lakip bappeda 15 (revisi bab iii)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan...

71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tahun Anggaran 2015 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu yang telah ditentukan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang ini merupakan media pertanggungjawaban yang berisikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja yang disampaikan secara periodik untuk mengetahui dan menilai kinerja BAPPEDA Kota Malang dalam melaksanakan kegiatan Perencanaan dan tupoksinya serta menjadi bahan evaluasi dan pedoman bagi peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang yang disahkan melalui Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan unsur pelaksana teknis yang membidangi perencanaan pembangunan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kota Malang menjalankan pelaksanaan tugasnya melalui berbagai kegiatan perencanaan tata kota, sosial budaya & ekonomi, pendataan dan evaluasi serta penelitian dan pengembangan. Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dimaksud sesuai jenis dan alokasi biaya sebagaimana dituangkan dalam APBD Kota Malang 2015, maka disusunlah laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kota Malang Tahun 2015. Pada Kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atas peran aktif dan dukungannya baik pikiran maupun fisik sehingga seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya untuk tahun anggaran 2015 dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu dengan disusunnya LAKIP Bappeda Kota Malang tahun 2015, diharapkan diperoleh manfaat bagi semua pihak khususnya bagi Pimpinan dan seluruh staf Bappeda Kota Malang dalam perbaikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang mendukung upaya peningkatan kinerja pada masa yang akan datang.

Upload: dinhkiet

Post on 10-Jun-2019

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan

hidayahnya-Nya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tahun

Anggaran 2015 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu yang telah

ditentukan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang ini merupakan media pertanggungjawaban yang

berisikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja yang

disampaikan secara periodik untuk mengetahui dan menilai kinerja BAPPEDA Kota

Malang dalam melaksanakan kegiatan Perencanaan dan tupoksinya serta menjadi

bahan evaluasi dan pedoman bagi peningkatan kinerja pada tahun-tahun berikutnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang yang disahkan melalui

Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2012 tentang organisasi dan tata

kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan

Perijinan Terpadu merupakan unsur pelaksana teknis yang membidangi perencanaan

pembangunan. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Bappeda Kota Malang

menjalankan pelaksanaan tugasnya melalui berbagai kegiatan perencanaan tata

kota, sosial budaya & ekonomi, pendataan dan evaluasi serta penelitian dan

pengembangan.

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi dimaksud sesuai

jenis dan alokasi biaya sebagaimana dituangkan dalam APBD Kota Malang 2015,

maka disusunlah laporan akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda

Kota Malang Tahun 2015.

Pada Kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Staf Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah atas peran aktif dan dukungannya baik pikiran

maupun fisik sehingga seluruh kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan

fungsinya untuk tahun anggaran 2015 dapat dilaksanakan dengan baik.

Selain itu dengan disusunnya LAKIP Bappeda Kota Malang tahun 2015,

diharapkan diperoleh manfaat bagi semua pihak khususnya bagi Pimpinan dan

seluruh staf Bappeda Kota Malang dalam perbaikan pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi yang mendukung upaya peningkatan kinerja pada masa yang akan datang.

Page 2: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 2

Harapan berikutnya bahwa LAKIP ini dapat menjadi informasi yang berharga bagi

penyusun LAKIP Pemerintah Kota Malang tahun berikutnya.

Demikian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP), semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 29 Januari 2016

KEPALA BAPPEDA KOTA MALANG, TTD Drs. WASTO, SH.,M.H Pembina Utama Muda

NIP. 19610212 198303 1 025

Page 3: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja merupakan ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan

lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang

ditetapkan dalam APBD, penyusunannya adalah berpedoman pada Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang memiliki tugas

pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan

pembangunan daerah, memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan

pemerintahan maupun pembangunan. Adapun program Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang, baik yang menyangkut kepentingan

masyarakat banyak, kebijakan-kebijakan yang mendesak dan tujuan maupun

sasaran yang ingin dicapai, telah tersusun dalam Rencana Strategis (RENSTRA)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang yang mengacu pada

RPJMD Pemerintah Kota Malang Tahun 2013-2018 sebagai parameternya, dan

merupakan acuan dalam menyusun anggaran APBD dan konsistensi

penggunaannya.

Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai

pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang

diselaraskan dengan arah kebijakan dan program pembangunan daerah dalam

Rencana Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Malang Tahun 2013-2018, Bappeda Kota Malang menetapkan rencana strategis

Tahun 2014-2018 sebagai dasar acuan penyusunan kebijakan, program, dan

kegiatan, dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi.

Page 4: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 4

Bappeda Kota Malang sebagai bagian dari Pemerintah Kota Malang

menetapkan visinya dengan mendasarkan pada salah satu Misi Pemerintah Kota

Malang yang tertuang dalam RPJMD. Adapun misi Kota Malang yang relevan untuk

diemban sesuai dengan tugas dan fungsi adalah Misi “Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Publik Yang Adil, Terukur Dan Akuntabel”. Sesuai dengan ketentuan

umum dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 yang dimaksud dengan

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

administrasi yang disediakan oleh penyelenggara publik.

Pelayanan publik adalah identik dengan representasi dari eksistensi birokrasi

pemerintahan, karena berkenaan langsung dengan salah satu fungsi pemerintah

yaitu memberikan pelayanan. Oleh karenanya sebuah kualitas pelayanan publik

merupakan cerminan dari sebuah kualitas birokrasi pemerintah. Di mana Bappeda

Kota Malang dalam melaksanakan pelayanan Perencanaan Pembangunan kepada

pelanggan internal dimana konsumen yang menerima layanan adalah lingkungan

instansi Pemerintah Daerah Kota Malang begitu juga memberikan pelayanan yang

bersifat keluar atau eksternal yaitu kepada masyarakat.

Oleh karena Bappeda Kota Malang berperan penting dalam menghasilkan

acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan

yang akuntabel dan akan dipakai sebagai acuan dari SKPD lain yang ada maka

dalam rangka Penyusunan Pelaksanaan Kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan

Pembangunan Daerah Bappeda Kota Malang melaksanakan pelayanan intern.

sebagai berikut :

a. Penyiapan dan pengaturan penerimaan tamu-tamu Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang ;

b. Penyampaian informasi data Pembangunan Daerah bagi instansi Pemerintah

Kota Malang ;

c. Penyiapan bahan dan penyusunan usulan prioritas pembangunan Daerah Kota

Malang melalui MUSRENBANG Kota Malang ;

Page 5: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 5

d. Penyiapan bahan dan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan

Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) ;

e. Penyiapan dan penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ;

f. Penyampaian informasi tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) yang ditetapkan dalam Peraturan

Walikota Malang sebagai berikut :

- Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang wilayah (RTRW) Kota Malang Tahun 2010-2030;

g. Penyampaian publikasi hasil-hasil penelitian dan pengembangannya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai bagian

integral dari Pemerintah Kota Malang, yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam

perencanaan pembangunan memiliki peran dan posisi strategis dalam kerangka

pencapaian visi pembangunan jangka menengah Kota Malang “ Terwujudnya Kota

Malang sebagai Kota Bermartabat “. sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah

Kota Malang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malangng tahun 2013-2018. Sejalan dengan Visi

dan Misi Kota Malang, maka BAPPEDA Kota Malang memiliki VISI sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG

BERKUALITAS DAN HANDAL“

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang

mempunyai kewenangan dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah

berdasarkan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down ”.

Maka agar Pembangunan di Kota Malang terus berkembang maju dengan kualitas

perencanaan pembangunan yang terpelihara dengan baik Bappeda Kota Malang

bertekat melibatkan partisipasi masyarakat untuk berperan serta dalam mendukung

pembangunan Kota Malang, sesuai dengan program prioritas Pembangunan Kota

Malang tahun 2013-2018.

Page 6: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 6

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibidang perencanaan

pembangunan daerah yang mana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Malang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan perencanaan dan

pengendalian pembangunan daerah secara koordinatif dan partisipatif. Untuk itu

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang dalam menjalankan

perencanaan pembangunan daerah secara partisipatif dan transparansi dengan

melibatkan seluruh masyarakat dan membangun kemitraan yang berarti bahwa

perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada hubungan kemitraan antara

pemerintah kota dan masyarakat, menuju Kota Malang yang Bersih, Makmur, Adil,

Religius-toleran, terkemuka, Aman, Berbudaya, Asri, dan Terdidik.

Upaya-upaya untuk mewujudkan Visi Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Kota Malang perlu dirumuskan misi. Misi adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan

merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Bappeda Kota

Malang dengan seluruh sumberdaya yang dimiliki, sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi BAPPEDA.

Bertitik tolak dari visi diatas, misi Bappeda Kota Malang “ Mewujudkan

Perencanaan Pembangunan Daerah yang Akuntabel, Konsisten dan Implementatif “.

Dalam Tahun Anggaran 2015, Badan Perencanaan Pembangunan daerah

Kota Malang telah menetapkan dan melaksanakan 100 (Seratus) kegiatan dengan

biaya yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

Malang Tahun Anggaran 2015, yang sudah dilaksanakan dengan pagu Anggaran

Belanja Langsung sebesar Rp 14.594.968.000,- telah terealisasi sebesar

Rp.12.740.241.425,- dengan capaian 87,29 %.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan hasil evaluasi capaian kinerja

kegiatan memperoleh nilai antara 85 s/d 100 atau sangat berhasil.

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Malang Tahun Anggaran 2015 ini, diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagai alat kendali dan alat penilai kinerja secara kualitatif, sekaligus sebagai

Page 7: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 7

pertanggungjawaban atas keberhasilan/kegagalan Visi dan Misi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang Tahun 2015.

Page 8: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 8

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1

RINGKASAN UNTUK PIMPINAN ..................................................................... 3

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 8

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................. 9

A. Penjelasan Umum Bappeda Kota Malang ......................................... 9

B. Struktur Organisasi ............................................................................ 10

C. Aspek Strategis Organisasi ............................................................... 17

D. Isu-Isu Strategis ................................................................................. 21

BAB II: PERENCANAAN KINERJA …………………………………………… 23

A. Perencanaan Strategis …………………………………………………… 25

B. Perjanjian Kinerja ………………………………………………………… 40

BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………….. 43

A. Capaian Kinerja Tujuan …………………………………………………. 43

B. Capaian Kinerja Sasaran ………………………………………………… 45

C. Realiasi Anggaran……………………………………..……….…………. 99

BAB IV: PENUTUP……………………………………………………………….…. 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENJELASAN UMUM BAPPEDA KOTA MALANG

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang biasa disingkat AKIP

adalah merupakan kewajiban setiap instansi pemerintah dalam rangka

mempertanggung-jawabkan atau menjawab dan menerangkan kinerja dan

tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada

pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawabkan sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada setiap instansi pemerintah

tentang pentingnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas korupsi,

kolusi dan nepotisme.

Berdasarkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tersebut mewajibkan setiap

instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara mulai dari

pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan

kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategik yang

telah dirumuskan.

Bappeda Kota Malang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7

Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, BP2T,

BKD dan Lembaga Teknis Daerah, pembentukannya sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Inspektorat

Kabupaten/Kota.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang memiliki

tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

perencanaan pembangunan daerah, memiliki peranan penting dalam

Page 10: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 10

penyelenggaraan pemerintahan maupun pembangunan harus membuat LAKIP

sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja dan sebagai alat untuk mengukur

keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi kedinasannya pada setiap akhir

Tahun Anggaran.

B. Struktur Organisasi dan Uraian Kedudukan, Tugas Pokok dan fungsi

1. Struktur Organisasi BAPPEDA Kota Malang terdiri dari :

Kepala Badan;

a. Sekretariat, terdiri dari :

1)Subbagian Penyusunan Program;

2) Subbagian Keuangan;

3) Subbagian Umum.

b. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :

1) Subbidang Penelitian;

2) Subbidang Publikasi dan Dokumentasi.

c. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya, terdiri dari :

1) Subbidang Ekonomi;

2) Subbidang Sosial dan Budaya.

d. Bidang Tata Kota, terdiri dari :

1) Subbidang Prasarana dan Sarana;

2) Subbidang Tata Ruang.

e. Bidang Pendataan dan Evaluasi, terdiri dari :

1) Subbidang Pendataan dan Pelaporan;

2) Subbidang Monitoring dan Evaluasi.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Seperti yang tercantum di dalam Bab II, Pasal 2 Peraturan Walikota

Malang No. 59 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang, disebutkan bahwa

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana

penyelenggara pemerintahan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan

Page 11: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 11

Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota

melalui Sekretaris Daerah.

