schrodinger cat adalah

5
schrodinger cat Posted on November 27, 2011 by jejakfarmasis hmm.. mulai kecanduan lagi baca-baca mengenai fisika kuantum.. memang sih lebih bersifat teoritikal.. tapi seneng aja, karena imajinasi melayang kemana-mana.. ini coba share mengenai schrodinger cat.. Schrodinger cat adalah sebuah Uji Teoritis mengenai fisika quantum. Masalah yang ingin di jawab adalah Sifat dualistik gelombang-partikel dari materi. Uji cobanya adalah dengan mengasumsikan sebuah kucing yang dimasukan dalam sebuah kota tertutup dimana dialam kota itu ada sebuah tabung racun sianida dan juga sebuah materi radioaktif. Ketika Radioaktif ini meluruh (decay) maka akan ada sebuah atom terlepas, dan didalam kotak itu juga ada sebuah detektor partikel yang akan menangkap atom yang terlepas itu, jika ada atom yang terlepas maka detektor itu akan men trigger untuk menumpahkan isi botol sianida itu dan meyebabkan sikucing mati. Ok…masalahnya adalah bagaimana kita observer diluar kotak itu mengetahui apakah kucing yang ada dialam kotak itu mati atau tidak tanpa melihat/membuka kotak itu ? Ok…sekarang partikel Alpha yang dilepaskan adalam prosed decaying atom adalah sebuah fungsi gelombang-partikel. Dengan kata lain, “Takdir” si kucing “entangled” dengan partikel alpha tersebut. Partikel Alpa tersebut berdalam dalam sebuah state yang dikenal dengan “Superposisi”. Cara termudah untuk menjelaskan super posisi adalah Partikel itu berada dimana saja sampai “dilakukan pengukuran atasnya” (Measured and pointed).

Upload: putu-adi-susanta

Post on 31-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Schrodinger Cat Adalah

schrodinger   cat Posted on November 27, 2011by jejakfarmasis

hmm.. mulai kecanduan lagi baca-baca mengenai fisika kuantum..

memang sih lebih bersifat teoritikal.. tapi seneng aja, karena imajinasi melayang

kemana-mana..

ini coba share mengenai schrodinger cat..

 

Schrodinger cat adalah sebuah Uji Teoritis mengenai fisika quantum. Masalah

yang ingin di jawab adalah Sifat dualistik gelombang-partikel dari materi.

Uji cobanya adalah dengan mengasumsikan sebuah kucing yang dimasukan dalam

sebuah kota tertutup dimana dialam kota itu ada sebuah tabung racun sianida dan

juga sebuah materi radioaktif.

Ketika Radioaktif ini meluruh (decay) maka akan ada sebuah atom terlepas, dan

didalam kotak itu juga ada sebuah detektor partikel yang akan menangkap atom

yang terlepas itu, jika ada atom yang terlepas maka detektor itu akan men trigger

untuk menumpahkan isi botol sianida itu dan meyebabkan sikucing mati.

Ok…masalahnya adalah bagaimana kita observer diluar kotak itu mengetahui

apakah kucing yang ada dialam kotak itu mati atau tidak tanpa melihat/membuka

kotak itu ?

Ok…sekarang partikel Alpha yang dilepaskan adalam prosed decaying atom adalah

sebuah fungsi gelombang-partikel. Dengan kata lain, “Takdir” si kucing

“entangled” dengan partikel alpha tersebut.

Partikel Alpa tersebut berdalam dalam sebuah state yang dikenal dengan

“Superposisi”.

Cara termudah untuk menjelaskan super posisi adalah Partikel itu berada dimana

saja sampai “dilakukan pengukuran atasnya” (Measured and pointed).

Untuk menjelaskan masalah super posisi ini, kita harus melakukan suatu uji coba

lab yg lain lagi yang sedikit tidak intuitif.

Page 2: Schrodinger Cat Adalah

“Double Slit experiment” dan Interferometer experiment.

Untuk menjelaskan kedua percobaan ini kayanya bakal panjang sekali. Jadi coba

dibaca2x aja sendiri kalau memang tertarik.

Ok, kita balik ke Schrodinger cat.

Karena sekarang kita tahu bahwa Partikel alpha itu berada dalam state superposisi

maka secara matematis kita akan bilang bahwa Partikel alpha itu telah ada dan

juga belom ada saat ini.

Karena “Takdir” kucing itu terkait dengan keberadaan partikel ini maka dapat

dikatakan secara quantum bahwa state kucing itu adalah Mati dan hidup.

Disini paradoxnya, bagaimana mungkin kucing itu berada dalam keadaan mati dan

hidup.

Bayangkan ketika anda melihat sebuah materi, materi itu terdiri dari atom2x dan

atom2x seperti elektron memiliki sifat gelombang juga.

Pada dasarnya kita “melihat” sebuah gelombang sinodial (gelombang sinus)

bergerak kearah kita. Dan Fungsi gelombang itu collaps ketika kita melakukan

pengamatan “observation” dan pengukuran “Measurement” dan Fungsi gelombang

berganti menjadi Fungsi partikel.

