satuan acara pembelajaran
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIET PREEKLAMPSIA
DOSEN PEMBIMBING : SITI HANDAYANI, SST, MKes
Disusun oleh:
Aisyah Ayu Nur P P 27220010 084
Bayu Setyawan P 27220010
Dwi Marta R P 27220010
Eka Fatmawati P 27220010
Endah Sri Hastuti P 27220010
Noora Chumairoh P 27220010 108
JURUSAN DIV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema : PRE EKLAMPSIA
Sub Pokok Bahasan : Diet PRE EKLAMPSIA
Sasaran : Warga Ibu Hamil di Kelurahan SukaMaju
Tempat : Balai Desa Kelurahan SukaMaju
Hari, Tanggal : Kamis, 12 April 2012
Waktu : pukul 07.50-selesai
Penggunan Waktu : 15 menit
Penyuluh : Kelompok 2 Tingkat IID
1. Aisah Ayu
2. Bayu Setyawan
3. Dwi Marta R
4. Endah Sri H
5. Eka Fatmawati
6. Noora Chumairoh
I. INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang DIET PRE EKLAMPSI
selama 15 menit diharapkan Warga Ibu Hamil di Kelurahan SukaMaju dapat
memahami dan memberikan penjelasan mengenai Diet PRE EKLAMPSI
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang DIET PRE EKLAMPSI
selama 15 menit Warga Ibu Hamil di Kelurahan SukaMaju diharapkan
mampu:
a. Menjelaskan Pengertian PRE EKLAMPSI
b. Menjelaskan penyebab PRE EKLAMPSI
c. Menjelaskan Proses Terjadinya PRE EKLAMPSI
d. Menjelaskan Tanda dan gejala PRE EKLAMPSI
e. Menjelaskan pencegahan PRE EKLAMPSI
f. Menyebutkan diet penderita PRE EKLAMPSI
III. Materi Penyuluhan (terlampir)
Pengertian PRE EKLAMPSI
Penyebab PRE EKLAMPSI
Proses Terjadinya PRE EKLAMPSI
Tanda dan gejala PRE EKLAMPSI
Pencegahan PRE EKLAMPSI
Diet penderita PRE EKLAMPSI
IV. Media Penyampaian
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain :
Leaflet
PPT
LCD
proyektor
V. Metode Penyampaian
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
Penyuluh menjelaskan tentang materi yang dibawakan
dan memberikan kesempatan bertanya pada peserta dan
mendiskusikannya.
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Waktu PROMOTOR AUDIENS
Pembukaan 3 Menit -Mengucapkan Salam
- Perkenalan diri
- Menyampaikan tujuan
- Menjawab salam.
- Mendengarkan
- Mendengarkan
Pemberian Materi 10 Menit - masuk kedalam
materi,
- Mendengarkan materi
yang disampaikan.
Menjelaskan :
a. Pengertian PRE
EKLAMPSI
b. Penyebab PRE
EKLAMPSI
c. Proses
Terjadinya PRE
EKLAMPSI
d. Tanda dan
gejala PRE
EKLAMPSI
e. Pencegahan
PRE
EKLAMPSI
f. Diet Penderita
PRE
EKLAMPSI
- Bertanya tentang hal
yang tidak di mengerti.
Penutup 2 Menit - Menyimpulkan
- Memberikan evaluasi
dengan bertanya
tentang semua yang
sudah dijelaskan pada
sasaran.
- Mengucapkan salam
dan terimakasih.
- Pamitan.
- Mendengarkan
- Menjawab pertanyaan
(evaluasi/post test)
dengan baik dan benar.
- Menjawab salam.
VII. Evaluasi :
Evaluasi stuktur
Alat – alat penyuluhan berupa leaflet tentang Diit Pre Eklamsi tersedia
sebelum dilakukan penyuluhan dan peserta hadir mengikuti penyuluhan
Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai pukul 07.50 WIB dan berakhir pukul 08.30
WIB, peserta mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang Pre
Eklampsia.
Evaluasi hasil
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai
kriteria tujuan khusus dari penyuluhan ini.
MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA
A. Pengertian
Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda khas tekanan darah tinggi
(hypertensi), pembengkakan jaringan (edema) dan ditemukan protein pada
urin (proteinuria) yang timbul saat kehamilan. Preeklamsia yang berat dapat
menjadi eklamsia dengan tanda-tanda kejang atau koma. Pada stadium akhir
yang disebut eklampsia, pasien akan mengalami kejang. Jika eklampsia tidak
ditangani secara cepat akan terjadi kehilangan kesadaran dan kematian karena
kegagalan jantung, kegagalan ginjal, kegagalan hati atau perdarahan otak
(Rozikhan,2007).
Definisi pre-eklamsia adalah hipertensi disertai proteinuria dan edema
(penimbunan cairan dalam tubuh sehingga ada pembengkakan pada tungkai
dan kaki) akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera
setelah persalinan. Eklamsia adalah timbulnya kejang pada penderita pre-
klamsia yang disusul dengan koma. Kejang di sini bukan akibat kelainan
neurologis (Mansjoer, 1999). Penyakit ini biasanya dijumpai pada keadaan-
keadaan berikut :
1. Kehamilan mulifetal (kembar) dan hidropsfetalis (kehamilan air)
2. Penyakit vaskuler (pembuluh darah), termasuk hipertensi esensial kronis
dan diabetes militus
3. Penyakit ginjal
Penyakit ini dapat dibedakan dalam tiga tingkatan tergantung
berat dan ringannya. Pada kasus ringan ,tekanan darah cenderung naik
tapi masih dibawah 140/100 mmHg, gejala proteinuria juga mulai
muncul. Pada tingkat sedang, mulai timbul pusing tekanan darah sudah
lebih dari 140/100 mmHg, lalu ada pembengkakan khususnya pada
wajah, kaki dan jari-jari tangan. Pada tingkat yang berat pembengkakan
semakin jelas,rasa pusing juga semakin nyata, khususnya rasa nyeri pada
dahi dan tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg. Kadang kala disertai
gangguan penglihatan, sulit kencing karena terjadi gangguan pada hati
dan dapat disertai mual muntah (UNPAD, 1999).
4. Perbedaan preeclampsia ringan dan berat (Poole, 2004).
Ringan Berat
Efek pada ibu
Tekanana darah Peningkatan darah
sistolik sebesar 30
mmHG atau lebih,
peningkatan tekanan
darah diastolic ≥
15mmHg atau hasil
pemeriksaan sebesar
140/90 mmHg dua kali
dengan jarak 6 jam.
Peningkatan menjadi ≥
160/110 mmHg pada dua
kali pemeriksaan dengan
jarak 6 jam pada ibu
hamil yang beristirahat di
tempat tidur.
MAP (Mean Artery
Pressure)
140/90 = 107 160/110 = 127
Peningkatan berat
badan
Peningkatan BB > 0.5
kg/minggu selama
trimester kedua dan
ketiga atau peningkatan
BB yng tiba-tiba sebesar
2kg
Sama seperti
preeclampsia ringan
Proteinuria
Dipstik kualitatif
Analisis kualitatif 24
jam
Proteinuria sebesar 300
mg/L dalam 24 jam atau
> 1g/L secara random
dengan memakai contoh
urine siang hari yang
dikumpulkan pada dua
waktu dengan jarak 6 jam
karena kehilangan protein
bervariasi, dengan
Proteinuria 5-10g/L
dalam 24 jam atau ≥ + 2
protein dengan dipstick
dipstick nilai bervariasi
dari sedikit sampai +1.
Edema Edema dependen,
bengkak di mata, wajah,
jari, bunyi pulmoner
tidak terdengar
Edema umum, bengkak
akin jelas di mata dan
wajah, jari, bunyi paru
(rales) bisa terdengar
Reflex Hipereflesi + 3, tidak ada
klonus di pergelangan
kaki.
