sejarah fisika-mengenal kehidupan issac newton

32
MAKALAH MENGENAL KEHIDUPAN ISAAC NEWTON diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika dari dosen Drs. Asep Sutiadi, M.Si Oleh: Kelompok 14 Desy Amaliasari (0700628) Dewi Sintia Nurhayati (0700639) Indah Purwaningsih (0707947) Nanik Supiati (0706574) Ryanti Puspitasari (0704200)

Upload: nanik-supiati

Post on 19-Jun-2015

3.252 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

MAKALAH

MENGENAL KEHIDUPAN ISAAC NEWTON

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika

dari dosen Drs. Asep Sutiadi, M.Si

Oleh:

Kelompok 14

Desy Amaliasari (0700628)

Dewi Sintia Nurhayati (0700639)

Indah Purwaningsih (0707947)

Nanik Supiati (0706574)

Ryanti Puspitasari (0704200)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2009

Page 2: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia fisika tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari dan sangat erat

hubungannya dengan alam. Dalam hal ini banyak ilmuwan yang menyumbangkan ide-

ide briliannya. Terkait hal tersebut ada seorang ilmuwan yang ahli dalam bidang fisika,

matematika, astronomi, kimia dan ahli filsafat yang lahir di Inggris. Dia adalah Sir Isaac

Newton.

Dalam dunia EXACTA, nama Sir Isaac Newton bukanlah nama yang asing. Dia

dikenal dan diakui sebagai ilmuwan terbesar sepanjang masa. Teori-teorinya di

kemudian hari menjadi tonggak penting dalam ilmu fisika. Semua ilmu yang diwariskan

Newton tadi nantinya terpakai untuk menjawab banyak peristiwa alam, mulai dari

goyangan pendulum sampai gerak-gerik planet dalam orbitnya. Berkat penemuan

Newton pula, para ahli bintang dapat memecahkan teka-teki alam semesta atau

meramalkan gerakan bintang dan posisi planet.

Di samping itu, Newton juga melahirkan teori tentang asal muasal bintang-

bintang di langit seperti yang kita ketahui sekarang. Tak aneh jika kemudian ia juga

dikenang sebagai astronom besar. Ia juga menciptakan berbagai teori lainnya, seperti

teori penyelidikan tentang panas, teori tentang suara, dan banyak lagi.

Dengan segala karya yang telah ia buat serta teka-teki alam yang sudah dia

pecahkan, Isaac Newton memang sangat pantas menyandang gelar ilmuan besar.

Kendati ia telah menghadap kepada Sang Maha Pencipta pada 20 Maret di Kensington,

London, Inggris di usia 85 tahun, namun berbagai penemuan dan prakarsanya telah

mampu merevolusi pikiran, cara hidup manusia, dan menstimulasi penemuan-penemuan

lainnya hingga sekarang.

Lantas bagaimanakah kisah hidup tokoh yang punya visi dan pemikiran luar

biasa ini? Oleh karena itu penyusun menyusun makalah yang diberi judul “Mengenal

Kehidupan Isaac Newton.”

Page 3: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

B. rumusan Masalah

Untuk memberikan pedoman dan arahan bagi langkah – langkah penyusunan

makalah, maka diadakan perumusan masalah secara spesifik sebagai berikut:

1. Bagaimana kisah hidup Newton?

2. Apa saja penemuan-penemuan Newton yang disumbangakan terhadap

perkembangan ilmu fisika?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan informasi kepada pembaca

untuk mengenal kehidupan salah satu tokoh fisika yaitu Isaac Newton beserta

penemuan-penemuannya. Selain itu untuk memberikan motivasi kepada kita semua

untuk terus berkarya dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Fisika.

D. Metode Penyusunan

Metode penulisan yang dilakukan adalah studi pustaka, yaitu metode dimana

penulis menggunakan buku-buku, atau media lainnya seperti internet sebagai pedoman

penyusunan makalah ini.

E. Sistematika Penyusunan

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka

berikut ini penulis membagi pokok pembahasan yang terdiri atas:

BAB I Pendahuluan, berisikan tentang uraian latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan, BAB II

merupakan bagian yang memuat uraian tentang Sumbangan Indonesia terhadap

Perkembangan Fisika, dan BAB III Penutup, berisikan Kesimpulan dan Saran

Page 4: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

BAB II

PEMBAHASAN

A. Masa-masa Awal Isaac Newton

Isaac Newton lahir pada tanggal 25 Desember 1642 di Woolsthrope, Inggris.

Newton lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan

kehadirannya di dunia. Sepanjang hidupnya Newton tidak mengenal ayahnya, karena

ketika ia lahir sang ayah sudah meninggal. Ayah Isaac Newton meninggal tiga bulan

sebelum Newton lahir dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton,

menikah dengan seorang pendeta dari desa North Witham dekat tempat tinggal mereka.

Dan setelah menikah ibunya meninggalkan Newton dengan neneknya.

Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian

dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak

terpandai di sekolahnya.

Semenjak kecil Newton sudah menunjukkan bakatnya yang hebat di bidang

mekanika ditambah tangannya yang begitu cekatan. Namun, kendati otaknya cemerlang,

Newton tidak begitu kelihatan tertarik belajar di sekolah, sehingga ia luput dari

perhatian para guru yang selalu mengincar anak pintar. Melihat anaknya yang seperti

malas sekolah, sang ibu sempat terpikir untuk mengeluarkan Newton dari sekolah dan

menyarankan untuk menjadi seorang petani. Untungnya Newton bisa membujuk ibunya

kalau minat dia sebenarnya bukan mencangkul tanah, biarpun dia cekatan.

Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The

Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di

perpustakaan sekolah). Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker

lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas

Cambridge, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne

Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan

menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang

mengatakan bahwa Newton selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya

tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.

Page 5: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

Perjalanan hidup Newton, khususnya dalam bidang pendidikan tidak semulus

itu. Ketika Newton masih berusia 14 tahun, ayah tirinya meninggal dunia. Hal ini tentu

sangat berat baginya, sebab dalam keluarga Newton anak sulung yang harus

memikirkan dan bertanggungjawab untuk kebutuhan keluarga, yakni ibu dan tiga orang

adik tirinya. Sehubungan dengan kematian ayahnya, sekolahnya di King's College

akhirnya terganggu, dia terpaksa tidak dapat meneruskan sekolah karena tidak punya

biaya karena keluarga Newton hidup di bawah garis kemiskinan.

