sel tutorial

7
http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/21573/4/Chapter %20II.pdf 8-10 Mikroskop Cahaya Disebut demikian karena mikroskop ini menggunakan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber cahaya. Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar tingkat dua. Suatu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan suatu lensa okuler ditempatkan sedemikian rupa sehingga memperbesar bayangan pertama untuk kedua kalinya. Pembesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler (Leeson, 1996). Mikroskop ini disebut juga sebagai compound microscope yang biasa dilakukan untuk pemeriksaan rutin Langkah-langkah Menggunakan Mikroskop Langkah-langkah mengunakan Mikroskop dengan benar adalah (Wijaya, 2006): 1. Membawa mikroskop dengan hatihati dengan cara memegang lengan mikroskop dengan 1 tangan dan tangan lain digunakan untuk menyangga dasar mikroskop. Kemudian rendahkan dan letakkan pada meja yang datar. 2.

Upload: rusell-setya

Post on 15-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sel

TRANSCRIPT

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21573/4/Chapter%20II.pdf 8-10Mikroskop Cahaya Disebut demikian karena mikroskop ini menggunakan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber cahaya. Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar tingkat dua. Suatu lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan suatu lensa okuler ditempatkan sedemikian rupa sehingga memperbesar bayangan pertama untuk kedua kalinya. Pembesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler (Leeson, 1996). Mikroskop ini disebut juga sebagai compound microscope yang biasa dilakukan untuk pemeriksaan rutinLangkah-langkah Menggunakan MikroskopLangkah-langkah mengunakan Mikroskop dengan benar adalah (Wijaya, 2006): 1. Membawa mikroskop dengan hatihati dengan cara memegang lengan mikroskop dengan 1 tangan dan tangan lain digunakan untuk menyangga dasar mikroskop. Kemudian rendahkan dan letakkan pada meja yang datar.2. Duduklah pada tempat yang nyaman. Bila menggunakan mikroskop cahaya, maka carilah tempat yang cukup sinar. Perhatikan dan posisikan lengan mikroskop berseberangan dengan tubuh dengan cara memutar bagian kepala lensa okuler.Sebelum menempatkan slide preparat pada meja preparat, gunakan tombol pengatur kasar (makrometer) untuk menurunkan meja preparat sampai posisi paling bawah. Perhatikan arah putaran. Aturlah cermin pada bagian bawah sampai ada cahaya yang memantul, melewati diafragma sehingga terlihat dari lensa okuler. Perhatikan, titik fokus mata setiap orang berbeda beda, sehingga setiap orang harus mencari sendiri pencahayaan sesuai kondisi mata.4. Letakkan slidepreparat di atas meja preparat dengan baik. Pastikan slide pada posisi yang telah disediakan (bagian berbentuk siku) dan tahan dengan penjepit.5. Pastikan bahwa pembesaran lensa objektif adalah pembesaran paling rendah (biasanya 10kali). Jika belum, maka putar knob lensa objektif itu untuk mendapatkan pembesaran paling rendah. 6. Mulailah melakukan pengamatan dengan mengatur fokus amatan, yaitu dengan memutar tombol pengatur kasar (makrometer) sampai mendapat bayangan benda yang jelas sesuai mata. Perhatian, biasakan membuka kedua mata saat mengamati, agar tidak terjadi kerusakan/gangguan pada mata.7. Geserlah siku penahan preparat untuk mengamati berbagai sisi preparat. Pastikan bahwa kita mendapatkan bayangan dari bagian preparatyang akan kita amati.8. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih, putar kembali knob lensa objektif sampai perbesaran lensa berikutnya (biasanya 40 kali). Untuk mendapatkan perbesaran berikutnya, biasanya arah putar knob adalah berlawanan arah jarum jam.9. Lakukan kembali pengamatan seperti pada tahap 7. Tetapi perhatikan, panjang tabung lensa objektif lebih panjang dari sebelumnya dan hampir berimpit dengan preparat. Agar saat mencari fokus bayangan lensa tidak menekan preparat, maka gunakan tombol pemutar halus (mikrometer). Jika lensa menekan preparat, maka slidebisa pecah.10. Jika telah mendapat bayangan gambar yang paling jelas, gambarlah bayangan tersebut.Jika telah selesai dan akan mengakhiri pengamatan, turunkan meja preparat dengan memutar tombol pengatur kasar sampai posisi paling bawah. Ingat dan perhatikan arah putaran, jangan sampai justru memutar ke arah atas. Setelah itu putar knob lensa objektif sampai lensa perbesaran paling rendah, lalu ambil slidepreparat.12. Simpan kembali mikroskop pada tempatnya.Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop adalah (IPB, 2010) : 1. Peganglah erat erat lenganatau badanmikroskop dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri digunakan untuk menyangga kaki mikroskop agar mikroskop tidak jatuh2. Meja preparat diposisikan tetap horisontal untukmencegah agar preparat (slide) tidak jatuh3. Bersihkan lensa mikroskop dengan menggunakan kertas lensa/tissue atau kain lap flanel.4. Pengamatan sebaiknya dilihat dengan menggunakan kedua mata (untuk mikroskop dengan dua lensa okuler/binokuler) 5. Gunakanlahperbesaran lemah terlebih dahulu, kemudian setelah obyek yang akan anda amati ditemukan, gunakan perbesaran yang lebih besar 6. Bersihkan semua kotoran yang ada pada mikroskop dengan menggunakan kertas tissueBeberapa faktor dapat menjadi alasan kematian, yaitu akibat penuaan, kematian terprogram, dan pengaruh dari lingkungan luar.Nekrosis dan ApoptosisPada sel hewan, penuaan dan kematian sel dan jaringan dapat melalui dua proses, yaitu nekrosis atau apoptosisNekrosisKematian sel dan jaringan secara tidak alami. Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:1. pembengkakan sel2. digesti kromatin3. rusaknya membran (plasma dan organel)4. hidrolisis DNA5. vakuolasi oleh ER6. penghancuran organel7. lisis sel o Pelepasan isi intrasel setelah rusaknya membran plasma adalah penyebab dari inflamasi / peradangan pada nekrosisApoptosisAksi bunuh diri sel yang dikenal juga sebagai kematian terprogram, di mana program bunuh diri ini diaktivasi dan diregulasi oleh sel itu sendiri. Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:1. fragmentasi DNA2. penyusutan dari sitoplasma3. perubahan pada membran4. kematian sel tanpa lisis atau merusak sel tetangga.

