sejarah asuransi

4
 Dari penggalian sejarah perekonomian dan kebudayaan manusia, sejak zaman sebelum masehi  ditemukan riwayat asal usul sampai perkembangan asuransi seperti sekarang ini. Pada  perkembangan awalnya asuransi tentu belum berbentuk seperti sekarang, namun dalam bentuk  yang masih samar. Manusia pada umumnya mempunyai naluri selalu berusaha menyelamatkan  jiwanya dari berbagai ancaman, termasuk ancaman kekurangan makan/pangan. Salah satu riwayat mengenai masalah ini tercantum pada Al-Qur¶an Surat Yusuf ayat 43 ± 49 dan Kitab Injil Perjanjian Lama Genesis 41. Diriwayatkan tentang salah seorang Raja di Negeri Mesir yang bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang kurus-kurus masingrmasing menelan seekor sapi yang gemuk. Dalam mimpinya yang  kedua Raja melihat tujuh butir gandum yang kosong. Nabi Yusuf A.S. diminta menafsirkan mimpi tersebut dan menerangkan bahwa negara Mesir akan mengalami tujuh tahun berturut-turut   panen gandum yang subur dan kemudian tujuh tahun berikutnya berturut-turut akan mengalami masa paceklik. Selanjutnya NabiYusuf AS. memberi saran agar pada saat panen yang melimpah itu sebagian   panen dicadangkan untuk masa paceklik yang akan datang. Selain itu sebuah buku kuno dari India yang dinami ³Rig Veda´ yang ditulis dalam bahasa Sansekerta menyebutkan riwayat tentang ³Yoga Kshema´ yang berarti pertanggungan. Riwayat di atas adalah sebagai bukti bahwa  manusia senantiasa memikirkan dan mempersiapkan kehidupan masa depannya. Sekitar tahun 2250 SM bangsa Babylonia hidup di daerah lembah sungai Euphrat dan Tigris  (sekarang menjadi wilayah Irak), pada waktu itu apabila seorang pemilik kapal memerlukan dana untuk mengoperasikan kapalnya atau melakukan suatu usaha dagang, ia dapat meminjam uang dari seorang saudagar (Kreditur) dengan menggunakan kapalnya sebagai jaminan dengan   perjanjian bahwa si Pemilik kapal dibebaskan dari pembayaran hutangnya apabila kapal tersebut selamat sampai tujuan, di samping sejumlah uang sebagai imbalan atas risiko yang telah dipikul oleh pemberi pinjaman. Tambahan biaya ini dapat dianggap sama dengan ³uang premi´ yang  dikenal pada asuransi sekarang. Di samping kapal yang dijadikan barang jaminan, dapat pula dipakai sebagai jaminan berupa barang-barang muatan (Cargo). Transaksi seperti ini disebut ³RESPONDENT/A CONTRACT´. Sejarah asuransi dari tahun ke tahun Tahun 215 SM Pada tahun 215 SM Pemerintah Kerajaan Romawi didesak oleh para Supplier peliengkapan dan   perbekalan tentarakerajaan untuk menerima konsep yang melindungi mereka terhadap segala risiko kerugian yang mereka derita atas barang-barang mereka yang berada di kapal sebagai  akibat dari bahaya maritim seperti halnya serangah musuh dan juga badai. Tahun 50 SM CICERO pada kira-kira tahun 50 SM memberi penjelasan tentang praktek pemberian proteksi atau jaminan terhadap keselamatan pengiriman uang dan surat-surat berharga selama dalam  perjalanan. Sebagai imbalan maka pihak yang diberi proteksi memberikan semacam balasjasa  berupa uang premi kepada pihak pemberi proteksi.  Tahun 50- 200 Kaisar CLAUDIUS mengeluarkan suatu jaminan kepada Importir terhadap semua kerugian yang mereka derita akibat angin badai. Tentunya dalam hal ini dikenakan p ula premi.

Upload: romie-zulfadli

Post on 15-Jul-2015

116 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sejarah asuransi

5/13/2018 sejarah asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-asuransi-55a74f1e3cc04 1/4

Dari penggalian sejarah perekonomian dan kebudayaan manusia, sejak zaman sebelum masehiditemukan riwayat asal usul sampai perkembangan asuransi seperti sekarang ini. Pada

 perkembangan awalnya asuransi tentu belum berbentuk seperti sekarang, namun dalam bentuk yang masih samar. Manusia pada umumnya mempunyai naluri selalu berusaha menyelamatkan

  jiwanya dari berbagai ancaman, termasuk ancaman kekurangan makan/pangan. Salah satu

riwayat mengenai masalah ini tercantum pada Al-Qur¶an Surat Yusuf ayat 43 ± 49 dan KitabInjil Perjanjian Lama Genesis 41.

