satuan acara pembelajaran halusinasi

6
  Allen 2011 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( S.A.P ) TENTANG HALUSINASI DOSEN MATA KULIAH : Ns. SEMUEL S. KUMAJAS, S.Kep. DISUSUN OLEH : OKTAVIANO A. LINTANG FAKULTAS KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN AJARAN 2010 2011

Upload: allen-lintang

Post on 06-Jul-2015

841 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi

5/8/2018 Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-pembelajaran-halusinasi 1/6

 

 Allen 2011

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( S.A.P )

TENTANG HALUSINASI 

DOSEN MATA KULIAH :

Ns. SEMUEL S. KUMAJAS, S.Kep.

DISUSUN OLEH :

OKTAVIANO A. LINTANG 

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIATAHUN AJARAN 2010 2011

Page 2: Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi

5/8/2018 Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-pembelajaran-halusinasi 2/6

 

 Allen 2011

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK Sub Pokok bahasan : HALUSINASI

Tempat : Poliklinik Psikiatrik Sasaran : Pasien dan keluarga

Waktu : 45 MenitHari/tgl Pelaksanaan : Kamis, 09 Juni 2011

Jam Pelaksanaan : 15.00 WITA ± 15.45 WITA

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga mengetahui

 pengertian, klasifikasi, penyebab, psikopatologi, tanda dan gejala, serta penatalaksanaanhalusinasi.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 kali pertemuan pasien dan keluarga dapat:1.  Menjelaskan tentang pengertian halusinasi.2.  Menjelaskan klasifikasi halusinasi.

3.  Menjelaskan penyebab halusinasi.4.  Menjelaskan psikopatologi halusinasi.

5.  Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi.6.  Menjelaskan penatalaksanaan halusinasi

III. MATERI (terlampir)

1.  Pengertian Halusinasi.2.  Klasifikasi Halusinasi.

3.  Penyebab Halusinasi.4.  Psikopatologi Halusinasi.

5.  Tanda dan Gejala Halusinasi.6.  Penatalaksanaan Halusinasi

IV. METODE

1.  Ceramah2.  Diskusi

V.MEDIA

1.  Materi pangajaran

VI. EVALUASI1. Evaluasi Struktur 

  Kesiapan klien dan keluarga  Penerimaan klien dan keluarga

  Pengorganisasian tempat penyuluhan

Page 3: Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi

5/8/2018 Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-pembelajaran-halusinasi 3/6

 

 Allen 2011

2. Evaluasi Proses  Klien dan keluarga antusias terhadap materi yang diberikan

  Klien dan keluarga tidak meninggalkan tempat diwaktu penyuluhan berlangsung  Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

3. Evaluasi Hasil 

Klien dan keluarga mengerti tentang pengertian halusinasi, klasifikasi, penyebab, tandadan gejala, dan penatalaksanaan halusinasi

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

  NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 5 MENIT PEMBUKAAN

y  Mengucapkan salam pembuka

y  Memperkenalkan diri

y  Menjelaskan maksud dan tujuan

y  Menjawab salam

y  Perkenalan

y  Mendengarkan

2 25 MENIT PELAKSANAAN

y  Menjelaskan tentang pengertianHalusinasi.

y  Menjelaskan klasifikasiHalusinasi.

y  Menjelaskan penyebabHalusinasi.

y  Menjelaskan PsikopatologiHalusinasi

y  Menjelaskan tanda dan gejalaHalusinasi.

y  Menjelaskan penatalaksanaan

Halusinasi.

y  Diskusi

y  Mendengarkany  Memperhatikan

y  Berdiskusi dengan

mahasiswa (penyuluh )

3 10 MENIT EVALUASI

y  Memberikan masukan

y  Menyimpulkan hasil penyuluhan

y  Mengevaluasi peserta didik 

y  Menjawab

y  Memperhatikan

y  Memberi tanggapan

4 5 MENIT PENUTUPAN

y Mengucapkan terima kasih.

y  Salam penutup y  Salam

VIII. PENGORGANISASIAN  Dosen Pembimbing : Ns. Semuel S. Kumajas, S.Kep.

  Pembicara : Oktaviano A. Lintang.

Page 4: Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi

5/8/2018 Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-pembelajaran-halusinasi 4/6

 

 Allen 2011

MATERI PENYULUHANGANGGUAN PERSEPSI HALUSINASI

PENDAHULUAN

Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi yang paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang agak sempurna. Biasanya kalimat tadi

membicarakan mengenai keadaan pasien sedih atau yang dialamatkan pada pasien itu. Akibatnya pasien bisa bertengkar atau bicara dengan suara halusinasi itu. Bisa pula pasien terlihat seperti

  bersikap dalam mendengar atau bicara keras-keras seperti bila ia menjawab pertanyaanseseorang atau bibirnya bergerak-gerak. Kadang-kadang pasien menganggap halusinasi datang

dari setiap tubuh atau diluar tubuhnya. Halusinasi ini kadang-kadang menyenangkan misalnya bersifat tiduran, ancaman dan lain-lain.