Hiperfleksi + 3 atau
lebih, terdapat klonus di
pergelangan kaki
Haluaran urin Keluaran sama dengan
masukan ≥ 30 ml/jam
Oliguria < 30 ml/jam atau
120 ml/4 jam
Nyeri kepala Sementara Berat
Gangguan penglihatan Tidak ada Kabur, fotofobia, bintik
buta pada fundoskopi
Iritabilitas/afek Sementara Berat
Nyeri ulu hati Tidak ada Ada
Kreatinin serum Normal Meningkat
Trombositopenia Tidak ada Ada
Peningkatan AST Minimal Jelas
Hematokrit Meningkat Meningkat
Efek pada janin
Perfusi plasenta Menurun Perfusi menurun
dinyatakan sebagai IUGR
(intrauterine growth
retardation) pada fetus,
DJJ deselerasi lambat
Premature plasental
aging
Tidak jelas Pada waktu lahir plasenta
terlihat lebih kecil
daripada plasenta yang
normal untuk usia
kehamilan, premature
aging terlihat jelas
dengan berbagai daerah
yang sinsitianya pecah,
banyak terdapat ekrosis
iskemik (infark putih),
dan deposisi fibrin
intervilosa (infark merah)
bisa terlihat.
B. Penyebab
Sampai saat ini belum ditemukan teori pasti tentang penyebab pre-
eklamsi dan eklamasi. Namun ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai
penyebab pre-eklamsi dan eklamsi.
Pada pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan
angiotensin, renin, dan aldosterone, sebagai kompensasi sehingga peredaran
darah dan metabolism dapat berlangsung. Pada pre-eklamsi dan eklamsia,
terjadi penurunan angiotensin, renin, dan aldosterone, tetapi dijumpai edema,
hipertensi, dan proteinuria. Berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta,
bahan trofoblas akan diserap kedalam sirkulasi, yang dapat meningkatkan
sensitivitas terhadap angiotensin II, renin dan aldosterone, spasme pembuluh
darah arteriole dan tertahannya garam dan air.
Teori iskemia daerah implantasi plasenta, didukung kenyataan sebagai
berikut:
1. Pre-eklamsi dan eklamsi lebih banyak terjadi pada primigravida, hamil
ganda dan molahidatidosa.
2. Kejadiaanya makin meningkat dengan makin tuanya umur kehamilan.
3. Gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin (Rozhikan,
2007).
C. Proses Terjadinya Pre Eklampsia
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada
beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui
oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar
oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema
yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial
belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat
disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus
(Sinopsis Obstetri dalam Sarwono, 2011).
Perubahan pada organ-organ :
1. Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam
batas-batas normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini
terjadi pula pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat
menimbulkan kelainan serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan
lanjut dapat terjadi perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta,
sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen
terjadi gawat janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus
rahim dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus
prematurus.
3. Perubahan pada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya
terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari
normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan
oleh edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula
karena terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5. Perubahan pada mata
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini
dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi
ablasio retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat
yang merupakan salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain
yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi
eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau dalam
retina.
6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada
metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi
ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal.
Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara
asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun.
Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai
zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik
sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat
kembali pulih normal (Sarwono, 2011).
D. Tanda Gejala Pre Elampsia
Tidak terdapat gejala pada stadium dini preeklamsia, hanya tanda fisik
yang paling awal biasanya adalah peningkatan tekanan darah yang ringan.
Untuk dapat menegakkan diagnosa penyakit ini peningkatan tekanan darah
harus mencapai 140/90 mmHg (atau tingkat yang lebih rendah jika
tekanan darah sebelumnya adalah rendah tidak sebagaimana mestinya).
Pertambahan berat badan yang berlebihan (lebih dari 0,5 kg seminggu)
biasanya mendahului edema nyata yang jika timbul awalnya hanya
bermanifestasi dengan pembengkakan pergelangan kaki ringan, atau
pembengkakan ringan pada wajah (Chamberlin dan Genffrey, 1994).
Preeklampsia dapat ditegakkan apabila terdapat dua dari tiga gejala,
yaitu penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 kg
dalam seminggu sampai beberapa kali. Edema sebagai peningkatan berat
badan, pembengakakan kaki, jari tangan dan muka. Tekanan darah ≥
140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat > 30 mmHg dan ekanan
sistolik > 15 mmHg yang diukukr setelah pasien istirahat selama 30 menit.
