sejarah uang

Upload: muhammad-khoirul-anam

Post on 16-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I. PENDAHULUAN

0. Latar BelakangKuliah kerja (KK) merupakan dasar pemikiran agar mahasiswa lulusan Universitas Jember diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, untuk itu diperlukan aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan kepekaan, dan semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan Kuliah Kerja yaitu membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya melalui kegiatan praktis yang berbasis ilmu pengetahuan termasuk pengetahuan tentang teknologi dan informasi.Seiring dengan berkembangnya waktu perkembangan teknologi ini tentu tidak dapat berjalan dengan lancar. Pemanfaatan teknologi sudah semakin marak untuk keperluan bisnis sehingga kecanggihan teknologi saat ini disalahgunakan. Seperti contohnya pemanfaatan teknologi dengan membuat uang palsu. Dari segi fungsi, uang palsu tentu sama dengan uang asli cara penggunaannya. Tingkat kriminalitas pun semakin tinggi karena penyebaran uang palsu. Para pihak berwajib pun cukup dibuat repot melakukan pemberantasan uang palsu ini.Pihak terkaitpun perlu bekerja ekstra keras untuk membantu memberantas penyebaran uang palsu ini. Seperti contoh pihak Bank Indonesia sudah berperan aktif untuk melakukan penyuluhan cara membedakan uang palsu. Sayangnya masyarakat masih belum paham mengenai cara membedakan uang palsu tersebut khususnya dikalangan masyarakat desa. Ketidakpedulihan masyarakat inilah yang menjadi masalah serius dalam menangani penyebaran uang palsu. Masyarakat desa cenderung berkonsentrasi untuk bekerja agar dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Dalam hal ini kami selaku mahasiswa Universitas Jember mencoba membantu melakukan penyuluhan mengenai sejarah uang dan penyuluhan uang palsu sejak dini didesa Sumberpakem kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember melalui program individu KKT Universitas Jember Periode 2.

11.2 Permasalahan1. Bagaimana cara agar siswa-siswi SDN Sumberpakem 2 mengenal sejarah uang?2. Bagaimana caranya agar siswa-siswi SDN Sumberpakem 2 mampu membedakan uang palsu dan uang asli?3. Bagaimana mengenalkan perbedaan uang asli dan uang palsu?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan a. Memberikan wawasan mengenai sejarah uang.b. Meningkatkan wawasan siswa-siswi SDN Sumberpakem 4 khususnya tentang perbedaan uang palsu dan uang asli.c. Memberikan materi tentang cara membedakan uang palsu dan uang asli.1.3.2 Manfaat a. Memperoleh wawasan mengenai sejarah uang b. Memperoleh wawasan tentang perbedaan uang palsu dan uang aslic. Memperoleh materi tentang cara membedakan uang palsu dan uang asli d. Memperoleh wawasan tentang bahayanya penggunaan uang palsu dikalangan masyarakat Desa Sumberpakem

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu2.1.1 Tempat PelaksanaanKuliah Kerja Terpadu (KKT) periode 2 tahun 2012 kelompok 10 dilaksanakan di Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Pelaksanaan program mandiri melalui Penyuluhan uang palsu yang dilakukan oleh penulis yaitu upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengenal secara lebih tentang uang palsu sejak dini melalui siswa-siswi SDN Sumberpakem 2.

2.1.2 Waktu Pelaksanaan Program Penyuluhan Sejarah Uang dan Perbedaan Asli dengan Uang Palsu dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal: Rabu 18 Juli 2012Jam : 08.00 WIB 10.00 WIBTempat : SDN Sumberpakem 2 2.2 Khalayak SasaranKhalayak yang menjadi sasaran dalam program ini adalah siswa-siswi SDN Sumberpakem 2 di Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.

2.3 Jenis Kegiatan dan Metode2.3.1 Jenis KegiatanJenis kegiatan adalah dengan memberikan materi mengenai sejarah uang dan memberikan penyuluhan mengenai cara membedakan uang palsu dan uang asli.2.3.2 Metode1. Metode yang digunakana. Pemberian materi

3Penyampaian materi penyuluhan tentang uang palsu yang dilakukan dengan metode ceramah dan penerapan sehingga lebih menekankan pada fungsi afeksi dan kepedulian pada siswa-siswi SDN Sumberpakem 2 dengan harapan materi yang disampaikan lebih dapat diserap.b. Praktek LangsungKegiatan praktek langsung merupakan penerapan dari materi yang telah disampaikan kepada siswa-siswi untuk mengenal uang palsu secara lebih dalam. Misalnya memberikan kesempatan siswa-siswi untuk melihat dan menyentuh secara langsung uang palsu. Dengan praktek langsung diharapkan siswa-siswi dapat memahami materi secara lebih mudah.2. Sarana dan PrasaranaAdapun sarana dan prasarana yang digunakan adalah :1. Handout materi.2. 1 unit laptop.3. Contoh alat peraga uang palsu.4. SDN Sumberpakem 2, di Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.