Menurut keterangan guru dan teman-teman sekolahnya di sekolah itu Newton

terkenal pintar dan baik. Gurunya melihat bahwa di dalam diri Newton tersimpan

potensi yang luar biasa, pemikiran dan pendapat-pendapatnya yang brilian. Lalu apa

mau dikata, memang demikianlah kondisi keluarganya. Mempertimbangkan kondisi

seperti itu, akhirnya King's College memutuskan untuk membebaskannya dari biaya

sekolah. Akhinya Newton kembali lagi ke sekolah dan belajar sebagaimana teman-

temannya yang lain. Pada akhirnya Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18

tahun dengan nilai yang memuaskan.

Pada usianya yang ke delapan belas tahun Newton menjadi seorang mahasiswa

di Universitas Cambridge. Ia banyak belajar di kampus itu dengan cepat. Lebih dari

sekadar membaca, Newton juga kreatif membuat percobaan dan penyelidikan sendiri.

Rasa ingin tahu dan daya pikirnya yang sangat besar mendorongnya melakukan semua

itu. Tak heran, ketika masih berumur dua puluh tahunan, ia sudah menemukan banyak

dasar-dasar teori ilmu pengetahuan, yang nantinya bakal mengguncang dunia.

B. Masa Tumbuh Kembang Newton dengan Penemuan-penemuannya

Saat Newton melanjutkan pendidikannya di Trinity College, di Cambridge

University, dengan cita-cita ingin menjadi pendeta Inggris. Ternyata lagi-lagi

sekolahnya tidak berjalan mulus. Lagi-lagi Newton mengalami kendala masalah biaya

kuliah dan kemiskinan. Akhirnya Newton harus putus kuliah. Dia tidak punya biaya

untuk meneruskan studinya. Masalah-masalah yang di hadapinya ternyata tidak

mengurungkan niat sucinya untuk terus membaca dan mempelajari Alkitab dengan ketat

dan penuh kedisiplinan. Mengenai ujian yang tidak kunjung berhenti dari kehidupannya,

dia berkata: "Ujian atau pencobaan adalah obat yang diberikan oleh Dokter kita yang

Page 6: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

Mahamurah dan Arif, karena kita memang memerlukannya; dan Dia sendiri yang

menjatahkan seberapa sering dan seberapa berat pencobaan itu, sesuai kebutuhan kita.

Mari kita mempercayai kepiawaianNya dan berterima kasih untuk resep yang

diberikan".

Newton juga sangat menentang para atheis dan pahamnya yang berkembang

dengan pesat pada saat itu. Paham tersebut berusaha meyakinkan orang untuk

menyangkal eksistensi Allah sebagai Pencipta. Dia berpendapat "Atheisme sangat tidak

masuk akal. Ketika saya mengamati tata surya, saya melihat bumi berada pada jarak

yang ideal dari matahari, sehingga menerima panas dan cahaya dalam jumlah yang ideal

pula. Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan".

Bagi Newton para atheis adalah orang-orang bodoh yang sedang mendatangkan

murka atas dirinya sendiri. Kalau kita mengamati Tata surya, cukup menjadi jawaban

bagi kita untuk menghargai Kemahakuasaan Allah. Cukup menjadi alasan bagi kita

untuk memuji keagungan dan kehebatanNya.

Setelah perang saudara di Inggris selesai, Newton kembali melanjutkan

pendidikannya untuk mendapatkan gelar sarjana. Sambil kuliah, Newton terus

melakukan penelitian. Yang menarik adalah ketika Newton sedang menyelidiki gerakan

planet, dengan jelas dia merasakan bimbingan tangan Tuhan.

Penemuan-penemuan Newton dan Kontribusinya terhadap Alam

Penemuan yang pertama adalah tentang cahaya. Dulu orang beranggapan

warna putih merupakan warna tunggal atau warna murni. Tapi, lewat serangkaian

percobaan seksama, Newton menemukan sekaligus membuktikan, warna putih

merupakan campuran dari tujuh warna berbeda yang sama dengan warna-warna pelangi,

yaitu merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu (Mejikuhibiniu). Teori ini kemudian

ngetop dengan istilah Pembiasan Cahaya.

Tak hanya puas dengan penemuan pembiasan cahaya, Newton membuat

percobaan lain yang masih ada hubungannya dengan cahaya. Kali ini ia melakukan

pemantulan cahaya. Dari urusan bias-membias dan pantul-memantulkan cahaya ini,

kemudian Newton berhasil membuat sebuah benda yang bernama teropong refleksi.

Kelak temuannya itu digunakan oleh sebagian besar penyelidik bintang.

Page 7: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

Setelah penelitian di bidang cahaya, Newton kemudian mendalami bidang mekanika.

Lagi-lagi teorinya di kemudian hari menjadi tonggak penting ilmu fisika. Mekanika

merupakan bidang kajian yang berhubungan dengan bergeraknya suatu benda. Seputar

hal ini, Newton menemukan beberapa teori sekaligus. Pertama, teori suatu benda yang

bergerak karena pengaruh kekuatan luar. Kedua, yang paling terkenal, teori yang

menyatakan setiap benda melakukan aksi gerak pasti ada gerak tandingannya (reaksi)

dengan besar yang sama tapi arahnya bertentangan. Ketiga, teori gaya berat atau

gravitasi. Semua ilmu yang diwariskan Newton tadi nantinya terpakai untuk menjawab

banyak peristiwa alam, mulai dari goyangan pendulum sampai gerak-gerik planet dalam

orbitnya. Berkat penemuan Newton pula, para ahli bintang dapat memecahkan teka-teki

alam semesta atau meramalkan gerakan bintang dan posisi planet. Di samping itu,

Newton juga melahirkan teori tentang asal muasal bintang-bintang di langit seperti

yang kita ketahui sekarang. Tak aneh jika kemudian ia juga dikenang sebagai astronom

besar. Ia juga menciptakan berbagai teori lainnya, seperti teori penyelidikan tentang