Diriwayatkan tentang salah seorang Raja di Negeri Mesir yang bermimpi melihat tujuh ekor sapi

yang kurus-kurus masingrmasing menelan seekor sapi yang gemuk. Dalam mimpinya yangkedua Raja melihat tujuh butir gandum yang kosong. Nabi Yusuf A.S. diminta menafsirkan

mimpi tersebut dan menerangkan bahwa negara Mesir akan mengalami tujuh tahun berturut-turut panen gandum yang subur dan kemudian tujuh tahun berikutnya berturut-turut akan mengalami

masa paceklik.

Selanjutnya NabiYusuf AS. memberi saran agar pada saat panen yang melimpah itu sebagian

  panen dicadangkan untuk masa paceklik yang akan datang. Selain itu sebuah buku kuno dariIndia yang dinami ³Rig Veda´ yang ditulis dalam bahasa Sansekerta menyebutkan riwayat

tentang ³Yoga Kshema´ yang berarti pertanggungan. Riwayat di atas adalah sebagai bukti bahwamanusia senantiasa memikirkan dan mempersiapkan kehidupan masa depannya.

Sekitar tahun 2250 SM bangsa Babylonia hidup di daerah lembah sungai Euphrat dan Tigris(sekarang menjadi wilayah Irak), pada waktu itu apabila seorang pemilik kapal memerlukan dana

untuk mengoperasikan kapalnya atau melakukan suatu usaha dagang, ia dapat meminjam uangdari seorang saudagar (Kreditur) dengan menggunakan kapalnya sebagai jaminan dengan

 perjanjian bahwa si Pemilik kapal dibebaskan dari pembayaran hutangnya apabila kapal tersebutselamat sampai tujuan, di samping sejumlah uang sebagai imbalan atas risiko yang telah dipikul

oleh pemberi pinjaman. Tambahan biaya ini dapat dianggap sama dengan ³uang premi´ yangdikenal pada asuransi sekarang. Di samping kapal yang dijadikan barang jaminan, dapat pula

dipakai sebagai jaminan berupa barang-barang muatan (Cargo). Transaksi seperti ini disebut³RESPONDENT/A CONTRACT´.

Sejarah asuransi dari tahun ke tahun Tahun 215 SM 

Pada tahun 215 SM Pemerintah Kerajaan Romawi didesak oleh para Supplier peliengkapan dan  perbekalan tentarakerajaan untuk menerima konsep yang melindungi mereka terhadap segala

risiko kerugian yang mereka derita atas barang-barang mereka yang berada di kapal sebagaiakibat dari bahaya maritim seperti halnya serangah musuh dan juga badai.

Tahun 50 SM CICERO pada kira-kira tahun 50 SM memberi penjelasan tentang praktek pemberian proteksi

atau jaminan terhadap keselamatan pengiriman uang dan surat-surat berharga selama dalam  perjalanan. Sebagai imbalan maka pihak yang diberi proteksi memberikan semacam balasjasa

 berupa uang premi kepada pihak pemberi proteksi.Tahun 50- 200 

Kaisar CLAUDIUS mengeluarkan suatu jaminan kepada Importir terhadap semua kerugian yangmereka derita akibat angin badai. Tentunya dalam hal ini dikenakan pula premi.

Page 2: sejarah asuransi

5/13/2018 sejarah asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-asuransi-55a74f1e3cc04 2/4

Pada sekitar tahun 200 ini di Romawi tumbuh perkumpulan- perkumpulan yang disebut³Collegia´. Para serdadu Romawi ³Collegia´ kegiatan sosial yang diadakan antara lain,

mengumpulkan dana untuk biaya pemakaman anggotanya yang meninggal atau gugur di medan perang. Para budak belian pun membentuk Collegianya dengan maksud apabila meninggal dapat

dikubur dengan layak (disebut Collegia Nititum). Demikian pula para saudara dan para aktor di

Italia membentuk Collegia yang disebut ³Collegia Tennorioum´ dengan maksud untuk membantu para janda dan anak-anak yatim para anggotanya.

Tahun 1194-1266 

Perkembangan perekonomian manusia dari tahun ke tahun berjalan terus dan periode ini dikenalsuatu ³Guild System´ (Sistem Gilda), yaitu perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai

  profesi sama, maka pada waktu itu terbentuklah gilda tukang kayu, gilda tukang roti dansebagainya.

Tujuannya sama dengan tujuan Collegia pada zaman Romawi, yakni meningkatkankesejahteraan para anggotanya. Dari data di alas dapat dikatakan bahwa ³Collegia´ dan ³Sistem

Gilda´ merupakan penemuan-penemuan sosial yang memperoleh popularitas dan pengakuan

masyarakat terhadap adanya risiko-risiko yang harus ditanggulangi. Perkembangan lembagayang mirip dengan asuransi tumbuh terns dan akhimya pada masa pemerintahan RATUELEANOR dari Belgia (1194 ± 1266) dibentuk Undang-Undang Asuransi yang tercantum dalam

³ROLE¶SDE OLERON´

sumber: http://www.media-asuransi.com

Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah. 

