sejarah dan perkembangan serta manfaat

32
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SERTA MANFAAT KELAPA SAWIT MAKALAH Ditulis Untuk Memenuhi Tugas TPKS Spesialisasi Mesin Perawatan Program Studi Teknik Mesin OLEH : KELOMPOK 1 1. IMMANUEL H. SARAGIH NIM : 1005012151 2. FRANKLIN P. SIREGAR NIM : 1005012138 3. WILSEN LATUNDA GINTING NIM : 1005012203 4. JULIUS ANDRI ANTO NIM : 1005013309 5. DEDY BOY PANGARIBUAN NIM : 1005012128 JURUSAN TEKNIK MESIN

Upload: rahman-sonowijoyo

Post on 06-Aug-2015

141 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SERTA MANFAATT MESIN POLMED

TRANSCRIPT

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SERTA MANFAAT

KELAPA SAWIT

MAKALAH

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas TPKS

Spesialisasi Mesin Perawatan

Program Studi Teknik Mesin

OLEH : KELOMPOK 1

1. IMMANUEL H. SARAGIH NIM : 10050121512. FRANKLIN P. SIREGAR NIM : 10050121383. WILSEN LATUNDA GINTING NIM : 10050122034. JULIUS ANDRI ANTO NIM : 10050133095. DEDY BOY PANGARIBUAN NIM : 1005012128

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2012

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena atas

berkat dan rahmat-Nya kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca mengetahui “Sejarah Dan

Perkembangan Kelapa Sawit”. Makalah ini kami buat dari pengamatan berbagai

sumber.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum

sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kepada

pembaca.

Penulis

KELOMPOK 1

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1B. Perumusan Masalah 1C. Tujuan 2D. Manfaat 2E. Teknik Pengumpulan Data 2

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 3

KELAPA SAWIT

A. Asal-Usul Tanaman Kelapa Sawit 3B. Sejarah dan Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit 4

di Indonesia

BAB III MANFAAT KELAPA SAWIT 7

BAB IV KARAKTERISTIK TANAMAN KELAPA SAWIT 12

BAB V KARAKTERISTIK MINYAK KELAPA SAWIT 16

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kelapa Sawit Varietas Deli-Dura 4

Gambar 2 Manfaat daging buah dan biji kelapa sawit 8

Gambar 3 Cangkang kelapa sawit 9

Gambar 4 Bagan Manfaat Cangkang Kelapa Sawit 10

Gambar 5 Bagan Manfaat dari kelapa sawit 11

Gambar 6 Kelapa sawit Nigrescens 13

Gambar 7 Kelapa sawit Albescens 14

Gambar 8 Kelapa Sawit Virencens 14

Gambar 9 Pembagian Kelapa Sawit berdasarkan besar tipisnya 15

cangkang

Gambar 10 Tabel ukuran asam lemak minyak kelapa sawit 18

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil

minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).

Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan

dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Kebanyakan orang belum mengetahui tentang kelapa sawit secara

meluas. Diantaranya tentang sejarah, perkembangan dan manfaat kelapa

sawit. Oleh karena itu, maka kami mencoba membuat sebuah makalah

tentang kelapa sawit.

B. Perumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah ini dipaparkan beberapa hal mengenai

tentang kelapa sawit. Untuk memfokuskan pembahasan tersebut maka

ditetapkanlah atau ditarik beberapa masalah-masalah yang ada tentang

sejarah dan perkembangan kelapa sawit.

Batasan-batasan masalah yang akan dibahas antara lain :

1. Bagaimana sejarah dan perkembangan kelapa sawit ?

2. Apa sajakah manfaat dari tanaman kelapa sawit ?

3. Bagaimana karakteristik tanaman kelapa sawit ?

4. Bagaimana karakteristik minyak kelapa sawit ?

1

C. Tujuan

Adapaun tujuan penulisan makalah ini yakni :

1. Untuk membantu pembaca mengetahui sejarah dan perkembangan

kelapa sawit.

2. Mampu mengenali dan menganalisa bagaimana karakteristik

tanaman kelapa sawit yang bagus.

