sejarah perkembangan bahan pustaka

48
Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka Nurlistiani, S.Sos., M.A. -06/09/2021-

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Sejarah Perkembangan

Bahan Pustaka

Nurlistiani, S.Sos., M.A.-06/09/2021-

Page 2: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Karakteristik Semua Jenis Bahan

Pustaka

• Cara Pembuatan Kertas

Page 3: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Karakteristik Semua Jenis

Bahan Pustaka

• Sebelum Zaman Kertas

• Zaman Kertas

• Sesudah Zaman Kertas

Page 4: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Sebelum Zaman Kertas

(Pra Kertas)• Lempengan Tanah Liat

• Papyrus

• Kulit Kayu

• Daun Lontar (Palm Leaves)

• Kayu

• Gading

• Tulang

• Batu

• Kuningan, Tembaga, Perunggu, & Timah

• Kulit Binatang

• Parchment & Vellum

Page 5: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Lempengan Tanah Liat

• Media ini dibuat dari tanah yang dibakar atau

dijemur.

• Tanah liat mengandung unsur-unsur kaolin

(alumina, silikat, & air), besi, kapur, magnesium,

soda, & sedikit potassium.

• Orang Assyria membuat lempengan tanah liat

dengan cara membentuk adonan lempung

dengan menggunakan tangan.

• Tulisan dibuat di atas tanah liat yang masih

basah dengan menggunakan paku, kemudian

dipanaskan.

Page 6: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 7: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Papyrus

• Dikembangkan pertama kali di Mesir.

• Dibuat dari sumsum batang papyrus.

• Tinta yang digunakan untuk menulis dibuat dari

karbon hitam atau oksida besi, yang masih dapat

dibaca sampai saat ini.

• Lembaran-lembaran papyrus disatukan dengan

cara membuat lubang pada ujung-ujungnya,

kemudian dimasukkan benang ke dalam lubang

tersebut & diikat.

Page 8: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 9: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Kulit Kayu

• Dikembangkan di Asia Tengah & Timur Jauh.

• Dibuat dari bagian dalam batang pohon yang

disebut epidermis.

• Penyimpanan dilakukan dengan cara

menggulung.

Page 10: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 11: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Daun Lontar

• Dikembangkan di jazirah India bagian Timur.

• Dibuat dari daun lontar.

• Tinta yang digunakan untuk menulis dibuat dari

jelaga & minyak.

Page 12: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 13: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Kayu

• Pada zaman Cina Kuno sebelum ditemukan

kertas, kayu merupakan alat tulis-menulis kedua

setelah sutera.

• Namun sangat disayangkan, bagian kayu yang

paling rapuh (sapwood) mudah membusuk

sehingga ulat & serangga akan muncul serta

menyebar ke seluruh bagian kayu.

Page 14: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Gading

• Merupakan media yang paling disukai untuk

tulis-menulis & hiasan.

• Kenapa?

• Karena permukaannya yang halus, mudah

disemir (untuk dikilapkan), & mudah ditulis serta

diukir.

• Tahan lama, tidak mudah rusak.

• Kelemahannya?

• Tinta yang dituliskan di atas gading dapat hilang.

Page 15: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 16: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Tulang

• Secara kimiawi merupakan bahan yang

kompleks, berbentuk padatan, keras, digunakan

sebagai alat tulis-menulis & untuk hiasan.

• Dapat dikilapkan (disemir), diukir, dipahat, ditulis

atau dicat.

• Benda-benda yang dibuat dari tulang akan dapat

bertahan dalam waktu yang tidak terbatas.

Page 17: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 18: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 19: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Batu

• Tulisan di atas batu merupakan simbol dari daya

tahan.

• Sebagian besar prasasti diukir di atas batu.

Page 20: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 21: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Kuningan, Tembaga, Perunggu, & Timah

• Logam-logam ini digunakan manusia untuk

mencatat & juga hiasan sejak kemunculannya

menggantikan zaman batu.

• Timah mudah kotor jika terkena udara langsung,

akan tetapi lebih tahan terhadap cuaca &

pelapukan dibandingkan dengan sebagian besar

logam lainnya.

• Tembaga adalah logam yang mudah diperoleh,

dapat ditempa, & dapat dengan mudah dipalu

untuk membentuk lembaran.

• Kuningan & perunggu juga digunakan untuk

sebagai alat tulis-menulis.

Page 22: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Kulit Binatang

• Kulit binatang adalah salah satu media yang

paling disukai sebagai alat tulis-menulis & hiasan

sejak zaman prasejarah.

• Pada zaman tersebut, manusia telah mengetahui

bagaimana menggunakan kulit binatang &

pengawetan kulit merupakan suatu kerajinan

yang sudah dikenal pada awal zaman Mesir

Kuno.

Page 23: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 24: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Parchment & Vellum

• Proses pembuatan parchment & vellum diduga telah

dikembangkan sekitar 190 SM di Pergamon yang terletak

di Asia Minor.

