seleksi 5 varietas padi terhadap kekeringan dengan
TRANSCRIPT
![Page 1: Seleksi 5 Varietas Padi Terhadap Kekeringan Dengan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55cf9b21550346d033a4d900/html5/thumbnails/1.jpg)
ACARA I
SELEKSI 5 VARIETAS PADI TERHADAP KEKERINGAN DENGAN
UJI CEKAMAN PEG
Pendahuluan
Usaha pemuliaan kebanyakan ditujukan untuk memperoleh tanaman dengan produksi
tinggi, mutu biji baik, dan tahan terhadap serangan hama serta penyakit. Masih jarang ditemui
usaha pemuliaan dengan teknik kultur jaringan yang diarahkan untuk memperoleh tanaman
yang tahan terhadap suatu kondisi cekaman kekeringan. Namun demikian, untuk menguji
suatu varietas benih tahan terhadap cekaman kekeringan dapat pula dilakukan secara
konvensional yakni menggunakan substrat kertas merang (metode UKDdp).
Kekeringan dapat memberikan pengaruh yang cukup berarti dan dampaknya bisa
menjadi permanen apabila tidak diatasi dengan segera. Pada genotipe tanaman yang toleran
terhadap cekaman kekeringan, penurunan daya akibat cekaman tidak sebesar yang terjadi
pada genotipe peka sehingga penggunaan genotipe yang toleran terhadap suatu cekaman
mempunyai arti penting dalam kegiatan budidaya tanaman di lahan kering. Seleksi dalam
proses pengembangan genotipe tanaman yang toleran cekaman kekeringan umumnya
dilakukan di lapang atau dalam polibag dengan pengurangan penyiraman air, atau bisa juga
memanfaatkan teknik kultur jaringan. Salah satu teknik untuk mengetahui suatu tanaman
toleran terhadap cekaman kekeringan adalah dengan menggunakan beberapa macam variasi
perlakuan PEG yang setara dengan beberapa tingkat kapasitas lapang yang berbeda.
Tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila terjadi keseimbangan
antara faktor biotik dan abiotik, namun apabila salah satu faktor tersebut berlebihan atau
mengalami kekurangan maka tanaman akan dapat mengalami cekaman atau stress. Cekaman
atau stress adalah gangguan, hambatan atau justru percepatan proses metabolisme normal
sehingga dipandang tidak baik bagi organisme atau menyebabkan suatu keadaan negative bagi
organisme. Menurut Salisbury (1992) “cekaman lingkungan” berarti terdapatnya perbedaan
potensi lingkungan dan didalam organisme, sehingga terdapat gaya penggerak untuk
memindahkan energy atau bahan ke dalam atau ke luar organisme yang menyebabkan respon
cekaman.
Stress dapat digolongkan menjadi stress biotik dan abiotik. Stress biotik didefinisikan
sebagai dampak negative dari factor-faktor tumbuh biologis pada organisme di lingkungan
tertentu. Sedangkan stress abiotik didefinisikan sebagai dampak negative dari faktor-faktor
non-hidup pada organisme yang hidup yang tidak menguntungkan yang berpengaruh buruk
Modul Praktikum Pemuliaan Tanaman 2013 1
![Page 2: Seleksi 5 Varietas Padi Terhadap Kekeringan Dengan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55cf9b21550346d033a4d900/html5/thumbnails/2.jpg)
pada pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup tumbuhan. Cekaman biotic biasanya
disebabakan oleh hama, penyakit dan gulma. Sedangkan beberapa macam stress abiotik pada
tanaman, meliputi: iklim, cahaya, suhu, tanah, udara, salinitas/alkalinitas, tanah sulfat masam,
kekurangan unsure P dan Zn, serta keracunan Al dan Fe, terlalu banyak air (genangan) dan
kekeringan.
Kekeringan merupakan salah satu kendala utama dalam produksi tanaman. Dengan
adanya pengembangan areal pertanaman ke kawasan marginal kering perlu diantisipasi
dengan bahan tanam yang toleran kekurangan air. Cekaman air mempengaruhi semua fase
pertumbuhan tanaman, baik pertumbuhan vegetative maupun pertumbuhan generative, yang
pada akhirnya akan mempengaruhi hasil tanaman.