Serta yang tercaum dalam pasal 3 bahwa Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai

berikut :

1) Tugas Pokok :

Menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang perencanaan

pembangunan daerah.;

2) Fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan

daerah;

b. penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program di bidang

perencanaan pembangunan daerah;

c. penyiapan dan penyusunan Kebijakan Umum APBD dan Kebijakan Umum

Perubahan APBD;

d. penyiapan dan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);

e. penyiapan dan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan

Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK);

f. penyusunan program dan perumusan kebijakan operasional penelitian dan

pengembangan;

g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan;

h. pelaksanaan pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM);

i. pengkoordinasian penelitian dan mengadakan kerjasama penelitian

dengan lembaga-lembaga penelitian lainnya;

j. penyiapan bahan dalam rangka publikasi hasil-hasil penelitian dan

pengembangannya;

k. pemeliharaan hasil-hasil penelitian dan pengembangannya serta

penyusunan statistik perkembangan penelitian dan pengembangannya;

Page 12: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 12

l. pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

pembangunan;

m. pelaksanaan kerjasama perencanaan pembangunan antar daerah dan

antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri;

n. pelaksanaan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik;

o. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan;

p. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan

pembangunan;

q. pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja

Perangkat Daerah sebagai bahan penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD);

r. pelaksanaan penyidikan tindak pidana pelanggaran di bidang

perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

s. pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud

yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan

fungsi;

t. pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam

rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;

u. pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang berada dalam

penguasaannya;

v. penyusunan rencana pencapaian SPM;

w. pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

x. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan

Standar Operasional dan Prosedur (SOP);

y. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau

pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang

bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan;

z. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang perencanaan

pembangunan;

Page 13: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 13

aa. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait

layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah;

bb.pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,

ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga,

perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;

cc. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;

dd. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan

ee. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas pokoknya.

a. Potensi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut,

Bappeda memiliki 33 PNS Berikut merupakan perincian sumber daya manusia

pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang :

TABEL I DAFTAR NAMA PEGAWAI, NIP, JABATAN, GOLONGAN DAN PENDIDIKAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG MASA JANUARI – DESEMBER 2014

NO. N A M A NIP. PANGKAT /

GOL. JABATAN

Pendidikan Terakhir

1 Drs. WASTO, SH, M.H 19610212 198303 1025 Pembina Utama Muda (IV/c)

Kepala Bappeda S2

2 Ir. DIAH AYU KUSUMADEWI, M.T 19700714 199503 2 004 Pembina Tk. I (IV/b)

Sekretaris Bappeda

S2

3 Dra. RUKAYAH, M.Si 19620622 199103 2 003 Pembina (IV/a) Kabid. Penelitian & Pengembangan

S2

4 Ir. HEROE AGOESDIJANTO 19600801 199103 1 001 Pembina Tingkat I (IV/b)

Kabid. Ekonomi, Sosbud

S1

5 Ir. M. ANISJANUAR, ST, MT 19750127 199901 1 001 Pembina (IV/a) Kabid. Tata Kota S2

6 MOH. SULTHON, S. Sos., M.M 19690313 199003 1 001 Pembina (IV/a) Kabid. Data dan Evaluasi

S2

7 SISWANTO 19671108 199102 1 001 Penata Tk. I (III/d)

Kasubag. Penyusunan Program

D3

Page 14: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 14

8 Dra. LILIS RUKMINIWATI 19620705 198603 2 014 Penata Tingkat I (III/d)

Kasubag Keuangan

S1

9 GANIS INDAJANI, SE, MM. 10690103 199003 2 008 Pembina (IV/a) Kasubag. Umum S2

10 Drs. RUDI CAHYONO CATUR U 19680606 198809 1 001 Penata Tingkat I (III/d)

Kasubid. Penelitian

S1

11 ZAKARIA, S.AP 19690613 199602 1 001 Penata (III/c) Kasubid. Publikasi & Dok.

S1

12 WILLSTARTARIPAR HATOGUAN, S.STP

19800629 199810 1 002 Penata Tk. I (III/d)

Kasubbid. Sosial dan Budaya

S1

13 Dra. SRI ENDANG SUCIATY 19621231 199303 2 029 Penata Tingkat I (III/d)

Kasubid. Ekonomi S1

14 AGUSTINA RATRI H, ST.,MPP,MAP

19770814 200312 2 006 Penata (III/c) Kasubid. Tata Ruang

S2

15. TRI SUCIATI, ST. MAP 19760403 200112 2 004 Penata Tk. I (III/d)

Kasubid Sarana Prasarana

S2

16 Drs. SUKARYONO 19601217 198303 1 021 Penata Tingkat I (III/d)

Kasubid. Pendataan & Pelaporan

S1

17 YOGI HANDOYO WASESO, S.Sos

19811205 20051 1 008 Penata (III/c) Kasubid. Monitoring dan Evaluasi

S1

18 VERY KOESWIJAYANTI, S.E., M.Si

19750216 199602 2 001 Penata (III/c) Penata S2

19 LUH EKA PRAMAWATI, SE 19770524 199803 2 003 Penata Muda Tingkat I (III/b)

Bendahara Pengeluaran

S1

20 MOCH. ZAINURRIDHO, SH, MM 19740529 199901 1 001 Penata Muda Tingkat I (III/b)

Pengadministrasi Umum

S2

21 DONNY WAHYU WIJAYA, ST 19810819 200604 1 010 Penata Muda Tingkat I (III/b)

Planologi S1

22 YON YUAN MARAIN, SE. 19770319 200903 1 002 Penata Muda Tingkat I (III/b)

Penata Laporan Keuangan

S1

23 RIZA SAADIAH, S.Si. 19850429 200903 2 007 Penata Muda Tingkat I (III/b)

Statistisi S1

24 LENNA KRISWATI, ST 19800128 201001 2 012 Penata Muda Tk. I (III/b)

Perencana S1

25 SOPHIA NUR, S.Si 19801218 200904 2 002 Penata Muda Tk. I (III/b)

Statistisi S1

26 MALINDRA DISIX SUKARNO, S.Sos, MM

19830226 201001 1 006 Penata Muda Tk. I (III/b)

Pengelola Data & Perencanaan

S2

27 MIRZA RONALD ADISAPUTRA, SE, MM

19780412 201101 1 002 Penata Muda Tk. I (III/b)

Calon Perencana S2

28 HAMIDAH HENDRAYATI, S.T 19850429 200903 2 007 Penata Muda (III/a)

Staf Bid. Litbang S1

Page 15: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 15

29 PANDU ZANUAR SULISTYO, ST 10820109 201001 1 017 Penata Muda Tk. I (III/b)

Perencana S1

30 ARIYANTO 19680104 199203 1 010 Penata Muda (III/a)

Caraka SMA

31 LILIK SURYANINGSIH 19610120 200604 2 002 Pengatur (II/c) Pengentri Data SMA

32 WINDIANTO PRASETYO 19820219 200901 1 001 Pengatur Muda (II/a)

Pengelola Data SMA

33 ZAINI 19760405 200701 1 021 Pengatur Muda (II/a)

Petugas Operasional Kebersihan

SMA

TABEL II

JUMLAH PEGAWAI DAN KEPANGKATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG

NO PANGKAT GOL JUMLAH

1 Pembina Utama Muda IV/ c 1 2 Pembina Tk. I IV/ b 2 3 Pembina IV/ a 4 4 Penata Tk. I III/ d 8 5 Penata III/ c 4 6 Penata Muda Tk. I III/ b 10 7 Penata Muda III/ a 2 8 Pengatur Tk. I II /d - 9 Pengatur II /c 1

10 Pengatur Muda Tk. I II /b - 11 Pengatur Muda II /a 1 12 Juru Tk. I I /d - 13 Juru I /c - 14 Juru Muda Tk. I I /b - 15 Juru Muda I /a -

JUMLAH 33

Page 16: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 16

TABEL III

JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BERDASARKAN PENDIDIKAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG

NO PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE (%)

1 SD 0 0

2 SLTP 0 0

3 SMA/ STM 4 12,12 %

4 D 3 1 3,03 %

5 S 1 16 48,48 %

6 S 2 12 36,36 %

JUMLAH 33 100 %

TABEL IV

ESELONISASI

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG

JABATAN GOL. ESELON NON

ESELON

JML

Kepala Bappeda IV/c II.B - 1 Sekretaris Bappeda IV/b III.B - 1 Kabid. Tata Kota IV/a III.B - 1 Kabid. Sosial Budaya & Ekonomi IV/b III.B - 1 Kabid. Pendataan dan Evaluasi IV/a III.B - 1 Kabid. Penelitian & Pengembangan IV/a III.B - 1 Kasubid. Tata Ruang III/c IV.A - 1 Kasubid. Prasarana & Sarana III/d IV.A - 1 Kasubid. Sosial Budaya III/d IV.A - 1 Kasubid. Ekonomi III/d IV.A - 1 Kasubid. Monitoring & Evaluasi III/c IV.A - 1 Kasubid. Pendataan & Pelaporan III/d IV.A - 1 Kasubid. Penelitian III/d IV.A - 1 Kasubid. Publikasi & Dokumentasi III/c IV.A - 1 Kasubag. Penyusunan Program III/d IV.A - 1 Kasubag. Umum IV/a IV.A - 1

Page 17: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 17

Kasubag. Keuangan III/d IV.A - 1 Staf Bappeda Kota Malang IV/a - 0 0 III/d - 0 0 III/c - 1 1 III/b - 10 10 III/a - 2 2 II/d - 1 1 II/c - 1 1 II/b - 01 0 II/a - 1 1 I/d - 0 0

J U M L A H

17 16 33

C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Strategi merupakan suatu pola tujuan, kebijakan, program, kegiatan,

keputusan, maupun pengalokasian sumberdaya yang memerlukan

pemahaman tentang apa organisasi itu, apa yang dikerjakannya dan

mengapa ia melakukan itu. Dengan demikian strategi merupakan

pengembangan dari misi organisasi yang menghubungkan organisasi itu

dengan lingkungannya, sehingga strategi merupakan tanggapan yang

mendasar (outline respon) organisasi terhadap tantangan – tantangan

mendasar yang dihadapi.

Lebih lanjut strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan

tertentu yang disusun sedemikian rupa oleh suatu organisasi sesuai dengan

misi yang hendak diraihnya sekaligus untuk melaksanakan mandat/tugas-

tugas yang diembannya dengan mempertimbangkan pengaruh faktor-faktor

lingkungan eksternal maupun internal. Sebagai suatu rencana, maka strategi

tidak dengan sendirinya akan mampu meraih apa yang diharapkan begitu

selesai disusun. Faktor implementasi/pelaksanaan dari suatu strategi itulah

yang paling berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu strategi. Sebaik

apapun suatu strategi, tidak akan berhasil apabila buruk dalam

mengimplementasikannya. Sebaliknya, apabila suatu strategi disusun biasa-

Page 18: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 18

biasa saja, namun baik dalam melaksanakannya, niscaya akan membuat

berhasil strategi tersebut.

Strategi bukan merupakan pedoman kaku (rigid) bagi implementasi

karena filosofi penyusunan strategi adalah sebagai jembatan suatu organisasi

dengan lingkungannya, sehingga tetap dimungkinkan adanya suatu

fleksibillitas yang adaptif namun tetap relevan. Dalam suatu organisasi,

strategi yang dipandang baik dan sesuai serta secara nyata dapat

memberikan kontribusi kemajuan perlu dipertahankan keberadaannya.

Sedangkan untuk strategi yang dipandang sudah tidak sesuai dan tidak dapat

memberikan kontribusi kemajuan pada organisasi, perlu untuk dirumuskan

kembali dengan maksud agar hubungan antara faktor internal dan eksternal

organisasi dapat terjalin kesesuaian dan keserasian kembali.

Seperti dikemukakan sebelumnya, bahwa strategi bagi suatu

organisasi merupakan alat untuk meraih tujuan. Organisasi pemerintah yang

tidak memiliki visi dan misi yang jelas, akan kehilangan proyeksi terhadap

keadaan organisasi di masa depan, dan tidak memiliki pedoman bagi

peningkatan kinerja organisasi. Demikian pula misi yang telah diterjemahkan

dalam kegiatan konkrit tidak akan memiliki arti tanpa adanya implementasi

yang baik, belum lagi ditambah perubahan yang cepat dari keadaan suatu

organisasi dalam pemerintahan seperti penambahan/ adanya suatu organisasi

baru atau pengurangan/ hilangnya suatu organisasi lama tergabung ke dalam

organisasi lainnya. Oleh karena itu, yang sangat dibutuhkan adalah

penguasaan tugas dan fungsinya dengan optimal sehingga proses-proses

perencanaan pembangunan secara kolektif dapat menyelesaian masalah dan

memenuhi harapan masyarakat.

Untuk itu, peningkatan kinerja organisasi pemerintah daerah seperti

BAPPEDA harus selalu berkaitan dengan bagaimana pelaksanaan kegiatan

pemerintahan dan pembangunan itu seharusnya diorganisir sehingga dapat

Page 19: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 19

menghasilkan tatanan organisasi yang benar-benar mampu mengemban visi

dan misi pemerintah daerah.

Di samping adanya kejelasan visi dan misi BAPPEDA, faktor yang

perlu dipertimbangkan dalam peningkatan kinerja BAPPEDA adalah strategi

yang relevan. Dengan berpedoman pada strategi organisasi, maka garis

wewenang, saluran komunikasi dan arus informasi serta mekanisme

perencanaan dapat disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan

pelaksanaan tugas dan fungsi BAPPEDA dapat berjalan dengan baik dan

optimal.

Dalam melaksanakan berbagai pilihan-pilihan alternatif yang

berkaitan dengan pembangunan daerah tentu akan didasarkan pada

pemilihan isu-isu strategis dalam menentukan prioritas kegiatan dan ini

menjadi mandat dan tantangan mendasar yang dihadapi BAPPEDA dalam

peningkatan kinerjanya.

Isu-isu strategis yang dihadapi oleh BAPPEDA dapat terjadi karena

adanya perubahan lingungan eksternal dan internal. Selain itu dapat pula

disebabkan karena adanya perubahan mandat dan visi BAPPEDA.