Fungsi gelombang dari kucing didalam kotak itu belom menjadi fungsi partikel

ketika belum ada observer yang mengamati langsung keadaan kucing itu. Ketika

ada seorang observer yang mengamati kucing itu maka fungsi gelombangnya akan

collaps dan keadaan kucing itu secara fungsi partikel akan diketahui.

Anotasi dari percobaan ini berhubungan dengan masalah dimensi.

Dimensi ke 0 adalah sebuah titik, ini menandakan posisi.

Dimensi ke 1 adalah sebuah garis yang menghubungkan 2 buah titik. dalam bahasa

awam kita sebut saja sebuah panjang.

Dimensi ke 2 adalah sebuah cabang diantara garis yang menghubungkan ke 2

buah titik. dalam kehidupan awam kita sebut saja itu sebuah lebar.

Page 3: Schrodinger Cat Adalah

Dimensi ke 3 dalah sebuah “lipatan” diantar cabang dan garis. Dalam bahsa awam

kita sebut saja tinggi.

Jadi kita memiliki sebuah Lebar, Panjang dan tinggi untuk menyebut sebuah objek

“3 dimensi”.

Dimesi ke 4 menganggap bahwa 3 objek dimesi ini dianggap sebuah titik, dan garis

yang menghubungkan ke 2 titik kita sebut dalam bahasa awam dengan waktu.

Dimesi ke 5 adalah cabang dari 2 titik dalam dimesi ke 4.

Dimensi ke 6 adalah lipatan dari cabang dan garis dalam dimensi ke 5

Dimensi ke 7 jg memiliki asumsi bahwa seluruh kemungkinan yang terjadi didalam

dimensi ke 5 dianggap sebuah titik. Dan garis diantara 2 buah titik ini adalah

dimensi ke 7.

Dimensi ke 8 adalah cabang dari garis dimensi ke 7

Dimensi ke 9 adalah lipatan dari cabang dan garis pada dimensi ke 8

Dimensi ke 10 mengasumsikan bahwa seluruh kemungkinan yang dapat terjadi

pada setiap gelombang dan partikel berada disini dan merupakan sebuah titik.

Jadi totalnya semua ada 11 dimensi.

Dan Dimensi ke 10 inilah yang disebut Super String karena merupakan String

yang menghubungkan semua dimensi.

Untuk menjelaskan diatas dimensi ke 6 kayanya agak sedikit sulit.

Tp untuk melihat bahwa ini sebenarnya hanyalah sebuah “iterasi” dari sebuah

titik, sebuah garis, sebuah cabang dan sebuauh lipatan.

Bayangkan jika begini.

Jika kita sebagai observer 3 dimensi melihat sebuah objek 2 dimensi bergerak

melintasi sebuah paku ulir.

Page 4: Schrodinger Cat Adalah

Karena objek 2 dimensi tidak memiliki “awareness” mengenai adanya sumbu Z

(kita asumsikan bahwa dia hanya mengenal sumbu x dan y) Maka dia hnaya akan

melihat bahwa dia hanya bergerak lurus saja tidak belok2x.

Ini sama seperti ketika manusia tidak mengetahui bumi itu bulat, ketika mereka

melintasi lautan, mereka mendeskripsikannya seperti bergerak lurus saja. Padahal

sekarang kita ketahui bahwa mereka sebenarnya bergera tidak lurus melainkan

melingkar dan apabila ditarik “garis” lurus terus diatas peta mereka maka pada

akhrnya mereka akan kembali lagi ketitik semua.

Tentu itu kita ketahui sebagai observer diluar bumi tetapi bagi mereka yang

berada dibumi saat itu mereka tidak mengethauinya.

Dimensi juga sama. Kita mahluk 3 dimensi tidak memiliki awareness mengenai

bagaimana sebenarnya keadaan dimensi ke 4. Kita menyebutnya dengan waktu,

kita merasakan bahwa waktu bergerak linear. Dari point A ke point B.

Tetapi secara matematis dan teoritis, dimensi ini tidak linear melainkan circular.

Maka dari asumsi ini lahirlah asumsi bahwa manusia bisa melakukan perjalanan

mengarungi waktu (Time Travel).

Berkaitan dengan Super posisi. Karena Dimensi waktu memiliki “Cabang” seperti

memiliki “Past” and “Future” dan “possible future” maka Dimensi Ruang jg

memiliki “Cabang”, dan ini menimbulkan asumsi mengenai adanya Multi-verse

dimana berdasarkan teori super posisi maka di multi verse itu juga ada “Diri” kita

yang lainnya.

Well….it’s a wicked theory….kalau saya bisa gambar ada papan tulis mungkin bisa

menjelaskan dengan lebih baik…But jangan dibikin bingung. Implikasi Praktikal

dari teori ini hanya adalah Sub-Atomic level.

Kecuali kalau kalian mau membawa pada pendekatan filosofis nya maka

implikasinya bisa sampai pada , “Apa itu Realita ?”