• Penggunaannya dikembangkan untuk menggantikan

bahan dari papyrus yang telah ditinggalkan oleh bangsa

Mesir.

• Vellum adalah kulit anak sapi, biasanya umurnya tidak

lebih dari 6 minggu, yang telah dibersihkan dagingnya,

rambut, lemak, & otot-otot, kemudian diawetkan dengan

merendamnya dalam larutan kapur & dengan hati-hati

dikikis (dikerik) & digosok.

Page 25: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Parchment biasanya dibuat dari kulit

kambing, biri-biri betina atau anak biri-biri

tetapi dapat juga menggunakan kulit

binatang lainnya.

• Parchment digunakan untuk naskah-

naskah & penjilidan yang kurang baik

kualitasnya.

• Vellum untuk naskah mewah & penjilidan

yang mahal.

Page 26: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka
Page 27: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Zaman Kertas

• Menurut SII 0658-82 definisi kertas adalah

lembaran yang terbuat dari serat selulosa & atau

serat buatan yang telah mengalami pengerjaan

penggilingan, ditambah beberapa bahan

tambahan yang saling menempel & saling

menjalin, umumnya mempunyai berat lebih

ringan dari 165 gr/m2.

• Kertas seperti yang dimaksud pada definisi di

atas, pertama kali ditemukan di Cina pada 105

AD.

• Pengetahuan mengenai pembuatan kertas

menyebar ke Jepang sekitar tahun 600 setelah

melalui Korea.

Page 28: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Penyebaran ke Baghdad terjadi pada tahun 793,

kemudian abad ke-10 baru memasuki

Damaskus & Kairo.

• Di Spanyol, pembuatan kertas baru dikenal

tahun 1151.

• Itali pada tahun 1276 & Inggris pada tahun

1494.

• Rusia, Netherland, & Hongaria pada abad ke-

16.

• Skandinavia pada abad ke-17.

• Penyebaran ke Amerika pada tahun 1580 oleh

orang-orang Spanyol.

Page 29: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Berdasarkan jenis serat yang digunakan dalam

pembuatannya, kertas dikelompokkan menjadi 4,

yaitu:

1. Kelompok Kapas, serat diperoleh dari kapas,

flax, rami, hemp, dan sebagainya.

2. Kelompok Rumput-rumputan, serat diperoleh

dari merang, esparto, bambu.

3. Kelompok Tali-talian, serat diperoleh dari yute,

scroll, net. Di negara-negara Timur, bahan-

bahan tersebut hanya digunakan untuk kertas

kasar.

4. Kelompok kayu-kayuan, serat diperoleh dari

kayu.

Page 30: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Serat kapas menghasilkan kertas yang

berkualitas tinggi, kuat, & stabil.

• Kertas yang dibuat dari serat kayu, proses

kerusakan dapat terjadi sejak awal setelah

kertas selesai dibuat.

• Kertas yang dibuat dengan cara tersebut,

kemudian disamak dengan perekat dari

binatang atau kanji untuk menambah kekuatan

kertas, memperlicin permukaan, & agar tinta

tidak mengembang ketika dituliskan di atas

kertas.

Page 31: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Penggunaan watermark mulai dikembangkan

pada abad ke-10, bersamaan dengan

komersialisasi pembuatan kertas.

• Kertas dibuat dengan menggunakan “rag” hingga

abad ke-17.

• Tidak ada zat pemutih pada masa tersebut.

• “Rag” yang digunakan untuk kertas tulis & kertas

cetak adalag “rag” yang masih baru & kuat.

• “Rag” yang tua hanya untuk kertas pembungkus.

• Kondisi kertas yang dibuat pada masa tersebut

masih dalam kondisi baik hingga saat ini.

Page 32: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Akhir abad ke-17 kebutuhan kertas bertambah,

& “rag” putih yang baru tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

• Hal ini menyebabkan “rag” yang tua & kotor

digunakan untuk kertas dengan cara

memutihkannya dengan zat pemutih.

• Zat pemutih yang dipakai adalah klorin yang

ditemukan pada tahun 1774.

• Akibatnya, kertas yang dibuat setelah 1700,

sekarang berada dalam kondisi yang lemah.

Page 33: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Tahun 1793 mulai dikenal penggunaan kapas

sebagai sumber serat.

• Tahun 1800 serat merang mulai digunakan.

• Sampai tahun 1861 hampir semua jenis kertas

dibuat dari bahan-bahan yang tidak mengandung

lignin, proses kimia yang dilakukan untuk

mengubah kayu & bahan-bahan lain, seperti

esparto, merang menjadi serat selulosa murni

belum dikembangkan secara komersial.

• Tahun 1840 mulai dikenal penggunaan serat

kayu & pulp kayu yang diperoleh masih

mengandung lignin, karena proses

pembuatannya hanya dengan mesin.

