selekta - ftp.unpad.ac.id · kna ol as prdei karena tidak jelas penggu-naannya. “kenapa se-karang...

1
PEMERINTAH diminta tidak menunda lagi pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena berbagai alasan. Alasan pemerintah bah- wa pembentukan BPJS II tidak bisa berbarengan dengan BPJS I di 2014 karena butuh sinkro- nisasi undang-undang dinilai tidak masuk akal. Anggota Pansus RUU BPJS DPR Rieke Diah Pitaloka me- ngatakan itu, kemarin, di Jakar- ta. Dia mengatakan sinkronisasi UU bisa dilakukan jika ada UU yang baru. “Kalau ada UU baru, UU yang lama kan langsung di- anulir. Kalau ada UU lama yang bertentangan, UU lama tersebut akan langsung tidak berlaku,” kata Rieke. Karena itu, Rieke menilai BPJS II seharusnya bisa lang- sung dibentuk pada 2014. Jika pemerintah berkeras memben- tuk BPJS II pada 2016, ia men- curigai ada kepentingan politik tertentu. “Kita kan jadi curiga kalau ditunda-tunda terus. Apalagi pas 2014 pemerintah menolak,” cetusnya. Pemerintah dan DPR sepakat membentuk dua BPJS sebagai peleburan empat BUMN yang selama ini melayani jaminan sosial, yakni PT Jamsostek, PT Taspen, PT Asabri, dan PT Askes. BPJS I adalah badan yang nantinya melaksanakan layan- an jaminan kesehatan masya- rakat. BPJS I dijadwalkan ter- bentuk awal 2014 dan dimotori PT Askes. Adapun BPJS II memberikan jaminan jangka panjang seperti pensiun, jaminan hari tua, dan kematian, yang dimotori PT Jamsostek. Pemerintah meng- usulkan pembentukan BPJS II paling lambat 2016, padahal DPR kukuh pembentukan BPJS II di 2014 atau berbarengan de- ngan BPJS I. Persoalan pembentukan BPJS II ini menjadi salah satu ken- dala disahkannya RUU BPJS (Media Indonesia, 25/10). Sementara itu, pemerintah dan Panitia Kerja (Panja) BPJS menggelar rapat, kemarin. Ra- pat tidak membahas masalah krusial terkait dengan pemben- tukan BPJS II. Rapat membahas pasal-pasal terkait pemilihan dewan penga- was dan dewan direksi BPJS. Pe- merintah dan DPR sepakat pro- ses pemilihan itu butuh waktu 3,5 bulan. (ML/Fid/X-10) MARCHELO D PR akhirnya mem- batalkan rencana pembangunan ge- dung baru. Dana pembangunan gedung itu pun dilaporkan telah dikembalikan kepada kas negara. Akan tetapi, pengembalian dana tersebut tidak seluruhnya diberikan. Dari total anggar- an Rp800 miliar, DPR hanya mengembalikan Rp682 miliar. Sisanya sebesar Rp118 miliar dinyatakan telah dipakai un- tuk keperluan awal pemba- ngunan. “Itu konsekuensi pembatalan yang tidak bisa kita tuntut ka- rena waktu itu semuanya kan sudah dalam proses,” kata Ke- tua DPR Marzuki Alie di Jakarta, kemarin. Marzuki menambah- kan, sisa uang yang telah dipakai oleh DPR otomatis hangus. Na- mun, Marzuki menegaskan, meski uang- nya hangus, dokumen-do- kumen peren- canaan pem- bangunan gedung baru tidak akan hi- lang. Pasalnya, dokumen itu masih bisa di- gunakan jika wacana pem- bangunan gedung kembali dikumandangkan. Menkeu Agus Martowar- dojo mengatakan pembatalan pembangunan gedung ba- ru DPR itu memang sejalan dengan komitmen DPR dan pemerintah untuk tidak mem- bangun gedung atau fasilitas yang bukan prioritas. Terkait dengan dana yang telah dikembalikan ke peme- rintah, kata Agus, itu bisa digu- nakan untuk program lain atau pengurangan penerbitan utang. Soal pertanggungjawaban dana Rp118 miliar yang telah digunakan, ia menyatakan