satuan acara kegiatan

Upload: pangeran-koddokh-keseppian

Post on 12-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA KEGIATAN (SAK) PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT APPENDISITISMateri

: Penyakit appendisitisHari/tanggal:

Waktu

: 30 menit

Sasarsn: klien dan keluargnya

1. Tujuan

1)Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan dan tentang penyakit appendisitis.2) Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x25 menit, diharapkan peserta mampu:

a. Mengulangi lagi pengertian dari appendisitis.b. Menyebutkan tentang gejala dari appendisitis.c. Menyebutkan Pencegahan appendisitis.d. Menyebutkan cara perawatan dan mengobati appendisitis.2. Materia. Pengertian dari appendisitis.b. Tanda dan gejala dari appendisitis.c. Pencegahan appendisitis.d. Perawatan dan mengobati appendisitis.3. MEDIALeaflet4. METODEa. Penyuluhan b. Tanya jawab5. Kegiatan penyuluhan

NoWaktuKegiatan penyuluhanKegiatan peserta

1.

5

Pembukaan :

1. mengucapkan salam dan memeperkenalkan diri

2. menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus penyuluhan

3. menyebutkan materi pokok bahasan yang akan disampaikanMenjawab salam, mendengarkan dan memperhatikan.

2.

10

Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.Materi :1. Definisi appendisitis.2. gejala appendisitis.3. pencegahan appendisitis.4. pengobatan dan perawatan appendisitis. Mendengar, melihat dan memperhatikan

3.5Penutup

1. Menyimpulkan materi disampaikan

2. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta

3. Mengucapkan salamMenyimak, mendengar dan menjawab salam

6. Evaluasia. Mengulangi lagi pengertian dari appendisitis.b. Menyebutkan tentang gejala dari appendisitis. (minimal 3)c. Menyebutkan Pencegahan appendisitis.d. Menyebutkan cara perawatan dan mengobati appendisitis. (minimal 3)7. MateriA. Pengertian

Varicella berasal dari bahasa latin varicella. Di Indonesia, penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan diluar negeri terkenal dengan nama chiken-pox.

Varicella adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster, yang ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit.Varicella atau cacar air dapat ditandai dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik merah yang kemudian mengandung cairan.

B. Etiologi

Varicella disebabkan oleh varicella zoster virus (vzv) yang termasuk kelompok herpe virus dengan diameter kira-kira 150-200nm.Intivirus disebut caspid yang berbentuk icosahedral, terdiri dari protein dan DNA yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek (s) dan rantai panjang (l) dan merupakan suatu garis dengan molekul 100juta dan disusun dari 162 capsomer.Lapisan ini bersifat infeksius.

Varicella zoster virus dapat menyebabkan varicella dan herpe zoster. Kontak pertama denagn virus ini akan menyebabkan varicella,oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut primer, sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi serangan kembali maka akan muncul adalah herpes zoster.

C. Patofisiologi

Menyebar hematogen, virus varicella zoster juga menginfeksi sel satelit disekitar neuron pada ganglion akar dorsal sumsum tulang belakang. Dari sini virus bias kembali menimbulkan gejala dalam herpes zoster.

Sekitar 250.500 benjolan akan timbul menyebar diselurh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala,mulut bagian dalam, mata, termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu, lesi lembut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1-3 minggu bekas pada kulit yang mongering akan terlepas. Virus varicella zoster penyebab penyakit cacar air berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita.

Virus ini masuk ketubuh manusia melalui paru-paru dan menyebar kebagiab tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah melalui 14 hari, virus ini akan menyebar dengan pesatnya kejaringan kulit. Memang sebaiknya ini dialami pada masa kanak-kanak dari pada sudah dewasa, sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar lebih dini.

Varicella pada umumnya menyerang anak-anak, dewasa Negara bermusim empat, 90%kasus varicella terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak pada umumnya penyakit ini tidak terlalu berat.

D. Manifestasi Klinis

1. Diawali dengan gejala lemahnya kondisi tubuh.

2. Pusing

3. Demam dan kadang-kadang di iringi batuk.

4. Dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi ( mirip kulit yang terangkat karena terbakar.

5. Terakhir menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan.

Sebelum munculnya erupsi pada kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidak enak badan , lesu, tidak nafsu makan dan sakit kepala. Satu atau dua hari kemudian muncul erupsi kulit yang khas. Munculnya erupsi pada kulit diawali dengan bintik-bintik berwarna kemerahan (nakula) yang kemudian berubah menjadi papula ( penonjolan kecil pada kulit), papula kemudian berubah menjadi vesikel (gelembung kecil berisi air), dan akhirnya cairan gelembung tersebut menjadi keruh (postula). Bila tidak terjadi infeksi biasanya pustel akan mongering tanpa meninggalkan bekas.

E. Komplikasi

1. Komplikasi tersering secara umum adalah Pneumonia

2. Komplikasi yang langka adalah Radang sumsum tulang belakang Hepatitis Sindrom reye

Komplikasi yang biasa terjadi pada anak-anak hanya berupa infeksi pada kulit, sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadinya komplikasi berupa radang paru-paru atau pneumonia 10-25 lebih tinggi daripada anak-anak.

F. Pemeriksaan penunjang

1. Pada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik. Untuk pemeriksaan varicella bahan di ambil dari dasar vesikel dengan cara kerokan atau apusan dan dicat dengan gleam dan hematoksilin eosin, maka akan terlihat sel-sel raksasa (giat cell) yang mempunyai inti banyak dan epitel sel berisi Acidophilic indusion bealies atau dapat juga dilakukan pengecatan dengan pewarnaan imuno fluoresen, sehingga terlihat anti gen virus intrasel.

2. Isolasi sel virus dapat dilakukan dengan menggunakan fibroblast pada embrio manusia. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel, kadang-kadang ada darah.

3. Antibody terhadap varicella dapat, dideteksi dengan pemeriksaan complemen fixation test, neuro lazation test, fama, laha dan elisa.

G. Penatalaksanaan

Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Yang justru sering menjadi masalah adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-tahan , jari kita tentu ingin segera menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk hebat, dapat timbul jaringan parut pada bekas gelembung yang pecah. Tentu tidak menarik untuk dilihat.

1. Umum

a. Isolasi untuk mencegah penularan.

b. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein).

c. Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat.

d. Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik pada air mandi.

e. Upayakan agar vesikel tidak pecah.

f. Jangan menggaruk vesikel.

g. Kuku jangan dibiarkan panjang.

h. Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pda kulit, jangan digosok.

2. Farmakoterapi

a. Antivirus dan Asiklovir

Biasanya diberikan pada kasus-kasus yang berat, misalnya pada penderita leukemia atau penyakit-penyakit lain yang melemahkan daya tahan tubuh.

b. Antipiretik dan untuk menurunkan demam Parasetamol atau ibuprofen.

c. Jangan berikan aspirin pda anak anda, pemakaian aspirin pada infeksi virus (termasuk virus varisela) telah dihubungkan dengan sebuah komplikasi fatal, yaitu Syndrom Reye.

3. Salep antibiotika = untuk mengobati ruam yang terinfeksi.

4. Antibiotika = bila terjadi komplikasi pnemonia atau infeksi bakteri pada kulit.

5. Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal (misalnya losio kalamin).

H. Pencegahan :

1. Hindari kontak dengan penderita.

2. Tingkatkan daya tahan tubuh.

3. Imunoglobulin Varicella Zoster

a. Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan terjadinya cacar air. Bila diberikan dalam waktu maksimal 96 jam sesudah terpapar.

b. Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan.