secara mikroskopis beda litik beku

3
1. Secara mikroskopis beda litik beku, sedimen dan metamorf dibawah mikroskop yaitu Pada litik beku mineral penyusunnya bervariasi, pada litik batuan sedimen berupa kuarsa monokristalin yang ditandai dengan adanya kuarsa yang kontak kuarsa satu sama lain tidak begitu dekat, sedangkan litik batuan metamorf dibawah mikroskop polarisasi akan terlihat adanya kuarsa polikristalin. Sesuai dengan namanya, poli=banyak, kristalin=kristal, jadi kuarsa polikristalin yaitu litik yang memiliki banyak kuarsa. Biasanya kontak antara kuarsa satu dengan kuarsa lain sangat erat yang membentuk seperti kenampakan sutured. 2. Cara menggunakan klasifikasi Pettijohn, 1987: Klasifikasi Pettijohn 1987 ditentukan berdasarkan atas persen matrik, fragmen batuan (litik), feldspar, dan kuarsa. Pada klasifikasi ini secara umum terbagi menjadi

Upload: ria-nur-andini

Post on 14-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

Secara mikroskopis beda litik beku, sedimen dan metamorf

1. Secara mikroskopis beda litik beku, sedimen dan metamorf dibawah mikroskop yaitu

Pada litik beku mineral penyusunnya bervariasi, pada litik batuan sedimen berupa kuarsa monokristalin yang ditandai dengan adanya kuarsa yang kontak kuarsa satu sama lain tidak begitu dekat, sedangkan litik batuan metamorf dibawah mikroskop polarisasi akan terlihat adanya kuarsa polikristalin. Sesuai dengan namanya, poli=banyak, kristalin=kristal, jadi kuarsa polikristalin yaitu litik yang memiliki banyak kuarsa. Biasanya kontak antara kuarsa satu dengan kuarsa lain sangat erat yang membentuk seperti kenampakan sutured.

Cara menggunakan klasifikasi Pettijohn, 1987:

Klasifikasi Pettijohn 1987 ditentukan berdasarkan atas persen matrik, fragmen batuan (litik), feldspar, dan kuarsa. Pada klasifikasi ini secara umum terbagi menjadi 3 jenis batuan yaitu arenit, wackes dan mudrock. Pembagian ketiga jenis batuan tersebut berdasar atas persen matriknya. Matriks merupakan material penyusun batuan silisiklastik yang memiliki ukuran butir < 0.03 mm. pembagian jenis batuan tersebut, yaitu :

Arenit

Untuk penentuan nama batuan jika matrik kurang dari 25 % digolongkan lagi menjadi 7 jenis batuan tergantung kelimpahan kuarsa, feldspar dan litik.

- Quartz arenit : jika kelimpahan kuarsa lebih dari 95 %.

- Subarkose : jika kelimpahan kuarsa kurang dari 95 % dan lebih dari 75 %, feldspar dan litik kurang dari 25 % tetapi lebih dominan feldspar.

- Sublitharenit : jika kelimpahan kuarsa kurang dari 95 % dan lebih dari 75 %, feldspar dan litik kurang dari 25 % tetapi lebih dominan litik.

- Arkose : jika kelimpahan kuarsa kurang dari 75 %, feldspar lebih dari 25 %, dan litik kurang dari 25 %.

- Litik arkose : jika kelimpahan kuarsa kurang dari 75 %, feldspar lebih dari 25 %, dan litik lebih dari 25 %.

- Arkosic arenit : jika kelimpahan feldspar lebih dari 50 %.

- Litharenit : jika kelimpahan litik lebih dari 50 %.

Wackes

Untuk penentuan nama batuan jika matrik lebih dari 25 % dan kurang dari 75 %. Wackes digolongkan menjadi 3 yaitu :

- Quartzwacke : jika kelimpahan kuarsa lebih dari 95 %.

- Feldspar greywacke : jika kelimpahan feldspar lebih dari 50 %.

- Litik greywacke : jika kelimpahan litik lebih dari 50 %.

Mudrocks

Untuk penentuan nama batuan jika mengandung matrik lebih dari 75 %.