sejarah fisika
TRANSCRIPT
TUGAS SEJARAH FISIKA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Fisika
Desen pengampu : Prof. Dr. H Widha Sunarno, M.Pd
Disusun Oleh:
RATNA ARI WIDYANINGSIH
(K2309062)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
SEJARAH FISIKA
GERAK
Percepatan (acceleration)
Pada umumnya kecepatan menyatakan seberapa cepat kecepatan sebuah benda
berubah. Percepatan dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Percepatan rata-rata (average acceleration)
Didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan
untuk perubahan ini.
percepatanrata−rata (a )= peruba hankecepatan (∆v )waktu yangdiperlukan (∆ t )
Percepatan merupakan besaran vector, tetapi untuk gerak satu dimensi,
kita hanya perlu menggunakan tanda plus atau minus untuk menunjukkan
arah relative terhadap sistem koordinat yang dipakai.
- Percepatan sesaat (instantaneous acceleration)
Didefinisikan sebagai perubahan kecepatan yang sangat kecil selama
selang waktu yang sangat pendek.
percepatansesaat (a )= lim∆t →0
∆v∆ t
Ketika kecepatan naik dengan nilai mutlak terhadap waktu, gerak ini disebut
mengalami percepatan (acceleration). Tetapi saat kecepatan turun dalam nilai
mutlak terhadap waktu, gerak ini disebut mengalami perlambatan (decelerated).
Gerak dengan percepatan constant
Suatu gerak dimana memiliki kecepatan constant atau mendekati constant,
yaitu percepatan tidak berubah terhadap waktu dengan lintasan gerak yang
lurus disebut gerak lurus beraturan. Dalam hal ini percepatan sesaat dan
percepatan rata-rata adalah sama.
Persamaan gerak lurus beraturan yang menghubungkan posisi, kecepatan,
percepatan, dan waktu, jika percepatan constant:
v=v0+at
x=x0+v0t+12a t2
v2=v02+2a (x−x0 )
v=v+v 0
2
Persamaan-persamaan ini hanya berlaku ketika percepatannya constant. x
menyatakan posisi, bukan jarak, dan x−x0 adalah perpindahan.
Gerak jatuh bebas (falling bodies)
Aristoteles pada tahun 384-322 menyatakan bahwa benda yang
beratnya sepuluh kali benda lain akan sampai ke tanah sepersepuluh waktu
dari waktu benda yang lebih ringan. Dengan kata lain benda-benda yang
jatuh,semakin berat benda tersebut maka akan semakin cepat jatuh. Pernyataan
Aristoteles ini bertahan hingga tahun 1600. Karena sampai saat itu belum ada
ilmuan yang memberikan pernyataan tentang gerak jatuh bebas.
Galileo Galilei
Pada tahun 1564-1642 Galileo Galilei melakukan berbagai
pengamatan tentang gerak jatuh bebas. Sumbangan penting Galileo berkaitan
dengan bidang mekanika. Pada waktu itu berkembang gagasan Aristoteles
yang menyatakan bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat
dibandingkan dengan benda yang lebih ringan. Galileo adalah yang pertama
kali menunjukan dengan percobaannya sendiri bahwa benda-benda yang jatuh
bergerak dengan percepatan yang sama. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan
percobaan yang dilakukannya pada bola yang meluncur menuruni bidang
miring dengan kemiringan yang bervariasi. Dengan menggunakan sebuah
benda miring, Galileo mampu mengurangi percepatan bola, sehingga
menghasilkan gerak yang cukup pelan untuk diukur dengan instrumen yang
tersedia pada saat itu. Galileo Galilei menggelindingkan bola di atas bidang
miring dengan berbagai sudut dan mengukur selang waktu yang ditempuh
untuk mencapai tanah. Dengan percobaan ini Galileo mengambil kesimpulan
mengenai benda jatuh bebas karena bola yang jatuh bebas sama dengan bola
yang menggelinding pada bidang vertical.
Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan
percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo
menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan
yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara
berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang
memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan
udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda
ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh
dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa
untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan
sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu
persamaan GLBB. Walaupun demikian, Galileo adalah orang pertama yang
menurunkan hubungan matematis.
Galileo mengetahui bahwa gesekan udara bekerja pada benda jatuh,
walau demikian beberapa benda (beratnya berbeda) yang ia jatuhkan sampai
di tanah pada saat hampir bersamaan. Legenda mengatakan bahwa suatu
waktu Galileo menjatuhkan beberapa benda dari puncak menara Pisa, dan
pengamat ditanah mencatat bahwa benda-benda itu sampai di tanah pada saat
yang bersamaan. Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya
hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama.
Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang disebabkan oleh
gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2.
Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang
disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya
menuju pusat bumi.
a) sebuah bola dan kertas yang
ringan dijatuhkan pada saat yang
sama; b) percobaan yang sama
diulangi, tetapi dengan kertas
yang berbentuk gumpalan.
sebuah batu dan bulu ayam
dijatuhkan dari ketinggian yang
sama. a) di udara; b) di ruang
hampa
Tiga puluh tahun kemudian, Robert Boyle menemukan pompa
vakum. Karena itu sangat mudah saat ini untuk membuktikan kesimpulan
Galileo dengan menjatuhkan benda-benda dengan berat berbeda di dalam
suatu ruang vakum, dimana pengaruh hambatan udara disingkirkan. Bulu
ayam yang ringan dan bola yang jauh lebih berat selalu berada pada posisi
yang sama dan jatuh di dasar ruang vakum pada saat yang bersamaan dengan
kelajuan sama.
