sejarah toyota

Upload: kun-harjiyanto

Post on 07-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sejarah otomotif Toyota dan produk Corolla

TRANSCRIPT

Sejarah ToyotaKetika diperkenalkan ke Amerika Serikat pada awal 1970-an, produk Toyota cuma dilirik dengan sebelah mata. Bentuknya yang kotak dan ukurannya yang kecil membuat konsumen di AS melecehkan sedan yang dirancang di pinggiran Tokyo itu sebagai mainan. Atau kalau pun tak dianggap mainan, citranya tak jauh dari Kijang generasi pertama yang bagai ?kotak sabun? di tengah berbagai mobil lain, bahkan produk Jepang sendiri seperti Mitsubishi Colt T120.Masyarakat AS mulai mempertimbangkan Toyota dan mobil Jepang lain yang mesinnya underpowered setelah kejutan minyak. Lantaran keberatan membeli bahan bakar yang meroket harganya akibat embargo OPEC, mereka membutuhkan mobil yang irit bahan bakar.Sekarang? Selama 7 tahun berturut-turut kualitas Toyota berkibar di peringkat puncak dalam survei J.D. Powers & Associates terhadap pemilik mobil di AS. Lalu, kalau Kijang sejak lama jadi best seller di Indonesia, di negeri dengan pasar terbesar di dunia itu Camry selama 7 tahun berturut-turut juga -- kecuali pada 2001 ketika sedikit tersusul oleh Accord (Honda) -- mencatat volume penjualan terbesar. Sebelumnya, mobil terlaris di AS adalah Corolla yang bersaing ketat dengan Civic (Honda).Di segmen mobil mewah, sejak 2001 Lexus mengalahkan penjualan kampiun otomotif Jerman, BMW dan Mercedes-Benz. Masih kurang? Sejak diperkenalkan pada 1997, Prius (sedan) langsung jadi mobil hibrida bensin-listrik terlaris, disusul Estima (minivan) yang juga buatan Toyota. Lalu, di segmen truk, Tundra menerima penilaian ?Good? dalam uji keamanan yang dilakukan Insurance Institute of America -- sementara produk pesaing seperti Silverado (GM), Dodge Ram (DaimlerChrysler), dan Ford F150 (Ford) hanya mendapat penilaian ?Marginal? atau ?Poor?.Dengan prestasi seperti ini, tak heran kalau pangsa pasar Toyota di Amerika menembus angka 10% pada 2001. Memasuki 2003, dengan 10% lebih pangsa pasar dunia, samurai industri otomotif Jepang ini menggusur DaimlerChrysler dari posisi The Big Three. Lalu, pada 2004 (kuartal ke-3), Toyota merebut posisi perusahaan otomotif kedua terakbar di planet Bumi dari tangan Ford Motor Co. yang telah mempertahankannya selama 70 tahun. Dalam perhitungan, Toyota memasukkan penjualan Lexus, Daihatsu, dan Hino Sementara itu, Ford memperhitungkan penjualan Jaguar, Volvo, Land Rover, Aston Martin (tetapi di luar Mazda yang sahamnya hanya 30% dikuasai Ford)."Target kami merebut 15% pangsa pasar global pada 2010 nanti," ujar Fujio Cho. Artinya, walau sang CEO Toyota tak mengatakan secara eksplisit, memasuki dasawarsa kedua milenium baru ini Toyota akan merebut posisi puncak jajaran perusahaan otomotif terbesar dunia.Sebuah impian yang kelewat muluk? Tidak juga. Ketika pada awal 1992 menetapkan target untuk merebut 10% pangsa pasar dunia dalam tempo 10 tahun, seluruh kalangan industri otomotif -- juga para pakar dan pengamat -- tertawa. Namun, bersamaan dengan itu, The Big Three (waktu itu semua dari Detroit) menunjukkan taringnya karena merasa bahwa yang jadi target utama adalah pasar domestik mereka. Buat meredakan sentimen negatif, sambil memperbesar kapasitas produksi di AS, Toyota meluncurkan kebijakan kyosei alias kompetisi simbiotik, dengan membantu memasukkan produk GM dan lain-lain ke pasar Jepang.Toh, dengan kerepotan ekstra seperti itu Toyota berhasil mencapai target sehingga pada 2001 itu juga mencanangkan target baru: 15%. Optimisme mereka ini sangat bisa dimengerti. Selama merebut pangsa pasar, perusahaan yang pabriknya membentuk satu kota tersendiri di Jepang yakni Toyota City, tak pernah harus mengorbankan perolehan laba.Maret lalu, laba Toyota mencapai ?1,16 triliun (US$ 10,28 miliar), menjadikannya perusahaan Jepang pertama yang mencetak laba ?1 triliun lebih. Dengan demikian, walau tahun ini penjualan Toyota masih kalah dari GM, menurut Fortune laba yang diraup lebih besar ketimbang laba gabungan GM, Ford, DaimlerChrysler, dan VW Group yang masuk dalam lima besar. Pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni 2004, ketika seluruh pesaing gonjang-ganjing, laba samurai industri otomotif Jepang ini melejit 29% menjadi US$ 2,6 miliar, 50% lebih ditangguk di AS.Bagaimana Toyota bisa demikian sakti? Jawabnya: Evolusi, tepatnya penyempurnaan kecil yang terus-menerus -- kaizen -- sehingga kualitas produk/jasa semakin memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dalam jangka panjang, evolusi yang dilakukan tampak membuahkan hasil yang revolusioner.Praktik kaizen berakar dari ide Sakichi Toyoda, yang tak lain adalah pendiri Toyota. Pada 1890, dalam upaya menyempurnakan mesin pintal, tanpa bantuan pihak ketiga Toyoda muda mengembangkan varian dari sistem flying shuttle yang merupakan hasil penemuan 150 tahun sebelumnya di Lancashire, Inggris. Dalam jangka waktu 35 tahun, penyempurnaan kecil terus-menerus yang dilakukan terhadap temuan pertamanya itu membuat Toyoda mampu menyalip kepemimpinan teknologi Eropa selama 150 tahun dengan penemuan mesin pintal fully automatic pertama di dunia. Bahkan hak paten mesin pintal yang dapat berhenti sendiri kalau ada benang yang lepas atau putus ini dijual ke Platt Brothers, manufaktur tekstil terkemuka Lancashire.Alhasil, ketika Toyoda Automatic Loom Works Ltd. Yang didirikan pada 1926 (dan sekarang menjadi Toyota Industries Co.) mengembangkan divisi otomotif pada September 1933, gen kaizen telah ada dalam bisnis baru yang masih muda itu. Pada 1934, Toyoda sudah berhasil memproduksi mesin pertamanya: Type A Engine yang lalu digunakan dalam mobil penumpang pertama, Model A1 (Mei 1935), dan truk tentara (Agustus 1935) mereka. Produk selanjutnya, mobil penumpang Model AA diluncurkan pada 1936.Perkembangan awal yang cepat ini membuat Sakichi Toyoda memutuskan memisahkan divisi otomotif menjadi perusahaan independen. Di sini Toyoda mengadakan sayembara untuk mendapatkan nama baru bagi perusahaan otomotif yang siap dikibarkan. Syaratnya: Nama itu harus sebuah kata yang sama sekali baru dan gampang disebut. Nama Toyota dipilih karena masih mendekati nama lama, walau tak ada artinya dalam bahasa Jepang (sehingga tak dapat ditulis dalam Hiragana). Toyota juga dianggap lebih hoki ketimbang Toyoda karena penulisannya dalam Katakana terdiri dari 8 goresan kuas (seperti dalam kebudayaan Cina, 8 adalah angka mujur).Toyoda menunjuk putra tertuanya Kiichiro sebagai bos Toyota Motor Co. Ltd. Sebagai salah satu persiapan, pada awal 1930-an, Toyoda Jr. diutus ke AS mempelajari sistem produksi massal yang dikembangkan Henry Ford. Menyesuaikan diri dengan pasar Jepang yang kecil, Toyoda Jr. yang mewarisi kejeniusan ayahnya menciptakan sistem yang dia namakan just-in-time. Dalam sistem ini, setiap proses hanya memproduksi sejumlah komponen yang diperlukan pada langkah selanjutnya dalam lini produksi, sesaat sebelum diperlukan.Sistem yang telah siap inilah yang memungkinkan Toyota cepat meluncurkan produk pertamanya. Selama Perang Dunia II, seperti perusahaan otomotif Jepang lainnya, mereka hanya memproduksi truk buat Pasukan Kerajaan yang berperang di berbagai front Asia Pasifik. Untuk mengatasi kelangkaan bahan baku di Jepang, truk militer itu dibuat sesederhana mungkin, misalnya hanya dipasangi satu lampu di bagian atap.Jepang hancur dalam perang besar tersebut. Bahkan dua kota besarnya, Hiroshima dan Nagasaki, luluh lantak oleh bom atom. Melainkan, "unsur 8" pada nama Toyota agaknya memang membawa kemujuran: Kaisar Hirohito menyatakan diri takluk, sehingga perang berhenti, beberapa saat sebelum jadwal pengeboman Sekutu terhadap fasilitas produksi Toyota di Aichi, Jepang Tengah, direalisasi. Tak heran, dengan pabrik yang utuh mereka mampu meluncurkan mobil penumpang komersial pertamanya, Model SA, pada 1947. Kapasitas produksinya kecil: 100 ribu/tahun.Memasuki tahun 1950-an, Toyota mendirikan anak perusahaan di bidang penjualan: Toyota Motor Sales Co. (pada 1950, lalu digabungkan dengan Toyota Motor Co. pada 1982) dan rantai dealer Toyopet (pada April 1956). Perkembangan selanjutnya, mereka juga mendirikan perusahaan khusus untuk