sediaan suspensi

5
Suspensi - Suspensi = Sediaan cair yang mengandung partikel padat tak larut, terdispersi dalam fase cair - Suspensi Oral = Sediaan cair mengandung partikel padat, terdispersi dan beraroma untuk oral. * contoh : susu & magma Penggunaan : - Langsung digunakan - Di campur dgn pembawa yang sesuai (Untuk Suspensi Oral) - Suspensi Topikal = Sediaan cair mengandung partikel padat, terdispersi untuk kulit. * contoh : lotio - Suspensi tetes telinga = sediaan cair mengandung partikel halus, untuk tetes telinga bag. Luar - Suspensi Optalmik = Sediaan cair steril mengandung partikel terdispersi untuk pemakaian mata. Dimana obat harus termikrronisasi, dan tidak digunakan jika menggumpal/mengeras - Suspensi Injeksi = Suspensi serbuk dalam medium cair, tidak disuntikan intra vena/ ke larutan spinal - Suspensi Injeksi Terkontitusi = Sediaan padat kering untuk membentuk suspensi steril dengan bahan pembawa yang sesuai (Aqua Pro Injeksi) Syarat Suspensi - Zat yang terdispersi harus halus - Tidak cepat mengendap - Cepat terdispersi jika dikocok perlahan - Kekentalan tidak terlalu tinggi mudah dikocok&dituang * Suspensi Obat Suntik - Mudah Disuntikan - Tidak menyumbat jarum suntik * Suspensi Obat Mata “...pengawet” - Harus steril - Zat yang terdispersi harus halus - Mengandung pengawet (simpan dalam wadah dosis ganda) Stabilitas Suspensi - Ukuran Partikel Semakin besar ukuran partikel luas penampang semakin kecil, makin mudah mengendap Semakin kecil ukuran partikel luas penampang semakin besar, dapat memperlambat pengendapan partikel - Kekentalan (Viscositas) Makin kental kecepatan aliran rendah dan gerakan turun partikel diperlambat, dan sebaliknya. Tapi kekentalan tidak boleh terlalu tinggi mudah dikocok dan dituang. - Jumlah Partikel (Konsentrasi) Makin banyak jumlah partikel benturan antar partikel terbentuknya endapan Makin besar konsentrasi partikel endapan dalam waktu singkat - Sifat/ Muatan Partikel

Upload: tazkiyatan-isria

Post on 12-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Sediaan farmasi suspensi

TRANSCRIPT

Page 1: Sediaan Suspensi

Suspensi

- Suspensi = Sediaan cair yang mengandung partikel padat tak larut, terdispersi dalam fase cair

- Suspensi Oral = Sediaan cair mengandung partikel padat, terdispersi dan beraroma untuk oral. * contoh : susu & magma Penggunaan : - Langsung digunakan - Di campur dgn pembawa yang sesuai (Untuk Suspensi Oral)

- Suspensi Topikal = Sediaan cair mengandung partikel padat, terdispersi untuk kulit. * contoh : lotio

- Suspensi tetes telinga = sediaan cair mengandung partikel halus, untuk tetes telinga bag. Luar

- Suspensi Optalmik = Sediaan cair steril mengandung partikel terdispersi untuk pemakaian mata. Dimana obat harus termikrronisasi, dan tidak digunakan jika menggumpal/mengeras

- Suspensi Injeksi = Suspensi serbuk dalam medium cair, tidak disuntikan intra vena/ ke larutan spinal

- Suspensi Injeksi Terkontitusi = Sediaan padat kering untuk membentuk suspensi steril dengan bahan pembawa yang sesuai (Aqua Pro Injeksi)

Syarat Suspensi- Zat yang terdispersi harus halus- Tidak cepat mengendap- Cepat terdispersi jika dikocok perlahan- Kekentalan tidak terlalu tinggi mudah dikocok&dituang

* Suspensi Obat Suntik- Mudah Disuntikan- Tidak menyumbat jarum suntik

* Suspensi Obat Mata “...pengawet”- Harus steril- Zat yang terdispersi harus halus- Mengandung pengawet (simpan dalam wadah dosis ganda)

Stabilitas Suspensi

- Ukuran PartikelSemakin besar ukuran partikel luas penampang semakin kecil, makin mudah mengendap Semakin kecil ukuran partikel luas penampang semakin besar, dapat memperlambat pengendapan partikel

- Kekentalan (Viscositas)Makin kental kecepatan aliran rendah dan gerakan turun partikel diperlambat, dan sebaliknya. Tapi kekentalan tidak boleh terlalu tinggi mudah dikocok dan dituang.

