secure download
DESCRIPTION
PMW hijab sasiranganTRANSCRIPT
1. Ringkasan Eksekutif
Nama Usaha : Kerudung bermotif kain sasirangan
Bidang Usaha : Pakaian (busana muslim)
Jenis Produk / Jasa : Kerudung dengan motif kain sasirangan berbagai bentuk
dan warna
Visi Usaha :
1. Memproduksi dan memasarkan kerudung bermotif kain sasirangan di seluruh Indonesia.
2. Membudayakan penggunaan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
3. Memperkenalkan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan di daerah lain di Indonesia.
Misi Usaha :
1. Melakukan Strategi Promosi2. Membuat Strategi Harga3. Memberikan Kualitas Terbaik Kepada Konsumen4. Melakukan Evaluasi dan Peningkatan Wirausaha dalam range waktu
pertiga bulan5. Mengutamakan pelayanan lebih khusus lagi kejujuran dalam
berwirausaha6. Senantiasa berdoa kepada Tuhan
Strategi Pemasaran dilakukan dengan melihat peluang di Banjarbaru sendiri dan melakukan strategi promosi melalui Pamflet, blog, facebook dan lobby.
Usaha kerudung ini dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,288 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 288 % dari biaya yang dikeluarkan.
Jumlah pinjaman sebesar Rp 10.000.000,-
Kebutuhan dana sebesar Rp 4.605.000,-
Pengembalian modal secara bertahap per 6 bulan.
2. Pendahuluan
2. 1 Visi
1. Memproduksi dan memasarkan kerudung bermotif kain sasirangan di seluruh
Indonesia.
2. Membudayakan penggunaan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan bagi
masyarakat Kalimantan Selatan.
3. Memperkenalkan kain sasirangan khas Kalimantan Selatan di daerah lain di
Indonesia.
2. 2 Misi
1. Melakukan Strategi Promosi
2. Membuat Strategi Harga
3. Memberikan Kualitas Terbaik Kepada Konsumen
4. Melakukan Evaluasi dan Peningkatan Wirausaha dalam range waktu pertiga bulan
5. Mengutamakan pelayanan lebih khusus lagi kejujuran dalam berwirausaha
6. Senantiasa berdoa kepada Tuhan
2. 3 Gambaran Sekilas Tentang Produk/Jasa
Produk yang akan dijual berupa :
Kerudung pashmina dari bahan chifon beragam warna
Kerudung dari bahan kain kaos
Kerudung dari bahan spandex
Kerudung dari bahan paris
Masing-masing dengan variasi motif kain sasirangan dan jenis kain sasirangannya ( kain
sasirangan asli atau printing)
Keunggulan yang dimiliki :
1. Kerudung dipadukan dangan motif dari kain sasirangan, dimana belum ada yang
memproduksi kerudung jenis ini.
2. Hasil jahitan kerudung rapi.
3. Desain motif sasirangan pada kerudung dapat dipesan sesuai keinginan konsumen.
4. Konsumen dapat memilih jenis kain sasirangan (kain sasirangan asli atau printing)
dan jenis kerudung serta warna sesuai dengan selera konsumen.
5. Dikemas dengan plastik.
2. 4 Tujuan dan Budaya
Tujuan produksi dan pemasaran dari kerudung dengan motif kain sasirangan adalah
mempercantik kerudung sehingga muslimah dapat lebih percaya diri menggunakannya.
Di samping itu juga memperkenalkan kain sasirangan khas kalimantan Selatan di
Indonesia juga membudayakan penggunaannya di masyarakat Kalimantan Selatan
sendiri.
