sejarah tenaga dalam indonesia

14
7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 1/14 Sejarah Tenaga Dalam Indonesia Tuesday, April 14th, 2009 (Dari berbagai sumber) SEJARAH TENAGA DALAM INDONESIA Banyak Perguruan ataupun pribadi yang menawarkan pelatihan-pelatihan tenaga dalam. Namun tak banyak dari mereka yang paham sejarah tenaga dalam itu sendiri. Memang perkembangan tenaga dalam Indonesia tidak diimbangi kepedulian dalam penelusuran asal-usul, siapa tokoh yang menciptakan dan mengembangkannya. Bahkan sebagian besar dari perguruan itu berupaya menyembunyikan sejarah dari mana pendiri perguruan itu belajar tenaga dalam. Ada juga Guru yang sengaja mengarang sejarah layaknya cerita yang di-dramatisir untuk mendongkrak nama dan “omset penjualan” perguruannya. Berikut ini adalah hasil temuan kami atas pengamatan dan penelusuran sejarah Tenaga Dalam di Indonesia. Tenaga dalam (versi Indonesia) identik dengan ilmu yang mampu menghalau lawan dalam keadaan amarah/emosi dari jarak jauh. Lazimnya, bela diri jenis ini digali melalui olah napas, jurus dan pengejangan pada bagian tubuh tertentu (dada/perut). Terkadang pula disertai ajaran spiritual. Perkembangan sejarah tenaga dalam di Indonesia diwarnai oleh 4 tokoh penting. Yaitu Muhammad Toha pendiri Sin Lam Ba (Jakarta), Anandinata pendiri Margaluyu (Bandung), H Abdul Rasyid pendiri Budi Suci (Bogor) dan Nampon pendiri Tri Rasa (Bandung). Pada akhir abad 19 tenaga dalam sudah mulai dipelajari secara terbatas tetapi baru keluar dari “sangkar”-nya pada tahun 1932 ketika Nampon melakukan aktivitas nyleneh di depan stasiun Padalarang. Saking girangnya menyambut kelahiran anak pertamanya, Nampon diluar kesadarannya berteriak-teriak seperti orang gila. Karena dianggap gila, Nampon hendak diringkus beramai- ramai. Namun dari sekian orang yang akan menjamah tubuhnya itu jatuh terpelating. Nampon lahir di Ciamis pada tahun 1888 dan wafat tahun 1962. Semula adalah pegawai di jawatan kereta api di jaman Belanda. Ia dipecat dan berulang kali masuk bui karena sikapnya yang anti penjajah Belanda. Diantara murid Nampon yang berjasa ikut mengembangkan tenaga dalam adalah Setia Muchlis dan KM Tamim yang kemudian mendirikan perguruan TRI RASA yang banyak diikuti kalangan Mahasiswa di Bandung, diantaranya murid itu adalah Bung Karno dan M Natsir. Dari Nampon

Upload: vithe1969

Post on 07-Mar-2016

176 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

TENAGA DALAM

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 1/14

Sejarah Tenaga Dalam IndonesiaTuesday, April 14th, 2009(Dari berbagai sumber)

SEJARAH TENAGA DALAM INDONESIA

Banyak Perguruan ataupun pribadi yang menawarkan pelatihan-pelatihantenaga dalam. Namun tak banyak dari mereka yang paham sejarah tenagadalam itu sendiri. Memang perkembangan tenaga dalam Indonesia tidakdiimbangi kepedulian dalam penelusuran asal-usul, siapa tokoh yangmenciptakan dan mengembangkannya. Bahkan sebagian besar dari perguruanitu berupaya menyembunyikan sejarah dari mana pendiri perguruan itu belajar tenaga dalam. Ada juga Guru yang sengaja mengarang sejarah layaknya ceritayang di-dramatisir untuk mendongkrak nama dan “omset penjualan”perguruannya.

Berikut ini adalah hasil temuan kami atas pengamatan dan penelusuran sejarahTenaga Dalam di Indonesia.

Tenaga dalam (versi Indonesia) identik dengan ilmu yang mampu menghalaulawan dalam keadaan amarah/emosi dari jarak jauh. Lazimnya, bela diri jenis inidigali melalui olah napas, jurus dan pengejangan pada bagian tubuh tertentu(dada/perut). Terkadang pula disertai ajaran spiritual.

Perkembangan sejarah tenaga dalam di Indonesia diwarnai oleh 4 tokohpenting. Yaitu Muhammad Toha pendiri Sin Lam Ba (Jakarta), Anandinatapendiri Margaluyu (Bandung), H Abdul Rasyid pendiri Budi Suci (Bogor) danNampon pendiri Tri Rasa (Bandung).

Pada akhir abad 19 tenaga dalam sudah mulai dipelajari secara terbatas tetapibaru keluar dari “sangkar”-nya pada tahun 1932 ketika Nampon melakukanaktivitas nyleneh di depan stasiun Padalarang. Saking girangnya menyambutkelahiran anak pertamanya, Nampon diluar kesadarannya berteriak-teriakseperti orang gila. Karena dianggap gila, Nampon hendak diringkus beramai-ramai. Namun dari sekian orang yang akan menjamah tubuhnya itu jatuhterpelating.

Nampon lahir di Ciamis pada tahun 1888 dan wafat tahun 1962. Semula adalahpegawai di jawatan kereta api di jaman Belanda. Ia dipecat dan berulang kalimasuk bui karena sikapnya yang anti penjajah Belanda. Diantara muridNampon yang berjasa ikut mengembangkan tenaga dalam adalah SetiaMuchlis dan KM Tamim yang kemudian mendirikan perguruan TRI RASA yangbanyak diikuti kalangan Mahasiswa di Bandung, diantaranya murid itu adalahBung Karno dan M Natsir.

