selain itu dengan disusunnya lakip bappeda kota malang...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat
dan hidayahnya-Nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Tahun Anggaran 2014 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu yang telah ditentukan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang ini merupakan media
pertanggungjawaban yang berisikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan
dan pencapaian kinerja yang disampaikan secara periodik untuk mengetahui
dan menilai kinerja BAPPEDA Kota Malang dalam melaksanakan kegiatan
Perencanaan dan tupoksinya serta menjadi bahan evaluasi dan pedoman bagi
peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang yang disahkan
melalui Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang organisasi
dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan unsur pelaksana teknis yang
membidangi perencanaan pembangunan. Sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, Bappeda Kota Malang menjalankan pelaksanaan tugasnya melalui
berbagai kegiatan perencanaan tata kota, sosial budaya & ekonomi, pendataan
dan evaluasi serta penelitian dan pengembangan.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dimaksud
sesuai jenis dan alokasi biaya sebagaimana dituangkan dalam APBD Kota
Malang 2014, maka disusunlah laporan akuntabilitas kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kota Malang Tahun 2014.
Pada Kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Staf
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atas peran aktif dan dukungannya
baik pikiran maupun fisik sehingga seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
tugas pokok dan fungsinya untuk tahun anggaran 2014 dapat dilaksanakan
dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 2
Selain itu dengan disusunnya LAKIP Bappeda Kota Malang tahun 2014,
diharapkan diperoleh manfaat bagi semua pihak khususnya bagi Pimpinan dan
seluruh staf Bappeda Kota Malang dalam perbaikan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi yang mendukung upaya peningkatan kinerja pada masa yang akan
datang. Harapan berikutnya bahwa LAKIP ini dapat menjadi informasi yang
berharga bagi penyusun LAKIP Pemerintah Kota Malang tahun berikutnya.
Demikian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP), semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Malang,
KEPALA BAPPEDA KOTA MALANG
Drs. WASTO, SH.,M.H Pembina Utama Muda NIP. 19610212 198303 1 025
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja merupakan ikhtisar yang menjelaskan secara
ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan
rencana kerja yang ditetapkan dalam APBD, penyusunannya adalah
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang memiliki
tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah, memiliki peranan penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan maupun pembangunan. Adapun program
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang, baik yang
menyangkut kepentingan masyarakat banyak, kebijakan-kebijakan yang
mendesak dan tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai, telah tersusun
dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Malang yang mengacu pada RPJMD Pemerintah Kota Malang
Tahun 2013-2018 sebagai parameternya, dan merupakan acuan dalam
menyusun anggaran APBD dan konsistensi penggunaannya.
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta
sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program
pembangunan daerah dalam Rencana Program Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang Tahun 2013-2018, Bappeda Kota
Malang menetapkan rencana strategis Tahun 2014-2018 sebagai dasar
acuan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan, dalam pencapaian
visi dan misi serta tujuan organisasi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 4
Bappeda Kota Malang sebagai bagian dari Pemerintah Kota Malang
menetapkan visinya dengan mendasarkan pada salah satu Misi Pemerintah
Kota Malang yang tertuang dalam RPJMD. Adapun misi Kota Malang yang
relevan untuk diemban sesuai dengan tugas dan fungsi adalah Misi
“Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Yang Adil, Terukur Dan
Akuntabel”. Sesuai dengan ketentuan umum dalam Undang-undang Nomor 25
tahun 2009 yang dimaksud dengan Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan Perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan
oleh penyelenggara publik.
Pelayanan publik adalah identik dengan representasi dari eksistensi
birokrasi pemerintahan, karena berkenaan langsung dengan salah satu fungsi
pemerintah yaitu memberikan pelayanan. Oleh karenanya sebuah kualitas
pelayanan publik merupakan cerminan dari sebuah kualitas birokrasi
pemerintah. Di mana Bappeda Kota Malang dalam melaksanakan pelayanan
Perencanaan Pembangunan kepada pelanggan internal dimana konsumen
yang menerima layanan adalah lingkungan instansi Pemerintah Daerah Kota
Malang begitu juga memberikan pelayanan yang bersifat keluar atau eksternal
yaitu kepada masyarakat.
Oleh karena Bappeda Kota Malang berperan penting dalam
menghasilkan acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang,
menengah dan tahunan yang akuntabel dan akan dipakai sebagai acuan dari
SKPD lain yang ada maka dalam rangka Penyusunan Pelaksanaan Kebijakan
Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Malang
melaksanakan pelayanan intern. sebagai berikut :
a. Penyiapan dan pengaturan penerimaan tamu-tamu Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Malang ;
b. Penyampaian informasi data Pembangunan Daerah bagi instansi
Pemerintah Kota Malang ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 5
c. Penyiapan bahan dan penyusunan usulan prioritas pembangunan Daerah
Kota Malang melalui MUSRENBANG Kota Malang ;
d. Penyiapan bahan dan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) ;
e. Penyiapan dan penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ;
f. Penyampaian informasi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) yang ditetapkan dalam
Peraturan Walikota Malang sebagai berikut :
- Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun 2010-2030;
g. Penyampaian publikasi hasil-hasil penelitian dan pengembangannya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai
bagian integral dari Pemerintah Kota Malang, yang memiliki tugas pokok dan
fungsi dalam perencanaan pembangunan memiliki peran dan posisi strategis
dalam kerangka pencapaian visi pembangunan jangka menengah Kota Malang
“ Terwujudnya Kota Malang sebagai Kota Bermartabat “. sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malangng tahun
2013-2018. Sejalan dengan Visi dan Misi Kota Malang, maka BAPPEDA Kota
Malang memiliki VISI sebagai berikut :
“MEWUJUDKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DAN PARTISIPATIF MENUJU KOTA MALANG BERMARTABAT“
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang
mempunyai kewenangan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah
berdasarkan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top
down ”. Maka agar Pembangunan di Kota Malang terus berkembang maju
dengan kualitas perencanaan pembangunan yang terpelihara dengan baik
Bappeda Kota Malang bertekat melibatkan partisipasi masyarakat untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 6
berperan serta dalam mendukung pembangunan Kota Malang, sesuai dengan
program prioritas Pembangunan Kota Malang tahun 2013-2018.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibidang perencanaan
pembangunan daerah yang mana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Malang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan perencanaan dan
pengendalian pembangunan daerah secara koordinatif dan partisipatif. Untuk
itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang dalam
menjalankan perencanaan pembangunan daerah secara partisipatif dan
transparansi dengan melibatkan seluruh masyarakat dan membangun
kemitraan yang berarti bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan
pada hubungan kemitraan antara pemerintah kota dan masyarakat, menuju
Kota Malang yang Bersih, Makmur, Adil, Religius-toleran, terkemuka, Aman,
Berbudaya, Asri, dan Terdidik.
Upaya-upaya untuk mewujudkan Visi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang perlu dirumuskan misi. Misi
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi dan merupakan sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh Bappeda Kota Malang dengan seluruh sumberdaya yang
dimiliki, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BAPPEDA.
Bertitik tolak dari visi diatas, misi Bappeda Kota Malang dirumuskan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi pengelolaan administrasi dan program
perencanaan pembangunan.
2. Mewujudkan sistem penelitian dan pengembangan yang inovatif,
implementatif dan berkelanjutan.
3. Meningkatkan Sinergitas perencanaan Pembangunan Ekonomi, Sosial dan
Budaya, yang implementatif.
4. Meningkatkan Sistem pengelolaan perencanaan pembangunan daerah
yang transparan dan partisipasif.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 7
5. Mengoptimalkan sistem penyelenggaraan penataan ruang daerah yang
sinergi dan berkelanjutan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 8
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1
RINGKASAN UNTUK PIMPINAN ..................................................................... 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................... 5
BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................. 6
A. Penjelasan Umum Bappeda Kota Malang ......................................... 6
B. Struktur Organisasi ............................................................................ 7
C. Aspek Strategis Organisasi ............................................................... 9
D. Isu-Isu Strategis ................................................................................. 9
BAB II: PERENCANAAN KINERJA ………………………………………… 22
A. Perencanaan Strategis ……………………………………………….. 22
B. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………… 33
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 37
A. Capaian Kinerja Tujuan …………………………………………………37
B. Capaian Kinerja Sasaran ………………………………………………..37
C. Realiasi Anggaran ............................................................................. 51
BAB IV: PENUTUP .......................................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENJELASAN UMUM BAPPEDA KOTA MALANG
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang biasa disingkat
AKIP adalah merupakan kewajiban setiap instansi pemerintah dalam
rangka mempertanggung-jawabkan atau menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawabkan sesuai dengan Inpres
Nomor 7 tahun 1999. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman
kepada setiap instansi pemerintah tentang pentingnya penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.
Berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tersebut mewajibkan
setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah
negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang
dipercayakan berdasarkan perencanaan strategik yang telah dirumuskan.
Bappeda Kota Malang sebagai salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Bappeda, BP2T, BKD dan Lembaga Teknis Daerah,
pembentukannya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/Kota.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang
memiliki tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 10
bidang perencanaan pembangunan daerah, memiliki peranan penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun pembangunan harus
membuat LAKIP sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja dan sebagai
alat untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi
kedinasannya pada setiap akhir Tahun Anggaran.
B. Struktur Organisasi dan Uraian Kedudukan, Tugas Pokok dan fungsi
1. Struktur Organisasi BAPPEDA Kota Malang terdiri dari :
Kepala Badan;
a. Sekretariat, terdiri dari :
1)Subbagian Penyusunan Program;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum.
b. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :
1) Subbidang Penelitian;
2) Subbidang Publikasi dan Dokumentasi.
c. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, terdiri dari :
1) Subbidang Ekonomi;
2) Subbidang Sosial dan Budaya.
d. Bidang Tata Kota, terdiri dari :
1) Subbidang Prasarana dan Sarana;
2) Subbidang Tata Ruang.
e. Bidang Pendataan dan Evaluasi, terdiri dari :
1) Subbidang Pendataan dan Pelaporan;
2) Subbidang Monitoring dan Evaluasi.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Seperti yang tercantum di dalam Bab II, Pasal 2 Peraturan
Walikota Malang No. 59 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 11
disebutkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
merupakan unsur perencana penyelenggara pemerintahan daerah. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Serta yang tercaum dalam pasal 3 bahwa Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
berikut :
1) Tugas Pokok :
Menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah.;
2) Fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan
daerah;
b. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang
perencanaan pembangunan daerah;
c. penyiapan dan penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Kebijakan
Umum Perubahan APBD;
d. penyiapan dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD);
e. penyiapan dan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
dan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK);
f. penyusunan program dan perumusan kebijakan operasional penelitian
dan pengembangan;
g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan;
h. pelaksanaan pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM);
i. pengkoordinasian penelitian dan mengadakan kerjasama penelitian
dengan lembaga-lembaga penelitian lainnya;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 12
j. penyiapan bahan dalam rangka publikasi hasil-hasil penelitian dan
pengembangannya;
k. pemeliharaan hasil-hasil penelitian dan pengembangannya serta
penyusunan statistik perkembangan penelitian dan
pengembangannya;
l. pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pembangunan;
m. pelaksanaan kerjasama perencanaan pembangunan antar daerah dan
antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri;
n. pelaksanaan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan
statistik;
o. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan;
p. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan
pembangunan;
q. pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis dan Rencana
Kerja Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
r. pelaksanaan penyidikan tindak pidana pelanggaran di bidang
perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
s. pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap
berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi;
t. pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam
rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
u. pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada
dalam penguasaannya;
v. penyusunan rencana pencapaian SPM;
w. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 13
x. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan
Standar Operasional dan Prosedur (SOP);
y. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara
periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;
z. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang perencanaan
pembangunan;
aa. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait
layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah;
bb.pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah
tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;
cc. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;
dd. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
dan
ee. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas pokoknya.
a. Potensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut,
Bappeda memiliki 33 PNS Berikut merupakan perincian sumber daya
manusia pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 14
TABEL I DAFTAR NAMA PEGAWAI, NIP, JABATAN, GOLONGAN DAN PENDIDIKAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG MASA JANUARI – DESEMBER 2014
NO. N A M A NIP. PANGKAT /
GOL. JABATAN
Pendidikan Terakhir
1 Ir. BUDI HERWANTO, MT 19570708 199003 1 001 Pembina Utama Muda (IV/c)
Kepala Bappeda S2
2 Drs. WIDJAJA SALEH PUTRA 19661119 198602 1 002 Pembina (IV/a) Sekretaris Bappeda
S1
3 Dra. RUKAYAH, M.Si 19620622 199103 2 003 Pembina (IV/a) Kabid. Penelitian & Pengembangan
S2
4 Ir. HEROE AGOESDIJANTO 19600801 199103 1 001 Pembina Tingkat I (IV/b)
Kabid. Ekonomi, Sosbud
S2
5 Ir. DIAH AYU KUSUMADEWI, M.T 19700714 199503 2 004 Pembina (IV/a) Kabid. Tata Kota S2
6 MOH. SULTHON, S. Sos., M.M 19690313 199003 1 001 Pembina (IV/a) Kabid. Data dan Evaluasi
S2
7 SISWANTO 19671108 199102 1 001 Penata (III/c) Kasubag. Penyusunan Program
D3
8 Dra. LILIS RUKMINIWATI 19620705 198603 2 014 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubag Keuangan
S1
9 GANIS INDAJANI, SE, MM. 10690103 199003 2 008 Pembina (IV/a) Kasubag. Umum S2
10 Drs. RUDI CAHYONO CATUR U 19680606 198809 1 001 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubid. Penelitian
S1
11 TJUTJUK HARDIYANTO, SP. 19691009 199901 1 001 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubid. Publikasi & Dok.
