sejarah adob flash

Upload: bima-aji

Post on 15-Jul-2015

301 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ABOBE FLASH CS 3A. Sejarah Flash: 1. Adobe Flash sebelum Adobe Flash Flash adalah salah satu software yang merupakan produk unggulan pembuat animasi gambar vektor yang sangat diminati saat ini. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension *.swf dan dapat diputar di web yang telah dipasangi Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript. Flash lahir dari kepala seseorang bernama Jonathan Gay. Jon yang gemar menulis game dan membuat animasi di komputer. Ia menciptakan game Mac Airborne! tahun 1985, ketika ia masih duduk di bangku sekolah. Tahun 1993 ia mendirikan FutureWave Software dengan produk pertama SmartSketch. Inilah cikal bakal Macromedia Flash. Tahun 1995 SmartSketch berganti nama menjadi CelAnimator. Menjelang akhir 1995, FutureWave sempat mengalami masalah finansial dan mencari pembeli. Tiga calon yang ketika itu didekatinya adalah John Warnock dari Apple, lalu juga Adobe dan Fractal Designs. Juli 1996 CelAnimator berubah nama kembali menjadi FutureSplash Animator. Produk ini menimbulkan minat di kalangan industri. Tak kurang dari Microsoft yang menggunakan dan amat menyukainya. Disney juga sama. Ketika itu MSN ingin dibuat mengikuti model televisi, dan animasi-animasi full screen dibuat dengan FutureSplash. Desember 1996, Macromedia yang sedang membujuk Disney agar memakai Shockwaveplugin browser untuk produk animatornya bernama Directormendekati Jon. Akhirnya terjadilah deal dan FutureSplash Animator berubah nama menjadi Flash 1.0. Ada desas-desus bahwa jika Macromedia membeli FutureWave, maka Microsoft akan mencaplok Macromedia. Ternyata dugaan tersebut tidak benar, karena Microsoft kemudian mengubah haluan dan menjadikan MSN lebih berbasis teks ketimbang televisi. Selanjutnya Flash 2 dirilis pertengahan 1997 dan mendapatkan pujian di manamana. Flash 3 dan Generator menyusul April 1998. Karena tekanan Adobe yang mempromosikan format SVG Macromedia mengumumkan membuka format file *.swf bagi publik. Flash 4 dan 5 menyusul 1999 dan Juli 2000. Sementara itu semakin banyak software lain yang mendukung memainkan dan menghasilkan .swf, antara lain QuickTime dan CorelDRAW. Versi 5 menambahkan integrasi dengan XML, Generator, dan ActionScript. Penetrasi browser terus meningkat hingga kini mencapai 96%. Player Flash telah tersedia untuk berbagai platform: Windows, Mac, Unix, BeOS, hingga OS/2 dan PocketPC. Jonathan Gay kini bekerja sebagai developer untuk Macromedia.

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash dikarenakan Macromedia yang merupakan produsen pembuat flash profesional kini telah merjer dengan adobe corp, perubahan terjadi pada macromedia flash series 9 menjadi Adobe Flah CS3 pada April 16, 2007 ) merupakan tools yang dikembangkan untuk membuat berbagai aplikasi berbasis internet. Pada awalnya, Flash yang dilengkapi bahasa pemrograman ActionScript digunakan oleh developer web untuk mendesain web menjadi lebih interaktif dengan berbagai macam animasi. Namun, kemudian Flash banyak digunakan untuk membuat aplikasi multimedia interaktif. Seperti iklan banner, intro film, CD interactive, hingga pembuatan dan animasi. Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash. 2. Riwayat produk sampai awal 2010: FutureSplash Animator (10 April 1996) Macro media Flash 1 (Desember 1996) Macro media Flash 2 (Juni 1997) Macro media Flash 3 (31 Mei 1998) Macro media Flash 4 (15 Juni 1999) Macro media Flash 5 (24 Agustus 2000) - ActionScript 1.0 Macro media Flash MX (versi 6) (15 Maret 2002) Macro media Flash MX 2004 (versi 7) (9 September 2003) - ActionScript 2.0 Macro media Flash MX Professional 2004 (versi 7) (9 September 2003) Macro media Flash Basic 8 (13 September 2005) Macro media Flash Professional 8 (13 September 2005) Adobe Flash CS3 Professional (sebagai versi 9,16 April 2007) - ActionScript 3.0 Adobe Flash CS4 Professional (sebagai versi 10, 15 Oktober 2008) Adobe Flash CS5 Professional (as version 11, to be released in spring of 2010, codenamed Viper) Untuk info tambahan, animasi-animasi flash yang ada di blog saya ini adalah produk yang di buat memakai Flash Macromedia 8. 3. Apa itu Flash Video (FLV) Flash Video adalah format file yang digunakan untuk mengirimkan video atau film melalui Internet menggunakan Flash Player, sekarang Adobe Flash Player yang awalnya diproduksi oleh Macromedia versi 6-10. Konten video flash juga tertanam di dalam file SWF. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam encoded dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.