memproduksi kendaraan berat (Hino Motors Ltd., pada Oktober 1966) dan mobil kecil (Daihatsu Motor Co. Ltd., November 1967). Ekspor pertama Toyota, SUV model Landcruiser ke Australia, dilakukan setelah perusahaan ini berhasil mengembangkan Toyota Production System (TPS) yang mantap pada akhir 1950-an.TPS yang sekarang banyak ditiru oleh perusahaan dari berbagai industri (bukan hanya produsen otomotif) itu berawal dari ketika pada 1956 Taiichi Ohno ke AS mengunjungi The Big Three. Tujuannya, seperti Toyoda Jr. sekitar dua dasawarsa sebelumnya, buat menyadap secara selektif teknologi dan praktik terbaik dari kampiun industri otomotif yang telah mapan (bukan mendapatkan transfer teknologi langsung sehingga bisa tetap independen). Yang menarik, ide TPS itu justru bukan berasal dari pengamatan Ohno terhadap pabrik GM, Ford ataupun Chrysler. Sang VP Eksekutif mendapatkan inspirasi dari supermarket yang sejak lama telah bertebaran di AS.Terkesan pada kenyataan betapa konsumen bebas memilih apa dan berapa yang mereka inginkan, timbul ide Ohno mengembangkan pull system. Dalam sistem ini, setiap lini produksi menjadi supermarket bagi lini produksi berikutnya. Setiap lini hanya akan mengganti item yang diperlukan atau dipilih oleh lini berikutnya sehingga sistemnya sangat ramping (secara umum disebut sistem lean production). Ohno juga menciptakan sistem kanban (kartu penanda) untuk pengisian stok komponen atau hasil rakitan yang belum jadi (subassemblies).Buat menunjang sistem yang perlu akurasi tinggi tersebut, dibentuk jaringan pemasok kelas dunia. Koordinasi erat dengan jaringan pemasok ini memungkinkan sistem inventori just-in-time yang superefisien dan efektif. Dan, ketika disertai kemajuan teknologi, dikembangkanlah sistem perakitan supercanggih yang antara lain menggunakan robot.Namun demikian, yang membuat Toyota berkibar di atas kampiun industri otomotif lain adalah sistem manajemen SDM-nya yang efektif dan efisien, memiliki loyalitas tinggi dan komitmen kuat terhadap kualitas. TPS yang berkembang secara evolusioner di tengah segala kekurangan dan kendala pada dasawarsa awal membuat sistem yang dikembangkan secara organik itu meresap kuat ke dalam budaya perusahaan. Dengan kata lain, di Toyota, TPS bukan lagi sekadar sistem produksi melainkan falsafah perusahaan."Di Toyota, pelatihan terjadi bukan karena kami mengirim karyawan ke seminar pelatihan sekian hari di bidang Toyota Production System. Pelatihan itu berjalan dengan sendirinya karena kami menceburkan seluruh karyawan dalam praktik, hari demi hari," ujar Ken Kreafle. "Maka, begitu orang baru masuk ke lingkungan kerjanya, dia akan terserap dalam budaya yang telah terbentuk."Kreafle yang telah bergabung dengan Toyota selama 18 tahun ini menerangkan, tantangan terbesar sistem lean production, untuk tak mengatakan TPS, adalah ketelatenan menerapkannya secara terus-menerus, hari demi hari, tahun demi tahun. Sebab, sekali lagi, penyempurnaan yang dilakukan bersifat gradual, sedikit demi sedikit, tetapi tak pernah henti.Itu sebabnya, ketika ingin menerapkan TPS di AS, para bos di Toyota City tak yakin kalau akan berhasil. Maklum, ada jurang budaya yang lebar antara masyarakat di Jepang dengan di AS. Buat menjajaki kemungkinannya, Toyoda Jr. pada 1984 meneken kerja sama dengan GM untuk mengoperasionalkan fasilitas produksi patungan yang diberi nama New United Motor Manufacturing Inc. di Fremont, Kalifornia. Pabrik NUMMI ini memproduksi sedan Corolla dan truk Tacoma (milik Toyota) serta Chevrolet Prism (milik GM). Hasilnya ternyata positif."Saya tahu betul bahwa satu-satunya cara agar TPS bisa dijalankan di AS adalah kalau setiap karyawan bahu-membahu ke arah yang sama," ujar Gary L. Convis. Bergabung dengan tim manajemen NUMMI sejak awal, Convis menjadi bos pabrik Toyota terbesar kedua yang didirikan pada 1986 di Georgetown, Kentucky. "Inti TPS adalah menemukan cara membuat semua karyawan terlibat," ujar orang non-Jepang pertama yang mengomandani pabrik Toyota ini.Hampir bersamaan dengan pabrik di Georgetown, Toyota juga mendirikan fasilitas produksi di Cambridge, Ontario (Kanada). Sepuluh tahun kemudian, 1996, pabrik di Indiana dibuka dan markas besar manufaktur untuk kawasan Amerika Utara diresmikan di Erlanger, Kentucky, sekitar 60 mil sebelah utara Georgetown. Setelah itu didirikan lagi tiga pabrik komponen dan peralatan industri, plus sebuah fasilitas manufaktur di Huntsville, Alabama.Keberhasilan Toyota melakukan ekspansi ke AS diiringi serbuan ke benua lain: Eropa, Australia, Afrika, selain Asia sendiri. Buat melayani pasar yang sangat beragam, mereka mendirikan pusat penelitian dan desain di beberapa tempat di luar Jepang, tentu saja di AS.Perhatian besar terhadap pasar AS (yang memang menyumbang laba terbesar) telah membuat Toyota mengalami Amerikanisasi. "Amerika mulai jadi laboratorium uji global Toyota," catat Fortune dalam edisi Desember 2003. Secara tradisional, masih menurut majalah ekonomi-bisis bergengsi ini, Toyota melakukan eksperimen konsep baru di pasar Jepang, dan baru diluncurkan ke AS setelah segala kekurangan yang ada ditambal. Sekarang, Lexus yang diperkenalkan sebagai sedan mewah di AS pada 1989 akan dikapalkan ke Jepang pada 2005.Lebih dari itu, Toyota juga meluncurkan lagi merek baru, Scion, di AS. Lebih stylish, produk ini membidik para kawula muda sebagai target konsumen. "Kami menyuguhkan Generation Y... konsep yang lain dari yang lain!" ujar Jim Farley, VP Scion, dalam peluncuran dua model pertama produk anyar itu di L.A. Lalu, diiringi ingar-bingar musik hip-hop, muncullah dua minivan unik ketika tirai yang berwarna perak diturunkan.Bentuknya? Yang satu, Scion xB, 15 cm lebih pendek ketimbang VW New Beetle tetapi lebih tinggi dan bersudut tajam (alias berbentuk kotak). Menggunakan mesin 108 PK yang sama, yang satunya lagi, Scion xA, lebih bundar dan cenderung seperti telur. Pendek kata, apa yang ditampilkan Toyota dengan Scionnya sangat berbeda dari Camry, Corolla atau produk Toyota lain yang kita kenal. Ternyata, sambutan Gen Y di AS sangat meriah. Model selanjutnya yang didesain di AS dan dibanderol US$ 16.500, Scion tC, laku 6.297 unit selama tiga bulan sejak sejak diluncurkan pada Juli lalu.Penerimaan pasar di kalangan Gen Y ini jelas melegakan para petinggi Toyota. Dikenal sebagai merek yang memiliki reliabilitas tinggi -- bukan yang cool -- usia rata-rata pembeli Toyota tak kurang dari 48 tahun, salah satu yang tertua di antara pembeli mobil Jepang. Guyon di antara kalangan industri otomotif, Toyota Avalon adalah Buick terbaik yang tidak dibuat oleh GM.Karenanya, tanpa sukses Scion, perusahaan bernilai US$ 121 miliar itu akan tergelincir ke jalan yang membuat merek uzur semacam Mercury (milik Ford) dan Oldmobile (milik GM yang sudah dihentikan produksinya). Maklum, pasar kawula muda sudah dijenuhi oleh mobil Korea yang relatif murah (Hyundai dan Kia), serta model low-end dari Nissan, Honda, Chevrolet, dan Ford.Agar tak terjebak ke dalam lingkaran produk low-end yang hanya memberikan margin tipis, Scion mengandalkan desain yang imajinatif -- bukan lagi reliabilitas produk seperti biasanya. Artinya, Toyota harus melakukan lompatan kuantum, alias kaikaku.Dalam sejarah Toyota, kaikaku telah beberapa kali diayun (salah satunya adalah pembukaan pabrik di AS ketika nilai mata uang yen meroket tak tertahankan). Kendati demikian, lompatan kuantum dalam desain adalah hal yang baru bagi mereka. Di sini, para manajer dengan latar belakang (pasar) AS berperan penting. Harus diakui, keberanian CEO Fujio Cho, nakhoda pabrik Toyota di Georgetown sejak didirikan pada 1987 sampai dia kembali ke Jepang pada 1994, dalam Amerikanisasi tidaklah kecil.Petinggi lain di balik Amerikanisasi Toyota adalah Jim Press, satu dari hanya dua orang non-Jepang yang oleh Cho diangkat jadi managing officer, jabatan setingkat di bawah direksi yang hanya diisi 14 orang di seluruh dunia. Memiliki pengalaman dan keahlian di bidang engineering, EVP dan COO Toyota Motor Sales USA inilah yang mendorong tim AS-nya menciptakan desain yang sesuai dengan selera pasar terbesar dunia.Press mulai menunjukkan ketajaman penciumannya terhadap selera AS ketika pada 1991 membujuk para insinyur