S1
12 SRI JULIATI 19600727 198703 2 011 Penata (III/c) Kasubbid. Sosial dan Budaya
SMA
13 Dra. SRI ENDANG SUCIATY 19621231 199303 2 029 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubid. Ekonomi S1
14 AGUSTINA RATRI H, ST.,MPP,MAP
19770814 200312 2 006 Penata (III/c) Kasubid. Tata Ruang
S2
15 MUHAMMAD ANIS JANUAR, ST.MT
19750127 199901 1 001 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubid. Prasarana dan Sarana
S2
16 Drs. SUKARYONO 19601217 198303 1 021 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubid. Pendataan & Pelaporan
S1
17 Ir. ESTI HANDAYANI 19650409 199603 2 001 Penata Tingkat I (III/d)
Kasubid. Monitoring dan Evaluasi
S1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 15
18 VERY KOESWIJAYANTI, S.E., M.Si
19750216 199602 2 001 Penata (III/c) Penata S2
19 LUH EKA PRAMAWATI, SE 19770524 199803 2 003 Penata Muda Tingkat I (III/b)
Bendahara Pengeluaran
S1
20 MOCH. ZAINURRIDHO, SH, MM 19740529 199901 1 001 Penata Muda Tingkat I (III/b)
Pengadministrasi Umum
S2
21 DONNY WAHYU WIJAYA, ST 19810819 200604 1 010 Penata Muda Tingkat I (III/b)
Planologi S1
22 YON YUAN MARAIN, SE. 19770319 200903 1 002 Penata Muda Tingkat I (III/b)
Penata Laporan Keuangan
S1
23 RIZA SAADIAH, S.Si. 19850429 200903 2 007 Penata Muda Tingkat I (III/b)
Statistisi S1
24 LENNA KRISWATI, ST 19800128 201001 2 012 Penata Muda (III/a)
Perencana S1
25 SOPHIA NUR, S.Si 19801218 200904 2 002 Penata Muda (III/a)
Statistisi S1
26 AKHDIYAT FERDIYANTO, ST 19780412 201101 1 002 Penata Muda (III/a)
Surveyor Pemetaan
S1
27 M. WIDHI JONO S. S.T 19790311 201001 1 026 Penata Muda (III/a)
Surveyor Pemetaan
S1
28 HAMIDAH HENDRAYATI, S.T 19850429 200903 2 007 Penata Muda (III/a)
Staf Bid. Litbang S1
29 SATIVA SARI, ST 19830328 201101 2 013 Penata Muda (III/a)
Pengadministrasi Rencana Tata Ruang dan Zonasi
S1
30 ARIYANTO 19680104 199203 1 010 Pengatur Tingkat I (II/d)
Caraka SMA
31 LILIK SURYANINGSIH 19610120 200604 2 002 Pengatur Muda Tingkat I (II/b)
Pengentri Data SMA
32 DHANDIE BAMBANG C. 19770605 200903 1 001 Pengatur Muda Tingkat I (II/b)
Pengadministrasi Umum
SMK
33 ZAINI 19760405 200701 1 021 Pengatur Muda (II/a)
Petugas Operasional Kebersihan
SMA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 16
TABEL II JUMLAH PEGAWAI DAN KEPANGKATAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG
NO PANGKAT GOL JUMLAH
1 Pembina Utama Muda IV/ c 1 2 Pembina Tk. I IV/ b 1 3 Pembina IV/ a 5 4 Penata Tk. I III/ d 6 5 Penata III/ c 4 6 Penata Muda Tk. I III/ b 5 7 Penata Muda III/ a 6 8 Pengatur Tk. I II /d 1 9 Pengatur II /d - 10 Pengatur Muda Tk. I II /b 2 11 Pengatur Muda II /a 1 12 Juru Tk. I I /d - 13 Juru I /c - 14 Juru Muda Tk. I I /b - 15 Juru Muda I /a -
JUMLAH 33
TABEL III
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BERDASARKAN PENDIDIKAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG
NO PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE (%)
1 SD 0 0
2 SLTP 0 0
3 SMA/ STM 5 15,15 %
4 D 3 1 3,03 %
5 S 1 18 54,55 %
6 S 2 9 27,27 %
JUMLAH 33 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 17
TABEL IV
ESELONISASI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG
JABATAN GOL. ESELON NON
ESELON
JML
Kepala Bappeda IV/c II.B - 1 Sekretaris Bappeda IV/a III.B - 1 Kabid. Tata Kota IV/a III.B - 1 Kabid. Sosial Budaya & Ekonomi IV/b III.B - 1 Kabid. Pendataan dan Evaluasi IV/a III.B - 1 Kabid. Penelitian & Pengembangan IV/a III.B - 1 Kasubid. Tata Ruang III/c IV.A - 1 Kasubid. Prasarana & Sarana III/d IV.A - 1 Kasubid. Sosial Budaya III/c IV.A - 1 Kasubid. Ekonomi III/d IV.A - 1 Kasubid. Monitoring & Evaluasi III/d IV.A - 1 Kasubid. Pendataan & Pelaporan III/d IV.A - 1 Kasubid. Penelitian III/d IV.A - 1 Kasubid. Publikasi & Dokumentasi III/d IV.A - 1 Kasubag. Penyusunan Program III/c IV.A - 1 Kasubag. Umum IV/a IV.A - 1 Kasubag. Keuangan III/d IV.A - 1 Staf Bappeda Kota Malang IV/a - 0 0 III/d - 0 0 III/c - 1 1 III/b - 5 5 III/a - 6 6 II/d - 1 1 II/c - 0 0 II/b - 2 2 II/a - 1 1 I/d - 0 0
J U M L A H
17 16 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 18
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Strategi merupakan suatu pola tujuan, kebijakan, program,
kegiatan, keputusan, maupun pengalokasian sumberdaya yang
memerlukan pemahaman tentang apa organisasi itu, apa yang
dikerjakannya dan mengapa ia melakukan itu. Dengan demikian strategi
merupakan pengembangan dari misi organisasi yang menghubungkan
organisasi itu dengan lingkungannya, sehingga strategi merupakan
tanggapan yang mendasar (outline respon) organisasi terhadap
tantangan – tantangan mendasar yang dihadapi.
Lebih lanjut strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan
tertentu yang disusun sedemikian rupa oleh suatu organisasi sesuai
dengan misi yang hendak diraihnya sekaligus untuk melaksanakan
mandat/tugas-tugas yang diembannya dengan mempertimbangkan
pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal maupun internal. Sebagai
suatu rencana, maka strategi tidak dengan sendirinya akan mampu
meraih apa yang diharapkan begitu selesai disusun. Faktor
implementasi/pelaksanaan dari suatu strategi itulah yang paling
berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu strategi. Sebaik apapun
suatu strategi, tidak akan berhasil apabila buruk dalam
mengimplementasikannya. Sebaliknya, apabila suatu strategi disusun
biasa-biasa saja, namun baik dalam melaksanakannya, niscaya akan
membuat berhasil strategi tersebut.
Strategi bukan merupakan pedoman kaku (rigid) bagi
implementasi karena filosofi penyusunan strategi adalah sebagai
jembatan suatu organisasi dengan lingkungannya, sehingga tetap
dimungkinkan adanya suatu fleksibillitas yang adaptif namun tetap
relevan. Dalam suatu organisasi, strategi yang dipandang baik dan
sesuai serta secara nyata dapat memberikan kontribusi kemajuan perlu
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 19
dipertahankan keberadaannya. Sedangkan untuk strategi yang
dipandang sudah tidak sesuai dan tidak dapat memberikan kontribusi
kemajuan pada organisasi, perlu untuk dirumuskan kembali dengan
maksud agar hubungan antara faktor internal dan eksternal organisasi
dapat terjalin kesesuaian dan keserasian kembali.
Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa strategi bagi suatu
organisasi merupakan alat untuk meraih tujuan. Organisasi pemerintah
yang tidak memiliki visi dan misi yang jelas, akan kehilangan proyeksi
terhadap keadaan organisasi di masa depan, dan tidak memiliki
pedoman bagi peningkatan kinerja organisasi. Demikian pula misi yang
telah diterjemahkan dalam kegiatan konkrit tidak akan memiliki arti tanpa
adanya implementasi yang baik, belum lagi ditambah perubahan yang
cepat dari keadaan suatu organisasi dalam pemerintahan seperti
penambahan/ adanya suatu organisasi baru atau pengurangan/
hilangnya suatu organisasi lama tergabung ke dalam organisasi lainnya.
Oleh karena itu, yang sangat dibutuhkan adalah penguasaan tugas dan
fungsinya dengan optimal sehingga proses-proses perencanaan
pembangunan secara kolektif dapat menyelesaian masalah dan
memenuhi harapan masyarakat.
Untuk itu, peningkatan kinerja organisasi pemerintah daerah
seperti BAPPEDA harus selalu berkaitan dengan bagaimana
pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan itu seharusnya
diorganisir sehingga dapat menghasilkan tatanan organisasi yang benar-
benar mampu mengemban visi dan misi pemerintah daerah.
Di samping adanya kejelasan visi dan misi BAPPEDA, faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam peningkatan kinerja BAPPEDA
adalah strategi yang relevan. Dengan berpedoman pada strategi
organisasi, maka garis wewenang, saluran komunikasi dan arus
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 20
informasi serta mekanisme perencanaan dapat disusun sedemikian rupa
sehingga memungkinkan pelaksanaan tugas dan fungsi BAPPEDA
dapat berjalan dengan baik dan optimal.
Dalam melaksanakan berbagai pilihan-pilihan alternatif yang
berkaitan dengan pembangunan daerah tentu akan didasarkan pada
pemilihan isu-isu strategis dalam menentukan prioritas kegiatan dan ini
menjadi mandat dan tantangan mendasar yang dihadapi BAPPEDA
dalam peningkatan kinerjanya.
Isu-isu strategis yang dihadapi oleh BAPPEDA dapat terjadi
karena adanya perubahan lingungan eksternal dan internal. Selain itu
dapat pula disebabkan karena adanya perubahan mandat dan visi
BAPPEDA.
Melalui uraian di atas, dapat dirumuskan pengertian dalam
kerangka konseptual tentang peningkatan kinerja organisasi BAPPEDA
yaitu sebagai suatu usaha untuk meningkatkan hasil-hasil kerja pegawai
BAPPEDA dalam penyelenggaraan kegiatan. Berdasarkan fungsi yang
menjadi misinya, yang dapat dinilai dari ukuran responsivitas,
responsibilitas dan akuntabilitas.
Usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja BAPPEDA
itu secara teoritis menyentuh aspek-aspek yang berpengaruh terhadap
kinerja umum suatu organisasi yaitu dari faktor internal : pertama, aspek
input / sumber daya berupa SDM, ekonomi (anggaran/keuangan),
sarana prasarana/ fasilitas, data dan informasi, serta budaya organisasi;
kedua, aspek proses manajemen melalui unsur perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran, pengawasan dan
evaluasi; dan ketiga aspek output / hasil yang meliputi produk dan
pelayanan yang profesional, akuntabel dan berkelanjutan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 21
Setiap unsur ini memiliki potensi yang sama untuk muncul
sebagai faktor dominan yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi
baik dari segi peningkatan maupun penurunan.
Selain faktor internal tersebut, faktor eksternal juga secara
langsung dapat mempengaruhi kinerja BAPPEDA, seperti perubahan-
perubahan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, kondisi
alam dan kelompok – kelompok yang berkaitan dengan penyediaan
input, proses pelaksanaan dan pemanfaat output.
Berdasarkan konsep strategi tersebut dan sesuai dengan tujuan
yang ingin di capai, maka BAPPEDA menetapkan strategi yang
diwujudkan dalam kebijakan dan program berikut :
Menjabarkan tugas pokok dan fungsi kelembagaan melalui
keterpaduan koordinasi, sinkronisasi, serta bottom up planning dan
top down planning;
Memanfaatkan dan memadukan instrumen perencanaan dalam
implementasi program dan kegiatan;
Meningkatkan strategi perencanaan daerah melalui penelitian;
Meningkatkan sistem informasi pembangunan melalui penyediaan
informasi perencanaan, proses, monitoring, evaluasi dan hasil-hasil
pembangunan;
Meningkatkan monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan
pembangunan melalui temuan deviasi atas perencanaan yang telah
disepakati bersama dengan hasil pelaksanaan program dan
kegiatan.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis yang dilakukan,
akan diperoleh isu-isu yang bernilai sangat strategis. Isu-isu yang sangat
strategis tersebut dapat dijadikan rangkaian strategi yang dapat
diterapkan dalam usaha peningkatan kinerja BAPPEDA Kota Malang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 22
D. ISUS-ISU TRATEGIS
Bappeda Kota Malang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak
lepas dari berbagai kendala dan hambatan teknis yang merupakan isu-
isu strategis yang harus dicari solusi pemecahan masalahnya
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang
berdasarkan Peraturan Walikota Malang Nomor Peraturan Daerah Kota
Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Kepegawaian Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah yang dijabarkan dalam Peraturan Walikota Kota Malang
Nomor 59 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, mempunyai tugas pokok
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Eksistensi Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah
memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan
sistem perencanaan pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, yaitu :
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergik, baik antar
daerah, antar ruang, antar fungsi, antar waktu maupun antara Pusat
dan Daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 23
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara effesien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai perencanaan
pembangunan daerah, Bappeda bertanggung jawab dalam perumusan
konsep penyelesaian masalah-masalah pembangunan sekarang dan ke
depan di daerah dengan mengacu pada RPJM Daerah Kota Malang Tahun
2013-2018 dan memperhatikan aspirasi dan kondisi obyektif
perkembangan dan kebutuhan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Kota
Malang sebanyak 820.243 jiwa, mengalami pertumbuhan pada tahun
2013 sebanyak 845.865 Jiwa (sumber data : Dispendukcapil Kota
Malang) yang mengakibatkan permasalahan pembangunan yang semakin
besar dan kompleks, oleh karena itu BAPPEDA didalam melaksanakan
tugasnya menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan
alternatif- alternatif pemecahan masalah.
Dalam upaya penyusunan perencanaan pembangunan yang
sinergis, efektif, efisien dan partisipatif, maka permasalahan-
permasalahan yang dihadapi ke depan antara lain :
1. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan
pembangunan daerah antara Bappeda dengan SKPD lain;
2. Belum optimalnya pemanfaatan peluang otonomi daerah dengan
peraturan perundang-undangan yang ada untuk meningkatkan
perencanaan pembangunan di Kota Malang;
3. Belum optimalnya sinergitas perencanaan pembangunan antara
Provinsi dan Kabupaten/Kota serta antar SKPD sehingga terjadi
tumpang tindihnya Dokumen Perencanaan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 24
4. Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang;
5. Kebijakan Pemerintah yang belum mendukung terbentuknya jabatan
fungsional Perencana dan Peneliti di lingkungan Pemerintah Kota
Malang;
6. Terbatasnya data base yang mendukung penyusunan rencana;
7. Kurangnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk mendukung
penyusunan rencana pembangunan;
8. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
rencana pembangunan.
Adapun isu-isu strategis tersebut adalah :
1. Eksternal
Dapat pula disampaikan yang menjadi isu strategis pembangunan
Kota Malang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2013-2018 yang terkait dengan tugas fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang adalah sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan Good Governance dan Reformasi Birokrasi yang belum
optimal;
Esensi terwujudnya good governance dan reformasi birokrasi adalah
kepuasan layanan publik yang merupakan hak-hak masyarakat.
Pemerintah Kota Malang berkomitmen meningkatkan layanan publik
yang didasarkan pada kejelasan prosedur dan persyaratan, waktu
penyelesaian dan biaya secara transparan. Langkah yang dilakukan
adalah melalui penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi.
b. Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang;
Upaya pengendalian pemanfaatan ruang diarahkan untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Malang Tahun 2010-2030, sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 25
Daerah Nomor 4 Tahun 2011. Pengendalian pemanfaatan ruang
tersebut dilakukan melalui penetapan Rencana Detail Tata Ruang dan
peraturan zonasi-nya, perijinan pemanfaatan ruang, pemberian insentif
dan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Dalam pelaksanaannya
diperlukan konsistensi dan kemitraan dalam penegakan hukum.
Untuk itu diperlukan sinergitas antara pemerintah, aparat penegak
hukum, masyarakat dengan komunitas pemerhati penataan ruang yang
didukung oleh transparansi informasi terkait penataan ruang.
c. Pengembangan Kerjasama Antar Kota dan Kabupaten;
Untuk lebih memposisikan Kota Malang sebagai penyangga
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diperlukan kerjasama antar kota dan
kabupaten di wilayah Malang Raya dengan mengedepankan posisi Kota
Malang sebagai sentra pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan yang dilakukan antara lain melalui jejaring kerjasama baik di
lingkungan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan
menerapkan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
Pengembang an kerjasama antar kota dan kabupaten didukung oleh
kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan
mengedepankan semangat pro aktif dan berwawasan ke depan serta
untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dari hal tersebut
maka sangatlah diperlukan adanya kerjasama dalam perencanaan
pembangunan antara Pemerintah Daerah maupun dengan pihak swasta.
2. Internal
1. Terbukanya kerjasama dalam perencanaan pembangunan.
Keterbukaan informasi dan teknologi mendorong adanya kesempatan
untuk lebih meningkatkan kerjasama daerah dengan daerah lain,
lembaga swasta maupun lembaga lain dalam mengupayakan
pembangunan yang lebih baik, termasuk di dalamnya dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 26
perencanaan pembangunan yang didukung dengan ketersediaan
dokumen perencanaan pembangunan.
2. Adanya sistem perencanaan pembangunan yang baku dan legal.
Sistem perencanaan pembangunan yang diatur dengan Peraturan
Perundang-Undangan (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004) memiliki
kepastian yang tetap yang harus dilaksanakan di dalam menyusun
perencanaan pembangunan di semua urusan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sehingga perencanaan pembangunan
semakin meningkat kualitasnya sesuai dengan kebutuhan
masyarakatnya dan mampu memecahkan berbagai permasalahan yang
ada.