Melalui uraian di atas, dapat dirumuskan pengertian dalam kerangka

konseptual tentang peningkatan kinerja organisasi BAPPEDA yaitu sebagai

suatu usaha untuk meningkatkan hasil-hasil kerja pegawai BAPPEDA dalam

penyelenggaraan kegiatan. Berdasarkan fungsi yang menjadi misinya, yang

dapat dinilai dari ukuran responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas.

Usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja BAPPEDA itu

secara teoritis menyentuh aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kinerja

umum suatu organisasi yaitu dari faktor internal : pertama, aspek input /

sumber daya berupa SDM, ekonomi (anggaran/keuangan), sarana prasarana/

fasilitas, data dan informasi, serta budaya organisasi; kedua, aspek proses

manajemen melalui unsur perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

Page 20: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 20

penganggaran, pengawasan dan evaluasi; dan ketiga aspek output / hasil

yang meliputi produk dan pelayanan yang profesional, akuntabel dan

berkelanjutan.

Setiap unsur ini memiliki potensi yang sama untuk muncul sebagai

faktor dominan yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi baik dari segi

peningkatan maupun penurunan.

Selain faktor internal tersebut, faktor eksternal juga secara langsung

dapat mempengaruhi kinerja BAPPEDA, seperti perubahan-perubahan kondisi

politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, kondisi alam dan kelompok –

kelompok yang berkaitan dengan penyediaan input, proses pelaksanaan dan

pemanfaat output.

Berdasarkan konsep strategi tersebut dan sesuai dengan tujuan yang

ingin di capai, maka BAPPEDA menetapkan strategi yang diwujudkan dalam

kebijakan dan program berikut :

• Menjabarkan tugas pokok dan fungsi kelembagaan melalui keterpaduan

koordinasi, sinkronisasi, serta bottom up planning dan top down planning;

• Memanfaatkan dan memadukan instrumen perencanaan dalam

implementasi program dan kegiatan;

• Meningkatkan strategi perencanaan daerah melalui penelitian;

• Meningkatkan sistem informasi pembangunan melalui penyediaan

informasi perencanaan, proses, monitoring, evaluasi dan hasil-hasil

pembangunan;

• Meningkatkan monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan

pembangunan melalui temuan deviasi atas perencanaan yang telah

disepakati bersama dengan hasil pelaksanaan program dan kegiatan.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis yang dilakukan, akan

diperoleh isu-isu yang bernilai sangat strategis. Isu-isu yang sangat strategis

Page 21: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 21

tersebut dapat dijadikan rangkaian strategi yang dapat diterapkan dalam

usaha peningkatan kinerja BAPPEDA Kota Malang.

D. ISUS-ISU TRATEGIS

Bappeda Kota Malang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak lepas

dari berbagai kendala dan hambatan teknis yang merupakan isu-isu strategis

yang harus dicari solusi pemecahan masalahnya

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang berdasarkan

Peraturan Walikota Malang Nomor Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7

Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu,

Badan Kepegawaian Daerah dan Lembaga Teknis Daerah yang dijabarkan

dalam Peraturan Walikota Kota Malang Nomor 59 Tahun 2012 tentang Uraian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

mempunyai tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di

bidang perencanaan pembangunan daerah.

Eksistensi Bappeda sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

mempunyai tugas dan fungsi perencanaan pembangunan daerah memiliki

peran yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tujuan sistem

perencanaan pembangunan yang diisyaratkan dalam Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu :

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergik, baik antar daerah,

antar ruang, antar fungsi, antar waktu maupun antara Pusat dan Daerah;

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan;

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara effesien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan;

Page 22: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 22

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai perencanaan pembangunan

daerah, Bappeda bertanggung jawab dalam perumusan konsep penyelesaian

masalah-masalah pembangunan sekarang dan ke depan di daerah dengan

mengacu pada RPJM Daerah Kota Malang Tahun 2013-2018 dan

memperhatikan aspirasi dan kondisi obyektif perkembangan dan kebutuhan

dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Kota Malang

sebanyak 820.243 jiwa, mengalami pertumbuhan pada tahun 2013 sebanyak

845.865 Jiwa (sumber data : Dispendukcapil Kota Malang) yang

mengakibatkan permasalahan pembangunan yang semakin besar dan

kompleks, oleh karena itu BAPPEDA didalam melaksanakan tugasnya

menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan alternatif- alternatif

pemecahan masalah.

Dalam upaya penyusunan perencanaan pembangunan yang sinergis,

efektif, efisien dan partisipatif, maka permasalahan-permasalahan yang

dihadapi ke depan antara lain :

1. Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan

pembangunan daerah antara Bappeda dengan SKPD lain;

2. Belum optimalnya pemanfaatan peluang otonomi daerah dengan peraturan

perundang-undangan yang ada untuk meningkatkan perencanaan

pembangunan di Kota Malang;

3. Belum optimalnya sinergitas perencanaan pembangunan antara Provinsi dan

Kabupaten/Kota serta antar SKPD sehingga terjadi tumpang tindihnya

Dokumen Perencanaan;

4. Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang;

5. Kebijakan Pemerintah yang belum mendukung terbentuknya jabatan

fungsional Perencana dan Peneliti di lingkungan Pemerintah Kota Malang;

6. Terbatasnya data base yang mendukung penyusunan rencana;

7. Kurangnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk mendukung penyusunan

rencana pembangunan;

Page 23: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 23

8. Belum optimalnya monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana

pembangunan.

Adapun isu-isu strategis tersebut adalah :

1. Eksternal

Dapat pula disampaikan yang menjadi isu strategis pembangunan Kota

Malang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Tahun 2013-2018 yang terkait dengan tugas fungsi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Good Governance dan Reformasi Birokrasi yang belum optimal;

Esensi terwujudnya good governance dan reformasi birokrasi adalah

kepuasan layanan publik yang merupakan hak-hak masyarakat. Pemerintah

Kota Malang berkomitmen meningkatkan layanan publik yang didasarkan

pada kejelasan prosedur dan persyaratan, waktu penyelesaian dan biaya

secara transparan. Langkah yang dilakukan adalah melalui penyusunan Road

Map Reformasi Birokrasi.

b. Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang;

Upaya pengendalian pemanfaatan ruang diarahkan untuk menjamin

tercapainya tujuan dan sasaran Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang

Tahun 2010-2030, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4

Tahun 2011. Pengendalian pemanfaatan ruang tersebut dilakukan melalui

penetapan Rencana Detail Tata Ruang dan peraturan zonasi-nya, perijinan

pemanfaatan ruang, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan

sanksi. Dalam pelaksanaannya diperlukan konsistensi dan kemitraan dalam

penegakan hukum.

Untuk itu diperlukan sinergitas antara pemerintah, aparat penegak hukum,

masyarakat dengan komunitas pemerhati penataan ruang yang didukung oleh

transparansi informasi terkait penataan ruang.

c. Pengembangan Kerjasama Antar Kota dan Kabupaten;

Untuk lebih memposisikan Kota Malang sebagai penyangga pertumbuhan

ekonomi Jawa Timur diperlukan kerjasama antar kota dan kabupaten di

Page 24: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 24

wilayah Malang Raya dengan mengedepankan posisi Kota Malang sebagai

sentra pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan yang dilakukan antara lain melalui jejaring kerjasama baik di

lingkungan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dengan menerapkan

prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.

Pengembang an kerjasama antar kota dan kabupaten didukung oleh

kelembagaan, sumber daya manusia, dan tata laksana dengan

mengedepankan semangat pro aktif dan berwawasan ke depan serta untuk

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dari hal tersebut maka

sangatlah diperlukan adanya kerjasama dalam perencanaan pembangunan

antara Pemerintah Daerah maupun dengan pihak swasta.

2. Internal

1. Terbukanya kerjasama dalam perencanaan pembangunan.

Keterbukaan informasi dan teknologi mendorong adanya kesempatan untuk

lebih meningkatkan kerjasama daerah dengan daerah lain, lembaga swasta

maupun lembaga lain dalam mengupayakan pembangunan yang lebih baik,

termasuk di dalamnya dalam perencanaan pembangunan yang didukung

dengan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan.

2. Adanya sistem perencanaan pembangunan yang baku dan legal.

Sistem perencanaan pembangunan yang diatur dengan Peraturan Perundang-

Undangan (Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004) memiliki kepastian yang

tetap yang harus dilaksanakan di dalam menyusun perencanaan

pembangunan di semua urusan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan. Sehingga perencanaan pembangunan semakin meningkat

kualitasnya sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya dan mampu

memecahkan berbagai permasalahan yang ada.

3. Perkembangan tehnologi informasi.

Perkembangan tehnologi informasi mampu merubah wawasan, pola pikir dan

cara bertindak seluruh komponen pembangunan. Tehnologi informasi yang

berkembang pesat akan mendorong terwujudnya transparansi pembangunan.

Page 25: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 25

Namun demikian kemajuan informasi ini belum seluruhnya dapat

dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat dan aparatur pemerintah

daerah, sehingga secara bertahap aplikasi informasi ini dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan penyediaan data valid perencanaan pembangunan.

4. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan agar mampu

menghilangkan ego sektoral SKPD.

Sikap ego sektoral ini dapat mengakibatkan tidak optimalnya pencapaian

tujuan dan sasaran pembangunan, maka dipandang perlu adanya satu sikap

bahwa perencanaan pembangunan ini untuk memberikan arah dalam

pelaksanaan pembangunan untuk mencapai misi pemerintah daerah dengan

mendapatkan kesempatan yang seimbang dengan tugas pokok mesing-

masing sektor atau SKPD. Sehingga masing-masing memiliki peran dan

merupakan satu sistem dalam pembangunan pemerintah daerah.

5. Perlu optimalisasi database pembangunan.

Data merupakan cermin dari realisasi kondisi yang ada dan sebagai dasar

didalam melakukan perencanaan pembangunan. Namun kondisi kesiapan

data pembangunan daerah dirasakan masih belum optimal, ketersediaannya

masih terbatas. Sehingga dapat memperlambat perencanaan pembangunan

dan sebagai salah satu solusinya adalah perlu dilakukan pembaharuan data

secara periodik dan berkelanjutan dengan variasi berbagai jenis data serta

melakukan kerjasama dengan BPS untuk validasi data.

6. Adanya komitmen seluruh komponen perencana.

Komitmen komponen perencana ini sangat penting untuk mewujudkan

perencanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Page 26: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 26

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah harus dijalankan dengan

sebaik-baiknya berdasarkan prinsip-prinsip good governance (Pemerintahan yang

baik) yang meliputi: partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan,

daya tanggap wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan

efektifitas serta profesionalisme.

Sehubungan dengan hal itu dalam rangka menberikan pedoman bagi

setiap langkah penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan

daerah, maka sesuai surat edaran Nomor 050/2020/SJ Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dan

RPJM Daerah perlu menyusun dokumen perencanaan daerah yang merupakan

rencana lima tahunan yang menggambarkan visi, misi, tujuan strategi, program

dan kegiatan daerah.

Adapun RPJMD Pemerintah Kota Malang tersebut pada Bab VII Kebijakan

Umum dan Program Pembengunan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Malang merujuk Misi 4 Meningkatkan pembangunan infrastruktur

dana daya dukung Kota yang terpadu dan berkelanjutan, tertib penataan ruang

serta berwawasan lingkungan, yang meliputi :

1. Program Pengoptimalan Pengawasan Penyelenggaraan Penataan Ruang

meliputi Kegiatan :

d. Perencanaan Tata Ruang,

e. Pengendalian Pemanfaatan Ruang,

f. Perencanaan Pengembangan Kota-Kota menengah dan besar.

2. Perencanaan Pembangunan meliputi Kegiatan :

g. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.

h. Perencanaan pembangunan daerah Pengembangan data/ikualitas

informasi/statistik daerah

Page 27: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 27

i. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber daya alam

1. Visi Kota Malang

Langkah penting dalam proses perencanaan strategi adalah

mengembangkan rumusan yang jelas dan ringkas tentang visi dan misi.Visi

adalah cara pandang jauh kedepan dan merupakan gambaran dimasa

mendatang tentang keadaan masa depan, kearah mana Instansi Pemerintah

harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap

eksis, antipatif, inovatif serta produktif dengan kata lain adalah suatu gambaran

menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin

diwujudkan Instansi Pemerintah.

Adapun Visi Kota Malang adalah “ Terwujudnya Kota Malang Sebagai Kota

Bermartabat “

2. Misi Kota Malang

Sedangkan Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan . Misi harus jelas

dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, mampu melingkup semua pesan

yang terdapat dalam visi. Dalam rangka mewujudkan visi sebagaimana tersebut

di atas, maka misi pembangunan dalam Kota Malang Tahun 2013-2018 adalah

sebagai berikut :

Misi 1 : Meningkatkankualitas, aksesibilitas dan pemerataan pelayanan

pendidikan dan kesehatan.

Misi 2 : Meningkatkan Produktivitas dan daya saing daerah.

Misi 3 : Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan terhadap masyarakat

rentan, pengarusutamaan gender serta kerukunan osial.

Misi 4 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur dan daya dukung Kota

yang terpadu dan berkelanjutan, tertib penataan ruang serta

berwawasan lingkungan.