Toyota untuk mengubah desain Previa yang waktu itu memiliki mesin di tengah menjadi minivan yang diinginkan konsumen: Sebuah kotak besar dengan tiga baris kursi dan banyak cup holder. Toh, namanya baru berkibar setelah pada 1995 dia dipercaya membenahi Lexus yang lini produknya mulai menua. Toyota sendiri waktu itu sedang terancam apresiasi mata uang yen dan rencana kenaikan pajak barang mewah yang diajukan Presiden Clinton. Dengan peluncuran SUV mewah di bawah bendera Lexus (model LX450), Press memberikan solusi untuk masalah multidimensi itu.Ketika presaing seperti BMW dan Mercedes-Benz meluncurkan produk SUV eksklusif mereka, Lexus sudah memperkenalkan produk generasi kedua. Bahkan Press membawa Lexus ke lini produk crossover SUV. Dia memperbarui kategori ini dengan menawarkan Lexus RX300, kendaraan all-wheel-drive yang serasa sedan karena dibangun di atas platform kendaraan penumpang bukan truk. Sekarang RX (yang sudah sampai pada model RX330) menjadi produk Lexus terlaris.Sukses Toyota di lini produk hibrida juga berkat ketajaman Press membaca selera konsumen. Yang pertama meluncurkan mobil yang bersahabat dengan lingkungan ini adalah Honda, dengan Insight, pada 1999. Ketika meluncurkan produk hibrida generasi kedua, Honda memilih menggunakan bodi Civic yang konvensional. Press menjagokan desain yang futuristik untuk produk hibrida Toyota agar masyarakat tahu teknologi canggih di dalamnya. Para konsumen, termasuk selebriti Hollywood, menyukainya sehingga Prius mencuri perhatian di ajang Oscar lalu.Ketika Press melihat kenyataan bahwa (calon) konsumen rela menunggu sampai 6 bulan untuk mendapatkan Prius, dia mendesak Toyota meningkatkan produksi mobil yang harganya mahal dan masih disubsidi itu. Maka Toyota pun menyalip Honda di kategori mobil masa depan ini.Keberhasilan Toyota merevitalisasi pasar minivan yang meredup juga tak lepas dari campur tangan Press. Dialah yang menganjurkan agar Sienna, yang diluncurkan pada 1998 dan bagi konsumen AS kelewat kecil didesain ulang. Ketika Sienna model 2004 yang lega dan harganya US$ 1.500 masuk ke pasar, penjualannya langsung meledak. Strategi yang sama sedang diterapkan untuk produk truk.Dalam hal Scion yang membidik pasar kawula muda, upaya pertama kali dimulai dengan Proyek Genesis, yang gagal karena Genesis hanya memoles produk yang sudah ada, seperti Echo, ternyata justru lebih menarik kalangan tua. Press yang pertama mengusulkan untuk memasukkan dua model yang sedang diujicobakan di pasar Jepang, Toyota ist, untuk dimasukkan ke AS dan diberi merek baru: Scion.Buat mendistribusikan Scion, Press memutuskan dealer tak perlu mengembangkan kanal distribusi baru seperti pada Lexus 14 tahun sebelumnya. Mulai 2003, dia hanya menaruh produk ini di dealer yang ada, walau dengan tata ruang tersendiri dan staf muda yang hip. Saat ini, belum sampai dua tahun penjualan Scion telah melampuai target 100 ribu unit. Salah satu faktor sukses Scion adalah model tC. Oleh Press, mobil sporty yang pengembangannya diawasi ketat ini harus menggunakan bahan berkualitas tinggi, seperti trim dari aluminium bukan plastik.Dengan lompatan kuantum dalam desain di berbagai pusat produksinya, tak berlebihan kalau dikatakan Toyota sedang meluncurkan Beautiful [R]evolution secara global. Pengembangan dan produksi [Kijang] Innova -- MPV yang memiliki platform dan mesin yang sama dengan pikap Hilux yang diluncurkan di Thailand pada waktu yang sama -- hanyalah satu mata rantai dari Beautiful [R]evolution global Toyota. Strategi yang tandem dengan penyesuaian desain lokal ini menjadikan produk Toyota best seller di banyak negara.Kendati demikian, untuk merealisasi Visi 2010 tak cukup hanya dengan lompatan kuantum dalam desain, walau telah disesuaikan dengan flavor lokal. Toyota tetap harus memperluas sayap produksi buat melayani permintaan pasar yang meningkat. Sejauh ini, strategi global yang terencana di bidang produksi telah membuat samurai industri otomotif ini memiliki 46 pabrik yang tersebar di 26 negara, di luar Jepang. Dan mereka terus membenamkan US$ miliaran, dari Amerika Latin sampai Cina dan Indonesia.Dana tentu bukan masalah bagi perusahaan dengan neraca kokoh dan uang tunai US$ 20 miliar lebih, plus saham yang blue chips. Kemungkinan kendala sosial? Kecil sekali, kalau pun ada.Tak seperti ketika pertama mendirikan fasilitas manufaktur transplant di AS awal 1980-an, sekarang pemerintah lokal berebut merayu Toyota untuk menanamkan investasi di negara bagian atau kota. Maklum, para politisi lebih berkepentingan mengembangkan daerah masing-masing ketimbang memikirkan nasib pesaing Toyota yang, di pasar domestik, notabene adalah perusahaan (multi)nasional AS. Konsumen AS sendiri juga tak peduli bahwa GM, Ford, dan DaimlerChrysler akan terpuruk oleh kapasitas produksi mereka yang berlebih, terutama di segmen sedan.Semua lapisan masyarakat di AS agaknya telah yakin walau Toyota membangun pabriknya di luar AS tak akan membantu penjualan model mobil yang tak kompetitif, yang hanya akan menarik pembeli kalau didiskon habis-habisan. Dalam keadaan yang sudah runyam begini, tentu akan lebih baik kalau Toyota mendirikan fasilitas produksi di AS saja. Transplant Toyota yang berkembang bagus setidaknya akan memberikan lapangan kerja yang langgeng. Kecuali itu, kalau Toyota made in America itu diekspor, tentu bakal mendatangkan devisa. Tren ke arah ini mulai kencang. Di negara-negara lain? Keadaannya tak banyak berbeda, di tengah sistem perekonomian dunia yang kian terbuka.Dengan demikian, agaknya hanya sedikit yang ragu bahwa Beautiful [R]evolution yang diluncurkan melengkapi reliabilitas produk yang telah melegenda itu akan membuat Toyota mampu merebut 15% pasar global seperti yang mereka targetkan. Dengan kondisi GM yang pangsa pasarnya telah kurang dari 15% dan terus merosot, bukan tak mungkin mereka akan menggusur raksasa tua Detroit itu dari singgasana perusahaan otomotif terbesar di dunia.Riset: Ely Chandra P.Lean Thinking ala ToyotaDi antara strategi sukses yang ada, sistem lean thinking yang merupakan inti Toyota Production System adalah yang paling banyak diimplementasi oleh berbagai industri, bukan hanya produsen otomotif. Inilah strategi yang ditanam Sakichi Toyoda (sang pendiri), diperkaya oleh Kiichiro Toyoda (CEO pertama) dari pengamatannya terhadap sistem produksi massal Ford, dan dikembangkan oleh Taiichi Ohno (VP Eksekutif di era Kiichiro) yang menambil ide dari supermarket di AS: Identifikasikan nilai. Disebut sebagai value stream mapping, hal ini meliputi identifikasi siklus hidup lengkap produk/jasa, dari saat lahirnya produk/jasa sampai ke titik ketika disampaikan ke konsumen. Di Toyota, setiap langkah sepanjang sistem produksi harus berkontribusi pada nilai keseluruhan setiap produk/jasa. Hilangkan muda atau waste, yang merupakan kata kunci penting dalam lean thinking. Setiap aktivitas yang ditemukan dalam value stream mapping, wajib dieliminasi kalau mengonsumsi sumber daya tetapi tak menyumbangkan nilai. Muda harus dilihat dari perspektif pelanggan. Buat value-creating step flow. Setelah mengidentifikasi value-creating step dan mengeliminasi muda, langkah selanjutnya mengorganisasikan langkah yang ada sehingga memungkinkan aliran produk/jasa dari dan ke pelanggan tak terganggu. Prinsip ini berlawanan dengan batch-processing yang mengompartemenkan dengan memproses sesuatu dalam batch sebelum dikirim ke departemen berikutnya. Dengan mengubah batch-processing jadi flow, pelanggan akan segera ?menarik? produk/jasa yang tersedia sehingga tak perlu lagi organisasi ?mendorong? produk/jasa ke pelanggan, termasuk bagian selanjutnya yang menggunakan produk/jasa itu sebagai input dari proses yang mereka kerjakan. Praktikkan kaizen dan kaikaku. Kaizen adalah membuat peningkatan secara gradual tetapi terus-menerus menuju kesempurnaan. Kaikaku adalah kebalikannya: membuat lompatan kuantum atau perubahan radikal dalam melakukan bisnis. Kaikaku diperlukan sebagai sumber terobosan dalam kinerja dan pemacu pertumbuhan. Agar bisnis bisa beradaptasi dengan perubahan sehingga tetap relevan, kaikaku harus diikuti kaizen untuk memberikan powerful drive guna menyempurnakan proses.Belajar Hidup dari Toyoda