Dari Nampon

Page 2: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 2/14

Menurut kalangan pendekar sepuh di wilayah Jawa Barat, sebelummemperkenalkan “jurus tenaga dalam“ Nampon banyak belajar ilmu daripendekar yang lebih senior. Ia pernah berguru pada Abah Khoir pencipta silatCimande, dan pendekar-pendekar asal Batavia diantaranya Bang Madi, Bang

Kari, Bang Ma’ruf juga H Qosim pendekar yang diasingkan kerajaan Pagar Ruyung, Padang karena mengajarkan silat di luar kerajaan.

Kini ketika perguruan tenaga dalam menjamur hampir di seluruh kota denganbendera yang berbeda-beda (walau corak jurus dan oleh napas serupa),kemudian muncul pertanyaan, dari mana asalnya ilmu tenaga dalam dan siapatokoh yang pertama kali menciptakannya?

Sidik, murid dari H Abdul Rosyid pendiri aliran Budi Suci yang banyakmenyebarkan aliran ini di Jawa dan Sumatra, pada tahun 1985 mengatakanbahwa jurus tenaga dalamnya diwarnai keilmuan Abah Khoir dan Nampon.

Begitu halnya dengan aliran yang banyak berkembang di Jawa Tengah, sepertiRagajati di Banyumas, JSP (Jurus Seni Penyadar) di Tegal dan beberapa alirandi Semarang.

Yosis Siswoyo Guru Besar aliran Bandar Karima Bandung saat dikonfirmasi,mensinyalir bahwa kemunculan tenaga dalam di wilayah Jawa Barat secaraterbuka memang terjadi pada masa Nampon sepulang dari penjara Digul.

Namun demikian Yosis tidak berani memastikan pencipta jurus tenaga dalamitu Nampon seorang, mengingat pada masa yang hampir bersamaan, diBatavia/Jakarta juga muncul aliran Sin Lam Ba dan Al-Hikmah, bahkan padatahun yang hampir bersamaan, di daerah Ranca Engkek Bandung Andadinatamemunculkan ilmu tenaga dalam yang diklaim asli hasil pemikirannya sendiri.

 Aliran Andadinata ini kemudian dikenal dengan nama Marga Rahayu namunkemudian dirubah menjadi Margaluyu dan mulai dikenalkan pada padakhalayak pada tahun 1932, tetapi pada tahun 1922 aliran itu sudahdiperkenalkan dalam lingkup yang terbatas.

 Anandinata konon memiliki beberapa murid, diantaranya Dan Suwaryana,dosen ASRI yang juga wartawan di Yogyakarta. Dari Dan Suwaryana ini

kemudian “pecah” (berkembang) lebih dari 17 perguruan tenaga dalam besar yang kini bermarkas di kota gudeg, Yogyakarta, diantaranya Prana Sakti yangdikembangkan Aspanuddin Panjaitan.

Menurut berbagai pihak yang dapat dipercaya, perguruan yang terinspirasi olehPrana Sakti itu, diantaranya : Prana Sakti Indonesia, Prana Sakti Jayakarta,Satria Nusantara, Perdawa Padma, Radiasi Tenaga Dalam, Kalimasada, BungaIslam, Al-Barokah, Indonesia Perkasa, Sinar Putih, Al-Barokah, Al-Ikhlas, dll.

Para Wali

Page 3: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 3/14

Konon, keilmuan yang ada pada Margaluyu itu sendiri memiliki silsilah dari paraWali di tanah Jawa, yang apabila diruntut yaitu dari Syekh Datul Kahfi – PrabuKian Santang / P.Cakrabuana (Setelah masuk Islam dikenal sebagai SunanRahmad Suci Godong Garut) kemudian ke : Sunan Gunung Jati dan dari beliau

turun ke Anandinata.

Hingga kini sejarah tenaga dalam masih misteri, siapa tokoh yang pertama kalimenciptakannya. Para pinesepuh juga tidak memiliki refrensi yang kuatberkaitan dengan sejarah perguruan dan pencetusnya.

Dari kalangan Budi Suci atau perguruan yang mengambil sumber dari aliranyang didirikan H Abdul Rosyid ini setidaknya ada 3 nama tokoh yang disebut-sebut dalam “ritual” yaitu Madi, Kari dan Syahbandar (atau disebut Subandari,tetapi bernama asli H Qosim).

Tentang nama Madi, Kari dan Syahbandar sebagaimana disebut diatas,memang banyak mewarnai keilmuan Nampon, namun keilmuan itu lebihbersifat fisik, karena dalam catatan “tempo doeloe” Madi dan Kari belummemperkenalkan teknik bela diri tenaga dalam (pukulan jarak jauh).

Baik Madi, Kari dan Syahbandar dikenal sebagai pendekar silat (fisik) padamasanya. H. Qosim yang kemudian dikenal sebagai Syahbandar atau Mama’Subadar karena tinggal dan disegani masyarakat desa Subadar di wilayahCianjur. Sedangkan Madi dikenal sebagai penjual dan penjinak kuda binal yangdiimpor asal Eropa.

Dalam dunia persilatan Madi dikenal pakar dalam mematah siku lawan dengan jurus gilesnya, sedangkan Kari dikenal sebagai pendekar asli BentengTangerang yang juga menguasai jurus-jurus kung fu dan ahli dalam teknik jatuhan.

Pada era Syahbandar, Kari dan Madi banyak pendekar dari berbagai aliranberkumpul. Batavia seakan menjadi pusat barter ilmu bela diri dari berbagaialiran, mulai dari silat Padang, silat Betawi kombinasi kung fu ala Bang Kari, juga aliran Cimande yang dibawa oleh Khoir.

Dari aliran Budi Suci yang keilmuannya konon bersumber dari Khoir danNampon, juga tidak berani mengklaim bahwa tenaga dalam itu bersumber (hanya) dari Nampon seorang. Begitu halnya kalangan yang mengambilsumber dari Margaluyu.