3. Perkembangan tehnologi informasi.
Perkembangan tehnologi informasi mampu merubah wawasan, pola pikir
dan cara bertindak seluruh komponen pembangunan. Tehnologi
informasi yang berkembang pesat akan mendorong terwujudnya
transparansi pembangunan. Namun demikian kemajuan informasi ini
belum seluruhnya dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat
dan aparatur pemerintah daerah, sehingga secara bertahap aplikasi
informasi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penyediaan data
valid perencanaan pembangunan.
4. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan agar mampu
menghilangkan ego sektoral SKPD.
Sikap ego sektoral ini dapat mengakibatkan tidak optimalnya pencapaian
tujuan dan sasaran pembangunan, maka dipandang perlu adanya satu
sikap bahwa perencanaan pembangunan ini untuk memberikan arah
dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai misi pemerintah
daerah dengan mendapatkan kesempatan yang seimbang dengan tugas
pokok mesing-masing sektor atau SKPD. Sehingga masing-masing
memiliki peran dan merupakan satu sistem dalam pembangunan
pemerintah daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 27
5. Perlu optimalisasi database pembangunan.
Data merupakan cermin dari realisasi kondisi yang ada dan sebagai
dasar didalam melakukan perencanaan pembangunan. Namun kondisi
kesiapan data pembangunan daerah dirasakan masih belum optimal,
ketersediaannya masih terbatas. Sehingga dapat memperlambat
perencanaan pembangunan dan sebagai salah satu solusinya adalah
perlu dilakukan pembaharuan data secara periodik dan berkelanjutan
dengan variasi berbagai jenis data serta melakukan kerjasama dengan
BPS untuk validasi data.
6. Adanya komitmen seluruh komponen perencana.
Komitmen komponen perencana ini sangat penting untuk mewujudkan
perencanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 28
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah harus dijalankan dengan
sebaik-baiknya berdasarkan prinsip-prinsip good governance (Pemerintahan
yang baik) yang meliputi: partisipasi, penegakan hukum, transparansi,
kesetaraan, daya tanggap wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan,
efisiensi dan efektifitas serta profesionalisme.
Sehubungan dengan hal itu dalam rangka menberikan pedoman bagi
setiap langkah penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan daerah, maka sesuai surat edaran Nomor 050/2020/SJ
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Petunjuk Penyusunan
Dokumen RPJP Daerah Dan RPJM Daerah perlu menyusun dokumen
perencanaan daerah yang merupakan rencana lima tahunan yang
menggambarkan visi, misi, tujuan strategi, program dan kegiatan daerah.
Adapun RPJMD Pemerintah Kota Malang tersebut pada Bab VII
Kebijakan Umum dan Program Pembengunan Daerah. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Malang merujuk Misi 3 Mengembangkan
Potensi Daerah yang Berwawasan Lingkungan yang berkesinambungan,
Adil dan Ekonomis, yang meliputi :
1. Program Peningkatan Perencanaan penataan dan pengendalian Tata
Ruang meliputi Kegiatan :
d. Pemanfaatan Ruang,
e. Pengendalian Pemanfaatan Ruang,
f. Perencanaan Pengembangan Kota-Kota menengah dan besar.
2. Perencanaan Pembangunan meliputi Kegiatan :
g. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 29
h. Perencanaan pembangunan daerah Pengembangan data/ikualitas
informasi/statistik daerah
i. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber daya alam
j. Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam membangun wilayah
kelurahan.
Merujuk Misi 2 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Adil, Terukur
dan Akuntabel yang meliputi :
1. Program Peningkatan kerjasama yang harmonis dan sinergis dengan
pemerintah provinsi maupun dengan daerah lain meliputi kegiatan :
- Peningkatan kerjasama antar Pemerintah Daerah,
1. Visi Kota Malang
Langkah penting dalam proses perencanaan strategi adalah
mengembangkan rumusan yang jelas dan ringkas tentang visi dan misi.Visi
adalah cara pandang jauh kedepan dan merupakan gambaran dimasa
mendatang tentang keadaan masa depan, kearah mana Instansi
Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara
konsisten dan tetap eksis, antipatif, inovatif serta produktif dengan kata lain
adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Instansi Pemerintah.
Adapun Visi Kota Malang adalah “ Terwujudnya Kota Malang Sebagai
Kota Bermartabat “
2. Misi Kota Malang
Sedangkan Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
Instansi Pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan . Misi
harus jelas dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, mampu melingkup
semua pesan yang terdapat dalam visi. Dalam rangka mewujudkan visi
sebagaimana tersebut di atas, maka misi pembangunan dalam Kota
Malang Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 30
Misi 1 : Menciptakan Masyarakat Yang Makmur, berbudaya dan terdidik
berdasarkan nilai-nilai spiritual yang Agamis, toleran dan setara.
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Adil, terukur dan
Akuntabel.
Misi 3 : Mengembangkan Potensi Daerah yang berwawasan lingkungan
yang berkesinambungan, Adil dan Ekonomis.
Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kota Malang
Sehingga Bisa Bersaing di Era Global.
Misi 5 : Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kota Malang Baik
Fisik, maupun mental untuk menjadi masyarakat yang produktif.
Misi 6 : Membangun Kota Malang sebagai kota tujuan wisata yang
aman, nyaman dan berbudaya.
Misi 7 : Mendorong pelaku Ekonomi sektor Informal dan UKM agar leih
Produktif dan kompetitif.
Misi 8 : Mendorong Produktifitas Industri dan ekonomi skala besar yang
berdaya saing, Etis dan Berwawasan Lingkungan.
Misi 9 : Mengembangkan sistem Transportasi terpadu dan infrastruktur
yang nyaman untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Visi BAPPEDA Kota Malang
BAPPEDA Kota Malang yang merupakan bagian dari Pemerintah
Kota Malang menetapkan visinya dengan berdasarkan pada Visi
Pemerintah Kota Malang.
Visi yang merupakan parameter bagi unit kerja untuk mencapai
tujuannya, adalah sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor
faktor eksternal, oleh karena itu visi dapat berubah apabila diperlukan untuk
penyempurnaanya. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 31
Malang diidealkan dapat menjadi motor seluruh kegiatan unit kerja, yaitu
pengelolaan sumber daya, pengembangan indikator kinerja, cara
pengukuran kinerja dan evaluasi pengukuran kinerja yang diintegrasikan
secara sinergis.
Untuk mewujudkan visinya dengan mengacu pada Visi Kota
Malang, maka Visi Badan Perencanan Pembangunan Daerah Kota Malang
dirumuskan sebagai berikut :
” MEWUJUDKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DAN PARTISIPATIF MENUJU KOTA MALANG BERMARTABAT”.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibidang perencanaan
pembangunan daerah dengan mengacu pada Perda Kota Malang Nomor
6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Malang Tahun 2013-2018 yang mana Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Malang diberi kewenangan untuk
menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah
secara koordinatif dan partisipatif. Untuk itu Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Malang dalam menjalankan perencanaan
pembangunan daerah secara partisipatif dan transparansi dengan
melibatkan seluruh masyarakat dan membangun kemitraan yang berarti
bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada hubungan
kemitraan antara pemerintah kota dan masyarakat.
Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang
Guna mewujudkan Visi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Malang yang telah dirumuskan dan sebagai penjabaran Visi
tersebut, perlu adanya Misi yaitu sesuatu yang harus dilaksanakan oleh
unit kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Adapun Misi yang
telah dirumuskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi pengelolaan administrasi dan program
perencanaan pembangunan ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 32
2. Mewujudkan sistem penelitian dan pengembangan yang inovatif,
implementatif dan berkelanjutan ;
3. Meningkatkan sinergitas perencanaan pembangunan ekonomi, sosial
dan budaya, yang imlpementatif;
4. Meningkatkan sistem pengelolaan perencanaan pembangunan
daerah yang transparan dan partisipasif;
5. Mengoptimalkan sistem penyelenggaraan penataan ruang daerah
yang sinergi dan berkelanjutan.
3. Analisa SWOT dan CSF
Faktor-faktor kunci Keberhasilan lebih memfokuskan pada strategi
organisasi dalam mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan
efisien. Uraian tentang faktor kunci keberhasilan dapat dimulai dengan
melakukan identifikasi indikator atau ukuran yang dapat menunjukkan
tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang lebih ditetapkan.
Dalam mencapai tujuan dan sasaran tidak bisa terlepas dari
faktor-faktor lingkungan strategis yang seringkali juga disebut faktor-
faktor kunci keberhasilan Bappeda Kota Malang.
Faktok-faktor kunci keberhasilan merupakan hasil pengembangan
kajian yang diperoleh dari unsur perencanaan Strategik Bappeda kota
Malang serta analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan
menjadi landasan kritis dalam merencanakan strategik antara lain
melalui metode analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Oppourtunity dan
traeat).
Secara rinci analisis lingkungan BAPPEDA Kota Malang meliputi :
Kekuatan (Strenght) :
(1) Tersedianya peraturan perundangan;
(2) Tersedianya Sumber Daya Aparatur ;
(3) Aparat yang profesional,memiliki integritas, dedikasi dan komitmen
yang tinggi ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 33
(4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik ;
(5) Tersedianya sarana/prasarana dan sumber pembiayaan yang cukup
untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Bappeda.
Kelemahan (Weakness) :
(1) Belum memadai jumlah tenaga teknis perencanaan penelitian dan
pengkajian.
(2) Perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu.
(3) Belum tersedianya data-data pembangunan yang tersusun secara
sistematis dan akurat.
(4) Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-
program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokume
perencanaan.
Peluang (opportunity) :
(1) Sistem dan birokrasi Pemerintah Kota Malang Yang sudah tertera
dengan baik.
(2) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya untuk daerah dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.
(3) Terjadinya hubungan yang harmonis dengan SKPD lain dan juga
dengan para pemangku kepentingan
(4) Ditetapkannya Perda No. 5 Tahun 2010 tentang RPJPD Kota Malang
2005-2025 dan No 6 Tahun 2010 tentang RPJMD Kota Malang
2013-2018 yang merupakan pedoman bagi perencanaan
Pembangunan di Kota Malang.
(5) Keleluasaan dalam akses informasi.
Ancaman (threath) :
(1) Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai
kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 34
(2) Semakin meningkatnya pengawasan dari berbagai elemen
masyarakat dan juga DPRD terhadap berbagai kebijakan
pembangunan
(3) Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat
yang belum memahami arti pentingnya dari proses perencanaan
pembangunan partisipatif.
(4) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat.
(5) Masih adanya kebijakan yang kadang-kadang tidak berpihak pada
masyarakat.
Berdasarkan analisis terhadap lingkungan strategis tersebut,
maka faktor-faktor yang dipandang mempengaruhi keberhasilan (critical
success factor) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang mencakup hal-hal
sebagai berikut :
(1) Mendayagunakan peraturan perundang - undangan untuk
pengembangan kelembagaan organisasi Perangkat Daerah dan
peningkatan kualitas sumber daya aparatur.
(2) Mengoptimalkan komitmen peningkatan kinerja organisasi untuk
peningkatan Kualitas pelayanan publik.
(3) Memanfaatkan pengembangan kelembagaan Bappeda untuk
meningkatkan pemahaman tupoksi.
(4) Memanfaatkan peningkatan tenaga teknis perencanaan penelitian
dan pengkajian untuk meningkatkan pelaksanaan perencanaan
pembangunan.
(5) Memanfaatkan Peningkatan perencanaan pembangunan yang tepat
waktu dengan meningkatkan hubungan yang harmonis dengan
SKPD lain dan juga dengan para pemangku kepentingan.
(6) Mengoptimalkan tersedianya sumber daya aparatur dalam
meningkatkan perencanaan pembangunan partisipatif.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 35
(7) Mengoptimalkan komitmen peningkatan kinerja Bappeda dengan
meningkatkan pelaksanaan perencanaan pembangunan Daerah.
(8) Meningkatkan pemahaman terhadap tupoksi untuk meningkat
tuntutan dan aspirasi yang semakin beragam.
(9) Mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-
program pembangunan untuk mengoptimalkan kebijakan yang
berpihak pada masyarakat.
4.Tujuan
Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Malang yang telah dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan
proporsional berupa tujuan dan sasaran SKPD. Penetapan tujuan dan
sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang pada
umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah
diuraikan diatas, yang telah dilakukan setelah penetapan visi dan misi
sehingga diharapkan seluruh sasaran atau aktifitas tercapai.
Dengan mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan tersebut,
berarti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang sudah
mengetahui apa yang menjadi kelebihan maupun kekurangan dalam
melaksanakan suatu sasaran dan aktivitasnya. Adapun tujuan yang
hendak dicapai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Malang pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1) Dalam Rangka mencapai Misi 1 Meningkatkan koordinasi pengelolaan
administrasi dan program perencanaan pembangunan perlu dilakukan
upaya peningkatan ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan
dn kearsipan melalui peningkatan SDM, dan sarana prasarana yang
memadai, ditetapkan tujuan:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 36
a. Terwujudnya koordinasi yang diharapkan dapat mensinkronkan
berbagai kepentingan dan aspirasi masyarakat sesuai dengan
kebutuhan.
2) Untuk mencapai Misi 2 Mewujudkan sistem penelitian dan
pengembangan yang inovatif, implementatif dengan melibatkan
pemangku kepentingan sehingga produk perencanaan pembangunan
dapat mengantisipasi dinamika pembangunan di masa yang akan
datang ditetapkan tujuan :
a. Terlaksananya penelitian dan pengembangan yang implementatif
bagi perencanaan.
3) Untuk mencapai Misi 3 Meningkatkan sinergitas perencanaan
pembangunan ekonomi, social dan budaya, yang implementatif dalam
Perencanaan Pembangunan di bidang Ekonomi diarahkan untuk
mendorong pertumbuhan perekonomian yang merata sebagai motor
penggerak pelaku ekonomi sektor informal dan UKM agar mampu
menghadapi persaingan global. Perencanaan Pembangunan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat
secara merata dan mengantarkan masyarakat pada kondisi
kehidupan masyarakat yang semakin berbudaya ditetapkan tujuan ;
a. Terwujudnya perumusan kebijakan ekonomi;
b. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
4) Untuk mencapai Misi 4 Meningkatkan sistem pengelolaan
perencanaan pembangunan daerah yang transparan dan partisipatif
dalam upaya peningkatan sistem pengelolaan perencanaan
pembangunan daerah secara transparan, baik sistem konvensional
maupun melalui pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi di
seluruh tingkatan pemangku kepentingan, dengan melibatkan
partisipasi publik, ditetapkan tujuan ;
a. Menyediakan rencana pembangunan yang memadai.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 37
5) Untuk mencapai Misi 5 Mengoptimalkan sistem penyelenggaraan
penataan ruang daerah yang sinergi dan berkelanjutan diarahkan pada
upaya optimalisasi keterpaduan penyelenggaraan penataan ruang,
yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian
pemanfaatan ruang, baik antara Satuan Kerja Perangkat Daerah
Penyelenggara Penataan Ruang Daerah, provinsi, maupun nasional,
sehingga terwujud penyelenggaran penataan ruang yang
berkelanjutan, ditetapkan tujuan :
a. Terwujudnya penataan dan pengendalian ruang kota.
