satuan acara penyuluhan kesehatan reproduksi

18
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI 1. Topik Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri 2. Sasaran a. Program Remaja putri b. Penyuluhan Remaja putri 3. Tujuan a. Umum Setelah dilakuakan pendidikan kesehatan tentang manajemen higiene menstruasi, remaja putri dapat menerapkan teknik manajemen higiene dengan tepat b. Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang manajemen higiene menstruasi ,remaja putri dapat : 1) Menjelaskan pengertian higiene 2) Menjelaskan pengertian menstruasi 3) Menjelaskan siklus menstruasi 4) Menjelaskan gangguan saat menstruasi 5) Menjelaskan pengertian dari manajemen higiene menstruasi 6) Menjelaskan tujuan higiene dari menstruasi

Upload: anthony-olsen

Post on 28-Dec-2015

466 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

baik

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI

1. Topik

Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri

2. Sasaran

a. Program

Remaja putri

b. Penyuluhan

Remaja putri

3. Tujuan

a. Umum

Setelah dilakuakan pendidikan kesehatan tentang manajemen higiene

menstruasi, remaja putri dapat menerapkan teknik manajemen higiene dengan

tepat

b. Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang manajemen higiene

menstruasi ,remaja putri dapat :

1) Menjelaskan pengertian higiene

2) Menjelaskan pengertian menstruasi

3) Menjelaskan siklus menstruasi

4) Menjelaskan gangguan saat menstruasi

5) Menjelaskan pengertian dari manajemen higiene menstruasi

6) Menjelaskan tujuan higiene dari menstruasi

7) Menjelaskan manfaat dari higiene menstruasi

8) Menjelaskan manajemen dari higiene menstruasi 

9) Menerapkan teknik manajemen higiene menstruasi saat menstruasi

secara mandiri

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

4. Materi

Materi yang diberikan meliputi

a. Pengertian Higieneb. Pengertian Menstruasic. Siklus Menstruasid. Gangguan saat Menstruasie. Pengertian Manajemen Higiene Menstruasif. Tujuan Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasig. Manfaat Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasih. Manajemen Higiene Menstruasii. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi

5. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi

d. Demonstrasi

6. Media

a. Leaflet mengenai peningkatan kesehatan reproduksi remaja putri meliputi

pengertian remaja,pengertian menstruasi,manajemen menstruasi,perawatan

saat menstruasi,contoh pembalut, dampak jika tidak peduli dengan hygiene

menstruasi

b. Lembar balik mengenai manajemen higiene menstruasi meliputi pengertian

hygiene, pengertian menstruasi, siklus menstruasi,gangguan menstruasi,

pengertian manajemen hygiene menstruasi, tujuan dan manfaat manajemen

hygiene menstruasi, cara melakukan manajemen hygiene menstruasi dan

dampak tidak melakukan manajemen hygiene menstruasi

c. Alat peraga (air , pembalut, gelas,tisu atau handuk, baskom, alas pembungkus,

boneka peraga,)

7. Alat

a. Kursi

b. Meja

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

8. Waktu

Hari, Tanggal : Minggu, 13 Oktober 2013

Jam : 09.00 – 09.45 WIB

Durasi : 45 menit

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

Pembuka a.     Memberikan salam, memperkenalkan diri, kontrak waktu dan materi

Memerhatikan dan menjawab salam

5 menit

Kegiatan Inti Penyuluhan

a. Ceramah dan diskusib. Demonstrasi dan diskusic. Rangkuman dari diskusid. Evaluasie. Kesimpulan hasil evaluasi

Memerhatikan dan memberi tanggapan

30 menit

Penutup a. Rencana tindak lanjutb. Menutup pertemuan dan

memberi salam

MemerhatikanMemberi saranMemberi komentar dan menjawab pertanyaan bersamaMemerhatikan dan membalas salam

10 menit

9. Tempat

Di sebuah klinik

10. Evaluasi

NO ASPEK WAKTU METODE INSTRUMEN EVALUATOR

1 Kognitif 12 menit Tanya jawab Daftar pertanyaan Tim

2 Sikap 5 menit Wawancara Daftar wawancara Tim

3 Psikomotor 3 menit Observasi Lembar observasi Tim

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

Daftar Pertanyaan

a. Apa pengertian higiene ?

b. Apa pengertian menstruasi?

c. Apa saja siklus menstruasi ?

d. Apa gangguan saat menstruasi?

e. Apa pengertian dari manajemen higiene menstruasi?

f. Apa tujuan manajemen higiene menstruasi bagi perempuan?

g. Apa manfaat manajemen higiene menstruasi bagi perempuan?

h. Bagaimana cara melakukan manajemen higiene menstruasi?

i. Apa dampak jika perempuan tidak melakukan higiene menstruasi yang baik

saat menstruasi ?