Kalangan Budi Suci, menganalisa bahwa Namponlah yang patut dianggapsebagai pencipta, karena dalam ritual (wirid), nama-nama yang disebut adalahMadi, Kari dan Syahbandar (Syeh Subandari), sedangkan nama Nampon tidakdisebut-sebut. Ini menunjukkan bahwa inspirasi ilmu berasal dari tokoh sebelumNampon, walau nampon yang kemudian merangkum danmenyempurnakannya. Namun simpulan itu diragukan mengingat pada masa

pendekar Madi, Kari, Sahbandar ini tenaga dalam belum dikenal.

Page 4: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 4/14

Terbukti, dalam suatu peristiwa saat Madi diserang kuda binal jugamematahkan kaki kuda dengan tangkisan tangannya, dan Khoir guru dariNampon saat bertarung dengan pendekar Kung Fu, juga menggunakanselendang untuk mengikat lawannya pada pohon pinang. Artinya, jika tenaga

dalam itu sudah ada, dan mereka-mereka itu adalah pakarnya, kenapa mustipakai selendang segala? Kenapa tidak pakai “jurus kunci” agar pendekar KungFu itu tidak bisa bergerak.

Justru pemanfaatan tenaga dalam itu baru tercatat pada era Nampon tahun1930-an. Kasus “histeris” saat menyambut kelahiran anaknya di depan stasiunPadalarang, dan pertarungan Nampon dengan Jawara Banten juga saatmelayani tantangan KM Thamim yang (setelah kalah) lalu berguru kepadanya.

Yosis Siswoyo (63) dari Silat Bandar Karima (kepanjangan dari Syahbandar,Kari dan Madi) termasuk kalangan pendekar generasi tua di Bandung juga

mengakui dari kalangan perguruan pencak silat dan tenaga dalam memangkurang mentradisikan dalam pelestarian sejarah perguruannya.

Walau Yosis menyebut Nampon dan Andadinata sebagai tokoh yang banyakberjasa mengenalkan tenaga dalam di wilayah Jawa Barat, namun kemunculanSin Lam Ba dan Al-Hikmah di Batavia pada kurun waktu yang hampir bersamaan, (bahkan disinyalir lebih dulu) juga perlu dipertimbangkan bagi yangingin melacak sejarah.

Tentang Sin Lam Ba, H Harun Ahmad, murid Muhammad Toha guru besar SinLam Ba - Jakarta, kepada penulis menjelaskan bahwa pada tahun 1896 BangToha yang juga anggota Polisis di zaman Belanda itu menemukan jurus tenagadalam dari H Odo seorang kiai dari pesantren di Cikampek, Jawa Baratsedangkan Al-Hikmah yang dikembangkan oleh Abah Zaki Abdul Syukur jugabersumber dari Bang Toha bahkan pada awal kali memulai aktivitasperguruannya, sempat bergabung dibawah panji Sin Lam Ba. Namun ketika HHarun Ahmad ditanya tentang dari mana H Odo mendapatkan ilmu itu, ia takdapat menjelaskannya.

H Harun hanya menjelaskan, aliran tenaga dalam yang kini berubah menjadinama yang banyak dan berbeda-beda itu, dulunya adalah “Ilmu Tanpa Nama”

yang kemudian dikembangkan pencetusnya dengan cara mengadopsi ataumenyampur dari berbagai aliran yang pernah dipelajarinya.

Mulai Berubah Fungsi

Melacak sejarah perkembangan tenaga dalam setidaknya dapat ditelusuri darisejarah berdirinya aliran tenaga dalam “tua” yaitu :

1896 pertemuan M. Toha dengan H. Odo di Cikampek lalu berdiri aliran SinLam Ba di Jakarta.

Page 5: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 5/14

1922 secara terbatas Andadinata mulai memperkenalkan jurus tenaga dalam didaerah Ranca Engkek, Bandung. Dari Andadinata kemudian muncul aliranMargaluyu.

1932 Nampon mendirikan aliran Tri Rasa di Bandung dan H. Abdul Rosyidmendirikan aliran Budi Suci di Bogor.

Penelusuran sementara sejarah perkembangan perguruan tenaga dalam lebihtertuju pada wilayah Jawa Barat dan Batavia sebagai tempat kelahiran alirantenaga dalam.

 Aliran bercorak Nampon menyebar ke Jawa Tengah melalui perguruanRagajati, JSP (jurus seni penyadar) dan beberapa aliran tanpa nama.

Sin Lam Ba lebih banyak berkembang di wilayah Jakarta, sedangkan Al-

Hikmah masuk Jawa Tengah melalui jalur pesantren Bambu Runcing diParakan Temanggung. Budi Suci yang didirikan H. Abdul Rosyid di Bogor memilih wilayah pengembangan di wilayah pantai utara ke arah timur mulai dariJakarta, Bekasi, Karawang, Cikampek, Kuningan, Indramayu dan Cirebon,Semarang, Rembang dan tahun 1983 di Cluwak, Pati Utara. SedangkanMargaluyu justru berkembang pesat di wilayah Yogyakarta, walau guru yangbelajar dari aliran ini kemudian mengganti perguruan dengan nama baru.

Pada tahun-tahun berikutnya, perkembangan perguruan tenaga dalamlayaknya MLM (Multi Level Marketing). Seseorang yang belajar pada suatuperguruan memilih untuk mendirikan perguruan baru sesuai selera pribadinya.Ini adalah gejala alamiah yang tidak perlu dimasalahkan, karena setiap guruatau orang yang merasa mampu mengajarkan ilmu pada orang lain itu belumtentu sepaham dengan tradisi yang ada pada perguruan yang pernahdiikutinya.