FLV semakin cepat memantapkan dirinya sebagai pilihan format video web yang terkemuka pengguna Flash Video format termasuk YouTube, Google Video, Yahoo! Video, youtube, Reuters.com, dan banyak penyedia layanan berita lainnya terutama web tv. Standar dokumentasi untuk BBC Online deprecates penggunaan format lain yang sebelumnya digunakan pada situs seperti RealVideo atau WMV. Walaupun Flash Video Player merupakan Open Source alias gratis, sebagian besar format kompresi yang digunakan telah dipatenkan. Flash Video FLV file biasanya berisi materi encoded dengan mengikuti code Sorenson Spark atau VP6 format kompresi video. Terbaru rilis publik Flash Player juga mendukung H.264 video dan audio HE-AAC. B. Program Pihak Ketiga Support Flash Semakin populernya penggunaan software Flash ini membuat banyak Program pihak ketiga yang mensuport flash dengan membuat program pembuat animasi yang menghasilkan file yang berekstensi SWF. Jika pada Flash sourse filenya berupa FLA maka program pihak ketiga bukan FLA. Cukup banyak program pihak ketiga misalnya shotink yang mengeluarkan Shotink Easy, Shotink Quicker, Sothink SWF Decompiler bahkan software ini bisa mengkompilasi file SWF ke FLA. Program pihak ketiga lain yang gak kalah menariknya seperti Swift dan Swish bahkan Coral sekalipun dapat menghasilkan file import ke SWF. C. Manfaat Adobe Flash Dengan corak fitur yang lengkap dalam Flash, Anda dapat menciptakan banyak jensi aplikasi. Berikut adalah contoh beberapa macam hasil output dari aplikasi Macromedia Flash. 1. Animasi. Di sini termasuk iklan banner, kartu ucapan online, dan film animasi, film animasi terbagi menjadi 2, yaitu animasi 2D dan 3D, sedangkan animasi yang dihasilkan oleh flash adalah jenis animasi yang 2D contoh : (film naruto, sincan, dll).. Beberapa tipe lain dari aplikasi Flash menambahkan unsur animasi secara baik. 2. Games. Banyak game (permainan) yang dibangun menggunakan Flash. Game kadang-kadang kombinasikan antara kemampuan animasi Flash dengan kemampuan logika ActionScipt. 3. Media periklanan dan profil perusahaan. Sebuah hasil yang sangat nyata dari karya flash adalah pembuatan iklan-iklan yang biasa di tampilkan di televisi maupun di internet, sehingga tanyangan iklan akan lebih menarik penonton.

D. Dasar - Dasar Macromedia Flash Pernahkah anda melihat gambar animasi atau pernahkah anda melihat kartun yang setiap hari ditayangkan di televisi? salah satu aplikasi pembuat animasi dan kartun tersebut adalah dibuat menggunakan Flash. Sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya anda kenali dulu dasar-dasar FLASH di bawah ini. Tampilan Lembar kerja Adobe Flash CS3

1. Menu Bar : kumpulan perintah-perintah mengoperasikan program flash. 2. Toolbox : kumpulan tool yang memiliki fungsi-fungsi yang berbeda pada setiap toolnya. 3. Timeline : digunakan untuk mengatur frame, layer dan durasi animasi. 4. Stage : halaman kerja pada flash. Klik di sini untuk lebih lengkapnya

5. Library : panel yang digunakan untuk menampilkan objek-objek yang dibuat. Klik di sini untuk lebih lengkapnya 6. Properties : panel yang digunakan untuk menampilkan informasi 7. Color Mixer : panel yang digunakan untuk memilih warna. Klik di sini untuk lebih lengkapnya 8. Align & Info & Transform : panel yang digunakan untuk mengubah ukuran dan mengatur letak objek.