Budaya penggunaan kain sasirangan di Kalimantan Selatan sendiri mulai digencarkan
oleh pemerintah. Hampir semua instansi baik negeri maupun swasta mempergunakan
sasirangan. Di sekolahpun tak luput juga, baik dari sekolah dasar sampai sekolah
menengah atas wajib menggunakan sasirangan. Namun kebanyakan para remaja lebih
menyukai pakaian-pakaian yang menjadi tren saat ini. Sehingga kami berinisiatif utuk
memadukan kerudung dan kain sasirangan agar khususnya remaja Kalimantan Selatan
merasa percaya diri untuk mempergunakan kain sasirangan sebagai bagian dari budaya
mereka. Selain itu kerudung adalah alat penutup aurat bagi para muslimah. Para
muslimah juga pasti ingin terlihat cantik, sehingga dengan sangatberkembangnya zaman
sekarang, jenis, bentuk dan motif kerudung sudah semakin berkembang. Banyak jenis
dan bentuk kerudung yang tren dan menjadi pakaian yang disukai oleh banyak
muslimah.
3 . Rencana Organisasi dan
Manajemen
3 .1 Tujuan Usaha Jangka Panjang
1 tahun :
- Mencari agen bahan baku untuk berlangganan
- Memasarkan produk dengan bekerjasama dengan toko busana muslim dan
mencari pelanggan
- Membeli mesin jahit dan menyewa tenaga kerjanya
2 tahun :
- Pengembangan produk dan penambahan mesin jahit
- Perluasan usaha produksi dan pemasaran busana muslim
- Peningkatan jumlah produksi
- Penambahan sumber daya manusia
3 tahun :
- Pengembangan usaha menjadi Toko Busana Muslim
4 tahun :
- Pengembangan wilayah pemasaran
3 .2 Struktur Organisasi
Ketua Tim : Isra Hidayani
Bendahara : Imania Shaumi
Divisi Pemasaran : Imania Shaumi
Isra Hidayani
Divisi Produksi : Isra Hidayani
Imania Shaumi
Divisi Desain : Imania Shaumi
Divisi Pengembangan : Isra Hidayani
3.3 Konsultan
Para dosen pembimbing yang disiapkan oleh panitia PMW untuk membimbing dan
sebagai tempat untuk berkonsultasi
3.4 Implementasi
Strategi promosi :
1. Promosi Penjualan :
Beli 2 gratis asesoris kerudung cantik
Intensifikasi pameran/bazaar juga acara-acara
Discount khusus bagi yang membeli banyak (1/2 lusin atau lebih)
Jaminan produk (mutu kain dan jahitan rapi)
Desain dapat dipesan oleh konsumen
2. Iklan :
Pamflet dan daftar harga
Pembuatan account facebook
Selebaran
Sticker
Blog
3. Personal Selling :
Menawarkan produk ke kerabat, teman-teman, dan kenalan
Strategi Produk dan Harga :
Produk Jenis Harga
Kerudung pasmina chifonAsli Rp 60000,-
Printing Rp 57000,-
Kerudung bahan kaosAsli Rp 60000,-
Printing Rp 57000,-
Kerudung bahan SpandexAsli Rp 75000,-
Printing Rp 72000,-
Kerudung bahan parisAsli Rp 60000,-
Printing Rp 57000,-
Potongan Harga (Discount)
Pembelian antara :
6 - 12 = 2,5% dari harga total
12 – 24 = 5% dari harga total
Bonus asesoris kerudung cantik pada pembelian 2 buah kerudung (tidak
berlaku kelipatan)
3 . 5 Evaluasi risiko
Analisis Resiko Usaha :
- Kekurangan sumber daya manusia untuk menjahit
- Kerusakan alat menjahit
- Penurunan daya beli masyarakat
- Kenaikan harga bahan baku
Antisipasi Resiko Usaha :
- Mencari sumber daya manusia lebih banyak atau melatih sumber daya manusia
yang ada
- Melakukan maintenance secara berkala
- Melakukan strategi pemasaran
- Pembelian stok bahan baku untuk jangka waktu tertentu
3 . 6 Kontrol Keuangan
Kontrol keuangan dilakukan berdasarkan pada prinsip managemen keuangan, yaitu :
1. Transparansi, yaitu keterbukaan sumber keuangan, jumlah, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya.
2. Akuntabilitas
3. Efektivitas
4. Efisiensi
3 . 7 Rencana Desain dan Pengembangan
Pengembangan produk dilakukan dengan beberapa tahap. Setiap tahapan dilakukan per
3 bulan. Selama 3 bulan tersebut melihat perkembangan usahanya dan melakukan
evaluasi untuk kemudian meningkatkan usaha itu sendiri dengan menambah jumlah
motif desain pada kerudung dan menambah jenis maupun bentuk kerudung yang
diproduksi sesuai perkembangan pasar. Target kapasitas produksi perbulan 3 lusin
kerudung.