3. Mengetahui bagaimana karakteristik minyak tanaman kelapa sawit.

4. Mengetahui manfaat tanaman kelapa sawit.

D. Manfaat

Makalah ini diharapkan berguna bagi :

1. Penulis sendiri. Dimana dalam penulisan makalah ini dapat

menambah wawasan tentang tanaman kelapa sawit.

2. Pembaca, dimana jika pembaca menbaca makalah ini dapat

menambah wawasan sipembaca tentang tanaman kelapa sawit.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Melakukan diskusi dengan teman satu kelompok.

2. Pengambilan data dari internet.

2

BAB II

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT

A. ASAL-USUL TANAMAN KELAPA SAWIT

Kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada

juga tanaman tersebut berasal dari Amerika, yakni dari Brazilia. Zeven

menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal dari daratan tersier, yang

merupakan daratan penghubung yang terletak diantara Afrika dan Amerika.

Kedua daratan ini kemudian terpisah oleh lautan menjadi benua Afrika dan

Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini tidak lagi

dipermasalahkan orang.

Di luar benua Afrika, kelapa sawit mulai diperhitungkan sebagai tanaman

komoditas ( penghasil produk dagangan ) sejak Revolusi Industri bergaung

keras di Eropa. Saat itu, di Eropa mulai bermunculan industri atau pabrik

(antara lain industry sabun dan margarin) yang membutuhkan bahan

mentah/bahan baku untuk operasionalnya.

Saat ini kelapa sawit telah berkembang pesat di Asia Tenggara,

khususnya di Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika Barat atau

Amerika yang dianggap sebagai daerah asalnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke

Indonesia pada tahun 1884 hanya sebanyak 4 batang yang berasal dari Bourbon

( Mauritus ) dan Amsterdam. Keempat batang bibit kelapa sawit tersebut

ditanam di kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatera

Utara. Maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".

3

Gambar 1

Kelapa Sawit Varietas Deli-Dura

B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TENAMAN KELAPA

SAWIT DI INDONESIA

Menurut Hunger (1924) pada tahun 1869 Pemerintahan Kolonial Belanda

mengembangkan tanaman kelapa sawit di kabupaten Muara Enim dan pada

pada tahun 1970 di Musi Hulu propinsi Sumatera Selatan.

Pelopor perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet yang

berasal dari Belgia. Beliau pada tahun 1911 membudidayakan kelapa sawit

secara komesial dalam perkebunan Sungai Liput (Aceh) dan Pulu Raja

(Asahan).

Pada masa penjajahan Belanda pertumbuhan perkebunan besar tanaman

kelapa sawit berkembang sangat cepat sehingga menguntungkan perekonomian

pemerintahan Belanda.

Pada masa penjajahan Jepang 1942, pemerintah pendudukan meneruskan

perkebunan kelapa sawit ini dan hasilnya dikirim ke Jepang sebagai bahan

mentah industri perang. Kemudian semua terhenti karena terjadinya serangan

4

sekutu pada tahun 1943. Pada tahun 1947 Pemerintah Belanda merebut kembali

dua pertiga dari perkebunan yang pernah dikuasai kelaskaran. Kemudian

menjelang akhir tahun 1948 maskapai-maskapai perkebunan asing hampir

memperoleh perkebunan mereka masing-masing dan menjadi milik mereka

kembali. Pada akhir tahun 1957 seluruh perusahaan milik maskapai Belanda

diambil alih oleh Pemerintah Indonseia. Namun milik perusahaan Inggris,

Prancis, Belgia, dan Amerika dikembalikan lagi kepada miliknya pada akhir

Desember 1967.

Pada masa pemerintahan Orde Lama relatif perkebunan sawit sangat

terlantar, karena tidak ada peremajaan dan rehabilitasi pabrik. Akibatnya

produksi sangat menurun drastis dan kedudukan Indonesia di dipasar

internasional sebagai pemasok minyak sawit nomor satu terbesar sejak tahun

1966 telah digeser oleh Malaysia hingga sekarang ini.

