertujuan terbentuknya Regional

Maintenance Center (RMC) Sebagai Sistem Rujukan SPA di Fasyankes

khususnya pada setiap wilayah dinas di daerah, agar terkelola ataupun

terpeliharanya sarana prasarana dan alat (SPA) di Fasyankes khususnya

Fasyankes yang belum memiliki penanggung jawab yang bertugas untuk

mengelola ataupun memelihara sarana prasarana dan alat (SPA) seperti

Puskesmas, RS Pratama ataupun bergerak, dll.

- Peserta pertemuan Dinas Kesehatan kabupaten/Kota, RS Provinsi Jawa

Tengah, RS Rujukan Regional, UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah, lintas sector yang terkait sejumlah 59 orang

- Narasumber dari Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah

2. Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Primer

a. Pembinaan Puskesmas yang berkerjasama dengan UTD dan RS dalam

Pelayanan Darah untuk menurunkan AKI

Kegiatan berupa pertemuan yang terdiri dari :

Page 11: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

9

1) Pelatihan Pengelolaan Program Kerjasama antara Puskesmas,UTD dan

RS dalam Pelayanan Darah untuk menurunkan AKI

- Kegiatan bertujuan untuk memperkuat Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang selama ini telah

dijalankan di Puskesmas dengan peningkatan kapasitas tenaga

kesehatan di Puskesmas untuk pengelolaan program, rekrutmen dan

seleksi donor

- Peserta pertemuan sejumlah 30 orang (dari Puskesmas, UTD/RS

dan Dinkes Kab/Kota)

- Narasumber/trainer tingkat Pusat, berasal dari Direktorat Pelayanan

Kesehatan Primer, Ditjen Pelayanan Kemenkes RI.

Narasumber/trainer tingkat Provinsi, telah dilatih oleh Kemenkes :

Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Unit Transfusi Darah

(PMI atau Rumah Sakit), BBPK/ Bapelkes.

2) Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Kerjasama antara

Puskesmas, UTD dan RS dalam Pelayanan Darah untuk menurunkan

AKI

- Kegiatan bertujuan untuk melakukan integrasi Program Kerja Sama

dengan P4K, melakukan monitoring dan evaluasi Program Kerja

Sama

- Peserta : 82 orang (dari Dinkes Kab/Kota, UTD dan Puskesmas), 20

orang LS/LP Provinsi.

b. Pembinaan Puskesmas dalam Program Indonesia Sehat dengan

Pendekatan Keluarga

- Kegiatan berupa pertemuan yang bertujuan agar diperoleh gambaran

evaluasi pelaksanaan kegiatan PIS-PK tahun 2019 (hasil capaian

kegiatan, masalah serta upaya yang telah dilakukan termasuk upaya

percepatan pelaksanaan kunjungan keluarga dan pemanfaatan data

hasil kunjungan keluarga untuk digunakan dalam proses perencanaan

intervensi lanjut) dan diperolehnya dukungan dan komitmen

pelaksanaan PIS-PK dari Pemerintah Daerah, Dinas Provinsi dan

Kabupaten/Kota serta Puskesmas tahun 2020

- Peserta pertemuan sehumlah 80 orang yang terdiri dari Dinas Kesehatan

Kabupaten/ Kota @ 2 orang yaitu Kepala Bidang Yankes dan Kasie

Pelayanan Kesehatan Primer dan Lintas Program Dinkes Provinsi 10

orang terdiri dari : Kesga Gizi, Promkes Pemberdayaan, Kesling Kesjaor,

P2P, P2 Surveilnas, P2PTM & Keswa, Pelayanan Kesehatan Rujukan,

Pelayanan Kesehatan Primer, Sub.Bag. Program, Manajemen Informasi)

Page 12: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

10

3. Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Rujukan

a. Kabupaten/Kota dengan Kesiapan Akses Layanan Rujukan

1) Pertemuan Teknis Pengembangan SPGDT Pra Hospital

- Pertemuan bertujuan untuk meningkatkan peran SPGDT / PSC 119

dalam pelayanan GADAR di Kabupaten / Kota.