4. Rencana Produksi
4.1 Alat dan Bahan Baku Produksi
1. Mesin jahit dan peralatannya
2. Kain chifon berbagai warna
3. Kain kaos berbagai warna
4. Kain spandex berbagai warna
5. Kain paris berbagai warna
6. Kain sasirangan asli dan printing
7. Plastik pembungkus
8. Manik-manik
4 .2 Proses produksi
1. Disiapkan kain kerudung (bahan chifon, kaos, spandex, paris), kain sasirangan,
peralatan menjahit (benang, jarum, dll).
2. Motif yang diinginkan di buat di kertas sebagai pola. Pola di letakkan di atas kain
sasirangan.
3. Potong kain sasirangan sesuai dengan pola yang sudah ada.
4. Kain sasirangan yang telah berbentuk motif yang diinginkan lalu di neci, agar
tidak berserat kainnya.
5. Kemudian kain sasirangan tadi dijahitkan pada kain kerudung yang telah
disiapkan.
6. Setelah itu dapat dipadukan dengan manik-manik untuk mempercantik kerudung
yang telah dibuat.
4 .3 Pengendalian persediaan
Bahan BakuRencana Kebutuhan
Perbulan
Kain chifon 10 meter
Kain kaos 10 meter
Kain spandex 10 meter
Kain paris 10 meter
Kain sasirangan asli 5 meter
Kain sasirangan printing 5 meter
Manik-manik 5 bungkus
Plastik pembungkus 3 lusin
4 .4 Pasokan dan Distribusi
Sebelum mulai dipasarkan produk kerudung ke pasaran, bahan baku yang
dimiliki haruslah berlebih atau menyetok. Pada table di atas pasokan dibuat berlebih
sehingga kalau-kalau terjadi pesanan mendadak dan ini juga berfungsi untuk
mengurangi ongkos kirim. Untuk pasokan dapat membeli pada toko kain di pasar
Sudimampir Banjarmasin, diharapkan dalam 3 bulan dapat menjadi agen sehingga akan
mudah untuk pasokan.
5 . Rencana Pemasaran
5 .1 Gambaran Pasar
Saat ini di Kota Banjarbaru masih belum ada toko busana muslim atau kerudung
yang memproduksi kerudung dengan motif kain sasirangan. Kebanyakan toko busana
muslim hanya menjual dan tidak memproduksinya sendiri, kebanyakan menyuplai dari
daerah Jawa. Belum lagi kain sasirangan yang saat ini semakin digalakkan untuk
membudayakan penggunaan nya pada masyarakat Kalimantan Selatan sebagai icon
kebanggaan daerah. Sehingga peluang pasar yang sangat besar untuk memproduksi dan
memasarkan kerudung di wilayah Banjarbaru. Selain itu wilayah Banjarbaru yang
dominan masyarakatnya beragama muslim dimana setiap wanitanya wajib menutup
aurat maka akan memperbesar peluang pasar usaha ini. Di samping itu karena banyak
mahasiswa dari berbagai daerah juga banyak di daerah Banjarbaru secara tidak langsung
ini akan mempermudah sarana promosi di daerah lain.
5 .2 Trend Perkembangan Pasar
Setiap wanita yang beragama Islam (muslimah) memiliki kewajiban untuk
menutup aurat. Alat penutup aurat yang digunakan salah satunya adalah kerudung.