Kita membutuhkan pola pikir baru, yang lebih simpel dan menyelesaikan masalah. Pola pikir yang terlalu melingkar-lingkar, penuh syarat ini itu yang tidak logis, akan menghambat kita dari kemajuan. Salah satunya kita harus belajar dari pola pikir Bangsa Jepang.

Mathew E. May, The Elegant Solution Toyotas Formula for Mastering Sinnovation (2007) menceritakan kisah keajaiban seorang manusia Jepang bernama Sakichi Toyoda (dialah yang meletakkan fondasi industri otomotif Toyota):

Seorang pria muda mengamati ibunya yang seharian bekerja keras dalam rumah mereka yang sederhana -menenun kain menggunakan alat tenun manual, suatu alat primitif yang tidak pernah berubah selama berabad-abad. Dia merasa sedih setiap kali melihat ibunya membuang hasil kerjanya seharian hanya gara-gara ada selembar benang yang putus di kain yang sudah jadi itu. Pemuda itu baru berusia 20 tahun, suka menciptakan alat baru, energik, dan sangat ingin menguasai dunia. Pertukangan kayu adalah keahliannya, tetapi bukan panggilan jiwanya. Meskipun kaum tua tidak menyetujuinya, dia menantang dirinya untuk membuat alat tenun yang lebih baik, merancang prototipe, membuat model percobaan, dan menggunakan keahlian pertukangan kayu dengan cara-cara kreatif yang dianggap eksentrik oleh orang lain. Dia menerima hak paten atas alat tenun yang digerakkan tangan yang meningkatkan mutu dan produktivitas secara dramatis. Dia belum puas. Dia mulai mengembangkan mesin tenun bertenaga.Pada tahun 1898, dia menyempurnakan alat tenun pertama di Jepang yang ditenagai uap, yang memungkinkan pabrik-pabrik tekstil meningkatkan produktivitasnya hingga empat kali lipat dan mengurangi pengeluaran hingga setengahnya. Alat tenun buatannya adalah yang bermutu paling tinggi, berbiaya paling rendah, dan paling gampang digunakan sehingga mempermalukan alat-alat tenun terbaik dari Jerman dan Prancis. Bisnis berkembang pesat dan kepopulerannya menanjak di Jepang. Perjalanannya untuk mencari kesempurnaan terus mendorongnya maju dan menciptakan serangkaian inovasi kecil dalam waktu singkat. Setelah mencari kesempurnaan selama tiga dekade, dia merancang sebuah mekanis untuk secara otomatis mematikan alat tenun itu setiap kali ada benang yang putus. Hal ini mengubah dunia. Dibutuhkan waktu lima tahun lagi untuk menyempurnakannya. Maka, dari peningkatan kecil tetapi terus-menerus dengan hasil-hasil radikal dan hasrat kuat untuk menolong orang, lahirlah Pabrik Alat Tenun Otomatis Toyoda, cikap bakal Toyota Motor Company.Setelah hampir seumur hidup terus mencari, Sakichi Totoyoda menemukan solusi masa depan. Kisah Sakichi Toyoda bukanlah tentang penemuan atau pengembangan teknologi mesin tenun otomatis di Jepang. Kisah ini adalah tentang perjalanan yang hampir bersifat spiritual dari seorang pria untuk memecahkan problem yang sangat nyata yang dihadapi oleh masyarakat di sekitarnya.Bacalah kisah ini, sebuah penemuan dan ikhtiar menemukan yang terbaik diarahkan bukan untuk pekerjaan itu sendiri melainkan untuk memecahkan problem sangat nyata yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Bukankah semua orang perlu juga memiliki prinsip yang sama: menemukan yang terbaik untuk memecahkan problem sangat nyata yang dihadapi masyarakat sekitarnya bukan untuk pekerjaan itu sendiri.Kisah inilah kemudian yang membuat bisnis Toyota selalu lebih unggul ketimbang siapapun. Bahkan kemudian beberapa prinsip manajemen Toyota dijadikan rujukan oleh semua perusahaan lain, misalnya saja prinsip kaizen. Kaizen adalah melakukan perbaikan terus-menerus yang dilakukan semua orang (baik karyawan atau kepemimpinan). Kaizen mendorong semua orang untuk tidak merasa sudah sempurna melakukan sesuatu. Semuanya belum maksimum, semuanya bisa diusahakan menjadi lebih baik lagi. Kaizen membuat Anda menghargai pekerjaan Anda lebih dari sekadar karena dalam pekerjaan itu Anda mendapatkan gaji. Pekerjaan hanyalah cara yang diberi Tuhan agar Anda melayani dan memberi manfaat kepada banyak orang.Sakichi Toyoda, adalah seorang filsuf yang merumuskan kerja keras. Ia mengemukakan sejumlah prinsip dasar yang kemudian memengaruhi ilmu manajemen. Mari kita teruskan menelusuri kisah Toyoda tua ini.Pada tahun 1929 dia mengirimkan puteranya, Kichiro Toyoda, ke Inggris untuk merundingkan hak patennya atas mesin tenun yang bebas dari kesalahan. Hasilnya, ia mendapatkan 100.000 pound Inggris dari Platt Brothers (produsen utama peralatan tenun). Pada tahun 1930 dia menggunakan modal tersebut untuk membangun Toyota Motor Corporation dengan anaknya (Kichiro Toyoda) sebagai direkturnya.Semua semua orang meragukan kemampuan Kichiro dalam memimpin perusahaan. Kichiro adalah pemudah yang lemah dan sering sakit, pokoknya tidak pantas memimpin. Namun Sakichi membantah keraguan itu, ia justru menantang anaknya yang lemah itu untuk membuka bisnis baru: mesin motor. Ya, dia bisa saja mewariskan perusahaan mesin tenun kepada anaknya, itu lebih mudah dan aman. Tapi Sakichi melihat masa depan bahwa mesin tenun tenaga uapnya akan segera digantikan oleh teknologi mobil, ia pun ingin anaknya memiliki kesempatan yang sama dalam berkontribusi terhadap kehidupan manusia.Sakichi berkata kepada Kichiro, Setiap orang harus menangani beberapa proyek besar setidaknya satu kali dalam hidupnya. Saya mendedikasikan sebagian besar dari hidup saya untuk menciptakan berbagai jenis alat tenun baru. Sekarang giliranmu. Kamu harus berupaya untuk menyelesaikan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Kichiro menerima tantangan itu, maka jadilah mobil-mobil Toyota berseliweran di seluruh jalanan dunia.Beberapa Prinsip Hidup ToyodaJangan menyesal tak memiliki orang tua sehebat Sakichi Toyoda, Anda bisa merubah diri dengan belajar dari prinsip-prinsip hidupnya. Mari kita pelajari satu-satu prinsip hidup yang dapat kita terapkanPrinsip #1: Setiap orang harus menangani beberapa proyek besar setidaknya satu kali dalam hidupnya. Saya mendedikasikan sebagian besar dari hidup saya untuk menciptakan berbagai jenis alat tenun baru. Sekarang giliranmu. Kamu harus berupaya untuk menyelesaikan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masyarakat (Sakichi Toyoda, pendiri utama Perusahaan Toyota)Lihatlah, petuah Sakichi ini: (1) Setiap orang harus menangani beberapa proyek besar setidaknya satu kali dalam