- Peserta pertemuan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota, PSC 119

Kab/Kota dan RS Rujukan Regional dan RS Provinsi sejumlah 78

orang

- Narasumber dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah

2) Pertemuan Teknis Regsiter Ambulans

- Pertemuan bertujuan untuk mendapatkan / membangun system

registrasi ambulans sehingga data base ambulans diketahui oleh

Pemerintah (Dinas Kesehatan) sebagai dasar dalam optimalisasi

pelayanan kesehatan di daerah

- Peserta pertemuan sebanyak 45 orang, dari unsur – unsur : Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota, PMI, LSM / Masyarakat

- Narasumber dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah

b. Rumah Sakit Rujukan yang Memiliki Pelayanan Kesehatan sesuai Standar

1) Pertemuan Teknis Standar RS Pendidikan

- Pertemuan bertujuan untuk membina dan mendorong seluruh rumah

sakit agar mampu memenuhi standar sebagai rumah sakit pendidikan

- Peserta pertemuan dari 14 RS yang digunakan untuk lahan praktek

pendidikan (Co ass) masing-masing 5 peserta

- Narasumber dari Kementerian Kesehatan (3 orang), Asosiasi Rumah

Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI), Asosiasi Institusi Pendidikan

Kedokteran Indonesia (AIPKI) dan narasumber local dari RS yang

telah ditetapkan sebagai RS Pendidikan di Jawa Tengah.

4. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada

Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan

a. Layanan Pembinaan Program dan Rencana Kerja Teknis

1) Perencanaan dan monev Program Pelayanan Kesehatan

- Kegiatan berupa Pertemuan Penyusunan Portal Perencanaan

Terintegrasi dan Perencanaan Elektronik Program Yankes, ber tujuan

untuk sinkronisasi program pelayanan kesehatan antara Kemenkes,

Dinkes Provinsi dan Kab/Kota serta RS yang diikuti oleh Dinkes

Page 13: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

11

Kab/Kota dan RS Pemerintah sejumlah 91 orang selama dua hari di

Provinsi

2) Konsultansi Perencanaan Program, Anggaran dan Informasi Evaluasi

Daerah ke Pusat, kegiatan berupa:

- Perjalanan dinas konsultasi ke pusat (Kemenkes) mengenai program

pelayanan kesehatan rujukan sebanyak 2 kali dalam satu tahun

- Monitoring dan evaluasi program yankes. Kegiatan ini bertujuan untuk

monitoring dan evaluasi implementasi program pelayanan kesehatan

di RS dan Kab/kota di Jawa Tengah dan akan dilakukan kepada 30

Kab terpilih

- Dukungan internal lainnya. Kegiatan dukungan internal lainnya

digunakan untuk layanan perkantoran satker 04 dalam waktu 12

bulan, yang terdiri dari Honor Operasional Satuan Kerja, Belanja

Barang untuk Persediaan Barang Konsumsi dan Belanja Perjalanan

Dinas Dalam Kota

5. Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisional

a. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dengan Pendekatan

Keluarga

Kegiatan berupa Penilaian Kelompok Asuhan Mandiri Untuk Mendukung

Program Kesehatan Keluarga.

Penilaian dilakukan terhadap 35 kab/kota yang terbagi dalam 2 kategori yaitu

perkotaan dan pedesaan.

6. Mutu dan Kareditasi Pelayanan Kesehatan

a. Kecamatan dengan Puskesmas yang siap di akreditasi

- Pertemuan bertujuan untuk menjaga mutu Tim Pendamping Akreditasi

Kab/Kota agar memiliki pengetahuan dan kompetensi teknis terstandar

sesuai dengan perkembangan kebijakan Kemenkes dan dapat mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan

khususnya yang terkait dengan Akreditasi FKTP.

- Peserta pertemuan adalah pengelola program Dinas Kesehatan

Kab/Kota yang masuk dalam Tim Pembina Terpadu yang sudah

ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota yang belum terlatih

akreditasi puskesmas, Audit Internal, Tinjauan Manajemen,

Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko di 35 kab/kota sejumlah 70

orang.

- Narasumber dari Kementerian Kesehatan Ri dan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah

b. Kabupaten/Kota dengan rumah sakit dengan yang siap di akreditasi

Page 14: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

12

- Pertemuan bertujuan tersosialisasinya standar akreditasi nasional yang

baru (SNARS) edisi 1, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi.