- Jumlah Partikel (Konsentrasi)

Makin banyak jumlah partikel benturan antar partikel terbentuknya endapanMakin besar konsentrasi partikel endapan dalam waktu singkat

- Sifat/ Muatan PartikelFaktor konsentarsi dan sifat partikel = faktor tetap, dan tidak dapat diubahSehingga hanya dapat merubah : ukuran partikel dengan mixer, homogenisewr, colloid mill dan mortir Viksositas fase eksternal dinaikan dengan zat pengental (suspending aggent)

yang dapat berkembang di air

Page 2: Sediaan Suspensi

Suspending Aggent

Alam

Gom

Acasia( Pulvis Gummi Arabici)

- Eksudat akasia sp - bersifat asam- Larut dalam air - Viksositas optimum pH 5 - 9- Tidak larut di alkohol - viksositas menurun jika pH ≠ 5-9 - Kadar 35% = kekentalan gliserin- Mudah dirusak bakteri + zat pengawet

Chondrus- Asal : Chondrus Chrispus - bersifat alkali- Larut dalam air - ≠ larut dalam alkohol- Mudah dirusak bakteri + zat pengawet

Tragacanth

- Eksudat astragalus gumnifera - Lambat mengalami hidrasi harus dipanaskan- Lebih kental dari PGA- Baik sebagai stabilisator, bukan sebagai emulgator

Algin- Asal : Ganggang Laut - Bentuk garamnya : Natrium Alginat- Mudah dirusak bakteri + zat pengawet- Kadar suspending aggent : 1 – 2 %

Bukan Gom(Tanah Liat)

- Bentonite - Hectorite- Veegum

- Mengembang dan mudah bergerak dalam air penggojokan , disebut tiksotrofi

- Sehingga kekentalan bertambah, stabilitas suspensi baik- Tidak larut di air hanya ditaburkan- Tidak dipengaruhi bakteri dan suhu/panas

Sintetis

Derivat Selulosa

- Metil Selulosa(methosol,tylose)

- Karboksi Metil Selulosa (CMC)

- Hidroksil Metil Selulosa

- Dibelakang nama terdapat angka kemampuan + viksositas, semakin besar angkanya kemampuanya semakin tinggi

- Tidak diabsorbsi usus tidak beracun- Digunakan juga utnuk laksansia, bahan penghancur tablet

Gol. Organik Polimer Carbophol 934

- Serbuk putih - Tidak mengiritasi kulit- Bereaksi asam - pemakainnya sedikit- Sedikit larut dalam air - banyak digunakan u/ pensuspensi- Tidak beracun - kadar viksositas : ± 1%- Peka terhadap panas dan elektrolit viksositas menurun

Page 3: Sediaan Suspensi

Cara Mengerjakan obat dalam Suspensi1. Metode pembuatan suspensi

- Metode Dispersi = Mendispersikan bahan obat ke medium pendispersi (Obat+Suspending Aggent)+Air.

Kadang terjadi kesukaran saat mendispersi ( adanya udara, lemak / kontaminan pada serbuk) sulit dibasahi ← tergantung besar sudut kontak antar zat&medium, jika ± 90˚ = serbuk mengambang (sifat hidrofob) Sehingga harus + zat pembasah (wetting aggent) : Alkohol, gliserin

- Metode Praesipitasi = Zat yg didispersi + pelarut organik diencerkan dengan larutan pensuspensi Pelarut Organik : Etanol, gliserol, propilenglikol, polietilenglikol

2. Metode pembentukan suspensi- Flokulasi : - Terikat lemah - tidak terjadi cake - cepat mengendap - mudah tersuspensi kembali- Deflokulasi : - Mengendap perlahan - membentuk sedimen

- Sukar tersupensi kembali - terbentuk cake

Deflokulasi Flokulasi

Partikel Saling terpisah Agregat yang bebas

Sedimentasi Terjadi Lambat Cepat

Sedimen Membentuk cake yang keras & sukar terdispersi

Tidak membentuk cake & mudah terdispersi

Terbentuk Lambat Cepat

Ujud Suspensi Menyenangkan,Zat terdispersi lamaTerlihat endapan&cairan

Tidak MenyenangkanSedimentasi cepatDiatasnya terjadi cairan jernih

Formulasi SusensiMembuat suspensi stabil secara fisis :

- “Structure vehicle” : menjaga partikel deflokulasi agar tidak cepat mengendap + lar. Hidrokoloid = tylose, gom, bentonit

- Prinsip flokulasi : membentuk flok pengendapan cepat yang mudah terdispersi kembali

- Bahan pemflokulasi : Lar.elektrolit, surfaktan atau polimer- Partikel positif = Pemfokulasi negatif, dan sebaliknya

contoh: - Susp. Bismuthi Nitras (+) — Kalium fosfat monobase (−) - Susp. Sulfamerazin (−) — AlCl3 (+)Bahan PengawetDigunakan untuk suspensi dengan hidrokoloid alam

- Butil p.benzoat ( 1 : 1250) - Nipasol- Etil p.benzoat ( 1 : 500) - Nipagin ± 1 %- Propil p.benzoat (1 : 4000)

Garam komplek dari mercuri untuk pengawet- Jumlah kecil (hemat)- Tidak toksik dan iritasi

Contoh : - Fenil Mercuri Nitrat - Fenil Mercuri Chlorida - Fenil Mercuri Asetat