be- lum bisa berkomentar. Tidak transparan Dalam menanggapi hal itu, peneliti Indonesia Budget Cen- ter (IBC) Roy Salam mengata- kan DPR sangat tidak trans- paran dalam penggunaan dana Rp118 miliar. “Pembatalan gedung baru DPR memang keputusan bi- jak, tetapi tidak mengabaikan pertanggungjawaban atas ang- garan yang sudah digunakan,” kata Roy, kemarin. Menurut Roy, sungguh aneh jika pimpinan DPR baru meng- umumkan ke publik bahwa ter- nyata DPR hanya mengembali- kan Rp682 miliar dari anggaran seluruhnya, Rp800 miliar. DPR, tambah Roy, tidak per- nah melaporkan kepada publik mengenai perincian pengeluar- an dana tersebut. Apalagi, se- belumnya publik mengetahui bahwa DPR hanya mengeluar- kan dana pembangunan ge- dung sebesar Rp14 miliar untuk sayembara desain gedung. Dana Rp14 miliar itu pun dipersoalkan karena tidak jelas penggu- naannya. “Kenapa se- karang malah dinyatakan bahwa dana yang sudah digunakan adalah Rp118 miliar?” tanya Roy. Karena itu, Roy meminta Badan Peme- riksa Keuangan (BPK) segera mengaudit penggunaan uang Rp118 miliar tersebut. DPR harus bersedia diaudit sebagai bagian dari akuntabilitas lembaga publik. Menurut Roy, penggunaan Rp118 miliar itu merugikan ke- uangan negara. Sebab, dengan Rp118 miliar itu rakyat bisa mendirikan sedikitnya 1.400 ruang kelas baru. “Masak Rp118 miliar hanya untuk dokumen dan maket. Itu harus dijelaskan DPR ke- pada publik dan diaudit BPK,” tandasnya. (*/X-9) [email protected] MEKSIKO berada di urutan kelima negara paling berbahaya di dunia untuk wartawan. Di negara itu, 70 jurnalis terbunuh sejak 2000. Hal tersebut dilansir dalam kesimpul- an bersama yang dikeluarkan PBB dan Or- ganisasi Negara-Negara Amerika (OAS). Laporan itu juga menyebut sepanjang 2011, sebanyak 13 wartawan dipastikan tewas di Meksiko. Meski motif pembunuh wartawan beragam, salah satu faktor uta- ma di Meksiko adalah perang antargeng narkoba. Berdasarkan data pemerintah Meksiko, sedikitnya 35 ribu orang terbunuh dalam kekerasan terkait narkoba di Meksiko sejak akhir 2006 saat Presiden Felipe Calderon menyatakan perang terhadap kejahatan terorganisasi. Penyelidik masalah kebebasan bereks- presi Komisi HAM PBB Frank La Rue tidak menyebutkan empat negara yang dianggap lebih berbahaya ketimbang Meksiko. Namun beberapa kelompok malah me- nempatkan Meksiko di urutan ketiga negara paling berbahaya untuk wartawan setelah Pakistan dan Irak. Perwakilan OAS Catalina Botero telah menyeru pemerintah Meksiko untuk mengeluarkan aturan yang melin- dungi para jurnalis. (AP/OL-12) MEDIA INDONESIA | RABU, 26 OKTOBER 2011 | HALAMAN 16 S ELEK TA S ELEK TA BACAAN FAVORIT 1 2 3 PEREMPUAN MUDA BISA ALAMI MENOPAUSE KONDISI hormonal yang biasa ditemui pada perempuan menopause kini bisa terjadi pada sejumlah besar perempuan yang jauh lebih muda. Kondisi yang dikenal sebagai hyperostosis frontalis interna ini sekarang semakin menyerang perempuan lebih awal dan lebih sering ketimbang satu abad lalu. Kenapa? (Media Hidup Sehat) TWITTER MASUK CHINA? PENDIRI Twitter, Jack Dorsey, menginginkan jejaring sosial itu hadir di pasar dalam jaringan (daring) China. Namun, pemerintah China memblokir situs tersebut dan hanya mengizinkan layanan mikroblog lokal seperti yang dioperasikan Sina Corp. (Media Gadget) TIPS FESYEN UNTUK SI DADA BESAR APAKAH Anda