Tekanan pada trimester kedua yang lebih dari 85 mmHg dicurigai beresiko
menjadi preeklamsia. Proteinuria bila terdapat protein sebanyak 0,3 g/L
dalam urin 24 jam atau pemeriksaan kulaitatif menunjukkan proteinuria +1
tau +2 yang diukur dengan cateter minimal 2 kali dengan jarak waktu 6
jam. Preekalmpsia berat dapat ditegakkan bila muncul gejala berikut :
1. Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolic > 110 mmHg
2. Proteinuria ≥ +5 g/24 jam atau ≥3 pada tes celup
3. Oliguria (<400 ml/24 jam
4. Sakit kepala hebat dan ganggua penglihatan
5. Nyeri epigastrium dan ikterus
6. Edema paru atau sianosis
7. Trombositopenia
8. Pertumbuhan janin terhambat
E. Pencegahan
Adapun pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang
baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski
dianggap tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan
cukup protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
Pembatasan kalori, cairan dan diit rendah garam tidak dapat mencegah
hipertensi karena kehamilan, bahkan dapat membahayakan janin (Tim PPGD,
2011)
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin.
Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan
terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya. Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih
dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh
sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen
nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda
harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi
suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak
tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam
ke luar tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet
sehingga dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga
mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari (Sarwono, 2011).
Pemasukan cairan terlalu banyak mengakibatkan edema paru (Tim
PPGD, 2011)
F. Diet Pre eklampsia
Nutrisi adalah hal yang penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
Salah satunya adalah untuk ibu-ibu yang hamil anak pertama dengan resiko
preeklamsi. Kondisi preeklamsi ini akan membahayakan ibu dan janin. Ada
suatu pendapat bahwa preeklamsi tidak dapat dicegah, namun penelitian
membuktikan, bahwa diet yang tepat akan mengurangi resiko preeklamsi
(Faisal, 2009). Adapun tujuan Diet pada Preeklamsia, antara lain:
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
b. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah agar tetap normal
c. Mencapai keseimbangan nitrogen
d. Mencegah dan mengurangi retensi garam
e. Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
f. Mengurangi dan mencegah timbulnya faktor resiko lain atau penyakit lain
pada saat kehamilan atau setelah melahirkan (Anonim, 2011).
Syarat-syarat Diet Preeklampsia adalah:
1. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan
diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima
makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 100 kkal dari makanan atau
diet sebelum hamil.
2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau
air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di
bawah 1 kg/minggu.
3. Protein tinggi (1 ½ -2 gr/kg berat badan)
4. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan
lemak tidak jenuh ganda
5. Vitamin cukup; vitamin C dan B5 diberikan sedikit lebih tinggi
6. Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
8. Cairan diberikan 2500 m/ sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi
dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah,
keringat, dan pernapasan (Anonim, 2011).
Macam diet dan indikasi pemberian
1) Diet preeklampsia I
Diet preeclampsia I diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet
spreeklampsia I diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia
I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat.
Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah
garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
2) Diet preeklampsia II
Diet preeklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari
preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak
begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai
diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
3) Diet preeklampsia III
Diet preeklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari
preeklampsia II atau kepada pasien preeklampsia ringan. Makanan ini
mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus
disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap
bulan (Anonim, 2012).