hidupnya; (2) Kamu harus berupaya untuk menyelesaikan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masyarakat.So, mulailah menangani proyek-proyek kecil dulu. Buat rancangannya, kerjakan dengan serius, nikmati hasilnya, dan evaluasilah apakah yang kamu hasilkan sesuai dengan yang kamu rancang? (kalau lebih jelek, kenapa lebih jelek: apakah ada yang kurang dalam cara kamu merealisasikan rencanamu?; kalau hasilnya lebih dari yang kamu rencanakan, apakah kamu bisa melakukan yang lebih baik lagi?)Prinsip # 2: Kami memberi nilai tertinggi pada implementasi dan tindakan nyata. Banyak hal yang tidak dimengerti orang dan oleh karena itu, kami bertanya kepada mereka mengapa mereka tidak terus maju saja dan bertindak; mencoba melakukan sesuatu? Anda akan menyadari betapa sedikitnya yang Anda ketahui dan Anda akan berhadapan dengan kesalahan Anda sendiri. Anda dapat memperbaiki kesalahan tersebut dan melakukannya sekali lagi, dan pada percobaan kedua, Anda akan menemukan kesalahan yang lain, atau hal lain yang tidak Anda inginkan sehingga Anda kemudian melakukannya sekali lagi. Jadi dengan perbaikan secara konstan atau, seperti yang saya katakan, dengan melakukan perbaikan atas tindakannya, seseorang dapat meningkatkan dirinya hingga mencapai tingkat praktik dan pengetahuan yang lebih tinggi. (Fujio Cho, Presiden Toyota Motor Company)Prinsip #2 ini memberi kita pelajaran hidup bahwa nilai tertinggi adalah implementasi dan tindakan nyata. Jangan berpangku tangan, lakukanlah sesuatu. Teori saja tidak cukup. Bila Anda menguasai banyak teori tanpa implementasi, al-Quran menyindir Anda sebagai keledai yang membawa-bawa tumpukan buku. Ajaran Islam juga menyatakan bahwa iman harus dibuktikan lewat tindakan; tanpa tindakan nyata, iman tak akan mengubah dunia dengan rahmat.Mari kita cermati filosofi berani mengimplementasikan keyakinan atau ilmu dalam tindakan nyata. Fujio Cho bilang begitu Anda melakukan sesuatu, Anda akan menyadari betapa sedikitnya yang Anda ketahui dan Anda akan berhadapan dengan kesalahan Anda sendiri. Anda dapat memperbaiki kesalahan tersebut dan melakukannya sekali lagi, dan pada percobaan kedua. Anda akan menemukan kesalahan yang lain, atau hal lain yang tidak Anda inginkan sehingga Anda kemudian melakukannya sekali lagi! Sebaliknya berarti bila Anda tidak pernah berani melakukan sesuatu, Anda tidak akan pernah menyadari keterbatasan pengetahuan dan skill yang Anda miliki. Ini juga berarti Anda tidak memiliki kesempatan untuk menemukan kesalahan dan memperbaikinya. Anda terus ditipu oleh diri sendiri, seakan-akan Anda menguasai satu hal padahal tidak menguasai sedikitpun atau bahkan yang Anda kira telah dikuasai itu sebenarnya keliru semua. Berabe dehFujio Cho juga menyatakan dengan perbaikan secara konstan atau, seperti yang saya katakan, dengan melakukan perbaikan atas tindakannya, seseorang dapat meningkatkan dirinya hingga mencapai tingkat praktik dan pengetahuan yang lebih tinggi. Pengetahuan tertinggi ada pada praktek bukan pada penguasaan hafalan.Jadi lakukanlah sesuatu, praktekkan ilmu yang Anda dapatkan dari kuliah. Dunia menunggumu! Ingat pesan dari Ayah Sakichi Toyoda, Kamu harus berupaya untuk menyelesaikan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Tapi bagaimana? Apa yang harus Anda lakukan padahal ilmu yang diajarkan UIN adalah ilmu-ilmu teoritis semuanya? Kita lihat prinsip ketigaPrinsip # 3: Kami menyambut tantangan dengan semangat kreatif dan keberanian untuk merealisasikan mimpi kami tanpa kehilangan semangat atau tenaga. Kami melakukan pekerjaan kami dengan penuh semangat, dengan optimisme dan keyakinan yang tulus mengenai nilai dari kontribusi kamiKami berusaha memutuskan nasib kami sendiri. Kami bertindak secara mandiri, percaya pada kemampuan kami sendiri. Kami menerima tanggung jawab atas tindakan kami dan untuk mempertahankan dan meningkatkan keterampilan yang membuat kami mampu menciptakan nilai tambah. (Taiichi Ohno, Pendamping Sakichi Toyoda)Prinsip #3 membakar semangatmu, kawan! Seperti Samurai, Taiichi Ohno (1) menyambut tantangan dengan semangat kreatif dan keberanian untuk merealisasikan mimpi kami tanpa kehilangan semangat atau tenaga. Setiap hari ada tantangan yang datang padamu, semuanya minta diselesaikan. Tantangan itu adalah apa yang sering hinggap di kepalamu dalam bentuk gerundelan, kenapa begini, mestinya kan begitu!. Saat Anda menyatakan mestinya begini begitu Anda sudah dihinggapi mimpi dunia baru atau tatanan baru, realisasikan itu. Jangan hilang semangat pada kegagalan pertama, ingat prinsip #2, setiap kesalahan adalah cara Tuhan membuka mata bahwa ada yang kurang atau keliru dari pengetahuan yang Anda miliki. Kesusahan, menurut surat al-Inshirah, adalah cara Tuhan memberikan Anda dua kemudahan sesudahnya.Taiichi Ohno juga menyatakan (2) bekerja dengan penuh semangat, optimisme, dan keyakinan yang tulus untuk memberikan kontribusi yang bernilai pada masyarakat. Ohno menyebut tujuan usaha dengan memberikan kontribusi yang bernilai pada masyarakat sementara Sakichi Toyoda menyebutnya sebagai berupaya untuk menyelesaikan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masyarakat. Itulah yang harus Anda lakukan, juga saya! (fn/ty/kl) www.suaramedia.com

SEJARAH TOYOTA COROLLA

Selama bertahun-tahun produsen yang telah membangun reputasi yang solid untuk kokoh, kendaraan yang dapat diandalkan Toyota, dan mobil tidak membuktikan bahwa lebih baik dari Toyota Corolla. Nama Corolla adalah yang tertua di persediaan saat ini Toyota produk Amerika, kedua setelah Land Cruiser. Garis mobil yang paling populer dalam sejarah, dengan lebih dari 30 juta Corolla terjual di seluruh dunia, Corolla juga merupakan Toyota pertama yang dibuat di Amerika.

Toyota terkecil yang dijual di Amerika sampai saat itu, Corolla diperkenalkan di Jepang pada bulan Oktober 1966. Corolla pertama kali tiba di AS pada musim panas 1968. Edisi terbaru menampilkan jarak sumbu roda 90-inci dua pintu coupe, sedan empat pintu dan gaya wagon dua pintu tubuh. Corolla juga menampilkan 60-tenaga kuda, 1.1 liter overhead yang katup empat silinder dipasang longitudinal di teluk mesin yang mengirim kekuatan untuk transmisi manual empat kecepatan sebelum pergi ke poros belakang yang solid. Belum pada daftar pilihan adalah transmisi otomatis.