ogah bereksperimen dalam hal berbusana hanya karena merasa tak percaya diri dengan ukuran dada yang besar? Padahal bila mengenakan pakaian yang tepat, Anda justru akan terlihat menarik. Berikut cara untuk mengetahui busana yang terbaik bagi Anda yang memiliki payudara besar. (Media Perempuan) ONLINE HARI INI mediaindonesia.com edia k l i k ! me k l i k ! PENGADILAN tertinggi Hong Kong meno- lak permohonan seorang ahli fengsui agar gugatannya disidangkan terkait dengan harta milik mendiang miliuner Nina Wang. Tony Chan, mantan pelayan bar dan ahli fengsui China, merupakan mantan kekasih taipan Nina Wang yang meninggal dunia pada 2007 di usia 69 tahun. Dia mengaku Nina Wang yang eksentrik itu mewariskan kekayaan kepadanya dalam surat wasiat yang dibuat pada 2006. Namun, keluarga Wang--yang mengelola Yayasan Sosial Chinachem--mengaku me- miliki surat wasiat yang dibuat empat tahun sebelumnya. Pengadilan menegaskan tidak ada surat wasiat yang sebenarnya dan Yayasan Sosial Chinachem berhak mendapatkan warisan Wang senilai US$12 miliar. Pengadilan juga memutuskan yang diperlihatkan Chan merupakan surat wasiat palsu. Dengan keputusan pengadilan tertinggi tersebut, kasus perebutan kekayaan itu akan berakhir. Pengadilan akan memberikan penjelasan atas keputusan itu dalam waktu beberapa hari. “Pengadilan menolak per- mohonan itu. Alasannya akan diumumkan belakangan,” kata penjabat ketua majelis hakim, Patrick Chan. (BBC/OL-3) Meksiko tidak Aman untuk Wartawan Akhir Sengketa Warisan Nina Wang AP/GUILLERMO ARIAS REUTERS/TYRONE SIU Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom URUSAN menikah boleh jadi sangat penting bagi kebanyakan orang. Namun, tidak bagi mantan salah satu ratu tenis dunia Anna Sergeyevna Kournikova, 30. Ia yang telah berpacaran selama 10 tahun dengan penyanyi Enrique Iglesias menyatakan tak ingin bergegas menikah dengan sang kekasih. “Menikah tidak penting bagiku. Aku senang menjalani hubungan yang sangat menyenangkan, itu yang penting,” kata Kournikova saat diwawancarai majalah Women’s Health. “Aku percaya pada komitmen. Aku se- penuhnya yakin pada perasaan terbuka, percaya, dan saling menghormati satu sama lain.” Kournikova yang kini menjadi pelatih kebugaran itu juga berencana memiliki anak, terlepas dari kesiapan sang kekasih menerima keinginan tersebut. “Aku sa- ngat menginginkan anak, baik itu anak kandung atau adopsi. Aku suka merawat orang,” lanjutnya. Pada 2003, Kournikova terpaksa me- ninggalkan dunia tenis profesional sete- lah serangkaian cedera membekapnya. Ia pun beralih menjadi pekerja sosial, saat ia berusia 21 tahun. Sejak Oktober 2010 hingga sekarang, Kournikova menjadi seorang pelatih pribadi besertikat dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengisi sebuah program acara televisi The Big- gest Loser. Sebelum acara dimulai, Kournikova sering datang lebih awal sehingga dia bisa berlatih sendiri selama 1 jam. Bagi perempuan kelahiran Rusia itu, tips menjaga kebugaran terletak pada kerja keras dan dedikasi. “Siapa pun dapat mengubah tubuh mereka. Tapi Anda harus bekerja keras untuk itu.” Ketenaran Kournikova berawal dari publisitas yang mengeli- linginya, termasuk penampil- annya yang menawan dan kehidupan pribadinya. Saat ia berusia 15 tahun dan tengah menjalani debutnya di US Open 