satuan acara penyuluhan.doc
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Mata Ajar : Ilmu Keperawatan Anak
Pokok bahasan : Diare Pada Anak
Sasaran : Orang tua pasien, keluarga dan pasien
Hari/tanggal : Selasa, November 2011
Waktu : Pukul 08.00 – 08.45
Tempat : Ruang Anak RSUD Dr Soedarsono Pasuruan
A. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua pasien atau
keluarga memahami tentang penyakit diare pada anak..
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan orang tua atau keluarga :
a. Dapat menyebutkan kembali tentang pengertian penyakit diare.
b. Mengerti dan dapat menyebutkan penyebab, tanda dan gejala diare.
c. Mampu memberikan tindakan pertolongan pertama bila anak diare.
d. Mengerti dan dapat menyebutkan cara mencegah terjadinya diare.
B Materi Penyuluhan
1. Pengertian tentang Diare.
2. Penyebab , tanda dan gejala diare.
3. Tindakan pertolongan pertama bila anak diare.
4. Cara pencegahan diare pada anak.
C Metode
1.Ceramah dan tanya jawab
D Media
Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
No Fase Kegiatan Waktu
1. Pra interaksi 1 Menyiapkan satuan acara
penyuluhan dan materi
penyuluhan.
2. Mengidentifikasi peserta
penyuluhan.
10 Menit
2. Kerja 1.Memberi salam dan memper -
kenalkan diri.
2 .Membagikan leaflet.
3. Menjelaskan materi.
4. Diskusi dan tanya jawab.
5. Membuat kesimpulan.
30 Menit
3. Terminasi 1. Mengucapkan terima kasih.
2. Memberi salam penutup.5 Menit
F. Evaluasi
Struktur : Leaflet mencukupi semua sasaran.
Proses : Dalam pelaksanaan penyuluhan dapat tercapai sasaran 80-
100%
Hasil :
1. Sasaran mampu menyebutkan kembali pengertian diare.
2. Sasaran mengerti dan dapat menyebutkan penyebab, tanda , gejala dari
diare.
3. Mampu memberikan tindakan pertolongan pertama bila anak diare.
4. Mengerti dan dapat menyebutkan cara mencegah terjadinya diare
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
“ MENGENAL DIARE PADA ANAK ”
A. Pengertian diare
Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 s/d 4 kali sehari
dengan/tanpa darah dan atau lendir dalam tinja, biasanya berwarna hijau .
Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang
dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.
B. Penyebab diare adalah sebagai berikut :
1. Infeksi : virus, bakteri, parasit.
2. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
3. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat,
lemak atau protein.
4. Sistem kekebalan tubuh menurun.
5. Psikologis : rasa takut dan cemas.
6. Alergi terhadap makanan.
C. Tanda dan Gejala Diare
Awalnya anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan mungkin meningkat,
napsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja menjadi
cair, mungkin mengandung darah dan/atau lendir, warna tinja berubah
menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu, anus dan sekitarnya lecet
karena tinja menjadi asam.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan/atau sesudah diare. Bila telah
banyak kehilangan cairan dan elektrolit terjadilah gejala dehidrasi. Berat
badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit
berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, mata cekung, denyut nadi
sangat cepat.
D. Tindakan Bila Anak Diare.
Diare tanpa dehidrasi/kekurangan cairan tubuh :
Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya. Gunakan cairan rumah
tangga (CRT) seperti oralit, makanan cair (sup, air biasa, air tajin) atau larutan
gula garam yang lebih praktis dan hampir efektif sebagai upaya mencegah
dehidrasi.
Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :
Umur Setiap Mencret Jumlah oralit yang disediakan di rumah
< 1 tahun ½ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 11/2 gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)
Catatan: 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
Cara memberi oralit :
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak < 2 tahun, untuk anak yang lebih
tua berikan beberapa teguk dari gelas. Bila anak muntah, tunggulah 10 menit,
kemudian berikan cairan lebih sedikit.
Cara membuat larutan gula garam :
1.Dibuat dengan cara air matang sebanyak 5 gelas dicampur dengan 8 sendok the
gula dan ½ sendok teh garam kemudian diaduk rata.
2.Gula 1 cth penuh ditambah garam ¼ cth dalam I gelas air masak diaduk rata.
Prinsip pemberian nutris pada anak diare :
- Berikan larutan ini sebanyak anak mau.
- Teruskan hingga diare berhenti.
- Beri makanan yang bergizi : teruskan ASI atau susu yang biasa diberikan
- Untuk anak < 6 bulan dan belum mendapat makanan padat, diberikan susu yang
dicairkan dengan air yang sebanding selama 2 hari.
- Untuk anak > 6 bulan atau telah mendapat makanan padat :
- Berikan bubur dicampur dengan kacan-kacangan, sayur, daging atau ikan.
- Berikan sari buah segar atau pisang halus.
- Berikan makanan yang segar, masak dan haluskan atau tumbuk dengan baik
- Dorong anak untuk makan, sedikitnya 6 kali sehari
E. Bila Kondisi Anak tidak ada perubahan.
Segera bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3
hari atau menderita sebagai berikut :
- Buang air besar cair sering kali
- Muntah berulang – ulang
- Sangat haus sekali
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinja berdarah.
F. Cara Pencegahan Diare
Orang dapat mencegah diare bila mereka memahami disebabkan oleh apa diare itu
dan bagaimana serta tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap penyakit itu :
a. Pemberian ASI saja sampai dengan 4-6 bulan.
b. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah
makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
c. Membuang tinja secara benar.
d. Jangan makan sembarang makanan apalagi makanan mentah.
e. Menggunakan air bersih untuk minum.
f. Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal dua tahun pertama,
meningkatkan status gizi, dan imunisasi.
Daftar Pustaka
Depkes RI, 1999, Buku Ajar Diare ; Pegangan Bagi Mahasiswa, Jakarta.
Grimes, E.D, Grimes, R.M, and Hamelik, M, 1991, Infectious Diseases, Mosby Year Book, Toronto.
Kuzemko, Jan, 1995, Pemeriksaan Klinis Anak, alih bahasa Petrus Andrianto, cetakan III, EGC, Jakarta.
Lab/UPF Ilmu Kesehatan Anak, 1994, Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta.
Rampengan dan Laurentz, 1995, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak, cetakan kedua, EGC, Jakarta.
WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC, Jakarta.