Penjelasan selengkapnya : 1. Menu Bar Menu bar berisi kumpulan menu yang memiliki beragam fungsi. Letaknya berada di bar judul. Lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya :

Gambar dan letak menu bar Tabel Menu : No Nama Menu 1. File

2.

Edit

3.

View

4.

Insert

5.

Modify

6. 7.

Text Commands

8.

Control

9.

Window

Penjelasan berisi kumpulan menu yang berhubungan pada dokumen flash anda. Misalnya menu save untuk menyimpan dokumen flash anda. berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan objek di stage. Misalnya menu select all yang digunakan menyeleksi seluruh objek di stage berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan tampilan di stage. Misalnya menu zoom in yang digunakan untuk memperbesar tampilan stage berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan timeline, symbol serta scene. Misalnya menu scene digunakan untuk menambahkan scene pada dokumen flash anda berisi kumpulan menu yang digunakan untuk mengedit objek di stage. Misalnya menu convert to symbol yang digunakan untuk membuat objek menjadi symbol berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan huruf. Misalnya menu font yang digunakan untuk memilih jenis huruf. berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan flash javascript. Misalnya menu run command yang digunakan untuk menjalankan flash javascript. berisi kumpulan menu yang digunakan untuk melihat hasil animasi/objek yang anda buat. Misalnya menu play yang digunakan untuk menjalankan animasi di timeline. berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan panel-panel di flash. Misalnya menu actions yang digunakan untuk menampilkan panel actions.

10.

Help

berisi kumpulan menu yang berhubungan dengan tutorial dan cara menggunakan flash. Misalnya menu flash help yang digunakan untuk menampilkan panel berisi tutorial dan cara menggunakan flash.

2. Toolbox Berisi kumpulan tool yang memiliki beragam fungsi. Apabila panel ini belum muncul anda dapat melakukan salah satu dari 2 cara di bawah ini: 1. Melalui menu bar Window>Tools 2. Menekan Ctrl+F2 pada keyboard.

Tampilan pada toolbox.>

Tabel TOOLBOX No 1. Penjelasan digunakan untuk memilih dan menyeleksi objek. Tekan tombol V pada keyboard untuk mengaktifkannya. Subselection Tool fungsinya hampir sama dengan selection tool tapi lebih detail. Tekan tombol A pada keyboard untuk mengaktifkannya. Free Transform Tool digunakan untuk mengubah ukuran dan rotasi objek. Tekan tombol Q pada keyboard untuk mengaktifkannya. Gradient Transform digunakan untuk mengubah ukuran dan rotasi Tool warna/fill. Tekan tombol F pada keyboard untuk Nama Tool Selection Tool

2.

3.

4.

5. 6. 7.

Line Tool Lasso Tool Pen Tool Text Tool

8.

9.

Oval Tool

10.

Rectangle Tool

11.

Polystar Tool

12. 13.

Pencil Tool Brush Tool

14.

Ink Bottle Tool

15.

Paint Bucket Tool

16. 17. 18. 19.

Eyedropper Tool Eraser Tool Hand Tool Zoom Tool

20. 21. 22. 23. 24.

Stroke Color Fill Color Black & White No Color Swap Color

mengaktifkannya. digunakan untuk membuat garis. Tekan tombol N pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk untuk menyeleksi objek. Tekan tombol L pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk membuat garis dengan titik-titik bantu. Tekan tombol P pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk membuat static, dynamic, dan input text. Tekan tombol T pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk membuat objek berbentuk lingkaran. Tekan tombol O pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk membuat objek berbentuk persegi. Tekan tombol R pada keyboard untuk mengaktifkannya. tombol ini muncul jika anda klik dan tahan tombol Rectangle Tool dan pilih polystar Tool. Digunakan untuk membuat objek berbentuk persegi dengan jumlah segi yang sudah ditentukan. digunakan untuk membuat garis. Tekan tombol Y pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk menggambar shape dengan kuas yang sudah ditentukan. Tekan tombol B pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk mewarnai dan merubah warna garis. Tekan tombol S pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk mewarnai dan merubah warna shape objek. Tekan tombol V pada keyboard untuk mengaktifkannya. Tekan tombol K pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk mengambil contoh warna. Tekan tombol I pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk menghapus objek. Tekan tombol E pada keyboard untuk mengaktifkannya digunakan untuk menggeser tampilan stage. Tekan tombol H pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk memperbesar dan memperkecil tampilan stage. Tekan tombol M atau Z pada keyboard untuk mengaktifkannya. digunakan untuk memilih warna garis. digunakan untuk memilih warna shape objek. digunakan untuk membuat warna hitam pada Stoke Color dan warna putih pada Fill Color. digunakan untuk menghilangkan warna pada Stroke atau Fill Color. digunakan untuk menukar warna antara Stroke

