satuan polisi pamong praja provinsi...
TRANSCRIPT
1
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BALI
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dan dinamika kegiatan
masyarakat seirama dengan tuntutan era globalisasi dan otonomi daerah, maka
kondisi ketentraman dan ketertiban umum daerah yang kondusif merupakan suatu
kebutuhan mendasar bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu
kehidupannya.
Satpol PP mempunyai tugas membantu kepala daerah untuk menciptakan suatu
kondisi daerah yang tentram, tertib, dan teratr sehingga penyelenggaraan roda
pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapak melakukan
kegiatannya dengan aman. Oleh Karena itu, disamping menegakkan perda, Satpol
PP juga dituntut untuk menegakkan kebijakan pemerintah daerah lainnya yaitu
Peraturan Kepala Daerah.
Untuk mengoftimalkan kinerja Satpol PP perlu dibangun kelembagaan Satpol PP
yang mampu mendukung terwujudnya kondisi daerah yang tentram, tertib,
teratur. Penataan kelembagaan Satpol PP tidak hanya mempertimbangkan kinerja
kepadaatan jumlah penduduk di suatu daerah, tetapi juga beban tugas dan
tanggung jawab yang diemban, budaya, sosiologi, serta resiko keselamatan Polisi
Pamong Praja.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Praja sebagai
salah satu wujud kebijakan pemerintah untuk menciptakan kondisi daerah yang
tentram, tertib, dan teratur tersebut.
2
Sejarah Umum
Keberadaan Polisi Pamong Praja dimulai pada era Kolonial sejak VOC menduduki Batavia
di bawah pimpinan Gubernur Jenderal PIETER BOTH, bahwa kebutuhan memelihara
Ketentraman dan Ketertiban penduduk sangat diperlukan karena pada waktu itu Kota Batavia
sedang mendapat serangan secara sporadic baik dari penduduk local maupun tentara Inggris
sehingga terjadi peningkatan terhadap gangguan Ketentraman dan Keamanan. Untuk menyikapi
hal tersebut maka dibentuklah BAILLUW, semacam Polisi yang merangkap jaksa dan Hakim yang
bertugas menangani perselisihan hokum yang terjadi antara VOC dengan warga serta menjaga
Ketertiban dan Ketentraman warga. Kemudian pada kepemimpinan RAAFFLES,
dikembangkanlah BAILLUW dengan dibentuk Satuan lainnya yang disebut BESTURRS POLITIE
atau Polisi Pamong Praja yang bertugas membantu Pemerintah di tingkat Kawedanan yang
bertugas menjaga ketertiban dan ketentraman serta keamanan warga. Menjelang akhir era
colonial khususnya pada masa pendudukan jepang Organisasi Polisi Pamong Praja mengalami
perubahan besar dan dalam prakteknya menjadi tidak jelas, dimana secara strukturak Satuan
Kepolisian dan peran dan fungsinya bercampur baur dengan kemiliteran. Pada masa
Kemerdekaan tepatnya sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Polisi Pamong
Praja tetap menjkadi bagian Organisasi dari kepolisian karena belum ada dasar hokum yang
mendukung keberadaan Polisi Pamong Praja sampai dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 1 Tahun 1948.
Secara definitive Polis Pamong Prajha mengalami beberapa kali pergantian nama namun tugas
dan fungsinya sama, adapun secara rinci perubahan nama dari Polisi Pamong Praja dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1948 pada Tanggal 30 Oktober 1948
didirikanlah Detasemen Polisi Pamong Praja Keamanan Kapanewon yang pada tanggal
10 Nopember 1948 diubah namanya menjadi Detasemen Polisi Pamong Praja;
2. Tanggal 3 Maret 1950 berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor UP.32/2/21 disebut
dengan nama Kesatuan P{olisi Pamong Praja;
3. Pada tahun 1962 sesuai dengan Peraturan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi
Daerah no. 10 Tahun 1962 nama Kesatuan Polisi Pamong Praja diubah menjadi Pagar
Baya;
3
4. Berdasarkan Surat Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah no. 1 Tahun 1963
Pgar Baya diubah menjadi Pagar Praja;
5. Setelah diterbitkannya UUNo. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di
Daerah, Maka Kesatuan Pagar Praja diubah menjadi Polisi Pamong Praja, sebagai
Perangkat Daerah;
6. Dengan diterbitkannya UUNo. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lebih
memperkuat Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja sebagai pembantu Kepala Daerah
dalam menegakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dibentuk SATUAN
POLISI PAMONG PRAJA.