Pertimbangan merubah nama perguruan itu dilatarbelakangi oleh hal-hal yangamat kompleks, mulai adanya ketidaksepahaman pola pikir antara orang zamandulu yang mistis dan kalangan modernis yang mempertimbangkan sisikemurnian aqidah dan ilmiah, disamping pertimbangan dari sisi komersial. Yangpasti, misi orang mempelajari tenaga dalam pada masyarakat sekarang sudah

mulai berubah dari yang semula berorientasi pada ilmu kesaktian menuju padagerak fisik (olah raga) karena orang sekarang menganggap lawan berat yangsesungguhnya adalah penyakit. Karena itu, promosi perguruan lebihmengeksploitasi kemampuan mengobati diri sendiri dan orang lain.

 Aliran perguruan tenaga dalam yang mengeksploitasi kesaktian kini lebihdiminati masyarakat tradisional. Dan menurut pengamatan penulis, perguruanini justru sering “bermasalah” disebabkan pola pembinaan yang menggiringpenganutnya pada sikap “kejawaraan” melalui doktrin-doktrin yang kurangbersahabat pada aliran lain dari sesama perguruan tenaga dalam maupun beladiri dari luar (asing).

Page 6: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 6/14

Sikap ini sebenarnya bertentangan dengan sikap para tokoh seperti Bang Kariyang selalu wanti-wanti agar siapapun yang mengamalkan bela diri untuk selalumemperhatikan “sikap 5” yaitu : 1. Jangan cepat puas. 2. Jangan suka pamer.3. Jangan merasa paling jago. 4. Jangan suka mencari pujian dan 5. Jangan

menyakiti orang lain.

Dan perlu diingat, perkembangan pencak silat sebagai dasar dari tenaga dalamitu, baik pelaku maupun keilmuannya dapat berkembang karena silaturahmiantar tokoh, mulai dari silat Pagar Ruyung Padang yang dibawa H Qosim(Syahbandar), Bang Kari dan Bang Madi yang merangkum silat Betawi denganKung Fu, juga Abah Khoir dengan Cimandenya, RH. Ibrahim denganCikalongnya.

Rangkapan Fisik

Setiap perguruan tenaga dalam memberikan sumbangsih tersendiri bagimasyarakat Indonesia. Margaluyu menorehkan tinta emas sebagai perguruantua yang banyak mengilhami hampir sebagian besar perguruan di Indonesia,dan cabang-cabang dari perguruan ini banyak berjasa bagi pengembangantenaga dalam yang ilmiah dan universal.

Sin Lam Ba, Al-Hikmah, Silat Tauhid Indonesia berjasa dalam memberikannafas religius bagi pesertanya, dan aliran Nampon berjasa dalam memberikansemangat bagi para pejuang di era kemerdekaan.

Terlepas dari sisi positif dari aliran-aliran besar itu, pengembangan alirantenaga dalam yang kini masih memilih corak pengembangan bela diri dankesaktian itu justru mendapat kritik dari para pendahulunya.

Pada tahun 1984 Alm. Sidik murid dari H Abdul Rosyid saat berkunjung kewilayah Pati utara dan menyaksikan cara betarung (peragaan) suatu perguruan“pecahan” dari Budi Suci, menyayangkan kenapa sebagian besar dari siswaperguruan tenaga dalam itu sudah meninggalkan teknik silat (fisik) sebagaibasic tenaga dalam.

 Artinya, saat diserang mereka cenderung diam dan hanya mengeraskan bagian

dada/perut. Kebiasaan ini menurutnya suatu saat akan menjadi bumerang saatharus menghadapi perkelahian diluar gelanggang latihan. Karena saat latihanhanya dengan “diam” saja sudah mampu mementalkan penyerang hinggamemberikan kesan bahwa menggunakan tenaga dalam itu mudah sekali.

Mereka tidak sadar bahwa dalam perkelahian di luar gelanggang latihan itu,suasananya berbeda. Dalam arena latihan yang dihadapi adalah teman sendiriyang sudah terlatih dalam menciptakan emosi (amarah).

Cara bela diri memanfaatkan tenaga dalam yang benar menurut Alm. Sidiksudah dicontohkan oleh Nampon saat ditantang jawara dari Banten dan saat

akan dicoba kesaktiannya oleh KM Tamim. Yaitu, awalnya mengalah dan

Page 7: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 7/14

berupaya menghindar namun ketika lawan masih memaksa menyerang, barudilayani dengan jurus silat secara fisik, menghindar, menangkis dan pada saatyang dianggap tepat memancing amarah dengan tamparan ringan dan setelahpenyerang emosi, baru menggunakan tenaga dalam.

Pola pembinaan bela diri yang tidak lengkap yang hanya fokus pada sisi batinsaja, sering menjadi bumerang bagi mereka yang sudah merasa memilikitenaga dalam sehingga terlalu yakin bahwa bagaimanapun bentukserangannya, cukup dengan diam (saja) penyerang pasti mental. Dan ketikamereka menghadapi bahaya yang sesungguhnya, ternyata menggunakantenaga dalam tidak semudah saat berlatih dengan teman seperguruannya.

Fenomena pembinaan yang sepotong-potong ini tidak lepas dari keterbatasansebagian guru yang pada umumnya hanya pernah “mampir” di perguruantenaga dalam. Sidik mengakui banyak orang yang belajar di Budi Suci hanya

bermodal “jurus dasar” saja sudah banyak yang berani membuka perguruanbaru. Padahal dalam Budi Suci itu terdapat 3 tahapan jurus. Yaitu, Dasar Jurus – Jodoh Jurus dan Kembang Jurus (ibingan).

