sel darah merah
TRANSCRIPT
Sel Darah Merah; Struktur, Fungsi, dan Ketonusan
Indra Setiawan
102010003
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 1150
JAKARTA
2011
4 January 2011
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Pendahuluan
Sel –sel darah merupakan bagian figuratif atau berbentuk sehingga dapat dilihat oleh
mata, meskipun dengan bantuan alat mikroskop. Seperti yang telah disebutkan sebelum ini,
sel –sel darah terdiri atas sel darah merah, leukosit dan trombosit. Ketiga macam sel ini
berasal sel –sel asal yang sama di sumsum tulang. Sel –sel asal di sumsum tulang tersebut
selanjutnya berdiferensiasi sehingga mengambil bentuk yang berbeda –beda. Setelah matang,
sel –sel tersebut keluar dari sumsum tulang dan masuk ke dalam darah dan berada di tempat
ini dalam jumlah yang berbeda dan menjalankan fungsi yang berbeda – beda pula. Bahkan
leukosit , seperti yang telah diuraikan terdiri atas 5 jenis sel dengan morfologi berbeda,
ternyata juga mempunyai peran yang berbeda – beda pula.1
Identifikasi istilah
1. Sumsum tulang merah : salah satu jenis sumsum tulang, terdapat di
dalam kanal medula tulang panjang dan ruang-ruang tulang berongga, berfungsi untuk
produksi sel-sel darah, penghancuran eritrosit yang sudah tua, dan penimbunan besi.
2. Membrane semipermeable : adalah selaput yang hanya dapat dilalui oleh ion-ion
tertentu (partikel solven) dan tidak dapat dilalui oleh partikel-partikel solute (zat
terlarut).
3. Hipertonus :suatu larutan yang konsentrasinya lebih tinggi (pekat) dari larutan lain.
4. Hipotonus :suatu larutan yang konsentrasinya lebih rendah (encer) dari larutan
lain.
Rumusan masalah
1. Ketonusan sel darah merah
Hipotesis
Sel darah merah dapat dirusak oleh ketonusan cairan lingkungannya
Skenario
Sel darah merah (eritrosit) merupakan komponen penting dalam tubuh manusia, yang
diproduksi oleh sumsum tulang merah dan pada waktunya akan dirusak oleh tubuh.
Membrane sel darah merah merupakan membrane semipermeable yang mempunyai kekuatan
1
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
tertentu. Membrane tersebut dapat dirusak oleh larutan-larutan tertentu yang mempunyai
konsentrasi yang lebih besar (hipertonus) atau lebih kecil (hipotonus) daripada konsentrasi sel
darah merah.
Mind mapping
Landasan Teori
Sel
Sel adalah unit structural dari semua organisme hidup. Ada 2 jenis sel yang secara
fundamental berbeda, namun terdapat begitu banyak kemiripan biokimiawi di antara kedua
jenis sel tersebut sehingga banyak peneliti mengatakan bahwa kelompok sel yang satu
berevolusi dari kelompok sel lain.1
2
Eritrosit
Fungsi Ketonusan
Eritropoiesis
Struktur
Membran
Plasma
Inti Sel
Sitoplasma
Hemoglobin
Hipertonus
Hipotonus
Komposisi
Transportasi Sel
Pasif
Aktif
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Komponen Sel
Sitoplasma
Komponen sel terluar yang memisahkan sitoplasma dari lingkungan ektrasel adalah membram
plasma (plasmalema). Akan tetapi meskipun membrane plasma adalah batas luar sel, tetap ada
hubungan antara bagian dalam sel dan makromolekul ekstrasel. Membran plasma
mengandung protein yang disebut integrin yang berhubungan dengan filament sitoskeletal
sitoplasma dan molekul ekstrasel. Melalui hubungan inilah terjadi pertukaran timbal balik
yang konstan antara matriks ekstrasel dan sitoplasma. Sitoplasmanya sendiri terdiri atas
matriks, atau sitosol, yang di dalamnya terdapat organel, sitoskeleton, dan deposit
karbohidrat, lipid, dan pigmen.1
Sitoplasma sel eukariotik dibagi menjadi sejumlah kompartemen terpisah oleh
membrane yang mengatur lalu lalang ion dan molekul intrasel. Kompartemen ini memekatkan
enzim dan substrat terkait, sehingga meningkatkan efisiensi.1
