pengembangan media komik “sejarah uang” ilmu pengetahuan sosial (ips) untuk siswa kelas 3...

14
PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK “SEJARAH UANG” ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) UNTUK SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR NEGERI I KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Galang Randu Febriansyah NIM. 07105244008 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FEBRUARI 2013

Upload: christina-ria-ernawati

Post on 17-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hjjn

TRANSCRIPT

  • PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH UANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) UNTUK SISWA KELAS 3

    SEKOLAH DASAR NEGERI I KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH

    ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

    untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Oleh

    Galang Randu Febriansyah NIM. 07105244008

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

    JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FEBRUARI 2013

  • Hal. 1

    PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK SEJARAH UANG (IPS) UNTUK SISWA KELAS 3 SDN I KARANGANOM, KLATEN, JAWA TENGAH DEVELOPMENT OF MEDIA COMIC "HISTORY OF MONEY" ON SOCIAL SCIENCE FOR STUDENTS AT GRADE 3 SDN I KARANGANOM, KLATEN, JAWA TENGAH Oleh : Galang Randu Febriansyah

    [email protected] Abstrak

    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media komik pembelajaran Petualangan Dewa & Yogo Sejarah Uang mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 3 SDN 1 Karanganom Klaten, yang layak digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada langkah pengembangan Borg dan Gall. Validasi produk pengembangan dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Subyek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD. Analisis data penelitian pengembangan ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil data penelitian pengembangan dari ahli materi, aspek isi 91,6% (Baik), aspek pembelajaran 91,6% (Baik). Hasil data ahli media, aspek kualitas fisik 87,5% (Baik), aspek tampilan 83,9% (Baik), aspek pembelajaran 75% (Cukup Baik). Uji coba lapangan awal, aspek pembelajaran 78,5% (Baik), aspek tampilan 93,6% (Baik). Uji coba lapangan utama, aspek pembelajaran 87,1% (Baik), aspek tampilan 93,1% (Baik). Hasil uji coba lapangan operasional, aspek pembelajaran 90,5% (Baik), aspek tampilan 91,1% (Baik). Kata kunci: pengembangan media, komik, pembelajaran sejarah uang, ilmu pengetahuan sosial, sekolah dasar Abstract

    This study aims to develop learning comics media PetualanganDewa & Yogo "History of Money" Social Science subjects for grade 3 students in SDN I Karanganom Klaten, decent use. This research is the development of a reference to Borg and Gall development steps. Validation of product development by expert content and media experts. Test subjects in this study were students of class III SD. Development of data analysis using qualitative data analysis techniques and quantitative data analysis. The results of the research data from the development of matter experts, content aspects of 91.6% (good), the learning aspect of 91.6% (good). The results of the data media expert, aspects of the physical quality of 87.5% (good), aspect display 83.9% (good), 75% aspects of learning (good enough). Initial field trials, the learning aspect of 78.5% (good), aspect display 93.6% (good). Main field trials, the learning aspect of 87.1% (good), aspect display 93.1% (good). The results of the operational field trials, the learning aspect 90.5% (good), aspect display 91.1% (good). Keywords: development of media, comics, learning the history of money, the social sciences, elementary school

  • Hal. 2

    PENDAHULUAN

    Peneliti terdorong untuk mengembangkan suatu media pembelajaran

    sebagai salah satu alternatif yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran,

    dengan mengembangkan media Komik Sejarah Uang pada mata pelajaran IPS

    untuk siswa kelas III Sekolah Dasar, yang layak digunakan. Identifikasi

    permasalahan pada pengembangan media komik pembelajaran ini diantaranya,

    media pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, siswa kurang

    tertarik pada pembelajaran konvensional, belum banyak komik yang dijadikan

    media pembelajaran IPS sejarah uang kelas 3 SD. Aspek yang akan diteliti dalam

    pengembangan ini adalah pada Pengembangan Media Komik Sejarah Uang

    Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk Siswa kelas III SD. Pengembangan lebih