1996, dunia melihat Kournikova sebagai sosok yang rupawan, dan dengan segera foto-foto Kourniko- va menghiasi berbagai majalah di dunia. Pada 1998, Kournikova masuk dalam ‘50 Most Beautiful People’ versi majalah People dan terpilih sebagai ‘atlet perempuan terpanas’ versi ESPN.com. Ia menerima ra- ket tenis pertamanya sebagai hadiah Tahun Baru pada 1986, saat ia berusia lima tahun. “Sejak berusia enam ta- hun, aku bermain tenis dua kali dalam sepekan. Itu adalah program untuk anak-anak dan itu hanya untuk bersenang-senang. Orang tuaku tidak tahu aku akan bermain profesional. Me- reka hanya menginginkan aku melaku- kan sesuatu karena aku memiliki banyak energi,” ucap Kournikova. Sejak November 2010, Anna Kourniko- va resmi menjadi warga negara Amerika Serikat. (*/Daily Mail/X-7) MI/SUSANTO Itu konsekuensi pembatalan yang tidak bisa kita tuntut karena waktu itu semuanya kan sudah dalam proses.’’ Marzuki Alie Ketua DPR DPR Batalkan Gedung Baru, Rp118 Miliar Hangus BPK diminta mengaudit penggunaan dana Rp118 miliar yang dinyatakan hangus akibat pembatalan pembangunan gedung baru. DEWAN Perwakilan Rakyat dan Presiden harus bertanggung ja- wab atas temuan Badan Peme- riksa Keuangan (BPK) tentang penguapan anggaran hingga Rp103 triliun yang terjadi di dalam pemerintahan. “Selama ini laporan dari BPK diterima, dievaluasi, lalu di- distribusikan ke komisi-komisi untuk dibicarakan kepada ke- menterian masing-masing. Na- mun, kita tidak tahu sejauh mana pengawasan ini efektif. Apakah ada sanksi?” kata pene- liti Indonesia Budget Center, Roy Salam, kemarin, di Jakarta, menanggapi temuan BPK me- ngenai adanya penguapan anggaran selama 7 tahun pe- merintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Roy mengatakan DPR ber- tanggung jawab dalam bidang pengawasan penggunaan ang- garan di setiap kementerian. Menurutnya, adanya laporan penyimpangan sebesar itu me- nunjukkan lemahnya pengawas- an DPR dalam menindaklanjuti laporan BPK selama ini. Laporan BPK yang mengin- dikasikan ada unsur pidana, tambah Roy, seharusnya dita- ngani polisi dan kejaksaan. Dua lembaga itu, menurut- nya, berada langsung di bawah Presiden. Karena itulah Presi- den juga harus bertanggung ja- wab atas melempemnya aparat penegak hukum dalam menin- daklanjuti laporan tersebut. “Hasil audit yang berindikasi pidana diserahkan kepada ke- polisian dan Kejaksaan Agung yang berada langsung di bawah Presiden. Ini bukan intervensi, tetapi memang sudah seharus- nya Presiden pun menekankan pentingnya menindaklanjuti laporan tersebut,” jelasnya. Padahal, menurut Roy, la- poran penyimpangan itu selalu dikeluarkan BPK dari tahun ke tahun. Itu terjadi karena tidak adanya efek jera atau sanksi te- gas bagi aparatur negara yang melakukan penyimpangan. “Solusinya tidak bisa hanya komunikasi verbal atau pera- turan presiden, tapi harus ada tindakan jelas,” ujarnya lagi. Selama ini, lanjut Roy, sedikit sekali kasus-kasus penyim- pangan temuan BPK yang berlanjut ke pengadilan. “Pa- dahal jika sudah ada indikasi pidana, seharusnya aparat hu- kum segera menentukan pasal mana yang akan dijatuhkan dan siapa saja aparat terlibat di dalamnya.” (ED/X-8) Penguapan Anggaran Tanggung Jawab DPR dan Presiden Alasan BPJS II di 2016 tidak Masuk Akal Anna Kournikova Enggan Menikah AP/MARCO UGARTE GRAFIS: FREDY