Tanaman dapat dikatakan tahan apabila untuk memperoleh strain tidak diperlukan
stress lebih besar atau untuk menimbulkan stress tertentu strain yang ditimbulkan lebih kecil,
atau dapat dirumuskan :
R = Stress / Strain
Kemampuan tanaman untuk bertahan hidup terhadap faktor lingkungan yang kurang
menguntungkan untuk tetap hidup, tumbuh dan menghasilkan disebut stress resistence.
Ada tiga mekanisme ketahanan yang dibentuk oleh tanaman :
1. Aviodance (menghindar / mengelak)
Mencegah stress masuk atau diturunkan penetrasinya ke dalam jaringan atau
dikucilkan sehingga tidak dapat menimbulkan strain. Contoh : dengan membentuk
gabus.
Mencegah terjadinya keseimbangan thermodinamika antara lingkungan yang stress
dengan tubuh.
Mengeluarkan stress yang masuk.
2. Tolerance (menegang)
Stress dapat masuk ke dalam jaringan tetapi tanaman dapat bertahan terhadap strain yang
terjadi dengan mengeliminasi strain yang terjadi tanpa mengalami kerusakan.
3. Escape (lolos)
Tanaman dapat lolos dari cekaman karena menyelesaikan siklus hidupnya (tanaman
berumur pendek) sebelum stress datang sehingga stress tidak terjadi bersamaan dengan
fase pertumbuhan yang rentan.
Kemampuan akar untuk menyerap air pada kondisi kering menjadi ukuran dalam
mengidentifikasi galur/varietas tahan kekeringan (Suardi, 2000). Kedalaman perakaran sangat
berpengaruh terhadap jumlah air yang diserap. Pada umumnya tanaman dengan pengairan
Modul Praktikum Pemuliaan Tanaman 2013 2
![Page 3: Seleksi 5 Varietas Padi Terhadap Kekeringan Dengan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55cf9b21550346d033a4d900/html5/thumbnails/3.jpg)
yang baik mempunyai system perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh
pada tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan perpanjangan akar,
kedalaman penetrasi dan diameter akar. Peningkatan pertumbuhan akr dibawah kondisi
cekaman air ringan samapai sedang mungkin sangat penting dalam menyadap perasediaan air
baru bagi suatu tanaman. Hasil penelitian Kulkarni dan Deshpande (2007) menunjukkan
bahwa kultivar-kultivar tomat yang lebih tahan terhadap kekeringan, mempunyai tajuk lebih
tinggi, perakaran yang lebih panjang dan lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah
akar tajuk lebih tinggi daripada galur yang rentan kekeringan.
Tujuan
1. Mengetahui pengaruh variasi tingkat cekaman kekeringan terhadap beberapa parameter
pertumbuhan.
Alat dan Bahan
1. Substrat kertas merang.
2. Bak pengecambah.
3. Gelas ukur.
4. Karet gelang.
5. Plastik
6. Kertas label.
7. Benih padi varietas : Ciherang, Cigeulius, IR 64, Cibogo, Citubagendit, Bondoyudo,
Wayapuburu, Mikongga, dan Inpari 13.
8. PEG.
9. Air.
Cara Kerja
1. Buat larutan PEG dengan konsentrasi 0 g/L (kontrol); 2,5 g/L; 5 g/L; 7,5 g/L; dan 10 g/L.
Rendam substrat kertas merang pada larutan dengan konsentrasi yang telah dibuat hingga
semua bagian kertas basah merata.
2. Tanam benih padi pada substrat tersebut dengan metode UKDdp sebanyak 25 butir
perulangan, dan diulang sebanyak 3 kali.
3. Amati pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan catat hasil yang diperoleh.
Pengamatan
Modul Praktikum Pemuliaan Tanaman 2013 3
![Page 4: Seleksi 5 Varietas Padi Terhadap Kekeringan Dengan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081721/55cf9b21550346d033a4d900/html5/thumbnails/4.jpg)
Buat grafik yang menyatakan pertumbuhan tunas dan akar setiap pengamatan (awal
muncul organ, jumlah organ, panjang organ.
Amati tanaman yang hidup segar, layu dan kering (mati), catat kondisi tanaman setiap
pengamatan.
Modul Praktikum Pemuliaan Tanaman 2013 4