panas, teori tentang suara, dan banyak lagi. Dengan segala karya yang telah ia buat

serta teka-teki alam yang sudah dia pecahkan, Isaac Newton memang sangat pantas

menyandang gelar ilmuan besar. Kendati ia telah menghadap kepada Sang Maha

Pencipta pada 20 Maret di Kensington, London, Inggris di usia 85 tahun, namun

berbagai penemuan dan prakarsanya telah mampu merevolusi pikiran, cara hidup

manusia, dan menstimulasi penemuan-penemuan lainnya hingga sekarang. Selain itu

Newton juga melakukan penelitian di bidang Mekanika. “Hukum Alam” dihasilkan oleh

karya Isaac Newton (1642-1727). Kontribusinya pada apa yang sekarang kita kenal

sebagai Alam adalah yang terhebat yang pernah dihasilkan oleh seorang individu,

namun bukan semata-mata karena hal ini saja dia menjadi tokoh utama cerita kita. Tidak

seperti para ahli sains yang hidup sebelum dia, karya Newton menghasilkan pengaruh

yang dramatis pada seluruh kebudayaan. Kejeniusannya tidak disambut dengan hinaan

dan hukuman seperti yang ditimpakan pada Galileo atas kejujuran dan

keterusterangannya; hambatan hanya timbul dari argumen konstan personal -secara

berurutan- mulai dari Hooke dan kemudian Leibniz. Karyanya menciptakan suatu

filsafat alam yang menyeluruh, dan memulai populerisasi sains pada masyarakat umum

yang berbahasa Inggris. Dikungkungi oleh Gereja, Ratu dan Pemerintahan, masa pra-

Page 8: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

kejayaan Newton menjadi pusat di mana masyarakat kerajaan mulai menata ulang

keunggulan sains dan intelektualnya.

Newton datang pada saat yang tepat. Para pengikut Copernicus telah

menempatkan sains di atas suatu wacana yang tidak lagi memandang manusia sebagai

pusat dari segalanya. Galileo telah mengembangkan metode matematis pada

perkembangan yang kemudian mengundang masalah di masa selanjutnya. Berbagai

bentuk komunikasi dan lahirnya masyarakat-masyarakat sains telah mempercepat

pertukaran ide dan informasi. Tingginya eksperimen aktif dibandingkan dengan

observasi pasif, telah menarik ahli yang memiliki kemampuan tinggi pada kegiatan

sains. Berbagai instrumen didisain dan diciptakan untuk tujuan tertentu dalam proses

observasi dunia secara lebih luas dan detil. Apa yang diungkap oleh mikroskop dan

teleskop memicu ketidakyakinan pada perhitungan.

Sementara Leonardo da Vinci –seorang praktisi genius di masa Renaissance

menampilkan suatu perbedaan kepentingan yang mencolok dengan membuat katalog

dan gambar untuk segala yang dia lihat, Newton melihat segalanya dengan suatu

pemahaman terpadu yang mendalam. Dia -tanpa terkecuali- menemukan faktor umum

yang esensial di balik fenomena yang pada permukaannya berbeda, dan sebagai

hasilnya, dimulailah suatu penekanan kuat pada keteraturan matematis Alam daripada

eksentrisitasnya. Kepercayaan dirinya memungkinkannya untuk mengisolasi suatu

koleksi “Hukum Alam” yang amat besar yang hingga hari ini bertahan sebagai suatu

taksiran yang tepat untuk pola pergerakan benda yang kecepatannya kurang dari cahaya.

Begitu suksesnya ia sehingga di seluruh dunia teori Newton telah memunculkan

realisme dengan kekuatan baru. Kini banyak yang percaya bahwa Newton telah

menemukan hukum yang tepat atas Pencipta.

Newton melihat dengan jelas bahwa peninggalan Aristoteles yang telah

didukung oleh cerewetnya kaum Skolastik adalah mandul. Ia mengemukakan suatu

argumen tentang sifat bawaan dari berbagai benda yang memberikan alasan untuk

berbagai sifat tersebut dalam daya intrinsik khusus dari benda itu sendiri. Newton

tertarik untuk menemukan aturan-aturan umum yang menentukan bagaimana berbagai

benda dapat tercipta; ia tidak tertarik pada masalah yang tidak mungkin terpecahkan

semacam mengapa benda-benda tercipta, karena dia yakin bahwa sangat memungkinkan

untuk mengatakan ‘bagaimana’ tanpa adanya referensi dari isu ‘bagaimana’. Pada

Page 9: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

pengantar untuk Principia, dia menulis bahwa di masa lalu para filsuf bekerja untuk

memberikan nama pada benda, dan bukan mencari tahu sesuatu tentang benda tersebut.

Dia melanjutkan usahanya memunculkan suatu metode saintis yang bertujuan untuk

meluruskan penyimpangan ini. Tentang metode ini, dia berpendapat:

“prinsip yang saya kemukakan ini bukan sebagai kualitas gaib, seperti pada hasil dari

bentuk spesifik benda, namun sebagai ‘Hukum Alam’ umum, di mana benda-benda

tersebut terbentuk.”

Metode Newton tidak sepenuhnya revolusioner, dan kita dapat meyakini bahwa

dia mengkaji aksioma dasarnya jauh setelah dia selesai menyusunnya dengan kegunaan

intuitif dalam memecahkan masalah. Metode tersebut juga tidak cukup untuk memiliki

suatu filsafat sains yang pas guna membuat penemuan yang alami.

Sebagai suatu pendahuluan untuk mengkaji hukum gerak Newton, mari kita lihat

sejumlah hukum yang sama yang dikemukakan oleh Rene Descartes (1596-1650 C.E),

yang meninggal lima tahun setelah Newton lahir. Descartes menyatakan hukum-hukum

ini sebagai ‘aturan alam’ pada 1644, namun setelah 1647 ia ikut mengadaptasi istilah

“hukum alam’. Hukum-hukum itu terlihat matematis. Hukum-hukum itu dihasilkan dari

suatu observasi. Hukum-hukum itu menyangkal setiap sistem dari akibat final. Walau

demikian hukum-hukum itu tidak tepat. Bagaimanapun bagusnya metode ilmiah dari

para ilmuwan, sangat penting sekali bagi seluruh dunia untuk mengkajinya kembali

dengan tepat.

