satuan acuan penyuluhan

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN TB PARU Pokok Bahasan : TB paru Sub Pokok Bahasan : Cara penularan dan Gejala penyakit TB PARU Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Maret 2015 Waktu : 30 Menit Tempat : Puskesmas Talang Sasaran : Pengunjung Puskesmas Talang Penyuluh : Condro Muhaji A. Tujuan 1.Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta atau klien dapat mengetahui tentang penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit TB PARU sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar. 2.Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan penularan TB PARU, maka klien dapat: a. Memahami pengertian TB PARU b. Mengetahui cara penularan TB PARU c. Mengetahui gejala-gejala penyakit TB PARU

Upload: yosi-klub-teroriz

Post on 03-Oct-2015

228 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sap

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANTB PARU

Pokok Bahasan: TB paruSub Pokok Bahasan : Cara penularan dan Gejala penyakit TB PARUHari/Tanggal: Selasa/ 17 Maret 2015Waktu: 30 MenitTempat: Puskesmas TalangSasaran: Pengunjung Puskesmas TalangPenyuluh: Condro Muhaji

A. Tujuan1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta atau klien dapat mengetahui tentang penyakit TBC, memahami bagaimana proses penularan dan gejala penyakit TB PARU sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan penularan TB PARU, maka klien dapat:a. Memahami pengertian TB PARUb. Mengetahui cara penularan TB PARUc. Mengetahui gejala-gejala penyakit TB PARU

B. MateriTerlampir1. Pengertian TB PARU2. Cara penularan TB PARU3. Gejala-gejala TB PARU4. Pencegahan dan penanggulangan TB PARU

C. Kegiatan PenyuluhanNoTahapan WaktuKegiatan PembelajaranKegiatan Peserta

1Pembukaan(5 Menit)1. Mengucapkan salam2. Memperkenalkan diri

3. Kontrak waktu4. Menjelaskan tujuan pembelajaran5. Apersepsi konsep TB paru1. Menjawab salam2. Mendengarkan dan memperhatikan3. Menyetujui4. Mendengarkan dan memperhatikan5. Mendengarkan dan memperhatikan

2Kegiatan Inti(20 menit)1. Menjelaskan tentang pengertian TB paru2. Menjelaskan cara penularan penyakit TB paru

3. Menjelaskan tanda dan gejala TB paru4. Menjelaskan pencegahan dan penanggulangan TB paru1. Mendengarkan dan memperhatikan2. Mendengarkan dan memperhatikan3. Mendengarkan dan memperhatikan4. Mendengarkan dan memperhatikan

3Penutup(5 Menit)1. Kesimpulan dari pembelajaran2. Salam penutup1. Mendengarkan dan memperhatikan2. Mendengarkan dan menjawab salam

D. Metode1. Ceramah

E. Media1. LeafletF. EvaluasiPeserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali tentang :1. Pengertian TB paru2. Penyebab TB paru3. Tanda dan gejala TB paru4. Pencegahan dan penanggulangan TB paru

MATERI

1. Pengertian TBC/TuberkulosisTuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga (Depkes RI tahun 1992), menunjukkan bahwa Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia.Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .

2. Cara Penularan Penyakit TBC

Sumber penularan TBC adalah dahak penderita TBC yang mengandung kuman TBC. TBC menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung kuman TBC melayang-layang di udara dan terhirup oleh oranglain.Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

3. Gejala Penyakit TBCGejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.a. Gejala sistemik/umum1) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.2) Penurunan nafsu makan dan berat badan.3) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).4) Perasaan tidak enak (malaise), lemah.b. Gejala khusus1) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.2) Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.3) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.4) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

4.Pencegahan dan Penanggulangan Penularan TB Parua. Bila batuk tutup mulut menggunakan sapu tangan atau tissub. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar yaitu:1) Menimbun dahak dengan pasir2) Tampung dahak dalam kaleng berisi lysol, air sabun, spiritus, dan buang di lubang wc atau lubang tanah3) Makan-makanan bergizi

4)Istirahat cukup5)Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien6)Membuka jendela pada pagi hari sampai sore hari, agar rumah mendapat sinar matahari dan udara yang cukup.7) Hindari rokok8) Menjemur kasur, bantal dan guling secara teratur 1 kali seminggu

DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicastore.com/tbc/%20http://update.tbcindonesia.or.id/index.phpwww.tbcindonesia.or.idDr. Andi Utama, Peneliti Puslit Bioteknologi-LIPI http://www.beritaiptek.com/http://www.keepkidshealthy.com/welcome/infectionsguide/tuberculosis.html