Seiring kepentingan dan kebutuhan akan kerudung bagi muslimah, maka untuk
mempercantik dan meningkatkan percaya diri penggunanya maka berbagai jenis dan
warna kerudung di buat. Seiring berkembangnya zaman juga, maka bentuk dan jenis
kerudung yang dijual dan dipakai muslimah juga semakin beragam dalam penggunaanya
dan beraneka motif juga asesoris ditambahkan. Bahkan saat ini tren kerudung sudah
menjadi gaya hidup (life Style) dikalangan wanita muslim, membuat semakin terpicunya
eksplorasi terhadap bagaimana bentuk kerudung yang akan mereka kenakan. Mereka
mencari cara yang kreatif untuk dapat memperoleh kerudung yang tepat untuk
dikenakan dalam berbagai acara yang berbeda.
Kerudung yang saat ini banyak digunakan kaum muslimah adalah kerudung yang
berbahan kain chifon, bahan kaos, bahn paris dan bahan spandex. Kain chifon dipilih
karena kainnya yang lembut, tidak mudah kusut dan tidak panas saat dipakai. Juga kain
kerudung lainnya disesuaikan dengan kesukaan pembeli saat ini. Motif yang banyak
berkembang di pasaran saat ini adalah bunga, kupu-kupu, bentuk bulat-bulat dan
berbagai motif lain. Umumnya motif dibuat dari menjahitkan manik-manik sesuai pola
pada kerudung. Akan tetapi disadari bahwa kerudung dengan manik-manik kadang akan
mudah terlepas sehingga dalam beberapa waktu maka pola akan hilang dan kerudung
tidak tampak baik lagi. Kain sasirangan saat ini mulai banyak dikenakan oleh masyarakat
Kalimantan Selatan untuk menunjukkan identitas kebanggaan daerah ini. Sasirangan
sudah mulai digalakkan penggunaannya oleh pemerintah pada instansi-instansi
pemerintah maupun swasta, tidak ketinggalan pula sekolah, dari sekolah dasar sampai
sekolah menengah atas.
Kain sasirangan yang memang telah memiliki motif unik akan dipadukan dengan
pola yang dibuat kemudian diserasikan dengan kerudung pasti akan menjadi gabungan
yang sangat bagus. Memang pada kerudung yang dibuat akan ditambahkan manik-
manik, tetapi jumlahnya tidak akan banyak, juga akan diusahakan jahitan rapi dan kuat.
Manik-manik ditambahkan untuk menambah “kecantikan” kerudung yang diproduksi.
Kerudung ini akan dapat memenuhi kebutuhan muslimah yang menginginkan
menjalankan syariat Islam mereka dan tetap terlihat cantik dan percaya diri. Dalam
pemasarannya konsumen dapat memesan dengan desain yang mereka kehendaki.
Sehingga peluang usaha ini sangat besar mengingat gambaran pasar dan tren pasar saat
ini.
5 .3 Peluang Strategi
Peluang sendiri cukup besar karena di daerah Banjarbaru belum ada yang memproduksi
kerudung dengan motif kain sasirangan dan memasarkannya.
Kegiatan Pemasaran dan Promosi :
1. Pamflet
2. Facebook
3. Blog
4. Loby ke toko-toko busana muslim
5. Ikut Pameran-pameran
Ini akan sangat berpeluang jika dipadukan dengan strategi pemasaran dan promosi di
atas.
5 .4 Target Pasar
1. Pembeli individu yaitu orang ingin memesan desain sendiri atau tertarik pada desain
yang kami buat pada kerudungnya.