Upload: phamthu

Post on 14-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELEKTA - ftp.unpad.ac.id · kna ol as prdei karena tidak jelas penggu-naannya. “Kenapa se-karang malah dinyatakan bahwa dana yang sudah digunakan adalah Rp118 miliar?” tanya

PEMERINTAH diminta tidak me nunda lagi pembentukan Ba dan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) karena berbagai alasan. Alasan pemerintah bah-wa pembentukan BPJS II tidak bisa berbarengan dengan BPJS I di 2014 karena butuh sinkro-nisasi undang-undang dinilai tidak masuk akal.

Anggota Pansus RUU BPJS DPR Rieke Diah Pitaloka me-ngatakan itu, kemarin, di Jakar-ta. Dia mengatakan sinkronisasi UU bisa dilakukan jika ada UU yang baru.

“Kalau ada UU baru, UU yang lama kan langsung di-anulir. Kalau ada UU lama yang bertentangan, UU lama tersebut akan langsung tidak berlaku,” kata Rieke.

Karena itu, Rieke menilai BPJS II seharusnya bisa lang-sung dibentuk pada 2014. Jika pemerintah berkeras memben-tuk BPJS II pada 2016, ia men-curigai ada kepentingan politik tertentu.

“Kita kan jadi curiga kalau ditunda-tunda terus. Apalagi pas 2014 pemerintah menolak,” cetusnya.

Pemerintah dan DPR sepakat membentuk dua BPJS sebagai peleburan empat BUMN yang selama ini melayani jaminan sosial, yakni PT Jamsostek,

PT Taspen, PT Asabri, dan PT Askes.

BPJS I adalah badan yang nan tinya melaksanakan layan-an jaminan kesehatan masya-rakat. BPJS I dijadwalkan ter-bentuk awal 2014 dan dimotori PT Askes.

Adapun BPJS II memberikan jaminan jangka panjang seperti pensiun, jaminan hari tua, dan kematian, yang dimotori PT Jamsostek. Pemerintah meng-usulkan pembentukan BPJS II paling lambat 2016, padahal DPR kukuh pembentukan BPJS II di 2014 atau berbarengan de-

ngan BPJS I. Persoalan pembentukan BPJS

II ini menjadi salah satu ken-dala disahkannya RUU BPJS (Media Indonesia, 25/10).

Sementara itu, pemerintah dan Panitia Kerja (Panja) BPJS menggelar rapat, kemarin. Ra-pat tidak membahas masalah krusial terkait dengan pemben-tukan BPJS II.

Rapat membahas pasal-pasal terkait pemilihan dewan penga-was dan dewan direksi BPJS. Pe-merintah dan DPR sepakat pro-ses pemilihan itu butuh waktu 3,5 bulan. (ML/Fid/X-10)

MARCHELO

DPR akhirnya mem-batalkan rencana pembangunan ge-dung baru. Dana

pembangunan gedung itu pun dilaporkan telah dikembalikan kepada kas negara.

Akan tetapi, pengembalian dana tersebut tidak seluruhnya diberikan. Dari total anggar-an Rp800 miliar, DPR hanya mengembalikan Rp682 miliar. Sisanya sebesar Rp118 miliar dinyatakan telah dipakai un-tuk keperluan awal pemba-ngunan.

“Itu konsekuensi pembatal an yang tidak bisa kita tuntut ka-rena waktu itu semuanya kan sudah dalam proses,” kata Ke-tua DPR Marzuki Alie di Jakarta, kemarin.

M a r z u k i m e n a m b a h -kan, sisa uang y a n g t e l a h dipakai oleh DPR otomatis hangus. Na-mun, Marzuki menegaskan, meski uang-nya hangus, do kumen-do-kumen pe ren-ca naan pem-b a n g u n a n ge dung baru ti dak akan hi-lang. Pasalnya, dokumen itu masih bisa di-gunakan jika wacana pem-bangunan ge dung kembali dikumandangkan.

Menkeu Agus Marto war-do jo mengatakan pemba talan pembangunan gedung ba-ru DPR itu memang sejalan de ngan komitmen DPR dan pe merintah untuk tidak mem-bangun gedung atau fasilitas yang bukan prioritas.

Terkait dengan dana yang telah dikembalikan ke peme-rintah, kata Agus, itu bisa digu-nakan untuk program lain atau pengurangan penerbitan utang.

Soal pertanggungjawaban dana Rp118 miliar yang telah di gunakan, ia menyatakan be-lum bisa berkomentar.