6. Sasaran
Sasaran organisasi merupakan bagian integral proses
perencanaan strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Malang, dimana fokus utamanya adalah tindakan dan alokasi
sumber daya unit kerja dalam kegiatan operasional Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang. Sasaran yang
hendak dicapai dalam Renstra Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Malang Tahun 2013-2018 adalah yaitu :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan lebih transparan, aspiratif,
partisipatif dan menjadi solusi pemecahan permasalahan-
permasalahan masyarakat;
2. Meningkatnya hasil penelitian yang dapat ditindaklanjuti;
3. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi;
4. Pengentasan Kemiskinan;
5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan;
6. Meningkatnya perencanaan, penataan dan pengendalian tata ruang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 38
7. Strategi Mencapai Tujuan Dan Sasaran.
Selanjutnya dalam upaya pencapaian visi dan misi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang diperlukan cara yang
tepat untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan. Untuk
keperluan tersebut langkah yang ditempuh adalah menetapkan kebijakan
teknis, program dan kegiatan yaitu sebagai berikut:
A) Kebijakan
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan menetapkan
kebijakan yang meliputi:
1. Meningkatan pelayanan dan koordinasi yang baik dengan berbagai
pihak ;
2. Mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa yang
berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan
roadmap yang jelas ;
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang merata sebagai
motor penggerak pertumbuhan perekonomian kawasan sekitarnya ;
4. Mengoptimalkan percepatan dan pemerataan pembangunan social
budaya Kota Malang untuk kesejahteraan masyarakat ;
5. Menamkan dan menumbuhkan kembangkan partisipasi masyarakat
untuk aktif dalam perencanaan ;
6. Menyusun dokumen perencanaan pembangunan sebagai acuan
pelaksanaan pembangunan Kota Malang ;
7. Mengoperasionalkan rencana tata ruang sesuai dengan hirarki
perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW Propinsi,
RTRW-Kab/Kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi
pembangunan antar sector dan antar wilayah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 39
B) Program
Oleh karena program merupakan kumpulan kegiatan yang
sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan
maka sebagai implementasi kebijakan tersebut diatas, program kerja
yang selanjutnya dijadikan rujukan dalam menyusun kegiatan
ditetapkan sebagai berikut:
a. Program Perencanaan Tata Ruang ;
b. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang ;
c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ;
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ;
e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ;
f. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan ;
g. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan
Besar ;
h. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah ;
i. Program Perencanaan Pembangunan Daerah ;
j. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi ;
k. Program Perencanaan Sosial Budaya ;
l. Program Pengembangan data/informasi/statistik daerah.
C) Kegiatan
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu
yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu sesuai dengan
kebijakan dan program yang disepakati
Berdasarkan program yang telah ditetapkan maka kegiatan
yang dilaksanakan pada tahun 2014 ini adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 40
1. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata
Cara Partisipasi Masyarakat dalam Penataan Ruang ;
2. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Sub BWP Prioritas pada BWP Malang
Tengah ;
3. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Sub BWP Prioritas pada BWP Malang
Utara ;
4. Pendampingan Persetujuan Substansi Rencana Rinci Tata Ruang Kota Malang ;
5. Penyusunan Naskah Akademis dan rancangan peraturan Walikota tentang Tata
cara Pemberian insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Kota Malang ;
6. Pembuatan Sistem informasi Penataan Ruang Kota Malang ;
7. Penyediaan Jasa Surat Menyurat ;
8. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik ;
9. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan ;
10. Penyediaan Jasa Kebersihan kantor ;
11. Penyediaan Alat Tulis Kantor ;
12. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ;
13. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor ;
14. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ;
15. Penyediaan makanan dan minuman ;
16. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ;
17. Kegiatan penunjang pengadaan barang dan jasa ;
18. Pengadaan kendaraan dinas/operasional ;
19. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor ;
20. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional ;
21. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor ;
22. Pendidikan dan pelatihan formal ;
23. Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RA-PPK) sebagai
tindak lanjut INPRES No. 2 Tahun 2014 ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 41
24. Peningkatan Kinerja PNS Bappeda ;
25. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD ;
26. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran ;
27. Penatausahaan Keuangan ;
28. Pemantauan dan Evaluasi serta Pelaporan Dana Alokasi Khusus dan Tugas
Pembantuan ;
29. Sosialisasi ketentuan Dibidang Cukai ;
30. Review Naskah Akademis rencana induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM) dan penyusunan rencana Peraturan Walikotatentang RISPAM ;
31. Penyusunan Study Kelayakan dan Pra Detail Engineering Design Jembatan
Tlogomas - Saksofon pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara ;
32. Penyusunan Studi Kelayakan Akses Jalan Tunggulwulung - Sudimoro -
Karanglo pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara ;
33. Penyusunan Studi Kelayakan Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) Kota
Malang ;
34. Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang Tata Kota ;
35. Penyusunan Studi Kelayakan Pelebaran Jalan Mayjen Sungkono pada Bagian
Wilayah Perkotaan Malang Tenggara ;
36. Penyusunan studi kelayakan pelebaran jalan Ki Ageng Gribig pada Bagian
Wilayah Perkotaan Malang Timur ;
37. Pemutakhiran Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program
Sanitasi (MPS) ;
38. Penyusunan Studi Kelayakan Taman Wisata Air (Water Ecopark) ;
39. Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata
Cara Penyerahan PSU ;
40. Kajian awal pengembangan underpass sebagai Alternatif pengurai kemacetan
Kota Malang ;
41. Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan
LIPOSOS ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 42
42. FasilitasiDewan Riset Daerah ;
43. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD ;
44. Penyusunan KU Perubahan APBD dan PPAS Perubahan APBD 2014 ;
45. Verifikasi Rencana Akhir Rencana Strategis SKPD ;
46. Penyusunan Perubahan RKPD ;
47. Penyusunan KU APBD dan PPAS APBD 2015 ;
48. Sosialisasi dan Publikasi RPJMD 2013 – 2018 ;
49. Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah ;
50. Desk Penyusunan Kegiatan RKPD ;
51. Pengembangan Kota Layak Anak ;
52. Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang ;
53. Penyusunan Pemetaan Potensi dan Pengembangan Ekonomi Sektor Informasi
di Kota Malang ;
54. Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Kota Malang ;
55. AnalisaAngka Pertumbuhan Ekonomi di Kota Malang ;
56. Studi Kebutuhan Teknoplogi untuk Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
di Kota Malang ;
57. Kajian Fasilitasi dan Insentif Pendukung kepada Investor di Kota Malang ;
58. Analisa Kesesuaian Toko Modern terhadap Perijinan Kota Malang ;
59. Rapat koordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang ;
60. Kajian strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dalam Menyongsong
Ekonomi Global Asean 2015 ;
61. Penyusunan Analisa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang Tahun
2013 ;
62. Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Malang ;
63. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Sistem Kesehatan Daerah Kota Malang ;
64. Pencapaian MDG’s melalui database P3BM (Poor Poor Planning, Budgeting
and Monitoring) ;
65. Sinkronisasi dan koordinasi Program Pembangunan Daerah dengan Program
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 43
CSR Kota Malang ;
66. Analisa Angka tingkat Pengangguran ;
67. Profil Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di Kota Malang ;
68. Penyusunan Profil Kota Malang ;
B. RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA
1. Sasaran Tahun 2014 yang ingin dicapai
Untuk mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang efektif,
transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil, maka BAPPEDA Kota Malang
berjanji mewujudkan target tahunan sesuai dengan perjanjian yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja dalam rangka mencapai target
kinerja jangka menengah. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggungjawab BAPPEDA Kota Malang. Sasaran yang
telah ditetapkan dalam Rencana Statejik Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kota MalangTahun 2013-2018 dengan indikator
sasarannya untuk rencana kinerja sasaran tahun 2014 adalah sebagai berikut :
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1. a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan ;
Jumlah keikutsertaan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan kota.
100 % 150 orang
b. Meningkatkan perencanaan Pembangunan Berbasis Masyarakat.
Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan : a. RPJPD ; b. RPJMD c. RKPD
Ada Ada 5 Produk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 44
2. Meningkatnya perencanaan, penataan dan pengendalian tata ruang ;
Tersedianya informasi mengenai rencana Tata Ruang, Rencana Rinci, dan Rencana Teknis Ruang Kawasan Ketaatan terhadap RTRW Luas Wilayah Produktif Luas Wilayah Industri Luas Wilayah Perkotaan
76 % 1,435 Ha 320,7 Ha 11,005 Ha
3. Peningkatan perekonomian daerah dan sekitar
Peningkatan Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDRB : Pertumbuhan PDRB/tahun Laju Inflasi Kota PDRB Perkapita
100 % 7,57 % 4,60 % 17,12 juta (RP.)
4. Pengentasan Kemiskinan
Jumlah penduduk diatas garis kemiskinan.
5,58 %
5. Tersedianya dokumen rencana pembangunan kota dan tata ruang kota serta dokumen pendukung lainnya.
Hasil-hasil penelitian yang diterapkan untuk kepentingan perencanaan. - Study Kelayakan
tentang ekonomi - Study Kelayakan
tentang Sosial Budaya - Study Kelayakan
tentang Pemerintahan Umum
- Study Kelayakan tentang Tata Ruang
3 penelitian 4 penelitian 3 penelitian 10 penelitian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 45
6. Tersedianya laporan hasil pembangunan kota
Kuantitas dan kualitas hasil kegiatan pembangunan kota meningkat
100%
7. Peningkatan kualitas pelayanan dan koordinasi yang baik
Meningkatnya administrasi perkantoran dan koordinasi dengan semua pihak - Terpenuhinya jasa
administrasi perkantoran
- Terpenuhinya fasiltasi perkantoran
- Frekuensi konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah propinsi serta dengan pemerintah kab/kota lain.
- Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran.
- Tercapainya akuntabilitas instansi
12bln/100% 12bln/100% 137 kali 12 bulan 2 mobil/4 spd motor 100%
1. Standart Penilaian Kinerja.
Pertanggungjawaban atas kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Malang Tahun 2014 telah disusun LAKIP dengan mengacu pada Rencana
Strategik Tahun 2013-2018 untuk mewujudkan Visi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Malang yaitu : ” MEWUJUDKAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN PARTISIPATIF MENUJU KOTA
MALANG BERMARTABAT ” sehingga berdaya guna bagi masyarakat, dan untuk
mewujudkan misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program serta kegiatan.
Sedangkan untuk melaksanakan evaluasi capaian kinerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang Malang, ditetapkan penilaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 46
skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan
kebijakan teknis, program dan kegiatan sebagai berikut :
NILAI % PENCAPAIAN
90-100 Tercapai/Berhasil
80-90 Kurang tercapai/Kurang berhasil
Kurang dari 80 Tidak Tercapai/Tidak Berhasil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 47
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA BAPPEDA KOTA MALANG
Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban Instansi
Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
kinerja organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik setiap
tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk
mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah
satu upaya untuk terciptanya pemerintahan yang baik (Good Governance).
Secara umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang
pada tahun 2014 telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik
untuk kegiatan yang bersifat koordinasi, penyusunan perencanaan dan
pelayanan teknis kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Walikota
Malang. Secara proporsional telah berjalan dengan baik.
Sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Bappeda Kota
Malang, pada tahun 2014 dari segi Output seluruhnya telah dapat
dilaksanakan, sedangkan dari segi Outcome beberapa indikator capaian
sasaran dilakukan berdasarkan estimasi. Hal tersebut dikarenakan untuk
menetapkan nilai outcome perlu dilakukan survey terhadap stakeholders yang
terkait dengan kinerja yang harus dicapai oleh Bappeda Kota Malang.
A. Capaian Kinerja
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Bappeda Kota Malang. Proses ini dilakukan dengan menilai pencapaian target
setiap indicator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan
kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Strategis. Pengukuran kinerja
dilakukan dengan mengacu pada dokumen Perencanaan Kinerja dan
Anggaran, dan dokumen Penetapan Kinerja Bappeda Kota Malang. Tingkat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 48
Pencapaian keberhasilan atau kegagalan target kinerja dinyatakan dalam
bentuk persentase.
TABEL V
PENGUKURAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG
TAHUN ANGGARAN 2014
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan ;
Meningkatkan
perencanaan Pengembangan Berbasis Masyarakat
Jumlah keikutsertaan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan kota. Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan : a. RPJPD ; b. RPJMD c. RKPD
150 orang
Sudah ada Sudah ada 5 Produk
150 orang
Sudah ada Sudah ada
5 Produk
100%
100%
Meningkatnya perencanaan, penataan dan pengendalian tata ruang ;
Meningkatnya perekonomian daerah dan sekitar
Tersedianya informasi mengenai rencana Tata Ruang, Rencana Rinci, dan Rencana Teknis Ruang Kawasan Ketaatan terhadap RTRW Luas Wilayah Produktif Luas Wilayah Industri Luas Wilayah Perkotaan Peningkatan Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDRB : Pertumbuhan PDRB/tahun Laju Inflasi Kota PDRB Perkapita
1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ramperda Sosialisasi ke: 2 Kecamatan / 24 Kelurahan 81% 1.435 Ha 320,70 Ha 11.005 Ha 100% 6,45 6% 17,81Juta(Rp)
1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ramperda Sosialisasi ke: 2 Kecamatan / 24 Kelurahan 76% 1.435 Ha 320,70 Ha 11.005 Ha 100% 7,57 4,60% 17,12 Juta (Rp)
100% 92% 100% 100% 100% 100% 117% 147,78% 97%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 49
Meningkatnya pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan Tersedianya dokumen rencana pembangunan kota dan tata ruang kota serta dokumen pendukung lainnya. Tersedianya laporan hasil pembangunan kota Meningkatnya kualitas pelayanan dan koordinasi yang baik
Jumlah penduduk diatas garis kemiskinan. Hasil-hasil penelitian yang diterapkan untuk kepentingan perencanaan. - Study Kelayakan
tentang Ekonomi - Study Kelayakan
tentang Sosial Budaya - Study kelayakan
tentang Pemerintahan Umum
- Study Kelayakan tentang Tata Ruang
Kuantitas dan kualitas laporan hasil kegiatan pembangunan kota meningkat - Terpenuhinya jasa
admistrasi perkotaan - Terpenuhinya fasilitas
perkantoran - Frekuensi konsultasi
dan koordinasi dengan pemerintah propinsi serta dg pemerintah kab / kota lain.
- Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran.
- Tercapainya akuntabilitas instansi.
10,28% 2 penelitian 2 penelitian 2 penelitian 1 masterplan 5 laporan 12 bln/100% 12 bln/100% 100 kali 12 bulan 2 mbl/4spdmt 100%
5,58% 3 penelitian 4 penelitian 3 penelitian 10penelitian 5 laporan 12 bln/100% 12 bln/100% 137 kali 12 bulan 2 mbl/4 spd mtr 100%
148,23% 150% 200% 150% 100% 100% 100% 100% 137% 100% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 50
Pada dasarnya semua kegiatan secara fisik dapat dilaksanakan
100%, sesuai dengan target yang direncanakan,sedangkan keuangan realisasi
hanya tercapai 92,96%, dari target 100% yang direncanakan. Hal ini
dikarenakan faktor efesiensi dalam pemanfaatan dana anggaran.
Dari 6 sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) untuk Tahun 2014 sudah tercapai. Ikhtisar pencapaian sasaran
dapat dilihat dalam tabel berikut :
TABEL VI
IKHTISAR PENCAPAIAN SASARAN
NO.
SASARAN
PENCAPAIAN TERCAPAI TIDAK
TERCAPAI 1 Meningkatnya kualitas pelayanan lebih
transparan, aspiratif, partisipatif dan menjadi solusi pemecahan permasalahan-permasalahan masyarakat.
100%
2 Meningkatnya hasil penelitian yang dapat ditindaklanjuti.
100%
3 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi. 94,39 %
4 Pengentasan kemiskinan 87,10 %
5 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan.
91,52 %
6 Meningkatnya perencanaan, penataan dan pengendalian tata ruang.
99,11 %
Dari Pencapaian sasaran diatas akan kami uraikan lebih lanjut pada bagian ini
capaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Bappeda Kota Malang pada
tahun anggaran 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 51
Sasaran 1. Meningkatnya kualitas pelayanan lebih transparan, aspiratif,
partisipatif dan menjadi solusi pemecahan permasalahan-
permasalahan masyarakat.