Karena tergesa-gesa ingin membuka aliran baru itu menyebabkan siswa seringtidak siap disaat harus menggunakan tenaga dalamnya. Dan Yosis Siswoyodari Bandar Karima memberikan konsep bahwa keberhasilan memanfaatkantenaga dalam ditentukan dari prinsip “min-plus” yang dapat diartikan : Biarkanorang berniat jahat (marah), aku memilih untuk tetap bertahan dan sabar.

Karena itu pembinaan fisik, teknik bela diri fisik, teknik, kelenturan, refleks danmental bertarung perlu ditanamkan terlebih dahulu karena kegagalanmemanfaatkan tenaga dalam lebih disebabkan mental yang belum siapsehingga orang ingat punya jurus tenaga dalam setelah perkelahian itu sudahusai.

Berdasarkan pengamatan, tenaga dalam berfungsi baik justru disaat pemiliknya“tidak sengaja” dan terpaksa harus bertahan dari serangan orang yang berniat jahat. Dan tenaga dalam itu sering gagal justru disaat tenaga dalam itudipersiapkan sebelumnya untuk “berkelahi” dan akan lebih gagal total jikatenaga dalam itu digunakan untuk mencari masalah.

Tenaga dalam harus bersifat defensif atau bertahan. Biarkan orang marah dantetaplah bertahan dengan sabar dan tak perlu mengimbangi amarah. Sebab jikapemilik tenaga dalam mengimbangi amarah, maka rumusnya menjadi “plusketemu plus” yang menyebabkan energi itu tidak berfungsi. Dan dalam hal iniBudi Suci menjabarkan konsep “min – plus” itu dengan sikap membiarkanlawan “budi” (bergerak/amarah) dan tetap mempertahankan “suci” (sabar,tenang).

Memposisikan diri tetap bertahan (sabar) sangat ditentukan tingkat kematanganmental. Dan pada masa Nampon dan H Abdul Rosyid, tenaga dalam banyak

Page 8: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 8/14

berhasil karena dipegang oleh pendekar yang sudah terlatih bela diri secarafisik (sabung) sehingga saat menghadapi penyerang mentalnya tetap terjaga.

Sekarang semua sudah berubah. Orang belajar tenaga dalam sudah telanjur 

yakin bahwa serangan lawan tidak dapat menyentuh sehingga fisik tidakdipersiapkan menghindar atau berbenturan. Dan karena tidak terlatih itu disaatmelakukan kontak fisik, yang muncul justru rasa takut atau bahkanmengimbangi amarah hingga keluar dari konsep “min-plus”.

Tenaga Dalam Pantura

Perkembangan tenaga dalam di wilayah eks Karisedenan Pati tak lepas dariperan Perguruan Satya dibawah asuhan alm. Soeharto – Semarang.

Satya berkembang di wilayah Pati awalnya dibawa oleh murid Soeharto

bernama Subiyanto asal Jepara. Namun Subiyanto kemudian membuatperguruan Mustika. Walau perguruan ini hanya muncul sesaat kemudian tidakterdengar lagi.

Pada akhir tahun 70-an Satya masuk wilayah Pati dengan corak yang saat itudianggap tabu karena berlatih pada tempat terbuka pada siang hari. Ini berbedadengan aliran lain yang memilih berlatih secara sembunyi-sembunyi.

Satya lebih mudah diterima masyarakat karena sifatnya yang terbuka, lebihnjawani dan tidak bernaung dibawah partai politik tertentu bahkan menerimaanggota dari semua agama, walau dalam ritualnya Satya tidak jauh bedadengan aliran Budi Suci yang dikembangkan oleh Bang Ali yang saat itu jugabanyak berkembang di Jawa Tengah.

Kesamaan Satya dengan Budi Suci disebabkan alm. Soeharto mengenal jurustenaga dalam itu berasal dari Yusuf di Tanjung Pinang, dan Yusuf adalah muriddari alm. Sidik, salah satu dari murid H Abdul Rosyid sang pendiri aliran BudiSuci.

Dalam lingkup pergruannya, Soeharto hampir tidak pernah menyebut-nyebutnama Yusuf sebagai sang guru. Ini disebabkan adanya hal yang sangat pribadi

berkaitan dengan sang guru yang WNI keturunan itu. Justru Soeharto lebihsering menyebut nama Sidik, walau pertemuan keduanya itu baru berlangsungdiawal tahun 80-an.

Ketika beberapa pengurus Satya di Sirahan, Cluwak berhasil menemukan Sidikdi Cilincing, Jakarta Utara, lalu diboyong untuk meneruskan pembinaan darianggota Satya yang saat itu sudah pasif dari berbagai kegiatan perguruan.

Kehadiran Sidik ke Sirahan ibarat meneruskan pelajaran lanjutan yang tidakterdapat pada kurikulum Satya. Selain pembaharuan dalam jurus dasar jugameneruskan pada materi Jodoh Jurus dan Kembang Jurus ciptaan oleh Abah

Khoir sang pendiri Cimande dan sebagian sudah digubah oleh H Abdul Rosyid.

Page 9: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 9/14

Sejarah tentang tenaga dalam perlu diketahui oleh mereka yang mengikutisuatu aliran tenaga dalam. Ketidaktahuan tentang sejarah itu dapat menggiringseseorang bersikap kacang lupa kulit, bahkan memunculkan “anekdot spiritual”sebagaimana dilakukan seorang guru tenaga dalam yang karena ditanya murid-

muridnya dan ia tidak memiliki jawaban lalu menjelaskan bahwa orang-orangyang ditokohkan dalam perguruan itu dengan jawaban yang mengada-ada.

Misalnya, Saman adalah seorang Syekh dari Yaman, Madi disebut sebagaiImam Mahdi, Kari adalah Imam Buchori, Subandari adalah Syeh Isbandari. Dan jawaban seperti itu tidak memiliki dasar dan konon hanya berdasarkan padakata orang tua semata.