Page 28: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 28

Misi 5 : Mewujudkan pelaksanaan reformasi birokrasi dan kualitas pelayanan

publik yang professional, akuntabel dan berorientasi pada kepuasan

masyarakat.

Visi BAPPEDA Kota Malang

BAPPEDA Kota Malang yang merupakan bagian dari Pemerintah Kota

Malang menetapkan visinya dengan berdasarkan pada Visi Pemerintah Kota

Malang.

Visi yang merupakan parameter bagi unit kerja untuk mencapai

tujuannya, adalah sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor faktor

eksternal, oleh karena itu visi dapat berubah apabila diperlukan untuk

penyempurnaanya. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang

diidealkan dapat menjadi motor seluruh kegiatan unit kerja, yaitu pengelolaan

sumber daya, pengembangan indikator kinerja, cara pengukuran kinerja dan

evaluasi pengukuran kinerja yang diintegrasikan secara sinergis.

Untuk mewujudkan visinya dengan mengacu pada Visi Kota Malang,

maka Visi Badan Perencanan Pembangunan Daerah Kota Malang dirumuskan

sebagai berikut :

” TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG

BERKUALITAS DAN HANDAL”.

Adapun Visi dimaksud dapat dimaknai sebagai berikut :

1. SMART secara terminologi berarti Pintar atau Cerdas dimana dimaksudkan

bahwa perencanaan pembangunan daerah yang menjadi fungsi Bappeda

diselenggarakan secara elegan disesuaikan dengan kondisi riil yang

berlaku pada ruang dan waktu berkenaan, kendati tetap berpedoman pada

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta kaidah normatif

lainnya

2. SMART juga merupakan singkatan/kependekan dari : Sinergi, Memadai,

Akuntabel, Responsif, dan Terukur, yang masing-masing dapat dimaknai

sebagai berikut :

Page 29: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 29

• Sinergi :

Ø Perencanaan pembangunan daerah dilakukan dengan

mengedepankan sinergitas antara seluruh penyelenggara

pembangunan daerah;

Ø Perencanaan pembangunan daerah diberbagai bidang dilakukan

secara terintegrasi dan terkordinasi sehingga dapat saling

mendukung dan melengkapi satu dengan yang lainnya

• Memadai :

Ø Data, informasi dan analisa yang disajikan dalam dokumen

perencanaan pembangunan diharapkan dapat menjawab

kebutuhan atau tuntutan dinamika yang terjadi;

Ø Perencanaan pembangunan mengedepankan semangat partisipatif

dan kolaboratif guna memperoleh hasil perencanaan yang reliable,

implementatif, fisibel serta sesuai kebutuhan masyarakat;

• Akuntabel :

Ø Perencanaan pembangunan dilakukan dengan berpedoman pada

kaidah normatif yang berlaku, khususnya ketentuan peraturan

perundang-undangan yang mengatur tentang perencanaan

pembangunan;

Ø Perencanaan pembangunan menggunakan data yang akurat, valid

dan reliabel, melalui metodologi ilmiah, serta didasarkan pada

kajian dan analisa yang obyektif dan berdasar sehingga hasil

perencanaan dapat dipertanggungjawabkan secara kaidah normatif

yang berlaku.

Page 30: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 30

• Responsif :

Ø Perencanaan pembangunan memperhatikan dengan sungguh-

sungguh permasalahan dan dinamika yang terjadi dalam

masyarakat guna memperoleh hasil perencanaan yang

berketahanan;

Ø Perencanaan pembangunan diharapkan dapat turut berperan dalam

penyelesaian dinamika yang timbul dan berkembang di masyarakat,

dengan segera dan tanpa penundaan namun dengan tetap

memperhatikan kaidah-kaidah normatif yang berlaku dan

mengedepankan pemanfaatan teknologi informatika.

• Terukur :

Ø Indikator dan parameter yang digunakan dalam penyusunan

perencanaan pembangunan bersifat terukur dan memiliki metode

pengukuran yang jelas;

Ø Hasil pelaksanaan perencanaan pembangunan dapat dinilai secara

kuantitatif atau kualitatif.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibidang perencanaan pembangunan

daerah dengan mengacu pada Perda Kota Malang Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Malang Tahun 2013-2018 yang mana Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Malang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan perencanaan

dan pengendalian pembangunan daerah secara koordinatif dan partisipatif.

Untuk itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang dalam

menjalankan perencanaan pembangunan daerah secara partisipatif dan

transparansi dengan melibatkan seluruh masyarakat dan membangun

kemitraan yang berarti bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan

pada hubungan kemitraan antara pemerintah kota dan masyarakat.

Page 31: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 31

Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang

Guna mewujudkan Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Malang yang telah dirumuskan dan sebagai penjabaran Visi tersebut, perlu

adanya Misi yaitu sesuatu yang harus dilaksanakan oleh unit kerja sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya. Adapun Misi yang telah dirumuskan

” Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Akuntabel,

Konsisten dan Implementatif ”.

3. Analisa SWOT dan CSF

Faktor-faktor kunci Keberhasilan lebih memfokuskan pada strategi

organisasi dalam mencapai tujuan dan misi organisasi secara efektif dan

efisien. Uraian tentang faktor kunci keberhasilan dapat dimulai dengan

melakukan identifikasi indikator atau ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

pencapaian tujuan dan sasaran yang lebih ditetapkan.

Dalam mencapai tujuan dan sasaran tidak bisa terlepas dari faktor-

faktor lingkungan strategis yang seringkali juga disebut faktor-faktor kunci

keberhasilan Bappeda Kota Malang.

Faktok-faktor kunci keberhasilan merupakan hasil pengembangan

kajian yang diperoleh dari unsur perencanaan Strategik Bappeda kota Malang

serta analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan menjadi

landasan kritis dalam merencanakan strategik antara lain melalui metode

analisis SWOT (Strenght, Weaknes, Oppourtunity dan traeat).

Secara rinci analisis lingkungan BAPPEDA Kota Malang meliputi :

Kekuatan (Strenght) :

(1) Tersedianya peraturan perundangan;

(2) Tersedianya Sumber Daya Aparatur ;

(3) Aparat yang profesional,memiliki integritas, dedikasi dan komitmen yang

tinggi ;

(4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik ;

(5) Tersedianya sarana/prasarana dan sumber pembiayaan yang cukup untuk

kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Bappeda.

Page 32: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 32

Kelemahan (Weakness) :

(1) Belum memadai jumlah tenaga teknis perencanaan penelitian dan

pengkajian.

(2) Perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu.

(3) Belum tersedianya data-data pembangunan yang tersusun secara

sistematis dan akurat.

(4) Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program

pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen-dokume perencanaan.

Peluang (opportunity) :

(1) Sistem dan birokrasi Pemerintah Kota Malang Yang sudah tertera dengan

baik.

(2) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa

seluas-luasnya untuk daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan.

(3) Terjadinya hubungan yang harmonis dengan SKPD lain dan juga dengan

para pemangku kepentingan

(4) Ditetapkannya Perda No. 5 Tahun 2010 tentang RPJPD Kota Malang

2005-2025 dan No 6 Tahun 2010 tentang RPJMD Kota Malang 2013-

2018 yang merupakan pedoman bagi perencanaan Pembangunan di Kota

Malang.

(5) Keleluasaan dalam akses informasi.

Ancaman (threath) :

(1) Tuntutan dan aspirasi semakin beragam dengan berbagai kepentingan

yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan.

(2) Semakin meningkatnya pengawasan dari berbagai elemen masyarakat

dan juga DPRD terhadap berbagai kebijakan pembangunan

(3) Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang

belum memahami arti pentingnya dari proses perencanaan pembangunan

partisipatif.

(4) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat.

Page 33: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 33

(5) Masih adanya kebijakan yang kadang-kadang tidak berpihak pada

masyarakat.

Berdasarkan analisis terhadap lingkungan strategis tersebut, maka

faktor-faktor yang dipandang mempengaruhi keberhasilan (critical success

factor) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang mencakup hal-hal sebagai berikut :

(1) Mendayagunakan peraturan perundang - undangan untuk

pengembangan kelembagaan organisasi Perangkat Daerah dan

peningkatan kualitas sumber daya aparatur.

(2) Mengoptimalkan komitmen peningkatan kinerja organisasi untuk

peningkatan Kualitas pelayanan publik.

(3) Memanfaatkan pengembangan kelembagaan Bappeda untuk

meningkatkan pemahaman tupoksi.

(4) Memanfaatkan peningkatan tenaga teknis perencanaan penelitian dan

pengkajian untuk meningkatkan pelaksanaan perencanaan

pembangunan.

(5) Memanfaatkan Peningkatan perencanaan pembangunan yang tepat

waktu dengan meningkatkan hubungan yang harmonis dengan SKPD lain

dan juga dengan para pemangku kepentingan.

(6) Mengoptimalkan tersedianya sumber daya aparatur dalam meningkatkan

perencanaan pembangunan partisipatif.

(7) Mengoptimalkan komitmen peningkatan kinerja Bappeda dengan

meningkatkan pelaksanaan perencanaan pembangunan Daerah.

(8) Meningkatkan pemahaman terhadap tupoksi untuk meningkat tuntutan

dan aspirasi yang semakin beragam.

(9) Mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program

pembangunan untuk mengoptimalkan kebijakan yang berpihak pada

masyarakat.

Page 34: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 34

4.Tujuan

Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Malang yang telah dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan

proporsional berupa tujuan dan sasaran SKPD. Penetapan tujuan dan sasaran

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang pada umumnya

didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah diuraikan diatas,

yang telah dilakukan setelah penetapan visi dan misi sehingga diharapkan

seluruh sasaran atau aktifitas tercapai.

Dengan mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan tersebut, berarti

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang sudah mengetahui

apa yang menjadi kelebihan maupun kekurangan dalam melaksanakan suatu

sasaran dan aktivitasnya. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang pada Tahun 2015 adalah ”

Terselenggaranya proses perencanaa pembangunan daerah sesuai tahapan

yang benar ”.

1. Sasaran

Sasaran organisasi merupakan bagian integral proses perencanaan

strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang, dimana

fokus utamanya adalah tindakan dan alokasi sumber daya unit kerja dalam

kegiatan operasional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Malang. Sasaran yang hendak dicapai dalam Renstra Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang Tahun 2013-2018 adalah yaitu :

1. Meningkatnya kualitas perumusan, pengendalian dan evaluasi

perencanaan pembangunan daerah;

2. Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang wilayah;

3. Meningkatnya ketersediaan data pendukung perencanaan pembangunan;

4. Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan.

Page 35: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 35

2. Strategi Mencapai Tujuan Dan Sasaran.

Selanjutnya dalam upaya pencapaian visi dan misi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang diperlukan cara yang tepat untuk

pencapaian tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan. Untuk keperluan

tersebut langkah yang ditempuh adalah menetapkan kebijakan teknis, program

dan kegiatan yaitu sebagai berikut:

A) Kebijakan

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan menetapkan

kebijakan yang meliputi:

1. Meningkatan pelayanan dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak ;

2. Mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa yang

berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap

yang jelas ;

3. Mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang merata sebagai motor

penggerak pertumbuhan perekonomian kawasan sekitarnya ;

4. Mengoptimalkan percepatan dan pemerataan pembangunan sosial budaya

Kota Malang untuk kesejahteraan masyarakat ;

5. Menanamkan dan menumbuhkan kembangkan partisipasi masyarakat untuk

aktif dalam perencanaan ;

6. Menyusun dokumen perencanaan pembangunan sebagai acuan

pelaksanaan pembangunan Kota Malang ;

7. Mengoperasionalkan rencana tata ruang sesuai dengan hirarki perencanaan

(RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW Propinsi, RTRW-Kab/Kota) sebagai

acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antar sektor dan antar

wilayah.

B) Program

Oleh karena program merupakan kumpulan kegiatan yang

sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan maka

sebagai implementasi kebijakan tersebut diatas, program kerja yang

Page 36: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 36

selanjutnya dijadikan rujukan dalam menyusun kegiatan ditetapkan sebagai

berikut:

a. Program Perencanaan Tata Ruang ;

b. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang ;

c. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ;

d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ;

e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ;

f. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan ;

g. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan

Besar ;

h. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah ;

i. Program Perencanaan Pembangunan Daerah ;

j. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi ;

k. Program Perencanaan Sosial Budaya ;

l. Program Pengembangan data/informasi/statistik daerah.

C) Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang

dilakukan oleh Instansi Pemerintah dengan memanfaatkan sumber daya yang

ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu sesuai dengan kebijakan dan

program yang disepakati

Berdasarkan program yang telah ditetapkan maka kegiatan yang

dilaksanakan pada tahun 2014 ini adalah sebagai berikut :

1. Proses Persetujuan RDTRK;

2. Pengembangan Sistem Informasi Penataan Ruang Kota Malang;

3. Penyusunan Rencana Aksi Pencapaian RTH Publik dan Sistem Informasi

Capaian RTH Publik;

4. Pelaksanaan Asistensi Evaluasi Ranperda dan Penetapan Perda RDTR;

5. Penyusunan Basemap Data Informasi Geospasial;

Page 37: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 37

6. Pembuatan Video Animasi Penataandan Pengembangan Wilayah Prioritas di

Kota Malang;

7. Peringatan Hari Tata Ruang;

8. Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang

Mekanisme Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kota Malang;

9. Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Tata

Cara Pengenaan Sanksi atas Pelanggaran Pemanfaatan Ruang;

10. Monitoring Sarana dan Utilitas;

11. Penyediaan Jasa Surat Menyurat ;

12. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik ;

13. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

14. Penyediaan Alat Tulis Kantor ;

15. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ;

16. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor ;

17. Koordinasi Malang Raya;

18. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ;

19. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundanga-undangan;

20. Penyediaan makanan dan minuman ;

21. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah ;

22. Kegiatan penunjang pengadaan barang dan jasa ;

23. Penataan Arsip;

24. Pawai Pembangunan;

25. Pengadaan kendaraan dinas/operasional ;

26. Pengadaan Mebeleur;

27. Pembuatan Materi Tayang Perencanaan Pembangunan Daerah;

28. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor ;

29. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional ;

30. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor ;

31. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor;

32. Pendidikan dan pelatihan formal ;

33. Pengembangan Kapasitas Pegawai;

Page 38: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 38

34. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD ;

35. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran ;

36. Penatausahaan Keuangan ;

37. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran;

38. Publikasi Hasil Musrenbang Tahun 2015;

39. Pemantauan dan Evaluasi serta Pelaporan Dana Alokasi Khusus dan Tugas

Pembantuan ;

40. Sosialisasi ketentuan Dibidang Cukai ;

41. Review Renstra SKPD;

42. Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang Tata Kota;

43. Pelaksanaan Enviromental Health Risk Assesment (EHRA);

44. Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang

Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran;

45. Analisa Kebutuhan Kantong Parkir di Bagian Wilayah Perencanaan Malang

Tengah;

46. Penyusunan Rencana Aksi Malang Tanpa Kumuh (Slim Free City);

47. Penyusunan Rencana Aksi Malang Kota Hijau (Green City);

48. Penyusunan rencana Aksi Malang Kota Pusaka (Heritage City);

49. Penyusunan Study Kelayakan Underpass Taman Trunojoyo-Taman Sriwijaya –

Stasiun;

50. Penyusunan Study Kelayakan Pembangunan Jalan Tembus Tidar – Genting;

51. Penyusunan Rencana Aksi Malang Sustainable Urban Development (SUD);

52. Koordinasi Bidang Penelitian dan Pengembangan;

53. Fasilitasi Dewan Riset Daerah;

54. Kajian Pemanfaatan Pelayanan Pemerintahan Berbasis Elektronik;

55. Kegiatan Publikasi Hasil Penelitian dan Pengembangan;

56. Kajian Peningkatan Kelembagaan Usaha Ekonomi Perempuan;

57. Fasilitasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD);

58. Fasilitasi Dewan Hijau Kota;

59. Fasilitasi Tim Penanganan Kumuh;

60. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD;

Page 39: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 39

61. Penyusunan KU APBDdan PPAS APBD 2016;

62. Penyusunan KU Perubahan APBD dan PPAS Perubahan APBD 2015;

63. Penyusunan Perubahan RKPD 2015;

64. Penyusunan hasil evaluasi Renja SKPD;

65. Pendampingan Aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan;

66. Bimtek dan FGD RKPD dan Revisi RPJMD (Nara Sumber Kemenpan RB dan

Biro Organisasi Prp. Kemendagri);

67. Bimtek Penyusunan Renstra dan Renja/RKT SKPD;

68. Asistensi Penyusunan Rancangan Renstra dan Renja SKPD;

69. Penyusunan Naskah Akademis dan Ranperda Perubahan RPJMD 2013-2018;

70. Penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahun 2017;

71. Penyusunan Grand Design Peruntukan dana bagi hasil cukai hasil tembakau

(DBHCHIT);

72. Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2016;

73. Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2016;

74. Kajian Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana Penunjang Destinasi

Pariwisata;

75. Analisis penguatan kemitraan di sector Pariwisata, Hotel, Restoran dan

Transportasi untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan lama hari berkunjung;

76. Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang;

77. Penyusunan Naskah Akademis dan ranperda Penataan UMKM di Kota Malang;

78. Kajian Inovasi dan Peningkatan Standarisasi Produk;

79. Evaluasi RAD Pangan dan Gizi;

80. Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif;

81. Analisa PDRB Kota Malang dan Penghitungan RDRB Kota Malang;

82. Analisa Pengembangan Semangat Kewirausahaan bagi Wirausaha Pemula

Kota Malang;

83. Kajian Peran Koperasi Dalam Ekonomi Kerakyatan;

84. Penyusunan Analisa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang;

85. Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Malang;

86. Koordinasi Pengembangan Kota Layak Anak;

Page 40: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 40

87. Koordinasi dan Laporan Capaian MDGs Kota Malang;

88. Analisa Situasi Ibu dan Anak Kota Malang;

89. Penyusunan Naskah Akademis dan ranperda tentang Perlindungan dan

Pemenuhan Hak Anak Kota Malang;

90. Penguatan Kelembagaan Gender Kota Malang;

91. Kajian Minat Baca Masyarakat dan Akses ke Perpustakaan Umum Kota

Malang;

92. Pemetaan Kesenian;

93. Kajian dan Inventarisasi Berbasis Masyarakat;

94. Penyusunan Profil Kota Malang;

95. Penyusunan Database Pembangunan Kota Malang;

96. Penysunan Data Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD;

97. Penyusunan Database Geografi, Pemerintahan, Demografi dan Sumberdaya

Alam Daerah;

98. Penyusunan Database Infrastruktur daerah;

99. Penyusunan Database Sosial Budaya dan Ekonomi Daerah;

100. Penyusunan Database, Hukum dan Keamanan serta Insidental.

B. RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

1. Sasaran Tahun 2015 yang ingin dicapai

Untuk mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil, maka BAPPEDA Kota Malang

berjanji mewujudkan target tahunan sesuai dengan perjanjian yang telah

ditetapkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja dalam rangka mencapai target

kinerja jangka menengah. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target

kinerja tersebut menjadi tanggungjawab BAPPEDA Kota Malang. Sasaran yang

telah ditetapkan dalam Rencana Statejik Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) Kota MalangTahun 2013-2018 dengan indikator

sasarannya untuk rencana kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Page 41: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 41

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya kualitas perumusan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah.

1. Presentase SKPD yang telah menyusun dokumen Renstra dan Renja/RKT berkualitas baik.

2. Presentase Kecamatan yang melaksanakan Musrenbang sesuai Juknis.

3. Presentase SKPD yang RKA nya telah memiliki hubungan kausalitasdengan Renja/RKT.

4. Presentase indikator sasaran pada RKPDyang targetnya terpenuhi.

100 %

100 %

100 %

100 %

2. Meningkatnya tertib

pemanfaatan ruang wilayah.

Presentase luas wilayah yang peruntukannya telah sesuai dengan RDTR dan Peraturan Zonasi.

0 %

3. Meningkatny ketersediaan data pendukung perencanaan pembangunan.

Presentase kecukupan data pendukung perencanaan pembangunan daerah.

90 %

4. Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan.

Nilai Survey Kepuasan Masyarakat. Nilai Survey Kepuasan Pegawai.

80,88

80,2

Page 42: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 42

1. Standart Penilaian Kinerja.

Pertanggungjawaban atas kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kota Malang Tahun 2015 telah disusun LAKIP dengan mengacu pada Rencana

Strategik Tahun 2013-2018 untuk mewujudkan Visi Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang yaitu : ” TERWUJUDNYA PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS DAN HANDAL” sehingga

berdaya guna bagi masyarakat, dan untuk mewujudkan misi, tujuan, sasaran,

kebijakan, program serta kegiatan.

Sedangkan untuk melaksanakan evaluasi capaian kinerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang Malang, ditetapkan penilaian

skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan

kebijakan teknis, program dan kegiatan sebagai berikut :

NILAI % PENCAPAIAN

90-100 Tercapai/Berhasil

80-90 Kurang tercapai/Kurang berhasil

Kurang dari 80 Tidak Tercapai/Tidak Berhasil

Page 43: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 43

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA BAPPEDA KOTA MALANG

Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban Instansi Pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan kinerja organisasi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media

pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik setiap tahun. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk mendorong terciptanya

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu upaya untuk terciptanya

pemerintahan yang baik (Good Governance).

Secara umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang pada

tahun 2015 telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik untuk

kegiatan yang bersifat koordinasi, penyusunan perencanaan dan pelayanan teknis

kepada masyarakat sesuai dengan kebijakan Walikota Malang. Secara proporsional

telah berjalan dengan baik.

Pertanggungjawaban Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disajikan

dalam perbandingan antara target tiap indikator kinerja dengan realisasinya. Yang

berkaitan dengan pencapaian sasaran meliputi :

a) Pencapaian sasaran organisasi;

b) Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;

c) Penjelasan yang memadai atas tercapainya kinerja; dan

d) Pembandingan capaian indikator kinerja tahun berjalan dengan capaian tahun

sebelumnya.

3.1. CAPAIAN KINERJA

A. Capaian Kinerja Tujuan

Evaluasi dan analisa capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah sebagaimana yang telah ditetapkan, diuraikan berdasarkan indikator

sasaran yang ada pada tujuan sebagai berikut :

Tujuan : “ Terselenggaranya Proses Perencanaan Pembangunan Daerah

sesuai tahapan yang benar “

Page 44: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 44

sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah

Tahun 2015. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) merupakan

unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas dan

mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana

pembangunan daerah.

Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan

ini adalah :

1. Presentase SKPD yang telah memiliki dokumen perencanaan yang baik,

konsisten dan selaras,

Dokumen perencanaan yang baik, konsisten dan selaras dimaksud adalah

meliputi dokumen Renstra, Renja/RKT, RKA dan Perjanjian Kinerja sampai

dengan Eselon IV, konsisten dan selaras yang dibuktikan dengan hasil evaluasi

SAKIP oleh Inspektorat minimal B dengan target 100 % (Jumlah SKPD yang

telah memiliki dokumen perencanaan yang baik, konsisten dan selaras dibagi

jumlah SKPD dikali 100%). Sedangkan realisasinya tercapai 40,54 %. (15

SKPD yang mendapatkan nilai B dari 37 SKPD yang ada.

Dari uraian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa Indikator tujuan Bappeda

Kota Malang mencapai target yang diharapkan sehingga perlu adanya rencana

aksi kegiatan untuk mendukung pencapaian target yang diharapkan.

Untuk mewujudkan tujuan terselenggaranya proses perencanaan

pembangunan daerah dalam tahun 2015 telah ditetapkan sasaran strategis

sebagai berikut :

Sasaran 1. Meningkatnya kualitas perumusan, pengendalian dan evaluasi

perencanaan pembangunan daerah.

Kualitas perumusan, pengendalian dan evaluasi merupakan salah satu

faktor yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan daerah.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses penyusunan

tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya

yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan social dalam suatu

Page 45: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 45

lingkungan wilayah.daerah dalam jangka waktu tertentu. (PP 8 Tahun 2008).

Dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah perlu adanya

perumusan, pengendalian (untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran

pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui koreksi dan penyesuaian

selama pelaksanaan rencana) dan evaluasi (untuk menilai capaian sasaran,

tujuan dan kinerja pembangunan) yang baik di dalam pelaksanaannya. Sasaran

strategis ini diukur melalui indicator utama sebagai berikut :

1.1. Persentase SKPD yang telah menyusun dokumen Renstra dan

renja/RKT berkualitas baik.

Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan SKPD yang

merupakan upaya untuk memberikan landasan dan arah bagi kerja SKPD

secara umum menjadi indicator capaian kerja untuk periode 5 tahun.

Sedangkan Renja/RKT merupakan merupakan dokumen perencanaan

perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan,

program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh

pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat. Yang dimaksud dengan dokumen Renstra dan Renja/RKT

berkualitas baik adalah dokumen Renstra dan renja/RKT yang berorientasi

pada outcome, indicator kinerjanya bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai,

terkait langsung pada hasil dan berbatas waktu serta target yang yang

ditetapkan rasional, optimis dan memenuhi asas kepatutan.

Berdasarkan Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah jumlah SKPD yang telah menyusun

dokumen Renstra dan Renja/RKT berkualitas baik sebanyak 37 SKPD dari 37

SKPD yang dimonitoring atau sebesar 100 %. Target tahun 2015 yang

ditetapkan pada Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar

95 %, maka capaian IKU ini sebesar 105,26 %.

Page 46: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 46

1.2. Persentase Kecamatan yang melaksanakan Musrenbang sesuai

Juknis.

Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah tahunan para

pemangku kepentingan di tingkat kecamatan untuk mendapatkan masukan

mengenai kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan terkait yang

didsarkan pada masukan dari kelurahan, serta menyepakati rencana kegiatan

lintas kelurahan di wilayah kecamatan (Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004). Yang dimaksud dengan Juknis adalah pedoman pelaksanaan

musrenbang yang ditetapkan dengan peraturan walikota. Jumlah wilayah

kecamatan yang ada sebanyak 5 Kecamatan yang terdiri dari wilayah

Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Klojen, Kecamatan

Sukun dan Kecamatan Kedungkandang. Berdasarkan monev yang dilakukan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah , jumlah kecamatan yang

melaksanakan Musrenbang sesuai Juknis sebanyak 5 kecamatan atau sebesar

100 %. Target tahun 2015 yang ditetapkan pada Renstra Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kota Malang sebesar 95 %, maka capaian IKU ini

sebesar 105,26%.