Pada masa Orde baru telah mulai membangun kembali perkebunan

kelapa sawit secara besar-besaran dengan mengadakan peremajaan dan

penanaman baru. Selanjutnya pemerintah telah bertekad pula membangun

perkebunan kelapa sawit dengan mengembangkan melalui berbagai pola.

Sejak 1975 muncul berbagai pola pengembangan kelapa sawit seperti pola Unit

Pelaksana Proyek (UPP) dan Proyek Pengembangan Perkebunan Rakyat

Sumatera Utara (P3RSU). Kemudian proyek PIRBUN (Perusahaan Inti Rakyat

Perkebunan) sejak 1977/1978, antara lain: PIR Khusus, PIR Berbantuan.

Selanjutnya sejak tahun 1986 muncul lagi PIR TRANS. Sejak 1984 berdasarkan

Surat Keputusan Mentri Pertanian No.853/1984, pengembangan perkebunan

besar kelapa sawit dilakukan dengan pola PIR. Pembangunan perkebunan

diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan keja, meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara.

Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru untuk perkebunan.

Sampai pada tahun 1980, luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi

CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton. Sejak itu lahan perkebunan kelapa

5

sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini

didukung oleh kebijakan Pemerintah yang melaksanakan program Perusahaan

Inti Rakyat Perkebunan (PIR – BUN).

Luas areal tanaman kelapa sawit terus berkembang dengan pesat di

Indonesia. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia hingga tahun 1993

diperkirakan telah mencapai 1,6 juta hektar dan jumlah produksi minyak kelapa

sawit Indonesia pada tahun 1993 dalam bentuk CPO berkisar 3,7 juta ton. Hal

ini menunjukkan meningkatnya permintaan akan produk olahannya. Ekspor

minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda, India, Cina, Malaysia

dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit (PKO) lebih banyak

diekspor ke Belanda, Amerika Serikat dan Brasil.

Diperkirakan produksi minyak sawit Indonesia sudah mencapai 280 juta

ton pertahun, atau 30 % dari produksi minyak nabati dunia. Minyak sawit

Indonesia juga sudah menguasai 32 % pasar minyak nabati lainnya, seperti

minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang sebelumnya menjadi penguasa

pasar minyak nabati dunia.

6

BAB III

MANFAAT KELAPA SAWIT

Kelapa sawit memiliki berbagai macam manfaat bagi industri pangan

maupun non pangan. Bagian yang paling utama diolah dan dimanfaatkan adalah

bagian daging buah tanaman kelapa sawit. Dalam industri pangan daging buah

tanaman kelapa sawit diolah agar bisa dimanfaatkan menjadi :

1. Minyak goreng ( olein )

2. Margarine

3. Cocoa butter

4. Lemak kue

5. Vanaspati

merupakan minyak lemak yang digunakan untuk berbagai keperluan

dibeberapa negara Timur Tengah dan Indo Pakistan. Tekstur yang

diinginkan berbeda untuk konsumen yang berbeda.

Misalnya : konsumen Negara Pakistan lebih menyukai tekstur Kristal

yang Grainy namun tetap ada kesan berminyak (cair) sedangkan untuk

konsumen Negara India lebih menyukai tekstur grainy, tetapi kering, dan

rapuh/ mudah hancur (crumbly). Vanaspati umumnya memiliki titik leleh

37-390C. Vanaspati dibuat dengan teknologi percampuran antara

Hydrogenated Palm dengan minyak kelapa sawit atau palm stearin

dengan minyak kelapa sawit.

Selain untuk industri pangan, minyak kelapa sawit juga diolah agar bisa

dimanfaatkan menjadi ;

1. Sabun,

2. Deterjen,

7

3. BBM ( biodiesel ),

4. Pelumas,

5. Gliserin,

6. Strearin.

Bukan hanya daging buah kelapa sawit yang diolah dan dimanfaatkan.

Tetapi biji kelapa sawit juga diolah dan dimanfaatkan. Bagian biji sawit yang

digunakan adalah inti biji dan cangkangnya.