Istilah ‘hukum gerak’ telah menjadi sesuatu yang lazim ditemukan dalam

tulisan-tulisan Descartes, Huygens, Wallis, dan Wren untuk benturan antar objek.

Hukum yang dikemukakan oleh Descartes sangat menarik sebagai suatu contoh

ketidaktepatan hukum gerak yang telah disempurnakan oleh Newton. Hukum Gerak

Descartes terdiri atas dua bagian, dan memprediksi hasil dari benturan antar dua massa:

1. Bila dua benda memiliki massa dan kecepatan yang sama sebelum terjadinya

benturan, maka keduanya akan terpantul karena tumbukkan, dan akan mendapatkan

kecepatan yang sama dengan sebelumnya.

2. Bila dua benda memiliki massa yang sama, maka karena tumbukkan tersebut,

benda yang memiliki massa yang lebih kecil akan terpantul dan menghasilkan

kecepatan yang sama dengan yang memiliki massa yang lebih besar. Sementara,

kecepatan dari benda yang bermassa lebih besar tidak akan berubah.

Page 10: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

Descartes telah memunculkan hukum ini berdasarkan pada perhitungan simetris dan

suatu gagasan bahwa sesuatu harus ditinjau dari proses tumbukkan. Sayangnya, gagasan

Descartes memiliki kekurangan yang sama dengan gagasan Aristoteles: masalah

diskontinuitas. Hal ini pertama kali digugat oleh Leibniz. Newton mengamati dunia

secara lebih mendalam dan hati-hati dibandingkan Descartes, dan juga memiliki

keuntungan dari pandangan pribadi Descartes sebelumnya. Hukum gerak yang

dikemukakan Newton dipublikasikan pada tahun 1687, sekalipun telah teruji jauh

sebelumnya. Tidak seperti ilmuwan di masa kini, Newton tidak terburu-buru

mempublikasikan atau dengan kata lain, mengumumkan penemuannya. Bagaimanapun,

ini mungkin hanya suatu konsekuensi dari kawan-kawannya yang sangat mengenali

kinerjanya. Sekali waktu, sebagai seorang yang mungkin saja menghadapi kemungkinan

tentangan publik dan pejabat yang beragam seperti yang dialami Copernicus atau

Galileo, Newton, ‘dengan wajah prisma dan diamnya’, mungkin akan merahasiakan

berbagai penemuannya. Namun dia tidak melakukannya. Tiga hukum gerak Newton

yang terpenting dikemukakannya sebagai berikut:

1. Setiap benda tetap pada kondisi diam, atau membentuk gerak dalam lajur yang

lurus, kecuali bila benda tersebut digerakkan agar berubah oleh kekuatan yang

mendorongnya.

2. Perubahan gerak proporsional dengan motif kekuatan yang mendorongnya; dan

dibuat sesuai dengan arah garis lurus yang dibentuk kekuatan tersebut.

3. untuk setiap aksi akan selalu menghasilkan aksi; atau, aksi mutual dari dua benda

satu sama lain akan selalu sama, dan memiliki arah yang berlawanan.

Yang paling menarik dari pernyataan tersebut adalah hukum pertama. Biasanya, kita

menjumpainya di sekolah dalam bahasa yang lebih familiar (Newton menulis aslinya

dalam bahasa Latin), seperti pada ungkapan ‘benda beraksi dalam keadaan diam atau

bergerak dengan kecepatan konstan’. Dalam draft terbarunya, Newton menulis hukum

pertama seperti ini: Bila suatu kuantitas bergerak, [atau digerakkan], maka dia tidak

akan berhenti kecuali bila dihentikan oleh sebab eksternal, Dan kemudian: Dengan

kekuatannya sendiri, suatu benda akan selalu membentuk suatu garis lurus asal tidak

ada sesuatu pun yang merintanginya, Sebelum bagian akhir kalimat, diterjemahkan

menjadi: Dengan alasan dayanya sendiri setiap benda mempertahankan posisi diamnya

atau pergerakannya dalam suatu lajur lurus kecuali bila kemudian diubah dengan

Page 11: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

kekuatan yang mempengaruhinya. Pada kenyataannya, hukum ini berutang banyak pada

Descartes, sebagai orang pertama yang menyampingkan ide bahwa pergerakan

merupakan beberapa tipe proses dan dapat memaknai sifat dasar di mana sikap diam

dan gerak lambat adalah sama. Pada 1644, dalam kamus Principia Philosophiae-nya

yang terkenal, Newton memasukkan pendahuluan untuk hukum pertamanya: Bila [suatu

benda] dalam keadaan diam kita tidak dapat meyakini bahwa benda tersebut bergerak,

kecuali bila didorong oleh penyebab eksternal. Juga mengapa kita harus berpikir bahwa

benda bergerak atas keinginannya sendiri, tidak jika ada alasan lain bila benda tersebut

bergerak, dan tidak ada benda lain yang merintanginya.

Deduksi Newton dibedakan dengan deduksi Descartes dalam caranya melalui

sejumlah eksperimen dan observasi. Guna mendukung teorinya, Newton melakukan

observasi atas proyektil, dedaunan dan planet. Perbedaan pun makin melebar karena

Newton memandang bahwa saat gerakan tidak sama, suatu kekuatan beraksi. Dia juga

memasukkan elemen universalitas dengan menulis pada paragraf pembuka, “setiap

benda’. Kita dapat melihat adanya sesuatu yang kontras bila dibandingkan dengan

Principia Philosophiae-nya Descartes saat Newton menyebut hasil kerjanya

Philosophiae naturalis principia mathematica.

