scanned by camscannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7....

14
Scanned by CamScanner

Upload: others

Post on 25-Aug-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 2: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 3: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 4: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 5: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 6: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 7: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

Scanned by CamScanner

Page 8: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

1

HUBUNGAN ANTARA FRAILTY DAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI

DESA SONGAN, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

IGN Arika Fermiawan1, I Nyoman Astika2, IGP Suka Aryana2, RA Tuty Kuswardhani2,

IB Putrawan2, Ketut Rai Purnami2

1PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam Universitas Udayana 2 Divisi Geriatri Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UNUD

Pendahuluan

Frailty merupakan masalah geriatri modern terbesar dan masalah kesehatan umum

utama pada populasi usia tua. Definisi frailty berdasarkan Association of Gerontology and

Geriatrics Frailty Consensus adalah berkurangnya kekuatan dan malfungsi fisiologi yang

meningkatkan kecenderungan individu yang nantinya akan meningkatkan ketergantungan,

kerentanan dan kematian. (1) Populasi usia tua bervariasi pada berbagai geografis di seluruh

dunia. Perkiraan lokasi frailty diperkirakan rendah di komunitas dan lebih tinggi pada kondisi

yang menjalani perawatan di rumah. Pada penggunaan luas pola fenotif frailty Fried et al,

empat tahun insiden sekitar 7,2% pada non-institusional, komunitas tempat tinggal usia tua.

Keseluruhan prevalensi 6.9% pada komunitas tempat tinggal. (2)

Insiden frailty meningkat dengan 1) usia, 2) wanita, 3) etnis Afrika Amerika, 4)

pendidikan dan pendapatan yang rendah, 5) kesehatan yang buruk, 6) penyakit ko-morbid

kronis dan disabilitas. Prevalensi frailty meningkat pada usia tua dan memiliki resiko tinggi

pada kondisi jatuh, cacat, hospitalisasi, dan kematian. Komorbiditas merupakan faktor resiko

etiologi sedangkan disabilitas merupakan keluaran dari frailty. (2,3)

Frailty pada pasien bermakna a) menjadi bergantung pada orang lain, b) mengalami

percepatan penuaan, c) memiliki banyak penyakit kronis, d) memiliki masalah

medis/psikologis yang kompleks, e) beresiko besar mengalami ketergantungan dan keluaran

kesehatan yang merugikan, f) memiliki penyakit atipikal, g) kecenderungan akan memperoleh

program geriatri yang spesifik. Penilaian geriatri meliputi beberapa komponen: medis, kognitif,

afektif, fungsional, dukungan sosial/perawatan, ekonomi, lingkungan dan petunjuk lanjutan.

Penilaian medis meliputi pengelihatan-pendengaran, malnutrisi/penurunan berat badan,

inkontinensia urin, kelainan gaya berjalan dan keseimbangan, dan polifarmasi. (1,2)

Jatuh menurut WHO, American Geriatrics Society (AGS) dan British Geriatrics

Society (BGS adalah suatu kondisi posisi istirahat yang berada pada kedudukan yang lebih

rendah seperti di tanah atau lantai yang tidak disengaja tanpa ada kehilangan kesadaran.

Kejadian jatuh menjadi masalah klinis yang serius pada geriatri. Hal ini dapat meningkatkan

Page 9: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

2

angka mortalitas dan morbiditas serta sebagai kontributor utama dalam imobilisasi dan

hospitalisasi dini di rumah. Sekitar 10-25% kejadian jatuh menyebabkan fraktur atau laserasi

yang memerlukan perawatan baik di pelayanan kesehatan atau di rumah. Berdasarkan studi

yang dilakukan oleh Rubenstein dkk, kejadian jatuh sekitar 31% disebabkan oleh kecelakaan/

terkait lingkungan, 17% disebabkan oleh kelainan gaya jalan/ keseimbangan atau kelemahan.

(4)

Hampir 20-30% populasi usia 60 tahun setiap tahunnya mengalami insiden jatuh.