- Peserta berasal dari 35 Kab/Kota dengan masing-masing 2 orang, dan

56 RSUD Kab/Kota dengan masing-masing 2 orang yang selama ini

mengampu akreditasi RS. Jumlah peserta keseluruhan 189 orang

- Narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini berasal dari Direktorat Mutu

dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dan KARS

c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain yang siap di akreditasi

- Pertemuan bertujuan untuk sosialisasi terhadap Revisi Pedoman

Akreditasi Laboratorium Kesehatan yaitu Sosialisasi Standar Akreditasi

Laboratorium Versi 2016

- Peserta pertemuan adalah Laboratorium kesehatan masyarakat di 35

Kab/kota sejumlah

- Narasumber Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah

B. PERMASALAHAN

Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan maupun

dengan pencapaian output :

Kegiatan Permasalahan

1. Pembinaan Fasilitas

Pelayanan Kesehatan

RMC :

- SDM dengan kualifikasi atem/ahli elektromedis

masih jarang dimiliki oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota

- Secara pengorganisasian tugas dan fungsi RMC

melekat di salah satu seksi/bidang di Dinas

Kesehatan kabupaten / kota , sehingga

pembiayaan RMC masih menginduk di seksi

atau bidang tersebut.

2. Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Primer

Kegiatan berupa pelatihan bagi pengelola program,

tidak sesuai dengan RKO karena adanya perubahan

sistem akreditasi pelatihan dari PPSDM Kesehatan

Kemenkes sehingga pengurusan akreditasi pelatihan

lebih lama akibatnya pelaksanaan pelatihan mundur

3. Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Rujukan

-

4. Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya pada

Program Pembinaan

Pelayanan Kesehatan

Pertemuan portal perencanaan terintegrasi dan

perencanaan berbasis elektronik tidak sesuai

dengan RKO karena aplikasi usulan DAK (PBE) pada

bulan pertengan Maret dalam tahap louncing,

sehingga pertemuan di daerah menyesuaikan

jadwalnya.

Page 15: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

13

5. Pembinaan Pelayanan

Kesehatan Tradisional

Tidak semua kabupaten/kota mengajukan

puskesmas untuk dilakukan penilaian.

6. Mutu dan Kareditasi

Pelayanan Kesehatan

- Kegiatan pertemuan lokakarya mutu dan

akreditasi puskesmas bagi pemegang program di

dinas kesehatan kab/kota tidak sesuai dengan

RKO karena belum ada Juknis Dekon 2019 terkait

akreditasi bagi puskesmas sehingga menunggu

arahan dari Kemenkes untuk melaksanakan

pertemuan tersebut

- Pelaksanaan pertemuan sosialisasi standar akreditasi dan mutu pelayanan kesehatan di RS tidak sesuai dengan RKO karena pelaksanaan menyesuaikan jadwal narsum dari pusat/kemkes yg sebagian besar adalah surveyor

- akreditasi RS merupakan kewenangan dari KARS, sedangkan pertemuan merupakan sosialisasi standar akreditasi. Pembinaan Pemerintah Daerah baru di ranah manajerial saja

C. REALISASI ANGGARAN

Realisasi anggaran dana dekonsentrasi tahun 2019 pada Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

NO Kegiatan Jumlah Anggaran

Realisasi Anggaran

Prosentase

1 Pembinaan Puskesmas yang Memenuhi Sarana, Prasarana dan Alat (SPA) sesuai Standar

60.000.000

59.570.000

99,28

2 Dinas Kesehatan Propinsi yang Mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

94.615.000 87.441.200 92,42

3 Pembinaan Puskesmas yang Bekerjasama dengan UTD dan RS dalam Pelayanan Darah untuk Menurunkan AKI

325.768.000 307.151.200 94,29

4 Pembinaan Puskesmas dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

158.307.000 155.485.400 98,22

5 Kabupaten/Kota dengan kesiapan akses layanan rujukan

150.000.000 148.248.000 98,83

6 Rumah sakit rujukan yang memiliki pelayanan sesuai standar

345.327.000 333.687.400 96,63

7 Layanan Pembinaan Program dan Rencana Kerja Teknis

250.881.000 225.895.211 90,04

Page 16: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

14

8 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas

84.282.000 69.120.000 82,01

9 Kecamatan dengan Puskesmas yang Siap Diakreditasi

227.700.000 225.203.009 98,9

10 Kabupaten/Kota dengan Rumah Sakit yang Siap Diakreditasi

383.127.000 344.436.000 89,9

11 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain Yang Siap Diakreditasi

166.334.000 161.694.000 97,21

TOTAL 2.246.341.000 2.117.931.420 94,28

D. CAPAIAN OUTPUT SESUAI DENGAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019

Capaian Output sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun 2019 adalah

sebagai berikut :

NO Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian

1. Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai standar

Jumlah pembinaan puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

70 puskesmas

100%

2. Dinas Kesehatan Provinsi yang mengembangkan unit pemeliharaan fasilitas kesehatan regional

Jumlah Dinas Kesehatan Propinsi yang Mengembangkan Unit Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Regional/Regional Maintenance Center

