segera dilakukan penurunan batas minimum...

1

Upload: trandan

Post on 07-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Segera Dilakukan Penurunan BATAS MINIMUM NABbigcms.bisnis.com/file-data/1/1544/c008a32e_Des15-SuryaArthaNusantaraFinance.pdf · di tuangkan dalam revisi Peraturan Bapepam Nomor IV.B.1

M A R K E T Kamis, 25 Februari 201614PerdaganganKeuanganProperti InfrastrukturPertanian Pertambangan Industri Dasar Aneka Industri ManufakturInd. Konsumsi

24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016 24/2/2016

1.735,19 809,25 399,33 1.094,29 2.310,71 474,55 976,46 673,71 806,12 1.244,81 0,89% 1,05% 0,14% 1,54% 0,46% 0,98% 0,31% 0,75% 1,26% 0,60%

BATAS MINIMUM NAB

Penurunan Segera Dilakukan

Ana [email protected]

Ketua Asosiasi Manajer Investasi In donesia Edward P. Lubis me -ngatakan relaksasi batas NAB telah didiskusikan pelaku industri de ngan Direktorat Pengelolaan In vestasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tahun lalu.

"Saat ini sudah difinalisasi. Tar getnya kan Desember, tetapi me reka kelihatannya majukan aturan perilaku manajer investasi dan reksa dana syariah dulu. Jadi ini mungkin semester I tahun ini," ujar Edward di gedung BEI, Rabu (24/2).

Perubahan batas minimum dana ke lolaan produk reksa dana akan di tuangkan dalam revisi Peraturan Bapepam Nomor IV.B.1 KEP 552/BL/2010 tentang Pedoman Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Ko lektif.

Dengan aturan lama, produk reksa dana baru wajib mencapai NAB minimal Rp25 miliar se -lama 60 hari bursa setelah efek-tif terdaftar. Reksa dana pun di -wa jibkan menggenggam dana kelolaan minimal Rp25 miliar se -lama 90 hari bursa berturut-turut. Apabila tidak tercapai, OJK akan mem bubarkan produk tersebut.

Menurut Edward, penurunan batas minimum NAB reksa dana menjadi Rp10 miliar akan ber -dam pak positif terhadap pelaku in dustri. Utamanya, bagi manajer in vestasi yang baru mendalami instrumen reksa dana sebagai pro-duk investasi yang ditawarkan kepada nasabah.

"Kalau dikasih room dengan me nurunkan batas dana kelolaan mi nimum, manajer investasi yang baru masuk ke reksa dana bisa tertolong, punya kesempatan un -tuk mengembangkan asetnya tan-pa harus khawatir reksa dananya dilikuidasi atau tidak," tuturnya.

Edward menambahkan industri reksa dana diliputi oleh banyak tur bulensi dalam dua tahun ter-akhir. Turbulensi pasar modal mem buat investor tarik ulur dana yang disertakan dalam instrumen reksa dana. Akibatnya, dana ke-lolaan MI sangat fluktuatif, bah-kan bisa jadi menyusut.

NAB produk reksa dana sa ham, misalnya, tergerus akibat pe nu-runan harga seiring dengan per-ge rakan indeks harga saham ga -bung an (IHSG) yang terkoreksi 12,13% pada 2015. Padahal, net sub scription reksa dana ini relatif tinggi lantaran banyak investor

yang menambah modal pada saat IHSG melandai ke kisaran 4.100-4.400.

Berdasarkan data OJK, dana ke lolaan reksa dana saham pada 2014 mencapai Rp105,45 triliun dan sedikit turun menjadi Rp104,46 triliun pada 2015. Pada pe riode tersebut, jumlah produk reksa dana bertambah 41 produk baru menjadi total 183 produk.

"Jumlah reksa dana yang li-kuidasi juga pasti turun jauh. Ter -utama yang ditutup karena tidak visible, bukan yang ditutup ka -rena memang jatuh tempo," kata Edward.

