satuan acara penyuluhan thypoid

24
SATUAN ACARA PENYULUHAN THYPOID Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan Disusun Oleh : Faringga Ismail Al Hafez P17320113027 Kelas : 3B

Upload: nabillanisya

Post on 03-Dec-2015

692 views

Category:

Documents


64 download

DESCRIPTION

hihi

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

SATUAN ACARA PENYULUHAN THYPOID

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

Disusun Oleh :

Faringga Ismail Al Hafez

P17320113027

Kelas : 3B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES REPUBLIK INDONESIA

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

2015

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Ketidak tahuan individu mengenal penyakit Thypoid dan

ketidakmauan individu mencegah penyakit Thypoid

Pokok Bahasan : Thypoid

Sub Pokok Bahasan : Penyakit Thypoid

Sasaran : Keluarga Bapak Agus/An. Wahid

Waktu : 20 menit

Tanggal : Rabu, 6 Oktober 2015 pukul 15.00-15.10

Tempat : Ruang Perawatan Anak Darussalam 3 RS Al-Islam

Penyuluh : Faringga Ismail Al Hafez

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan Keluarga Tn. N

mengetahui dan memahami tentang penyakit Thypoid.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan Tn. N dapat :

1. Menjelaskan kembali pengertian Thypoid dengan benar tanpa melihat leaflet

atau catatan. (C2)

2. Menyebutkan kembali penyebab terjadinya Thypoid tanpa melihat leaflet

atau catatan. (C1)

3. Mengulang kembali tanda dan gejala dari penyakit Thypoid dengan benar

tanpa melihat leaflet. (A2)

4. Menyebutkan kembali pencegahan Thypoid dengan benar tanpa melihat

leaflet atau catatan. (C1)

5. Mendiskusikan mengenai penanganan Thypoid dengan menggunakan

bahasa sendiri. (A2)

6. Dapat mendemonstrasikan 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar (P2)

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

C. Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan meliputi:

1. Pengertian Thypoid

2. Penyebab Penyakit Thypoid

3. Tanda dan Gejala Thypoid

4. Penanganan Thypoid

5. Pencegahan Thypoid

D. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Metode: Bimbingan dan Penyuluhan

2. Langkah-langkah kegiatan:

Tahapan Kegiatan Penyuluh Waktu

Kegiatan Pra

Pembelajaran

1) Persiapan materi

2) Persiapan media

pembelajaran

3) Persiapan

tempat/lingkungan dan

sarana-prasarana lainnya.

4) Memberi salam

5) Perkenalan

6) Kontrak waktu

1 menit

Kegiatan Pembuka

1) Menjelaskan maksud dan

tujuan

2) Menjelaskan pokok bahasan

3) Apersepsi

2 menit

Kegiatan Inti 1) Penyuluh menjelaskan

materi tentang penyakit

Thypoid

2) Sasaran menyimak infor-

masi yang disampaikan oleh

penyuluh tentang penyakit

5 menit

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

Thypoid

3) Sasaran memahami

penjelasan dari penyuluh

4) Penyuluh

mendemonstrasikan 6

langkah cuci tangan yang

baik dan benar

5) Sasaran menyimak de-

monstrasi 6 langkah cuci

tangan yang baik dan benar

Kegiatan Penutup 1) Sasaran meredemonstrasi-

kan 6 langkah cuci tangan

yang baik dan benar

2) Penyuluh menanyakan

kembali materi yang telah

dijelaskan

3) Sasaran menjawab perta-

nyaan yang diajukan

penyuluh

4) Sasaran dan penyuluh

menyimpulkan materi

5) Memberi Salam

2 menit

E. Media dan Sumber

1. Media: Flipchart dan Leaflet

2. Sumber:

Aru W, Sudoyo, dkk ; editor ; Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam; Jilid

III, edisi IV;Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta : 2007

Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Thypoid.

Dalam Pediatrics Update. Cetakan pertama; Ikatan Dokter Anak

Indonesia. Jakarta : 2003

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

F.Evaluasi

1. Prosedur : Tanya Jawab dan Post Test

2. Jenis test : Lisan dan Redemonstrasi

3. Butir soal :

a. Jelaskan Pengertian dari Thypoid!

b. Sebutkan Penyebab dari penyakit Thypoid!

c. Sebutkan tanda dan gejala Thypoid!

d. Sebutkan beberapa pencegahan Thypoid!

e. Jelaskan bagaimana Penanganan Thypoid?

f. Bagaimana cara

4. Kunci Jawaban

1) Pengertian Demam Thypoid

 Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai

saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu,

gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran. (Nursalam, M.