Membrane plasma (membrane sel)
Membrane plasma merupakan batas kehidupan. Membrane plasma memisahkan sel yang
hidup dengan lingkungan sekitarnya yang tidak hidup. Membrane plasma memiliki ketebalan
sekitar 8nm. Susunan membrane plasma yang lengkap dijelaskan menurut suatu model mosaic
cair. Membrane plasma memiliki struktur seperti lembaran tipis. Membrane plasma tersusun
dari molekul-molekul lipid, protein, dan karbohidrat yang membentuk suatu sifat lapisan
dengan sifat dinamis dan asimetri. Bersifat dinamis karena memiliki struktur seperti fluida,
sehingga molekul lipid dan protein dapat bergerak. Bersifat asimetri karena komposisi protein
dan lipid sisi luar tidak sama dengan sisi dalam membrane sel. Molekul-molekul tersebut
menyusun matriks lapisan fosfolipid rangkap yang disisipi oleh protein membrane. Terdapat
dua macam protein membrane yaitu protein integral dan peripheral. Satu unit fosfolipid terdiri
dari bagian kepala (fosfat) dan ekor (asam lemak). Sisi kepala merupakan sisi hidrofilik yang
menghadap ke luar membrane plasma. Sisi ekor merupakan hidrofob yang bersembunyi di
bagian dalam membrane plasma. Pada bagian membrane plasma yang menghadap keluar sel,
terdapat karbohidrat yang melekat pada protein membrane atau fosfolipid.2
3
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Nukleus
Nukleus adalah organel struktural yang paling menonjol dari sel eukariotik. Meskipun kira –
kira mengandung jumlah yang sama DNA, RNA dan protein, itu merupakan bahan genetik
dan implikasi fungsional yang membuat inti seperti organel penting. Sel dapat berupa
membagi (mitosis atau meiosis) - keadaan mereka berada dalam untuk proporsi yang sangat
kecil dari interfase mereka seumur hidup atau tidak membagi). Apa yang mengikuti adalah
deskripsi dari dia interfase inti.3
Nukleolus
lokus gen ribosomal DNA, sintesis RNA ribosom, dan perakitan intra sub-unit.3
Darah
Darah (kurang lebih berjumlah 5,5 L pada pria) terdiri atas sel dan cairan yang mengalir satu
arah secara teratur di dalam system sirkulasi tertutup. Darah terutama didorong ke depan oleh
kontraksi ritmik jantung dan terdiri atas 2 bagian: unsur berbentuk atau sel- sel darah, dan
plasma. Jika darah dikeluarkan dari system sirkulasi, darah akan membeku. Bekuan ini
mengandung unsure berbentuk dan cairan bening kekuningan yang disebut serum, yang
memisahkan diri dari bekuan.1
Darah yang dikumpulkan dan dicegah agar tidak membeku dangan menambahkan
antikoagulan (misalnya, heparin, sitrat) akan terpisah-pisah bila disentrifugasi, membentuk
lapisan-lapisan yang mencerminkan heterogenitasnya. Hematokrit adalah suatu perkiraan
volume tumpukan eritrosit per unit volume darah. Nilai normalnya adalah 40 – 50 % pada
pria dan 45% pada wanita. 1
Ada pun fungsi darah sebagai berikut:
1. Alat transport makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan ke seluruh
tubuh.
2. Alat transport O2, yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh
tubuh.
3. Alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru,
ginjal dan kulit dan hati untuk diteruskan ke empedu dan saluran cerna sebagai tinja.
4
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
4. Alat transport antar jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan
dibuat oleh jaringan lain. Hal ini tampak jelas, misalnya dalam transport lipoprotein
seperti LDL, HDL, dan hormone.
5. Mempertahankan keseimbangan dinamis (homeostasis) dalam tubuh, termasuk
didalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan distribusi air
dan mempertahankan keseimbangan asam-basa sehingga pH darah dan cairan tubuh
tetap dalam keadaan yang seharusnya.
6. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing yang umumnya selalu
dianggap punya potensi menimbulkan ancaman.2
Sel Darah Merah
Merupakan sel yang terbanyak di dalam darah. Karena sel ini mengandung senyawa yang
berwarna merah, hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah. Sel darah
merah mempunyai ciri khas yaitu tidak berinti, yang menutup lapangan pandangan.
Sesungguhnya bila dilihat dari satu arah, SDM tampak sebagai lingkaran. Bila dilihat dalam
arah yang tegak lurus dari arah yang pertama, akan tampak bentuk penampang dwicekung
atau bikonkaf dari SDM. Dengan demikian, dalam keadaan biasa, morfologi SDM bukanlah
berupa sebuah bola, akan tetapi berupa suatu cakram dwicekung atau bikonkaf. Namun SDM
dapat juga mengambil bentuk lain yaitu bentuk silinder atau bahkan kerucut. SDM juga dapat
berbentuk bola yang sempurna, seperti yang tampak dalam keadaan sferositosis. Diameter
SDM manusia biasanya sebesar 7,82± mm, sedangkan tebal cakram adalah 0,81±0,35 mm di
tempat yang paling tipis dan 2,58±0,27 di tempat yang paling tebal. Volume SDM rata-rata
adalah 94 ± 14 fL (femtoliter, 1 fL = 10-15 L atau ± 16 mm2. Ukuran – ukuran ini dapat
berubah menjadi lebih besar atau lebih kecil. Bila ukurannya lebih besar namanya
makrositosis, bila lebih kecil namanya mikrositosis.3
Eryhrocytes (sel darah merah) dalam kondisi normal, sel-sel ini tidak pernah
meninggalkan sistem peredaran darah. Seperti kebanyakan mamalia, eritrosit manusia
tersuspensi dalam media isotonik adalah disk cekung ganda fleksibel dengan diameter sekitar
7,5 µm, tebal 2,6 µm pinggirnya, dan hanya 0,75 µm tebal di tengah. Bentuk cekung ganda ini
menyediakan rasio permukaan yang besar ke volume dan memfasilitasi pertukaran gas.
Konsentrasi normal eritrosit dalam darah adalah sekitar 3,9-5,5 juta per wanita microliterin
dan 4,1-6 juta per microliter pada laki-laki.4
5
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Eritrosit normal berbentuk cakram bikonkaf berdiameter kira-kira 8 µm, dan tidak
memiliki nucleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah, seperti ketika sel-sel
tersebut beredar melewati kapiler-kapiler. Eritrosit dapat dianggap sebagai kantung yang
dapat berubah menjadi berbagai jenis bentuk. Pria dewasa normal memiliki 5,4 juta sel darah
merah per mikroliter darah. Wanita normal memiliki 4,8 juta sel darah merah per mikroliter
darah. Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada kedua jenis kelamin dan perbedaan umur.
Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pigmen
yang member warna merah pada darah. Setiap hemoglobin terdiri dari protein yang disebut
globin dan pigmen non-protein yang disebut hem. Setiap hem berikatan dengan rantai
polipeptida yang mengandung besi. Fungsi utama hemoglobin adalah mengangkut oksigen
dari paru-paru membentuk oksihemoglobin.
Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di sumsum
tulang. Pembentukannya diatur oleh sebuah hormone glikoprotein yang disebut dengan
eritropoietin. Sel pertama yang diketahui sebagain rangkaian pembentukan eritrosit disebut
proeritoblas. Dengan rangsangan yang sesuai maka dari sel-sel tunas ini dapat dibentuk
banyak sekali sel. Proeritoblas kemudian akan membelah beberapa kali. Sel-sel baru dari
generasi pertama ini disebut basofil eritroblas sebab dapat dicat dengan warna basa. Sel-sel ini
mengandung sedikit sekali hemoglobin. Pada tahap berikutnya akan mulai terbentuk cukup
hemoglobin yang disebut polikromatofil eritroblas. Sesudah terjadi pembelahan berikutnya,
maka akan terbentuk lebih banyak lagi hemoglobin. Sel-sel ini disebut ortokromatik eritoblas.