Hukum Newton yang pertama menyatakan bahwa bila tidak ada kekuatan yang

mendorong maka tidak akan ada akselerasi. Bila anda melihat suatu benda bergerak

dengan kecepatan yang berubah atau sejalan dengan suatu jalur yang bukan suatu garis

lurus, maka ada suatu kekuatan jaringan yang bekerja atasnya. Bila anda mengingat

kembali bagaimana hukum gerak Aristoteles berbeda; Aristoteles menyatakan bahwa

kekuatan membuat gerakan bumi tidak teratur, dan dia juga menyatakan (namun hanya

secara filosofis) bahwa gerakan benda-benda angkasa bersifat sirkular. Sirkular

dibandingkan dengan gerakan pada garis lurus merupakan ungkapan natural dunia

angkasa Aristotelian. Selebihnya, ketetapan alam atas gerakan objek dalam dunia

terestrial. Newton mungkin ingin memberitahu Aristoteles bahwa kekuatan merupakan

‘penyebab efisien’ dari akselerasi. Lantas, apa yang membuat pernyataan Newton yang

mengagumkan menjadi menarik adalah bahwa baik Descartes maupun Newton juga

orang lain tidak ada yang pernah melihat suatu benda bergerak tanpa didorong oleh

suatu kekuatan. Semuanya dapat merasakan bahwa kekuatan gravitasi digerakkan oleh

Page 12: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

benda lain di alam semesta, dan dalam situasi tertentu suatu benda biasanya akan

merasakan pemisahan dari kekuatan lain yang tak terhindarkan sebagaimana mestinya.

Tidak diketahui adanya cara lain yang dapat mengisolasi benda dari kekuatan.

Kita tidak dapat memadamkan kekuatan alam begitu saja. Pada kenyataannya, beberapa

dari kekuatan ini menyangga benda-benda solid secara bersamaan. Ini berarti bahwa

Newton mencapai sesuatu yang jauh lebih memuaskan dari para pendahulunya; dia

tidak lantas menulis begitu saja suatu deskripsi empiris dari apa yang terlihat pada alam,

karena hukum pertamanya menggambarkan suatu situasi yang belum pernah terlihat,

ataupun akan terlihat.

Penemuan ini tidak lantas begitu saja menunjukkan secara lugas tentang seperti

apa dunia ini kelihatannya, karena tidak ada objek di dunia ini yang dapat memenuhi

hukum tersebut; sekalipun Newton sendiri meyakini bahwa dia menggambarkan sesuatu

yang berpijak pada realita, bukan ‘sekedar di permukaan saja’. Hal tersebut juga bukan

sekedar pernyataan operasional: tidak mengatakan pada kita bagaimana mengukur

kekuatan kecepatan. Hukum itu terlihat sebagai yang paling mendekati ide platonis.

Newton mempertimbangkan suatu situasi ideal yang digambarkan oleh observasinya

terhadap sejumlah situasi non ideal.

Para ahli fisika modern menyebutnya sebagai sebuah ‘model’. Dia memperhitungkan

sejumlah keadaan pada keadaan di mana ada kekuatan yang beraksi atas suatu benda

namun masing-masing saling tarik menarik, dan tidak menghasilkan suatu kekuatan

jaringan aksi atas benda pada suatu penghitungan dalam derajat tinggi. Hukum

pertamanya merupakan suatu kreasi pikiran dalam kondisi spektakuler. Hukum itu

adalah sebuah abstraksi yang menangkap elemen-elemen esensial nyata. Hukum itu

juga melibatkan suatu intuisi semacam pada macam apa kekuatan beraksi, dan

memberikannya status yang sama.

Di kemudian hari, para ilmuwan mengikuti langkah ini untuk berbagai hal. Seni

dalam memformulasikan ‘hukum alam’ yang baik menyatukan kemampuan untuk

mengenali aspek mana saja dari suatu situasi yang tidak esensial. Tidak ada statement

dari suatu ‘hukum alam’ yang dapat memperhitungkan seluruh faktor observasional

yang terlibat dalam suatu fenomena alam tertentu.

Hal tersebut terlalu kompleks. Lebih jauh lagi, penandaan pada ilmuwan potensial

adalah untuk melihat melalui tampilan dominan yang tidak esensial dan terkonsentrasi.

Page 13: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

Namun hukum yang dihasilkan harus dapat dipertahankan bila semua faktor yang tidak

esensial yang menghindari tampilan sekunder dunia digambarkan dalam deskripsi kita.

Salah satunya dengan tidak mengabaikan tampilan ini karena tampilan tersebut

merupakan contoh yang aneh, namun karena tampilan tersebut tidak memperkenalkan

poin prinsip baru. Bila inklusi mereka sekedar menghasilkan hukum yang salah, maka

inklusi tersebut akan menjadi tidak esensial.

Saat ahli fisika Newtonian bermunculan, mereka memunculkan gagasan

permukaan tanpa friksi, gas ideal, konduktor listrik sempurna, tumbukan inelastis,

insulator sempurna, bidang sempurna, dan sebagainya. Tidak ada satu pun dari entitas

ini yang eksis di dunia, namun suatu hukum yang paling berguna diformulasikan dalam

kondisi bagaimana jadinya sifat ‘ideal’ objek bila membatasi keadaan dari suatu

rangkaian paralel pada penghitungan situasi yang semakin mendekati bentuk ideal.

Kemudian, kita menggunakan fungsi prinsip kontinuitas yang disebut bertentangan

dengan hukum gerak Descartes, guna menghadirkan aspek-aspek hukum fisik yang

lebih general. Objek ideal dipandang sebagai batas dari suatu rangkaian yang dapat

teramati, daripada sebagai sebuah cetak biru. Pendekatan ini menjaga ide fisik dan

filosofis yang dibuat Descartes.

Newton tidak pernah terlibat dalam debat tentang ide-ide Platonis. Hukum jenis

ini memungkinkan seseorang untuk mengetahui sifat benda-benda nyata dengan

memperluas pembiasan dari sifat ideal. Bila situasi yang kita harapkan untuk

menggambarkan dengan jelas dan mendekati bentuk ideal sejalan dengan hukum yang

kita percayai, kita mengharapkan sifat dari situasi nyata untuk semakin mendekati sifat

yang disebutkan dalam hukum.

Pada prakteknya, sangat tidak mungkin bagi penghitungan dan observasi kita untuk

dapat benat-benar akurat dan karenanya tidak ada cara lain bagi kita untuk mengetahui

apakah suatu hukum benar atau tidak. Newton khususnya tertarik pada bagaimana

penciptaan benda-benda di alam, dengan tidak secara filosofis. Mengapa benda-benda

tersebut diciptakan atau untuk tujuan apa mereka hadir bukanlah apa yang ingin dia

ketahui. Walau begitu, dia tidak memandang bahwa berbagai isu semacam itu sebagai

sesuatu yang tidak bermakna atau tidak relevan; bagaimanapun, dia melewatkan

sebagian besar waktunya untuk memenuhi keingintahuan metafisik dan teologisnya1.