Color dan Fill Color.

3. Timeline Timeline digunakan untuk frame, layer dan durasi animasi. Untuk memunculkan timeline anda dapat melakukannya melalui 3 cara yaitu : 1. Menekan tombol timeline di bawah menu bar 2. Melalui menubar Window>Timeline 3. Menekan tombol Ctrl+Alt+T pada keyboard Secara default panel timeline sudah muncul tetapi apabila belum muncul lakukan salah satu dari 3 hal di atas.

Klik pada gambar untuk memperbesar

Penjelasan: 1. Tombol Timeline : tombol yang digunakan untuk memunculkan dan menghilangkan panel timeline. 2. Tombol back : tombol yang digunakan untuk kembali ke scene. 3. Tombol scene : fungsinya sama dengan tombol back. 4. Tombol Edit Scenes : tombol yang digunakan untuk mengedit scene. 5. Tombol Edit Symbols : tombol yang digunakan untuk mengedit symbol. 6. Zoom : digunakan untuk memperbesar atau memperkecil tampilan stage. 7. Show/Hide All Layers : tombol yang digunakan untuk menyimpan dan menghilangkan tampilan seluruh objek di stage. 8. Lock/Unlock All Layers : tombol yang digunakan agar seluruh objek di stage dapat diubah/diedit atau tidak. 9. Show All Layers as Outlines : tombol yang digunakan agar seluruh objek di stage tampil dalam bentuk garis saja atau tidak. 10. Timeline header : digunakan untuk menampilkan jumlah frame. 11. Playhead : digunakan untuk menunjukan di frame berapakah anda berada. 12. Insert Layer : digunakan untuk memasukkan layer baru. 13. Add Motion Guide : digunakan untuk memasukan layer motion. 14. Insert Layer Folder : digunakan untuk memasukan folder. 15. Delete Layer : digunakan untuk menghapus layer. 16. Center Frame : digunakan untuk membuat playhead berada di tengahtengah frame. 17. Onion Skin : digunakan untuk menampilkan objek pada frame sebelumnya maupun sesudahnya dengan warna transparan.

18. Onion Skin Outlines : digunakan untuk menampilkan objek pada frame sebelumnya maupun sesudahnya dengan garis luarnya saja. 19. Edit Multiple Frames : digunakan untuk menampilkan dan mengedit objek pada frame sebelumnya maupun sesudahnya. 20. Modify Onion Markers : digunakan untuk mengatur onion marker. 21. Current Frame : digunakan untuk menunjukan di frame mana anda berada. 22. Frame Rate : digunakan untuk menunjukan frame rate. 23. Elapsed Time : digunakan untuk menunjukan berapa lama animasi pada frame dimainkan.

KET : 1. Blank Keyframe 2. Keyframe 3. Motion Frame 4. Folder Layer 5. Layer 6. Mask Frame 7. Guide Frame

4. Stage Stage merupakan tempat halaman kerja di flash. Seluruh objek yang kita buat berada di stage ini. Stage terdiri dari 2 bagian yaitu bagian dalam dan bagian luar. Perhatikan gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya :

Gambar Stage Objek-objek yang dibuat di luar stage tidak akan muncul di swf. Hanya objek-objek di dalam swf saja yang muncul dengan catatan pada menu View, Show All harus diaktifkan. Selanjutnya pastikan anda tidak menyeleksi satu objek pun di stage lalu tekan Ctrl+F3. Maka akan muncul panel properties seperti gambar di bawah ini :