2.4 Kendala dan Pemecahan2.4.1 KendalaKendala yang dihadapi saat melaksanakan program Penyuluhan Uang Palsu tersebut adalah upaya pemberdayaan siswa-siswi melalui pengenalan uang palsu terhadap metode pembelajaran dan motivasi anak, adalah:1. Kurangnya pemahaman siswa-siswi akan bahayanya uang palsu 2. Perilaku para siswa yang cenderung ramai dan banyak bercanda3. Terbatasnya waktu untuk melakukan penyuluhan4. Kurangnya sarana dalam penyampaian materi5. Kurangnya pengetahuan siswa cara membedakan uang palsu2.4.2 PemecahanPemecahan dari permasalahan di atas adalah :1. Dengan melakukan praktek secara langsung, siswa-siswi tersebut lebih cenderung memahami letak perbedaan uang palsu dan uang asli2. Menyelingi penyampaian materi dengan sedikit bercanda tetapi tidak lepas dari materi3. Memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin4. Mengajak siswa-siswi untuk ikut berperan dalam penyampaian materi5. Memotivasi mereka agar dapat ditangkap secara langsung

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KK2.5.1 Rencana Biaya KK1. Handout materiRp. 10.0002. SnackRp. 30.0003. Kotak Pensil@ Rp. 4000x 2Rp. 8.0004. BolpoinRp. 3.000TotalRp. 51.0002.5.1 Realisasi Biaya KK1. Handout materiRp. 4.0002. SnackRp. 56.0003. Kotak Pensil@ Rp. 5000x2Rp. 10.0004. BolpoinRp. 5.000TotalRp. 75.000

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil KegiatanPenyuluhan yang dihadiri kurang lebih 20 siswa SDN Sumberpakem 2, dilakukan dengan memberikan materi dan selingan kuis yang disesuaikan dengan proses belajar mengajar yang mereka terima setiap hari. Materi diberikan dengan metode penyuluhan, diawali dengan penjelasan mengenai sejarah uang, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang uang palsu beserta praktek membedakan uang asli dengan uang palsu.Banyak diantara mereka yang belum mengetahui asal muasal uang. Mayoritas diantara mereka mengenal uang sebagai alat yang digunakan untuk jajan atau membeli snack/kue yang mereka inginkan. Agar tidak salah dalam menilai uang, materi sejarah uang ini disampaikan dengan metode narasi, sehingga siswa tidak jenuh dan dapat memahami maksud yang disampaikan. Kuis diberikan bersamaan dengan narasi disampaikan. Dan jika terdapat beberapa siswa yang aktiv menjawab, sebagai motivasi diberikan hadiah berupa snack dan alat tulis.Sedangkan meteri pengenalan uang palsu disampaikan dengan metode penyuluhan yaitu mengenai pengertian uang palsu dan cara membedakan uang asli dengan uang palsu. Pada awalnya mereka tidak mengerti apa sebenarnya uang palsu, mereka menganggap uang palsu adalah uang mainan yang digunakan sebagai alat dalam permainan mereka. Dan setelah diberi penyuluhan mereka baru mengerti dan antusias dalam mendengarkan materi cara membedakan uang asli dan uang palsu. Kuis juga diberikan pada penyampaian materi ini, yaitu dengan memberikan alat tulis dan snack kepada siswa yang secara sukarela mau mempraktekkan cara membedakan uang asli dengan uang palsu.