2. Distributor ke toko busana muslim di daerah Banjarbaru.
3. Menawarkan pada event-event keagamaan.
5.5 Analisis Persaingan
Pesaing Produk KelemahanToko busana muslim di
daerah Banjarbaru dan
Banjarmasin
Kerudung dengan motif
kain sasirangan
- Tidak memproduksi
langsung
- Motif pada kerudung
sudah tetap, tidak
dapat di pesan sesuai
dengan keinginan
konsumen
- Promosi kurang
Posisi Dalam Persaingan
1. Lebih unggul pada motif kain sasirangan pada kerudung
2. Memproduksi kerudung sendiri sehingga motif dapat dipesan
3. Pilihan jenis produk bervariasi
4. Promosi lebih gencar
Kelebihan dibanding pesaing
1. Kerudung dangan jenis yang saat ini menjadi tren di masyarakat juga motif kain
sasirangannya
2. Hasil jahitan rapi
3. Desain dapat dipesan
6 . A spek Keuangan
6 .1 Sumber Modal
Pinjaman Modal = Rp 10.000.000,-
6 .2 Rencana Pengembalian
Pengembalian bertahap per 6 bulan.
6 .3 Penggunaan Modal
Rencana Penggunaan :
1. Kain Kerudung berbahan chifon = Rp 20.000,- /meter x 10 meter = Rp 200.000,-
2. Kain Kerudung berbahan kaos = Rp 20.000,- /meter x 10 meter = Rp 200.000,-
3. Kain Kerudung berbahan spandex = Rp 25.000,- /meter x 10 meter = Rp 250.000,-
4. Kain Kerudung berbahan paris = Rp 15.000,- /meter x 10 meter = Rp 150.000,-
5. Kain sasirangan printing = Rp 25.000,- /meter x 5 meter = Rp 125.000,-
6. Kain sasirangan asli = Rp 40.000,- /meter x 5 meter = Rp 200.000,-
7. Manik-manik = Rp 10.000,- /bungkus x 5 bungkus = Rp 50.000,-
8. Upah menjahit dan neci = Rp 20.000,-/kerudung x 70 kerudung = Rp 1.400.000,-
9. Plastik pembungkus = Rp 10.000,-/lusin x 3 lusin = Rp 30.000,-
10. Sewa Rumah = Rp 500.000,- /bulan x 3 bulan = Rp 1.500.000,-
11. Promosi = Rp 500.000,-
Total Kegunaan = Rp 4.605.000,-
Sisa Modal = Rp 5.395.000,-
6 .4 Analisis Break-Even
1. Modal kerja
Biaya Tetap
Listrik : Rp 50.000,-
Sewa Toko : Rp 500.000/ bulan +
Total : Rp 1.000.000,-
Biaya Variabel
Chifon
Kain kerudung chifon 10 meter @ Rp 20.000,- : Rp 200.000,-
Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,- : Rp 50.000,-
Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,-: Rp 31.250,-
Upah menjahit : Rp 400.000,-
Ongkos Kirim : Rp 50.000,- +
Total : Rp 731.250,-
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 250.000,- + 731.250,-
= Rp 981.250,-
Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 60.000,-
= Rp 1.200.000,-
Total Pendapatan = Rp 1.200.000,-
Keuntungan = Total Pendapatan – Total Pengeluaran
= Rp 1.200.000,- - Rp 981.250,-
= Rp 218.750,-
Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut.
1. Return cost ratio (R/C)RC
= total pendapatantotalbiaya
=Rp1.200 .000Rp981.250
=1,222
Nilai R/C 1,222 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.222.
2. Benefit Cost Ratio (B/C)BC
= keuntungantotalbiaya
=Rp218.750Rp981.250
=0,222
Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,222 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 222 % dari biaya yang dikeluarkan.
3. Break Even Point (BEP)
BEPProduksi=total biayaharga jual
=Rp981.250Rp60.000
=16,35
BEPHarga= total biayatotal produksi
= Rp981.25020
=Rp49.062,5
Kaos
Kain kerudung kaos 10 meter @ Rp 20.000,- : Rp 200.000,-
Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,- : Rp 50.000,-
Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,-: Rp 31.250,-
Upah menjahit : Rp 400.000,-
Ongkos Kirim : Rp 50.000,- +
Total : Rp 731.250,-
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 250.000,- + 731.250,-
= Rp 981.250,-
Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 60.000,-
= Rp 1.200.000,-
Total Pendapatan = Rp 1.200.000,-
Keuntungan = Total Pendapatan – Total Pengeluaran
= Rp 1.200.000,- - Rp 981.250,-
= Rp 218.750,-
Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut.