Bagian inti biji diolah dan dimanfaat sebagai bahan untuk pembuatan

Minyak Inti ( PKO ). Lalu minyak inti diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan

pembuatan minyak goreng, margarine. Selain itu pengolahan inti biji kelapa

sawit menghasilkan bungkil. Bungkil inti sawit (BIS) merupakan salah satu

hasil samping pengolahan inti sawit dengan kadar 45-46% dari inti sawit.

Bungkil dimanfaatkan sebagai sebagai bahan pembuatan pupuk dan pakan

ternak.

Gambar 2

Manfaat daging buah dan biji kelapa sawit

8

Selain inti biji, bagian biji kelapa sawit yang digunakan dan dimanfaatkan

adalah cangkang.

Gambar 3

Cangkang kelapa sawit

Cangkang sawit memiliki banyak kegunaan serta manfaat bagi industri, usaha

dan rumah tangga. Beberapa diantaranya adalah produk bernilai ekonomis

tinggi, yaitu karbon aktif, asap cair, fenol, briket arang, dan tepung tempurung.

Secara garis besar, cangkang sawit yang sering dibicarakan orang, memiliki

kegunaan sebagai berikut:

- Sebagai bahan baku arang (sawit) atau charcoal. Dimana arang yang

dihasilkan dari pengolahan cangkang sawit adalah

Briket Arang ; Briket arang adalah bahan bakar alternatif terbuat dari

bahan baku tempurung kelapa dan bahan kayu lainnya yang telah diolah

menjadi briket dan diharapkan menjadi bahan bakar alternatif pilihan

yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

Karbon aktif ; adalah material yang terbuat dari arang batok kelapa yang

dibakar dengan suhu tinggi hingga menjadi arang. Dari hasil

9

pembakaran maka dihasilkanlah karbon aktif. Karbon aktif sering

digunakan untuk penyaring menjernikan air.

Asam organik ; adalah senyawa organik dari hasil pengolahan cangkang

kelapa sawit yang memiliki derajat keasaman.

- Sebagai bahan bakar untuk boiler.

- Bahan campuran untuk makanan ternak.

- Cangkang sawit dipakai sebagai pengeras jalan/pengganti aspal, khususnya di

perkebunan sawit.

Gambar 4

Bagan Manfaat Cangkang Kelapa Sawit

10

Tandan kelapa sawit juga diolah dan manfaat. Tandan kelapa sawit diolah

dan dimanfaatkan untuk ;

1. Untuk bahan pembuatan pupuk.

2. Particle Bord.

Particle bord adalah papan yang tersusun atas partikel-partikel kayu atau

tandan kelapa sawit.

3. Kompos.

Semua manfaat dari bagian-bagian kelapa sawit tersebut dapat dilihat dari

gambar bagan dibawah ini.

Gambar 5

Bagan Manfaat dari kelapa sawit

11

BAB IV

KARAKTERISTIK TANAMAN KELAPA SAWIT

Tanaman kelapa sawit memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang terdapat disetiap bagian tanaman kelapa sawit. Ciri-ciri tanaman kelapa sawit antara lain sebagai berikut ;

A. DaunDaun kelapa sawit merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau

tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat

mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu

keras dan tajam.

B. Batang

Batang tanaman kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur

12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan

terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.

C. Akar

Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping.

Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah

ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

D. Bunga

Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan

berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga

jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina

terlihat lebih besar dan mekar.

12

E. Buah

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga

merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam

tandan yang muncul dari tiap pelapah. Buah terdiri dari tiga lapisan:

a) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.

b) Mesoskarp, serabut buah

c) Endoskarp, cangkang pelindung inti

Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan

minyak inti berkualitas tinggi.

Dari karakteristik tanaman kelapa sawit tersebut, maka berdasarkan warna

buahnya tanaman kelapa sawit terbagi atas 3 bagian, yaitu ;

A.  Nigrescens ; yaitu buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan

menjadi merah-kuning (orange) sesudah matang.

Gambar 6

Kelapa sawit Nigrescens

13

B. Albescens ; yaitu buah muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena

mengandung sedikit karotein.

