sebuah model basis data berorientasi obyek

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ariefah Rachmawati S.Kom., MM

BASIS DATA DAN BERORENTASI OBJEK

PERTEMUAN 2 SEBUAH MODEL BASIS DATA BERORIENTASI OBYEK

Aktivitas Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Obyek Mathiassen, Munk-Madsen, Nielsen dan Stage (2000) mengutarakan pendapatnya

bahwa dalam analisis dan perancangan berorientasi objek terdapat empat aktivitas utama

seperti yang diilustrasikan dalam gambar 1, yang meliputi: analisis problem domain, analisis

application domain, architectural design, dan component design.

Gambar 1. Empat Aktivitas Utama dalam OOA&D

Mathiassen et al. (2000, p15)

Keuntungan dari OOA&D:

• Menyediakan informasi yang jelas mengenai konteks sistem

• Ada kaitan yang erat antara object-oriented analysis, object-oriented design, object-

oriented user interface dan object-oriented programming

Notasi standar yang digunakan dalam OOA&D adalah UML (Unified Modeling

Language). UML digunakan hanya sebagai notasi dan bukan sebagai metode dalam

melakukan modeling.



1 . System Choice

Pemilihan sistem dilakukan untuk menghasilkan system definition yang memenuhi

kriteria FACTOR.

1.1 System Definition

System definition adalah sebuah deskripsi teratur dari sistem yang terkomputerisasi

yang dijelaskan dalam bahasa natural.

SystemDefinition

Situation

System

Ideas

Gambar 2. Sub aktivitas dalam memilih sistem Mathiassen et al. (2000, p25)

1.2 Choosing The System

Memilih sistem mana yang akan dikembangkan merupakan kegiatan yang perlu

dilakukan. Kegiatan ini memerlukan daya imajinasi, ide-ide yang bagus, kemampuan dan sikap

yang kritis. Agar berhasil, kita harus memulai dari situasi user dan mengetahui segala

tantangan yang ada didalamnya. Hal-hal tersebut memerlukan kerjasama yang erat dengan

customer dan user. Tanpa fondasi ini, sulit untuk mencapai solusi yang relevan.

1.3 Describe The Situation

Pengertian situasi pengguna haruslah kaya dan luas. Untuk mencapai ini, haruslah

terbuka dan bersedia untuk diskusi. Prinsip utamanya adalah bahwa situasi harus dihargai.

Dengan memakai rich picture, kita dapat melihat sudut pandang penting user terhadap suatu

situasi, memudahkan diskusi, dan memperoleh pandangan mengenai suatu situasi secara

cepat. Tujuannya bukan untuk membuat penjelasan detail tentang semua situasi yang mungkin

ada, tetapi lebih untuk memperoleh sebuah pandangan secara menyeluruh. Rich picture adalah

sebuah penggambaran informal yang mempresentasikan pengertian ilustrator terhadap suatu

situasi. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh pandangan menyeluruh terhadap situasi dan

berbagai cara orang mengintepretasikannya.



1.4 Create Ideas

Pemahaman situasi yang ada adalah awal yang baik untuk pengembangan proyek.

Prinsip utama dari tahap ini adalah memperbaiki ide baru. Hasil dari tahap ini adalah berupa

sekumpulan ide. Tahap ini dimaksudkan untuk membuat dan mengevaluasi ide-ide untuk

merancang sistem.

1.5 Define Systems

Tujuan dari tahap ini adalah untuk memilih sistem aktual yang akan dikembangkan.

Hal ini dilakukan dengan mengklarifikasikan interpretasi, kemungkinan, dan konsekuensi dari

beberapa solusi alternatif secara sistematis. Dalam tahap ini, kita memformulasikan dan

memilih system definition, mendiskusikannya, dan mengevaluasi berbagai system definition

alternatif yang berhubungan dengan situasi yang ada sekarang.

1.6 The FACTOR Criterion

Kriteria FACTOR terdiri dari enam elemen:

• Functionality: fungsi sistem yang mendukung tugas-tugas application-domain

• Application domain: bagian organisasi yang mengadministrasi, memonitor, dan mengontrol

problem domain

• Conditions: kondisi dimana sistem akan dikembangkan dan digunakan

• Technology: mencakup teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem dan

teknologi dimana sistem akan dijalankan

• Objects: objek utama dari problem domain

• Responsibility: tanggung jawab keseluruhan dari sistem dalam hubungannya dengan

konteks



Contoh:

Functionality : Mendukung kegiatan penjualan dan piutang sehingga dapat

menghasilkan informasi penjualan dan piutang yang reliable dan up to

date. Informasi yang dihasilkan antara lain laporan penjualan baik per

wilayah, barang, periode maupun per salesman, laporan piutang jatuh

tempo, laporan piutang per pelanggan, laporan retur baik per periode,

per barang, per pelanggan, per sales dan analisis limit kredit serta

analisis umur piutang.

Application Domain : Bagian penjualan, akuntansi, administrasi, gudang, dan bagian

penagihan.

Condition : Sistem informasi akuntansi penjualan dan piutang ini digunakan

dengan kondisi dimana sistem ini berfungsi sebagai suatu sarana

yang mendukung efektivitas dan efisiensi kinerja dari sumber daya

manusia yang telah memahami konsep penjualan, piutang, retur dan

penagihan dalam pelaksanaan atas tugas dan tanggung jawabnya.

Technology : Personal Computer (PC) yang terhubung ke LAN dan dilengkapi

dengan printer dan fax.