Newton memandang berbagai masalah tersebut sebagai pertanyaan-pertanyaan yang

Page 14: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

jawabannya tidak diperoleh melalui observasi yang teliti dan interogasi eksperimental

terhadap alam. Berdasarkan berbagai tulisan alkemis dan religius yang dibuatnya, yang

beberapa diantaranya benar-benar mengkaji berbagai hal tersebut secara ilmiah, jelas

sekali bahwa dia percaya bahwa beberapa pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan

metode lain. Saat perjalanan kita mengarungi sejarah tiba di masa sekarang, kita akan

menemukan bahwa beragam teori dan ide tentang semesta dan kehidupan di masa

sekarang ini sama kisruhnya dengan masa lalu. Saat kita mulai mempelajari sudah

sejauh mana para pemikir dan ahli di jaman sekarang mengkaji tentang semesta dan

seisinya, saya sangat yakin, bahwa banyak di antara anda yang akan merasa terkejut dan

kagum saat melihat bagaimana kita telah mempelajari rahasianya dan kemudian betapa

sedikitnya hal yang telah kita ketahui. Newton dianggap telah mempersempit tujuan dari

para filusuf alami, tetapi dia melakukannya untuk sesuatu yang berarti, dimana ia untuk

pertama kalinya dapat membatasi perhatian mereka ke dunia masalah yang dapat

terpecahkan. Dengan mempersempit tujuannya, dia dapat membuat pengakuan luar

biasa dimana yang ia istilahkan spekulasi yang tak pasti yang sangat dicintai oleh

pendahulunya “hipotesis”, tidak diperlukan dalam kegiatannya. Ada bukti yang

menggelikan mengenai cara mendapatkan ‘Hukum Alam’, atau teori ilmiah, yaitu

dengan mengalaminya sendiri: penyelidikan percobaan. Metode ilmiah ini masih kita

gunakan sampai saat ini. Terlihat jelas suatu cara yang dilakukan dimana sulit

membayangkan orang lain dapat memikirkannya secara berbeda – tetapi kita bisa.

Tradisi Aristotelian telah mendorong untuk melakukan observasi tetapi bukan

percobaan. Ketika lawan Galileo dihadapkan pada bukti observasi yang dibuat dengan

teleskopnya, pada pertamanya mereka mempertahankan bahwa itu tidak dapat dipercaya

karena distorsi kenyataan yang dibuat oleh lensa serta benda-benda observasi lainnya.

Ide untuk memanipulasi kejadian untuk mendapatkan informasi tentang dunia adalah

ide yang asing bagi para tetua. Ide ini berkembang di Eropa yang dipengaruhi para

pematung dan mekanik seperti juga yang dialami para filusuf alami. Metode Newton

mengijinkannya untuk menyelidiki sifat dari sebuah fenomena melalui percobaan

terkontrol untuk mencoba idenya secara sistematik. Banyak rekan seangkatan Newton

yang masih ragu dalam menentukan sifat dari sesuatu berdasarkan data pengalaman

praktis daripada beberapa prinsip yang menyangkut filosofi. Keraguan mereka tidak

seluruhnya tak berdasar. Mereka percaya, seperti semua ide klasik tentang tujuan dari

Page 15: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

sesuatu cenderung akan mendorong seseorang untuk percaya, bahwa tidak ada

penafsiran unik dari observasi yang dilakukan seseorang. Hal ini mendorong timbulnya

bermacam-macam spekulasi tanpa motivasi untuk menentukan penjelasan yang unik

dan benar. Malah, Newton tidak menentang penafsiran atau spekulasi seperti itu, tetapi

hanya untuk mereka yang akan menggunakan hipotesis semacam itu sebagai alasan

untuk tidak melakukan percobaan nyata ketika hal tersebut memungkinkan.

Ketidaksukaannya kepada ‘hipotesis’ merupakan reaksi normal seseorang yang sedang

dirasuki sesuatu yang superior dalam membedakan yang benar dari yang salah.

Semenjak itu, pernyataan umum filosofis tidak lagi menerima status ‘Hukum

Alam’. Hanya pernyataan yang telah melewati pemeriksaan percobaan dengan sejumlah

fakta pengalaman, akan menerima penghargaan. Newton menyelesaikan pemisahan

antara arti dan metode dari ilmu.

Perbedaan antara ilmu Newtonian dan ‘hipotesis’ digambarkan secara jelas

dengan penemuan kedua Newton yang hebat: fungsi dari matematik. Ini adalah metode

dimana kemungkinan baru akan dikembangkan untuk dites melalui percobaan. Fisika

Newtonian adalah fisika matematika. Pada semua penyelidikannya, Newton terlihat

menggambarkan ‘Hukum Alam’ dengan istilah matematika, sehingga mereka tidak akan

tidak jelas.

Apabila matematika yang diperlukan tidak dapat ditemukan, dia membuatnya

sendiri. Dengan cara ini, beberapa perangkat matematika yang penting yang ditemukan

diperkenalkan ke ‘udang persenjataan’para ahli fisika. Salah satu alat terkuat ialah

kalkulus, dimana perubahan yang terus menerus digambarkan melalui matematik.

Setelah diberikan rancangan permulaan, masa depan bisa diramalkan atau dirancang

ulang berdasarkan masa lalu. Langkah ini melengkapi perubahan perhatian sedikit demi

sedikit pada pola piker ilmuwan tentang ‘alam’ sebenarnya dari dunia yang mereka

pelajari.

Diantara banyak prestasi Newton, ada satu yang masih dalam tinjauan, yang

merupakan penemuan terbesar untuk pemikiran di masa depan tentang ‘Hukum Alam’

ialah ‘Hukum Gravitasi’.

Pada penemuan ini, Newton menggunakan dengan baik penemuan penting

sebelumnya tentang pergerakan angkasa yang dibuat oleh Kepler dan yang lainnya.