Gambar panel properties 1. Background : digunakan untuk memilih warna pada stage. Secara default warnanya adalah putih. Warna yang digunakan pada stage hanya warna solid (satu warna). Jika anda ingin membuat warna radial pada stage misalnya, anda harus membuat sebuah persegi panjang berwarna radial dengan panjang dan lebar yang sama dengan stage. 2. Frame rate : digunakan untuk mengatur kecepatan memainkan frame dalam 1 detik. Misalnya anda mengisikan 20 fps, berarti dalam waktu 1 detik 20 frame akan dimainkan. Semakin besar nilainya semakin cepat dan halus hasil animasi yang dibuat. 3. Size : digunakan untuk mengatur stage. Tekan tombol di sebelah tulisan size maka akan muncul gambar seperti di bawah ini :

Gambar Document Properties 1. Title : judul pada document flash anda 2. Description : deskripsi tentang document flash anda 3. Dimensions : digunakan untuk mengatur width (panjang) dan height (lebar) stage 4. Match : 1. Printer : menyamakan ukuran stage dengan ukuran kertas printer 2. Contents : memperbesar atau memperkecil ukuran stage sesuai letak dan ukuran konten 3. Default : menyamakan ukuran stage sama dengan ukuran default 4. Background color : sama dengan penjelasan pada background di atas 5. Frame rate : sama dengan penjelasan pada frame rate di atas 6. Ruler units : satuan ukuran yang digunakan pada panjang dan lebar. Terdapat 6 macam yaitu : Inches, Inches (decimal), Points, Centimeters, Milimeters, Pixels. Sebaiknya anda menjadikan Pixels sebagai default karena pada tutorial-tutorial yang ada di sini menggunakan pixels. 7. Make Default : tombol yang digunakan untuk menyimpan perubahan yang dilakukan di panel Document Propvrties ini dan menjadikannya settingan default. 5. Panel Library Panel Library merupakan panel yang digunakan untuk menampilkan objek-objek yang dibuat di flash. Objek-objek tersebut berupa movie clip, button, graphic. Sound dan video yang diimport juga masuk dalam panel Library ini. Bisa juga dikatakan objek tidak akan masuk ke dalam panel library ini jika belum dijadikan symbol atau diimport ke dalam panel library. Apabila panel library belum muncul, anda bisa memunculkannya dengan cara: 1. Melalui menu bar Window>Library

2. Menekan tombol Ctrl+L pada keyboard.

Panel Library Panel Library ini akan sering digunakan. Jadi sebisa mungkin panel library ini harus dimunculkan.

6. Properties Panel Properties adalah panel yang digunakan untuk mengatur stage, text, symbol, shape, bitmap, video, group, frame, atau tool tegantung dari apa yang anda seleksi. Untuk memunculkannya anda dapat menekan Ctrl+F3 atau melalui menu bar Window>Properties>Properties. Tampilan panel properties berbeda-beda tergantung dari apa yang anda seleksi. Berikut beberapa tampilan panel properties :

Panel propeties ketika stage diseleksi

Panel propeties ketika static text diseleksi

Panel propeties ketika movie clip diseleksi

Panel propeties ketika shape diseleksi

Panel propeties ketika frame diseleksi

Panel propeties ketika brush tool diseleksi

7. Color Mixer Panel yang digunakan untuk mengubah dan membuat warna untuk stroke color dan fill color. Stroke color digunakan untuk mewarnai garis sedangkan fill color digunakan untuk mewarnai objek berbentuk shape. Untuk membuka panel ini anda dapat membukanya melalui 2 cara yaitu : 1. Melalui menu bar Window>Color Mixer

Pilih menu Color Mixer 2. Menekan tombol Shift+F9 pada keyboard. Pilih salah satu cara di atas, maka akan muncul panel berikut ini :

Panel Color Mixer Penjelasan : 1. Type : terdapat 5 macam type warna yang dapat digunakan : None : Tidak ada warna. Solid : Satu warna.

Contoh warna solid Linear : Warna yang terdiri dari 2 warna atau lebih yang membentuk garis lurus.

Contoh warna linear Radial : warna yang terdiri dari 2 warna atau lebih yang membentuk lingkaran .

Contoh warna radial Bitmap : warna yang bersumber pada gambar. Untuk hal ini anda harus mengimport gambar ke stage atau library terlebih dahulu.

Contoh warna bitmap 2. Overflow : Muncul jika anda memilih warna bertype linear atau radial. Digunakan untuk untuk mengaplikasikan warna linear/radial pada fill maupun stroke color. Terdapat 3 macam jenis : Extend : menampilkan warna linear/radial dari awal sampai akhir.

Contoh warna linear extend Reflect : menampilkan refleksi dari warna linear/radial jika warna sudah habis.

Contoh warna linear reflect Repeat : mengulang warna linear/radial jika warna sudah habis.

Contoh warna linear repeat 3. Linear RGB : membuat SVG-compliant (Scalable Vector Graphics) pada warna linear/radial.

Contoh warna linear dengan tidak memakai Linear RGB

Contoh warna linear dengan memakai Linear RGB 4. RGB : digunakan untuk mengatur tingkat intensitas warna R (red/merah), G (green/hijau), B (blue/biru). 5. Alpha : digunakan untuk mengatur tingkat transparansi. 6. Color picker : digunakan untuk memilih warna secara visual. Drag kursor berbentuk plus untuk mencari warnanya. 7. Hexadecimal value : menampilkan nilai hexadecimal dari warna yang anda gunakan. Anda juga dapat mencari warna dengan memasukan nilai dari hexadecimal warna yang anda inginkan. 8. Current color swatch : digunakan untuk menampilkan warna yang anda pilih.

8. Align Untuk menempatkan posisi objek, kita bisa mendragnya langsung atau mengatur posisi x dan y sesuai dengan posisi yang kita inginkan. Tetapi jika kita ingin menempatkan objek berada ditengah-tengah stage misalnya, tentu kita akan sedikit sulit untuk melakukannya. Ada cara lain untuk melakukannya yaitu dengan menggunakan panel Align. Untuk memunculkannya anda dapat melakukan salah satu cara berikut : 1. Melalui menu bar Window>Align 2. Menekan tombol Ctrl+K pada keyboard Setelah muncul tampilan align maka terdapat pilihan sbb: 1. Align left edge : membuat objek berada di stage bagian kiri.

2. Align horizontal center : membuat objek berada di stage bagian tengah. 3. Align right edge : membuat objek berada di stage bagian kanan. 4. Align top edge : membuat objek berada di stage bagian atas. 5. Align vertical center : membuat objek berada di stage bagian tengah. 6. Align bottom edge : membuat objek berada di stage bagian bawah. 7. Distribute top edge : membuat objek berada di stage bagian atas. 8. Distribute vertical center : membuat objek berada di stage bagian tengah. 9. Distribute bottom edge : membuat objek berada di stage bagian bawah. 10. Distribute left edge : membuat objek berada di stage bagian kiri. 11. Distribute horizontal center : membuat objek berada di stage bagian tengah. 12. Distribute right edge : membuat objek berada di stage bagian kanan. 13. Match width : Menyamakan panjang. Jika Align/Distribute to stage aktif maka panjang objek akan sama dengan panjang stage. 14. Match height : Menyamakan lebar. Jika Align/Distribute to stage aktif maka lebar objek akan sama dengan lebar stage. 15. Match width and height : Menyamakan panjang dan lebar. Jika Align/Distribute to stage aktif maka panjang dan lebar objek akan sama dengan panjang dan lebar stage. 16. Space evenly vertically : menyamakan jarak vertikal. 17. Space evenly horizontally : menyamakan jarak horisontal. 18. Align/Distribute to stage : membuat stage sebagai acuan align. Berikut bebarapa contoh tombol yang harus ditekan untuk merubah posisi suatu objek : a) Membuat objek berada di tengah-tengah stage Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center. b) Membuat objek berada di pojok kiri atas stage Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center. c) Membuat objek berada di pojok kanan atas stage Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center. d) Membuat objek berada di tengah bagian kanan stage Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center. e) Membuat objek berada di tengah bagian kiri stage Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center. f) Membuat objek berada di pojok bawah kanan stage Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center. g) Membuat objek berada di pojok bawah kiri stage

Pastikan Align/Distribute to stage aktif pada panel Align. Seleksi objek, lalu tekan Align horizontal center dan Distribute vertical center atau bisa juga tekan Align vertical center dan Distribute horizontal center.

Bab Praktek 1. Menggunakan Selection tool Selection tool terletak di pojok kiri atas toolbox. Fungsi utamanya untuk menyeleksi suatu objek. Selain fungsi utama tersebut selection tool juga digunakan untuk mengubah bentuk shape dan line. Untuk menggunakan selection tool anda bisa menekan tombol selection tool pada toolbox atau bisa juga dengan menekan tombol V pada keyboard. Berikut 2 contoh penggunaannya : 1. Menyeleksi dan memindah objek Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage . Tekan tombol V pada keyboard. Setelah selection tool aktif, letakkan kursor mouse di luar lingkaran sampai muncul tanda persegi di kursor mouse. Klik dan drag mouse sampai sebuah kotak yang muncul menutupi lingkaran. Lepaskan tekanan pada mouse lalu klik dan drag lingkaran di stage ke sembarang tempat dan lepaskan tekanan pada mouse. 2. Melengkungkan lingkaran Buatlah sebuah flash document kemudian buatlah sebuah lingkaran di stage. Pastikan lingkaran tersebut tidak terseleksi, tekan tombol V pada keyboard. Setelah selection tool aktif, tempatkan kursor mouse di dekat lingkaran sampai muncul tanda garis seperempat lingkaran. Klik dan drag mouse untuk melengkungkan lingkaran. Lepaskan tekanan pada mouse jika sudah selesai. 2. Text Tool Text tool terletak di bawah lasso tool. Digunakan untuk membuat kata/kalimat di stage. Terdapat tiga macam yaitu Static Text, Dynamic Text, dan Input Text. Static Text Digunakan untuk menampilkan kata/kalimat yang hanya dapat diubah bentuk dan isinya saat berada di Flash, tetapi tidak bisa diubah jika sudah di publish. Untuk membuatnya, aktifkan terlebih dahulu text tool dengan cara mengkliknya langsung di toolbox atau menekan tombol T pada keyboard. Setelah text tool aktif, bukalah panel properties dengan menekan Ctrl+F3 pada keyboard. Ubah Text type pada panel properties menjadi Static Text/ Dinamic text/ Input text, untuk latihan ini kita gunakan static text. Pastikan text tool masih aktif, klik pada stage sekali maka akan muncul sebuah static text kosong. Mulailah menulis pada static text kosong ini. Jika sudah klik sekali mouse di stage pada sembarang tempat. Untuk mengatur panjang dan lebar static text, pastikan text tool masih aktif lalu klik static text di stage. Maka akan muncul kotak-kotak di sekeliling static text

yang anda tekan tadi yang dapat anda gunakan untuk mengatur panjang dan lebar static text. Text type : digunakan untuk memilih jenis text - Static text = text yang tidak bisa diubah jika sudah di publish - dinamic text = dapat diubah jika sudah dipublish - Input text = dapat di tambah /di input jika sudah dipublish Font : digunakan untuk memilih jenis huruf Font size : digunakan untuk mengubah ukuran huruf Text (fill) color : digunakan untuk mengubah warna huruf Toggle the bold style : digunakan untuk menebalkan huruf Toggle the italic style : digunakan untuk memiringkan huruf Align Left : digunakan untuk membuat huruf rata kiri Align Center : digunakan untuk membuat huruf rata tengah Align Right : digunakan untuk membuat huruf rata kanan Justify : digunakan untuk membuat huruf rata kanan kiri Edit format options : digunakan untuk mengubah format teks seperti jarak spasi antara kalimat di atas dengan di bawah Change orientation of text : digunakan untuk mengatur bentuk tulisan horisontal atau vertikal Letter spacing : digunakan untuk mengatur jarak antara huruf Character position : digunakan untuk mengatur posisi huruf normal, berada di atas, berada di bawah Font rendering option : digunakan untuk mengatur render pada kalimat Selection width : digunakan untuk mengatur panjang static text Selection height : digunakan untuk mengatur lebar static text Selection X position : digunakan untuk mengubah letak koordinat x static text Selection Y position : digunakan untuk mengubah letak koordinat y static text Selectable : digunakan untuk membuat static text dapat di seleksi Auto kern : digunakan untuk mengaktifkan kerning secara otomatis Url Link : digunakan untuk menaruh alamat situs pada static text Target : digunakan untuk mengatur kemunculan web browser ketika url link pada static text ditekan