Object : Karyawan, Akuntansi, Gudang, Administrasi, Penagihan, Salesman,

Pelanggan, Sales Order, Item Sales Order, Barang, Surat

Pengeluaran Barang, Delivery Order, Item Delivery Order, Faktur,

Item Faktur, Faktur Pajak, Faktur Pajak Sederhana, Faktur Pajak

Standar, Surat Tagihan, Bukti Kas Masuk, Penolakan Giro, Tanda

Terima Tukaran, Nota Kredit.

Responsibility : Kebutuhan administrasi penjualan dan piutang sebagai sarana media

komunikasi baik antar bagian.



Kemudian di masukkan dalam table berikut untuk menentukan prioritas:

Criteria Very important

Important Less Important

Irrelevant Easily Fulfilled

Usable X Secure X Efficient X Correct X Reliable X Maintainable X Testable X Flexible X Comprehensible X Reusable X Portable X Interoperable X

1.7 Evaluation and Choice

Merupakan tahap terakhir dalam kegiatan pemilihan sistem. Pemilihan sistem

biasanya dilakukan setelah melalui negosiasi dengan semua pihak yang terlibat. Merupakan

tanggung jawab customer atau user untuk memilih sistem mana yang akan menjadi objek

dalam OOA&D.

2. Analisis Problem Domain Menurut Mathiassen et al. (2000) problem domain merupakan bagian dari sebuah

konteks yang diadministrasi, dimonitor atau dikontrol oleh sebuah sistem dengan tujuan untuk

mengidentifikasi dan memodelkan sebuah problem domain. (p.6). Sedangkan model yang

terdapat dalam problem domain dapat didefinisikan bahwa model adalah sebuah deskripsi dari

kelas-kelas, objek-objek, struktur-struktur dan behaviour di dalam sebuah problem domain.

Aktivitas dalam problem domain akan dijabarkan dalam gambar 3, yang meliputi : Classes,

Structure, dan Behaviour.



Classes

Structure

Behavior

System Definition

Model

2.1 Classes Classes adalah aktivitas pengidentifikasian class, object dan event di dalam problem

domain. Classes bertujuan untuk memilih elemen-elemen dari suatu problem domain. Menurut

Mathiassen et al. (2000) konsep dari classes ini antara lain:

1. Class: kumpulan objek yang berbagi structure, behavior pattern, dan atribut. Untuk

memudahkan, kita mengelompokkan object-object dan event-event tersebut menjadi

beberapa class. Class candidates dapat diperoleh dari kata benda di dalam keterangan

atau pembicaran dengan user. Penamaan class harus sederhana, mudah dibaca, tepat,

tidak membingungkan, dan digunakan di dalam problem-domain.

Memilih event danclass

Candidateevent

Candidateclasses

SystemDefinition

EventTable

Gambar 4. Sub aktivitas dalam memilih class dan event dalam problem-domain


Hasil dari tahap ini berupa sebuah event table dengan class-class dan event-event yang

terkait.

Gambar 3. Aktivitas dalam Problem Domain




Contoh:

+UpdatePiutang()

-Kd_Plg : Long-No_Faktur : Long-Piutang : Long-Status_Piutang : Boolean

Piutang

Tujuan : Mencatat piutang dari pelanggan

Atribut : Kd_Pg, No_Faktur, Piutang, Status_Piutang

Operations : Update piutang

+UpdateAlamat()

-Kd_Plg : Char-Kd_Alamat : Char-Alamat : Char

Alamat

Tujuan : Mencatat alamat dari pelanggan

Atribut : Kd_Plg, Kd_Alamat, Alamat

Operations : Update Alamat

+UpdateStok()+CekQty()

-Kd_Brg : Long-Qty : Integer-Tgl_Expired : Date

Persediaan

Tujuan : Mencatat stok barang

Atribut : Kd_Brg, Qty, Tgl_Expired

Operations : Update Stok, Cek qty



2. Object : sebuah entitas yang mempunyai identitas, state dan behaviour.

Dalam problem-domain analysis, sebuah object adalah abstraksi dari fenomena yang ada

dalam problem-domain tersebut. Object diberi karakter melalui event-nya.

3. Event : sebuah insiden yang terjadi seketika yang melibatkan satu atau lebih objek.

Event candidates dapat diperoleh dari kata kerja di dalam penjelasan atau wawancara

dengan user. Dalam membuat event candidates sebaiknya memilih kata-kata sederhana

dan mudah dibaca, ada di dalam problem-domain, dan memperlihatkan sebuah event

tunggal. Semua kata-kata tersebut lalu dievaluasi berdasarkan kriteria apakah event

tersebut instan, atomic, dan dapat diidentifikasi dengan jelas ketika terjadi.

Contoh:

Pela

ngga

n

Kary

awan

Sale

sman

Akun

tans

i

Adm

inis

trasi

Pena

giha

n

Gud

ang

Sale

sOrd

er

Item

Sale

sOrd

er

Bara

ng

Del

iver

y O

rder

Item

Del

iver

y O

rder

Sura

tPen

gelu

aran

Bar

ang

Fakt

ur

Item

Fak

tur

Fakt

ur P

ajak

Sta

ndar

Fakt

ur P

ajak

Sed

erha

na

Tand

aTer

imaT

ukar

an

Not

aKre

dit

Sura

t Tag

ihan

Bukt

i Kas

Mas

uk

Peno

laka

n G

iro

memesan * register * * createSO * * * update SO * * * delete SO * * * createItemSO * * * edit ItemSO * * * deleteItemSO * * * update Stok * * * * cek Qty * * createSPB * * * mengirim * * * * * * * membayar * * * * * * addBarang * * * meretur * * cekLimitKredit * * * terlambat Bayar * create DO * * * createItemDO * * * create TTT * * * updatePiutang * * * * * create Faktur * * * create Item Faktur * * *

Class

Event

sebuah model basis data berorientasi obyek

Documents