    menekankan pada prosedur pengembangannya, tidak sampai pada evaluasi

    pembelajaran atau menguji keefektifan produknya dalam pembelajaran secara

    mendalam. Uji coba produk hanya dilakukan 3 kali di SDN 1 Karanganom Klaten

    pada siswa kelas III SD, sehingga pengembangan di sini hanya berdasarkan data

    hasil uji coba di sekolah tersebut. Pengembangan dilakukan menyesuaikan

    kondisi biaya yang ada karena pengembangan yang benar-benar sempurna

    memerlukan waktu dan biaya yang banyak.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai

    berikut: Bagaimana menghasilkan media komik pembelajaran IPS kelas III SD

    dengan topik Sejarah Uang yang layak?. Tujuan pengembangan ini untuk

    menghasilkan media komik pelajaran IPS siswa kelas III SD dengan topik Sejarah

    Uang dengan prosedur pengembangan, sesuai dengan kebutuhan dan

    karakteristik siswa, sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut,

    sesuai dengan tujuan program pembelajaran. Agar dihasilkan suatu produk

    media komik sejarah uang untuk kelas 3 SD yang layak. Spesifikasi produk

    pengembangan yang diharapkan adalah sebagai pembelajaran induvidual dan

    sebagai media pendamping buku pelajaran. Manfaat penelitian pengembangan

    ini antara lain; (1) dapat membantu siswa dalam memahami materi, (2) alat

  • Hal. 3

    bantu penyampaian materi oleh guru, (3) sebagai bahan rujukan untuk para

    peneliti lanjutan.

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

    pengembangan berbasis penelitian (research-based development). Menurut Gay,

    penelitian dan pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu

    produk yang efektif berupa material pembelajaran, media, strategi

    pembelajaran untuk digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori (Wasis

    Dwiyogo, 2004: 4).

    Waktu dan Tempat Penelitian

    Uji coba penelitian pengembangan dilaksanakan pada tahun ajaran baru

    2012/2013 dan bertempat di Sekolah Dasar Negeri I Karanganom, Kabupaten

    Klaten, Jawa Tengah.

    Target/Subyek Penelitian

    Subyek penelitian pengembangan media ini adalah siswa kelas III SD.

    Jumlah siswa kelas III SD yang dilibatkan dalam uji coba operasional adalah 20

    orang siswa. Uji coba lapangan awal melibatkan 5 orang siswa dan uji coba

    lapangan utama dilakukan dengan melibatkan 10 orang siswa.

    Prosedur Pengembangan

    Borg dan Gall yang dikutip oleh Wasis Dwiyogo (2004: 5) menyatakan

    prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama,

    yaitu: (1) mengembangkan produk, dan (2) menguji keefektifan produk dalam

    mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan

    sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validasi. Maka dari itu, konsep

    penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan

    yang sekaligus disertai dengan upaya validasinya. Berdasarkan pengalamannya,

    mengembangkan mini courses di Far West Laboratory, Borg dan Gall yang dikutip

    oleh Wasis Dwiyogo (2004: 4) juga menyarankan menggunakan prosedur

  • Hal. 4

    sepuluh langkah dalam melakukan penelitian pengembangan, yaitu: (1)

    Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) Melakukan

    perencanaan, (3) Mengembangkan bentuk produk awal, (4) Melakukan uji

    lapangan permulaan, (5) Melakukan revisi terhadap produk utama, (6)

    Melakukan uji lapangan utama, (7) Melakukan revisi terhadap produk

    operasional, (8) Melakukan uji lapangan operasional, (9) Melakukan revisi

    terhadap produk akhir, (10) Mendesiminasikan dan mengimplementasikan

    produk.

    Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelitian pengembangan media komik sejarah uang mata pelajaran

    IPS untuk siswa kelas III Sekolah Dasar menggunakan tiga instrumen, yaitu; (1)

    Instrumen untuk Ahli Materi: Instrumen ini berupa lembar evaluasi untuk ahli

    materi berupa angket penilaian ahli terhadap materi IPS yang terdapat dalam

    komik. Hasil dari penilaian atau evaluasi tersebut dijadikan sebagai dasar untuk

    melaksanakan revisi dan penyempurnaan media komik sejarah uang IPS. (2)

    Instrumen untuk Ahli Media: Instrumen ini berupa lembar evaluasi yang

    ditujukan kepada ahli media pembelajaran khususnya dalam pembuatan media

    tanggapan atau penilaian untuk mengetahui kelayakan media komik sejarah

    uang IPS sebelum digunakan. (3) Instrumen untuk Siswa: Instrumen ini berupa

    lembar evaluasi yang ditujukan kepada siswa berupa tanggapan atau penilaian

    untuk mengetahui kelayakan media.

    Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian pengembangan teknik yang digunakan yaitu; (1) Analisis

    Data Kualitatif: Analisis data kualitatif disini dilakukan dengan menggunakan

    analisis isi, yaitu dengan mengelompokkan informasi-informasi data kualitatif

    yang berbentuk tanggapan, masukan, saran serta kritik dari hasil uji ahli dan para

    siswa. Selanjutnya dari hasil analisis data kualitatif ini akan dijadikan sebagai

    bahan pertimbangan untuk revisi produk. (2) Analisis Data Kuantitatif: Analisis

    data kuantitatif dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif, yaitu untuk

  • Hal. 5

    menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari angket lembar evaluasi yang

    diperoleh dari uji lapangan utama serta uji lapangan operasional.

    Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 246) data kuantitatif yang berwujud

    angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara:

    Dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh. Kadang-

    kandang pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu

    yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase. Tetapi kadang-

    kadang sesudah sampai ke persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang

    bersifat kualitatif, misalnya baik (76%-100%), cukup baik (56%75%), kurang baik

    (40%-55%), dan tidak baik (kurang dari 40%). Angket yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah angket penilaian/tanggapan dengan bentuk jawaban

    Sesuai, Cukup Sesuai, dan Tidak Sesuai. Oleh karena itu, berdasarkan

    pendapat tersebut, sebelum menganalisisnya peneliti akan menjumlahkan dan

    mengelompokkan seberapa banyak jawaban Sesuai, Cukup Sesuai dan

    berapa banyak jawaban Tidak Sesuai. Kemudian peneliti mempresentasekan

    masing-masing jawaban menggunakan rumus. Rumus yang digunakan untuk

    menganalisis data kuantitatif dari hasil observasi terhadap uji coba lapangan,

    yaitu menggunakan rumus angka persenan menurut Anas Sudijono (2006: 43)

    sebagai berikut:

    %100xN

    fP

    Keterangan :

    f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases (jumlah frekuensi / banyaknya individu) P = Angka Persentase (%)

    Setelah diperoleh persentase dengan rumus tersebut, kemudian

    pengembang menafsirkan hasil persentase tersebut dengan kriteria keefektifan,

    yaitu baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik sesuai dengan pendapat

    Suharsimi Arikunto. Adapun keempat kriterianya sebagai berikut:

    76%-100% : Baik 40%-55% : Kurang baik 56%-75% : Cukup baik < 40%) : Tidak baik

  • Hal. 6

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Validasi Ahli Materi Tabel 1. Hasil Data Ahli Materi Tahap I No. Aspek Penilaian Kategori

    Jumlah Persentase

    1. Isi 20 83,3% Baik

    2. Pembelajaran 11 91,6% Baik

    31 86,1% Baik

    Dari aspek isi baik dengan jumlah skor 20 dan skor persentase 83,3%,

    sedangkan dari aspek pembelajaran dinyatakan baik dengan jumlah skor 11 dan

    skor persentase 91,6%. Hasil penilaian secara keseluruhan jumlah skor 31 dengan

    skor persentase 86,1% masuk kelayakan baik. Media siap untuk diuji coba ke

    lapangan dengan revisi sesuai saran.

    2. Revisi Ahli Materi Tabel 2. Hasil Data Ahlli Materi Tahap II No. Aspek Penilaian Kategori

    Jumlah Persentase

    1. Isi 22 91,6% Baik

    2 Pembelajaran 11 91,6% Baik

    Jumlah Keseluruhan 33 91,6% Baik

    Berdasarkan tabel di atas, hasil data yang diperoleh dari aspek isi masuk

    kategori baik dengan jumlah skor 22 dan skor persentase 91,6%. Dari aspek

    pembelajaran dinyatakan baik dengan jumlah skor 11 dan skor persentase

    91,6%. Hasil penilaian secara keseluruhan jumlah skor 33 dengan skor persentase

    91,6%, masuk kategori baik. Di tahap II ini, ahli materi menyatakan secara umum

    media sudah baik dan sangat mendukung pembelajaran Ilmu Pengetahuan

    Sosial. Media siap untuk diuji cobakan di lapangan.