Dimana warnanya menjadi merah. Akhirnya, bila sitoplasma dari sel-sel ini sudah dipenuhi
oleh hemoglobin sehingga mencapai konsentrasi lebih kurang 34%, nucleus akan memadat
sampai ukurannya menjadi lebih kecil dan terdorong dari sel. Sel-sel ini disebut retikulosit.
Retikulosit berkembang menjadi eritrosit dalam satu sampai dua hari setelah dilepaskan dari
sumsum tulang.
Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh sel-
sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi
pigmen empedu yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan oleh hati ke dalam
empedu. Zat besi dari hemoglobin tidak diekskresikan, tetapi dugunakan kembali untuk
membuat eritrosit baru.1
6
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Gambar 1: Sel Darah Merah5
Hemoglobin
Merupakan suatu protein yang kompleks, yang tersusun dari protein globin dan suatu senyawa
bukan protein yang dinamakan hem. Hem sendiri juga suatu senyawa yang rumit, yang
tersusun dari suatu senyawa lingkar yang bernama porfirin, yang bagian pusatnya ditempati
oleh logam besi (Fe). Jadi hem adalah senyawa porfirin-besi (Fe-porfirin), sedangkan
hemoglobin adalah kompleks antara globin-hem. Satu molekul hem mengandung 1 atom besi,
demikian pula 1 protein hanya mengikat 1 molekul hem. Sebaliknya, 1 molekul hemoglobin
terdiri atas 4 buah kompleks molekul globin dengan hem. Jadi, dalam tiap molekul
hemoglobin terkandung 4 atom besi. 1
Besi dalam hemoglobin sangatlah penting untuk menjalankan fungsi pengikatan dan
penglepasan oksigen. Sebenarnya hanya dengan molekul besi yang ada di hemoglobib itulah
oksigen yang diikat dan dibawa. Bila terjadi kekurangan besi, jumlah hemoglobin juga
berkurang, sehingga jumlah oksigen juga berkurang. Hal ini tampak jelas dalam keadaan
kekurangan (defisiensi) besi, yang menimbulkan keadaan kekurangan darah atau anemia,
yang lebih tepat disebut sebagai kekurangan hemoglobin.1
Pada manusia, hemoglobin yang lazim tidak hanya satu macam saja. Pada orang
dewasa sehat, telah diketahui terdapat 2 macam hemoglobin ada bersama sama. Kedua
hemoglobin tersebut ialah HbA1 dan HbA2 ( A singkatan dari adult, dewasa). Padaa bayi
terutama trimester pertama, hemoglobin yang terdapat dalam SDM bukanlah salah satu atau
dua HbA tersebut, akan tetapi hemoglobin yang lain yang bernama HbF (F singkatan dari
fetal, jabang bayi).1
7
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Sumsum tulang
Pada kondisi normal, produksi sel-sel darah oleh sumsum tulang disesuaikan dengan
keperluan tubuh, yang akan meningkatkan aktivitas sumsum beberapa kali lipat dalam waktu
singkat bila diperlukan. Sumsum tulang ditemukan di dalam kanal medula tulang panjang dan
ruang-ruang tulang berongga. Dua jenis sumsum tulang telah dibahas sesuai penampakannya
pada pemerikasaan umum: sumsum tulang merah, atau hematogen, yang warnanya
disebabkan banyaknya eritrosit dan sel pembentuk darah, dan sumsum tulang kuning yang,
yang warnanya disebabkan banyaknya sel adipose. Pada neonates, semua sumsum tulang
berwarna merah dank arena itu aktif menghasilkan sel-sel darah. Dengan bertumbuhnya anak,
kebanyakan sumsum tulang berubah secara bertahap menjadi kuning. Pada keadaan tertentu,
seperti pendarahan hebat atau hipoksia, sumsum tulang kuning diganti oleh sumsum tulang
merah.6
Sumsum tulang merah
Sumsum tulang merah terdiri atas stroma, korda hematopoietic, dan kapiler sinusoid. Stroma
adalah anyaman 3 dimensi yang terdiri atas sel-sel retikulin yang mengandung sel-sel
hematopoietic dan makrofag. Matriks sumsum tulang mengandung kolagen tipe I dan III,
fibronektin, laminin, dan proteoglikan. Laminin, fibronektin dan suatu substansi pengikat sel
lain, yaitu hemonektin, berinteraksi dengan reseptor sel untuk mengikat sel pada matriks.