7 RMC 100%

Puskesmas yang bekerjasama dengan UTD dan RS dalam pelayanan darah untuk menurunkan AKI

Jumlah puskesmas yang telah bekerjasama melalui dinas kesehatan dengan UTD dan RS

99 Puskesmas

100%

4. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan keperawatan

Jumlah Puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)

194 puskesmas

100%

5. Kabupaten/Kota dengan kesiapan akses layanan rujukan

Jumlah Kabupaten/Kota dengan kesiapan akses layanan rujukan

1 Kab/Kota 100%

6. rumah sakit rujukan yang memiliki pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar

Jumlah rumah sakit rujukan yang memiliki pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar

1 RS 100%

Page 17: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

15

7. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pelayanan kesehatan

Jumlah layanan pembinaan program dan rencana kerja teknis lainnya

1

Layanan

100%

8. Penyelenggaraan/pembinaan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas

Jumlah penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas

1 puskesmas

100%

9 Puskesmas yang siap diakreditasi

Jumlah Kecamatan dengan Puskesmas yang siap diakreditasi

1 kecamatan

100%

10 Rumah sakit yang siap diakrediatsi

Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional

1

Kab/kota

100%

11 Fasilitas pelayanan kesehatan lain yang siap diakreditasi

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan lain yang siap diakreditasi

1 fasyankes 100%

Page 18: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

16

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Hasil capaian Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan (Satker 04) TA 2019,

realisasi fisik 100%, realisasi keuangan 94,28% dari total anggaran

Rp. 2.246.341.000,-

2. Hambatan / permasalahan

- Waktu pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan rencana kegiatan

operasional ( RKO) yang telah di tentukan di karenakan menyesuaikan

dengan perubahan kebijakan dan menyesuaikan jadwal narasumber pusat

jika kegiatan berupa pertemuan.

- Keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah atau APBD dalam

menunjang program-program penting dari Kementerian Kesehatan,

mengingat penggunaan APBD masing-masing kabupaten/kota lebih

diarahkan untuk program-program prioritas dalam mengatasi masalah-

masalah di masing-masing daerah

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT

1. Peningkatan peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam pembinaan, monitoring,

evaluasi kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, RS dan lain-lain sebagai

tindak lanjut dari hasil kegiatan / pertemuan

2. Pemerintah pusat memfasilitasi kebutuhan anggaran pemerintah daerah yang

mengajukan usulan anggaran yang berkaitan dengan program-program penting

dari Kementerian Kesehatan.

3. Alokasi dana dekonsentrasi dengan program dan kegiatan yang berkelanjutan

dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing provinsi.

Page 19: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

1

LAMPIRAN

Page 20: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

2

PERTEMUAN SOSIALISASI STANDAR AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN

Page 21: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

3

PERTEMUAN PORTAL PERENCANAAN TERINTEGRASI DAN PERENCANAAN BERBASIS ELEKTRONIK

Page 22: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

4

PERTEMUAN KORDINASI TEKNIS RMC SEBAGAI SISTEM RUJUKAN PEMELIHARAAN SPA DI FASYANKES

Page 23: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

5

PERTEMUAN TEKNIS KESELAMATAN PASIEN

Page 24: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

6

PERTEMUAN TEKNIS REGISTER AMBULANCE

Page 25: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

7

PERTEMUAN TEKNIS PENGEMBANGAN SPGDT PRA HOSPITAL DI RS

Page 26: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

8

PERTEMUAN TEKNIS STANDAR RS PENDIDIKAN

Page 27: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

9

LOKAKARYA MUTU DAN AKREDITASI PUSKESMAS

Page 28: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

10

PERTEMUAN SOSIALISASI STANDAR AKREDITASI DAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RS

Page 29: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

11

PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS, UTD DAN RS

DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN AKI

Page 30: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

12

PELATIHAN PENGELOLAAN PROGRAM KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS, UTD DAN RS

DALAM PELAYANAN DARAH UNTUK MENURUNKAN AKI

Page 31: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

13

PERTEMUAN KOORDINASI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Page 32: Semarang, 31 Desember 2019 - e-renggar.kemkes.go.id · kesehatan Nasional. Dalam pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah daerah termasuk dalam hal pembangunan

14

PERTEMUAN PENERAPAN ASPAK PADA PENYUSUNAN KEBUTUHAN SPA FASYANKES