4
Visi dan Misi
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI BALI
VISI :
“TERWUJUDNYA KETERTIBAN UMUMDAN KETENTRAMAN MASYARAKAT
MENUJU BALI MANDARA”
MISI :
1. MENINGKATKAN KEPATUHAN/KETAATAN MASYARAKAT
TERHADAP PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA
DAERAH.
2. MENINGKATKAN KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT DALAM
LAKSANAAN TUGAS-TUGAS OPERASIONAL.
3. MENINGKATKAN PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN TERHADAP MASYARAKAT.
Landasan Hukum
1. UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong
Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094);
3. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Bali.
4. Peraturan Gubernur Bali Nomor 86 Tahun 2011 Tentang rincian Tugas Pokok
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali.
5
URAIAN TUGAS :
1. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas :
a. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja satuan polisi pamong
Praja;
b. mengkoordinasikan dan memberikan petunjuk Kepala Bidang dan Sekretaris
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan pengawasan urusan umum, kepegawaian, dan keuangan;
e. menetapkan kebijakan terkait pelaksanaan tugas satuan polisi pamong praja;
f. menyusun langkah penyempurnaan kegiatan;
g. melaksanakan system pengendalian kegiatan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
i. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
2. Sekretaris mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan;
b. mengkoordinasikan rencana kegiatan Satuan dan menyusun program kerja;
c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian ;
f. melakukan koordinasi dengan para Kepala Bidang;
g. melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umum dan
kepegawaian, penyusunan program, dan keuangan Satuan;
h. merangkum kegiatan Sekretariat dan Bidang berkaitan dengan keuangan,
kepegawaian dan barang;
i. menyusun langkah penyempurnaan kegiatan;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan.
6
3. Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja kepada bawahan;
d. membuat buku penjagaan pegawai;
e. menyiapkan bahan dan membuat konsep usulan kepangkatan, pemindahan,
mutasi, pemberhantian, pensiun, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, kartu
istri dan kartu suami (karis/karsu), asuransi kesehatan, tabungan asuransi
pegawai negeri (Taspen), cuti dan penghargaan;
f. membuat, menghimpun da memelihara Daftar Susunan Pegawai (DSP);
g. menyiapkan blanko-blanko dibidang kepegawaian;
h. membuat rekapitulasi absensi kepegawaian;
i. menata dan menyimpan berkas kepegawaian;
j. menyiapkan bahan penyusunan surat pernyataan menduduki jabatan,
pernyataan melaksanakan tugas, dan pengusulan penyesuaian
pangkat/golongan;
k. menyiapkan bahan telaahan kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan,
analisis jabatan dan pengukuran beban kerja serta menyiapkan bahan
penyusunan program dan laporan realisasi WASKAT;
l. mengurus administrasi perjalanan dinas pegawai;
m. melaksanakan system pengendalian intern;
n. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
4. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. mengelola, memelihara, dan mendistribusikan barang, serta menyiapkan bahan
usulan penghapusan barang;
7
e. memelihara gedung, perlengkapan kantor dan pertamanan, serta menjaga
keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan;
f. mengelola urusan surat menyurat;
g. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan;
h. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum, kehumasan dan
keprotokolan dinas;
i. mencatat dan menghimpun peraturan perundang-undangan yang berlaku;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.