Nurs dkk, 2005)

2) Tanda dan Gejala

Biasanya secara timbul secara bertahap dalam waktu 8-14 hari

setelah terinfeksi. Gejala bisa berupa :

a. Demam

b. Sakit Kepala

c. Lemah dan lelah

d. Diare (terutama anak-anak ) konstipasi /sembelit terutama (orang-

orang dewasa)

e. Penurunan nafsu makan

f. Nyeri perut

g. Kadang terjadi perdarahan dari hidung

h. Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan

akan meningkat dalam waktu 2-3 hari,yaitu mencapai 39-40 C

selama 10-14 hari.

3) Penyebab

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

Penyebab adalah bakteri salmonella Typhi. Bakteri Salmonella

Typhi ditemukan didalam tinja dan air kemih penderita.

4) Pencegahan

a. Food / makanan. Biasakan mengkonsumsi makanan yang

terjamin bersihnya.

b. Fluid / cairan Sediakan air minum yang memenuhi syarat,yaitu

memasak air hingga mendidih ( 100 C )

c. Finger / kebersihan tangan. Biasakan selalu mencuci tangan

mencuci tangan setelah buang air besar mau pun sebelum dan

sesudah makan.

d. Feses / tinja. Tidak boleh buang air besar di sembarang tempat,

harus di toilet.

e. Fly / lalat. Bila di rumah banyak lalat, basmi hingga tuntas ( lalat

bisa menjadi perantara perpindahan kuman ke makanan.

5) Penanganan

a. Pemberian antibiotik yang tepat. Antibiotik yang banyak

digunakan adalah kloramfenikol.

b. Istirahat yang cukup bahkan bila perlu tirah baring ( tidur

terlentang ) selama beberapa hari sampai demam mereda.

c. Intake/pemasukan cairan untuk mencegah dehidrasi ( kekurangan

cairan ) akibat demam tinggi.

d. Pengaturan makan tinggi kalori berupa nasi, agak lembek.

Daging, telur, ikan, ayam, tahu, tempe, sedikit sayur dan buah

boleh dikonsumsi. Hindari makanan yang pedas dan keras.

6) 6 Langkah Cuci Tangan yang Baik dan Benar1. Mencuci telapak tangan.

2. Telapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri dan

begitu sebaliknya.

3. Telapak dengan telapak serta ibu jari saling terikat.

4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan saling

mengunci.

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

5. Ibu jari tangan kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri

dan sebaliknya.

6. Jari tangan kiri menguncup, lalu gosok memutar ke kanan dan ke

kiri pada telapak tangan kanan, begitu juga sebaliknya.

Lampiran

LAMPIRAN MATERI DEMAM THYPOID

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

1. Pengertian Demam Thypoid

Demam Thypoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut yang

disebabkan oleh Salmonella typhi. Thypoid adalah penyakit infeksi akut

yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang

lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan, dan gangguan

kesadaran. (Nursalam, M. Nurs dkk, 2005). Terjadinya penularan

salmonella typhi sebagian besar melalui makanan / minuman yang tercemar

oleh kuman yang berasal dari penderita atau pembawa kuman, biasanya

keluar bersama-sama dengan tinja (melalui rute oral fekal = jalur oro-

fekal). 

2. Tanda dan Gejala

Gejala klinis pada anak umumnya bersifat lebih ringan dan lebih bervariasi

bila dibandingkan dengan penderita dewasa. Bila hanya berpegang pada

gejala atau tanda klinis, akan lebih sulit untuk menegakkan diagnosis

demam Thypoid pada anak, terutama pada penderita yang lebih muda,

seperti pada Thypoid kongenital ataupun Thypoid pada bayi. Masa inkubasi

rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari, dengan masa inkubasi terpendek 3

hari dan terpanjang 60 hari. Dikatakan bahwa masa inkubasi mempunyai

korelasi dengan jumlah kuman yang ditelan, keadaan umum/status gizi serta

status imunologis penderita. Walaupun gejala demam Thypoid pada anak

lebih bervariasi, secara garis besar gejala-gejala yang timbul dapat

dikelompokkan :\

a. Demam satu minggu atau lebih.  

b. Gangguan saluran pencernaan   

c. Gangguan kesadaran

Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi

akut pada umumnya, seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah,

diare, konstipasi. Pada pemeriksaan fisik, hanya didapatkan suhu badan

yang meningkat. Setelah minggu kedua, gejala/ tanda klinis menjadi makin

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

jelas, berupa demam remiten, lidah Thypoid, pembesaran hati dan limpa,

perut kembung mungkin disertai gangguan kesadaran dari yang ringan

sampai berat.