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
1. Penyediaan jasa surat menyurat
Input : Dana Rp. 30.248.000,- 28.299.490,- 94 % Output : Jumlah surat keluar dan masuk selama 1 tahun
3000 surat keluar masuk
3000 surat keluar masuk
100 %
Outcome : Tercapainya pelayanan administrasi yang optimal
100 % 100 % 100 %
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Input : Dana Rp. 12.000.000,- 12.000.000,- 100 %
Output : Pembayaran jasa komunikasi
2 buah telpon 12 bulan
2 buah telpon 12 bulan
100 %
Outcome : Tercapainya administrasi komunikasi
100 % 100 % 100 %
3. Penyediaan jasa administrasi keuangan
Input : Dana Rp. 59.000.000,- 59.000.000,- 100 % Output : Peningkatan kinerja
6 orang 6 orang 100 %
Outcome : Meningkatnya kwalitas kinerja aparatur
100 % 100 % 100 %
4. Penyediaan Jasa kebersihan kantor
Input : Dana Rp. 10.400.000,- 10.400.000,- 100 %
Output : Kantor menjadi bersih dan nyaman
21 jenis bahan
pembersih untuk 12
bulan
21 jenis bahan
pembersih untuk 12
bulan
100 %
Outcome : Kantor menjadi bersih dan nyaman
100 % 100 % 100 %
5. Penyediaan alat tulis
Input : Dana Rp. 40.645.000,- 35.725.000,- 88 % Output : 51 jenis ATK 51 jenis ATK 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 52
kantor Tersedianya alat tulis kantor yang memadai
untuk 12 bulan
untuk 12 bulan
Outcome : Tercapainya kelancaran tugas-tugas kantor
100 % 100 % 100 %
6. Penyediaan Barang cetakan dan penggandaan
Input : Dana Rp. 37.500.000,- 37.500.000,- 100 %
Output : Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
6 jenis barang cetakan untuk 12
bulan
6 jenis barang cetakan untuk 12
bulan
100 %
Outcome : Tercapainaya adminsitrasi SKPD
100 % 100 % 100 %
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Input : Dana Rp. 2.224.000,- 2.224.000,- 100 % Output : Tersedianya komponen listrik
13 jenis komponen alat listrik
13 jenis komponen alat listrik
100 %
Outcome : Tercapainya kelancaran tugas-tugas di SKPD
100 % 100 % 100 %
8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Input : Dana Rp. 182.900.000,- 178.605.350,- 97,65 % Output : Tersedianya komponen listrik yang memadai
15 jenis peralatan
kantor
15 jenis peralatan
kantor 100 %
Outcome : Terpenuhinya kelancaran tugas kantor
100 % 100 % 100 %
9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Input : Dana Rp. 4.620.000,- 4.620.000,- 100 % Output : Tersedianya bahan bacaan Jawa Post dan Malang Post
2 jenis surat kabar selama
12 bulan
2 jenis surat kabar selama
12 bulan 100 %
Outcome : Meningkatnya informasi untuk peningkatan SDM Bappeda
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 53
10. Penyediaan makanan dan minuman
Input : Dana Rp. 29.250.000,- 29.155.000,- 99,68 %
Output : Tersedianya makan dan minum untuk tamu dan rapat
makan dan minum
rapat/tamu selama 12
bulan
makan dan minum
rapat/tamu selama 12
bulan
100 %
Outcome : Terselenggaranya rapat dengan baik
100 % 100 % 100 %
11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luardaerah
Input : Dana Rp. 225.000.000,- 202.762.700,- 90,12 %
Output : Tercapainya koordinasi dan konsultasi
60 kali perjalanan
dalam daerah dan 15 kali perjalanan luar daerah selama 12
bulan
60 kali perjalanan
dalam daerah dan 15 kali perjalanan luar daerah selama 12
bulan
100 %
Outcome : Terwujudnya koordinasi dengan baik
100 % 100 % 100 %
12. Kegiatan penunjang pengadaan barang dan jasa
Input : Dana Rp. 55.000.000,- 51.625.000,- 93,86 % Output : Terselenggaranya kegiatan pengadaan barang dan jasa serta tersedianya dokumen pengadaan
7 Paket (3 seleksi & 2 Penunjukan Langsung)
7 Paket (3 seleksi & 2 Penunjukan Langsung)
100 %
Outcome : Terselenggaranya pengadaan barang dan jasa dengan baik
100 % 100 % 100 %
13. Kegiatan pengadaan kendaraan dinas/operasional
Input : Dana Rp. 191.170.000,- 191.170.000,- 100 % Output : Tersedianya kendaraan dinas/operasional kantor
1 buah mobil dan 2 buah
sepeda motor
1 buah mobil dan 2 buah
sepeda motor 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 54
Outcome : Terciptanya kelancaran tugas kantor
100 % 100 % 100 %
14. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Input : Dana Rp. 72.284.550,- 69.270.000,- 95,83% Output : Tersedianya kendaraan dinas/operasional yang terawat dengan baik
pemeliharaan rutin 3 buah mobil dan 6
sepeda motor
pemeliharaan rutin 3 buah mobil dan 6
sepeda motor
100 %
Outcome : Tersedianya kendaraan dinas yang memadai
100 % 100 % 100 %
15. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Input : Dana Rp. 10.340.000,- 10.340.000,- 100 % Output : Terawatnya peralatan dan mesin operasional kantor
service 6 buah Note
book
4 buh. AC dan 4 kali isi
freon AC 100 %
Outcome : Tersedianya sarana prasarana kantoryang memadai
100 % 100 % 100 %
16. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Input : Dana Rp. 50.000.000,- 49.400.000,- 98,80 % Output : edung kantor yang baik dan nyaman
Perbaikan 2 kamar mandi
Bappeda
Perbaikan 2 kamar mandi
Bappeda 100 %
Outcome : Tersedianya gedung kantor yangnyaman
100 % 100 % 100 %
17. Kegiatan Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Input : Rp. 200.000.000,- 198.000.000,- 99 % Output : Gedung kantor yang baik, nyaman dan memadai
Rehabilitasi ruangan 4
bidang Bappeda
Rehabilitasi ruangan 4
bidang Bappeda
100 %
Outcome : Tersedianya gedung kantor
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 55
yang nyaman
18. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Input : Dana Rp. 26.900.000,- 12.131.000 45,10 % Output : Terbentuknya SDM yang profesional
2 orang (Diklat
Keuangan)
2 orang (Diklat
Keuangan) 100 %
Outcome : Meningkatnya kwalitas SDM di Bappeda
100 % 100 % 100 %
19. Kegiatan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RA-PPK) sebagai tindak lanjut INPRES No. 2 Tahun 2014
Input : Dana Rp. 250.000.000,- 218.636.800,- 87,45 % Output : Tersedianya Dokumen RA-PPK Kota Malang Tahun 2015
Dokumen RA-PPK Kota
Malang Tahun 2015
Dokumen RA-PPK Kota
Malang Tahun 2015
100 %
Outcome : Tercapainya Strategi Pencegahan Pemberantasan korupsi (RA-PPK) Kota Malang
100 % 100 % 100 %
20. Kegiatan Peningkatan Kinerja PNS Bappeda
Input : Dana Rp. 190.000.000,- 185.355.000,- 97,56 % Output : Tersedianya SDM Bappeda yang profesional
32 org 32 org 100 %
Outcome : Meningkatkan SDM Bappeda yang handal
100 % 100 % 100 %
21. Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Input : Dana Rp. 5.000.000,- 5.000.000,- 100 % Output : Tersedianya LAKIP Tahun 2013
5 Buku LAKIP
5 Buku LAKIP
100 %
Outcome : Tersusunya laporan target kinerja SKPD
100 % 100 % 100 %
22. Kegiatan Penyusunan Rencana
Input : Dana Rp. 4.000.000,- 4.000.000,- 100 % Output : Peningkatan kinerja Bappeda
2 buku RKA & 8 Buku
DPA
2 buku RKA & 8 Buku
DPA 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 56
Kegiatan dan Anggaran
Outcome: Tercapainya targetkinerja
100 % 100 % 100 %
23. Kegiatan Penatausahaan keuangan
Input : Dana Rp. 23.857.000,- 23.801.000,- 99,77 % Output : Tersusunya buku besar, buku jurnal, neraca laporan realisasianggaran, catatan atas laporan keuangan dan aset.
8 buku 8 buku 100 %
Outcome : Tersedianya laporan keuangan tahun 2013
100 % 100 % 100 %
24. Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi serta Pelaporan Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan
Input : Dana Rp. 55.000.000,- 51.436.800,- 93,52 % Output : Tersedianya laporan pelaksanaan tugas pembantuan
30 buku 30 buku 100 %
Outcome : Terwujudnya teknis pelaksanaan dan tertib administrasi
100 % 100 % 100 %
25. Kegiatan Sosialisasi ketentuan Dibidang Cukai
Input : Dana Rp. 50.000.000,- 46.415.900,- 92,83 % Output : Terselenggaranya sosialisasiketentuan dibidang Cukai
30 org dan 30 materi
30 org dan 30 materi
100 %
Outcome : Terwujudnya pemahaman ketentuan dibidang cukai bagi pengelola DBH CHT
100 % 100 % 100 %
26. Kegiatan Fasilitasi
Dewan Riset Daerah
Input : Dana Rp. 750.000.000,- 586.355.000,- 78,18 % Output : Tersedianya buku agenda riset daerah (ARD) Kota
50 buku ARD dan 50 buku
SIDA
50 buku ARD dan 50 buku
SIDA 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 57
Malang 2014-2018 dan penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDA) Outcome : Tercapainya arah dan prioritas pembangunan Kota Malang
100 % 100 % 100 %
1. Kegiatan Penyediaan jasa Surat Menyurat,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 30.248.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 28.299.490,- (94%) yang digunakan untuk
pelaksanaan proses administrasi surat menyurat sebanyak 3000 surat
dengan 22 jenis. Tidak digunakannya semua anggaran karena disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp
1.948.510,- Outcome tercapai 100 %.
2. Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air an listrik,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 12.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 12.000.000,- (100%) yang digunakan untuk
pelaksanaan proses administrasi perkantoran berupa pembayaran jasa
telpon selama 12 bulan ( 100%) Outcome tercapai 100 %.
3. Kegiatan Penyediaan jasa Administrasi Keuangan,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 59.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 59.00.000,- (100%) yang digunakan untuk
pelaksanaan proses administrasi keuangan selama 12 bulan (100%)
Outcome tercapai 100 %.
4. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 10.424.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 10.424.000,- (100%) yang digunakan untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 58
pelaksanaan pemeliharaan kebersihan kantor selama 12 bulan (100%).
Outcome tercapai 100 %
5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 40.645.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 35.725.000,- (88%) yang digunakan untuk
penyediaan alat tulis kantor sebanyak 51 jenis selama 12 bulan ( 100%).
Tidak digunakannya semua anggaran karena disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 4.920.000,- ,
Outcome tercapai 100 %.
6. Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 37.500.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 37.500.000,- (100%) yang digunakan untuk
penyedia an barang cetakan selama 12 bulan (100%). Outcome tercapai
100%
7. Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor, Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 2.224.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 2.224.000,- (100%) yang digunakan untuk
penyediaan alat listrik untuk menggnti yang rusak selama 12 bulan
(100%). Outcome tercapai 100 %.
8. Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 182.900.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 178.605.350,- (97,65%) yang digunakan untuk
penyediaan peralatan kantor (100%) Tidak digunakannya semua
anggaran karena disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat
efisiensi anggaran sebesar Rp 4.294.650,-Outcome tercapai 100 %.
9. Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undang,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 4.620.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 4.620.000,- (100%) yang digunakan untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 59
penyediaan 2 buah surat kabar, Jawa Pos dan Malang Pos selama 12
bulan ( 100%). Outcome tercapai 100 %
10. Kegiatan penyediaan Makanan dan Minuman,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 29.250.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 29.155.000,- (99,68%) yang digunakan untuk
penyediaan makan dan minum untuk rapat dan tamu selama 12 bulan (
100%) Outcome tercapai 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp 95.000,-
11. Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 225.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 202.762.700,- (90,12%) yang digunakan untuk
pelaksanaan koordinasi ke instansi-instansi terkait dalam dan luar daerah
selama 12 bulan. Outcome tercapai 100 % terdapat sisa anggaran sebesar
Rp 22.237.300,- karena menyesuaikan dengan kebutuhan.
12. Kegiatan Penunjang Pengadaan Barang dan Jasa,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 55.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 551.625.000,- (100%) yang digunakan untuk
penunjang pengadaan barang dan jasa. Outcome tercapai 100 % terdapat
sisa anggaran sebesar Rp 3.375.000,- karena menyesuaikan dengan
kebutuhan.
13. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 191.170.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 191.170.000,- (100%) yang digunakan untuk
pengadaan kendaraan dinas 1 buah mobil dinas selama 12 bulan Outcome
tercapai 100%.
14. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 72.284.550,- dan
terrealisasi sebesar Rp 69.270.000,- (95,83%) yang digunakan untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 60
pemeliharaan rutin kendaraan dinas 3 buah mobil dinas dan 6 buah
sepeda motor selama 12 bulan Outcome tercapai 100 % terdapat sisa
anggaran sebesar Rp 3.014.550,- karena menyesuaikan dengan
kebutuhan.
15. Kegiatan pemeliharaan Rutin/berkala peralatan gedung kantor,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 10.340.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 10.340.000,- (100%) yang digunakan untuk
pemeliharaan peralatan kantor untuk kelancaran tugas-tugas Bappeda
Kota Malang. Outcome tercapai 100 %. Dengan Terpenuhinya sarana
dan prasarana aparatur.
16. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 50.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 49.400.000,- (98,80%) yang digunakan untuk
pemeliharaan gedung kantor untuk kelancaran tugas-tugas Bappeda Kota
Malang. Outcome tercapai 100 % terdapat sisa anggaran sebesar Rp
600.000,- karena menyesuaikan dengan kebutuhan.
17. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 200.000.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 198.000.000,- (99%) yang digunakan untuk
perbaikan/rehabilitasi gedung kantor, Outcome tercapai 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 2.000.000,-
18. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal,
Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp 26.900.000,- dan
terrealisasi sebesar Rp 12.131.000,- (45,107%) yang digunakan untuk
pelaksanaan pelatihan SDM aparatur Bappeda Kota Malang. Outcome
tercapai 100 %. Dengan meningkatnya kualitas SDM aparatur Bappeda
Kota Malang. Selain itu terdapat sisa anggaran sebesar Rp 31.363.200,-
karena menyesuaikan dengan kebutuhan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 61
19. Kegiatan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RA-
PPK) sebagai tindak lanjut INPRES No. 2 Tahun 2014,
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 250.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 218.636.800,- (87,45%) yang digunakan untuk kegiatan
penyusunan Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RA-
PPK) sebagai tindak lanjut INPRES No. 2 Tahun 2014. Outcome tercapai
100 %. Terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 31.363.200,- karena
menyesuaiakan dengan kebutuhan.
20. Kegiatan Peningkatan kinerja PNS Bappeda.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 190.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 185.355.000,- (97,56%) yang digunakan untuk kegiatan
peningkatan SDM Bappeda. Outcome tercapai 100 %. Terdapat sisa
anggaran sebesar Rp. 4.645.000,- karena menyesuaiakan dengan
kebutuhan.
21. Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 5.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 5.000.000,- (100%) yang digunakan untuk menyusun LAKIP
2014. Outcome tercapai 100 %.
22. Kegiatan penyusunan rencana kegiatan anggaran.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 4.000.000,-dan terrealisasi
sebesar Rp. 4.000.000,- (100%) yang digunakan untuk peningkatan
kinerja . Outcome tercapai 100 %.
23. Kegiatan Penatausahaan keuangan.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 23.857.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 23.801.000,- (99,77%) yang digunakan untuk menyusun
buku besar, buku jurnal, neraca laporan realisasi anggaran, catatan atas
laporan keuangan dan asset. Outcome 100 %. Terdapat sisa anggaran
sebesar Rp. 56.000,- karena menyesuaikan dengan kebutuhan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 62
24. Kegiatan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan dana alokasi khusus
tugas pembantuan.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 55.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 51.436.800,- (93,52%) yang digunakan untuk penyusunan
laporan pelaksanaan tugas pembantuan. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 3.563.200,-.
25. Kegiatan Sosialisasi ketentuan Dibidang Cukai.
Alokasi anggran kegiatan ini sebesar Rp. 50.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 46.415.900,- (92,83%) yang digunakan untuk
penyelenggaraan sosialisasi ketentuan dibidang cukai. Outcome 100 %.
Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 3.584.100,-.