1.3. Persentase SKPD yang RKA nya telah memiliki hubungan

kausalitas dengan Renja/RKT.

Rencana Kerja dan Anggaran SKPD merupakan dokumen perencanaan

dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan anggaran SKPD untuk

dilaksakan oleh SKPD. Sedangkan Renja/RKT merupakan merupakan

merupakan dokumen perencanaan perencanaan SKPD untuk periode satu (1)

tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan

mendorong partisipasi masyarakat. Setiap usulan SKPD berupa Renja/RKT

yang telah ditetapkan oleh SKPD mempunyai hubungan kausalitas dengan

RKA SKPD yang bersangkutan. Berdasarkan Monev yang dilakukan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, jumlah SKPD yang RKA nya telah

memiliki hubungan kausalitas sebanyak 37 SKPD dari 37 SKPD atau sebesar

Page 47: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 47

100 %. Target tahun 2015 yang ditetapkan pada Renstra Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah sebesar 95 %, maka capaian IKU ini 105.26%.

1.4. Prosentase indikator sasaran pada RKPD yang targetnya terpenuhi.

RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah,

yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dan mengacu pada rencana Kerja Pemerintah (RKP). Setiap

RKPD mempunyai indikator sasaran untuk mencapai tujuan dari RKPD.

Berdasarkan monev yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, jumlah indicator sasaran pada RKPD yang targetnya terpenuhi

sebanyak 21 dari 40 target yang ada, atau sebesar 52,5 %. Target tahun 2015

yang ditetapkan pada Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

sebesar 90 %, maka capaian IKU ini sebesar 58,3 %.

Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas perumusan,

pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.

Indikator kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase SKPD yang telah

menyusun dokumen Renstra dan

renja/RKT berkualitas baik.

95 % 100 % 105.26 %

2. Persentase Kecamatan yang

melaksanakan Musrenbang sesuai

Juknis.

95 % 100 % 105,26 %

3. Persentase SKPD yang RKA nya

telah memiliki hubungan kausalitas

dengan Renja/RKT.

95 % 100 % 105,26 %

4. Prosentase indikator sasaran pada

RKPD yang targetnya terpenuhi.

90 % 52,5 % 58,3 %

Rata-rata 93,52

Page 48: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 48

Berdasarkan rata-rata capaian, maka sasaran meningkatnya kualitas

perumusan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah

berhasil dicapai. Akan tetapi pada indikator kinerja indicator sasaran pada

RKPD yang targetnya terpenuhi, target tidak tercapai.

Capaian kinerja sasaran tidak dapat dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya, karena tidak support data yang merupakan hasil monev dan baru

dilaksanakan pada awal tahun 2016. Jika dibandingkan dengan jangka

menengah maka yang perlu ditingkatkan adalah indikator sasaran pada RKPD

yang targetnya terpenuhi. Untuk itu perlu adanya kegiatan-kegiatan yang

mendukung untuk terpenuhinya target indikator sasaran pada RKPD.

Tabel 3.2. Pencapaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas perumusan,

pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan Tahun

2015 dibandingkan dengan tahun 2018.

Indikator kinerja Realisasi Target tahun

2018

Persentase SKPD yang telah menyusun

dokumen Renstra dan renja/RKT berkualitas

baik.

100 % 100 %

Persentase Kecamatan yang melaksanakan

Musrenbang sesuai Juknis.

100 % 100 %

Persentase SKPD yang RKA nya telah

memiliki hubungan kausalitas dengan

Renja/RKT.

100 % 100 %

Prosentase indikator sasaran pada RKPD

yang targetnya terpenuhi.

52,5 % 100 %

Pada tahun anggaran 2015 untuk mencapai target indikator sasaran pada

RKPD yang targetnya terpenuhi belum bias mencapai target yang diharapkan

hal ini dikarenakan pengawasan dan monitoring pencapaian target inikator

Page 49: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 49

sasaran pada RKPD belum maksimal oleh instansi terkait. Untuk itu perlua

adanya kegiatan yang dapat mensuport pencapaian target indikator sasara

RKPD di tahun ayang akan datang.

Sasaran 1.2. Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang wilayah.

Berdasarkan Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang,

serta Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 disebutkan bahwa Pengendalian

pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang yang

merupakan salah satu aspek utama dalam penataan ruang. Sejauh ini telah

begitu banyak Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten (RTRWK),

RDTRK, RTBL, Blok Plan dan dokumen rencana detail lainnya yang telah

disusun serta instrumen pengendaliannya yang telah memiliki dasar hukum (UU

No. 26 Tahun 2007), namun tidak terimplementasikan dengan baik akibat

masalah-masalah teknis yang terkait instrumen pengendalian tersebut.

Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

proses penataan ruang. Pemanfaatan ruang dalam pelaksanaannya tidak selalu

sejalan dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Ketidaksesuaian atau

pelanggaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya tekanan

perkembangan pasar terhadap ruang, belum jelasnya mekanisme pengendalian,

dan lemahnya penegakan hukum. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa untuk

mewujudkan terciptanya pembangunan yang tertib ruang diperlukan tindakan

pengendalian pemanfaatan ruang. Kecenderungan penyimpangan tersebut

dapat terjadi karena produk rencana tata ruang kurang memperhatikan aspek

pelaksanaan atau sebaliknya bahwa pemanfaatan ruang kurang memperhatikan

rencana tata ruang. Pengendalian pemanfaatan tata ruang dilakukan agar

pemanfaatan tata ruang dapat berjalan sesuai dengan rencana tata ruang.

Untuk menyusun rencana implementasi instrumen pengendalian, pada tahap

awal harus dipahami terlebih dahulu konsep instrumen yang akan diterapkan ke

Page 50: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 50

dalam desain analisis sistem. Yakni konsep peraturan zonasi, perizinan,

pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.

Tujuan pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk

menjamin terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang.

Pelaksanaan pengendalian dilakukan dengan menggunakan instrumen

pengendalian yang mencakup :

1. Peraturan zonasi

2. Perizinan

3. Pemberian insentif dan disinsentif

4. Pengenaan sanksi.

Penataan ruang kini telah memasuki era pemanfaatan ruang, melalui suatu

pemrograman yang terpadu dan terintegrasi dalam mewujudkan struktur ruang

dan pola ruang wilayah di lapangan.

Dalam rangka mencapai sasaran diatas maka Renstra Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah menyusun langkah-langkah kegiatan di

tahun 2015 antara lain pengembangan Sistem Informasi Penataan Ruang Kota

Malang dengan demikian semua akses mengenai pemanfaatan ruang wilayah

Kota Malang yang terdiri dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK),

RDTRK, RTBL, Blok Plan dan dokumen rencana detail lainnya dapat di akses

oleh masyarakat dan diharapkan tertib pemanfaatan ruang wilayah meningkat.

Sasaran strategis ini diukur melalui indikator utama yaitu :

2.1. Prosentase luas wilayah yang peruntukannya telah sesuai dengan

RDTR dan Peraturan Zonasi.

Rencana tata ruang wilayah kota yang disingkat RTRW adalah rencana tata

ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari

RTRW Provinsi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang

wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah

kota, penetapan kawasan strstegis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah

Page 51: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 51

kota, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. Rencana

detail tata ruang kabupaten/kota yang selanjutnya disingkat RDTR adalah

rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah kota yang dilengkapi

dengan peraturan zonasi kota.Peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur

tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan

disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya

dalam rencana rinci tata ruang. Zonasi adalah pembagian kawasan ke dalam

beberapa zona sesuai dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan

bagi pengembangan fungsi-fungsi lain. Wilayah adalah ruang yang merupakan

kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya

ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.

Wilayah perencanaan adalah bagian dari kota dan/atau kawasan strategis yang

akan/perlu disusun rencana rincinya dalam hal ini RDTR kabupaten/kota sesuai

arahan atau yang ditetapkan di dalam RTRW kota yang bersangkutan. Peraturan

zonasi merupakan dokumen turunan dari RDTR yang berisi ketentuan yang

harus diterapkan pada setiap zona peruntukan. Dalam peraturan zonasi dimuat

hal-hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh pihak yang

memanfaatkan ruang, termasuk pengaturan koefisien dasar bangunan, koefisien

lantai bangunan, penyediaan ruang terbuka hijau publik, dan hal-hal lain yang

dipandang perlu untuk mewujudkan ruang yang nyaman, produktif, dan

berkelanjutan. Peraturan zonasi tersebut bersama dengan RDTR menjadi bagian

ketentuan perizinan pemanfaatan ruang yang harus dipatuhi oleh pemanfaat

ruang. Di Indonesia sendiri, secara legal peraturan zonasi merupakan instrumen

yang baru dipakai yaitu sejak diundangkannya UU Penataan Ruang No.26/2007.

Sesuai UU ini, peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang

untuk setiap zona pemanfaatan ruang. Selanjutnya peraturan zonasi ditetapkan

dengan:

1. Peraturan pemerintah untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional;

2. Peraturan daerah provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi;

3. Peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi.

Page 52: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 52

Berdasarkan monev yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, jumlah luas wilayah yang peruntukannya telah sesuai dengan RDTR

dan Peraturan Zonasi sebanyak1952,6 (HA) dari luas wilayah Kota Malang

220013,4 (HA) atau sebesar 4,36 %. Target tahun 2015 yang ditetapkan pada

Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar 5 %, maka

capaian IKU ini sebesar 87,2 %.

Tabel 3.3. Pencapaian kinerja sasaran meningkatnya tertib pemanfatan

ruang wilayah.

Indikator kinerja Realisasi Target

Tahun 2018

Prosentase luas wilayah yang peruntukannya

telah sesuai dengan RDTR dan Peraturan

Zonasi.

87,2 % 100 %

Pada tahun anggaran 2015 belum mencapai target yang ditentukan

dalam Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah hal ini dikarenakan

untuk tahun 2015 Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Kota Malang yang sudah

ditetapkan dengan Peraturan daerah sebanyak 1 (satu) BWP yaitu BWP

Malang Utara (Perda No. 5 tahun 2015) dari 6 (enam) BWP yaitu BWP Malang

Utara, BWP Malang Barat, BWP Malang Tengah, BWP Malang Timur Laut,

BWP Malang Timur dan BWP Malang Tenggara. Sedangkan untuk

meningkatkan tertib pemanfatan ruang wilayah ditahun yang akan dating maka

akan diusulkan kegiatan yang mendukung diterbitkannya Peraturan Daerah

tentang Batas Wilaya Perkotaan sesuai RDTR dan Peraturan Zonasi, dengan

kegiatan ini diharapkan target di tahun depan akan tercapai.

Page 53: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 53

Sasaran 1.3. Meningkatnya ketersediaan data pendukung perencanaan

pembangunan

Data/Informasi statistik merupakan salah satu bahan evaluasi

pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, serta sebagai bahan

masukkan dalam proses perumusan Kebijakan Perencanaan Pembangunan

Daerah.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional Bab VII Pasal 31 yang menyatakan bahwa

perencanaan pembangunan didasarkan pada data/ informasi yang akurat dan

dapat dipertanggung jawabkan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 Pasal 13 ayat 1 bahwa

:” Penyusunan rencana pembangunan daerah menggunakan data dan

informasi perencanaan pembangunan daerah serta rencana tata ruang “.

Pernyataan tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi pengambil

kebijakan/ keputusan karena kebijakan/keputusan yang berkualitas tergantung

dari data /informasi akurat, terintegrasi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan data statistik dalam perencanaan

pembangunan , perlu adanya kegiatan Pengolahan, Updating dan Analisis

Data dalam hal ini penyusunan Analisis Pembangunan Ekonomi (APE/

PDRB) dan Analisis Pembangunan Sosial (APS / IPM) secara

berkesinambungan. Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu

indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi makro suatu wilayah dan biasanya

akan digunakan sebagai alat pengukur tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu

wilayah . Jika PDRB tinggi maka diharapkan kesejahteraan ekonomi di wilayah

tersebut juga tinggi dan berlaku sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) adalah indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya

membangun kualitas hidup manusia dan merupakan indeks daya saing karena

bisa dibandingkan antar waktu dan antar wilayah.

Page 54: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 54

Sasaran strategis ini diukur melalui indikator utama yaitu :

3.1. Persentase kecukupan data pendukung perencanaan pembangunan

daerah.

Proses perencanaan memerlukan kapasitas data dan statistik yang baik

Ketersediaan data dan statistik yang andal merupakan salah satu kunci

keberhasilan perencanaan. Penyusunan dokumen perencanaan yang

berkualitas sangat membutuhkan data yang valid, akurat dan terkini. Proses

peencanaan memerlukan data dan statistik yang baik. Oleh Karena Itu

ketersediaan data dan statistik yang andal merupakan salah satu kunci

keberhasilan perencanaan. Data dan statistik yang bekualitas merupakan

rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam :

Ø Menyusun perencanaan

Ø Penetapan Perencanaan

Ø Melakukan Pengendalian/Pemantauan/monitoring, dan

Ø Melakukan Evaluasi program dan sasaran yang telah ditetapkan.

Data Dasar Indikator Makro PDRB, Laju Pertumbuhan ekonomi, Pendapatan

Perkapita, Inflasi (Indeks Harga Konsumen), dsb.