Direktur PT Asanusa Asset Ma -nagement Siswa Rizali me nga-takan aturan tersebut akan ber -dam pak sangat baik bagi industri Manajer Investasi. Apalagi kondisi pasar sedang lesu dan minat in -vestor untuk berinvestasi belum pulih.

"Kebijakan penurunan NAB akan mempermudah MI mencapai target dan mempertahankan un -tuk kelanjutan produk reksa da -na nya. Sangat membantu MI me -ngem bangkan produk, baik MI besar apalagi MI kecil," tuturnya ke tika dihubungi, Rabu (24/2).

Siswa menambahkan aturan

ter sebut sudah ditunggu oleh ma-najer investasi. Namun, OJK justru lebih dulu mendorong penurunan batas minimal dana kelolaan untuk reksa dana syariah.

"Yang syariah sudah Rp10 miliar. Melihat itu mengapa tidak di sinkronkan sekalian untuk rek sa dana yang konvensional. Se karang syariah bisa investasi di luar negeri, sangat progresif, konvensional malah ketinggalan," pungkasnya

Senada, Presiden Direktur Aber-deen Asset Management Sigit Pra-tama Wiryadi juga menilai pe -nurunan batas minimal NAB reksa dana akan berdampak positif.

"Dampaknya dahsyat tuh ka-rena akan semakin banyak fund yang akan diluncurkan dan jum-lah investor base otomatis akan ber tambah," ujarnya.

MENGGERUS HARGATerkait dana kelolaan industri

reksa dana, Asosiasi Manajer In -vestasi Indonesia optimistis total dana kelolaan pada tahun ini da -pat menembus Rp400 triliun.

Edward mengatakan pada ta hun lalu, sentimen global meng-ge rus harga saham sehingga dana kelolaan manajer investasi (MI) ikut terkoreksi.

"Dana kelolaan MI sudah ham-pir Rp360 triliun, belum sampai Rp400 triliun. Tahun ini harusnya bisa break Rp400 triliun," katanya.

Dana kelolaan tersebut men-cakup reksa dana dan discretionary funds. Adapun pertumbuhan NAB reksa dana pada tahun ini di ha-rapkan berada pada kisaran yang konservatif, yakni sebesar 15%.

Target konservatif dipasang

seiring dengan realisasi per tum-buhan tahun lalu yang hanya 12,58% atau sebesar Rp30,39 tri-liun. Dengan pertumbuhan itu, NAB reksa dana pada akhir 2015 mencapai Rp271,96 triliun.

Pertumbuhan NAB reksa dana tahun lalu dipicu oleh penambahan aset pada produk reksa dana pen-dapatan tetap, obligasi, dan pasar uang. Sedangkan, NAB reksa dana saham justru tergerus sejalan de -ngan koreksi IHSG sebesar 12,13%.

Edward memproyeksi pe nam-bahan NAB reksa dana pada ta -hun ini akan didorong oleh net sub scription reksa dana saham dan kenaikan nilai seiring dengan pergerakan IHSG.

Empat faktor yang menjadi ka -talis, lanjutnya, penurunan BI Rate, percepatan belanja pe me-rintah, kebijakan tax amnesty, dan kenaikan peringkat inves-tasi Indonesia dari Standard and Poor's Rating Services.

"Walaupun S&P masih malu-malu, tetapi banyak yang op ti-mistis kenaikan rating akan d i la-ku kan tahun ini. Kalau peringkat kita naik dari BB+ ke BBB-, akan berdampak ke bunga SUN, global bonds, dan corporate bonds," tu -tur nya.

JAKARTA — Penurunan batas minimum nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana konvensional

dari Rp25 miliar menjadi Rp10 miliar kemungkinan dilakukan paling lambat pada

semester I/2016.

Aturan penurunan batas minimum NAB akan berdampak sangat baik bagi industri manajer investasi.