Lansia yang tinggal di komunitas dapat mengalami laju kejadian jatuh 0,7 jatuh per tahun,

dengan rentang 0,2-1,6. Disisi lain lansia pada institusional dan hospitalisasi memiliki

prevalensi yang lebih tinggi. Kejadian jatuh berkaitan dengan hilangnya massa otot

(sarkopenia), penyakit kronik, konsumsi berbagai obat, terutama diuretik atau beta-bloker,

defisit kognitif dan delirium. (5)

Orang usia lanjut dengan kondisi frailty mengalami penurunan cadangan fisiologi yang

menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap stresor. Frailty dan kejadian jatuh memiliki

karakteristik yang signifikan. Keduanya memiliki masalah kesehatan penting yang

mempengaruhi orang usia lanjut, meningkat dengan peningkatan usia dan fenomena

multifaktorial yang terkait dengan luaran kesehatan yang buruk. (5)

Metode

Penelitian ini menggunakan studi potong lintang pada populasi lansia di Desa Songan,

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Penelitian dilakukan pada bulan September

2016 dan 2017. Frailty ditegakkan menggunakan kuesioner skrining berdasarkan Friedman

Frailty Index. Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang

melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang

lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka. Kejadian jatuh dinilai dengan

kuisioner pertanyaan riwayat jatuh dalam tiga bulan terakhir. Penelitian dilakukan dengan

simple random sampling dari data register penduduk.

Hasil

Penelitian melibatkan 47 orang lanjut usia di desa Songan, dengan komposisi 46,8% laki-laki

dan 53,2% perempuan (Gambar 1). Rerata usia yang terlibat dalam penelitian yang disajikan

dalam median (min-maks) adalah 70,7 tahun (60-100 tahun). Pada penelitian ini, didapatkan

frailty 12,8% dan kejadian jatuh 6,4%. Pada penelitian ini didapatkan kejadian frailty lebih

Page 10: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

3

banyak pada perempuan dengan perbandingan laki-laki:perempuan adalah 1:2. Jika

dibandingkan dengan usia, maka kejadian frailty terjadi dengan rata-rata usia 82 tahun.

Gambar 1. Komposisi lansia berdasarkan jenis kelamin

Gambar 2. Rerata usia yang terlibat dalam penelitian

Tabel 1. Distribusi prevalensi frailty berdasarkan jenis kelamin

Frailty Dikotomi Total

Normal Frailty

Jenis_kelamin Laki-laki 20 2 22

Perempuan 21 4 25

Total 41 6 47

Tabel 2. Distribusi prevalensi frailty berdasarkan kelompok usia

frailty

dikotomi

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

usia normal 41 69.05 7.503 1.172

frailty 6 82.00 3.162 1.291

Laki-Laki47%

Perempuan53%

38%

43%

17% 2%

60-79 th 70-79 th 89-89 th >= 90 th

Page 11: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

4

Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara statistik

(p=0,005). Data ini menunjukkan frailty meningkatkan resiko kejadian jatuh sebesar 27,33 kali

dibandingkan lansia yang tidak mengalami frailty.

Diskusi

Prevalensi frailty terkait dengan peningkatan usia dan akan mempengaruhi luaran kesehatan

meliputi kematian, jatuh dan hospitalisasi. Sejumlah intervensi geriatri telah dikembangkan

untuk meningkatkan luaran frail pada usia tua dewasa. Penanda frailty dapat meliputi

penurunan massa otot berdasarkan usia, kekuatan, daya tahan, keseimbangan, performa

berjalan, dan aktivitas yang rendah. (6)

Pada penelitian yang dilakukan Fred dkk didapatkan kejadian frailty lebih tinggi pada

wanita dan/atau pada status ekonomi yang rendah. Wanita cenderung mengalami frailty karena

memiliki faktor intrinsik seperti massa dan kekuatan otot yang rendah dibandingkan dengan

laki-laki pada usia yang sama, wanita mengalami kehilangan massa otot bersamaan dengan

penuaan yang akan melipatgandakan kemungkinan terjadinya frailty. (7)

Perempuan memiliki prevalensi frailty yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Temuan ini tidak mengejutkan karena perempuan memiliki jumlah rerata masa otot dan

kekuatan otot yang lebih rendah. Hubungan antara frailty dan sarkopenia telah terkonfirmasi

pada penelitian terdahulu. Pada penelitian yang lain menunjukkan bahwa laki-laki memiliki

kemungkinan untuk meninggal mendadak yang lebih besar dibandingkan perempuan sehingga

pada perempuan terjadi penurunan progresif yang lebih lebih teratur sehingga menempatkan

perempuan pada karakteristik frailty yang lebih tinggi. Kemungkinan penjelasan yang lain

adalah harapan hidup lansia perempuan adalah lebih lama. Sebagai hasilnya, perempuan pada

kelompok usia yang sama adalah lebih tua dibandingkan laki-laki. Karena frailty meningkat

seiring usia, hal ini menyumbang terhadap perbedaan prevalensi antara jenis kelamin (3).

Frailty biasa didapatkan pada lanjut usia namun perbedaan operasionalisasi status

frailty menghasilkan perbedaan prevalensi dalam rentang yang luas diantara penelitian (3).

Prevalensi frailty memiliki rentang antara 5%-58% (6). Penelitian lain oleh Merchant dkk

menemukan prevalensi frailty 5,7% -11,3%. Frailty berkorelasi secara signifikan dengan

bertambahnya usia, jenis kelamin perempuan, multimorbiditas, polifarmasi, gangguan kognitif

dan fungsional (7).

Berdasarkan definisi AWGS, pengukuran variable termasuk masa otot, kekuatan otot

(hand grip), dan performa fisik (kecepatan berjalan). Tantangannya adalah menentukan

bagaimana cara pengukuran akurat terbaik khususnya appendicular skeletal muscle mass

Page 12: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

5

(ASM). Beberapa teknik telah digunakan untuk menilai ASM termasuk dual energy x-ray

absorptiometry (DXA), computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan

bioelectrical impedance analysis (BIA). (8)

Bukti yang utuh dari penelitian pada cadaver menunjukkan bahwa DXA, MRI, dan CT

memberikan pengukuran yang tepat dan terpercaya sebagai kriteria dalam mengukur ASM in

vivo. Namun, faktor-faktor tertentu seperti biaya, aksesibilitas, dan masalah pajanan radiasi

membatasi penggunaan pencitraan seluruh badan. Sebaliknya, BIA yang berdasarkan

pengukuran konduktivitas jaringan dalam penelitian komposisi tubuh manusia adalah relatif

sederhana, cepat (hanya perlu beberapa menit) dan tidak invasif (8). Alat ukur yang digunakan

untuk mengukur skeletal muscle mass pada penelitian ini adalah merk Omron Full Body Sensor

Body Composition Monitor and Scale Model HBF-510 dengan intepretasi smasa otot skeletal

diesuaikan dengan tabel yang ada pada alat tersebut.

Kejadian jatuh pada lansia disebabkan oleh multipel faktor. Beberapa parameter yang

diidentifikasi sebagai prediktor independen terhadap kejadian jatuh diantaranya kekuatan otot

ekstremitas bawah, kompetensi postural/ keseimbangan lateral, gangguan pengelihatan,

gangguan kognitif dan polifarmasi. (6)

Penelitian yang dilakukan di desa Songan Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli,

Bali menunjukkan prevalensi frailty yang lebih tinggi pada wanita dengan perbandingan laki-

laki : wanita adalah 1:2. Sedangkan berdasarkan usia didapatkan prevalensi frailty tertinggi

pada rata-rata usia 82 tahun.

Pada 19 studi menunjukkan kejadian jatuh tertinggi pada wanita sekitar 55,4-85,4%,

tergantung pada tipe studi, situasi, populasi, sampel, kelompok usia, dan instrumen evaluasi.

Prevalensi kejadian jatuh pada lansia dengan frailty sekitar 6,7-44%. Terdapat bukti keterkaitan

antara jatuh dan keberadaan frailty pada lansia dengan asosiasi 1,8 (95% CI, 1,51-2,13).