26. Kegiatan Fasilitasi Dewan Riset Daerah.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 750.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 586.355.000,- (78,18%) yang digunakan untuk fasilitasi
kegiatan Dewan Riset Daerah dalam penyusunan buku agenda riset
daerah (ARD) Kota Malang 2014-2018 dan penguatan Sistem Inovasi
Daerah (SIDA). Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp 163.645.000,-.
Sasaran 2. Meningkatkan hasil Penelitian dan Pengembangan yang
Implementatif bagi perencanaan.
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
1. Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak
Input : Dana Rp. 85.000.000,- 80.450.100,- 94,65 % Output : Tersedianya Laporan Pencapaian Malang Kota Layak Anak
11 Buku 11 Buku 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 63
Outcome : Teridentifikasinya permasalahan program Kota Layak Anak
100 % 100 % 100 %
2. Kegiatan Penyusunan Pemetaan Potensi dan Pengembangan Ekonomi Sektor Informasi di Kota Malang
Input : Dana Rp. 158.280.000,- 156.605.000,- 98,94 % Output : Tersedianya Buku Pemetaan Potensi dan Pengembangan Ekonomi Sektor Informal Kota Malang 2014
20 Buku 20 Buku 100 %
Outcome : Teridentifikasinya program pemetakan Potensi dan Pengembangan ekonomi sektor informal Kota Malang 2014
100 % 100 % 100 %
3. Kegiatan Analisa angka pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
Input : Rp. 166.223.500,- 160.560.500,- 96,59 % Output : Tersedianya dokumen Analisa Angka Pertumbuhan Ekonomi di Kota Malang
40 buku dan 5 CD
40 buku dan 5 CD
100 %
Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan ekonomi dan keuangan
100 % 100 % 100 %
4. Kegiatan Studi Kebutuhan Teknologi untuk Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kota Malang
Input : Dana Rp. 167.003.500,- 157.880.500,- 94,54 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 64
Output : Tersedainya hasil Studi Kebutuhan Teknologi untuk Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kota Malang
20 buku dan 5 CD
20 buku dan 5 CD
100 %
Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan ekonomi dan keuangan
100 % 100 % 100 %
5.Kajian fasilitasi dan insentif pendukung kepada investor di Kota Malang
Input : Dana Rp. 89.078.000,- 84.444.000,00 94,80 % Output : Tersedianya buku Kajian Fasilitasi dan Insentif pendukung kepada investor di Kota Malang
40 buku dan 15 CD
40 buku dan 15 CD
100 %
Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan ekonomi
100 % 100 % 100 %
6.Kegiatan Kajian strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dalam menyongsong Ekonomi Global Asean 2015
Input : Dana Rp. 246.517.000,- 240.954.200,- 97,74 % Output : Tersedianya Buku Kajian Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dalam Menyongsong Ekonomi Global Asean 2015
40 buku dan 5 CD
40 buku dan 5 CD
100 %
Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan ekonomi dan keuangan
100 % 100 % 100 %
7.Kegiatan Analisa kesesuaian toko modern terhadap perijinan Kota Malang
Input : Dana Rp. 96.625.000,- 86.062.500,- 97,74 %
Output : Tersedianya buku Analisa Kesesuaian Toko Modern terhadap Perijinan
20 buku dan 5 CD
20 buku dan 5 CD
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 65
Kota Malang Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan di bidang pembangunan
100 % 100 % 100 %
8.Kegiatan penyusunan Analisa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang Tahun 2013
Input : Dana Rp. 74.987.500,- 74.487.500,- 99,33 % Output : Tersedianya Buku IPM
20 buku & 5 CD
20 buku & 5 CD
100 %
Outcome: Tersusunya analisa IPM Tahun 2013
100 % 100 % 100 %
9.Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Sistem Kesehatan Daerah Kota Malang
Input : Dana Rp. 99.950.000,- 97.400.000,- 97,45 % Output : Tersedianya Naskah Akademis
20 Buku & 10 CD
20 Buku & 10 CD
100 %
Outcome : Tersusunya Naskah Akademis dan Ranperda tentanh SKD Kota Malang
100 % 100 % 100 %
10.Kegiatan Pencapaian MDG's melalui database P3BM (Pro Poor Planning, Budgeting and Monitoring)
Input : Dana Rp. 200.000.000,- 154.807.600,- 77,40 % Output : Tersedianya Laporan Capaian MDG's Kota Malang
20 buku 20 buku 100 %
Outcome : Terisinya Indikator-IndikatorCapaian MDG's melalui Sofewere P3BM
100 % 100 % 100 %
11.Kegiatan Sinkronisasi dan koordinasi program pembangunan daerah dengan Program CSR Kota Malang
Input : Dana Rp. 15.000.000,- 0 0 % Output : - - - -
Outcome : - - - -
12.Kegiatan Analisa Angka Tingkat Pengangguran
Input : Dana Rp. 88.199.000,- 86.745.500,- 97,25 % Output : Tersedianya buku angka tingkat
20 buku dan 5 CD
20 buku dan 5 CD
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 66
pengangguran di Kota Malang Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan di bidang kemasyarakatan dan SDM
100 % 100 % 100 %
1. Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 85.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 80.450.100,- (94,65%) yang digunakan untuk
mengidentifikasi permasalahan program Kota Layak Anak dan menjadikan
pencapaian Malang Kota Layak Anak. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 4.549.900,-.
2. Kegiatan Penyusunan pemetaan potensi dan pengembangan ekonomi
sector informasi di Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 158.280.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 156.605.000,- (98,94%) yang digunakan untuk
mengidentifikasinya program pemetakan potensi dan pengembangan
ekonomi sektor informal Kota Malang tahun 2014. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 1.675.000,-.
3. Kegiatan Analisa angka pertumbuhan ekonomi di Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 166.223.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 160.560.500,- (96,59%) yang digunakan sebagai masukan
untuk mengambil kebijakan ekonomi dan ekuangan. Outcome 100 %.
Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 5.663.000,-.
4. Kegiatan Studi kebutuhan teknologi untuk pengembangan usaha kecil dan
menengah di Kota Malang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 67
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 167.003.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 157.880.500,- (94,54%) yang digunakan untuk
pengembangan usaha kecildan menengah di Kota Malang. Outcome 100
%. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 9.123.000,-.
5. Kegiatan Kajian fasilitasi dan insentif pendukung kepada investor di Kota
Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 89.078.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 84.444.000,- (94,80%) yang digunakan untuk kanjian fasilitasi
dan insentif pendukung kepada investor di Kota Malang. Outcome 100 %.
Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 4.634.000,-.
6. Kegiatan Kajian strategi pemberdayaan usaha kecil menengah dalam
menyongsong ekonomi Global 2015 .
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 246.517.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 240.954.200,- (97,74%) yang digunakan untuk kajian strategi
pemberdayaan usaha kecil menengah dalam menyongsong ekonomi global
2015. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp
5.562.800,-.
7. Kegiatan Analisa sesuaian took modernterhadap perijinan Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 96.625.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 86.062.500,- (89,07%) yang digunakan untuk analisa
kesesuaian took modern terhadap perijinan Kota Malang. Outcome 100 %.
Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 10.562.500,-.
8. Kegiatan Penyusunan analisa indeks pembangunan manusia (IPM) Kota
Malang Tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 68
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 74.987.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 74.487.500,- (99,33%) yang digunakan untuk analisa IPM
tahun 2013. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran
sebesar Rp 500.000,-.
9. Kegiatan Penyusunan naskah akademis dan rancangan peraturan daerah
tentang Sistem Kesehatan Daerah Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 99.950.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 97.400.000,- (97,457%) yang digunakan untuk penyusunan
naskah akademis dan ranperda tentang SKD Kota Malang. Outcome
100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 2.250.000,-.
10. Kegiatan Pencapaian MDG's melalui database P3BM (Pro Poor Planning,
Budgeting and Monitoring).
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 200.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 154.807.600,- (77,40%) yang digunakan untuk menyusun
laporan capaian MDG’S Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 45.192.400,-.
11. Kegiatan Sinkronisasi dan koordinasi program pembangunan daerah
dengan Program CSR Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 15.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 0,- (0%) hal ini tidak dilaksanakan terserap anggaran
kegiatannya karena belum bisa terbentuknya Forum CSR di Kota Malang.
12. Kegiatan Analisa angka tingkat pengangguran.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 89.199.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 86.745.500,- (97,25%) yang digunakan untuk mengukur
angka tingkat pengangguran di Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 69
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 2.453.500,-.
Sasaran 3.a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
1. Kegiatan rapat koordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang
Input : Dana Rp. 60.000.000,- 32.427.000,- 54,05% Output : Tersedianya buku hasil rapat koordinasi Bidang Ekonomi
10 Buku 10 Buku 100 %
Outcome : Tercapainya pelaksanaan Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang
100 % 100 % 100 %
2.Kegiatan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang
Input : Dana Rp. 74.968.500,- 73.848.500,- 98,51 % Output : Tersedianya buku Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang
10 Buku 10 Buku 100 %
Outcome : Tersusunya Dokumen Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang
100 % 100 % 100 %
3.Kegiatan Penyusunan rencana umum penanaman modal Kota Malang
Input : Dana Rp. 144.140.000,- 142.399.350,- 98,94% Output : Tersedianya Buku Rencana Umum Penanaman Modal Kota Malang
10 Buku 10 Buku 100 %
Outcome : Tersusunya acuan program
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 70
penanaman modal Kota Malang
1. Kegiatan rapat koordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 60.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 32.427.000,- (54,05%) yang digunakan untuk melaksanakan
rapat koordinasi bidang ekonomi Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 27.573.000,-.
2. Kegiatan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 74.968.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 73..848.500,- (98,51%) yang digunakan untuk menyusun
dokumen Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Kota Malang. Outcome
100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 1.120.000,-.
3. Kegiatan Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 144.140.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 142.399.350,- (98,79%) yang digunakan untuk menyusun acuan
program penanaman modak Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 1.740.650,-.
Sasaran 3.b. Pengentasan Kemiskinan.
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
1. Kegiatan Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Malang
Input : Dana Rp. 100.000.000,- 82.273.550,- 82,27 % Output : Tersedianya buku LP2KD Kota Malang
25 Buku 25 Buku 100 %
Outcome : Terkoordinasinya Anggaran dam
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 71
Laporan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kota MalangKoordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang
2.Kegiatan Profil perlindungan social dan pemberdayaan masyarakat Kota Malang
Input : Dana Rp. 89.357.000,- 86.524.500,- 96,83 % Output : Tersedianya Buku Profil Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat di Kota Malang
20 buku dan 5 CD
20 buku dan 5 CD
100 %
Outcome : Sebagai masukan untuk kebijakan di bidang kemasyarakatan dan SDM
100 % 100 % 100 %
1. Kegiatan Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 100.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 82.273.550,- (82,27%) yang digunakan untuk
mengkoordinasikan anggaran dan laporan penanggulangan kemiskinan
daerah (LP2KD) Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua
anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 17.726.450,-.
2. Kegiatan Profi Perlindungan Sosialdan Pemberdayaan Masyarakat di Kota
Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 89.357.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 86.524.500,- (96,83%) yang digunakan untuk menyusun profil
perlindungan social dan pemberdayaan masyarakat di Kota Malang. Outcome
100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 2.832.500,-.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 72
Sasaran 4. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
1. Penyelenggara an Musrenbang RKPD
Input : Dana Rp
161,587,950
158,707,700,- 98,22%
Output: Tersedianya dokumen RKPD Kota Malang
150 buku
150 Buku
100%
Outcome : Sebagai dasar penyusunan APBD terfokus secara prioritas
100% 100% 100%
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
2.Penyusunan KU-Perubahan APBD dan PPAS Perubahan APBD tahun 2014
Input : Dana Rp 175.000.000,- 137.378.750,- 78,50%
Output : Tersedianya dokumen KU-Perubahan APBD & PPAS Perubahan APBD 2014
75 buku 75 buku 100 %
Outcome : Sebagai dasar penyusunan APBD terfokus secara prioritas
100 % 100 % 100 %
Kegiatan Indikator Kerja Target Realisasi Capaian
3. Penyusunan KU-APBD dan PPAS APBD tahun 2015
Input : Dana Rp
225.000.000,- 199.108.000,- 88,49%
Output : Tersedianya dokumen KUA APBD & PPAS APBD 2014
100 buku 100 buku 100 %
Outcome : Sebagai dasar penyusunan
100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 73
APBD terfokus secara prioritas
4.Verifikasi rancangan akhir rencana strategis SKPD
Input : Dana Rp
125,000,000,- 117,118,700,- 93,69%
Output : Terselenggaranya verifikasi renstra SKPD
1kali kegiatan
1kali kegiatan
100%
Outcome : Sinkronisasi antara renstra SKPD dengan RPJMD kota malang
100% 100% 100%
5.Penyusunan perubahan RKPD 2014
Input : Dana Rp
125.000,000,- 109,532,000,- 87,63%
Output : Tersedianya dokumen RKPD kota malang
125 Buku
125 Buku
100%
Outcome : Sebagai dasar penyusun APBD terfokus secara prioritas
100% 100% 100%
6.Sosialisasi dan publikasi RPJMD 3013-2018
Input : Dana Rp
250,000,000,- 242,980,000,-
97,19%
Output : Tersosialisasi dan terpublikasikannya RPJDM kota malang 2013-2018
140 booklet Publikasi radio,Tv, media cetak
140 booklet Publikasi radio,TV,Media cetak
100%
Outcome : Tersampaikannya RPJDM Kota Malang ke pada masyarakat
100% 100% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 74
Kegiatan Indikator kerja Target Realisasi Capaian
7.Workshop perencanaan pembangunan Daerah
Input : Dana Rp
75,000,000,- 73,282,000,- 97,71 %
Output : Terselenggaranya workshop perencanaan pembangunan daerah
5 buku 5 CD
5 buku 5 CD
100%
Outcome : Tercapainya pelaksanaan workshop perencanaan pembangunan
100% 100% 100%
8.Desk penyususan kegiatan RKPD
Input : Dana Rp
25,000,00,- 25,000,000 100%
Output : Terselenggaranya DESK RKPD tahun 2015
15 buku
15 buku
100 %
Outcome : Sinkronisasi antara RKPD SKPD dengan KUA-PPAS SKPD kota malang
100% 100% 100%
9.Kegiatan Penyusunan profil Kota Malang
Input : Dana Rp. 117.000.000,- 116.171.500,- 99,29 % Output : Tersedianya data statistik Kota Malang Than 2013
100 buku 100 CD
100 buku 100 CD
100 %
Outcome : Sebagai bahan perencanaan pembangunan Kota Malang
100% 100% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 75
1. Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 161.587.950,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 158.707.700,- (98,22%) yang digunakan untuk menyusun
dokumen RKPD Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua
anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 2.880.250,-.
2. Kegiatan Penyusunan KU-Perubahan APBD dan PPAS Perubahan APBD tahun
2014.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 175.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 137.378.750,- (78,50%) yang digunakan untuk menyusun
dokumen KU-Perubahan APBD & PPAS Perubahan APBD 2014. Outcome
100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 37.621.250,-.
3. Kegiatan Penyusunan KU-APBD dan PPAS APBD tahun 2015.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 225.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 199.108.000,- (88,49%) yang digunakan untuk menyusun
dokumen KUA APBD & PPAS APBD 2014. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 25.891.250,-.
4. Kegiatan Verifikasi rancangan akhir rencana strategis SKPD.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 125.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 117.118.700,- (93,69%) yang digunakan untuk
menyelenggaraan verifikasi renstra SKPD. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 7.881.300,-.
5. Kegiatan Penyusunan perubahan RKPD 2014.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 125.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 109.532.000,- (87,63%) yang digunakan untuk menyusun
dokumen RKPD Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 76
anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 15.468.000,-.
6. Kegiatan Sosialisasi dan publikasi RPJMD 3013-2018.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 250.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 242.980.000,- (97,19%) yang digunakan untuk
mensosialisasikan dan mempublikasikan RPJMD Kota Malang 2013-2018.
Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 7.020.000,-.