    3. Validasi Ahli Media Tabel 3. Hasil Data Ahli Media

    No. Aspek Penilaian Kategori

    Jumlah Persentase

    1. Kualitas Fisik 7 87,5% Baik

    2 Tampilan 47 83,9% Baik

    3 Pembelajaran 6 75% Cukup Baik

  • Hal. 7

    Jumlah Keseluruhan 60 93,75% Baik

    Penilaian dari aspek kualitas fisik, jumlah skor 7 dan skor persentase 87,5%,

    masuk kategori baik. Aspek tampilan, jumlah skor 47 dan skor persentase 83,9%,

    masuk kategori baik. Aspek pembelajaran, jumlah skor 6 dan skor persentase

    75%, masuk kategori cukup baik. Hasil penilaian secara keseluruhan jumlah skor

    60 dengan skor persentase 93,75%, masuk kategori baik. Setelah menilai media

    komik pembelajaran Sejarah Uang secara keseluruhan media sudah baik dan

    menarik. Media siap untuk diuji coba ke lapangan tanpa revisi.

    4. Revisi Ahli Media

    Tidak ada revisi dari ahli media. Media siap untuk langsung diujicobakan.

    5. Uji Coba Lapangan Awal Tabel 4. Tabel Penilaian Media Uji Coba Lapangan Awal

    Aspek Pembelajaran Skor Persentase

    Jumlah 7 9 20 17 20 17 20 110 78,5% (Baik)

    Rerata 1,4 1,8 4,0 3,4 4,0 3,4 4,0 22

    Aspek Tampilan

    Jumlah 19 19 20 18 20 17 14 20 20 19 20 206 93,6% (Baik)

    Rerata 3,8 3,8 4,0 3,6 4,0 3,4 2,8 4,0 4,0 3,8 4,0 41,2

    Jumlah Penilaian Keseluruhan 316 87,7% (Baik)

    Hasil data yang diperoleh dari uji coba lapangan awal dari aspek pembelajaran

    dengan jumlah skor 110 dan skor persentase 78,5%, masuk kategori baik. Dari

    aspek tampilan dengan jumlah skor 206 dan skor persentase 93,6%, masuk

    kategori baik. Hasil penilaian secara keseluruhan 316, masuk dalam kategori

    kelayakan baik dengan skor persentase 87,7%.

    6. Revisi Produk

    Revisi produk ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari uji coba lapangan

    awal. Dalam pelaksanaan uji coba lapangan awal siswa tidak merasa kesulitan

    untuk menggunakan media, akan tetapi sebagian tulisan di balon kata-kata agak

  • Hal. 8

    sukar dibaca karena pengaruh ukuran huruf dan kualitas cetakan yang kurang

    baik, sehingga ada bagian produk yang harus direvisi.

    7. Uji Coba Lapangan Utama Tabel 5. Tabel Penilaian Media Uji Coba Lapangan Utama

    Aspek Pembelajaran Skor Persentase

    Jumlah 40 34 33 29 37 38 33 244 87,1% (Baik)

    Rerata 4,0 3,4 3,3 2,9 3,7 3,8 3,3 24,4

    Aspek Tampilan

    Jumlah 40 37 37 33 38 34 35 36 38 36 37 401 93,1% (Baik)

    Rerata 4,0 3,7 3,7 3,3 3,8 3,4 3,5 3,6 3,8 3,6 3,7 40,1

    Jumlah Penilaian Keseluruhan 645 89,5% (Baik)

    Hasil data yang diperoleh dari uji coba lapangan utama dari aspek

    pembelajaran menyatakan baik dengan jumlah skor 244 dan skor persentase

    87,1%. Dari aspek tampilan menyatakan baik dengan jumlah skor 401 dan skor

    persentase 93,1%. Hasil penilaian secara keseluruhan 645, masuk dalam kategori

    kelayakan baik dengan skor persentase 89,5%.