Newton menyadari hukum semacam ini pada pertengahan 1660. Pada masa kreatif ini,

Page 16: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

ia menulis hampir satu abad kemudian bahwa, “Saya menarik kesimpulan bahwa

kekuatan yang menjaga planet-planet pada orbitnya pasti [harus] berbanding terbalik

[sama] dengan luas dari jarak mereka dengan pusat dimana mereka berevolusi”.

Akan tetapi, versi tertulis pertama dari hukum gravitasi Newton yang ditemukan,

dimuat di sebuah naskah tanpa judul dan tidak dipublikasikan yang sekarang diberi

judul On Circular Motion yang mungkin ditulis pada tahun 1665 masehi. Naskah inilah

yang disebutkan Newton dalam korespondensinya dengan Halley atas perhatiannya

terhadap Hooke, dengan menghormati penemuan hukum luas-terbalik. Di sini, Newton

yang berusia 23 tahun menarik kesimpulan ‘Hukum Luas-Terbalik’ dari ‘hukum’ ketiga

Kepler tentang pergerakan planet. Newton juga menggunakan definisi dari kekuatan

sentripetal yang diperlukan untuk menjaga gerakan berputar” dan menyimpulkan

bahwa, “Karena di planet utama berpangkat tiga dari jarak mereka dari Matahari

berbanding terbalik dengan luas dari jumlah revolusi pada waktu yang ditentukan

(hukum ketiga Kepler): usaha yang berkurang dari Matahari akan berbanding terbalik

dengan luas dari jarak dengan Matahari”.

Dengan memperkenalkan elemen kesatuan nilai ini dalam sebuah formula

matematika, Newton mengambil langkah maju yang dramatis. Dia mengklaim bahwa

semua tubuh, baik mereka di angkasa atau di luar angkasa adalah subjek yang sama dari

‘Hukum Alam’. Mereka semua merasakan kekuatan intrinsik yang sama dari gaya

gravitasi tanpa peduli massa atau golongannya.

Dengan menyatukan semua efek dari gravitasi, Newton bertanggungjawab

dalam mengidentifikasi ‘G’ sebagai ‘Kesatuan Nilai Alam’ di semua ‘Hukum Alam’.

Kesatuan nilai ini masih dapat dipercaya sampai saat ini. Walaupu teori Newton tentang

gaya gravitasi telah tersirat dalam teori Einstein tentang relativitas umum pada tahun

1915, teori baru ini masih memakai ‘kesatuan nilai’ G Newton pada kapasitas yang

sama.

Apa yang dimaksud ketika kita mengatakan bahwa mengukur adalah sebuah

‘Kesatuan Nilai Alam’? Ini berarti itu adalah identitas dari sebuah tubuh yang mandiri

dimana massa adalah M dan m, mandirinya semua properti fisik mereka dan semua

kondisi fisik – waktu dan tempat pengukuran, temperatu dari laboratorium, dan sbg.

Pengidentifikasian pengukuran semacam itu dimaksudkan untuk menempatkan ilmu

pengetahuan di jalan yang berhasil. Sekarang hal itu terpusat pada sebuah pandangan

Page 17: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

dimana sebagian besar bagian pandangan kita tentang struktur dari alam semesta

terkandung pada nilai numerik sejumlah kecil ‘Kesatuan Nilai Alam’ yang pokok

dimana G Newton masih termasuk di dalamnya. Sejumlah nilai tertentu dimana jumlah

diteliti untuk diambil, yang memberikan Alam kita kualitas fisik khusus. Walaupun, kita

tidak tahu mengapa kesatuan nilai Alam mengandung nilai numerik khusus yang ada.

Pengenalan Newton tentang kesatuan nilai universal gravitasi mengangkat poin penting

lainnya. Ketergantungan yang sebanding terhadap massa dan pemisahan adalah

hubungan yang ditentukan secara teori yang berdasarkan prinsip dasar yang lebih

banyak lagi, tetapi nilai dari sebuah keseimbangan kesatuan nilai hanya bisa didapat

melalui penelitian. Pemisahan ‘Hukum Alam’ menjadi ketergantungan fungsional

antara jumlah (di antara gaya, massa, dan jarak) dan kesatuan nilai universal yang

proporsional, adalah ciri-ciri berkelanjutan ilmu pengetahuan dimana kita akan kembali

lagi.

Dikatakan cukup bahwa tujuan dari para ahli fisika adalah untuk mengurangi

jumlah ‘Kesatuan Nilai’ sampai titik minimum, dimana nilai harus ditentukan melalui

penelitian yang sistematis dengan teori mereka. Dorongan ekonomi ini mencari dengan

menunjukan apa yang kita pikirkan sebelumnya sebagai ‘Kesatuan Nilai Alam’ yang

mandiri, ternyata berhubungan satu sama lain, atau ke jumlah mendasar yang

bermacam-macam. Bagi para leluhur, dunia adalah organisme hidup, tetapi bagi

Newton dan pengikutnya itu adalah suatu kesatuan mekanis – seperti hiasan dari

sebuqah jam raksasa. Pekerjaannya murni, tepat, mekanis, dan matematis. Sekali dibuat

untuk bergerak oleh yang Membuat, mereka terus bekerja mengikuti jalan pemikiran

sendiri yang tak bisa ditawar.

Diana Tuhan dari para Scholastics adalah Omega, sang akibat akhir; Tuhan dari

Newto adalah Alpha, sebab awal dari semuanya. Kepercayaan yang sangat kuat ini yang

menentukan karakter dunia berhutang banyak kepada pemikiran religius pada jaman itu.

Pemikiran umum orang Kristen melihat hanya ada satu Tuhan yang menentukan

‘Hukum Alam’ dan menegakkannya dengan kekuatannya, yang memicu kepercayaan

kuat yang rasional, konsisten, dan dapat ditebak oleh alam. Bagaimanapun juga, hal itu

dapat dikenali oleh hukum ini telah dikejar dan ditemukan setidaknya sebagian karena

kepercayaan yang ‘Memberi – Hukum” Deity nyata. Sebagian perseteruan panjang

Newton dengan Leibniz dikarenakan ide ini, dimana Leibniz mempunyai pikiran yang

Page 18: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

menghina Tuhan karena mereka memberi Deity kesempatan untuk campur tangan di

alam setelah kejadian pertama Penciptaan.