Tidak ada yang canggih tentang Toyota Corolla pertama dan pasti tidak cantik, namun itu begitu sederhana sehingga hampir tidak ada bagian untuk istirahat. Struktur unibody asli Corolla ini memiliki suspensi depan strut dan dipasang pada poros belakang sepasang daun pegas. Pendapat di seluruh dunia pada awal 1960-an adalah bahwa produk Jepang dimurnikan, Toyota bekerja keras untuk mengatasi hal ini maka persepsi umum. Corolla diberi harga di bawah $ 1.700 dan yang membuktikan bahwa bahkan ketika Toyota membangun sebuah mobil, lebih kecil lebih murah, hal terakhir yang menderita adalah kualitas.

Corolla pertama terlalu kecil dan kurang bertenaga untuk selera Amerika Utara, Corolla kedua bertujuan untuk memperbaiki masalah ini. Diperkenalkan pada 1970, generasi kedua Corolla menampilkan wheelbase membentang ke 91,9 inci dengan kekuatan yang datang dari versi 1,2-liter baru dari OHV empat yang mencapai 73 tenaga kuda. Bagian depan strut dan suspensi pegas daun belakang dilanjutkan. Generasi terbaru dari Corolla memiliki perubahan gaya yang sangat kecil selain wheelbase diperpanjang dan sekarang secara signifikan lebih nyaman dan percaya diri. Popularitasnya meningkat ketika transmisi otomatis yang ditawarkan, dan dengan cepat menjadi mobil terlaris kedua di dunia.

Untuk tahun berikutnya, mobil menjadi lebih baik sebagai mesin tumbuh menjadi 1,6 liter dan output diperluas menjadi 102 tenaga kuda. For1972 grille dirancang ulang, meskipun tidak ada perubahan lain dibuat. Untuk tahun 1973 dan 1974 update hanya lebih besar bumper ditambahkan untuk mengakomodasi peraturan federal bersama dengan pengenalan sporty SR5 model dengan lima kecepatan transmisi manual.

Generasi ketiga Corolla diperkenalkan pada tahun 1975 dan telah ditata cukup unik dengan bagian tengah yang diangkat dalam kisi-kisi, seperti tubuh lebih sudut. Lima model yang sekarang tersedia untuk tahun ini, dengan yang priciest menjadi sedan dua pintu yang didukung oleh mesin 1,2 liter. Ini diikuti oleh sebuah sedan 4-pintu, Hardtop dua pintu, sebuah Hardtop SR5 sporty dan station wagon lima pintu, ini semua bertenaga oleh 1,6 liter empat. Semua model kecuali kekuatan SR5 menampilkan transmisi standar. SR5 menampilkan manual empat kecepatan. Opsional dalam Corolla lain, manual lima kecepatan sekali lagi manual lima kecepatan. Tiga-speed otomatis juga tersedia. Selama pertengahan 1970-an, standar emisi yang kaku dan catalytic converter yang termasuk dalam tahun 1975 Corolla untuk pertama kalinya.

The 'Liftback' hatchback tiga pintu baru ditambahkan ke baris Corolla tahun 1976 dan mirip wagon dua pintu stasiun sporty daripada Fastback tradisional atau kendaraan ekonomi. Toyota Liftback membayangkan bahwa akan bertanggung jawab untuk 30% dari penjualan Corolla di AS, terutama dengan pembagian kursi yang lipat-down belakang.

Sebuah baru Corolla Sport Coupe diperkenalkan pada tahun 1976 yang berbagi styling front-end dengan Liftback di kedua standar dan SR5 konfigurasi. Lebih murah dibandingkan dengan Celica jauh lebih besar, Coupe Sport baru dengan gaya fastback yang memberi Toyota mobil sporty untuk fitur.

Untuk 1977 styling front-end dari kedua sedan dan wagon yang dimodifikasi dengan gril yang lebih konvensional. Keistimewaan dalam bentuk, kendaraan ini baru berlebihan dalam rincian dan tidak pernah dianggap sebagai mobil sangat menarik. Tapi yang mereka lakukan terakhir yang tampaknya selamanya.

Hampir tidak berubah, generasi ketiga Corolla memiliki update sangat sedikit selama model tahun 1978.

Generasi keempat Toyota Corolla diperkenalkan pada tahun 1979 dengan chassis baru. Sebuah mobil jauh lebih canggih daripada Corolla lain sebelumnya, generasi baru akan menjadi lebih baik lagi. Menghapus daun primitif suspensi pegas belakang, tahun 1979 Corolla diganti dengan sistem kumparan lebih sesuai musim semi. Wheelbase kini meningkat menjadi 94,5 inci dan unibody baru di atas suspensi baru jauh lebih besar, lebih kuat dan lebih menarik dengan caranya sendiri. Corolla baru ini didukung dengan tenaga kuda 75-baru, 1,8-liter versi OHV empat dan baru tersedia empat dan lima-speed manual bersama dengan tiga kecepatan transmisi otomatis.

SR5 dalam Olahraga semi gerobak konfigurasi Coupe, Hatchback dan Liftback secara khusus populer pada generasi ini karena penggunaan yang efektif mereka merinci dan fakta mereka tampak lebih mahal dari yang sebenarnya.

'80 Dan '81 Corolla Formasi berlanjut selama dari tahun 1979 hampir tidak berubah, tetapi pada tahun 1982 transmisi otomatis ditingkatkan ke unit empat kecepatan. Tahun berikutnya 1,6 liter baru mesin cam overhead yang menggantikan 1,8 sebelumnya dan keduanya halus dan lebih kuat dari sebelumnya.

Pada tahun 1984 Toyota memperkenalkan sedan Corolla depan-drive yang sekarang memakai drive depan. Coupe SR5, Liftback dan stasiun kereta tetap pada sasis generasi sebelumnya hard belakang Corolla itu. Sama seperti konvensional di drive depan seperti dulu dalam tata letak belakang driver, 1,6-liter yang sama, mesin SOHC digunakan dan duduk melintang untuk makanan teluk pengemudi depan engine baik manual lima kecepatan atau otomatis empat kecepatan transmisi. Per pegas mengangkat drive belakang. Sebuah diesel empat silinder bertenaga lebih awal beberapa generasi kelima depan-drive Corolla.

Halfway melalui model tahun '84, cam dual-overhead yang baru, 16-katup versi 1,6-liter empat peringkat 124 tenaga kuda mengesankan ditawarkan pada coupe Corolla belakang-drive dan Liftback. Hal ini mengakibatkan Corolla GT-S, mobil fun-to-drive yang menarik banyak pembeli.

Lineup Corolla tetap tidak berubah melalui tahun 1985 dan 1986. Pada tahun 1987 coupe baru 'FX' diperkenalkan; front-drive Corolla yang diproduksi di pabrik produksi NUMMI patungan di California. Coupe baru ini adalah hatchback konvensional dalam gaya tubuh yang sama dengan Kelinci Volkswagen, dan tersedia dengan baik SOHC atau DOHC 1,6 liter. Coupe baru dikenal sebagai FX16 ketika dilengkapi dengan mesin DOHC. FX menandai awal produksi Corolla di Amerika Utara.

The-belakang hard Corolla coupe dan Liftback digantikan pada tahun 1988 dengan sebuah coupe depan drive baru. Sangat lebih halus, Corolla baru coupe dan Corolla GT-S lebih halus dan mampu, hanya saja tidak menyenangkan. Sedan generasi keenam ditata lebih konservatif dari generasi sebelumnya dan dibangun di kedua pabrik NUMMI di California dan di Jepang, sementara coupe dan wagon hanya diproduksi di Jepang. Tersedia dengan baik penggerak roda depan atau penuh waktu All-Trac all-wheel drive station wagon adalah serbaguna. Hatchback FX dihentikan setelah hanya satu tahun. Dasar menerima DX trim, sementara itu LE lebih baik dilengkapi untuk Seda, DX dan SR5 untuk gerobak, dan SR5 dan GT-S untuk coupe.

Wheelbase 95,6 inci yang sama digunakan pada generasi keenam Corolla, meskipun hampir satu inci lebih luas sekarang. The Sprinter adalah sedikit versi terbaru dari tubuh Corolla yang dijual di Jepang. Potongan mekanik Identik dipergunakan dan dibangun di pabrik NUMMI dan dicap sebagai Prism Geo. All-Trac wagon menyimpan poros belakang yang solid dengan per pegas sementara sedan, coupe dan depan-drive wagon menunggang suspensi strut penuh independen.