Sinusoid dibentuk oleh selapis sel endotel.6
Kapiler-kapiler sinusoid diperkuat oleh suatu lapisan eksternal dari sel-sel reticular
yang tidak utuh dan suatu jalinan serat retikulin linggar. Pelepasan sel-sel tulang matur dari
sumsum diatur oleh releasing factor yang dihasilkan sebagai respons terhadap keperluan
organisme. Sejumlah zat dengan aktivitas pelepasan telah dijelaskan, yang meliputi
komponen C3 dari komplemen, hormone, dan sejumlah toksin bekteri.6
Fungsi utama sumsum tulang merah adalah produksi sel-sel darah, penghancuran sel
darah merah yang tua dan penimbunan besi yang dihasilkan dari perombakan hemoglobin.5
Efek osmosis terhadap keseimbangan air
8
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Keseimbangan air pada sel tak berdinding
Ketika mempelajari perilaku sel dalam larutan, konsentrasi zat terlarut dan
permeabilitas membrane harus sama diperhitungkan. Kedua faktor ini diperhitungkan dalam
konsep tonisitas, kemampuan larutan untuk menyebabkan sel memperoleh atau kehilangan
air. Tonisitas larutan bergantung sebagian pada konsentrasi zat terlarut yang tidak dapat
melintasi membrane, relatif terhadap yang terdapat dalam sel. Jika terdapat konsentrasi zat
terlarut bukan penembus yang lebih tinggi di larutan sekeliling, air akan cenderung
meninggalkan sel, dan demikian sebaliknya.8
Jika suatu sel tanpa dinding, misalnya sel hewan, direndam dalam lingkungan yang
isotonic terhadap sel, tidak aka nada pergerakan netto air melintasi membrane plasma. Air
mengalir melintasi membrane, namun dengan laju yang sama dalam kedua arah. Dalam
lingkungan isotonic, volume sel hewan stabil.
Sekarang mari kita pindahkan sel tersebut ke dalam larutan yang hipertonik terhadap
sel, dalam kasus ini mengacu pada zat terlarut. Sel akan kehilangan air ke lingkungan,
mengerut, dan mungkin mati. Inilah salah satu alasan mengapa peningkatan salinitas danau
dapat membunuh hewan-hewan yang hidup di situ. Jika danau menjadi hipertonik terhadap sel
hewan, sel mungkin mengerut dan mati. Akan tetapi, bagi sel hewan, mengambil terlalu
banyak air dapat sama berbahayanya dengan kehilangan air. Jika kita menempatkan sel dalam
larutan hipotonik terhadap sel, air akan memasuki sel lebih cepat daripada keluar sel, dan sel
akan membengkak serta lisis seperti balon air yang kepenuhan.8
Sel tanpa dinding kaku tidak dapat mentoleransi pengambilan maupun kehilangan air
yang berlebih. Masalah keseimbangan air ini secara otomatis terpecahkan jika sel semacam
itu hidup dalam lingkungan isotonic. Air laut isotonic bagi banyak hewan avertebrata laut.
