sejarah, kompetensi, dan peran apoteker & perawat

3
Michelle – FF – 1406639384 FG 2, IPE 23 QBL 2 (nomor 3 dan 4) 3. Sejarah, kompetensi, dan peran profesi apoteker Sejarah farmasi dunia dimulai sejak Hippocrates, seorang lulusan sekolah kedoktern yang berdiri pada tahun 400 SM, merasionalisasikan ilmu pengobatan. Kemudian kemunculan tokoh Yunani bernama Galenus yang memiliki keterampilan meracik obat dari sari pati tumbuhan (dikenal dengan keterampilan Galenik). Pada tahun 1240, Kaisar Frederik II memerintahkan pemisahan antara ilmy farmasi dan kedokteran, sehingga masing-masing profesi memiliki standar etik, pengetahuan dan keterampilan masing-masing. Untuk sejarahfarmasi modern dimulai pada tahun 1897, saat Felix Hoffman menemukan cara menambahkkan 2 atom C dan 5 atom H ke dalam ekstrak kulit kayu willow sehingga menghasilkan asetosal/aspirin. Sehingga didirikanlah perusahaan farmasi modern pertama di dunia untuk megembangkan produk ini, bernama Bayer. Untuk farmasi di Indonesia sebenarnya masih relatif muda dan baru berkembang setelah kemerdekaan. Tenaga-tenaga farmasi di Indonesia sebelum masa kemerdekaan umumnya berasal dari Denmark, Austria, Jerman, dan Belanda. Perkembangan sejarah farmasi di Indonesia terbagi menjadi beberapa masa, yaitu masa penjajahan sampai perang kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan – tahun 1958, masa tahun 1958-1967, dan masa orde baru. a. Masa Penjajahan – perang kemerdekaan Farmasi di indonesia diawali dengan pendidikan asisten aspoteker yang didirikan oleh Belanda dan WNI lulusan pertama diuji pada tahun 1908. Pada tahun 1936, didirikan Sekolah Asisten Apoteker sehingga lulusan asisten apoteker semakin bertambah. Pada tahun 1942 tercatat lulusan sebanyak 23 orang. Pada masa ini, pabrik farmasi di Indonesia juga masih sedikit. Hanya terdapat pabrik kina dan institut pasteur yang memproduksi sera dan vaksin di Bandung, serta pabrik obat manggarai di Jakarta. Selain itu, pada tahun 1937 tercatat hanya ada 76 apotek diseluruh Indonesia. Pada zaman Jepang, mulai dirintis pendidikan tinggi farmasi pada tahun 1943 dengan nama Yakugaku. Namun, ketika Jepang kalah, pendidikan tinggi farmasi ini juga dibubarkan. Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya, pendidikan tinggi farmasi kembali dibuka. Ini adalah salah satu sejarah farmasi yang sangat berarti di Indonesia. Pada tanggal 27 September 1946, dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat di Klaten yang menjadi Fakultas Farmasi UGM. Pada tangga 1 Agustus 1947, diresmikan jurusan Farmasi dari Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam UI yang kemudian menjadi Departemen Farmasi ITB. b. Masa setelah kemerdekaan – tahun 1958 Pada periode ini, jumlah asisten apoteker semakin bertambah. Selain itu, pada tahun 1953 muncullah 2 apoteker pertama lulusan UGM dan tahun 1955 lulusan dari ITB. Pada masa ini juga dikeluarkan sebuah undang-undang tentang apotek darurat yang dapat dipimpin oleh seorang asisten apoteker, karena sangat sedikitnya apoteker di Indonesia. Sejarah kefarmasian yang cukup penting terjadi pada masa ini, yaitu lahirnya Ikatan Apoteker Indonesia pada tahun 1955. Pada tahun ini pula, dilahirkan MAFARSI sebagai hasil dari konferensi antar mahasiswa farmasi seluruh Indonesia. Perkembangan lain dalam dunia farmasi adalah berdirinya jurusan Farmamsi UNPAD pada tahun 1957. c. Masa tahun 1958-1967 Industri farmasi semakin bertambah, namun karena kesulitan devisa dan ekonomi yang suram, produksi tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Apotek Darurat yang dibentuk pada masa sebelumnya juga diberhentikan pada masa ini. Selain itum tenaga farmasi baik apoteker maupun asisten apoteker bertambah banyak seiring dengan didirikannya 5 jurusan/fakultas Farmasi negeri dan beberapa farmasi swasta. d. Masa orde baru

Upload: michelle-halim

Post on 19-Nov-2015

226 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

daftar pustaka tercantumm

TRANSCRIPT

Michelle FF 1406639384FG 2, IPE 23QBL 2 (nomor 3 dan 4)