    8. Revisi Produk Operasional

    Revisi produk ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari uji coba lapangan

    utama. Dari uji coba yang telah dilakukan, para siswa memberi masukan bahwa

    media ini sangat membantu siswa dalam belajar IPS, mudah digunakan dan

    menarik, dalam evaluasi ini juga tidak terdapat bagian yang harus direvisi.

    9. Uji Coba Lapangan Operasional

    Hasil dari aspek pembelajaran menyatakan baik dengan jumlah skor 507 dan

    skor persentase 90,5%. Dari aspek tampilan menyatakan baik dengan jumlah

    skor 802 dan skor persentase 91,1%. Hasil penilaian secara keseluruhan jumlah

    skor 1309, masuk dalam kategori kelayakan baik dengan skor persentase 90,9%.

    Tabel 11. Tabel Penilaian Media Uji Coba Lapangan Operasional Aspek Pembelajaran Skor Persentase

    Jumlah 76 70 74 69 73 73 72 507 90,5% (Baik)

    Rerata 3,8 3,5 3,7 3,45 3,65 3,65 3,6 25,35

    Aspek Tampilan

    Jumlah 74 74 70 75 73 70 73 72 70 74 77 802 91,1% (Baik)

  • Hal. 9

    Rerata 3,7 3,7 3,5 3,75 3,65 3,5 3,65 3,6 3,5 3,7 3,85 40,1

    Jumlah Penilaian Keseluruhan 1309 90,9% (Baik)

    Pengembangan media komik pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian

    ini adalah sebagai berikut: (a) Media ini bernama media komik Petualangan

    Dewa & Yogo Sejarah Uang. (b) Media komik ini ditujukan untuk siswa kelas 3

    SD. (c) Media komik ini dapat digunakan untuk pembelajaran individu dan media

    pendamping buku pelajaran. (d) Media komik Petualangan Dewa & Yogo

    Sejarah Uang dengan materi sejarah uang yang meliputi barter, uang pertama

    yang muncul, uang saat ini dan manfaat uang. Pemilihan warna disesuaikan

    dengan karakteristik siswa kelas 3 SD. (e) Media komik dicetak dengan kertas

    yang terstandar untuk cetakan grafis komik yang awet dan aman untuk

    digunakan. (f) Media komik Petualangan Dewa & Yogo Sejarah Uang didesain

    dengan sampul depan yang menarik dan sinopsis dibagian sampul belakang

    untuk menarik para pembaca khususnya siswa kelas 3 Sekolah Dasar.

    Dari hasil tersebut media komik Petualangan Dewa & Yogo Sejara Uang

    layak digunakan dalam proses pembelajaran karena hasil yang diperoleh sesuai

    dengan kategori kelayakan media menurut Suharsimi Arikunto (1998: 246) data

    kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat

    diproses dengan cara:

    Dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh. Kadang-kandang pencarian persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase. Tetapi kadang-kadang sesudah sampai ke persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitaitif, misalnya baik (76%-100%), cukup baik (56%75%), kurang baik (40%-55%), dan tidak baik (kurang dari 40%).

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Dapat disimpulkan bahwa media komik pembelajaran Petualangan Dewa &

    Yogo Sejarah Uang secara keseluruhan dikatakan layak yaitu memenuhi aspek

    kualitas fisik, tampilan dan pembelajaran.

  • Hal. 10

    Saran

    Bagi Peneliti atau pengembang selanjutnya, untuk dapat mengembangkan

    media komik pembelajaran IPS Sejarah Uang lebih lanjut sesuai dengan

    perkembangan teknologi dan kurikulum yang digunakan di sekolah atau

    pengembangan materi pelajaran lainnya.

    Bagi guru, disarankan untuk memanfaatkan atau menggunakan media komik

    pembelajaran IPS Sejarah Uang sebagai sumber belajar ataupun media

    pembelajaran yang dapat dikombinasikan dengan metode pembelajaran

    sehingga menjadi bervariasi.

    Bagi siswa kelas 3 SD, disarankan untuk memanfaatkan atau menggunakan

    media komik pembelajaran IPS Sejarah Uang sebagai sumber belajar di sekolah

    ataupun di rumah, agar siswa lebih mudah dalam memahami materi pelajaran.