Gambar 7

Kelapa sawit Albescens

C. Virescens ; yaitu buahnya berwarna hijau waktu muda dan sesudah matang

berwarna merah-kuning (orange). Varitas Nigerches adalah varietas yang biasa

dipakai pada tanaman komersil. Sedangkan yang varietas lain dipakai untuk tujuan

penelitian dan pemuliaan tanaman.

Gambar 8

Kelapa Sawit Virencens

14

Selain menurut warna buahnya, kelapa sawit dapat dikelompokan

menurut besar tipisnya cangkang. Berdasarkan besar tipisnya cangkang

tanaman kelapa sawit dapat dielompokkan menjadi 4 yaitu ;

1. Dura, merupakan kelapa sawit yang mempunyai cangkang tebal. Ketebalan

cangkang tidak diinginkan oleh perusahaan pengolahan kelapa sawit karena

dianggap memperpendek umur mesin pengolah. Keunggulan dari jenis dura adalah

tandan buahnya besar-besar dankandungan minyak per tandannya berkisar 18%.

Kelapa sawit jenis dura mempunyai alelahomozigot dominan yang membuatnya

menghasilkan cangkang yang tebal.

2. Pisifera, buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril

sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tanaman jenis ini mempunyai alela

homozigott resesif sehingga tidak membentuk cangkang. Beberapa jenis pisifera

mempunyai kemampuanfertile dan mampu berkembang biak.

3. Tenera, merupakan hasil perkawinan antara dura dan pisifera. Tenera memiliki

ketebalancangkang diantara keduanya. Selain itu jenis Tenera mempunyai

kandungan minyak  paling tinggi dari varietas lainnya. Tenera mempunyai alela

heterozigot.

4. Varitas Macrocarya dengan tebal cangkang 4 ± 8.5 mm dan daging buah

hanya 0.75 -2.5mm saja.

Gambar 9

Pembagian Kelapa Sawit berdasarkan besar tipisnya cangkang

15

BAB V

KARAKTERISTIK MINYAK KELAPA SAWIT

A. Standar Mutu Minyak Kelapa

Mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama,

benar‐benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu

minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat‐sifat

fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan

yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini

syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang

meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan

ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan

sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing‐masing berbeda.

Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya

harus lebih Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat

ditentukan oleh banyak faktor. Faktor‐faktor tersebut dapat langsung dari sifat

induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan

dan pengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu

minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di

bawah ini :

a) Crude Palm Oil

b) Crude Palm Stearin

c) RBD Palm Oil

d) RBD Olein

e) RBD Stearin

f) Palm Kernel Oil

16

g) Palm Kernel Fatty Acid

h) Palm Kernel

i) Palm Kernel Expeller (PKE)

j) Palm Cooking Oil

k) Refined Palm Oil (RPO)

l) Refined Bleached Deodorised Olein (ROL)

m) Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS)

n) Palm Kernel Pellet

o) Palm Kernel Shell Charcoal

Syarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut:

a) Kadar minyak minimum (%): 48; cara pengujian SP‐SMP‐13‐1975

b) Kadar air maksimum (%):8,5 ; cara pengujian SP‐SMP‐7‐1975

c) Kontaminasi maksimum (%):4,0; cara pengujian SP‐SMP‐31‐19975

d) Kadar inti pecah maksimum (%):15; cara pengujian SP‐SMP‐31‐1975

Minyak kelapa sawit dan inti minyak kelapa sawit merupakan susunan

dari fatty acids, esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam

keduanya tinggi serta penuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% dari masing‐masingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam

lemak palmitic acid berdasarkan dalam minyak kelapa minyak kelapa sawit

sebagian besar berisikan lauric acid. Minyak kelapa sawit sebagian besarnya

tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari vitamin E. Minyak

kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium.

Napalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan

pyrotechnics atau hanya dari cara pemakaian nafta dan minyak kelapa sawit.

17

Ukuran dari asam lemak (Fas) dalam minyak kelapa sawit sebagai acuan:

Gambar 10

Tabel ukuran asam lemak minyak kelapa sawit

18