Tenaga-Dalam Menjawab Tantangan Zaman

Monday, March 30th, 2009

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0902/18/0802.htm.

Tenaga-Dalam Menjawab Tantangan ZamanOleh GENDING RASPUZI, S.H.

TENAGA dalam sudah sering kita dengar, tetapi sampai saat ini belum adakesepakatan mengenai definisi atau hakekat tenaga dalam itu. Ada yangmengaitkan tenaga dalam dengan hal yang bersifat spritual atau bahkandengan mistik. Ada juga yang mengartikannya sebagai tenaga diri sendiri yangdiolah untuk tujuan tertentu, misalnya untuk kanuragan atau kesehatan. Dipihak lain ada pula yang meyakininya sebagai tenaga bantuan dari YangMahakuasa. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan sementarabahwa tenaga dalam adalah sesuatu yang dapat menimbulkan kekuatan dankemampuan luar biasa yang dilakukan oleh seorang manusia. Berjalan di atasbara api, mematahkan berlapis-lapis kikir baja, menghancurkan batu kali, kebalsenjata tajam atau melempar lawan dari jauh tanpa menyentuhnya adalahsebagian contoh kemampuan yang diperoleh dengan mempelajari tenagadalam.

Fenomena tenaga dalam banyak dijumpai di perguruan-perguruan seni beladiri

seperti pencak silat, karate, wushu, dan lain-lain yang memberikan materitenaga dalam kepada murid-murid senior yang sudah dianggap mampumenerimanya. Namun, pada perkembangan dewasa ini, banyak berdiriperguruan-perguruan tenaga dalam yang khusus mengajarkan tenaga dalamdengan berbagai jenis metode. Di samping itu, pendekatan ilmiah dan teori-teori modern mulai diperkenalkan agar tenaga dalam dapat diterima olehberbagai lapisan masyarakat.

Bagaimana tenaga dalam itu dapat timbul, dengan cara apa tenaga dalamtersebut dapat dimiliki oleh seseorang, dan apa sesungguhnya hakekat dantujuan mempelajari tenaga dalam, adalah hal yang menarik untuk didiskusikan.

Untuk mengungkap tenaga dalam sesuai dengan proporsi sebenarnya, pada

Page 10: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 10/14

tanggal 5 Oktober 2002 di Gedung Pusat Bank NISP Bandung akan digelar acara yang terhitung langka yaitu ”Seminar, Workshop tenaga dalam, danpernapasan. Pembicara yang akan hadir merupakan tokoh dari beberapaperguruan/aliran bela diri yang khusus mendalami ilmu tenaga dalam dan teknik

olah pernapasan. Acara ini terlaksana atas kerja sama Duel Martial ArtsEnterprise dengan Harian Umum Pikiran Rakyat.

Yang menarik, para peserta akan disuguhi peragaan jurus yang dilanjutkandengan pelatihan bagi para peserta oleh guru dan praktisi dari perguruan danaliran tersebut.

Di Indonesia banyak sekali perguruan dan aliran seni bela diri yang melatihkantenaga dalam secara khusus. Namun, dalam seminar dan workshop kali inibaru bisa ditampilkan lima orang pembicara yang mewakili aliran atauperguruannya, antara lain Tatang Budi Suryana yang akan membahas tentang

Taichi, Drs. H. Maryanto dari Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara,Poerwoto Hadipoernomo atau lebih dikenal dengan panggilan Mas Pung dariPerguruan Pencak Silat Betako Merpati Putih, Drs. H. Indra Abidin dariPerguruan Pencak Silat Nampon, dan Kadar Munandar yang mewakili Maenpoaliran Sabandar dari Cianjur.

Hal yang menarik dari kelima perguruan tersebut, masing-masing dapatmembangkitkan tenaga dalam dengan cara mengolah teknik pernapasan, tetapikarena cara pengolahannnya berbeda-beda sesuai dengan karakter darikeilmuannya masing-masing, maka hasil yang diperolehnya pun menjadi tidaksama. Berikut ini gambaran singkat mengenai profil perguruan dan alirantersebut.

Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara, merupakan lembaga yangmengembangkan pelatihan olah raga seni pernapasan untuk tujuanmeningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam hal ini meliputi aspekmengupayakan kesembuhan dari derita penyakit, maupun meningkatkanstamina dan kebugaran tubuh yang lebih baik. Satria Nusantara didirikan diYogyakarta pada tanggal 31 Agustus 1985. Untuk lebih memantapkan amalusahanya, pada 11 Agustus 1986 dibentuk Yayasan Satria Nusantara yangkemudian disahkan menjadi Lembaga Seni Pernapasan Satria Nusantara pada

17 Juli 1993.

Selaku pendiri, Guru Besar, dan Pembina, Drs. H. Maryanto sangat seriusdalam mengembangkan LSP Satria Nusantara. Berbagai inovasi maupunpenyempurnaan kurikulum pelatihan telah banyak dilakukan, sehingga dampakmanfaat dari latihan semakin dapat dirasakan oleh anggota. LSP-SNmempunyai ciri : aman, murah, meriah, dan massal.

Untuk realisasi penelitian secara medis, mulai 1 Januari 1991 Satria Nusantarabekerja sama dengan Depkes melalui P4K Surabaya mendirikan LaboratoriumP4TD (Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Penghusadaan Tenaga

Dalam) di Surabaya.

Page 11: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 11/14

Setelah selesai 12 hari latihan tahap pertama (pradasar), sudah dapatdirasakan perkembangan kesehatan tubuhnya lebih baik, bahkan beberapapenyakit dapat hilang atau berkurang dalam waktu bersamaan. Hal ini mungkinterjadi karena pelatihan yang memadukan gerak, nafas, dan konsentrasi dapat

menormalkan kembali organ-organ dalam tubuh yang mengalami gangguan.