Demam yang terjadi pada penderita anak tidak selalu tipikal seperti pada

orang dewasa, kadang-kadang mempunyai gambaran klasik berupa

stepladder fever pattern, dapat pula mendadak tinggi dan remiten (39 –

41oC) serta dapat pula bersifat ireguler terutama pada bayi yang Thypoid

kongenital. Lidah Thypoid biasanya terjadi beberapa hari setelah panas

meningkat dengan tanda-tanda antara lain, lidah tampak kering, dilapisi

selaput tebal, di bagian belakang tampak lebih pucat, di bagian ujung dan

tepi lebih kemerahan.Bila penyakit makin progresif, akan terjadi

deskuamasi epitel sehingga papilla lebih prominen. Roseola lebih sering

terjadi pada akhir minggu pertama dan awal minggu kedua. Merupakan

suatu nodul kecil sedikit menonjol dengan diameter 2 – 4 mm, berwarna

merah pucat serta hilang pada penekanan. Roseola ini merupakan emboli

kuman yang didalamnya mengandung kuman salmonella, dan terutama

didapatkan di daerah perut, dada, kadang-kadang di bokong, ataupun bagian

fleksor lengan atas.

Limpa umumnya membesar dan sering ditemukan pada akhir minggu

pertama dan harus dibedakan dengan pembesaran karena malaria.

Pembesaran limpa pada demam Thypoid tidak progresif dengan konsistensi

lebih lunak. Rose spot, suatu ruam makulopapular yang berwarna merah

dengan ukuran 1 – 5 mm, sering kali dijumpai pada daerah abdomen, toraks,

ekstremitas dan punggung pada orang kulit putih, tidak pernah dilaporkan

ditemukan pada anak Indonesia. Ruam ini muncul pada hari ke 7 – 10 dan

bertahan selama 2 -3 hari.

3. Diagnosis Demam Typhoid?

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

Demam Thypoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang

ringan bahkan asimtomatik. Walaupun gejala klinis sangat bervariasi namun

gejala yang timbul setelah inkubasi dapat dibagi dalam demam, gangguan

saluran pencernaan, dan gangguan kesadaran.

Timbulnya gejala klinis biasanya bertahap dengan manifestasi demam dan

gejala konstitusional seperti nyeri kepala, malaise, anoreksia, letargi, nyeri

dan kekakuan abdomen, pembesaran hati dan limpa, serta gangguan status

mental. Sembelit dapat merupakan gangguan gastrointestinal awal dan

kemudian pada minggu kedua timbul diare. Diare hanya terjadi pada

setengah dari anak yang terinfeksi, sedangkan sembelit lebih jarang terjadi.

Dalam waktu seminggu panas dapat meningkat. Lemah, anoreksia,

penurunan berat badan, nyeri abdomen dan diare,menjadi berat. Dapat

dijumpai depresi mental dan delirium. Keadaan suhu tubuh tinggi dengan

bradikardia lebih sering terjadi pada anak dibandingkan dewasa. Rose spots

(bercak makulopapular) ukuran 1-6 mm, dapat timbul pada kulit dada dan

abdomen, ditemukan pada 40-80% penderita dan berlangsung singkat (2-3

hari). Jika tidak ada komplikasi dalam 2-4 minggu, gejala dan tanda klinis

menghilang namun malaise dan letargi menetap sampai 1-2 bulan.

Gambaran klinis lidah Thypoid pada anak tidak khas karena tanda dan

gejala klinisnya ringan bahkan asimtomatik.

Sering terjadi kesulitan dalam menegakkan diagnosis bila hanya

berdasarkan gejala klinis. Oleh karena itu untuk menegakkan diagnosis

demam Thypoid perlu ditunjang pemeriksaan laboratorium yang

diandalkan. Pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan

diagnosis demam Thypoid meliputi pemeriksaan darah tepi, bakteriologis,

dan serologis.

Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis demam Thypoid

dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :

a. Solasi kuman penyebab demam Thypoid melalui biakan kuman dari

spesimen penderita, seperti darah, sumsum tulang, urin, tinja, cairan

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

duodenum dan rose spot. Berkaitan dengan patogenesis, maka

kuman lebih mudah ditemukan didalam darah dan sumsum tulang di

awal penyakit, sedangkan pada stadium berikutnya didalam urin dan

tinja. Hasil biakan yang positif memastikan demam Thypoid, namun

hasil negatif tidak menyingkirkan demam Thypoid, karena hasilnya

tergantung dari beberapa faktor.

b. Uji serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen S.typhi

dan menentukan adanya antigen spesifik dari Salmonella typhi. Uji

serologi standar yang rutin digunakan untuk mendeteksi antibody

terhadap kuman S.typhi yaitu uji Widal. Prinsip uji Widal adalah

serum penderita dengan pengenceran yang berbeda ditambah dengan

antigen dalam jumlah yang sama. Jika pada serum terdapat antibodi

maka akan terjadi aglutinasi. Di Indonesia pengambilan angka titer

O aglutinin ≥ 1/40 dengan memakai uji widal slide aglutination

(prosedur pemeriksaan membutuhkan waktu 45 menit) menunjukkan

nilai ramal positif 96%. Artinya apabila hasil tes positif, 96% kasus

benar sakit demam Thypoid, akan tetapi apabila negatif tidak

menyingkirkan. Banyak referensi yang mengemukakan apabila titer

O agglutinin sekali periksa ≥ 1/200 atau pada titer sepasang terjadi

kenaikan 4 kali maka diagnosis demam Thypoid dapat ditegakkan.

Aglutinin H banyak dikaitkan dengan pasca imunisasi atau infeksi

masa lampau, sedang Vi aglutinin dipakai pada deteksi pembawa

kuman S. typhi (karier).

4. Cara mengobati Demam Typhoid

Sebagian besar pasien demam Thypoid dapat diobati di rumah dengan

tirah baring, isolasi yang memadai, pemenuhan kebutuhan cairan, nutrisi

serta pemberian antibiotik. Sedangkan untuk kasus berat harus dirawat

dirumah sakitagar pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit serta nutrisi

disamping observasi kemungkinan timbul penyulit dapat dilakukan dengan

seksama. Pengobatanantibiotik merupakan pengobatan utama karena pada

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

dasarnya patogenesis infeksi Salmonella typhi berhubungan dengan keadaan

bakteriemia.Obat-obat antimikroba yang sering digunakan antara lain :

a. Kloramfenikol

Dosis yang dianjurkan ialah 50 – 100 mg/kgBB/hari,

selama 10 – 14 hari. Untuk neonatus, penggunaan obat ini

sebaiknya dihindari, dan bila terpaksa, dosis tidak  boleh melebihi

25 mg/kgBB/hari, selama 10 hari.

b. Tiamfenikol

Komplikasi hematologi pada penggunaan Tiamfenikol

jarang dilaporkan. Dosis oral dianjurkan 50 – 100 mg/kgBB/hari,

selama 10 – 14 hari.

c. Kotrimoksasol

Dapat digunakan untuk kasus yang resisten terhadap

kloamfenikol, penyerapan di usus cukup baik, dan kemungkinan

timbulnya kakambuhan pengobatan pengobatan lebih kecil

dibandingkan kloramfenikol. Kelemahannya ialah dapat terjadi

skin rash (1 – 15%), sindrom Steven Johnson, agranulositosis,

trombositopenia, anemia megaloblastik, hemolisis eritrosit

terutama pada penderita G6PD,Dosis oral yang dianjurkan adalah

30 – 40 mg/kgBB/hari. Sulfametoksazoldan 6 – 8 mg/kgBB/hari

untuk Trimetoprim, diberikan dalam 2 kali pemberian,selama 10 –

14 hari.

d. Ampisilin dan Amoksisilin

Dapat digunakan pada kasus yang resisten terhadap

Kloramfenikol. Kelemahannya dapat terjadi skin rash (3 – 18%),

dan diare (11%). Ampisilin mempunyai daya anti bakteri yang

sama dengan Ampisilin, terapi penyerapan peroral lebih baik

sehingga kadar oabat yang tercapai 2 kalilebih tinggi, dan lebih

sedikit timbulnya kekambuhan (2 – 5%) dan karier (0 – 5%).Dosis

yang dianjurkan adalah : Ampisilin 100 – 200 mg/kgBB/hari,

selama 10 – 14 hari. Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari, selama 10 –

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

14 hari. Pengobatan demam Thypoid yang menggunakan obat

kombinasi tidak memberikan keuntungan yang lebih baik bila

diberikan obat tunggal.

e. Seftriakson

Dosis yang dianjurkan adalah 50 – 100 mg/kgBB/hari,

tunggal atau dalam2 dosis iv.

f. Sefotaksim

Dosis yang dianjurkan adalah 150 – 200 mg/kgBB/hari

dibagi dalam 3- 4dosis iv.

g. Siprofloksasin

Dosis yang dianjurkan adalah 2 x 200 – 400 mg oral pada

anak berumur lebih dari 10 tahun.