Jawaban :

a. Higiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri pada

individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik

b. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai

dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat

kehamilan

c. Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi dua tahap yaitu siklus menstruasi

ovarium (fase golikuler dan fase luteal) dan siklus menstruasi endometrium

(fase menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi).

d. Gangguan menstruasi meliputi nyeri haid (dismenore), pre menstruasi

syndrome (PMS), Amenore

e. Higiene menstruasi adalah komponen higiene perorangan yang memegang

peranan penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan khususnya

kebersihan alat reproduksinya saat mengalami menstruasi.

f. Tujuan dan manfaat perawatan diri yaitu:

1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2) Memelihara kebersihan diri seseorang

3) Memperbaiki personal higiene yang kurang

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

4) Mencegah penyakit

5) Menciptakan keindahan

6) Meningkatkan rasa percaya diri

g. Manfaat dari melakukan manajemen higiene menstruasi adalah terhindar dari

kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri,

bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena

bau badan amis.

h. Cara melakukan manajemen higiene menstruasi dengan menggunakan

pembalut selama menstruasi yang harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali

sehari atau setiap 3-4 jam sekali apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada

2-3 hari pertama menstruasi. Setelah mandi atau buang air, vagina harus

dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian

celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap

keringat

i. Dampak jika perempuan tidak melakukan higiene menstruasi yang baik saat

menstruasi adalah terjadinya infeksi pada organ reproduksi, keputihan dan

berpotensi mengalami kanker serviks dan kanker rahim

Daftar Wawancara

a. Apa yang adik lakukan setelah mengetahui manajemen higiene menstruasi ?

Jawaban :

a. Setelah mengetahui manajemen higiene menstruasi saya akan melakukannya

setiap saya menstruasi. Saya akan mengganti pembalut 4 sampai 5 kali sehari

atau setiap 3-4 jam sekali. Setelah mandi atau buang air, saya akan

mengeringkan vagina saya dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain

itu saya akan memakai celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang

mudah menyerap keringat

Lembar Observasi

PERTANYAAN YA TIDAK

1. Pasien dapat menjelaskan pengertian higiene

2. Pasien dapat menjelaskan pengertian menstruasi

3. Pasien dapat menyebutkan apa saja siklus

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

menstruasi

4. Pasien dapat menyebutkan apa saja gangguan

saat menstruasi

5. Pasien dapat menjelaskan pengertian dari

manajemen higiene menstruasi

6. Pasien dapat menyebutkan apa saja tujuan

manajemen higiene menstruasi bagi perempuan

7. Pasien mengetahui manfaat manajemen higiene

menstruasi bagi perempuan

8. Pasien dapat menjelaskan bagaimana

caramelakukan manajemen higiene menstruasi

9. Pasien dapat menyebutkan apa saja dampak jika

perempuan tidak melakukan higiene menstruasi

yang baik saat menstruasi

Lampiran:

1. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk

mendapatkan  perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh

pertumbuhan,  perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi

risiko-risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada

tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Risiko kesehatan ini

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah

muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian

terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan

pengaruh media massa maupun gaya hidup.

Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia

remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah

pencapaian reproduksi yang sehat.

Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat, tidak bau,

tidak  menyebarkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang

lain. Sepanjang siklus kehidupan manusia, kebersihan diri harus dijaga termasuk saat

manusia memasuki masa remaja. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis

dalam rentang kehidupan individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-anak

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional

dan sosial.

Masa remaja (adolescence/puberty) dimulai pada usia 11 atau 13 sampai usia 21

tahun.  Masa preadolescence pada wanita terjadi pada usia 11–13 tahun. Secara fisik pada

masa ini terjadi perubahan organ seksual. Salah satu perubahan fisik yang dialami remaja

putri adalah menstruasi pertama, yang menuntut remaja putri mampu merawat

organ reproduksi dengan baik terutama dalam hal kebersihan pribadi (personal hygiene). Hal

ini disebabkan oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang

dijagakebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf,

2002).

Untuk menghindari infeksi vagina, remaja putri perlu memiliki perilaku yang baik

dalam kebersihan diri, khususnya kebersihan alat reproduksi, untuk itu pendidikan kesehatan

manajemen higiene menstruasi perludiberikan kepada remaja-remaja putri supaya kebersihan

diri bisa dijaga dengan baik. Guna menciptakan perilaku tersebut, perlu diberikan pendidikan

kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Jika pengetahuan meningkat, diharapkan timbul

sikap positif dalam menjaga manajemen higiene menstruasi, yang menjadi dasar

terbentuknya perilaku menjaga personal hygiene.

2. Materi

a. Pengertian Higiene

Higiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri pada

individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik atau disebut juga dengan

higiene perorangan (personal higiene).Personal higiene berasal dari bahasa Yunani yaitu

personal yang artinya perorangan dan higiene berarti sehat. Personal higiene (kebersihan

perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang

untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan higiene perorangan diperlukan untuk

kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu

memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik

memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin.

b. Pengertian Menstruasi

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan

pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.

Menstruasi merupakan siklus pada reproduksi wanita yang ditandai dengan pengeluaran

sel telur setiap bulan secara alami, hal ini terjadi jika ovum tidak dibuahi kira-kira 2 hari

sebelum akhir siklus bulanan.

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

c. Siklus Menstruasi

            Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan

endokrin. Siklus ini merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi secara kompleks yang

saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus,

kelenjar hipofisis, dan ovarium untuk mempersiapkan uterus selama kehamilan. Siklus

menstruasi wanita dibagi menjadi dua tahap yaitu siklus menstruasi ovarium (fase

golikuler dan fase luteal) dan siklus menstruasi endometrium (fase menstruasi, fase

proliferasi, fase sekresi, fase iskemi).

Siklus menstruasi ovarium yaitu:

1)  Fase folikuler

Siklus diawali dengan terlepasnya endometrium

2) Fase Luteal

LH akan merangsang ovulasi dari oosit matang

Siklus menstruasi endometrium yaitu:

1)   Fase menstruasi

Adanya penurunan progesterone dan estrogen yang tajam akan menghilangkan

rangsangan pada endometrium dan menyebabkan iskemik sehingga terjadi

menstruasi

2)   Fase proliferasi

Pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 hingga ovulasi

3)   Fase sekresi

Lamanya 14 kurang lebih 2 hari. Endometrium sekretorius  menjadi matang

dengan sempurna, endometrium menjadi kaya akan darah untuk memberikan

nutrisi pada ovum yang sudah dibuahi

4)   Fase iskemi

Peluruhan sel telur karena tidak dibuahi

d. Gangguan saat Menstruasi

1) Nyeri haid (dismenore)

Dismenore atau kram usus uterus merupakan nyeri selama menstruasi yang

disebabkan oleh kejang otot uterus.

2) Pre Menstruasi Syndrome (PMS)

Adalah gabungan sari gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadis selama

fase luteal siklus menstruasi dan akan menghilang setelah menstruasi dimulai.

Gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi.

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

3) Amenore

Adalah tidak terjadinya menstruasi. Dibagi menjadi amenore primer (tidak

menstruasi sampai usia 17 tahun) dan amenore sekunder (tidak menstruasi

selama 3 bulan bagi wanita yang sudah menstruasi sebelumnya).

e. Pengertian Manajemen Higiene Menstruasi

            Higiene menstruasi adalah komponen higiene perorangan yang memegang peranan

penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan khususnya kebersihan alat

reproduksinya saat mengalami menstruasi. Manajemen higiene menstruasi adalah dasar

pengelolaan saat menstruasi agar dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan

nyaman seperti pergi ke sekolah, bekerja, dan lain-lain.

f. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasi

            Tujuan dan manfaat perawatan diri yaitu:

1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang

2) Memelihara kebersihan diri seseorang

3) Memperbaiki personal higiene yang kurang

4) Mencegah penyakit

5) Menciptakan keindahan

6) Meningkatkan rasa percaya diri

Jika remaja putri melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi maka akan

terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri,

bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan

amis dan tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat karena sudah

memahami kebenarannya.

g. Manajemen Higiene Menstruasi

            Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut selama

menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4 jam sekali

apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada 2-3 hari pertama menstruasi. Setelah mandi

atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab.

Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah

menyerap keringat.

            Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan remaja putri dalam menjaga

kesehatan organ reproduksinya yaitu:

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

1) Saat menstruasi wajib menggunakan pembalut untuk menyerap darah yang

keluar dari vagina. Bila menggunakan tampon dari kain, harus dibersihkan dan

dipakai lagi setelah kering.

2) Syarat penggunaan pembalut yaitu pembalut yang berbahan lembut dan

menyerap dengan baik, penggantian pembalut minimal dua kali sehari pada

saat menstruasi dan jangan membiarkan pembalut lengket seharian, pembalut

yang sudah dipakai dibersihkan dengan benar sampai bersih dengan

mencucinya sampai tidak tersisa lagi darah dan kemudian buang ke tempat

sampah.

3) Selalu mencatat siklus menstruasi mulai awal sampai akhir dan mengontrol

kondisi tubuh saat menstruasi untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan.

4) Mengatur jadwal tidur

5) Mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dan makanan kaya zat besi saat

menstruasi

6) Latihan ringan dan olahraga membantu mengatasi nyeri haid

7) Rajin mengganti celana dalam 2-3 kali sehari

8) Pembersihan vagina yaitu pembilasan dengan air bersih dari arah depan ke

belakang dan baiknya menggunakan air mengalir , mencuci tangan terlebih

dahulu saat pertama kali membasuh area vagina, dan pastikan kuku tidak

panjang karena akan melukai vagina

9) Menjaga organ reproduksi tidak lembab

10) Memakai celana dalam yang terbuat dari katun karena dapat menyerap

keringat dan sebaiknya tidak terlalu ketat

11) Mandi minimal 2 kali sehari dengan air bersih lebih baik lagi air hangat

12) Membuang sampah pembalut secara teratur. Jangan sembarangan karena akan

menyumbat saluran pembuangan.

h. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi

Peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang dijaga

kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf, 2002).

Sedangkan apabila perilaku higienis tersebut tidak dilakukan dan remaja putri kurang

peduli akan kebersihan alat reproduksinya, tidak menjaga penampilan dan kesehatan

sewaktu menstruasi, mereka dapat terkena kanker rahim, keputihan, mengurangi aktivitas

saat menstruasi karena malas, kurang percaya diri, percaya akan mitos-mitos seputar

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

menstruasi yang beredar di masyarakat, dijauhi teman-teman karena bau badan amis dan

lainnya.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku

perawatan diri saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya kanker

rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan

kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15–45 tahun setelah kanker

payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita

terjadi setiap tahun di seluruh dunia.

Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker

mulut rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa

penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia

sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita per tahunnya. Menurut beberapa

penelitian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh virus Human Papilloma

Virus(HPV) yang muncul antara lain karena perilaku sering berganti-ganti pasangan seks

dan perilaku yang tidak higienis pada saat  menstruasi.

Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina  yang diidap

oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera  membaik, virus ini bisa

memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini ditandai  dengan banyaknya cairan

keputihan yang disertai bau tidak sedap dan perdarahan  yang keluar dari vagina. Tapi ada

kalanya kanker yang muncul itu tidak memberikan  gejala -gejala sakit seperti itu.

Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas

buruk.

Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar-benar  dapat

menjaga kebersihan organ reproduksi secara ekstra terutama pada bagian  vagina, karena

kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan mikroorganisme yang berlebih

sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi.

3. Media yang digunakan (leaflet, lembar balik)

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hardjito, Koekoeh, Suwoyo, dan Aisyah, Siti. 2010. Perbedaan Perilaku Menjaga Personal Hygiene saat Menstruasi pada Remaja Putri antara Sebelum dan Sesudah Pemberian Penyuluhan tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol.I No.2 April 2010. 125-129.

Munir, B. 1997. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan Pendekatan Antropologi. Jakarta: Depkes RI.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.