Pelatihan Satria Nusantara dapat meningkatkan antibodi sehingga dapatmenyembuhkan dan menangkal berbagai penyakit. Penyakit yang efektif dapatdisembuhkan adalah penyakit disfungsional tubuh, yaitu penyakit pada organtubuh yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti penyakit jantung,liver, ginjal, diabetes, kanker, migrain, tekanan darah, stroke, wasir, dansebagainya. Juga efektif untuk jenis penyakit psikomatis, seperti maag,sariawan, asma, alergi, stress, sulit tidur, tidak nafsu makan, sembelit, dansebagainya. Lebih dari itu anggota yang telah memiliki kemampuan pekaterhadap getaran, akan mampu membantu orang lain sebagai penghusada atau

 juru sembuh.

Taichi Chuan, secara harfiah biasanya diterjemahkan sebagai sumber utamaseni beladiri. Istilah ‘Sumber Utama’ menunjuk pada konsep Cina mengenaiasal dari universal, yaitu prinsip Yin dan Yang. Dalam kenyataannya, simbolumum dari Yin Yang sering disebut sebagai diagram Taichi.

Menurut legenda yang berkembang di masyarakat Cina, pendiri Taichi adalahChang San-Feng yang diperkirakan hidup antara tahun 1297 sampai 1368.Banyak yang percaya bahwa Chang adalah seorang biarawan Shaolin yangmemutuskan untuk meninggalkan kehidupan keagamaannya dan kemudianmenjadi seorang Taois. Di Gunung Wudang, dia meninggalkan gayaperkelahian keras yang dipelajari sebelumnya dan kemudian merumuskan gayabeladiri baru berdasarkan kelembutan dan kelenturan.

Chang mengembangkan seni beladiri yang mempergunakan kelembutan dankekuatan internal untuk mengatasi kekuatan yang kasar. Ia menuliskan kata-kata sebagai berikut: ‘Dalam setiap gerakan, setiap bagian tubuh harus ringanaktif (mudah bergerak) dan terangkai satu sama lainnya. Postur tidak bolehterputus, gerakan harus dilepaskan melalui kaki, diarahkan oleh pinggang dandiekspresikan oleh jari-jari. Gerakan-gerakan yang substansial dan yang tidak

substansial harus dibedakan dengan jelas’.

Selanjutnya, Taichi berkembang menjadi berbagai macam aliran (style), antaralain Chen, Yang, Sun dan Wu. Dewasa ini Taichi sudah diterima di berbagainegara di dunia dan menjadi salah satu kategori yang dipertandingkan di dalamkejuaraan Wushu.

Selain sebagai seni bela diri yang andal, Taichi memiliki manfaat lain yaitumembentuk badan yang sehat dan bugar. Apabila melakukan latihan Taichidisertai dengan teknik pernapasan dan sistematika yang benar, dan didampingioleh pelatih yang ahli, maka seseorang bisa merasakan lebih bersemangat atau

segar setelah berlatih dan tidak merasa lelah.

Page 12: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 12/14

Daya konsentrasi akan menjadi lebih baik, demikian juga dengan daya ingatdan daya tangkap akan menjadi lebih cepat. Daya rasa tubuh bisa cepatmerasakan mana yang cocok dan mana yang kurang cocok untuk kita. Tubuhkita akan mempunyai daya tahan dari segala rangsangan, baik dari luar 

maupun dari dalam. Daya pengendalian akan lebih baik terutama dalammengendalikan emosi.

Sesuai dengan amanat kedua orang tuanya agar menyebarkan ilmu warisankeluarga kepada masyarakat, PPS Betako Merpati Putih didirikan olehPoerwoto Hadi Poernomo dan Budi Santoso Hadi Poernomo (alm) pada tahun1963 di Yogyakarta.

Tahun 1973, Merpati Putih diundang oleh AKABRI Udara untuk mengadakanpenelitian mengenai segi-segi yang menyangkut metode latihan. Penelitian iniditangani oleh tenaga-tenaga ahli dari Fakultas Kedokteran UGM, antara lain

Prof. Dr. Achmad Muhammad. Hasilnya menggembirakan, dan mendorongpengembangan wawasan yang lebih luas bagi Merpati Putih.

Kerja sama untuk penelitian datang dari berbagai pihak seperti kerja samaperguruan dengan Kobangdiklat/Pusjasmil TNI AD di Cimahi tahun 1984, kerjasama dengan rumah sakit Pertamina di Jakarta tahun 1984, bekerja samadengan YON II 203/Arya Kemuning tahun 1985, bekerja sama dengan UPT LabUji Konstruksi BPPT Serpong Tangerang tahun 1986. Di sampingmengembangkan aspek beladiri dan olah raga, perguruan ini juga mencobamenyentuh aspek sosial, yakni melalui Yayasan Merpati Putih Abadi yangmembuat dan melaksanakan program pembinaan bagi tuna netra sejak tahun1989.

Merpati Putih merupakan perguruan yang mempelajari metode getaran dalamsebuah latihan yang alami. Dengan mempelajari getaran, seorang praktisiMerpati Putih akan dapat meraih tenaga getar yang kuat. Dengan memilikikemampuan ini, ia mampu mendeteksi objek-objek yang tersembunyi dan dapatmembaca situasi berdasarkan pada energi yang ada di sekitarnya.

Melalui latihan getaran orang tuna netra pun akan mampu membedakan danmengidentifikasi bentuk, warna, tekstur, arah, kecepatan, volume, dan

komposisi berbagai objek. Kini terdapat kurang lebih 3000 orang tunanetra diIndonesia yang telah berlatih Ilmu Getaran Merpati Putih dan mereka dapathidup mandiri.