Pada tanggal 2 Agustus 1971, versi baru percobaan ini dilaksanakan
di permukaan bulan oleh astronot David Scott. Dengan kondisi permukaan
bulan yang mendekati vakum sempurna, David menjatuhkan sehelai bulu
ayam dan sebuah palu. Ditonton oleh pemirsa televisi di seluruh dunia terlihat
bahwa keduanya jatuh pada saat bersamaan sampai di permukaan bulan.
Gerak parabola (projectile motion)
Galileo adalah orang yang pertama kali yang mendiskripsikan gerak
peluru secara akurat. Ia menunjukkan bahwa gerak tersebut bias dipahami
dengan menganalisa komponen-komponen horizontal dan vertical gerak
tersebut secara terpisah. Ini merupakan analisis inovatif, tidak pernah
dilakukan oleh siapapun sebelum Galileo. Analisis ini juga ideal karena tidak
memperhitungkan hambatan udara. Salah satu hasil analisis, Galileo
menyatakan bahwa sebuah benda yang dilepaskan dengan arah horizontal
akan mencapai lantai pada saat yang sama dengan sebuah benda yang
dijatuhkan secara vertical.
Terdapat dua asumsi apabila kita membahas gerak projectile:
- Pengaruh hambatan udara dapat diabaikan
- Mengasumsikan bahwa percepatan gravitasi g constant selama gerak
berlangsung dan memiliki arah ke bawah.
Dengan asumsi ini kita menemukan bahwa lintasan projectile, yang kita sebut
dengan istilah lintasan, selalu berbentuk parabola. Sehingga gerak projectile
merupakan gerak parabola. Contohnya gerakan peluru yang ditembakkan
dengan sudut elevasi tertentu maka bentuk lintasannya adalah parabola.
Gerak dua dimensi dengan dengan perceptan constant dapat dianalisis
sebagai kombinasi antara dua gerak yang terpisah dalam arah x dan y dengan
percepatan masing-masing ax danay. Gerak projectile merupakan kasus
khusus dari gerak dua dimensi dengan percepatan constant dan dapat
diperlakuka sesuai hal itu dengan percepatan nol dalam arah x, dan a y=−g
dalam arah y. jadi saat menganalisis gerak projectile, anggaplah gerak tersebut
sebagai superposisi dua gerak:
1. Gerak dengan kecepatan constant dalam arah horizontal, dan
2. Gerak jatuh bebas dalam arah vertical.
Komponen horizontal dan vertical dari gerak projectile sepenuhnya saling
tidak mempengaruhi dan dapat diperlakukan secara terpisah, dengan waktu t
sebagai variable umum untuk kedua komponen tersebut.
Gerak melingkar
Sebuah benda yang bergerak pada lintasan melingkar dengan
kecepatan constant dikatakan mengalami gerak melingkar beraturan.
Walaupun sebuah benda bergerak dengan kecepatan constant dalam lintasan
lingkaran, benda tersebut tetap mengalami percepatan. Percepatan bergantung
pada perubahan yang terjadi pada vector kecepatan. Oleh karena kecepatan
merupakan besaran vector, ada dua cara percepatan dapat terjadi dengan
perubahan besar kecepatan dan/atau perubahan arah kecepatan. Situasi yang
kedua terjadi ketika benda bergerak dengan kecepatan constant dalam lintasan
melingkar. Vector kecepatan selalu bersinggungan terhadap lintasan benda
dan tegak lurus dengan jari-jari lintasan melingkar. Vector percepatan pada
gerak melingkar beraturan selalu tegak lurus lintasan dan selalu menuju ke
pusat lingkaran. Percepatan ini disebut percepatan sentripetal dan besarnya
adalah:
ac=v2
r
Gerak melingkar dengan kecepatan constant terjadi jika gaya total
pada benda yang diberikan menuju pusat lingkaran. Jika gaya total tidak
diarahkan menuju pusat lingkaran, melainkan dengan sudut tertentu, gaya
tersebut mempunyai dua komponen. Komponen yang menuju pusat lingkaran,
menyebabkan percepatan sentripetal dan mempertahankan gerak benda dalam
lingkaran. Komponen tangen terhadap lingkaran tersebut, bekerja untuk
menaikkan atau menurunkan laju, dan dengan demikian menghasilkan
komponen percepatan yang merupakan tangen terhadap lingkaran (percepatan
tengensial). Komponen tangensial dari percepatan sama dengan perubahan
besar kecepatan benda:
a t=∆ v∆ t
Percepatan tangensial selalu menuju ke arah tangen dari lingkaran, dan
merupakan arah gerak (partikel terhadap v) jika laju bertambah. Jika laju
berkurang percepatan tengensial menunjuk arah yang antiparalel terhadap v.
Dalam kedua kasus tersebut, percepatan radial dan percepatan tangensial
selalu tegak lurus satu sama lain, dan arah keduanya terus berubah sementara
benda bergerak sepanjang jalur melingkarnya.