Perbedaan antara Nekrosis dan ApoptosisNekrosisApoptosis

Kematian oleh faktor luar selKematian diprogram oleh sel

Sel membengkakSel tetap ukurannya

Pembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulitPembersihan berlangsung cepat

Sel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imunSel sekarat akan ditelan fagosit karena ada sinyal dari sel

Lisis selNon-lisis

Merusak sel tetangga (inflamasi)Sel tetangga tetap hidup normal

Alasan / Tujuan Kematian Sel

Pada perkembangan sistem saraf tulang belakang, lebih dari setengah sel saraf umumnya mati setelah mereka dibentuk. Pada manusia dewasa yang sehat, milyaran sel mati pada sumsum tulang dan saluran pencernaan setiap jamnya. Untuk apa sel dalam jumlah banyak ini mati dalam keadaan yang sangat sehat?!Berikut ini adalah beberapa alasan yang mendasari kematian terprogram pada sel:1. Untuk proses pembentukan morfologis Telapak tikus dibentuk oleh kematian sel selama perkembangan embrionik2. Untuk proses pembuangan struktur yang tidak berguna Kecebong kehilangan ekor karena struktur itu tidak lagi dibutuhkan3. Meregulasi jumlah sel 1. sistem saraf sesuai dengan jumlah sel target2. jaringan dewasa tidak membengkak atau menyusut3. hati tikus dewasa yang dipotong sebagian akan tumbuh kembali utuh sesuai ukuran awal, vice versa Pada manusia dewasa, kematian sel setara dengan pembelahan sel4. Sebagai respon sel terhadap infeksi, kerusakan sel, kerusakan DNA, atau stressRegulasi Kematian Sel

Apoptosis dimediasi oleh senyawa cascade proteolitik intraseluler Protease dengan sistein pada situs aktifnya dan memotong target protein pada asam aspartat spesifik. Sering disebut sebagai caspase, disintesis dalam bentuk procaspase Procaspase dipotong oleh caspase, berikatan dengan protein adaptor menjadi aktif Beberapa potong lamina inti, bebaskan DNAse, dst.ReferensiWikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasAlberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular Biology of The Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books