Baru-baru ini Singapura telah mengirim beberapa orang tuna netra ke Jakartauntuk mendalami Ilmu Getaran Merpati Putih. Ilmu ini dapat digunakan sebagaiorientasi dan mobilitas bagi siapa saja yang kehilangan daya lihat karenakecelakaan atau disebabkan oleh penyakit seperti Glukoma, RetinitisPigmentosa dan lain-lain.

Page 13: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 13/14

Seorang anggota Merpati Putih yang terlatih dalam ilmu getaran dapatmelakukan pedeteksian radiasi nuklir. Hal ini telah dikaji lebih dalam di BATAN(Badan Tenaga Atom Nasional) dan hasilnya sangat memuaskan.

Ilmu pengobatan Merpati Putih juga mampu mengobati pasien yang mengalamiketergantungan narkoba, bahkan pasien yang telah diobati akan menjadi alergiterhadap narkoba. Jumlah pasien yang telah sembuh saat ini ada 20 orang.Proyek ini telah berlangsung di Semarang dan didukung oleh Pemda Jatengdan sudah masuk dalam APBD tahun 2001.

Nampon atau lebih dikenal dengan nama panggilan Uwa Nampon sudahdikenal sejak jaman sebelum kemerdekaan, terutama di kalangan tokoh-tokohpersilatan di Jawa Barat. Nampon lahir di Ciamis Jawa Barat tahun 1888,pernah bekerja di Jawatan Kereta Api (PJKA) kemudian pindah ke daerahPadalarang.

Menurut riwayat, Nampon pernah berguru pencak silat kepada R.H. Ibrahim,pendiri pencak silat aliran Cikalong Cianjur. Selain itu, ia juga mempelajaribermacam-macam aliran pencak silat, termasuk ilmu tenaga dalam yang padawaktu itu dikenal dengan istilah penca gebreg. Ilmu yang diperolehnya itu olehNampon kemudian digabungkan menjadi jurus-jurus baru yang kini dikenaldengan nama Jurus Nampon. Di PPS Nampon, tenaga dalam yang telahdigabungkan dengan Jurus Sabandar, Kari, Madi disebut Jurus Halus,sedangkan Jurus Peupeuhan dinamakan Jurus Keras. Istilah yang seringdigunakan di lingkungan Nampon untuk tenaga dalam adalah spierkracht.Kracht merupakan daya yang ditimbulkan dengan jalan senam atau juruspernapasan.

Sejak tahun 1932, Nampon mengajarkan ilmunya di daerah Ciburial PadalarangJawa Barat, di antara murid-muridnya banyak terdapat tokoh-tokohkemerdekaan. Untuk lebih memudahkan silaturahmi antara murid-muridNampon, pada 21 Juni 1993 di Jakarta dibentuk Paguron Penca Silat Nampon(PPSN). PPSN terus berkembang dengan pesat terutama di Jawa Barat,Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah-daerah lainnya di luar Jawa.Murid-muridnya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat mulai dari kalanganusahawan, selebritis, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Perguruan ini

memiliki materi pelajaran yang sangat praktis dan efektif untukmempertahankan diri dari serangan lawan baik dari jarak dekat maupun jarak jauh. Selain materi pelajaran tenaga dalam dan jurus-jurus pencak silat,diberikan pula pelajaran teknik pengobatan melalui ilmu tenaga dalam.

 Aliran Sabandar diciptakan oleh Mohammad Kosim seorang perantau yangberasal dari Pagarruyung Sumatera Barat yang berkelana sampai ke PulauJawa. Ia sempat tinggal di Jakarta dan pada akhirnya sampai di KampungSabandar Cianjur dan menetap di sana. Nama Aliran Sabandar diambil daritempat tinggal penciptanya yaitu Kampung Sabandar Cianjur.

Page 14: Sejarah Tenaga dalam Indonesia

7/21/2019 Sejarah Tenaga dalam Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-tenaga-dalam-indonesia 14/14

Pelajaran seni beladiri aliran ini, pertama kali diketahui dan dipelajari oleh Rd.H. Enoh, murid generasi pertama dari Rd. H. Ibrahim yang masih merupakankemenakannya. Sejak saat itu, kerabat-kerabat yang belajar kepada Rd. H.Ibrahim juga mempelajari Aliran Sabandar ini sehingga mulai saat itu di Cianjur 

pada umumnya sudah dianut dua aliran pencak silat yaitu aliran Cikalong danaliran Sabandar.

Jurus pokok yang terdapat di dalam Maenpo Aliran Sabandar ada lima, yang didalam aplikasinya setiap jurus dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kondisilawan saat itu.

Di dalam aliran Sabandar yang dikembangkan oleh Aa Aman, Cikaret, Cianjur,keadaan lawan yang menyerang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu lawanyang menggunakan kekuatan penuh, lawan yang menggunakan kekuatansetengah, dan lawan yang tidak menggunakan tenaga. Menghadapi ketiga

macam keadaan tersebut, maka seorang praktisi Sabandar akanmengantisipasinya dengan tiga cara pula, yaitu dengan cara pangkat (awal),tengah, dan tungtung (akhir). Proses belajar diterapkan dengan cara bertahap,mulai dari mempelajari jurus secara benar, perkelahian jarak dekat denganmetode tempelan menggunakan teknik-teknik yang bersifat fisik, sampaidengan menghadapi lawan dari jarak jauh dengan menggunakan tenaga batin.Namun, karena Sabandar mempelajari cara perkelahian jarak jauh, banyakyang mengatakan bahwa Sabandar adalah perguruan atau aliran tenagadalam.

Dengan diselenggarakannya Seminar dan Workshop Tenaga Dalam danPernapasan, diharapkan wawasan masyarakat terhadap ilmu tenaga dalam danpernapasan akan semakin luas, dan yang paling penting peranan para praktisitenaga dalam dan pernapasan harus dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

(Penulis adalah Redaktur Majalah ”Duel”).