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdul Gofur. (1987). Teknologi Pendidikan: Prinsip dan Penerapannya dalam Pengembangan Sistem dan Desain Instruksional. Yogyakarta: FKIS IKIP Yogyakarta.

    Anas Sudijono. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

    Persada. Anonim. (2007). Bentuk Rupa Jenis-Jenis Komik. (Online),

    (http://www.jagoancomic.com/tulisan_tutorial_jenis_rupa_komik.html, diakses tanggal 20 Mei 2012 jam 22:38 WIB).

    Anonim. (1990). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. Anonim. (2001). Ensiklopedi Anak Nasional. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. Arief S Sadiman, dkk. (2003). MEDIA PENDIDIKAN: Pengertian, Pengembangan,

    dan Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekomdikbud & Raja Grafindo Persada. Azhar Asyad. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asri Budiningsih. (2002). Karakteristik Peserta Belajar. Yogyakarta: Fakultas Ilmu

    Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Basuki Wibawa, & Farida Mukti. (1991). Media Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

  • Hal. 11

    Basuki Wibawa. (1992). Media Pengajaran. Jakarta: Depdikbud. Briggs. L. (1970). Principles of Constructional Design. New York. Holt, Rinehart

    and Winston. Daryanto. (2010). Media Pembelajaran: Perannya Sangat Penting Dalam

    Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta:

    Depdikbud. Fx. Fajar Susilo. S. (1995). Efektivitas Penggunaan Media Komik Instruksional

    terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Kanisius Kota Baru. Skripsi Sarjana Pendidikan FIP UNY. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

    I Gde Widja. (1989). Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode

    Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud. I Nyoman S Degeng. (1993). Kerangka perkuliahan dan bahan pengajaran.

    Jakarta: Depdikbud. Isjoni. (2007). Saatnya Pendidikan Kita Bangkit. Jakarta: Pustaka Pelajar. Miere, Dave. (2002). The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan

    Efekif Merancang program Pendidikan dan pelatihan. Bandung: Kaifa. Mulyasa. (2006). Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Posdakarya. Nana Sudjana. (1990). Media Pengajaran: Penggunaan dan Pembuatan.

    Bandung: Sinar Baru. Nana Sudjana, & Ahmad Rivai. (1992). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

    Bandung. Nursid Sumaatmadja, (1997). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka. Oemar Hamalik. (1989). Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Puji Riyanto. (1997). Pengaruh Media Komik dan Kartun Untuk Meningkatkan

    Pemahaman Nilai-Nilai Moral Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas IV SD Wilayah Kelurahan Sumberagung Jetis Bantul Tahun ajaran 1997/1998. Skripsi Sarjana Pendidikan FIP UNY. Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

  • Hal. 12

    Retno Pujiati. (2009). Pengembangan buku ajar dan lembar kerja siswa (lks)

    dengan media komik pada sub materi pokok volume kubus dan balok dikelas V SD Negeri Wates 6 Mojokerto. Skripsi UNESA. Surabaya: Tidak Diterbitkan.

    Saiful Sagala. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Seels, Barbara, B, & Richey, Rita, C. (1994). TEKNOLOGI PEMBELAJARAN: Definisi

    dan Kawasanya. Terjemahan oleh Dewi S. Prawiradilaga, Raphael Rahardjo, Yusufhadi Miarso. Jakarta: Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta.

    Soeharto. (1988). Desain Instruksiaonal: Sebuah Pendekatan Praktis untuk

    Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Depdikbud. Sri Anitah. (2004). Model-Model Penelitian Pengembangan Bidang Pendidikan

    dan Pembelajaran. Yogyakarta: Makalah. Lab. KTP FIP UNY. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

    Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (1987). Pengantar Statistik Ilmu Jiwa dan Pendidikan. Yogyakarta:

    Yasbit UGM. Umar Suwito. (1978). Media Pendidikan. Yogyakarta: Perpustakaan IKIP

    Yogyakarta. Wasis Dwiyogo. (2004). Konsep Penelitian dan Pengembangan. Yogyakarta:

    Makalah. Lab. KTP FIP UNY. Yusufhadi Miarso. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

    Kencana.

    PERSETUJUAN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI.pdfARTIKEL JURNAL SKRIPSI.pdf