3.2 Pembahasan3.2.1 Pemberian materiPemberian materi disampaikan dengan cara memberikan penyuluhan serta praktek secara langsung. Adapun yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut diantaranya:1. 6Sejarah UangUang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.Sebelum manusia belum mengenal uang, transaksi untuk mendapatkan kebutuhan masyarakat dilakukan dengan sistem barter. Barter adalah perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar barang. Namun seiring dengan perkembangan jaman, transaksi menggunakan sistem barter dirasa memiliki banyak kesulitan, khususnya kesulitan pada ukuran dari barang yang ditukarkan. Sistem barter ditinggalkan, transaksi jual beli pun dimulai dengan sistem baru. Manusia mulai menggunakan benda yang paling berharga dan diterima oleh umum sebagai alat tukar. Meskipun sudah memiliki alat tukar, tetapi manusia masih mengalami kesulitan, sehingga ditemukan sistem baru bahwa alat tukar menggunakan logam yang kemudian berkembang menggunakan kertas sebagai bukti kepemilikan emas dan uang kertas digunakan sebagai alat tukar menukar.Dilihat dari sudur pandang ekonomi, uang merupakan barang ekonomi (good economy) karenanya uang merupakan barang langka (scared good) dan dapat dipahami mengapa uang selalu dibuat dari benda-benda yang relatih paling berharga pada masanya. Uang adalah aset paling likuid (mudah dipertukarkan) di antara seluruh aset yang ada dalam perekenomian karenanya uang merupakan aset yang paling aman untuk disimpan karena risiko kerugian akibat penyimpanananya reltif kecil.Dari sudut pandang hukum, uang adalah alat pembayaran yang sah yang dikuatkan dengan keputusan hukum dan undang-undang. Pada masa lalu penetapan penggunaan benda sebagai uang juga berdasarkan kekuatan hukum walaupun tidak selalu dalam bentuk tertulis. Definisi uang jika dilihat dari sudut pandang politis, mata uang yang diakui secara global menunjukkan bahwa mata uang negara bersangkutan diterima secara ekonomi, hukum dan politis.2. Fungsi Uanga. Sebagai Satuan HitungUang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa dalam suatu ukuran umum. Jika suatu produk bernama permen dihargai Rp. 100 maka untuk membeli 4 buah permen membutuhkan uang Rp. 400. Jika harga combro adalah Rp. 300 dan harga misro adalah Rp. 200, jika seseorang punya duit Rp. 700 maka untuk membeli keduanya dibutuhkan uang sebesar Rp. 500 dan ia akan memiliki sisa uang Rp. 200 untuk dibelanjakan produk atau jasa lainnya.b. Sebagai Alat TransaksiUang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.c. Sebagai Penyimpan NilaiJika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya di bank. Walaupun orang itu tidak memegang uang tadi tetapi ia nilai uang tersebut tetap ia miliki sampai saatnya ia ambil untuk dibelanjakan.d. Standard Pembayaran Masa DepanSuatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran di saat itu juga, tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di masa depan.3. Uang PalsuArti dari uang palsu adalah uang yang bisa dicetak atau dibuat oleh perseorangan maupun perkumpulan/ sindikat tertentu dengan tujuan uang palsu hasil cetakannya dapat berlaku sesuai nilainya dengan sebagaimana mestinya. Untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan melihat perbedaan antara uang yang asli dengan uang palsu alias upal diperlukan teknik analisis yang cukup sederhana dan bisa dilakukan siapa saja dengan mudah. Adapun langkah cara melihat atau membedakan antara uang asli dengan uang palsu yang dengan cara 3D. Arti pengertian 3D tersebut ialah :1. DilihatLihatlah uang yang anda miliki, apakah warnanya pudar, kusam, pucat, luntur, patah-patah, atau masalah lainnya. Pastikan uang yang anda periksa tadi memiliki warna, corak dan gambar yang baik serta memiliki tanda-tanda uang asli seperti tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan nasional, bahan kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam uang tersebut. Uang-uang pecahan besar biasanya memiliki tanda keaslian lain seperti corak gambar dengan warna yang mencolok dan sulit ditiru penjahat. Pastikan uang itu benar-benar asli.2. DirabaUsaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau lembut. Uang yang asli biasanya agak kaku dan tebal bahan kertasnya. Di samping itu pada angka atau gambar uang biasanya sengaja dicetak agak menonjol dan akan terasa jika diusap-usap. Rabalah uang anda apakah sudah asli atau belum.3. Diterawang / DitrawangLangkah yang terakhir adalah menerawangkannya ke sumber cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah bagian tali pengaman dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik atau tidak.

IV. PENUTUP

4.1 KesimpulanDari hasil Program Penyuluhan sejarah uang dan perbedaan uang asli dan uang palsu di Siswa-siswi SDN Sumberpakem 2 Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :1. Pengetahuan siswa-siswi dan SDN Sumberpakem 2 terhadap sejarah uang dan perbedaan uang asli dengan uang palsi masih cukup rendah. 2. Selama penyampaian materi tersebut siswa-siswi cukup aktif, dilihat dari antusiasme mereka dalam menjawab pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan.3. Selama penyuluhan tentang membedakan uang palsu dan uang asli, siswa-siswi SDN Sumberpakem 2 mampu menjelaskan kembali sesuai materi yang mereka tangkap, terlihat saat kuis dimulai.

4.2 Saran1. Perlu adanya bimbingan-bimbingan oleh orang tua maupun guru secara terus menerus. Mengingat sasaran penyebaran uang palsu ternyata tidak hanya menjangkau anak-anak dibawah umur, namun disemua kalangan masyarakat. Karena modus penyebaran uang palsu ini berbeda-beda disetiap periodenya.2. Di SDN Sumberpakem 2 ini harus ada pengawasan terhadap siswa-siswi maupun para pedagang disekitar sekolah dalam bertransaksi menggunakan uang tunai. Dengan seperti ini diharapkan dapat mampu menekan angka kriminalitas yang cukup tinggi khususnya penyebaran uang palsu.3. Bahkan bila diperlukan di kantor sekolah terutama di sub bagian Administrasi sekolah memiliki alat yang mampu mendeteksi uang palsu (Money Detector). Dengan alat tersebut diharapkan turut membantu meminimalisir penyebaran uang palsu masuk dikalangan sekolah.

10Lampiran 1FOTO KEGIATAN

11