1. Return cost ratio (R/C)RC
= total pendapatantotalbiaya
=Rp1.200 .000Rp981.250
=1,222
Nilai R/C 1,222 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.222.
2. Benefit Cost Ratio (B/C)BC
= keuntungantotalbiaya
=Rp218.750Rp981.250
=0,222
Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,222 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 222 % dari biaya yang dikeluarkan.
3. Break Even Point (BEP)
BEPProduksi=total biayaharga jual
=Rp981.250Rp60.000
=16,35
BEPHarga= total biayatotal produksi
= Rp981.25020
=Rp49.062,5
Spandex
Kain kerudung spandex 10 meter @ Rp 25.000,- : Rp 250.000,-
Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,- : Rp 50.000,-
Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,-: Rp 31.250,-
Upah menjahit : Rp 400.000,-
Ongkos Kirim : Rp 50.000,- +
Total : Rp 781.250,-
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 250.000,- + 781.250,-
= Rp 1.031.250,-
Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 75.000,-
= Rp 1.500.000,-
Total Pendapatan = Rp 1.500.000,-
Keuntungan = Total Pendapatan – Total Pengeluaran
= Rp 1.500.000,- - Rp 1.031.250,-
= Rp 468.750,-
Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut.
1. Return cost ratio (R/C)RC
= total pendapatantotalbiaya
=Rp1.500 .000Rp1.031.250
=1,454
Nilai R/C 1,454 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.454.
2. Benefit Cost Ratio (B/C)
BC
= keuntungantotalbiaya
= Rp468.750Rp1.031 .250
=0,454
Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,454 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 454 % dari biaya yang dikeluarkan.
3. Break Even Point (BEP)
BEPProduksi=total biayaharga jual
=Rp1.031 .250Rp75.000
=13,75
BEPHarga= total biayatotal produksi
= Rp1.031 .25020
=Rp51.562,5
Paris
Kain kerudung paris 10 meter @ Rp 15.000,- : Rp 150.000,-
Kain sasirangan asli 1,25 meter @ Rp 40.000,- : Rp 50.000,-
Kain sasirangan printing 1,25 meter @ Rp 25.000,-: Rp 31.250,-
Upah menjahit : Rp 400.000,-
Ongkos Kirim : Rp 50.000,- +
Total : Rp 681.250,-
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 250.000,- + 681.250,-
= Rp 931.250,-
Penjualan kerudung = 20 buah X Rp 60.000,-
= Rp 1.200.000,-
Total Pendapatan = Rp 1.200.000,-
Keuntungan = Total Pendapatan – Total Pengeluaran
= Rp 1.200.000,- - Rp 931.250,-
= Rp 268.750,-
Dari hasil perhitungan tersebut,tinjauan kelayakan usaha sebagai berikut.
1. Return cost ratio (R/C)
RC
= total pendapatantotalbiaya
=Rp1.200 .000Rp931.250
=1,288
Nilai R/C 1,288 berarti setiap penambahan biaya Rp 1.000 akan diperoleh penambahan pendapatan sebesar Rp 1.288.
2. Benefit Cost Ratio (B/C)BC
= keuntungantotalbiaya
=Rp268.750Rp931.250
=0,288
Nilai B/C > 0, artinya usaha kerudung tersebut dapat memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,288 dari setiap penambahan biaya Rp. 1.000. Keuntungan yang diperoleh 288 % dari biaya yang dikeluarkan.
3. Break Even Point (BEP)
BEPProduksi=total biayaharga jual
=Rp931.250Rp60.000
=15,52
BEPHarga= total biayatotal produksi
= Rp931.25020
=Rp46.562,5
LAMPIRAN (Kontak, Rekomendasi, Foto-foto, Rincian
Keuangan, Resume)
Berbagai contoh kain sasirangan yang akan digunakan :