satuan acara penyuluhan f

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN FEBRIS (DEMAM) Bidang Studi : Keperawatan Anak Topik : Febris Sasaran : Hari / Tanggal : Jam : Waktu : 20 Menit Tempat : Ruang Melati (RSUD KARANGAYAR) A. Latar Belakang Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial. B. Tujuan a. Tujuan Instruksional umum Setelah proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti tentang febris.

Upload: rio-super

Post on 28-Dec-2015

322 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

febris

TRANSCRIPT

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

SATUAN ACARA PENYULUHAN

FEBRIS (DEMAM)

Bidang Studi : Keperawatan Anak

Topik : Febris

Sasaran :

Hari / Tanggal :

Jam :

Waktu : 20 Menit

Tempat : Ruang Melati (RSUD KARANGAYAR)

A. Latar Belakang

Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya

tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin

dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia,

infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan

segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan

demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-

limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti

kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial. 

B.    Tujuan

a. Tujuan Instruksional umum

Setelah proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti

tentang febris.

b. Tujuan Instruksional Khusus

1) Menjelaskan tentang pengertian febris

2) Menjelaskan tentang penyebab febris

3) Menjelaskan tanda dan gejala febris

4) Menjelaskan nutrisi untuk febris

5) Menjelaskan penatalaksanaan febris

6) Menjelaskan pencegahan dari febris

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

c. Materi

1. Pengertian dari febris

2. Penyebab dari febris

3. Tanda dan gejala dari febris

4. Akibat lanjut dari febris

5. Pencegahan dari febris

C. Jenis Kegiatan

Memberikan Pendidikan Kesehatan atau Penyuluhan tentang febris

D. Pengorganisasian

1. Waktu : 30 Menit

2. Alat : Leaflet & Lembar Balik

3. Metode : Diskusi/ Ceramah & Tanya Jawab

4. Tempat : Ruang Melati ( RSUD KARANGAYAR)

E. Peserta

1. Penyuluh/ Pemateri : Rio Andrianto

2. Pasien : An.

F. Jalannya kegiatan penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 3 menit Pembukaan :

a. Membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

d. Menyebutkan materi yang akan

diberikan

e. Menyampaikan kontrak waktu

a. Menjawab Salamb. Mendengarkan dan

Memperhatikan

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

2 10 menit Pelaksanaan :

Penyampaian materi oleh pemateri:

a. Menggali pengetahuan peserta

tentang febris

b. Menjelaskan tentang pengertian

febris

c. Menjelaskan tentang penyebab/

faktor febris

d. Menyebutkan tentang  tanda dan

gejala febris

e. Menjelaskan pencegahan febris

a. Mendengarkan dan menyimak materi ceramah

3 4 menit Evaluasi :

1. Menyimpulkan isi penyuluhan

2. Menyampaikan secara singkat materi

penyuluhan

3. Memberi kesempatan kepada pasien

untuk bertanya

4. Memberikan kesempatan kepada

pasien untuk menjawab pertanyaan

yang di lontarkan

a. Bertanya & Menjawab

pertanyaan

4 3 menit Penutup

1. Menyimpulkan materi yang telah

disampaikan

2. Menyampaikan terima kasih atas

waktunya yang telah diberikan oleh

peserta atau pasien

3. Mengucapkan salam

a. Menjawab salam

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

a. Klien Mengikuti Penyuluhan

b.Kegiatan Berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

c. Penyuluh dapat menyediakan media sesuai dengan yang telah direncanakan

2. Evaluasi Proses

a.Klien yang mengikuti penyuluhan dapat berperan aktif dalam penyuluhan

dan diskusi

b. Selama kegiatan berlangsung klien tidak meninggalkan tempat

c. Klien memperhatikan penyuluhan

d. Kriteria Hasil

Keluarga dan Klien dapat menyebutkan dan mengerti tentang pengertian,

penyebab, tanda dan gejala, akibat lanjut, pencegahan penyakit febris .

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

MATERI PENYULUHANFEBRIS (DEMAM)

A. Pengertian

Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah

terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau

merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi (Noer,

Sjaifoellah,2004).

Demam (febris) adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang

ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen

terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus (Smeltzer, Suzanna C.2001)

Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36.5-37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36.5 ˚C,

hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan

suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C;

suhu rectal > suhu oral > suhu aksila. 

Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya

tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin

dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia,

infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan

segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan

demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-

limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti

kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial. 

Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :

1.   Demam septik

Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun

kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan

berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan

juga demam hektik. 

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

2. Demam remiten

Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.

Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar

perbedaan suhu yang dicatat demam septik.

3. Demam intermiten

Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila

demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari

terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4. Demam kontinyu

Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam

yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5. Demam siklik

Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode

bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti

semula.

B.     Etiologi

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan

atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga gangguan pada pusat regulasi suhu sentral

(misalnya : perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai diagnosis penyebab

demam diperlukan antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan

pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit, dan evaluasi pemeriksaan laboratorium

serta penunjang lain secara tepat dan holistik.

Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama

demam, sifat harian demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai

demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami

demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3 ºC dan tetap belum

ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti ssatu minggu secara intensif dengan

menggunakan sarana laboratorium dan penunjang lainnya.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

C.    Tanda dan Gejala

         Suhu lebih tinggi dari 37,5 C

         Kulit kemerahan

         Hangat pada sentuhan

         Peningkatan frekuensi pernapasan

         Menggigil

         Bibir tampak kering

         Kehilangan nafsu makan

D.    Komplikasi

         Takikardia ( Nadi > 100 x/menit )

         Dehidrasi

         Gagal jantung

         Kelainan katub pulmonal

         Kematian

E.     Penatalaksaan Medik

1. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan

2. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan

3. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan

berakibat rusaknya sel – sel otak.

4. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknya. Minuman yang diberikan

dapat berupa air putih, susu, air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh

yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.

5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang

6. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan

suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat

terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan

menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas

tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi

(keracunan).

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

7. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres

air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan

menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan

menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu

tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah

tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit

terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.

8. Obat-obatan Antipiretik

Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di

hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan

jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan

kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan

mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.

F.     Merawat Malnutrisi

      Jika panas diberikan obat penurun panas sesuai aturan dokter

      Beri minum lebih banyak dari biasanya

      Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu

tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi

karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan

menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas

tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi

(keracunan).

      Berikan ramuan segelas air hangat yang dicampur dengan gula merah dan asam

secukupnya

G.    Pencegahan

      Menjaga asupan makanan

      Menghangatkan diri bila cuaca dingin/hujan

      Menjaga lingkungan rumah agar terhindar dari virus dan bakteri

      Hindari polusi udara yang kotor

      Menambah ventilasi yang adekuat

      Membersihkan rumah serta lingkungannya

      Menjaga kebersihan tempat pembuangan sampah

      Menyediakan air yang memenuhi syarat

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN f

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanna C.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Alih Bahasa

Agung Waluyo Edisi 8. Jakarta: EGC

Suryono, Slamet.2001.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI

Susan, Martyn Tucker et al.2000.Standar Perawatan Pasien.Jakarta: EGC