5. Kepala Sub Bagian Keuangan dan penyusunan program mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
b. menilai prestasi kerja bawahan;
c. penyusun perencanaan pembangunan;
d. menyusun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan perencanaan;
e. mengkoordinasikan penyiapan bahan dan data rencana kerja dan anggaran
satuan;
f. mengkoordinasikan penyusunan anggaran;
g. melakukan monitoring pelaksanaan anggaran;
h. melaksanakan sistem pengendalian intern
i. memberikan petunjuk kepada bawahan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala sekretaris.
6. Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing- masing kepada seksi;
c. mengkoordinasikan para kepala seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ketentraman dan ketertiban;
8
f. melaksankan penertiban dan pengawasan terhadap ketentraman masyarakat;
g. menyiapkan sarana dan prasarana pelaksanaan penindakan produk hukum
daerah;
h. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka ketentraman dan
ketertiban;
i. melaksanakan system pengendalian itern;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan.
7. Kepala Seksi Pembinaan dan Penyuluhan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan pembinaan dalam rangka ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
e. melaksanakan penyuluhan dalam rangka ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
f. melaksanakan system pengendalian intern;
g. melaksankan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
8. Kepala Seksi Penegakan Hukum mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. menertibkan dan menindak warga masyarakat atau badan hukum yang
mengganggu ketentraman dan ketertiban umum;
e. melakukan tindakan refresip non yudisial terhadap warga masyarakat atau
badan hukum yang melakukan pelanggaran atas produk hukum daerah;
f. mengkoordinasikan instansi terkait dalam rangka penegakan produk hukum
daerah;
9
g. melaksanakan pembinaan dan memberi petunjuk terkait tugas-tugas PPNS;
h. memfasilitasi tugas-tugas PPNS;
i. melakukan koordinasi dengan korwas PPNS dan kepolisian terkait dengan
peningkatan kijerja PPNS;
j. melaksanakan system pengendalian intern;
k. melaksankan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
9. Kepala Bidang Operasional dan Pengendalian Masyarakat mempunyai tugas;
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Kepala Seksi;
c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. menyiapkan dan menyusun bahan-bahan pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan pengamanan, pengawalan;
f. melaksanakan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaran ketentraman dan
ketertiban umum;
g. melaksanakn sistem pengendalian intern;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan.
10. Kepala Seksi Operasional mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan pengendalian masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman dan
ketertiban;
e. menyiapkan dan menyusun bahan-bahan pedoman dan petunjuk teknis
pelaksanaan pengamanan;
10
f. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi gangguan
dan ancaman ketentraman dan ketertiban umum;
g. melaksaknakan penjagaan dan pengamanan terhadap pejabat dan aset daerah;
h. melaksanakn sistem pengendalian intern;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
11. Kepala Seksi Pengawalan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melaksanakan tugas pengamanan dan pengawalan terhadap para
pejabat dan acara protokoler;
e. melaksanakn sistem pengendalian intern;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang
12. Kepala Bidang Pengkajian dan pengembangan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi;
c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala seksi dan
bawahan;
f. menyusun rencana pengembangan dan strategi satuan polisi pamong
praja;
g. mengkoordinasi program kerja masing-masing kepala seksi;
h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan;
i. melaksanakn sistem pengendalian intern;
11
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan.
13. Kepala Seksi pengembangan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. melakukan koordinasi, bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan dan
evaluasi satuan polisi pamong praja;
e. menyusun statistik ketentraman dan ketertiban, laporan akuntabilitas dan data
serta sistem informasi satuan polisi pamong praja;
f. penyusunan naskah pedoman teknis pelaksanaan tramtibmas dan tramtibum.
g. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data kinerja Satpol PP;
h. melaksanakn sistem pengendalian intern;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
14. Kepala Seksi Data dan Pengkajian mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. menyiapkan bahan rencana dan program kerja Satuan Polisi Pamong Praja
berdasarkan rencana kegiatan bidang-bidang;
e. menyiapkan data kajian pengembangan peningkatan kapasitas Satuan Polisi
Pamong Praja;
f. menyusun rencana kajian pengembangan satuan Polisi Pamong Praja;
g. menyusun data rencana kebutuhan kelengkapan sarana dan prasarana Polisi
Pamong Praja;
h. menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana
Stratejik (RENSTRA) Satuan;
12
i. mengkompilasi bahan dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(LAKIP);
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
15. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;
b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Kepala Seksi;
c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;
d. menilai prestasi kerja bawahan;
e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;
f. menyusun rencana kerja Bidang;
g. merumuskan kebijakan pelaksanaan kesiapan dan penyelamatan masyarakat
dari ancaman perang, bencana alam dan bencana akibat ulah manusia;
h. membina satuan tugas perlindungan masyarakat di wilayah Provinsi Bali;
i. menciptakan pengamanan swakarsa dan berperan aktif menjaga keamanan
dan ketertiban Pemilu;
j. melaksanakn sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Satuan.
16. Kepala Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan peningkatan sumber daya manusia
satuan perlindungan masyarakat;
e. mengevaluasi bahan-bahan kebijakan kurikulum dan pelatihan dalam rangka
peningkatan sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat;
f. merumuskan jenis-jenis pelatihan peningkatan sumber daya manusia satuan
perlindungan masyarakat sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan;
13
g. mengevaluasi pelaksanaan pelatihan dalam rangka peningkatan sumber daya
manusia satuan perlindungan masyarakat;
h. melaksanakan kerjasama dan koordinasi dengan
Dinas/Instansi/Lembaga/Satuan Kerja terkait dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusia satuan perlindungan masyarakat;
i. menyusun laporan pelaksanaan pelatihan peningkatan sumber daya manusia
satuan perlindungan masyarakat;
j. melaksanakan sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
17. Kepala Seksi Pengerahan dan Pengendalian mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi;
b. memberikan petunjuk kepada bawahan;
c. menilai prestasi kerja bawahan;
d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pengerahan dan
pengendalian perlindungan masyarakat;
e. mengumpulkan dan menganalisa bahan dibidang pengerahan dan
pengendalian upaya perlindungan masyarakat;
f. mengerahkan dan pengendalian serta mengevaluasi sumber daya dalam rangka
perlindungan masyarakat;
g. mengerahkan dan pengendalian upaya-upaya perlindungan masyarakat;
h. mengkoordinasikan dengan instansi terkait segala upaya yang terkait dengan
perlindungan masyarakat;
i. menyusun laporan kegiatan pengerahan dan pengendalian sumber daya
manusia dibidang perlindungan terhadap masyarakat;
j. melaksanakn sistem pengendalian intern;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang ditugaskan oleh atasan; dan
l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
14
18. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
satuan Polisi Pamong Praja sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas: Menegakkan Peraturan Daerah dan Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat.
Fungsi : Dalam melaksanakan tugas Satuan Polis Pamong Praja mempunyai fungsi :
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah;
c. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat di daerah;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Daerah, dan/atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar
mematuhi menaati Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; dan
melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah
16
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali
Gol ruang : IV/c Pendidikan : S2
Sekretaris
Gol ruang : IV/b Pendidikan : S2
Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Sub Bagian Keuangan
Gol ruang : III/d Pendidikan : S2
Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan
Gol ruang :IV/b - Pendidikan : S2
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Bidang Operasional dan Pengendalian Masyarakat
Gol ruang : IV/a Pendidikan : S1
Kepala Data dan Pengkajian
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Seksi Pengembangan dan Pelaporan
Gol ruang : IV/a Pendidikan : S2
Kepala Peningkatan SDM
Gol ruang : IV/a Pendidikan : S2
Kepala Seksi Pengendalian
dan Pengerahan
Gol ruang : III/d Pendidikan : S2
-
Kepala Seksi Pembinaan dan
Penyuluhan Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Seksi Penegakan
Hukum Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Jabatan Fungsional Gol ruang : - Pendidikan :SLTA/S1
Kepala Sub Bagian Umum
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Seksi Operasional
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1
Kepala Seksi Pengawalan
Gol ruang : III/d Pendidikan : S1