3. Sejarah, kompetensi, dan peran profesi apotekerSejarah farmasi dunia dimulai sejak Hippocrates, seorang lulusan sekolah kedoktern yang berdiri pada tahun 400 SM, merasionalisasikan ilmu pengobatan. Kemudian kemunculan tokoh Yunani bernama Galenus yang memiliki keterampilan meracik obat dari sari pati tumbuhan (dikenal dengan keterampilan Galenik). Pada tahun 1240, Kaisar Frederik II memerintahkan pemisahan antara ilmy farmasi dan kedokteran, sehingga masing-masing profesi memiliki standar etik, pengetahuan dan keterampilan masing-masing. Untuk sejarahfarmasi modern dimulai pada tahun 1897, saat Felix Hoffman menemukan cara menambahkkan 2 atom C dan 5 atom H ke dalam ekstrak kulit kayu willow sehingga menghasilkan asetosal/aspirin. Sehingga didirikanlah perusahaan farmasi modern pertama di dunia untuk megembangkan produk ini, bernama Bayer. Untuk farmasi di Indonesia sebenarnya masih relatif muda dan baru berkembang setelah kemerdekaan. Tenaga-tenaga farmasi di Indonesia sebelum masa kemerdekaan umumnya berasal dari Denmark, Austria, Jerman, dan Belanda. Perkembangan sejarah farmasi di Indonesia terbagi menjadi beberapa masa, yaitu masa penjajahan sampai perang kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan tahun 1958, masa tahun 1958-1967, dan masa orde baru.a. Masa Penjajahan perang kemerdekaanFarmasi di indonesia diawali dengan pendidikan asisten aspoteker yang didirikan oleh Belanda dan WNI lulusan pertama diuji pada tahun 1908. Pada tahun 1936, didirikan Sekolah Asisten Apoteker sehingga lulusan asisten apoteker semakin bertambah. Pada tahun 1942 tercatat lulusan sebanyak 23 orang. Pada masa ini, pabrik farmasi di Indonesia juga masih sedikit. Hanya terdapat pabrik kina dan institut pasteur yang memproduksi sera dan vaksin di Bandung, serta pabrik obat manggarai di Jakarta. Selain itu, pada tahun 1937 tercatat hanya ada 76 apotek diseluruh Indonesia. Pada zaman Jepang, mulai dirintis pendidikan tinggi farmasi pada tahun 1943 dengan nama Yakugaku. Namun, ketika Jepang kalah, pendidikan tinggi farmasi ini juga dibubarkan. Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya, pendidikan tinggi farmasi kembali dibuka. Ini adalah salah satu sejarah farmasi yang sangat berarti di Indonesia. Pada tanggal 27 September 1946, dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat di Klaten yang menjadi Fakultas Farmasi UGM. Pada tangga 1 Agustus 1947, diresmikan jurusan Farmasi dari Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam UI yang kemudian menjadi Departemen Farmasi ITB.b. Masa setelah kemerdekaan tahun 1958Pada periode ini, jumlah asisten apoteker semakin bertambah. Selain itu, pada tahun 1953 muncullah 2 apoteker pertama lulusan UGM dan tahun 1955 lulusan dari ITB. Pada masa ini juga dikeluarkan sebuah undang-undang tentang apotek darurat yang dapat dipimpin oleh seorang asisten apoteker, karena sangat sedikitnya apoteker di Indonesia. Sejarah kefarmasian yang cukup penting terjadi pada masa ini, yaitu lahirnya Ikatan Apoteker Indonesia pada tahun 1955. Pada tahun ini pula, dilahirkan MAFARSI sebagai hasil dari konferensi antar mahasiswa farmasi seluruh Indonesia. Perkembangan lain dalam dunia farmasi adalah berdirinya jurusan Farmamsi UNPAD pada tahun 1957.c. Masa tahun 1958-1967Industri farmasi semakin bertambah, namun karena kesulitan devisa dan ekonomi yang suram, produksi tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Apotek Darurat yang dibentuk pada masa sebelumnya juga diberhentikan pada masa ini. Selain itum tenaga farmasi baik apoteker maupun asisten apoteker bertambah banyak seiring dengan didirikannya 5 jurusan/fakultas Farmasi negeri dan beberapa farmasi swasta.d. Masa orde baruDi masa ini, industri farmasi dalam negeri semakin bertumbuh dengan peningkatan produksi yang cukup besar sehingga ketergantungan akan impor semakin berkurang.Sembilan Kompetensi Apoteker Indonesia :1. Mampu melakukan praktik kefarmasian secara profesional dan etik2. Mampu menyelesaikan masalah terkait dengan penggunaaan sediaan farmasi3. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan.4. Mampu memformulasi dan memproduksi sediaan farmasi da alat kesehatan sesuai standar yang berlaku5. Mempunyai ketrampilan dalam pemberian informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan6. Mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan prmotif kesehatan masyarakat7. Mampu mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku8. Mempunyai ketrampilan organisasi dan mampu membangun hubungan interpersonal dalam melakukan praktik kefarmasian9. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan kefarmasian.Peran Apoteker :a. Sebagai penanggung jawab di industri farmasi pada bagan pemastianmutu (Quality Assurance), produksi, dan pengawasan mutu (QualityControl).b. Sebagai penanggungjawab Fasilitas Pelayanan Kefarmasian yaitu di apotek, di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama.c. Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yangsama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuandokter dan/atau pasien.d. Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas pelayanankefarmasian, apoteker dapat mengangkat seorang Apoteker pendampingyang memiliki SIPA4. Sejarah, kompetensi, dan peran profesi perawatSejarah keperawatan di dunia sudah ada semenjak zaman purbakala karena naluri manusia yang ada untuk merawat diri sendiri. Awal keperawatan berkembang dengan harapan bahwa perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Perkembangan keperawatan pada masa ini terus berubah dengan adanya Diakones dan Philantrop, yaitu kelopok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit. Selain itu, pada zaman masehi, banyak diakones laki-laki dengan tugas memberi perawatan untuk menghibur bagi yang meninggal. Abad VII Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuanseperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Pada masa ini mulaimuncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti pentingnyakebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh keperawatanyang terkenal dari Arab adalah Rufaidah. Sejarah keperawatan yang sangat berarti terjadi di Inggris oleh seorang yang bernama Florence Nightangle. Florence mulai membuka sekolah-sekolah perawat modern.Sejarah keperawatan di Indonesia, dimulai sejak penjajahan Belanda, di mana perawar berasal dari penduduk pribumi. Sedangkan pada masa penjajahan Inggris, Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Sehingga banyak dibangun rumah sakit dan sekolah-sekolah perawat. Namun, perkembangan keperawatan kembali mengalami kemunduran saat penjajahan jepang. Setelah kemerdekaan, keperawata di Indonesia kembali berkembang. Tahun 1952 didirikan sekolah guru perawat dan sekolah perawat tingkap SMP. 10 tahun kemudian didirikan akademi keperawatan milik Dept Kesehatan. Setelah itu mulai bermuncukan Program Studi Ilmu Keperawatan di berbagai Universitas seperti di UI, Undip, UGM, UNHAS dan lain-lain. Tahun 1974, didirikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).Standar Kompetensi Profesi Perawat dikelompokan menjadi 3 ranah utama, yaitu :1. Praktik profesional, etis, legal dan peka budayaa. Bertanggung gugat terhadap praktik profesionalb. Melaksanakan praktik keperawatanc. Melaksanakan praktik secara legal

2. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatana. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan keperawatanb. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatanc. Melakukan pengkajian keperawatand. Menyusun rencana keperawatan dan melaksanakan tindak yang sesuai rencana, serta mengevaluasinya.e. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayananf. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang amang. Menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatanh. Menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan3. Pengembangan profesionala. Melaksanakan peningkatan profesional dalam praktik keperawatanb. Melaksanakan pengingkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatanc. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi.Peran Profesi Perawat (Menurut buku Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional)1. Care giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien4. Educator, sebagai pendidik5. Collaborator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain6. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber-sumber potensi klien7. Change agent sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan perubahan8. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan masalah

Daftar ReferensiLintasan Sejarah Kefarmasian di Indonesia. http://karyatulisilmiah.com/lintasan-sejarah-kefarmasian-di-indonesia/. (6 Maret 2015)Ikatan Apoteker Indonesia. Buku Standar Kompetensi Apoteker Indoensia. file:///C:/Users/Win%207/Downloads/standar%20kompetensi%20apoteker.pdf. (6 Maret 2015)Sari, Endang. Peran Tenaga Farmasi di Apotek dan Rumah Sakit. https://www.academia.edu/9515707/peran_tenaga_farmasi_di_apotek_dan_rumah_sakit. (6 Maret 2015)Dewi, Diksi. Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala. https://www.academia.edu/6280384/Sejarah_keperawatan_di_dunia_diawali_pada_zaman_purbakala. (6 Maret 2015)Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Standar Kompetensi Perawat Indonesia tahun 2005. file:///C:/Users/Win%207/Downloads/standarKompetensiPerawat_Ners_Mercure_Finaldraf_PPNI.pdf. (6 Maret 2015)Kusnanto. 2003. Menurut buku Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.