Tidak transparanDalam menanggapi hal itu,

peneliti Indonesia Budget Cen-ter (IBC) Roy Salam mengata-kan DPR sangat tidak trans-

paran dalam penggunaan dana Rp118 miliar.

“Pembatalan gedung baru DPR memang keputusan bi-jak, tetapi tidak mengabaikan pertanggungjawaban atas ang-garan yang sudah digunakan,” kata Roy, kemarin.

Menurut Roy, sungguh aneh jika pimpinan DPR baru meng-umumkan ke publik bahwa ter-nyata DPR hanya mengembali-kan Rp682 miliar dari anggaran seluruhnya, Rp800 miliar.

DPR, tambah Roy, tidak per-nah melaporkan kepada publik mengenai perincian pengeluar-an dana tersebut. Apalagi, se-be lumnya publik mengetahui bahwa DPR hanya mengeluar-kan dana pembangunan ge-dung sebesar Rp14 miliar untuk sayembara desain gedung.

D a n a R p 1 4 mi liar itu pun di persoalkan karena tidak jelas penggu-naannya.

“Kenapa se-karang malah d i n y a t a k a n bahwa dana y a n g s u d a h d i g u n a k a n adalah Rp118 miliar?” tanya Roy.

Karena itu, Roy memin ta Badan Peme-rik sa Keuangan (BPK) segera m e n g a u d i t penggunaan u a n g R p 11 8

miliar ter sebut. DPR ha rus bersedia di audit sebagai bagian dari akuntabilitas lembaga publik.

Menurut Roy, penggunaan Rp118 miliar itu merugikan ke-uangan negara. Sebab, dengan Rp118 miliar itu rakyat bisa mendirikan sedikitnya 1.400 ruang kelas baru.

“Masak Rp118 miliar hanya untuk dokumen dan maket. Itu harus dijelaskan DPR ke-pada publik dan diaudit BPK,” tandasnya. (*/X-9)

[email protected]

MEKSIKO berada di urutan kelima negara pa ling berbahaya di dunia untuk wartawan. Di negara itu, 70 jurnalis terbunuh sejak 2000. Hal tersebut dilansir dalam kesimpul-an bersama yang dikeluarkan PBB dan Or-ga nisasi Negara-Negara Amerika (OAS).

Laporan itu juga menyebut sepanjang 2011, sebanyak 13 wartawan dipastikan

tewas di Meksiko. Meski motif pembunuh wartawan beragam, salah satu faktor uta-ma di Meksiko adalah perang antargeng nar koba.

Berdasarkan data pemerintah Meksiko, sedikitnya 35 ribu orang terbunuh dalam kekerasan terkait narkoba di Meksiko sejak akhir 2006 saat Presiden Felipe Calderon menyatakan perang terhadap kejahatan terorganisasi.

Penyelidik masalah kebebasan bereks-presi Komisi HAM PBB Frank La Rue tidak menyebutkan empat negara yang dianggap lebih berbahaya ketimbang Meksiko.

Namun beberapa kelompok malah me-nem patkan Meksiko di urutan ketiga negara paling berbahaya untuk wartawan setelah Pakistan dan Irak. Perwakilan OAS Catalina Botero telah menyeru pemerintah Meksiko untuk mengeluarkan aturan yang melin-dungi para jurnalis. (AP/OL-12)

MEDIA INDONESIA | RABU, 26 OKTOBER 2011 | HALAMAN 16

SELEKTASELEKTA

BACAAN FAVORIT

1

2

3

PEREMPUAN MUDA BISA ALAMI MENOPAUSEKONDISI hormonal yang biasa ditemui pada perempuan menopause kini bisa terjadi pada sejumlah besar perempuan yang jauh lebih muda. Kondisi yang dikenal sebagai hyperostosis frontalis in terna ini sekarang semakin menyerang perempuan lebih awal dan lebih sering ketimbang satu abad lalu. Kenapa? (Media Hidup Sehat)

TWITTER MASUK CHINA? PENDIRI Twitter, Jack Dorsey, menginginkan jejaring sosial itu hadir di pasar dalam jaringan (daring) China. Namun, pemerintah China memblokir situs tersebut dan hanya mengizinkan layanan mikroblog lokal seperti yang dioperasikan Sina Corp. (Media Gadget)

TIPS FESYEN UNTUK SI DADA BESARAPAKAH Anda ogah bereksperimen dalam hal berbusana hanya karena merasa tak percaya diri dengan ukuran dada yang besar? Padahal bila mengenakan pakaian yang tepat, Anda justru akan terlihat menarik. Berikut cara untuk mengetahui busana yang terbaik bagi Anda yang memiliki payudara besar. (Media Perempuan)

ONLINE HARI INI mediaindonesia.comedia

k l ik !

me

k l ik !