Gambaran universal Newton yang pertama tentang fenomena alami digembar-

gemborkan oleh pendukung prinsipnya yang telah menyingkap hukum pokok alam.

Penyingkapan atas properti universal itulah yang memberikan dukungan ke pembela

religius William Whiston, yang menentang memberikan kesaksian kepada persatuan

dan Pencipta, tetapi kepada Pencipta yang unik. Hal itu terlalu luar biasa untuk dilihat

dari setiap situasi selain para realis dan menjadi dorongan utama paradigma mekanis

yang baru dari mesin jam dunia, yang berjalan untuk memastikan aturan matematis.

Setelah melihat fondasi dari pendekatan ke ilmu yang secara tersirat memiliki karakter

para ahli ‘Berbicara – Inggris’ semenjak itu – perhatian diberikan untuk semua yang

menggambarkan gambaran mekanis. Pendekatan kontinental secara tradisional menjadi

lebih abstrak, tidak memerlukan sifat model mekanis dari fenomena yang rumit sebelum

diklaim telah dimengerti. Sebuah gambaran matematika abstrak terkurangi. Hasrat

Inggris untuk menggambarkan model adalah ciri-ciri psikologis yang terutama diwakili

oleh Henri Poincar pada awal abad 20. Sebagai perwakilan yang berbeda dari hasrat

Prancis untuk pemikiran yang abstrak, dia mengaku bahwa tidaklah perlu untuk

mengurangi apapun untuk analogi mekanis yang sangat dicintai oleh para peneliti

Inggris.

Kecintaan terhadap analogi mekanis sebagai alat untuk menjelaskan konsep fisik

abstrak yang rumit , adalah kebaikan dan keburukan, yang masih mendominasi

kepopuleran ilmu pengetahuan dalam bahasa Inggris. Ini, dalam berbagai cara mewarisi

gaya Newtonian: pengurangan dari kebenaran besar tentang cara kerja Alam dengan

menggunakan percobaan mekanis sederhana, dan percaya kepada paradigma bahwa

Alam adalah mekanisme yang sangat hebat – dan dalam pandangan bahwa Tuhan,

seperti Newton, adalah orang Inggris.

Pendekatan Newton pada penyelidikan Alam membawa kemajuan tunggal pada

pengetahuan manusia akan cara kerja Alam semesta yang telah dipengaruhi oleh satu

orang. Tetapi publikasi dari Philosophiae naturalis principia mathematica yang

monunmental pada tahun 1687 dan Optiks (dalam bahasa Inggris) pada tahun 1704,

telah membuat lebih dari sebuah revolusi pada pemikiran sientifik. Itu mengubah

pemikiran yang non – ilmuwan sekalipun.

Page 19: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

Principia menjadi buku ‘sekte’ ilmuwa yang pertama (ini adalah, buku yang membaca

tentang, tetapi tidak membaca), dan menciptakan apa yang kami namakan

‘Newtonianism’. Hal ini memiliki banyak konsekuensi, yang paling menarik

diantaranya adalah dimulainya pempopuleran ilmu pengetahuhan melalui publikasi

penjelasan mendasar yang dirancang untuk orang awam. Sejumlah buku yang ditulis

pada pertengahan pertama abad ke 18 untuk memuaskan ketertarikan public akan

Newton dan temuannya. Pada permulaan tahun di abad itu, Newton telah membangun

reputasi public yang tak tertandingi oleh semua ilmuwan Inggris sebelumnya. Dimana

intelektual masa lalu telah tiba pada kesimpulan pokok yang menyangkut masalah Alam

semesta dengan pernyataan yang kompleks dan kurang jelas, penglihatan Newton

sangat luar biasa dimana ia memakai objek yang sederhana dan biasa. Contohnya,

hukum dari optic diambil dari prisma sederhana, hukum gerak ditemukan dengan

menjatuhkan benda ke tanah (bahkan apel, mungkin). Publik umum tidak mengerti

penemuan ini (yang hanya disajikan untuk menambah mereka terpesona, sama seperti

efek yang didapatkan oleh Einstein, tidak seperti kasus Darwin dimana public dapat

mengerti dengan terlalu baik apa yang ia temukan), tetapi orang awam ingin mengetahui

apa hal baru yang disebut ‘Newtonianism” itu.

Page 20: Sejarah Fisika-mengenal Kehidupan Issac Newton

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Isaac Newton merupakan ilmuwan terbesar sepanjang masa yang telah

memberikan sumbangan terhadap fisika berupa penemuan – penemuan seperti hukum –

hukum pada gerak benda yang kita gunakan dan terapkan pada kehidupan sehari – hari..

Newton juga melahirkan teori tentang asal muasal bintang-bintang di langit seperti yang

kita ketahui sekarang. Tak aneh jika kemudian ia juga dikenang sebagai astronom besar.

Selain itu juga berawal dari jatuhnya buah apel yang menimpanya, Newton berhasil

merumuskan Hukum Gravitasi Universal.

Dengan segala karya yang telah ia buat serta teka-teki alam yang sudah dia

pecahkan, Isaac Newton memang sangat pantas menyandang gelar ilmuwan besar. Dan

Newton dikenal dan diakui sebagai ilmuwan terbesar sepanjang masa.

B. SARAN

Isaac Newton hanya manusia, kitapun manusia. Newton bisa menjadi ilmuwan

terbesar sepanjang masa dan juga menjadi astronom besar karena dia cerdas, kreatif,

ide-idenya brilian dan tidak mudah putus asa. Bila kita ingin menjadi terkenal seperti

Newton serta dapat menemukan penemuan yang sangat bermanfaat seperti Newton,

maka kita pun harus kreatif, rajin belajar, kritis, aktif, dan tidak malas.

Selamat menemukan tantangan-tantangan untuk menjadi seseorang yang brilian

dan dikenang dapat sepanjang masa.

DAFTAR PUSTAKA:

Id.wikipedia.org/wiki/Isaac-Newton

Politisimuslim.wordpress.com/dunia mekanika-newton

Alfurqon, Ahmad. www. Fisikanet.ipi.go.id/utama.cgi