Menurut May Durant Thomas (1991) halusinasi secara umum dapat ditemukan pada  pasien gangguan jiwa seperti: Skizoprenia, Depresi, Delirium dan kondisi yang berhubungan

dengan penggunaan alkohol dan substansi lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian pada pasiendirumah sakit jiwa ditemukan 85% pasien dengan kasus halusinasi. Sehingga penulis merasa

tertarik untuk menulis kasus tersebut dengan pemberian Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

A.  PENGERTIAN HALUSINASI

Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera tanpa adanya rangsangandari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran

individu itu penuh / baik.

B.  KLASIFIKASI HALUSINASI 

Halusinasi dengar (akustik, auditorik)  Pasien itu mendengar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan, ataumengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya.

  Halusinasi lihat (visual)  Pasien itu melihat pemandangan orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada.

  Halusinasi bau / hirup (olfaktori).  Halusinasi ini jarang di dapatkan. Pasien yang mengalami mengatakan mencium bau-

 bauan seperti bau bunga, bau kemenyan, bau mayat, yang tidak ada sumbernya.  Halusinasi kecap (gustatorik).

  Biasanya terjadi bersamaan dengan halusinasi bau / hirup. Pasien itu merasa (mengecap)suatu rasa di mulutnya.

 Halusinasi singgungan (taktil, kinaestatik)  Individu yang bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau memukul. Bila

rabaab ini merupakan rangsangan seksual halusinasi ini disebut halusinasi heptik.

C.  PENYEBAB HALUSINASIMenurut Mary Durant Thomas (1991), Halusinasi dapat terjadi pada klien dengan

gangguan jiwa seperti skizoprenia, depresi atau keadaan delirium, dimensia dan kondisi yang  berhubungan dengan penggunaan alkohol dan substansi lainnya. Halusinasi dapat juga terjadi

Page 5: Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi

5/8/2018 Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-pembelajaran-halusinasi 5/6

 

 Allen 2011

dengan epilepsi, kondisi infeksi sistemik dengan gangguan metabolik. Halusinasi juga dapatdialami sebagai efek samping dari berbagai pengobatan yang meliputi anti depresi, anti

kolinergik, anti inflamasi dan antibiotik, sedangkan obat-obatan halusinogenik dapat membuatterjadinya halusinasi sama seperti pemberian obat diatas. Halusinasi dapat juga terjadi pada saat

keadaan individu normal yaitu pada individu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti

kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada pembicaraan. Penyebabhalusinasi pendengaran secara spesifik tidak diketahui namun banyak faktor yangmempengaruhinya seperti faktor biologis , psikologis , sosial budaya,dan stressor pencetusnya

adalah stress lingkungan , biologis , pemicu masalah sumber-sumber koping dan mekanismekoping.

D.  PSIKOPATOLOGI HALUSINASI

Psikopatologi dari halusinasi yang pasti belum diketahui. Banyak teori yang diajukanyang menekankan pentingnya faktor-faktor psikologik, fisiologik dan lain-lain. Ada yang

mengatakan bahwa dalam keadaan terjaga yang normal otak dibombardir oleh aliran stimulusyang yang datang dari dalam tubuh ataupun dari luar tubuh. Input ini akan menginhibisi persepsi

yang lebih dari munculnya ke alam sadar.Bila input ini dilemahkan atau tidak ada sama sekaliseperti yang kita jumpai pada keadaan normal atau patologis, maka materi-materi yang ada

dalam unconsicisus atau preconscious bisa dilepaskan dalam bentuk halusinasi.Pendapat lain mengatakan bahwa halusinasi dimulai dengan adanya keinginan yang

direpresi ke unconsicious dan kemudian karena sudah retaknya kepribadian dan rusaknya dayamenilai realitas maka keinginan tadi diproyeksikan keluar dalam bentuk stimulus eksterna.

E.  TANDA DAN GEJALA HALUSINASI

Pasien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering di dapatkan duduk terpakudengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau bicara sendiri, secara tiba-tiba

marah atau menyerang orang lain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu.

Juga keterangan dari pasien sendiri tentang halusinasi yang di alaminya (apa yang di lihat, didengar atau di rasakan).

F.  PENATALAKSANAAN HALUSINASI1.  Menciptakan lingkungan yang terapeutik 

2.  Menciptakan hubungan saling percaya3.  Melaksanakan program terapi dokter 

4.  Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah5.  Memberi aktivitas pada pasien

Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan

Page 6: Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi

5/8/2018 Satuan Acara Pembelajaran Halusinasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/satuan-acara-pembelajaran-halusinasi 6/6

 

 Allen 2011

VIII. DAFTAR PUSTAKA

1.  Direktorat Kesehatan Jiwa, Dit. Jen Yan. Kes. Dep. Kes R.I. Keperawatan Jiwa. Teori dan

Tindakan Keperawatan Jiwa, , 2000

2. 

Keliat Budi, Anna, Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa, EGC,19953.  Keliat Budi Anna, dkk, Proses Keperawatan Jiwa, EGC, 1987

4.  Maramis, W.F, Ilmu Kedokteran Jiwa, Erlangga Universitas Press, 19905.  Rasmun, Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga, CV.

6.  Sagung Seto, , 2001.7.  Residen Bagian Psikiatri UCLA, Buku Saku Psikiatri, EGC, 1997

8.  Stuart & Sunden, Pocket Guide to Psychiatric Nursing, EGC, 1998