Asuransi dikenal dengan istilah At-Ta¶min, penanggung disebut dengan Mu¶ammin, tertanggungdisebut Muamman lahu atau musta¶min. Pengertian dari At-Ta¶min adalah, seseorangmembayar/ menyerahkan uang cicilan untuk agar ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah

uang sebagaimana yang telah di sepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yanghilang.[1]

Ahli Fiqh kontemporer Wahbah Az-Zuhaili mendefinisikan asuransi dalam dua bentuk yaitu At-

Ta¶min At-Tawuni (asuransi tolong-menolong) dan At-Ta¶min bi qist sabit( asuransi dengan pembagian tetap).Sedangkan Mustafa Ahmad Az-Zarqa memkanai asuransi sebagai suatu cara

atau metode untuk memelihara manusia dalam menghindari resiko (ancaman) bahaya yang  beragam yang akan terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau dalam

aktifitas ekonominya. Ia berpendapat bhwa sistem asuransi adalah sisitem Ta¶awun danTadhamun yang bertujan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah

oleh sekelompok tertanggung kepada orang yang tertimpa musibah tersebut. Penggantiantersebut berasal dari premi mereka.

Sedangkan di Indonesia asuransi syariah lebih dikenal dengan istilah Takaful yang berartimenjamin atau saling menanggung. [2]

Page 3: sejarah asuransi

5/13/2018 sejarah asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-asuransi-55a74f1e3cc04 3/4

Dewan syariah nasional pada tahun 2001 telah mengeluarkan fatwa mengenai asuransi syariah.Dalam fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 bagian pertama mengenai ketentuan umum angka

1, disebutkan pengertian asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolongdiantara sejumlah orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan/atau Tabarru¶ yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapai resiko tertentu melalui akad atau perikatan

yan sesuai dengan syariah.[3]

A1. Sejarah Asuransi Syariah

Lembaga Asuransi Syariah sebagaimana di kenal sekarang telah dikenal pada masa masyarakat

Arab sebelum Nabi lahir, dan terdapat beberapa aktifitas dari kehidupan pada masa Rasulullahyang mengarah pada prinsip-prinsip syariah, misalnya Aqilah. Aqilah adalah saling memikul

atau saling bertanggungjawab untuk keluarganya. Jika salah seorang anggota suku terbunuh olehanggota suku yang lain, maka ahli waris korban akan dibayar dengan uang darah (diyat) sebagai

kompensasi saudara terdekat dari terbunuh. Lalu mereka mengumpulkan dana (al- Kunzu) yangdiperuntukkan untuk membantu keluarga yang terlibat dalam pembunuhan tidak sengaja.

Berdasarkan hasil analisa terhadap hokum atau syariat islam, trnyata di dalam ajaran islamterdapat perasuransian substansi, asuransi yang termuat dalam substansi hokum islam ini

menghindarkan prinsip operasionalnya dari unsure masysir, gharar dan riba. Dengan keyakinanumat islam di dunia dan keuntungan yang diperoleh melalui konsep asuransi syariah, lahirlah

 beberapa perusahaan asuransi syariah sehingga bukan hanya perusahaan milik orang islam saja,namu juga berbagai perusahaan bukan islam ikut terjun dalam asuransi syariah. Pada decade 70-

an di beberapa Negara islam bermunculan asuransi yang prinsip operasionalnya pada prinsipsyariah atau nilai-nilai islam.

Pada 1994 PT Asuransi Takaful baru muncul di Indonesia seiring dengan diresmikannya PT

Syarikat Takaful Indonesia, yang kemudian mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT Asuransi

Takaful Keluarga pada tahun 1994 dan PT Asuransi Umum pada tahun 1995. Akhirnya padatanggal 25 agustus 1994 asuransi Takaful Indonesia berdiri secara resmi, dan peresmian dilakukan di Puri Agung Room Hotel Syahid Jakarta. Pada saat ini asuransi yang benar-benar 

secara penuh beroperasi sebagai asuransi syariah ada 3 macam yaitu Takaful Keluarga, AsuransiTakaful Umum, Asuransi Mubarokah.

A2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

a). Al-Quran

Apabila dilihat sepintas keseluruhan ayat Al-Quran, tak terdapat satu ayatpun yang menyebutkan

istilah Asuransi seperti yang kita kenal sekarang ini, baik istilah ´al-ta¶min´ ataupun ³al-takaful´.

  Namun demikian, walupun tidak menyebutkan secara tegas, terdapat ayat yang menjelaskantentang konsep Asuransi dan yang memiliki muatan nilai-nilai dasar yang ada dalam praktik Asuransi. Di antara ayat-ayat Al-Quran tersebut antara lain:

1) Perintah Allah untuk mempersiapkan hari esok 

QS.Al-Hasyr (59) ayat 15.

Page 4: sejarah asuransi

5/13/2018 sejarah asuransi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-asuransi-55a74f1e3cc04 4/4

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap dirimemperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada

Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 b). Perintah Allah untuk saling menolong dan bekerja sama.

QS. Al- Baqarah (2) 185:

Artinya :«.. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

c) Perintah Allah untuk saling melindungi dalam keadaan susah

http://indojaya.com/bisnis/asuransi/1710-asuransi-syariah-.html