5. Pencegahan Demam Thypoid

Pencegahan adalah segala upaya yang dilakukan agar setiap

anggota masyarakat tidak tertular oleh bakteri Salmonella. Ada 3 pilar

strategis yang menjadi program pencegahan yakni:

a. Mengobati secara sempurna pasien dan carrier demam Thypoid.

b. Mengatasi faktor-faktor yang berperan terhadap rantai penularan.

c. Perlindungan dini agar tidak tertular.

Demam Thypoid dapat dicegah dengan kebersihan pribadi dan

kebersihan lingkungan. “Orang Indonesia itu umumnya cuci tangan

setelah makan, padahal harusnya sebelum makan. Setelah makan,

tangannya kotor, baru dicuci. Tapi kalau sebelum makan dia lupa. Padahal

tangan itu paling kotor, kena segala macam. Lewat tangan kita bisa

memindahkan kuman.

Berikut beberapa petunjuk untuk mencegah penyebaran demam

Thypoid:

a. Cuci tangan.

Cuci tangan dengan teratur meruapakan cara terbaik untuk

mengendalikan demam Thypoid atau penyakit infeksi lainnya. Cuci

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

tangan anda dengan air (diutamakan air mengalir) dan sabun terutama

sebelum makan atau mempersiapkan makanan atau setelah

menggunakan toilet. Bawalah pembersih tangan berbasis alkohol jika

tidak tersedia air.

b. Hindari minum air yang tidak dimasak.

Air minum yang terkontaminasi merupakan masalah pada daerah

endemik Thypoid. Untuk itu, minumlah air dalam botol atau kaleng.

Seka seluruh bagian luar botol atau kaleng sebelum anda

membukanya. Minum tanpa menambahkan es di dalamnya. Gunakan

air minum kemasan untuk menyikat gigi dan usahakan tidak menelan

air di pancuran kamar mandi.

c. Tidak perlu menghindari buah dan sayuran mentah.

Buah dan sayuran mentah mengandung vitamin C yang lebih banyak

daripada yang telah dimasak, namun untuk menyantapnya, perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut. Untuk menghindari makanan

mentah yang tercemar, cucilah buah dan sayuran tersebut dengan air

yang mengalir. Perhatikan apakah buah dan sayuran tersebut masih

segar atau tidak. Buah dan sayuran mentah yang tidak segar sebaiknya

tidak disajikan. Apabila tidak mungkin mendapatkan air untuk

mencuci, pilihlah buah yang dapat dikupas.

d. Pilih makanan yang masih panas.

Hindari makanan yang telah disimpan lama dan disajikan pada suhu

ruang. Yang terbaik adalah makanan yang masih panas. Walaupun

tidak ada jaminan makanan yang disajikan di restoran itu aman,

hindari membeli makanan dari penjual di jalanan yang lebih mungkin

terkontaminasi.

Jika anda adalah pasien demam Thypoid atau baru saja sembuh dari

demam Thypoid, berikut beberapa tips agar anda tidak menginfeksi

orang lain:

- Sering cuci tangan anda.

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

Ini adalah cara penting yang dapat anda lakukan untuk

menghindari penyebaran infeksi ke orang lain. Gunakan air

(diutamakan air mengalir) dan sabun, kemudian gosoklah tangan

selama minimal 30 detik, terutama sebelum makan dan setelah

menggunakan toilet.

- Bersihkan alat rumah tangga secara teratur.

Bersihkan toilet, pegangan pintu, telepon, dan keran air setidaknya

sekali sehari.

- Hindari memegang makanan.

Hindari menyiapkan makanan untuk orang lain sampai dokter

berkata bahwa anda tidak menularkan lagi. Jika anda bekerja di

industri makanan atau fasilitas kesehatan, anda tidak boleh kembali

bekerja sampai hasil tes memperlihatkan anda tidak lagi

menyebarkan bakteri Salmonella.

- Gunakan barang pribadi yang terpisah.

Sediakan handuk, seprai, dan peralatan lainnya untuk anda sendiri

dan cuci dengan menggunakan air dan sabun.

6. Langkah-langkah Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

1. Mencuci telapak tangan.

2. Telapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri dan begitu sebaliknya.

Page 16: Satuan Acara Penyuluhan Thypoid

3. Telapak dengan telapak serta ibu jari saling terikat.

4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan saling mengunci.

5. Ibu jari tangan kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri dan sebaliknya.

6. Jari tangan kiri menguncup, lalu gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak tangan kanan, begitu juga sebaliknya.