satuan acara pembelajaran gizi amii
DESCRIPTION
kep keluargaTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Pokok Pembahasan : Pemenuhan gizi seimbang pada anak
Sasaran : Keluarga Tn. AW
Hari/Tanggal : Selasa, 29 September 2015
Tempat : Rumah Tn. AW
Waktu : 45 Menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan keluarga mampu
mengetahui dan memahami tentang pemenuhan gizi seimbang pada anak
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, keluarga diharapkan mampu:
a. Mengetahui pengertian gizi seimbang
b. Mengetahui manfaat gizi seimbang
c. Mengetahui sumber gizi seimbang
d. Mengetahui masalah/gangguan gizi pada anak
B. Topik Pembahasan
1. Pengertian gizi seimbang
2. Manfaat gizi seimbang
3. Sumber gizi seimbang
4. Masalah/gangguan gizi pada anak
C. Metode
1. Tanya jawab
2. Diskusi
D. Media
Booklet
E. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Media
Pembukaan(5 menit)
1. Memberi salam, membuka pertemuan, memperkenalkan diri dan menjelaskan pertemuan
2. Menjelaskan materi dalam pembelajaran ini
3. Menjelaskan kompetensi dalam TU dan TUK untuk pembelajaran
4. Menjelaskan materi-materi yang akan diberikan pada pembelajaran ini.
Memperhatikan
Penyajian(35 menit)
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang
2. Menjelaskan manfaat gizi seimbang
3. Menjelaskan sumber gizi seimbang
4. Menjelaskan masalah/gangguan gizi pada anak
5. Memberi kesempatan bertanya kepada keluarga
6. Menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti keluarga
7. Memotivasi keluarga untuk menjaga dan meningkatkan pemenuhan gizi pada anak
8. Memberi reinforcement positif
Memperhatikan Booklet
Penutup(10 menit)
1. Meminta keluarga menyebutkan kembali sumber gizi seimbang dan masalah/gangguan
Bertanya dan menjawab
gizi pada anak2. Menutup pertemuan dan
mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tersedianya tempat pertemuan
b. Adanya kontrak waktu selama 35 menit
c. Tersedianya media: booklet
2. Evaluasi proses
a. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 35 menit
b. Keluarga berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung dan
menyampaikan informasi
c. Keluarga yang mengikuti proses kegiatan adalah Ny. M
3. Evaluasi hasil
a. Ny. M dan keluarga dapat menyebutkan pengertian gizi seimbang
b. Ny. M dan keluarga dapat menyebutkan 3 dari 6 manfaat gizi seimbang
c. Ny. M dan keluarga dapat menyebutkan 2 dari 5 sumber gizi seimbang
d. Ny. M dan keluarga dapat menyebutkan 2 dari 5 masalah/gangguan gizi
pada anak
G. Materi
1. Pengertian
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-
hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah
yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Gizi seimbang pada
balita adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan
berat badan (BB) ideal balita.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan
dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001). Peranan
berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang
yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah tri guna makanan.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta
tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat
pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut.
Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan
hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
2. Manfaat Gizi Seimbang
a. Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang
penyakit
b. Mempercepat pertumbuhan fisik
c. Untuk pengembangan otak dan mental anak
d. Memenuhi kebutuhan gizi balita
e. Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat
f. Tidak mudah lelah
3. Sumber Gizi Seimbang
a. Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging
hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang
didapat dari tumbuh-tumbuhan.
Fungsi Protein:
1) Penunjang pertumbuhan
2) Pengaturan proses tubuh
3) Energi.
b. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru
mendapat asupan makanan dari ASI. Seperti: bubur susu,
sereal,roti,nasi tim atau nasi.
Fungsi Karbohidrat:
1) Energi
2) Aksi pencadangan protein
3) Pengaturan metabolisme lemak
4) Peranan dalam fungsi gastrointestinal.
c. Lemak
Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan yang tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organic tertentu seperti
eter,alcohol dan benzen. Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak
memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat, stearat yang
merupakan unsur utama mentega coklat.
Fungsi Lemak
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi, setiap
gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori.
Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut
dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan
memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari
lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah
besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam
arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak
merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat
dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi
vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K.
Sumber lemak yaitu ASI, susu formula, minyak goreng, margarine,
daging
d. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang
berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh. Kekurangan vitamin
akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan,
kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi
ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk
pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh
dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting
untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor,
pembentukan tulang dan gigi.
Sumber-sumber vitamin :
1) Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau
2) Vit B : beras merah
3) Vit C : jeruk, jambu biji
4) Vit D : buah dan sayur
5) Vit K : jambu biji.
e. Mineral
Fungsi mineral adalah mengaktifkan metabolisme tubuh.
Sumber mineral diantaranya ASI, susu formula, dan garam dapur.
4. Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat
mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan
komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan
terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang
dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka
selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik
dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit
terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan
adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar
antara lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi,
dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya
disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per
hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya
asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat
menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap
infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung
gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga.
Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan
saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup
memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari beberapa penelitian yang
dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak usia
sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun.
Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi
dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan
sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka
kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang
Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo.
Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya
kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh
terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar
tumbuh di bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah
gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi.
Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang
lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat
infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi
menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu
rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh
protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan
zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya,
terutama dari pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak
pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini
anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan,
sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan
yang disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar
ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki
umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak
perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih banyak
energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah
dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak
protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting
mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi
belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan.
Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung
karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang
anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal
lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah
perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi
atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi
diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada
umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.
5. Referensi
Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Dwijayanti, Linda. (2011). Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta:
EGC.
Proverawati, A & Asfuah, S. (2010). Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Muha Medika.
Suhardjo. (2012). Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak. Yogyakarta:
kanisius.