Data Dasar Indikator Sosial IPM, Data Kependudukan, data Kemiskinan, Data

Ketenagakerjaan, Data Kesehatan, dsb.

Berdasarkan monev yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah, jumlah jenis data pendukung yang tersedia sebanyak 27 jenis data

dari 27 jenis data pendukung atau sebesar 100 %. Target tahun 2015 yang

ditetapkan pada Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebesar

90 %. Maka capaiannya mencapai 111,11 %.

Page 55: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 55

Tabel 3.4. Pencapaian kinerja sasaran meningkatnya ketersediaan data

pendukung perencanaan pembangunan.

Indikator kinerja Realisasi Target

Tahun 2018

Prosentase kecukupan data pendukung

perencanaan pembangunan daerah

111,11 % 100 %

Pada tahun anggaran 2015 sudah melebihi target yang ditentukan dalam

Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, karena untuk tahun 2015

hanya ditargetkan 90 % sedangkan di tahun 2018 ditargetkan 100 %.

Pencapaian kinerja sasaran ini hanya bersifat supporting dari IKU Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah.

3.2. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA

EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN TUJUAN

Pencapaian tujuan “ Terselenggaranya proses perencanaan

pembangunan daerah sesuai tahapan yang benar “ didukung oleh dua

Sasaran strategis dan lima Indikator Kinerja Utama. Ringkasan hasil

pencapaiannya terdapat pada table berikut :

Page 56: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 56

Tabel. 3.5. Pencapan Tujuan terselenggaranya proses perencanaan

pembangunan daerah sesuai tahapan yang benar.

Indikator kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase SKPD yang telah

menyusun dokumen Renstra dan

renja/RKT berkualitas baik.

95 % 100 % 105.26 %

2. Persentase Kecamatan yang

melaksanakan Musrenbang sesuai

Juknis.

95 % 100 % 105,26 %

3. Persentase SKPD yang RKA nya

telah memiliki hubungan kausalitas

dengan Renja/RKT.

95 % 100 % 105,26 %

4. Prosentase indikator sasaran pada

RKPD yang targetnya terpenuhi.

90 % 52,5 % 58,3 %

5. Prosentase luas wilayah yang

peruntukannya telah sesuai dengan

RDTR dan Peraturan Zonasi.

5 % 43,6 % 87,2 %

Rata-rata 90,36

Sampai tahun anggaran 2015 tujuan terselenggaranya proses

perencanaan pembangunan daerah sesuai tahapan yang benar telah berhasil

dicapai, dengan nilai 90,36 meskipun terdapat dua indikator sasaran yang

belum berhasil dicapai yaitu indikator sasaran pada RKPD yang targetnya

terpenuhi dan luas wilayah yang peruntukannya telah sesuai dengan RDTR

dan Pearturan Zonasi. Sebagai indikator tujuan adalah SKPD yang telah

memiliki dokuemn perencanaan yang baik, konsisten dan selaras.

Page 57: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 57

3.3. REALISASI ANGGARAN

No. Program/Kegiatan Pagu Realisasi

Rp. Rp.

Program Perencanaan Tata

Ruang

2,657,596,000.00 2.436.685.700,00

Proses Persetujuan RDTRK 271,500,000.00 240.869.700,00

Pengembangan Sistem Informasi

Penataan Ruang Kota Malang

347,243,000.00 324.058.000,00

Penyusunan Rencana Aksi

Pencapaian RTH Publik dan Sistem

Informasi Capaian RTH Publik

158,853,000.00 158.530.500,00

Pelaksanaan Asistensi Evaluasi

Raperda dan Penetapan Perda

RDTR

360,000,000.00 227.582.500,00

Penyusunan Basemap Data

Informasi Geospasial

485,000,000.00 473.770.000,00

Pembuatan Video Animasi Penata

dan Pengembangan Wilayah

Prioritas Dikota malang

750,000,000.00 734.762.500,00

Peringatan Hari Tata Ruang 285,000,000.00 277.112.500,00

Program Pengendalian

Pemanfaatan Ruang

185,000,000.00 169.690.000,00

Penyusunan Materi Teknis dan

Rancangan Peraturan Walikota

tentang Mekanisme Pengendalian

Pemanfaatan Ruang Kota Malang

45,000,000.00 42.680.000,00

Penyusunan Materi Teknis dan

Rancangan Peraturan Walikota

tentang Tata Cara Pengenaan

Sanksi atas Pelanggaran

Pemanfaatan Ruang

40,000,000.00 38.040.000,00

Page 58: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 58

Monitoring sarana dan utilitas 100,000,000.00 88.970.000,00

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1,616,966,000.00 1.212.686.825,00

Penyediaan jasa surat menyurat 31,240,000.00 30.989.200,00

Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

35,000,000.00 13.221.500,00

Penyediaan jasa kebersihan kantor 53,000,000.00 53.000.000,00

Penyediaan alat tulis kantor 43,654,000.00 43.654.000,00

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

44,750,000.00 44.750.000,00

Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

4,678,000.00 4.576.000,00

Koordinasi Malang Raya 69,530,000.00 62.057.500,00

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

500,159,000.00 461.333.000,00

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

6,000,000.00 5.120.000,00

Penyediaan makanan dan minuman 261,750,000.00 44.700.000,00

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

450,000,000.00 337.910.625,00

Kegiatan Penunjang Pengadaan Barang dan Jasa

32,205,000.00 28.125.000,00

Penataan arsip 60,000,000.00 59.710.000,00

Pawai Pembangunan 25,000,000.00 23.540.000,00

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

919,090,000.00 877.661.975,00

Pengadaan kendaraan dinas/operasional

513,550,000.00 501.045.000,00

Pengadaan mebeleur 26,700,000.00 26.319.975,00

Pembuatan materi tayang perencanaan Pembangunan Daerah

50,000,000.00 49.517.000,00

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

125,000,000.00 115.426.000,00

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

3,840,000.00 3.840.000,00

Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

200,000,000.00 181.514.000,00

Page 59: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 59

Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

271,900,000.00 197.821.000,00

Pendidikan dan pelatihan formal 51,900,000.00 4.000.000,00

Pengembangan Kapasitas Pegawai 220,000,000.00 193.821.000,00

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

498,707,000.00 381.464.450,00

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5,000,000.00 4.772.000,00

Penyusunan laporan keuangan semesteran

54,550,000.00 51.700.000,00

Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran

4,000,000.00 3.575.000,00

Penatausahaan keuangan 23,857,000.00 23.853.000,00

Publikasi Hasil Musrenbang Tahun 2015

183,000,000.00 130.847.000,00

Pemantauan dan Evaluasi serta Pelaporan Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan

73,300,000.00 57.685.000,00

Sosialisasi ketentuan Dibidang Cukai 130,000,000.00 84.202.450,00

Review Renstra SKPD 25,000,000.00 24.830.000,00

Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar

2,136,544,000.00 1.949.241,00

Sinkronisasi dan Koordinasi Bidang Tata Kota

174,807,000.00 69.108.000,00

Pelaksanaan Enviromental Health Risk Assesment (EHRA)

395,000,000.00 392.387.500,00

Penyusunan Materi Teknis dan Rancangan Peraturan Walikota tentang Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran

171,535,000.00 171.262.500,00

Analisa Kebutuhan Kantong Parkir di Bagian Wilayah Perencanaan Malang Tengah

143,967,000.00 142.967.000,00

Penyusunan Rencana Aksi Malang Tanpa Kumuh (Slum Free City)

350,000,000.00 333.422.500,00

Penyusunan Rencana Aksi Malang kota hijau (Green City)

170,000,000.00 166.353.500,00

Page 60: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 60

penyusunan Rencana Aksi Malang Kota Pusaka (Hertage City)

160,000,000.00 156.712.500,00

Penyusunan Studi Kelayakan Underpass Taman Trunojoyo- Taman Sriwijaya-Stasiun

160,000,000.00 144.793.500,00

Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Tembus Tidar-Genting

180,000,000.00 151.198.500,00

Penyusunan Rencana Aksi Malang Sustainable Urban Development(SUD)

200,000,000.00 197.302.500,00

Koordinasi Bidang Penelitian dan Pengembangan

31,235,000.00 23.733.000,00

Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

1,207,356,000.00 1.158.952.400,00

Fasilitasi Dewan Riset Daerah 587,000,000.00

Kajian Pemanfaatan Pelayanan pemerintahan berbasis elektronik

160,875,000.00 159.675.000,00

Kegiatan Publikasi Hasil Penelitian dan Pengembangan

157,040,000.00 142.973.900,00

Kajian Peningkatan Kelembagaan Usaha Ekonomi Perempuan

92,441,000.00 91.441.000,00

Fasilitasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD)

70,000,000.00 69.375.000,00

Fasilitasi Dewan Hijau Kota 70,000,000.00 69.125.000,00

Fasilitasi Tim Penanganan Kumuh 70,000,000.00 68.035.000,00

Program perencanaan pembangunan daerah

2,456,550,000.00 1.962.528.750,00

Penyelenggaraan musrenbang RKPD 175,000,000.00

Penyusunan KU APBD dan PPAS APBD 2016

272,500,000.00 262.939.000,00

Penyusunan KU Perubahan APBD dan PPAS Perubahan APBD 2015

170,000,000.00 162.146.000,00

Penyusunan Perubahan RKPD 2015 100,000,000.00 92.996.500,00

Penyusunan hasil evaluasi Renja SKPD

125,000,000.00 115.078.500,00

Pendampingan Aplikasi Sistem Perencanaan Pembangunan

50,000,000.00 48.160.000,00

Page 61: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 61

Bimtek dan FGD RKPD dan Revisi RPJMD (Narasumber Kemenpan RB dan Biro Organisasi Prp.Kemendagri)

297,800,000.00 191.749.000,00

Bimtek Penyusunan Renstra dan Renja/RKT SKPD

278,950,000.00 180.089.750,00

Asistensi Penyusunan Rancangan Renstra dan Renja SKPD

107,200,000.00 73.339.000,00

Penyusunan Naskah Akademis dan Ranperda Perubahan RPJMD 2013-2018

200,000,000.00 144.861.000,00

Penyusunan Rancangan Awal RKPD Tahun 2017

150,000,000.00 114.414.000,00

Penyusunan Grand Design Peruntukan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHIT)

178,500,000.00 143.405.000,00

Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2016

201,600,000.00 151.664.000,00

Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2015 150,000,000.00 116.722.000,00

Program perencanaan pembangunan ekonomi

913,027,500.00 883.742.725,00

Kajian Peningkatan Fasilitas Sarana dan Prasarana penunjang Destinasi Pariwisata

56,842,000.00 56.842.000,00

Analisis penguatan kemitraan di Sektor Pariwisata, Hotel, Restoran dan Transportasi untuk peningkatan jumlah kunjungan dan lama hari berkunjung

149,440,000.00 148.240.000,00

Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi Kota Malang

75,000,000.00 70.970.225,00

Penyusunan Naskah Akademis dan RANPERDA Penataan UMKM di Kota Malang

86,593,500.00 83.243.500,00

Kajian Inovasi dan Peningkatan Standarisasi Produk

56,797,000.00 56.797.000,00

Evaluasi RAD Pangan dan Gizi 97,000,000.00 93.586.000,00

Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif

150,000,000.00 143.672.000,00

Page 62: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 62

Analisa PDRB Kota Malang dan Perhitungan PDRB Kota Malang

137,000,000.00 127.110.000,00

Analisa Pengembangan Semangat Kewirausahaan bagi Wirausaha Pemula Kota Malang

50,000,000.00 49.548.000,00

Kajian Peran Koperasi Dalam Ekonomi Kerakyatan

54,355,000.00 53.734.000,00

Program perencanaan sosial budaya

1,087,731,500.00 953.098.100,00

Penyusunan Analisa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang

100,000,000.00 97.000.000,00

Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Malang

142,950,000.00 110.207.500,00

Koordinasi Pengembangan Kota Layak Anak

74,000,000.00 73.568.000,00

Koordinasi dan Laporan capaian MDGs Kota Malang

93,500,000.00 87.632.000,00

Analisa Situasi Ibu dan Anak Kota Malang

80,000,000.00 76.440.000,00

Penyusunan Naskah Akademik dan Raperda tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak Kota Malang

157,000,000.00 109.948.000,00

Penguatan Kelembagaan Gender Kota Malang

225,000,000.00 184.451.100,00

Kajian Minat Baca Masyarakat dan Akses Ke Perpustakaan Umum Kota Malang

54,355,000.00 53.745.000,00

Analisa Sarana dan Prasarana Olah Raga di Kota Malang

53,250,000.00 52.925.000,00

Pemetaan Kesenian 54,426,500.00 54.201.500,00

Kajian dan Inventarisasi Berbasis Masyarakat

53,250,000.00 52.980.000,00

Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

644,500,000.00 556.668.500,00

Penyusunan Database Pembangunan Kota Malang

160,000,000.00 133.012.500,00

Penyusunan data sistem informasi pembangunan daerah (SIPD)

94,500,000.00 84.725.000,00

Penyusunan Database Geografi, Pemerintahan, demografi dan sumberdaya alam daerah

60,000,000.00 54.635.000,00

Page 63: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 63

Penyusunan Database Insfrastruktur daerah

60,000,000.00 55.315.000,00

Penyusunan Database sosial budaya dan ekonomi daerah

60,000,000.00 54.470.000,00

penyusunan database, Hukum dan keamanan serta insidensial

60,000,000.00 55.480.000,00

Penyusunan Profil Kota Malang 150.000.000,00 119.031.000,00

14.594.968.000,00 12.740.241.425,00

Dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Bappeda Kota Malang telah

menyusun RPJPD, RPJMD dan RKPD Kota Malang sebagai berikut :

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Malang Tahun

2005-2025 sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2010 tanggal

5 Nopember 2010 ;

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang

Tahun 2009-2013 sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 6 Tahun 2010

tanggal 5 Nopember 2010 ;

c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang

Tahun 2013-2018 sesuai Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2014;

d. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2010 sesuai

Peraturan Walikota Malang Nomor Tahun 2009 tanggal Juni 2009.

e. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2011 sesuai

Peraturan Walikota Malang Nomor 38 Tahun 2010 tanggal 1 September 2010.

f. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2012 sesuai

Peraturan Walikota Malang Nomor 31 Tahun 2011 tanggal 7 Juli 2011.

g. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2013 sesuai

Peraturan Walikota Malang Nomor 17 Tahun 2012 tanggal 21 Juni 2012.

h. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2014 sesuai

Peraturan Walikota Malang Nomor 23 Tahun 2013 tanggal 2 Mei 2013.

i. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2015 sesuai

Peraturan Walikota Malang Nomor 21 Tahun 2014 tanggal 1 Juli 2014.

j. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2016 sesuai

Page 64: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 64

Peraturan Walikota Malang Nomor 40 Tahun 2015 tanggal 6 Juli 2015.

PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MALANG

TAHUN ANGGARAN 2012, 2013 DAN 2014

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA

TARGET REALISA

SI 2012

REALISA

SI 2013

REALISA

SI 2014

%

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan Meningkatnya Perencanaan Pengembangan berbasis masyarakat

Prosentase keikutsertaan masyarakat dalam setiap tahapan perencanaan pembangunan kota. Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan a.RPJPD

b.RPJMD c.RKPD

100 % (150org) Sudah ada Sudah ada 1 produk

93% (140 org) Ada/Perda No 5 Th 2010 Ada/Perda No 6 Th 2010 4 Produk

100% (150org) Ada/Perda No 5 Th 2010 Ada/Perda No 6 Th 2010 5 Produk

100 % (150 org) Ada/Perda No.5 Th 2010 Ada/Perda No. 7 Th. 2014 1 Produk

100% 100% 100%

Meningkatnya perencanaan penataan dan pengendalian tata ruang

Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang, Rencana Rinci, dan Rencana Teknis Ruang Kawasan

1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ram perda Sosiali sasi Ke : 2 kecamat an/ 24 kelurahan

1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ram perda Sosiali sasi Ke : 3 Kecamat an/33 Kelurahan

1 Produk Peraturan Zonasi 5 Ram perda Sosiali sasi Ke : 2 kecamat an/ 24 kelurahan

100% 100% 100%

Meningkatnya Pemanfaatan

Ketaatan terhadap

81 %

76 %

76 %

76 %

92%

Page 65: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 65

ruang sesuai peraturan

RTRW Luas Wilayah Produktif Luas Wilayah Industri Luas Wilayah Perkotaan

1.435 Ha

320,70 Ha 11.005 Ha

1.435 Ha 320,70 Ha 11.055,66 Ha

1.435 Ha 320,70 Ha 11.055,66 Ha

1.435 Ha 320,70 Ha 11,055,66 Ha

100% 100% 100%

Meningkatnya Perekonomian Daerah dan sekitar

Peningkatan Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PDRB Pertumbuhan PDRB pertahun Laju Inflasi Kota PDRB Perkapita

100 % 6,45 % 6 % 17,81 Juta(Rp)

100 % 7,08% 4,06% 18,14Juta (Rp)

100 % 7,57 % 7,92%

100 % 7,30 % 4,66 % 17,12 Juta (Rp.)

100% 12,7 % 78 %

97%

Meningkatnya Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan

Jumlah penduduk diatas garis kemiskinan

10,28% 9,24% Angka Kemiskinan

5,58% Angka kemiskinan

4,85 % Angka kemiskinan

48 %

Tersedianya dokumen rencana pembangunan kota dan tata ruang kota serta dokumen pendukung lainnya

Hasil-Hasil penelitian yang diterapkan untuk kepentingan perencanaan : - Study

kelayakan ttg ekonomi

- Study kelayakan ttg Sosial Budaya

- Study kelayakan ttg Pemerintahan Umum

5 penelitian 2 penelitian 0 penelitian

2 penelitian 4 penelitian 7 penelitian

3 penelitian 4 penelitian 3 penelitian

2 Penelitian 2 Penelitian 1 penelitian

40 % 100% 100 %

Page 66: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 66

- Study kelayakan Tata Ruang

10 Masterplan

4 penelitian

10 penelitian

11 penelitian

110 %

Tersedianya laporan hasil pembangunan kota

Kualitas dan kuantitas laporan hasil kegiatan pembangunan kota meningkat

5 laporan 5 laporan 5 laporan 5 laporan 100%

Meningkatnya kualitas pelayanan dan koordinasi yang baik

- Terpenuhinya Jasa Administrasi Perkantoran

- Terpenuhinya Fasilitas perkantoran

- Frekuansi konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah propinsi serta dengan pemerintah Kab/Kota lain

- Terpeliharanya sarana dan prasarana perkantoran

- Tercapainya akuntabilitas instansi

12 bulan/100% 12 bln/100 % 100 kali 12 bln/1mbl. 4 spd mtr 100 %

12 bln/100% 12 bln/100% 101 kali 12 bln/2 mbl. 7 spd mtr 100 %

12 bln/100% 12 bln/100% 137 kali 12 bln/1mbl. 4 spd mtr 100%

12 Bln/100% 12 Bln/100% 75 kali 12 Bln/3 mbl. 6 spd mtr 100%

100% 100% 75% 100% 100%

Page 67: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 67

A. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di BAPPEDA Kota

Malang tentunya perlu ditunjang dengan anggaran yang memadai. Untuk itu

pada tahun 2015 dianggarkan untuk :

a. Belanja Langsung

Anggaran belanja langsung sebelum perubahan Rp. 6.750.000.000,- dan

setelah perubahan Rp 14.594.968.000,- bertambah Rp 7.844.968.000,- dan

terrealisasi sebesar Rp. 12.740.241.425,- jadi sisa anggaran pada tahun

anggaran 2015 sebesar Rp 1.854.726.575,-

Dana yang dianggarkan dan realisasinya untuk mewujudkan pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan tahun 2015 sebagai berikut :

NO. SASARAN ANGGARAN REALISASI %

1. Meningkatnya kualitas perumusan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah

Rp 3.101.050.000,- Rp 2.519.197.250,- 81,24 %

2. Meningkatnya tertib pemanfaatan ruang wilayah

Rp 4.979.140.000,- Rp 4.555.616.700,- 91,49 %

3. Meningkatnya ketersediaan data pendukung perencanaan pembangunan

Rp 2.018.759.000,- Rp 1.836.840.825,- 90,99 %

4. Meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan

Rp 4.496.019.000,- Rp 3.828.586.650,- 85,15 %

Total Belanja Rp. 14.594.968.000,- Rp. 12.740.241.425,- 87,29 %

Page 68: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 68

b.Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung sebelum perubahan sebesar Rp. 2.808.018.383,77

setelah perubahan sebesar Rp 2.906.422.383,77 bertambah Rp 98.404.000,-

dengan realisasi sebesar Rp. 2.792.520.556,- atau sebesar 96,08 % yang

digunakan untuk belanja pegawai (gaji untuk karyawan karyawati BAPPEDA

Kota Malang yang berjumlah 33 orang).

Adapun perbandingan Anggaran tahun 2014 dan 2015 sebagaimana dalam tabel

berikut :

URAIAN JUMLAH ANGGARAN

TAHUN 2014 (Rp.)

JUMLAH ANGGARAN TAHUN 2015

(Rp.)

Jumlah Belanja Tak Langsung 2.760.494.536,26 2.808.018.383,77

Jumlah Belanja Langsung 8.216.254.000,00 14.594.968.000,00

Berdasarkan tabel di atas, dapat digambarkan bahwa penggunaan belanja tidak

langsung yang tersedia pada tahun Anggaran 2014 dan 2015, mengalami

kenaikan sebesar Rp. 47.523.847,- Penggunaan belanja langsung dari tahun 2014

ke 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp 6.378.714.000,-

Page 69: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 69

BAB IV

PENUTUP

Tinjauan Umum Tentang Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang merupakan media komunikasi

sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pembangunan, penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang menjadi tugas dan wewenang Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang. Media komunikasi ini sangat

penting untuk menginformasikan sasaran, program dan kegiatan pembangunan

yang dilaksanakan oleh Bappeda Kota Malang pada tahun 2015 dalam rangka

pencapaian visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah dituangkan dalam Review

Renstra Bappeda Kota Malang 2013-2018. Disamping itu penyusunan LAKIP ini

merupakan sarana sebagai bahan evaluasi dan umpan balik dalam menunjang

perbaikan kinerja Bappeda Kota Malang pada tahun-tahun mendatang.

Adapun keberhasilan pencapaian kinerja Badan Perencanaan

pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang pada tahun 2015 capaian kinerja

kegiatan dari 100 Kegiatan yang dilaksanakan mencapai 87,29 %. Pada tahun 2014

pencapaian kinerja dari 69 Kegiatan yang direncanakan tercapai 93,30 %. sehingga

jika dibandingkan maka pada tahun 2014 terdapat peningkatan kinerja.

Salah satu indikator lain yang dapat menggambarkan kemajuan suatu

wilayah adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang pada

tahun 2012 adalah 0,57 % sedangkan pada tahun 2013 adalah 7,30 % sehingga

terdapat kelambatan 0,27 %. Untuk besaran PDRB pertahun atas dasar harga

berlaku pada tahun 2013 sebasar Rp 43.799.720,03 (Dalam Jutaan) sedangkan atas

dasar harga konstan sebesar Rp 17.357.450,74 (Dalam Jutaan) untuk tahun 2012

PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp 38.523.031,82 ( Dalam Jutaan)

sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 16.176.980,57 (Dalam Jutaan). Laju

Page 70: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 70

Inflasi Kota Malang tahun 2011 mencapai 4,05 % sedangkan tahun 2012 mencapai

4,06% untuk tahun 2013 mencapai 4,06%.

Kendala Dari Pelaksanaan

Dalam upaya mencapai Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan program Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Malang pada tahun 2015

melaksanakan 100 Kegiatan dengan target capaian kinerjanya masing-masing.

Dari kegiatan dan program yang dilakanakan dalam pencapaian sasaran

yang tertuang didalam Review Renstra Bappeda Kota Malang 2013-2018, kinerja

Bappeda Kota Malang pada tahun 2015 menunjukkan hasil yang cukup

menggembirakan. Namun demikian dalam pelaksanaan kegiatan juga dijumpai

adanya beberapa kendala, hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa kegiatan yang

tidak dapat memenuhi target yang diinginkan.

Permasalahan-permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan

kegiatan Bappeda Kota Malang Tahun 2015 adalah :

1. Kurangnya Sinergitas Data mengenai kemiskinan;

2. Kurangnya pemahaman akan fungsi SKPD tentang fungsi Rensponsif Gender;

3. Untuk kegiatan yang dilakukan melalui metode swakelola, sebagian besar

kegiatan bergantung pada pemenuhan data oleh SKPD atau instansi vertikal

(khususnya BPS);

4. Kesulitan dalam meminta SKPD/instansi vertikal untuk memenuhi data yang

diminta atau dibutuhkan, baik dikarenakan data tersebut tidak tersedia pada

database SKPD/instansi vertical maupun pemenuhan/pengiriman data oleh

SKPD/instansi vertikal seringkali terlambat/melewai batas waktu yang

ditentukan.

Page 71: LAKIP BAPPEDA 15 (REVISI BAB III)bappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/... · acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPPEDA Tahun 2015 71

Adapun permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan

tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah melaksanakan koordinasi

terus menerus dengan instansi vertikan sebagai upaya perbaikan kinerja ditahun

yang akan datang. Sedangkan Pemecahan masalah dari kegiatan diatas adalah

sebagai berikut :

1. Melakukan penyusunan database terkait kemiskinan yang merupakan hasil

sinergi semua SKPD;

2. Memaksimalkan fungsi Tim Driver PUG;

3. Perlu menyusun suatu mekanisme pemenuhan data oleh SKPD yang mencakup

pengaturan tentang kewajiban SKPD dalam memenuhi kebutuhan data

perencanaan pembangunan berikut sanksi/punishment apabila kewajiban

tersebut tidak dilaksanakan;

4. Melakukan kerjasama dengan instansi vertical dalam rangka

pengumpulan/pemenuhan data melalui mekanisme kerjasama sebagaimana

peraturan perundang-undangan.

Akhirnya, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Malang ini dapat menjadi

bahan atau informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat di Kota

Malang. Semoga pada tahun mendatang kinerja Bappeda Kota Malang dapat

semakin ditingkatkan searah dengan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Malang

selaku perencana dan koordinator pembangunan di Kota Malang.

LAMPIRAN

1. Penetapan Kinerja 2014

2. Rencana Kinerja Tahun 2014