BAHAN MAKANAN
PRE EKLAMSI I PRE EKLAMSI II PRE EKLAMSI IIIJumlah (gr)
Takaran Jumlah (gr)
Takaran Jumlah (gr)
Takaran
Beras - - 150 3 gls 200 4 glsTelur - - 50 1 btr 50 1 btrDaging - - 100 2 ptg 100 2 ptg
BAHAN MAKANAN SEHARI-HARI
Tempe - - 50 2 ptg 100 4 ptgSayuran - - 200 2 gls 200 2 glsSari buah/buah 1000 5 ptg 400 4 ptg sdg 400 4 ptg
sdgGula pasir 80 8 sdm 30 3 sdm 30 3 sdmMinyak nabati - - 15 1,5 sdm 25 2,5 sdmSusu bubuk *75 15 sdm 25 5 sdm 50 10 sdm
*) Susu khusus ibu hamil. Bila diberikan susu biasa, energi hanya sebagian yang terpenuhi
NILAI GIZI
DIIT PRE EKLAMSI I
DIIT PRE EKLAMSI II
DIIT PRE EKLAMSI III
Eergi (Kkal) 1032 1604 2128Protein (g) 20 56 80Lemak (g) 19 44 63Karbohidrat (g) 211 261 305Kalsium (mg) 600 500 800Besi (mg) 6,9 17,3 24,2Vitamin A (RE) 750 2796 3035Tiamin (mg) 0,5 0,8 1,0Vitamin C (mg) 246 212 213Natrium (mg) 228 248
Pembagian Bahan Makanan Sehari
WAKTU BAHAN MAKANAN JUMLAH06.00 Teh 1 gls08.00 Sari tomat dan Susu 1 gls10.00 Sari jeruk 1 gls13.00 Sari alpokat dan Susu 1 gls16.00 Sari tomat dan Susu 1 gls
Pembagian Bahan Makanan Sehari Diit Pre eklamsi II dan III
WAKTU BAHAN MAKANAN
PRE EKLAMSI II PRE EKLAMSI IIIBerat (g) Takaran Berat (g) Takaran
Pagi Beras 50 1 gls tim 50 1 gls timTelur ayam 50 1 btr 50 1 btr
Sayuran 50 0,5 sdm 50 O,5 sdmMinyak 5 5 sdmSusu bubuk 25 1 sdm 25 1 sdmGula pasir 10 1 sdm 10 1
Pukul 10.00 Buah 100 1 ptg sdg pepaya
100 1 ptg sdg pepaya
Gula pasir 10 1sdm 10 1sdm Siang Beras 50 1 gls 75 1,5 gls
Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdgTahu 50 ½ bh besar 100 1 bh besarSayuran 75 ¾ gls 100 1 glsBuah 100 1 ptg
pepaya sdg100 1 ptg
pepaya sdgMinyak 5 ½ sdm 10 1 sdm
Pukul 16.00 Buah 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg Gula pasir 10 1sdm 10 1sdm Susu bubuk - - 25 1 sdm
Malam Beras 50 1 gls nasi 75 1,5 gls nasiIkan 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdgTempe 25 1 ptg sdg 50 2 ptg sdgSayuran 75 ¾ gls 75 ¾ glsBuah 100 1 ptg sdg 100 1 ptg sdg Minyak 5 ½ sdm 10 1 sdm
DAFTAR PUSTAKA
Abuzhar, 2009. .http://penjelajahbaru.blogspot.com/2011/01/gizi-dan-diet-ibu-
hamil-pada-pre.html. Diakses 9 April 2012
Anonim, 2011. http://wenylestariadin.blogspot.com/2011/05/penatalaksanaan-
diet-pada-ibu-hamil.html. diakses 9 April 2012
Anonim, 2011. http://yuksehat.info/diet-preeklampsia/. Diakses 9 April 2012
Chambelain, Genffrey. 1994. Obstetri dan Ginekologi Praktis. Jakarta : Widya
Medika.
Faisal. 2009. http://1001tipsbunda.blogspot.com/2009/04/diet-
mengurangi-preeklamsi.html. diakses 9 April 2012
Fakultas Kedokteran UNPAD. 1999. Obstetri Ginekologi. Bandung : UNPAD.
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta
: Media Aesculapius.
Rozikhan. 2007. Faktor-faktor Resiko Terjadinya Preeklampsia Berat di Rumah
Sakit Dr. H. Soewondo Kendal. Tesis. Semarang :UNDIP
Sarwono. 2011. http://sarwonoberau.blogspot.com/2011/07/satuan-
acara-penyuluhan-sap-pre.html. diakses 9 April 2012