Page 34: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Pada 1850 dikenal cara pembuatan pulp, yaitu

dengan menggunakan caustic soda yang

disebut dengan proses soda.

• Tahun 1857 proses sulfit pertama kali mulai

dipopulerkan, yaitu proses yang menggunakan

kalsium bisulfit.

• Tahun 1884 mulai dikenal penambahan

campuran caustic soda & natrium sulfat dalam

proses sulfat.

• Proses-proses tersebut digunakan untuk

menghilangkan lignin dari sumber serat.

Page 35: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Setelah Zaman Kertas

(Pasca Kertas)

• Mikrofilm

• Film gambar hidup

• Foto

• Audio tapes & disk

• Disket

• CD-ROM

• Video

Page 36: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Cara Pembuatan Kertas

Proses pembuatan kertas dilakukan dalam 2

tahap, yaitu:

1. Pembuatan bubur kertas (pulp)

2. Pembuatan lembaran kertas

Page 37: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Pembuatan Bubur Kertas

Dibagi menjadi 3 macam cara, yaitu:

1. Proses Mekanis

2. Proses Semikimia

3. Proses Kimia

Page 38: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Mekanis

Bahan baku (kayu) digiling dengan batu

besar sambil dibasahi dengan air. Bubur

kertas yang dihasilkan kurang murni &

seratnya banyak yang rusak serta

kekuatannya rendah.

Page 39: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Semikimia

Bahan baku kayu direndam & dipanaskan

dengan larutan bahan kimia sampai lunak,

baru kemudian digiling. Dengan cara ini,

diperoleh bubur kertas yang lebih baik

meskipun masih kurang murni.

Page 40: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Kimia

• Bahan baku kayu dimasak dengan bahan

kimia tertentu sampai lignin &

hemiselulosa yang tidak diinginkan

terpisah dari serat selulosa.

• Bubur kertas yang dihasilkan dengan

proses kimia lebih murni & seratnya tidak

rusak.

Page 41: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Berdasarkan perbedaan bahan pemasak

yang dipakai, maka dikenal 3 cara

pembuatan bubur kertas dengan proses

kimia, yaitu:

1. Proses Soda

2. Proses Sulfat

3. Proses Sulfit

Page 42: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Soda

• Bahan pemasak yang dipakai adalah

natrium karbonat & natrium hidroksida.

• Pemasakan dilakukan pada suhu 160-170

°C selama 6-8 jam.

• Pulp yang dihasilkan berwarna coklat &

dapat diputihkan.

• Biasanya bubur kertas ini ditambah

dengan bubur kertas dari bahan lain untuk

membuat kertas buku.

Page 43: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Sulfat

• Bahan pemasak yang dipakai adalah

natrium hidroksida, natrium sulfit, &

natrium karbonat.

• Pemasakan dilakukan pada suhu 170 °C

selama 2-5 jam.

• Bubur kertas yang dihasilkan berwarna

coklat & sukar diputihkan, akan tetapi

seratnya kuat.

• Bubur kertas ini dipakai untuk membuat

kertas kantong.

Page 44: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Sulfit

• Bahan yang dipakai adalah garam-garam

sulfit, seperti natrium sulfit, natrium sulfit

asam, & kadang-kadang dipakai garam

kalsium & magnesium.

• Bubur kertas yang dihasilkan dapat

diputihkan.

• Biasanya dipakai untuk kertas buku.

Page 45: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Untuk menghilangkan bahan-bahan

berwarna lain yang tidak diinginkan, maka

bubur kertas dimurnikan dengan bahan

penggelantang, seperti hipoklorit, klor

dioksida, & hidrogen peroksida.

Page 46: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

Proses Pembuatan Lembaran Kertas

• Adalah pengolahan bubur kertas ditambah

dengan bahan pengisi, zat pewarna, & bahan

tambahan lain untuk memperbaiki mutu kertas.

• Bubur kertas yang dihasilkan, dipotong-potong

menjadi bagian yang kecil & diaduk sehingga

menjadi bubur kertas yang homogen.

• Kemudian ditambah bahan pengisi, seperti

tawas, kaolin, tapioka, kalsium sulfat, rosin, &

lain-lain.

Page 47: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka

• Tujuan dari penambahan tersebut adalah

untuk memperbaiki sifat kertas, misalnya

merapatkan pori-pori, menambah

kekuatan, & melicinkan permukaan kertas.

• Bubur kertas yang telah homogen, dituang

ke dalam alat pembentuk lembaran kertas

dengan ukuran leba r & ketebalan tertentu.

• Kemudian dikeringkan dengan rol-rol baja

yang dipanaskan dengan uap air.

• Pemanasan dilakukan bertingkat untuk

menjaga mutu kertas yang dihasilkan.

Page 48: Sejarah Perkembangan Bahan Pustaka