DOHC, 16-katup inline empat silinder adalah mesin yang digunakan pada semua model sedangkan sedan, depan-drive gerobak dan SR5 coupe menerima carbureted 90-hp motor. All-Trac wagon menerima bahan bakar injeksi 100-hp sementara versi GT-S menerima versi 115-hp EFI. Sebuah manual lima kecepatan standar dengan pilihan untuk tiga atau empat kecepatan otomatis (tergantung pada tingkat trim) adalah pilihan transmisi untuk generasi Corolla. Standar adalah tiga belas inci roda, sedangkan GT-S menerima 14-inci roda bersama dengan roda empat rem cakram dan enam arah kursi pengemudi diatur dengan olahraga memperkuat. Keenam-generasi Corolla tidak fitur kenyamanan modern sebagai standar, seperti AC, power steering, cermin luar stereo atau ganda.

Untuk tahun 1989 tidak ada perubahan besar kecuali penambahan sebuah sedan All-Trac untuk jajaran Corolla, yang hanya berlangsung setahun. Pada tahun 1990 semua Corolla manfaat dari injeksi bahan bakar dan basis mesin sekarang dinilai pada 102 hp. GT-S sekarang diukur pada 130 dan 5 ft-tambahan torsi untuk total 105 tenaga kuda. Untuk tahun ini semua-baru entry-level sedan ditambahkan ke lineup, dengan seluruh peralatan Corolla dasar termasuk pelapis kain.

Setelah model tahun 1991, coupe dihentikan. Satu-satunya perubahan untuk 1992 adalah penambahan beberapa warna cat baru, dan Highline LE sedan bisa dibeli dengan empat kecepatan otomatis.

Sekarang naik wheelbase 97,0 inci, generasi ketujuh Toyota Corolla diperkenalkan pada tahun 1993 dan sedan dan wagon naik klasifikasi ukuran dari 'subcompact' menjadi 'kompak' menurut EPA. Tidak ada lagi Corolla coupe atau all-wheel-drive wagon yang tersedia. Sedan kini hanya ditawarkan dalam standar, DX dan LE langsing sementara gerobak depan-wheel-drive hanya tersedia dalam DX trim. DX dan LE model memetik keuntungan dari stabilizer bar tambahan di depan sementara semua mobil melaju pada suspensi independen sepenuhnya.

Sedan Corolla dasar menggunakan mesin 1,6 liter yang sama yang telah digunakan dalam kendaraan generasi sebelumnya, dengan output pada 105 hp, kecuali di Massachusetts, New York, dan California di mana ia dinilai hanya 100 karena persyaratan emisi ketat. New Corolla DX dan LE model menampilkan 1,8-liter DOHC baru, 16-katup empat membuat 115 tenaga kuda. Standar adalah manual lima kecepatan dengan autobox tiga kecepatan opsional pada sedan dasar dan kecepatan empat adalah opsional ono semua model lainnya. 14-inch yang eatured pada semua mobil bersama dengan cakram depan / drum rem belakang. ABS adalah fitur opsional pada semua model di baris. Standar pada tahun 1993 adalah tinggi-adjustable sabuk pengaman dan sopir-side airbag depan. Penumpang airbag depan menjadi standar pada tahun berikutnya, bersama dengan mengunci retractor sabuk pengaman dalam posisi penumpang.

Untuk tahun 1995 sedan DX diterima jok baru saat semua sistem audio yang diterima desain ulang lengkap. Mesin 1,8 liter kehilangan 10 tenaga kuda untuk memenuhi peraturan emisi yang lebih ketat. Untuk tahun 1996 model LE dihentikan. Kisi-kisi depan telah diupdate dengan bingkai warna-bersemangat sedangkan panel lampu belakang direvisi sedangkan DX menerima perlakuan penuh-lebar. Trim interior juga diperbarui dengan kursi anak terpadu ditambahkan ke daftar pilihan. Transmisi manual ditingkatkan yang menghasilkan lemparan yang lebih pendek, nuansa baru diperbaiki dan keterlibatan gigi lebih positif.

Wagon DX telah dihapus pada tahun 1997 dan diganti dengan sedan, khusus CE Classic Edition. CE dimasukkan fitur populer banyak satu nilai harga paket, yang mencakup power window, kunci, AC, empat-speaker stereo, power steering, remote panduan cermin dan lantai tikar khusus dan badging eksterior. Tambahan samping dampak perlindungan untuk memenuhi standar federal baru telah ditambahkan ke dalam semua model. Pada tahun 1997, semua Corolla dijual di AS adalah untuk pertama kalinya dibangun di Amerika Utara di pabrik NUMMI di California dan pabrik TMMC di Kanada. Corolla telah menjadi papan nama terlaris dalam sejarah otomotif pada akhir tahun model 1997.

Untuk generasi kedelapan dari Toyota Corolla, kendaraan kehilangan beberapa berat dan meningkatkan jarak tempuh bahan bakarnya karena mesin baru dan drivetrain lebih efisien. Semua-baru, semua-aluminium 1,8-liter DOHC empat silinder tersebut mendapat peringkat 120 tenaga kuda. Ini adalah tepat dua kali peringkat mesin Corolla pertama kali diperkenalkan pada tahun 1968. Sebuah peningkatan 10% dari ekonomi bahan bakar dari generasi sebelumnya dicapai dengan manual lima kecepatan standar. Ini generasi kedelapan dari Corolla bisa mencapai 31 mph dalam kota, dan 38 di jalan raya.

Untuk generasi ini, hanya sedan ditawarkan, meskipun dalam tiga trim level, VE dasar, tingkat menengah CE dan LE Highline. Sebuah tiga kecepatan opsional otomatis berada di VE, sedangkan CE dan LE menampilkan unit empat kecepatan. Tingkat peralatan tetap sama dengan generasi sebelumnya, meskipun model dasar datang dengan power steering dan cermin eksterior ganda. Opsional pada semua model adalah ABS sementara fitur tambahan baru yang mencakup airbag samping dan CD player yang tersedia.

Corolla tahun 1998 dianggap memiliki eksterior elegan diikuti dengan interior tampan dan sumber yang baik persaingan untuk Honda Civic dan Nissan Sentra. Penjualan tetap kuat dengan relatif mahal dan pendek pada kaki belakang kursi Corolla. Untuk tahun 1998 sebanyak 248.195 Corolla terjual.

1999 menampilkan perubahan yang sangat kecil untuk Toyota Corolla. Sebuah stereo kaset ditambahkan ke model VE, sedangkan model LE datang standar dengan item Touring tahun 1998 Paket yang mencakup lebar 14-inch ban, sebuah front stabilizer bar, tachometer dan perangkat tambahan eksterior lain berbagai kosmetik. Untuk tahun 2000 Toyota menambahkan VVT-i katup variabel sistem waktu dengan mesin 1,8-liter yang mendorong output untuk 125 tenaga kuda. Hal ini memungkinkan Corolla untuk mencapai status emisi kendaraan rendah sementara membuat untuk torsi lebih besar. Tahun berikutnya menampilkan fascias depan dan belakang, lampu utama dan lampu belakang. Sebuah versi S agak sporty juga diperkenalkan pada tahun 2001. Model S fitur meliputi roda yang unik, lampu kabut, wiper intermittent, penahan lumpur, kisi-kisi dan warna-bersemangat cetakan. Para pelapis pada interior adalah sporty dengan roda terbungkus kulit tachometer dan palsu. Model VE dasar diganti dengan CE. Untuk tahun 2002 garis Corolla tetap tidak berubah meskipun harga diturunkan untuk paket nilai opsional.

Dirancang untuk menarik pembeli muda, Sedan Corolla 2003 lebih mirip Camry menyusut. Generasi kesembilan menunggang wheelbase 102,4 inci, lima inci lebih panjang dari generasi sebelumnya, dan 0,7 inci lebih pendek dari sedan Honda Civic saat ini. Corolla terbaru yang tersedia sebagai dasar CE, LE mewah atau S. agak sporty total panjang Its diukur pada 178,3 inci, 3,7 inci lebih panjang dari Civic. Generasi terbaru berbagi wheelbase yang sama persis seperti Camry '83 asli hanya dengan kenaikan 2,7 inci dari mobil itu.

Sedan 03 fitur strut depan biasa dan torsi suspensi belakang balok, tetapi juga diproduksi cakram depan / drum rem belakang. Sistem kemudi rack-and-pinion juga sangat baik. Generasi kesembilan Corolla adalah sebagai dekat dengan naik mobil mewah seperti halnya sedan ekonomi kecil yang pernah ditawarkan.

Sebuah perkembangan evolusi dari semua-aluminium 1,8-liter, DOHC, 1-katup mesin dari model sebelumnya, mesin ini sekarang peringkat 130 tenaga kuda. Basis CE kelas Corolla sekarang memiliki empat gigi di otomatis opsional. Tingkat peralatan juga sekarang juga. CE dilengkapi dengan AC dengan filtrasi mikron, cermin daya, 15-inch dan CD player. LE sekarang datang dengan aksen kayu palsu yang dapat optioned dengan jok kulit.

Toyota Corolla tidak mungkin fitur sebagai varietas sebanyak tahun-tahun sebelumnya, tetapi mereka membangun untuk memberikan bertahun-tahun mengemudi bebas masalah, sekarang lebih nyaman dan roomier dari sebelumnya. Sejak peluncuran nama Corolla tahun 1996, lebih dari 30 juta kendaraan telah diproduksi, membuatnya menjadi mobil terlaris sepanjang masa. Saat ini, Corolla yang diproduksi di Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Afrika Selatan, India, Turki, Brasil dan Thailand. Oleh Jessica Donaldson The 'Era Mobil Keluarga' dimulai pada 1966. Saat itu di bulan November tahun itu bahwa Corolla pertama - yang ditujukan untuk masyarakat umum Jepang - berguling ke pasar untuk banyak kemeriahan. Dalam 40 tahun sejak, Corolla terus berkembang berkat filosofi 'selalu tinggal di depan zaman.'

Hari ini, dengan total produksi 30 juta kendaraan dan penjualan di lebih dari 140 negara dan wilayah, Toyota Corolla telah menerima gelar sebagai 'Kendaraan Standar Global Abad 21. "

Kelahiran Corolla di seluruh dunia ini dilakukan karena ada pemikiran inovatif, teknologi dan pengambilan keputusan manajerial yang berlangsung di belakang layar di Toyota Motor Corporation. Semua ini terdiri dari unsur-unsur yang berkembang dari 'Corolla DNA,' yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam Toyota Motor Corporation.

Memprediksi Boom motorisasi Generasi pertama Corolla 1100cc mulai dijual pada bulan November 1966. Total populasi telah melewati tanda 100 juta, pengeluaran untuk iklan televisi mulai mengalahkan pengeluaran untuk iklan koran, ekonomi sedang mengambil uap, dan '3 jangka C '(udara-Conditioners televisi Warna, dan Mobil) berada di bibir semua orang.

'Orang-orang yang tinggal di keluarga inti di pinggiran kota, yang berarti mereka harus mobil keluarga untuk berkeliling. Sebuah ledakan motorisasi akan datang ke Jepang. '

Ini adalah masa depan bahwa Toyota meramalkan datang hanya beberapa tahun, dan ini adalah apa yang mendorong pembangunan sebuah pabrik, luas 1 kilometer persegi di Takaoka (Toyota City di Aichi Prefektur) yang ditujukan khusus untuk memproduksi Corolla. Ketika Toyota mengumumkan mereka merencanakan pada manufaktur 30.000 Corolla sebulan, media pada saat itu benar-benar sendiri di samping shock dengan. (Pada saat itu, produksi tahunan Toyota adalah sekitar 50.000 kendaraan.)

Mencapai Keunggulan melalui Adopsi Teknologi Baru Generasi pertama Corolla memiliki sejumlah teknologi, spesifikasi, sistem, dll yang adalah yang pertama dari jenis mereka di Jepang dan Toyota. Pada saat itu, kolom transmisi pergeseran yang standar, namun Toyota mengakui bahwa lantai-shift transmisi sudah umum di Eropa dan akan diperlukan dalam datang jalan raya usia. Jadi Corolla dilengkapi dengan transmisi empat kecepatan lantai-shift sebelum kendaraan lainnya. Juga, setelah banyak, suspensi penelitian dan pengujian MacPherson strut - yang memungkinkan untuk kompartemen mesin yang lebih besar dan memungkinkan untuk meringankan kendaraan dan mengurangi biaya manufaktur - diadopsi untuk pertama kalinya dalam produksi massal dalam negeri. Sejumlah teknologi inovatif lainnya, seperti untuk meningkatkan kenyamanan kursi, meningkatkan ruang kursi belakang, meningkatkan ketinggian atap dan mengadopsi tuas lantai pergeseran panjang, memberikan Corolla keunggulan kompetitif.

Melebihi 80 Poin Berpikir Pelanggan tidak akan menerima apapun rendah tentang kendaraan mereka berkendara, melainkan harus lebih baik dalam beberapa cara daripada kendaraan lain yang tersedia, dan itu harus memberi mereka rasa kepuasan dan kebanggaan - atau mereka tidak akan membelinya. "Shooting untuk skor 80 untuk kendaraan berarti tidak memiliki tanda gagal, tetapi kami tidak dapat menerima skor hanya 80 untuk setiap bagian, beberapa bagian harus mendapatkan di atas 90." Itulah pemikiran Hasegawa, Chief Engineer Corolla untuk pada saat itu. Ini berarti Corolla tidak bisa hanya memiliki skor total rata-rata 80 poin. Pasti jauh lebih baik.

Terus menerus Pengenalan Teknologi Baru dan Spesifikasi Terus meningkatkan kemampuan teknologi produk dan kualitas secara keseluruhan akan memungkinkan untuk tetap di depan waktu dan kebutuhan pelanggan dan masyarakat. Untuk Corolla, ini berarti menawarkan berbagai variasi (dari coupe ke gerobak untuk hatchback dan banyak lagi), serta memanfaatkan filosofi 'kendaraan yang tepat untuk tempat yang tepat.' Dengan membuat kendaraan yang menggunakan proses yang berakar pada setiap lokal, Corolla telah mendapat pengakuan sebagai kendaraan global. Toyota terus mengejar teknologi baru dan spesifikasi, mengembangkan performa mesin yang lebih besar dan keamanan berkendara, membuat kendaraan lebih ramah lingkungan perhatian dan mencapai kenyamanan yang lebih besar.

Menempatkan Diri Sendiri di Sepatu Pelanggan ' 'Satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan adalah dengan menempatkan diri pada posisi nya dan bertanya pada diri sendiri apa yang mereka butuhkan, apa yang akan membuat mereka bahagia. "

Menggunakan pola pikir ini, Toyota yakin itu sendiri untuk meningkatkan fitur standar tanpa berfokus pada biaya dan juga menggunakan 'berpikir' reverse bahwa keuntungan datang dari ekspansi penjualan. Pemikiran ini membantu Toyota Corolla berkembang dari waktu ke waktu untuk menjadi kendaraan yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Salah satu contoh spesifik dari sebuah perbaikan yang dihasilkan dari pemikiran ini adalah back-up lampu ditambahkan ke bagian belakang Corolla, yang membantu memastikan bahwa driver bisa melihat di malam hari ketika back up. Sementara ini adalah semacam fitur kebutuhan keluarga setiap mobil, pada waktu itu, bahkan menengah kendaraan yang kurang mereka. Sebaliknya, cadangan lampu adalah fitur standar pada setiap Corolla yang diproduksi. Corolla strategi dari menempel ke dan kemudian menggabungkan kebutuhan pelanggan terserap pasar penumpang seluruh kendaraan.

Para 1,3 juta orang menghadiri pameran kendaraan-rilis baru untuk Corolla melambangkan fakta bahwa mereka telah secara akurat menangkap kebutuhan pelanggan pada saat itu.

Aktif Mengekspor ke Negara Luar Negeri 'Sejak tahap pengembangan, kami memikirkan Corolla sebagai kendaraan dibuat untuk menurunkan jalur tengah Autobahn Jerman, "kata Hasegawa, Chief Engineer untuk generasi pertama Corolla.

Dengan kata lain, generasi pertama Corolla dikandung sebagai saingan untuk kendaraan kompak di pasar Eropa bahkan dalam tahap desain dan sebagai kendaraan kompak yang tinggi yang juga akan diterima di luar negeri. Corolla menampilkan dengan, mesin yang kuat kompak crankshaft lima bantalan, yang canggih pada saat itu, bahkan di antara kendaraan kompak di pasar Eropa, dan mesin dimodifikasi untuk 1100cc untuk mengakomodasi ekspor ke Amerika Serikat. Ini dan fitur lainnya menunjukkan bagaimana, dari awal, Toyota terus memiliki pandangan terhadap pembangunan global yang aktif.

Begitu Corolla mulai dijual di Jepang, juga diekspor ke Australia, dan di tahun-tahun sejak itu, jumlah kendaraan Corolla diekspor terus meningkat.

Selanjutnya, berkat Toyota 'kendaraan yang tepat untuk tempat yang tepat' konsep, Corolla telah mencapai peringkat tinggi di pasar luar negeri, dibuktikan dengan produksi kumulatif sebesar 30 juta kendaraan di seluruh dunia pada tahun 2005. Selama bertahun-tahun, Corolla telah datang untuk diakui sebagai kedua terbaik global dan lokal di lebih dari 140 negara di mana itu dijual.