7. Kegiatan Workshop perencanaan pembangunan Daerah.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 75.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 73.282.000,- (97,71%) yang digunakan untuk
menyelenggarakan workshop perencanaan pembangunan daerah. Outcome
100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 1.718.000,-.
8. Kegiatan Desk penyususan kegiatan RKPD.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 25.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 25.000.000,- (100%) yang digunakan untuk menyelenggarakan
DESK RKPD tahun 2015sehingga terwujud sinkronisasi antara RKPD SKPD
dengan KUA-PPAS SKPD Kota Malang. Outcome 100 %.
9. Kegiatan Penyusunan Profil Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 117.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 116.171.500,- (99,29%) yang digunakan untuk menyusun data
statistik Kota Malang Tahun 2013. Outcome 100 %. Tidak digunakannya
semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 828.500,-.
Dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Bappeda Kota Malang telah
menyusun RPJPD, RPJMD dan RKPD Kota Malang sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 77
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Malang
Tahun 2005-2025 sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun
2010 tanggal 5 Nopember 2010 ;
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang
Tahun 2009-2013 sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun
2010 tanggal 5 Nopember 2010 ;
c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang
Tahun 2013-2018 sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun
2014 ;
d. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2010
sesuai Peraturan Walikota Malang Nomor Tahun 2009 tanggal Juni
2009.
e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2011
sesuai Peraturan Walikota Malang Nomor 38 Tahun 2010 tanggal 1
September 2010.
f. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2012
sesuai Peraturan Walikota Malang Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 7 Juli
2011.
g. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2013
sesuai Peraturan Walikota Malang Nomor 17 Tahun 2012 tanggal 21
Juni 2012.
h. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2014
sesuai Peraturan Walikota Malang Nomor 23 Tahun 2013 tanggal 27 Mei
2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 78
Sasaran 5. Meningkatkan perencanaan, penataan dan pengendalian Tata Kota
.
Kegiatan Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
1. penyususunan naskah akademis dan rancangan peraturan walikota tentang tata cara partisipasi masyarakat dalam penataan ruang
Input : Dana Rp
124,100,500,- 124,100,500,- 100 %
Output : Tersedianya naskah akademis dan rancangan peraturan walikota tentang tata cara partisipasi masyarakat dalam penataan ruang di kota malang
Laporan 5Eks, Laporan antara 7 Eks, Laporan akhir 7 Eks, Naskah Akademis 10 Eks, Ranperwal 10 Eks, Cakram Padat 14 Keping
Laporan 5Eks, Laporan antara 7 Eks, Laporan akhir 7 Eks, Naskah Akademis 10 Eks, Ranperwal 10 Eks, Cakram Padat 14 Keping
100 %
Outcome : Tersusunnya naskah akademis, dan rancangan peraturan walikota tentang tata cara partisipasi msyarakat dalam penataan ruang di kota malang
100 % 100% 100 %
2. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang rencana tata bangunan dan lingkungang
Input : Dana Rp
257,822,000- 257,422,000,- 99,85 %
Output : Tersedianya naskah akademis dan rancangan peraturan walikota tentang rencana tata
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan fakta & analisa 7 Eks, Laporan rencana 7 Eks,
Naskah Akademis 10
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan
fakta & analisa 7 Eks, Laporan rencana 7 Eks,
Naskah Akademis 10
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 79
Sub BWP prioritas pada BWP Malang Tengah
bangunan dan lingkungan Sub BWP prioritas pada BWP Malang Tengah
Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 5 Eks,
Cakram Padat 16 keping
Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 5 Eks,
Cakram Padat 16 keping
Outcome : Tersusunnya naskah akademis dan ranperwal tentang rencana tata bangunan dan lingkungan sub BWP prioritas pada BWP Malang Tengah
100 % 100 % 100 %
3. Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Rencana tata bangunan dan lingkungan Sub BWP prioritas pada BWP malang Utara
Input : Dana Rp
263,536,500,- 263,136,500,- 99,85 %
Output : Tersedianya naskah akademis dan rancangan peraturan walikota tentang rencana tata bangunan dan lingkungan sub BWP prioritas pada BWP Malang Utara
Laporan Pendahuluan 5 Eks, Laporan fakta & analisa 7 Eks, Laporan rencana 7 Eks, Naskah Akademis10 Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 5 Eks, Cakram padat 16 Keping
Laporan Pendahuluan 5 Eks, Laporan fakta & analisa 7 Eks, Laporan rencana 7 Eks, Naskah Akademis10 Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 5 Eks, Cakram padat 16 Keping
100 %
Outcome : Tersusunnya naskah akademis dan ranperwal tentang rencana tata bangunan
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 80
dan lingkungan Sub BWP prioritas pada BWP malang utara
4. pendampingan persetujuan substansi rencana rinci tata ruang kota malang
Input : Dana Rp
190,965,500- 184,315,500- 97%
Output : Persetujuan substansi rencana rinci tata ruang kota malang
Untuk evaluasi BKPRD Provinsi: Ringkasan Materi 40 Eks, Ranperda 40 Eks, Dokumen evaluasi substansi 5 Eks, Cakram padat 40 keping Untuk Penyelarasan dengan DPRD : Naskah akademis 7 Eks,Ranperda 7 Eks, Album Peta 6 Eks, Pearturan Zonasi 1 Eks, Cakram Padat 10 keping
Untuk evaluasi BKPRD Provinsi: Ringkasan Materi 40 Eks, Ranperda 40 Eks, Dokumen evaluasi substansi 5 Eks, Cakram padat 40 keping Untuk Penyelarasan dengan DPRD : Naskah akademis 7 Eks,Ranperda 7 Eks, Album Peta 6 Eks, Pearturan Zonasi 1 Eks, Cakram Padat 10 keping
100 %
Outcome : Pendampingan asistensi persetujuan substansi rencana rinci tata ruang kota malang
100 % 100 % 100 %
5. Penyusunan Input : Dana Rp. 161.833.000,- 161.833.000,- 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 81
Naskah Akademis dan rancangan peraturan Walikota tentang Tata cara Pemberian insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Kota Malang
Output : Tersedianya Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata cara Pemberian Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Kota Malang
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan antara 7 Eks, Laporan akhir 7 Eks, Naskah akademis 10 Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 3 Eks, Cakram padat 14 keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan antara 7 Eks, Laporan akhir 7 Eks, Naskah akademis 10 Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 3 Eks, Cakram padat 14 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata cara Pemberian Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Kota Malang
100 % 100 % 100 %
6.Kegiatan Pembuatan Sistem Informasi Penataan Ruang Kota Malang
Input : Dana Rp. 245.924.500,- 145.549.500,- 99,85 % Output : Tersedianya Sistem Informasi Penataan Ruang Kota Malang
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan antara 5 Eks, Laporan akhir 5 Eks, Buku
manual operasional 10
Eks, Buku Tutorial 30
Eks, Cakram padat 15
keping, PC Desktop 2 set,
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan antara 5 Eks, Laporan akhir 5 Eks, Buku
manual operasional 10
Eks, Buku Tutorial 30
Eks, Cakram padat 15
keping, PC Desktop 2 set,
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 82
Printer laser colour 1 bh,
Siftware antivirus 2
buah
Printer laser colour 1 bh,
Siftware antivirus 2
buah
Outcome : Tersusunnya Sistem Informasi Penataan Ruang Kota Malang
100 % 100 % 100 %
7.Kegiatan Review Naskah Akademis rencana induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dan Penyusunan Rencana Peraturan Walikota tentang RISPAM
Input : Dana Rp. 60.000.000,- 56.452.300,- 94,09 % Output : Tersedianya Naskah Akademis Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dan Penyusunan Rencana Peraturan Walikota tentang RISPAM
Laporan rencana 7 Eks,
Naskah akademis 10
Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 3 Eks,
Cakram padat 13 keping
Laporan rencana 7 Eks,
Naskah akademis 10
Eks, Ranperwal 10 Eks, Album Peta 3 Eks,
Cakram padat 13 keping
100 %
Outcome : Terkajiulangnya Naskah Akademis Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dan Penyusunan Rencana Peraturan Walikota tentang RISPAM
100 % 100 % 100
8. Kegiatan Pemuktakiran Dokumen Rencana
Input : Dana Rp. 67.500.000,- 66.699.000,- 98,81 % Output : Tersedianya Dokumen
Dokumen RPIJM 10 Eks,
Dokumen
Dokumen RPIJM 10 Eks,
Dokumen 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 83
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) berdasarkan data mutakhir
buku putih 10 Eks, Dokumen SSK 10 Eks, Dokumen
MPSS 10 Eks, Cakram Padat
RPIJM 15 keping,
Cakram padat buku putih,
SSK dan MPSS 15 keping
buku putih 10 Eks, Dokumen SSK 10 Eks, Dokumen
MPSS 10 Eks, Cakram Padat
RPIJM 15 keping,
Cakram padat buku putih,
SSK dan MPSS 15 keping
Outcome : Tersusunnya Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS) berdasarkan data mutakhir
100 % 100 % 100 %
9..Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Akses Jalan Tunggulwulung - Sudimoro - Karanglo pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara
Input : Dana Rp. 142.786.000,- 142.786.000,- 100 5 Output : Tersedianya Studi Kelayakan Akses Jalan Tunggulwulung - Sudimoro - Karanglo pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan antara 7 Eks Laporan akhir 10 Eks, Album
Peta 3 Eks, Buku
dokumentasi dan
pengukuran 3 Eks,
Ringkasan
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan antara 7 Eks Laporan akhir 10 Eks, Album
Peta 3 Eks, Buku
dokumentasi dan
pengukuran 3 Eks,
Ringkasan
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 84
eksekutif 5 Eks, Cakram
Padat 14 keping
eksekutif 5 Eks, Cakram
Padat 14 keping
Outcome : Tersusunnya Studi Kelayakan Akses Jalan Tunggulwulung - Sudimoro - Karanglo pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara
100 % 100 n% 100 %
10.Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) Kota Malang
Input : Dana Rp. 176.252.000,- 176.252.000,- 100 % Output : Tersedianya Studi Kelayakan Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) Kota Malang
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan antara 7 Eks, Laporan akhir 10 Eks, Album
peta3 Eks, Cakram padat
13 keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan antara 7 Eks, Laporan akhir 10 Eks, Album
peta3 Eks, Cakram padat
13 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Studi Kelayakan Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) Kota Malang
100 % 100 % 100 %
11. Kegiatan Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang Tata Kota
Input : Dana Rp. 25.000.000,- 20.580.000,- 82,32 % Output : Sinkronnya Program-program Bidang Tata Kota
7laporan 7 laporan 100 %
Outcome : Terlaksananya Koordinasi Bidang Tata Kota
100 % 100 % 100 %
12.Kegiatan Input : Dana Rp. 158.497.300,- 158.497.300,- 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 85
Penyusunan studi kelayakan pelebaran jalan Ki Ageng Gribig pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Timur
Output : Tersedianya Dokumen Kelayakan Pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Timur
Laporan pendahuluan 5 Eks, laporan antara 7 Eks, Laporan akhir
10 Eks, AlbumPeta (A1)2 Eks, Album Peta
(A3) 3 Eks,Cakram
padat 13 keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, laporan antara 7 Eks, Laporan akhir
10 Eks, AlbumPeta (A1)2 Eks, Album Peta
(A3) 3 Eks,Cakram
padat 13 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Dokumen Kelayakan Pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Timur
100 % 100 % 100 %
13.Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pelebaran Jalan Mayjen Sungkono pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Tenggara
Input : Dana Rp. 159.737.500,- 159.737.500,- 100 % Output : Tersedianya Dokumen Kelayakan pelebaran Jalan Mayjen Sungkono pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Tenggara
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan antara 7 Eks, laporan akhir 10 Eks, Album
peta (A1) 2 Eks, Album peta (A3) 3
Eks, Cakrapadat 13
keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan antara 7 Eks, laporan akhir 10 Eks, Album
peta (A1) 2 Eks, Album peta (A3) 3
Eks, Cakrapadat 13
keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Dokumen Kelayakan pelebaran Jalan Mayjen Sungkono pada
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 86
Bagian Wilayah Perkotaan Malang Tenggara
14.Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Taman Wisata Air (Water Ecopark)
Input : Dana Rp. 65.266.000,- 61.870.000,- 94,80 % Output : Tersedianya Studi kelayakan Wisata Air (Ecopark Water)
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan akhir
(kelayakan & desain) 7 Eks, Album gambar (berwarna) 3 Eks, Dokumen
proposal kegiatan 3
Eks, Cakram padat 5 keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan
akhir (kelayakan & desain) 7 Eks, Album gambar (berwarna) 3 Eks, Dokumen
proposal kegiatan 3
Eks, Cakram padat 5 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Studi kelayakan Wisata Air (Ecopark Water)
100 % 100 % 100 %
15.Kegiatan Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tatacara Penyerahan PSU
Input : Dana Rp. 64.524.000,- 62.147.200,- 96,32 %
Output : Tersedianya Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Penyerahan PSU
Laporan akhir/kram padatMateri Teknis 7 Eks, Ranperwal 10 Eks, Cakram
padat 7 keping
Laporan akhir/kram padatMateri Teknis 7 Eks, Ranperwal 10 Eks, Cakram
padat 7 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Penyerahan PSU
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 87
16.Kegiatan Kajian Awal Pengembangan Underpass sebagai Alternatif Pengurai Kemacetan Kota Malang
Input : Dana Rp. 64.678.000,- 62.184.500,- 96,14 % Output : Tersedianya Kajian Awal Pengembangan Underpass sebagai Alternatif Pengurai Kemacetan
Laporan pendahuluan
5 Eks, Laporan akhir 7 Eks,
Album peta 3 Eks, Cakram
padat 5 keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, Laporan akhir 7 Eks,
Album peta 3 Eks, Cakram
padat 5 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Kajian Awal Pengembangan Underpass sebagai Alternatif Pengurai Kemacetan
100 % 100 % 100 %
17.Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan LIPOSOS
Input : Dana Rp. 63.154.000,- 59.945.00,- 94,92 % Output : Tersedianya Studi Kelayakan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Liposos
Laporan pendahuluan
5 Eks, Dokumen
kelayakan BLK 7 Eks,
Dokumen kelayakan
Liposos 7 Eks, Album gambar
BLK 3 Eks,Album gambar
Liposos 3 Eks, Cakram padat
5 keping
Laporan pendahuluan 5 Eks, Dokumen kelayakan BLK
7 Eks, Dokumen kelayakan
Liposos 7 Eks, Album gambar
BLK 3 Eks,Album gambar
Liposos 3 Eks, Cakram padat
5 keping
100 %
Outcome : Tersusunnya Studi Kelayakan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Liposos
100 % 100 % 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 88
Outcome : Tersedianya naskah akademis dan ranperwal tentang rencana induk penataan sektor informal
100 % 100 % 100 %
1. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota
tentang Tata Cara Partisipasi Masyarakat Dalam Penataan Ruang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 124.100.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 124.100.500,- (100%) yang digunakan untuk menyusun Naskah
Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Partisipasi
Masyarakat dalam Penataan Ruang di Kota Malang. Outcome 100 %.
2. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota
tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Sub BWP Prioritas pada
BWP Malang Tengah.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 257.822.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 257.422.000,- (99,85 %) yang digunakan untuk menyusun
Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan Sub BWP Prioritas pada BWP Malang Tengah.
Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 400.000,-.
3. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota
tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Sub BWP Prioritas pada
BWP Malang Utara.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 263.536.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 263.236.500,- (99,85 %) yang digunakan untuk menyusun
Tersusunnya Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Sub BWP Prioritas pada BWP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 89
Malang Utara. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp 400.000,-.
4. Kegiatan Pendampingan Persetujuan Substansi Rencana Rinci Tata Ruang
Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 190.965.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 184.315.500,- (97 %) yang digunakan untuk Pendampingan
asistensi persetujuan substansi Rencana Rinci Tata Ruang Kota Malang.
Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 6.650.000,-.
5. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis dan rancangan peraturan Walikota
tentang Tata cara Pemberian insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang
Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 161.833.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 161.833.000,- (100 %) yang digunakan untuk menyusun
Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata cara
Pemberian Insentif dan Disinsentif Pemanfaatan Ruang Kota Malang.
Outcome 100 %.
6. Kegiatan Pembuatan Sistem informasi Penataan Ruang Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 245.924.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 245.549.500,- (99,85 %) yang digunakan untuk menyusun
Sistem Informasi Penataan Ruang Kota Malang. Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 375.000,-.
7. Kegiatan Review Naskah Akademis rencana induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) dan Penyusunan Rencana Peraturan Walikota tentang
RISPAM.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 60.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 56.452.300,- (94,09 %) yang digunakan untuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 90
mengkajiulangnya Naskah Akademis Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) dan Penyusunan Rencana Peraturan Walikota tentang
RISPAM. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan
dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp 3.547.700,-.
8. Kegiatan Pemuktakiran Dokumen Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum
Program Sanitasi (MPS).
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 67.500.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 66.699.000,- (98,81 %) yang digunakan untuk menyusun
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Dokumen
Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
berdasarkan data mutakhir. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua
anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 801.000,-.
9. Kegiatan Penyusunan Study Kelayakan dan Pra Detail Engineering Design
Jembatan Tlogomas - Saksofon pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang
Utara.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 122.421.700,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 122.276.700,- (99,88 %) yang digunakan untuk menyusun
Studi Kelayakan dan Pra Detail Engineering Design Jembatan Tlogomas -
Saksofon pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara. Outcome 100 %.
Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 145.000,-.
10. Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Akses Jalan Tunggulwulung -
Sudimoro - Karanglo pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Utara.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 142.786.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 142.786.000,- (100 %) yang digunakan untuk menyusun Studi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 91
Kelayakan Akses Jalan Tunggulwulung - Sudimoro - Karanglo pada Bagian
Wilayah Perkotaan Malang Utara. Outcome 100 %.
11. Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Sarana Angkutan Umum Masal
(SAUM) Kota Malang.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 176.252.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 176.252.0000,- (100 %) yang digunakan untuk menyusun Studi
Kelayakan Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) Kota Malang. Outcome
100 %.
12. Kegiatan Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang Tata Kota.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 25.000.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 20.580.000,- (82,32 %) yang digunakan untuk melaksanakan
Koordinasi Bidang Tata Kota. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua
anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi
anggaran sebesar Rp 4.420.000,-.
13. Kegiatan Penyusunan studi kelayakan pelebaran jalan Ki Ageng Gribig pada
Bagian Wilayah Perkotaan Malang Timur.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 158.497.300,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 158.497.300,- (100 %) yang digunakan untuk menyusun
Dokumen Kelayakan Pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig pada Bagian Wilayah
Perkotaan Malang Timur. Outcome 100 %.
14. Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pelebaran Jalan Mayjen Sungkono
pada Bagian Wilayah Perkotaan Malang Tenggara.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 159.737.500,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 159.737.500,- (100 %) yang digunakan untuk menyusun
Dokumen Kelayakan pelebaran Jalan Mayjen Sungkono pada Bagian Wilayah
Perkotaan Malang Tenggara. Outcome 100 %.
15. Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Taman Wisata Air (Water Ecopark).
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 65.266.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 61.870.000,- (94,80 %) yang digunakan untuk Tersusunnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 92
Studi kelayakan Wisata Air (Ecopark Water). Outcome 100 %. Tidak
digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan kebutuhan sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 3.396.000,-.
16. Kegiatan Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota
tentang Tatacara Penyerahan PSU.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 64.524.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 62.147.200,- (96,32 %) yang digunakan untuk menyusun
Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata Cara
Penyerahan PSU. Outcome 100 %. Tidak digunakannya semua anggaran
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar
Rp 2.376.800,-.
17. Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Balai Latihan Kerja
(BLK) dan LIPOSOS Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Balai
Latihan Kerja (BLK) dan LIPOSOS.
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 63.154.000,- dan terrealisasi
sebesar Rp. 59.945.000,- (94,92 %) yang digunakan untuk menyusun Studi
Kelayakan Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Liposos. Outcome
100 %. Tidak digunakannya semua anggaran disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 3.209.000,-.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 93
PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG
TAHUN ANGGARAN 2012, 2013 DAN 2014
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISA
SI 2012
REALISA
SI 2013
REALISA
SI 2014
%
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan Meningkatnya Perencanaan Pengembangan berbasis masyarakat
Prosentase keikutsertaan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan kota. Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan a.RPJPD
b.RPJMD c.RKPD
100 % (150org) Sudah ada Sudah ada 1 produk
93% (140 org) Ada/Perda No 5 Th 2010 Ada/Perda No 6 Th 2010 4 Produk
100% (150org) Ada/Perda No 5 Th 2010 Ada/Perda No 6 Th 2010 5 Produk
100 % (150 org) Ada/Perda No.5 Th 2010 Ada/Perda No. 7 Th. 2014 1 Produk
100% 100% 100%
Meningkatnya perencanaan penataan dan pengendalian tata ruang
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang, Rencana Rinci, dan Rencana Teknis Ruang Kawasan
1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ram perda Sosiali sasi Ke : 2 kecamat an/ 24 kelurahan
1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ram perda Sosiali sasi Ke : 3 Kecamat an/33 Kelurahan
1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ram perda Sosiali sasi Ke : 2 kecamat an/ 24 kelurahan
100% 100% 100%
Meningkatnya Pemanfaatan ruang sesuai
Ketaatan terhadap RTRW
81 %
76 %
76 %
92%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 94
peraturan Luas Wilayah Produktif Luas Wilayah Industri Luas Wilayah Perkotaan
1.435 Ha
320,70 Ha 11.005 Ha
1.435 Ha 320,70 Ha 11.055,66 Ha
1.435 Ha 320,70 Ha 11.055,66 Ha
1.435 Ha 320,70 Ha 11,055,66 Ha
100% 100% 100%
Meningkatnya Perekonomian Daerah dan sekitar
Peningkatan Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDRB Pertumbuhan PDRB pertahun Laju Inflasi Kota PDRB Perkapita
100 % 6,45 % 6 % 17,81 Juta(Rp)
100 % 7,08% 4,06% 18,14Juta (Rp)
100 % 7,57 % 7,92%
100 % 7,30 % 4,66 % 17,12 Juta (Rp.)
100% 117% 78 %
97%
Meningkatnya Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan
Jumlah penduduk diatas garis kemiskinan
10,28% 9,24% Angka Kemiskinan
5,58% Angka kemiskinan
4,85 % Angka kemiskinan
48 %
Tersedianya dokumen rencana pembangunan kota dan tata ruang kota serta dokumen pendukung lainnya
Hasil-Hasil penelitian yang diterapkan untuk kepentingan perencanaan : - Study
kelayakan ttg ekonomi
- Study kelayakan ttg Sosial Budaya
- Study kelayakan ttg Pemerintahan Umum
5 penelitian 2 penelitian 0 penelitian
2 penelitian 4 penelitian 7 penelitian
3 penelitian 4 penelitian 3 penelitian
2 Penelitian 2 Penelitian 1 penelitian
40 % 100% 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 95
- Study kelayakan Tata Ruang
10 Masterplan
4 penelitian
10 penelitian
11 penelitian
110 %
Tersedianya laporan hasil pembangunan kota
Kualitas dan kuantitas laporan hasil kegiatan pembangunan kota meningkat
5 laporan 5 laporan 5 laporan 5 laporan 100%
Meningkatnya kualitas pelayanan dan koordinasi yang baik
- Terpenuhinya Jasa Administrasi Perkantoran
- Terpenuhinya Fasilitas perkantoran
- Frekuansi konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah propinsi serta dengan pemerintah Kab/Kota lain
- Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran
- Tercapainya akuntabilitas instansi
12 bulan/100% 12 bln/100 % 100 kali 12 bln/1mbl. 4 spd mtr 100 %
12 bln/100% 12 bln/100% 101 kali 12 bln/2 mbl. 7 spd mtr 100 %
12 bln/100% 12 bln/100% 137 kali 12 bln/1mbl. 4 spd mtr 100%
12 Bln/100% 12 Bln/100% 75 kali 12 Bln/3 mbl. 6 spd mtr 100%
100% 100% 75% 100% 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 96
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di BAPPEDA Kota
Malang tentunya perlu ditunjang dengan anggaran yang memadai. Untuk
itu pada tahun 2014 dianggarkan untuk :
a. Belanja Langsung
Anggaran belanja langsung sebelum perubahan Rp. 6.730.000.000,-
dan setelah perubahan Rp 8.216.254.000,- bertambah Rp
1.486.254.000,- dan terrealisasi sebesar Rp. 7.666.162.240,- jadi
sisa anggaran pada tahun anggaran 2014 sebesar Rp 550.091.760,-
Dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan tahun 2014 sebagai berikut :
NO. SASARAN ANGGARAN REALISASI %
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Meningkatkan Pem bangunan perencanaan Berbasis Masyarakat
Rp 1.161.587.950,- Rp 1.063.107.900,- 91,52 %
2. Meningkatkan peren-canaan, penataan dan pengendalian tata ruang
Rp 1.700.000.000,- Rp 1.666.311.500,- 98,01 %
3. Meningkatnya perekono mian daerah dan sekitar
Rp 570.000.000,- Rp 552.786.700,- 96,98 %
4. Pengentasan kemiskinan
Rp 668.493.500,- Rp 582.238.650,- 87,10 %
5. Tersedianya dokumen rencana pembangunan kota dan tata ruang kota serta dokumen pendukung lainnya
Rp 475.000.000,- Rp 459.722.000 96,78 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 97
6. Tersedianya laporan hasil pembangunan kota
Rp 718.007.000,- Rp 687.107.950 95,69 %
7. Peningkatan kualitas pelayanan dan koordinasi yang baik
Rp 1.131.655.500 Rp 1.100.889.543 97,28 %
Total Belanja 6.530.920.000 6.305.832.843 96,55 %
b.Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung sebelum perubahan sebesar Rp. 2.684.238,67
setelah perubahan sebesar Rp 2.760.494.536,26 bertambah Rp
76.256.220,59,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.704.491.719,24,- atau
sebesar 97,97 % yang digunakan untuk belanja pegawai (gaji untuk
karyawan karyawati BAPPEDA Kota Malang yang berjumlah 33 orang).
Adapun perbandingan Anggaran tahun 2013 dan 2014 sebagaimana dalam
tabel berikut :
URAIAN JUMLAH ANGGARAN
TAHUN 2013 (Rp.)
JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2014
(Rp.)
Jumlah Belanja Tak Langsung 1.848.809.293,09 2.760.494.536,26
Jumlah Belanja Langsung 6.830.920.000,00 8.216.254.000,00
Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan bahwa penggunaan belanja tidak
langsung yang tersedia pada tahun Anggaran 2013 dan 2014, mengalami
kenaikan sebesar Rp. 911.685.243,17 Penggunaan belanja langsung dari tahun
2013 ke 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.385.334.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 98
BAB IV
PENUTUP
A. Tinjauan Umum Tentang Keberhasilan Pencapaian Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang merupakan media komunikasi
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pembangunan,
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang menjadi tugas
dan wewenang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang. Media
komunikasi ini sangat penting untuk menginformasikan sasaran, program dan
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kota Malang pada
tahun 2014 dalam rangka pencapaian visi dan misi, tujuan dan sasaran yang
telah dituangkan dalam Review Renstra Bappeda Kota Malang 2013-2018.
Disamping itu penyusunan LAKIP ini merupakan sarana sebagai bahan evaluasi
dan umpan balik dalam menunjang perbaikan kinerja Bappeda Kota Malang
pada tahun-tahun mendatang.
Adapun keberhasilan pencapaian kinerja Badan Perencanaan
pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang pada tahun 2014 capaian
kinerja kegiatan dari 69 Kegiatan yang dilaksanakan mencapai 94,48 %. Pada
tahun 2013 pencapaian kinerja dari 54 Kegiatan yang direncanakan tercapai
96,46 %. sehingga jika dibandingkan maka pada tahun 2014 terdapat
peningkatan kinerja.
Salah satu indikator lain yang dapat menggambarkan kemajuan
suatu wilayah adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Kota
Malang pada tahun 2012 adalah 0,57 % sedangkan pada tahun 2013 adalah
7,30 % sehingga terdapat kelambatan 0,27 %. Untuk besaran PDRB pertahun
atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 sebasar Rp 43.799.720,03 (Dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 99
Jutaan) sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 17.357.450,74 (Dalam
Jutaan) untuk tahun 2012 PDRB atas dasar harga berlaku sebesar
Rp 38.523.031,82 ( Dalam Jutaan) sedangkan atas dasar harga konstan
sebesar Rp 16.176.980,57 (Dalam Jutaan). Laju Inflasi Kota Malang tahun 2011
mencapai 4,05 % sedangkan tahun 2012 mencapai 4,06% untuk tahun 2013
mencapai 4,06%.
B. Kendala Dari Pelaksanaan
Dalam upaya mencapai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan program
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang pada tahun
2014 melaksanakan 69 Kegiatan dengan target capaian kinerjanya masing-
masing.
Dari kegiatan dan program yang dilakanakan dalam pencapaian
sasaran yang tertuang didalam Review Renstra Bappeda Kota Malang 2013-
2018, kinerja Bappeda Kota Malang pada tahun 2014 menunjukkan hasil yang
cukup menggembirakan. Namun demikian dalam pelaksanaan kegiatan juga
dijumpai adanya beberapa kendala, hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa
kegiatan yang tidak dapat memenuhi target yang diinginkan.
Permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala dalam
pelaksanaan kegiatan Bappeda Kota Malang Tahun 2014 adalah :
1. Forum CSR belum ditetapkan secara resmi sehingga tidak dapat
melaksanakan fungsinya dengan maksimal, untuk itu perlua adanya
reorganisasi.
2. Kebutuhan data dari SKPD belum dapat diterima secara maksimal sehingga
menyebabkan data pendukung dalam melaksanakan kegiatan menjadi
tertunda pelaksanaannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 100
3. Implementasi Sistem Tata Kelola Pengentasan Kemiskinan masih
memprioritaskan warga Kota Malang yang miskin, sedangkan data yang
tersedia adalah data TNP2K yang menggunakan data PPLS 2011.
4. Penyampaian program dan usulan dari masing-masing SKPD tidak tepat
waktu dan sering berubah-ubah sehingga jadwal pembahasan mengalami
keterlambatan;
5. Jadwal Musrenbang tidak bisa tepat waktu karena juklak dan juknis dari
propinsi dan dari Pemerintah pusat sering terlambat dari tanggal yang
ditentukan.
Adapun permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah
melaksanakan koordinasi terus menerus dengan instansi vertikan sebagai upaya
perbaikan kinerja ditahun yang akan datang. Sedangkan Pemecahan masalah
dari kegiatan diatas adalah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dan reorganisasi SCR untuk disahkan secara resmi
forum CSR ;
2. Koordinasi dengan BPS untuk mengadakan verifikasi ulang ;
3. Kelurahan melakukan verifikasi di lapangan termasuk dapat mengusulkan
data penduduk miskin di wilayahnya.
4. Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari masing-masing kementrian
pemberi dana alokasi khusus dari tugas pembantuan terlambat sehinggal
SKPD menunggu sehingga menghambat pelaksanaan program dan kegiatan
SKPD penerima dana pembantuan.
5. Kurangnya koordinasi dari SKPD terutama penerima Dana Tugas
pembantuan dan urusan bersama tentang jumlah anggaran yang diterima
kepada Bappeda Kota Malang.
Akhirnya, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang ini dapat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 101
menjadi bahan atau informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pelayanan
masyarakat di Kota Malang. Semoga pada tahun mendatang kinerja Bappeda
Kota Malang dapat semakin ditingkatkan searah dengan tugas pokok dan fungsi
Bappeda Kota Malang selaku perencana dan koordinator pembangunan di Kota
Malang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2014 102
LAMPIRAN
1. Penetapan Kinerja 2014
2. Rencana Kerja Tahun 2014