Sel-sel sebagian besar hewan terestial terendam dalam cairan ekstraselular yang isotonic
terhadap sel. Hewan dan organism lain yang tidak memiliki dinding sel kaku yang hidup
dalam lingkungan hipotonik atau hipertonik harus memiliki adaptasi khusus untuk
osmoregulasi, yaitu control keseimbangan air. Misalnya, protista paramecium memiliki
membrane plasma yang sangat kurang permeable terhadap air daripada membrane pada
sebagian besar sel lainnya. Tapi hal ini hanya memperlambat pengambilan air, yang secara
terus-menerus memasuki sel. Sel paramecium tidak meletus karena dilengkapi dengan
9
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
vakuola kontraktil, organel yang berfungsi sebagai pompa untuk mendorong air keluar dari sel
secepat air masuk ke sel melalui osmosis.8
Gambar 2: Peristiwa osmosis8
Gambar 3: Peristiwa Osmosis Pada Sel Darah Merah9
10
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
Pembahasan Skenario
Sel darah merah yang diproduksi oleh sumsum tulang merah akan dirusak setelah hidup
selama 120 hari. Sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagosit yang
terdapat dalam hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi pigmen empedu
yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan oleh hati ke dalam empedu. Zat besi
dari hemoglobin tidak diekskresikan, tetapi dugunakan kembali untuk membuat eritrosit baru.
Sel darah merah mempunyai kekuatan tertentu yaitu bisa memfasilitasi pertukaran antara CO2
dengan O2. Sel darah merah dapat dirusak oleh larutan yang konsentrasi yang lebih rendah
atau lebih tinggi karena sel darah merah merupakan membrane semipermiabel yang dapat
dipengaruhi oleh konsentrasi zat.
Kesimpulan
Sel darah merah merupakan sel yang terbanyak di dalam darah dan fungsinya juga sangat
penting yaitu mengikat dan membawa O2 dari paru – paru untuk diedarkan dan dibagikan ke
seluruh sel di berbagai jaringan untuk memenuhi keperluan tubuh akan oksigen setiap saat.
Selain itu fungsi lain daripada Sel darah merah adalah mengikat dan mempermudah
transportasi gas CO2 yang terbentuk di seluruh jaringan yang mampu melakukan metabolism
sacara aerob (dengan menggunakan oksigen), untuk dibawa ke jaringan pembuangan ekskreta
yang berbentuk gas, yaitu paru – paru. Dengan demikian, di dalam paru – paru terjadi
pertukaran gas dengan lingkungan : oksigen diambil dari lingkungan dan CO2 dikeluarkan ke
lingkungan. Kemudian sel darah merah dapat dipengaruhi oleh ketonusan cairan
lingkungannya (hipertonus, hipotonus, atau isotonus), hal ini dikarenakan adanya peristiwa
osmosis dalam sel, tepatnya pada membrane plasma (membrane sel) yang bersifat selektif
permeable.
Daftar pustaka
1. Junqueira L C, Carneiro J. Histologi dasar. Edisi 10. Jakarta: EGC;2007.p.222-39.
2. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni E W. Biologi SMA dan MA. Jakarta:
Erlangga;2007.p.120-2.
3. Telser AG. Histology. USA: Mosby Elsivier; 2007.p. 4-8
4. Mescher AL. Histology text and atlas 12th Ed. New York: Mc Grawhill; 2010.p. 204
11
PBL Blok 3 Dasar Biologi Sel 2010
5. Diunduh dari http://image.wistatutor.com/content/feed/u1713/untitled.JPG pada
tanggal 27 Desember 2010.
6. Sadikin H M. Biokimia darah. Jakarta: Widya Medika;2003.p.11-6.
7. Campbell N A, Reece J B. Biologi. Edisi 8, jilid 1. Jakarta: Erlangga;2010.p.143-4.
8. Diunduhdarihttp://www.google.co.id/imglanding?q=hipertonik&hl=id&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:enUS:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=I5QW9z2W1TDcxM:&i
mgrefurl=http://ourspirit.wordpress.com/&imgurl=http://
ourspirit.files.wordpress.com/2010/10/
picture1.png&zoom=1&w=940&h=624&ei=8nQeTciDKIT6cMnpqMUF&iact=hc&o
ei=5HQeTZGDCcHqrAfw2fS8Cw&esq=4&page=4&tbnh=119&tbnw=179&start=65
&ndsp=23&ved=1t:429,r:7,s:65&biw=1366&bih=575 pada tanggal 27Desember
2010.
9. Diunduh dari http://www.teachnet.ie/mamond/IMAGES/RBCsIn2Solutions.gif pada
tanggal 27 Desember 2010.
12