PENGADILAN tertinggi Hong Kong meno-lak permohonan seorang ahli fengsui agar gugatannya disidangkan terkait dengan harta milik mendiang miliuner Nina Wang.

Tony Chan, mantan pelayan bar dan ahli fengsui China, merupakan mantan kekasih taipan Nina Wang yang meninggal dunia pada 2007 di usia 69 tahun. Dia mengaku

Nina Wang yang eksentrik itu mewariskan kekayaan kepadanya dalam surat wasiat yang dibuat pada 2006.

Namun, keluarga Wang--yang mengelola Yayasan Sosial Chinachem--mengaku me-miliki surat wasiat yang dibuat empat tahun sebelumnya.

Pengadilan menegaskan tidak ada surat wasiat yang sebenarnya dan Yayasan Sosial Chinachem berhak mendapatkan warisan Wang senilai US$12 miliar. Pengadilan juga memutuskan yang diperlihatkan Chan merupakan surat wasiat palsu.

Dengan keputusan pengadilan tertinggi tersebut, kasus perebutan kekayaan itu akan berakhir. Pengadilan akan memberikan penjelasan atas keputusan itu dalam waktu beberapa hari. “Pengadilan menolak per-mohonan itu. Alasannya akan diumumkan belakangan,” kata penjabat ketua majelis hakim, Patrick Chan. (BBC/OL-3)

Meksiko tidak Aman untuk Wartawan Akhir Sengketa Warisan Nina Wang

AP/GUILLERMO ARIAS REUTERS/TYRONE SIU

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui e-mail:

[email protected] mediaindonesia.com

Facebook: Harian Umum Media Indonesia

Twitter: @MIdotcom

URUSAN menikah boleh jadi sangat pen ting bagi kebanyakan orang. Namun, tidak bagi mantan salah satu ratu tenis du nia Anna Sergeyevna Kournikova, 30. Ia yang telah berpacaran selama 10 tahun dengan penyanyi Enrique Iglesias menyatakan tak ingin bergegas menikah dengan sang kekasih.

“Menikah tidak penting bagiku. Aku senang menjalani hubungan yang sangat menyenangkan, itu yang penting,” kata Kournikova saat diwawancarai majalah Women’s Health.

“Aku percaya pada komitmen. Aku se-penuhnya yakin pada perasaan terbuka, percaya, dan saling menghormati satu sama lain.”

Kournikova yang kini menjadi pelatih kebugaran itu juga berencana memiliki anak, terlepas dari kesiapan sang kekasih menerima keinginan tersebut. “Aku sa-ngat menginginkan anak, baik itu anak kandung atau adopsi. Aku suka merawat orang,” lanjutnya.

Pada 2003, Kournikova terpaksa me-ning galkan dunia tenis profesional sete-lah serangkaian cedera membekapnya. Ia pun beralih menjadi pekerja sosial, saat ia berusia 21 tahun.

Sejak Oktober 2010 hingga sekarang, Kournikova menjadi seorang pelatih pribadi besertifi kat dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengisi sebuah program acara televisi The Big-gest Loser.

Sebelum acara dimulai, Kournikova se ring datang lebih awal sehingga dia bisa berlatih sendiri selama 1 jam. Bagi pe rempuan kelahiran Rusia itu, tips menjaga kebugaran terletak pada kerja

keras dan dedikasi. “Siapa pun dapat mengubah tubuh mereka. Tapi Anda harus bekerja keras untuk itu.”

Ketenaran Kournikova berawal dari publisitas yang mengeli-linginya, termasuk penampil-annya yang menawan dan kehidupan pribadinya. Saat ia berusia 15 tahun dan tengah menjalani debutnya di US Open 1996, dunia melihat Kournikova sebagai so sok yang rupawan, dan dengan segera foto-foto Kourniko-va menghiasi ber bagai ma jalah di dunia.