Total dana kelolaan pada tahun ini di per -kirakan dapat me nem -bus Rp400 triliun.

BERIKAN FASILITAS PEMBIAYAAN

Bisnis/Rahmatullah

Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur PT Bank ICBC Indonesia Shen Xiaoqi seusai menandatangani nota kerja sama di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2). Kerja sama PT Bank ICBC dengan PT PP Properti Tbk. dalam pembiayaan pro yek pembangunan properti setara dengan Rp400 miliar untuk pembiayaan kredit investasi pembangunan Tower Barclay di Grand Kamala Lagoon.

PERBAIKAN PERTUMBUHAN EKONOMI

BIRD Kian Gesit EkspansiJAKARTA — Emiten transportasi darat,

PT Blue Bird Tbk. berencana menambah dan meremajakan armada minimal 8.000 unit tahun ini dan akan lebih tinggi jika laju pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Perusahaan berkode emiten BIRD itu juga akan memperbaharui aplikasi pe -mesanan taksi pada kuartal II/2016 gu na mengerek tingkat utilitas armada se ka -ligus strategi menghadapi jasa transportasi berbasis aplikasi.

Direktur Operasional Blue Bird Adrianto Djo kosoetono mengatakan perseroan telah meng amankan kebutuhan pendanaan un -tuk ekspansi tahun ini. "Untuk investasi tahun ini sekitar Rp1,6 triliun-Rp2 tri-liun, semua tergantung pertumbuhan eko -nomi," jelasnya, Selasa (23/2).

Dia menerangkan perseroan telah men-dapat komitmen kredit dari Bank Mandiri se besar Rp1,6 triliun. Selain itu, Blue Bird masih memiliki plafon kredit sekitar Rp700 miliar-Rp1 triliun dari bank swasta.

Adrianto menyebut komitmen kredit dari perbankan akan membuat ruang gerak ekspansi Blue Bird menjadi lebih gesit saat laju ekonomi mulai pulih.

Dia juga mengapresiasi langkah pe me-rintah dan regulator perbankan dan oto-ritas moneter yang kompak mendorong pe nurunan suku bunga kredit agar laju per tumbuhan ekonomi bisa terakselerasi.

Tahun ini, Blue Bird tengah menjajaki ekspansi ke lima wilayah baru. Adrianto me nyebut, ekspansi akan difokuskan di Sumatra dan Jawa dengan populasi ber-kisar 750.000 hingga satu juta penduduk.

Berdasarkan keterangan dari website per seroan, saat ini Blue Bird memiliki 23.000 armada yang tersebar di Jakarta, Ban ten, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Lombok, Medan, Padang, Batam, Pe -kanbaru, Palembang, Makasar, dan Ma nado.

Adrianto mengatakan ekspansi juga di-arah kan ke ibukota provinsi dan kota yang memiliki basis kawasan industri dan pusat bis nis. "Kami akan lihat by opportunity, kami juga ingin growth by time, tumbuh pe lan-pelan mengikuti demand," jelasnya.

Di sisi lain, Blue Bird berencana melakukan upgrade terhadap aplikasi pemesanan taksi My Blue Bird secara signifikan pada kuartal II/2016. (Rivki

Maulana)

Manajer Investasidengan Total Dana

Kelolaan Reksa Danadi Bawah Rp200 miliar

(Rp miliar)

16,2

23,94

24,66

29,75

51,91

69,74

82,89

114,62

127,46

EquatorInvestment

Archipelago AssetManagement

Jisawi Finas

Yuanta AssetManagement

Narada KapitalIndonesia

IntruNusantara

DanakitaInvestama

Surya TimurAlam Raya

Anugerah SentraInvestama

Ket:reksa dana terbuka, tidak termasuk kontrak pengelolaan dana (KPD), per Januari 2016

Bisnis/Ilham NesabanaSumber: Otoritas Jasa Keuangan

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, Investor Daily: 25 Februari 2016