Menurut Bilotta dkk menunjukkan pada regresi linier multipel, frailty (OR 2.01, 95% CI, 1,05-

3,83; p=0,035) tapi peneliti tidak menyebutkan prevalensinya. (10)

Berdasarkan data WHO diperkirakan 28-35% orang dengan usia 65 tahun atau lebih

mengalami kejadian jatuh setiap tahunnya dan meningkat menjadi 32-42% pada usia lebih dari

70 tahun. Frekuensi ini meningkat seiring dengan peningkatan usia dan level frailty. (11)

Dalam penelitian ini didapatkan kesesuaian hasil dengan literatur dimana frailty

meningkatkan resiko jatuh pada lansia sebesar 27 kali yang terbukti signifikan secara statistik.

Faktor yang berkontribusi meningkatkan resiko kejadian jatuh pada lansia dengan frailty

karena kelemahan tubuh, penurunan berat badan, penurunan aktivitas dan fatigue serta penyakit

kronik. (10)

Page 13: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

6

Kesimpulan

Prevalensi frailty di desa Songan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli tertinggi pada

wanita dengan perbandingan laki-laki : wanita adalah 1:2 dan meningkat seiring bertambahnya

usia terutama pada populasi usia tua. Frailty meningkatkan kejadian jatuh hampir 27 kali pada

populasi lansia dan terbukti signifikan secara statistik. Diperlukan penelitian yang lebih lanjut

dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan mencakup wilayah yang lebih luas agar dapat

menggambarkan prevalensi frailty di Bali secara umum serta menggambarkan hubungan antara

frailty dan kejadian jatuh pada lansia.

Daftar Pustaka

1. Dent E, Lien C, Shiong W, Wong WC, Wong CH, Ng TP, et al. The Asia-Pacific

Clinical Practice Guidelines for the Management of Frailty. JAMDA 2017;18:56-575

2. Yeolekar ME, Sukumaran S. Frailty Syndrome : A Review. Journal of the association

of physicians of india. 2014;62

3. Collard RM, Boter HB, Schoevers RA, Voshaar RC. Prevalence of frailty in community

dwelling older person: a systematic review. J Am Geriatr Soc. 2012;1487:1487-1492

4. Rubenstein LZ. Falls in older people: epidemiology, risk factors and strategies for

prevention. Age and Ageing. 2006;35-S2: ii37–ii41

5. Nowak A, Hubbard RE. Falls and frailty: lessons from complex systems. J R Soc Med

2009: 102: 98–102

6. Fried LP, Tangen CM, Walston J, Newman AB, Hirsch C, Gottdinger J et al. Frailty in

older adults: evidence for a phenotype. Journal of Gerontology Medical Sciences.

2001;56A:M146-M156.

7. Sternberg SA, Wershof Schwartz A. The identification of frailty: A systematic literature

review. J Am Geriatr Soc. 2011;59:2129–2138.

8. Merchant RA, Chen MZ, Tan LW, Lim MY, Ho HK. Singapore healthy older people

everyday (HOPE) study: prevalence of frailty and associated factors in older adults.

JAMDA. 2017:1.e1-1.e6

9. Wang H, Hai S, Zhou J, Liu P, Dong BR. Estimation of prevalence of sarcopenia by

using a new bioelectrical impedance analysis in chinese community-dwelling elderly

people. BMC Geriatrics. 2016;16(216): 1-9

Page 14: Scanned by CamScannererepo.unud.ac.id/id/eprint/15358/1/b99a629eb81a7f740d20e... · 2020. 7. 21. · 4 Pada penelitian ini didapatkan prevalensi rasio 27,33 dan signifikan secara

7

10. Fhon JRS, Rodrigues RAP, Neira WF, Huayta VMR, Robazzi MLC. Fall and its

association with the frailty syndrome in the elderly: systematic review with meta-

analysis. Rev Esc Enferm USP. 2016;50(6):1003-1010

11. WHO. WHO Global Report on Falls Prevention in Older Age. 2007