Pada 1998, Kourniko va masuk dalam ‘50 Most Beautiful People’ versi majalah People dan terpilih sebagai ‘atlet perempuan terpanas’ versi ESPN.com.

Ia menerima ra-ket tenis pertamanya seba gai hadiah Tahun Baru pada 1986, saat ia berusia lima tahun. “Sejak berusia enam ta-hun, aku bermain tenis dua kali dalam sepekan. Itu adalah program untuk anak-anak dan itu hanya untuk bersenang-senang. Orang tuaku tidak tahu aku akan bermain profesional. Me-reka hanya menginginkan aku melaku-kan sesuatu karena aku memiliki banyak energi,” ucap Kournikova.

Sejak November 2010, Anna Kourniko-va resmi menjadi warga negara Amerika Serikat. (*/Daily Mail/X-7)

MI/SUSANTO

Itu konsekuensi pembatalan

yang tidak bisa kita tuntut karena waktu itu semuanya kan sudah dalam proses.’’ Marzuki AlieKetua DPR

DPR BatalkanGedung Baru, Rp118 Miliar HangusBPK diminta mengaudit penggunaan dana Rp118 miliar yang dinyatakan hangus akibat pembatalan pembangunan gedung baru.

DEWAN Perwakilan Rakyat dan Presiden harus bertanggung ja-wab atas temuan Badan Pe me-riksa Keuangan (BPK) tentang penguapan anggaran hingga Rp103 triliun yang terjadi di dalam pemerintahan.

“Selama ini laporan dari BPK diterima, dievaluasi, lalu di-distribusikan ke komisi-komisi un tuk dibicarakan ke pada ke-menterian masing-ma sing. Na-mun, kita tidak tahu sejauh mana peng awasan ini efektif. Apakah ada sanksi?” kata pene-liti Indonesia Budget Center, Roy Salam, kemarin, di Jakarta, menanggapi temuan BPK me-ngenai adanya penguapan ang garan selama 7 ta hun pe-me rintahan Presiden Susilo Bam bang Yudhoyono.

Roy mengatakan DPR ber-tanggung jawab dalam bidang pengawasan penggunaan ang-garan di setiap kementerian. Me nurutnya, adanya laporan penyimpangan sebesar itu me-nunjukkan lemahnya pengawas-an DPR dalam menindaklanjuti laporan BPK selama ini.

Laporan BPK yang mengin-dikasikan ada unsur pidana, tambah Roy, seharusnya dita-ngani polisi dan kejaksaan.

Dua lembaga itu, menurut-

nya, berada langsung di bawah Presiden. Karena itulah Presi-den juga harus bertanggung ja-wab atas melempemnya aparat penegak hukum dalam menin-daklanjuti laporan tersebut.

“Hasil audit yang berindikasi pidana diserahkan kepada ke-polisian dan Kejaksaan Agung yang berada langsung di bawah Presiden. Ini bukan intervensi, tetapi memang sudah seharus-nya Presiden pun menekankan pentingnya menindaklanjuti laporan tersebut,” jelasnya.

Padahal, menurut Roy, la-poran penyimpangan itu selalu dikeluarkan BPK dari tahun ke tahun. Itu terjadi karena tidak adanya efek jera atau sanksi te-gas bagi aparatur negara yang melakukan penyimpangan.

“Solusinya tidak bisa hanya komunikasi verbal atau pera-tur an presiden, tapi harus ada tindakan jelas,” ujarnya lagi.

Selama ini, lanjut Roy, se di kit sekali kasus-kasus penyim-pang an temuan BPK yang ber lanjut ke pengadilan. “Pa-dahal jika sudah ada indikasi pidana, seharusnya aparat hu-kum segera menentukan pasal mana yang akan dijatuhkan dan siapa saja aparat terlibat di dalamnya.” (ED/X-8)

Penguapan AnggaranTanggung JawabDPR dan Presiden

Alasan BPJS II di 2016tidak Masuk Akal

Anna KournikovaEnggan Menikah

AP/MARCO UGARTE

GRAFIS: FREDY