satuan acara penyuluhan apendix
DESCRIPTION
jasdhugfsjhjkhdsfjhgajsgfg sdfhuyfdhjkzdhgugfdsghdgjkadyfTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
APENDICITIS
DI SUSUN OLEH :
AMELIA
011.008
AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) APENDIKSITIS
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
APENDIKSITIS
Topik : Apendiksitis
Pembahasan :Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan
Sasaran : Pasien dengan appendix
Tempat : Ruang Fransiskus Rumah Sakit Misi Lebak
Hari/Tanggal : Jum’at, 11 januari 2013
Waktu : 1 x 30 menit ( jam 09.30 -10.00 WIB)
Penyuluh : Amelia
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan
memahami tentang penyakit apendiksitis, meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi dan penatalaksanaan.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan, maka diharapkan pasien dan keluarga pasien:
1. Memahami dan menyebutkan pengertian dan penyebab apendiksitis
2. Memahami dan mengenali tanda dan gejala serta komplikasi apendiksitis
III. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien
IV. PEMBAHASAN MATERI
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab / Diskusi
VI. MEDIA
- Leaflet
- Poster
VII. KRITERIA EVALUASI
Evaluasi Struktur
- Pasien dan keluarga berkumpul saling berhadapan dengan penyuluh
Kesiapan SAP
Kesiapan media: Leaflet, Poster
1. Evaluasi Proses
- Semua pasien dan keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
- Pasien ataupun anggota keluarga yang meninggalkan tempat saat penyuluhan
- Pasien dan anggota keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
2. Evaluasi Hasil
Semua pasien dan keluarga pasien mengetahui dan paham tentang penyakitleukemia,
meliputi definisi, etiologi, klasifikasi leukemia, tanda dan gejala, carapencegahan dan
pengobatannya.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA METODE
1 3 menit Pembukaan:
Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam
Pembukaan
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Ceramah
2 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang
pengertian apendiksitis
Menjelaskan tentang
macam-macam penyebab
apendiksitis
Menjelaskan tanda dan
gejala apendiksitis
Menjelaskan komplikasi
yang terjadi pada
penderita apendiksitis
Menjelaskan
penatalaksanaan yang
dilakukan pada pasien
dengan apendiksitis
Memberi kesempatan
pada peserta untuk
bertanya
Memperhatikan
Mendengarkan
Ceramah
dengan
menggunakan
banner
3 10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan,
Menjawab pertanyaan Tanya jawab
dan diskusi
4 2 menit Terminasi :
Menyampaikan kesimpulan
Mengucapkan salam
penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
Ceramah dan
membagikan
leaflet
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
- Apendiks adalah organ tambahan kecil yang menyerupai jari,melekat pada sekum tepat
dibawah katup ileocecal (Brunner & Sudart 2002 :1097)
- Apendiksitis adalah salah satu peradangan pada apendiks yang berbentuk cacing,yang
berlokasi dekat katup ileocecal (Long,Barbara c,1996 hal 228)
- Apendiksitis adalah peradangan dari apendiks vermiforis dan merupakan peyebab abdomen
akut yang paling sering (Arif Mansjoer .dkk.200:307)
- Apendiksitis akut adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan
rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Smeltzer, 2001).
2. Penyebab
- Fekalit/massa fekal padat karena konsumsi diet rendah serat
- Tumor apendiks
- Cacing ascaris
- Erosi mukosa apendiks karena parasit E. Histolytica
- Hiperplasia jaringan limfe
- Benda asing
3. Tanda dan gejala
- Sakit dan kram di daerah periumbilikus menjalar ke kuadran kanan bawah
- Anoreksia
- Mual
- Muntah (tanda awal yang umum, kurang umum pada anak yang lebih besar)
- Demam ringan di awal penyakit dapat naik tajam pada peritonitis
- Nyeri lepas
- Bising usus menurun atau tidak ada sama sekali
- Konstipasi
- Diare
- Kencing sedikit-sedikit / Disuria
- Iritabilitas
- Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut
- Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri
tumpulnya tidak terlalu terasa
- Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat
- Gejala berkembang cepat, kondisi dapat didiagnosis dalam 4 sampai 6 jam setelah
munculnya gejala pertama.
4. Komplikasi
- Perforasi
- Peritonitis
- Infeksi luka
- Abses intra abdomen
- Obstruksi intestinum
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan apendiksitis menurur Mansjoer, 2000 :
Pencegahan
Dapat di lakukan dengan banyak mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti buah
pepeya, pisang dan sayur-sayuran seperti kangkung, kacang panjang, serta menjaga
kebersihan, tidak sering makan – makanan yang terlalu pedas dan asam, buang air besar
secara teratur, olah raga teratur, tidak makan makanan seperti mie instan secara berlebihan.
Sebelum operasi
o Pemasangan sonde lambung untuk dekompresi
o Pemasangan kateter untuk control produksi urin.
o Rehidrasi
o Antibiotic dengan spectrum luas, dosis tinggi dan diberikan secara intravena.
o Obat-obatan penurun panas, phenergan sebagai anti menggigil, largaktil untuk membuka
pembuluh – pembuluh darah perifer diberikan setelah rehidrasi tercapai.
o Bila demam, harus diturunkan sebelum diberi anestesi.
Operasi
o Apendiktomi.
o Apendiks dibuang, jika apendiks mengalami perforasi bebas,maka abdomen dicuci dengan
garam fisiologis dan antibiotika.
o Abses apendiks diobati dengan antibiotika IV,massanya mungkin mengecil,atau abses
mungkin memerlukan drainase dalam jangka waktu beberapa hari. Apendiktomi dilakukan
bila abses dilakukan operasi elektif sesudah 6 minggu sampai 3 bulan.
Pasca operasi
o Observasi TTV.
o Angkat sonde lambung bila pasien telah sadar sehingga aspirasi cairan lambung dapat
dicegah.
o Baringkan pasien dalam posisi semi fowler.
o Pasien dikatakan baik bila dalam 12 jam tidak terjadi gangguan, selama pasien dipuasakan.
o Bila tindakan operasilebih besar, misalnya pada perforasi, puasa dilanjutkan sampai fungsi
usus kembali normal.
o Berikan minum mulai15ml/jam selama 4-5 jam lalu naikan menjadi 30 ml/jam. Keesokan
harinya berikan makanan saring dan hari berikutnya diberikan makanan lunak.
o Satu hari pasca operasi pasien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur selama 2×30
menit.Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar.
o Hari ke-7 jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang.
DAFTAR PUSTAKA
Long C Barbara, Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan proses Keperawatan),
Yayasan Ikatan alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996
Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry
Hartono, dkk., Jakarta, EGC.
Doenges, EM. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001), Jakarta,
EGC.
Price, S.A. R. Wilson CL (1991), Pathophisiology Clinical Concept of Disease Process, Alih
Bahasa Adji Dharma (1995), Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit, Jakarta,
EGC.
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUI
S. Heru Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. Jakarta. : EGC
Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit FKUI.
--------. 2010.laporanpendahuluanapendiksitis.blogspot.com